Anda di halaman 1dari 64

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sebuah perusahaan pada era saat ini harus mampu bertahan dan berjalan dalam

suatu lingkungan persaingan bisnis yang sangat ketat karena adanya kemajuan

teknologi, hukum, ataupun kebijakan pemerintah yang terus berubah-ubah secara

cepat. Persaingan dalam bisnis terjadi karena satu atau lebih perusahaan pesaing

merasakan adanya tekanan atau melihat peluang untuk memperbaiki posisinya. Oleh

sebab itu, perusahaan harus terus bersaing dengan harapan nantinya gerak langkah

aktifitas perusahaan searah dengan keinginan dan harapan pelanggan (Porter, 1980).

Agar perusahaan dapat bertahan dalam lingkungan persaingan bisnis yang ketat,

perusahaan harus menetapkan strategi persaingan yang efektif. Salah satu bentuk

strategi persaingan yang efektif untuk menghadapai kondisi seperti ini adalah strategi

diferensiasi produk.(Porter,1980). Dalam diferensiasi produk, pelanggan selalu

menginginkan produk yang memiliki karakteristik yang unik dengan kualitas yang

berbeda dimana produk tersebut juga dipengaruhi oleh selera harga pelanggan

(Giannias, 1999)

Beberapa perusahaan yang cukup baik dan efektif yang menerapkan strategi

diferensiasi produk untuk dapat bertahan dalam lingkungan persaingan bisnis yang

ketat yaitu PT. Sentul City Tbk, Bank Central Asia, dan PT. Industri Jamu dan

Farmasi Sidomuncul Tbk. Dalam Setrateginya PT. Sentul City yang pada dasarnya

adalah kawasan induk hijau terencana yang terletak di antara daerah berkembang
pesat di selatan Jakarta dan Bogor, menawarkan desain yang modern dan inovatif

sehingga menghasilkan kualitas yang tinggi sebagai kawasan hunian yang

berkelanjutan. Sentul City juga satu-satunya kota di Indonesia yang memberikan

suasana nyata terhadap alam, hal ini menjadi daya tarik sendiri bagi masyarakat untuk

membeli dan mempunyai hunian dikawasan sentul city yang jauh dari kebisingan

kota. Produk dari sentul city terdiri dari perumahan, area komersial dan fasilitas.

Lingkungan perumahan dari kawasan Sentul City dibentuk dengan sistem cluster dan

disetiap cluster memiliki ciri khas masing-masing, seperti Taman Yunani, England

Park, Bali Hill, dan lain-lain. Selain perumahan yang bersifat rumah tapak (landed

house), Sentul City juga memliki produk hunian yang bertingkat (high rise).(sentul

city.co.id)

Bank Central Asia mendapatkan antusiasme dari nasabah karena BCA dalam

malakukan bisnisnya selalu memberikan sesuatu hal yang inovatif, memberikan

produk yang berbeda dan mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi, seperti

contonya yaitu BCA Oneklik dimana dalam penggunan saat berbelanja online cukup

mudah dan cepat dengan 1 kali klik. BCA juga memberikan kemudahan bagi

nasabahnya dengan berbaigai banyak produk yang dimilikinya, terlebih lagi transaksi

debit Bank Central Asia dapat digunakan hampir seluruh mall dan swalayan besar,

dan juga BCA memberikan layaran RTGS untuk transfer dalam jumlah besar serta

keamanan dalam melakukan transaksi dengan produk-produk dari Bank Central Asia

juga sudah terjamin.


Sidomuncul tetap sebagai perusahaan yang memberikan produk jamu yang

menjadi pilihan utama bagi masyarakat, hal ini dikarenakan Sidomuncul memiliki

berbagai varian produk yang masing masing memiliki ciri khas dalam produk yang

berbahan baku herbal. Produk dari sidomuncul menjadi pilihan masyarakat yang

mayoritas masih memilih mengkonsumsi obat herbal dibandingkan dengan obat dari

bahan kimia. Salah satu produk yang sangat melekat dan menjadi produk utama dari

Sidomuncul adalah Tolak Angin, Produk Tolak Angin adalah produk yang menjadi

trend setter produk obat masuk angin pertama kali di Indonesia. Tolak Angin

merupakan perusahaan yang produknya telah diingat dan tertanam dalam benak

konsumen. Setiap konsumen akan membeli obat masuk angin pasti yang muncul

dalam benaknya adalah Tolak Angin, meskipun sebenarnya produk yang dimaksud

bukan Tolak Angin. Dalam menjangkau segmen pasar, baik dari kalangan menengah

ke bawah, maupun kalangan menengah ke atas, salah satu strategi pemasaran produk

ini adalah dengan penggunaan jargon “Orang Pintar Minum Tolak Angin”. Jargon

yang mudah kita ingat, dan menjadi ciri khas dari produk Tolak Angin sendiri.

Berdasarkan latar belakang yang kami paparkan di atas, maka kami tertarik untuk

mengidentifikasi serta menganalisa lebih dalam terkait strategi diferensiasi produk

yang digunakan oleh ketiga perusahaan yang kami telah terangkan diatas ke dalam

sebuah mini riset yang berjudul “Pengaruh kekuatan dan kelemahan perusahaan dan

Strategi Diferensiasi Produk Terhadap Laba Perusahaan”


1.2 PERMASALAHAN

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas beberapa permasalahan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apa sajakah kelemahan dari PT. Sentul City Tbk, Bank Central Asia dan PT.

Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul Tbk?

2. Apa sajakah kekuatan dari PT. Sentul City Tbk, Bank Central Asia dan PT.

Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul Tbk?

3. Bagaimana strategi diferensiasi produk dalam PT. Sentul City Tbk, Bank

Central Asia dan PT. Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul Tbk?

4. Bagaimana pertumbuhan laba dari PT. Sentul City Tbk, Bank Central Asia

dan PT. Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul Tbk?

1.2.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, indentifikasi masalah diatas maka

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

“Bagaimana kekuatan dan kelemahan, strategi diferensiasi produk dan laba

dalam PT. Sentul City Tbk, Bank Central Asia dan PT. Industri Jamu dan

Farmasi Sidomuncul Tbk”

1.2.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari PT. Sentul City Tbk, Bank

Central Asia dan PT. Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul Tbk.

2. Untuk mengetahui strategi pemasaran dari PT. Sentul City Tbk, Bank Central

Asia dan PT. Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul Tbk.


3. Untuk mengetahui pertumbuhan laba dari PT. Sentul City Tbk, Bank Central

Asia dan PT. Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul Tbk,

1.2.4 Manfaat Penelitian

Dengan melaksanakan penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan manfaat

bagi pihak lain yaitu:

1. Bagi Penulis

Memberikan Informasi dan pengetahuan kepada penulis dibidang sumber daya

manusia khususnya mengenai strategi diferensiasi produk dan pengaruhnya

terhadap laba perusahaan.

2. Bagi Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pembelajaran dan ilmu

pengetahuan di bidang sumber daya manusia.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 STATE OF THE ART

Penelitian-penelitian berikut ini telah dilakukan sebelumnya, sebab dari

penelitian-penelitian inilah informasi bias didapatkan sebelum melakukan sebuah

penelitian.

Gerry Doni Ratela dan Rita Taroreh melakukan penelitian dengan judul Analysis

of Differentiation Strategi, Qualitiy Products and Price on Purchase Decision Coffee

House in Coffee Island. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh Strategi

Diferensiasi, Kualitas Produk, dan Harga terhadap Keputusan Pembelian di Rumah


Kopi Coffee Island. Metode penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Teknik

analisis data yang digunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian

menunjukkan secara simultan dan parsial Strategi Diferensiasi, Kualitas Produk, dan

Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.

Manajemen Coffee Island sebaiknya meningkatkan strategi pemasaran berupa harga

yang lebih kompetitif, kualitas produk yang baik, serta strategi diferensiasi yang

inovatif dalam upaya meningkatkan keputusan pembelian.

Penelitian yang dilakukan oleh Yuni Tarida dengan judul penelitian Strategi

Diferensiasi Produk, diversivikasi Produk, Harga Jual dan Kaitannya Terhadap

Penjualan pada Industri Kerajinan Rotan di Kota Palembang. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui hubungan antara strategi diferensial produk dan diversifikasi

produk dan penjualan di industri kerajinan rotan di Palembang. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa hanya produk dengan kualitas terbaik yang mendominasi

penjual terbaik di pasar. Itu karena pembeli bersedia membayar harga lebih untuk

produk yang lebih baik. Diversifikasi produk memiliki hubungan yang signifikan

dengan penjualan di mana 5 produsen atau 41,66% dari seluruh turnover

dikendalikan oleh produsen yang diversifikasi produk. Dalam hal diversifikasi

produk, produsen yang memiliki jumlah bulanan yang besar modal dan diversifikasi

produk, omset penjualan cenderung lebih rendah daripada mereka yang

memproduksi tipe tunggal produk. Itu karena produsen menghasilkan produk skala

kecil harga rendah dan pembeli sedikit minat pada produk.


Rexford Abaidoo melakukan penelitian dengan judul Corporate Profit Growth

and Variability in US Unemployment Rate, Studi ini menyelidiki pengaruh

pertumbuhan laba perusahaan, ketidakpastian makroekonomi dan ekonomi utama

lainnya indikator tentang potensi kondisi pengangguran yang lebih rendah di

ekonomi AS. Menggunakan probit efek marginal memperkirakan, penelitian ini

menemukan bahwa, pertumbuhan berkelanjutan dalam laba perusahaan dan

pertumbuhan ekonomi yang cukup besar (sebagaimana diukur oleh pertumbuhan

PDB) signifikan dalam menentukan kemungkinan mencapai tingkat pengangguran

yang lebih rendah. Hasil keseluruhan. Namun, menunjukkan bahwa di antara

variabel yang diuji, pengurangan ketidakpastian makroekonomi yang dirasakan

adalah yang dominan variabel dengan potensi untuk secara signifikan mempengaruhi

kemungkinan memiliki tingkat pengangguran yang lebih rendah.

2.2 TELAAH PUSTAKA

2.2.1 Diferensiasi Produk

2.2.1.1 Pengertian Diferensiasi Produk

Menurut Kotler (2009:328), diferensiasi adalah tindakan merancang

serangkaian perbedaan yang berarti untuk membedakan tawaran

perusahaan dengan tawaran pesaing.

Menurut Porter, diferensiasi produk adalah perusahaan tertentu yang

memiliki identifikasi merek dan keseimbangan pelanggan, yang

disebabkan dari periklanan, pelayanan pelanggan, perbedaan produk

dimasa lalu, atau juga sekarang karena perusahaan pertama yang

memasuki industri. Sedangkan pengertian diferensiasi sosial adalah suatu


pembeda antar masyarakat ke dalam golongan atau kelompok secara

horizontal.

Menurut Kartajaya dalam Syafrizal (2007:183), diferensiasi adalah

semua upaya yang dilakukan untuk membedakan diri dari pesaing lain

baik konten (what to offer), konteks (how to offer) dan infrastruktur

(enabler).

Menurut Soegoto (2009), jenis-jenis diferensiasi produk adalah

sebagai berikut:

a. Product Bundling

Product bundling adalah strategi untuk menggabungkan penjualan

beberapa produk menjadi satu paket penjualan. Product bundling sangat

tepat untuk produk yang memiliki volume penjualan dan tingkat

keuntungan yang tinggi. product bundling sangat tepat dan efektif apabila

diterapkan pada produk informasi digital yang memiliki marginal cost

nyaris nol. Pada pasar oligopolistik dan monopolistik, product bundling

akan tampak tidak fair karena pilihan produk sangat terbatas bagi

konsumen sehingga mereka tidak punya pilihan lain.

b. Product Lining

Product lining adalah strategi pemasaran untuk menjual beberapa

jenis produk. Tidak seperti product bundling, product lining menjual

terpisah beberapa produk yang saling berkaitan. Satu lini produk terdiri

dari beberapa produk dengan berbagai variasi ukuran, tipe warna, kualitas

atau harga.
Penambahan produk baru pada satu lini produk disebut sebagai line

extension. Jika line extension memiliki kualitas yang lebih baik dari

produk lainnya disebut sebagai tindakan trading up atau brand leveraging.

Namun jika line extension tersebut memiliki kualitas di bawah produk

lainnya disebut sebagai trading down.

2.2.1.2 Dimensi

Menurut Kotller dan Armstrong (2012), terdapat beberapa parameter

atau dimensi dalam membuat sebuah diferensiasi produk, yaitu:

1. Bentuk. keragaman bentuk merupakan kemampuan produk untuk

menjadi pembeda dengan produk pesaing yang sejenis dalam bentuk,

model serta struktur fisik produk yang unik.

2. Keistimewaan. Merupakan suatu versi dasar atau kerangka produk,

serta sifat yang menunjang fungsi dasar dari suatu produk.

3. Mutu kinerja. Kinerja mengacu pada tingkat dimana semua unit yang

diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijangkau.

4. Keandalan. Merupakan suatu ukuran kemungkinan produk tidak akan

mengalami kerusakan atau gagal dalam satu periode tertentu.

5. Mudah diperbaiki. Merupakan suatu ukuran kemudahan untuk

memperbaiki produk yang mengalami kegagalan atau kerusakan.

6. Gaya. Mengacu pada bagaimana penampilan produk di mata

konsumen. Gaya dapat menggambarkan penampilan dan perasaan

yang ditimbulkan oleh produk bagi konsumen. Gaya juga dapat

dijadikan oleh perusahaan agar produknya ini dapat dijadikan ciri khas

dari produk perusahaan sehingga tidak mudah ditiru oleh pesaing.


Dengan cirri khas ini konsumen dapat membedakan produk

perusahaan dengan produk pesaing .

7. Rancangan (design). Rancangan dapat dijadikan salah satu cara untuk

mendiferensiasikan dan mempromosikan produk dan jasa perusahaan

dengan produk pesaing. Melalui rancangan (design) ini pula

perusahaan dapat menyesuaikan produknya dengan kebutuhan

konsumen. Rancangan (design) ini diharapkan dapat sesuai dengan

harapan atau tarikan pasar. Rancangan dari produk perusahaan ini

dimaksudkan agar sesuai dengan kondisi dari konsumen.

8. Daya Tahan. Ketahanan produk ataupun lamanya waktu usia manfaat

dari produk yang diperoleh konsumen atas sebuah produk. Produk

yang tahan lama atau tidak mudah rusak harus diperhatikan

perusahaan sehingga konsumen tidak perlu berfikir kembali dalam

memutuskan untuk membeli produk tersebut karena memiliki jaminan

ketahanan dari produk yang dibelinya.

9. Keunikan. Sebagiann besar produk dapat ditawarkan dengan berbagai

keunikan, yakni karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk.

Upaya untuk menjadi yang pertama dalam memperkenalkan keunikan

baru yang berharga merupakan salah satu cara yang paling efektif

untuk bersaing. Keunikan disini dimaksudkan guna memuaskan

konsumen yang telah menggunakan produk perusahaan. Selain itu,

keunikan lain perlu ditambah lagi dari produk tersebut sehingga

konsumen tidak berpaling kepada pesaing seiring keistimewaan lain

yang ditawarkan oleh pesaing.


2.2.1.3 Manfaat

Tentu saja diferensiasi pada perusahaan tersebut memberikan banyak

keuntungan serta memiliki peran tersendiri. Berikut ini adalah manfaat

dari diferensiasi produk yang anda perlu ketahui:

1. Produk lebih gampang di ingat

Dasarnya semua orang, dalam hal ini merupakan konsumen, akan

lebih mudah untuk tertarik pada sesuatu yang berbeda ketimbang pada

sesuatu yang sama. Apabila kemudian mereka tertarik, tentu saja itu

akan membuat mereka lebih mengingatnya. Hal inilah yang juga

berlaku pada produk anda nantinya.

Jikaa produk yang anda tawarkan terlihat lebih unggul atau menonjol

daripada produk pesaing sejenis, maka tentu saja yang menonjol tadi

yang akan lebih membekas diingatan masyarakat.

Apabila masyarakat sudah mengingatnya, maka tentu saja besar

kemungkinan terjadi transaksi berikutnya

2. Produk yang memiliki diferensiasi menjadi lebih unggul

Manfaat selanjutnya yaitu terciptanya keunggulan tersendiri

dibandingkan produk yang lainnya. Dalam melakukan sebuah usaha,

memang benar bahwa keunggulan suatu produk dapat dilihat dari

berbagai aspek seperti manfaat, tampilan produk, harga yang lebih

miring, dan lain lain.

Prodik yang memiliki diferensiasi terhadap produk lainnya besar

kemungkinan menjadi unggulan karena memiliki nilai plus pada


tampilannya serta pandangan yang lebih membangkitkan gairah

konsumen.

Umumnya, sebuah produk yang sama akan dinilai umum begitu

produk dengan nilai perbedaanya ini keluar. maka dari itu, diferensiasi

dapat menjadi salah satu dari teknik atau strategi agar produk anda

terlihat lebih menonjol serta unggul ditengah-tengah ketatnya

persaingan bisnis serupa.

3. Harga jual dari produk yang akan lebih tinggi

Sejatinya, konsumen tidak akan merasa terbebani apabila anda

menaikkan harga produk anda (yang tentusaja berbeda dengan produk

serupa) apabila produk anda memang telah diminati.

Hal ini dapat anda perhatikan langsung pada contoh kasus barang

yang berlabel limited edition atau edisi terbatas. Faktanya, harga dari

produk ini biasanya lebih tinggi daripada harga produk yang lain yang

sudah ada dipasaran.

Meski para konsumen harus merogoh kocek yang cukup dalam, tetapi

konsumen tersebut akan merasa puas karena produk yang ia beli

tidaklah sama dengan produk lainnya. Disamping hal tersebut, juga

ada kemungkinan banyak pelanggan yang tidaksegan untuk berebut

demi memperoleh produk yang spesial.

4. Mengatasi kejenuhan pasar

Penjualan sebuah produk tentu saja akan mengalami masalah naik

turun apabila terjadi kejenuhan pasar. Dengan fakta tersebut, anda


dapat menciptakan diferensiasi produk saat para konsumen sudah

mulai bosan dengan produk yang biasanya ditawarkan.

Dengan kemunculan produk yang berbeda, ini akan berdampak

munculnya lagi selera para pelanggan anda untuk kembali berbelanja

produk.

5. Terciptanya product image

Product image atau citra bisnis terkadang lahir dari hal kecil atau

remeh, yang mana amat tak terduga tetapi tetapi memiliki uniqueness

atau keunikan.

Maka dari itu anda tidak perlu ragu untuk mencoba menampilkan hal

yang berbeda serta unik agar tercipta sebuah citra produk.

Apabila anda telah memiliki sebuah product image yang kuat dan

baik, anda kemudian dapat menentukan strategi positioning yang pas

sesuai dengan target pasar yang anda tuju.

Tetapi, hal yang perlu anda ingat adalah sebaiknya hindari membuat

produk yang terlalu kontroversi yang mana dapat menyebabkan

produk kurang dipercaya oleh masyarakat luas.

Dari beberapa hal yang telah dibahas diatas, kita kini telah mengetahui

bahwa sebuah produk diferensiasi ialah suatu hal yang amat

dibutuhkan sebagai salah satu pendukung strategi pemasaran yang

mana ini diperlukan oleh setiap perusahaan.

2.2.2 Pertumbuhan Laba

2.2.2.1 Pengertian Pertumbuhan Laba


Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2012:12) “Penghasilan

bersih (laba) sering digunakan sebagai ukuran kinerja atau dasar bagi

ukuran yang lain seperti imbal hasil investasi (Return On Investment)

atau laba per saham (Earning Per Share)”. Kinerja perusahaan

merupakan hasil dari serangkaian proses dengan mengorbankan

berbagai sumber daya. Adapun salah satu parameter penilaian kinerja

perusahaan tersebut adalah pertumbuhan laba. Pertumbuhan laba

digunakan untuk menilai kinerja suatu perusahaan.

Menurut Nurhadi (2011:141), menyatakan pengertian

pertumbuhan laba adalah sebagai berikut : “Pertumbuhan laba

menunjukkan persentase kenaikan laba yang dapat dihasilkan

perusahaan dalam bentuk laba bersih”.

Dewi Utari, Ari dan Darsono (2014:67), menyatakan bahwa

pertumbuhan laba perusahaan yang baik mencerminkan bahwa

kondisi kinerja perusahaan juga baik, jika kondisi ekonomi baik pada

umumnya pertumbuhan perusahaan baik.

Oleh karena laba merupakan ukuran kinerja dari suatu

perusahaan, maka semakin tinggi laba yang dicapai perusahaan,

mengindikasikan semakin baikkinerja perusahaan dengan demikian

para investor tertarik untuk menanamkan modalnya (Dewi Utari ,

Aridan Darsono 2014:67).

2.2.2.2 Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan laba

Menurut Angkoso (2006) menyebutkan bahwa perumbuhan laba

dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :


1. Besarnya perusahaan

Semakin besar suatu perusahaab maka ketepatan pertumbuhan laba

yang diharapkan semakin tinggi.

2. Umur perusahaan

Perusahaan yang baru berdiri kurang memiliki pengalaman dalam

meningkatkan laba, sehingga ketepatannya masih rendah.

3. Tinggkat Leverage

Bila perusahaan memiliki tingkat hutang yang tinggi, maka manajer

cenderung memanipulasi laba sehingga dapat mengurangi ketepatan

pertumbuhan laba.

4. Tingkat penjualan

Semakin tinggi tingkat penjualan di masa yang akan datang maka

pertumbuhan laba semakin tinggi.

5. Perubahan laba masa lalu

Semakin besar perubahan laba dimasa lalu, maka semakin tidak pasti

laba yang diperoleh dimasa mendatang.

2.2.2.3 Manfaat dan Karateristik pertumbuhan laba

Menurut Sofyan Syafri Harahap26, laba ini berguna sebagai informasi

penting dalam suatu laporan keuangan. Angka ini penting untuk :

1) Perhitungan pajak, berfungsi sebagai dasar pengenaan pajak yang akan

diterima negara.

2) Menghitung dividen yang akan dibagikan kepada pemilik dan yang

akan ditahan dalam perusahaan.


3) Menjadi pedoman dalam menentukan kebijaksanaan investasi dan

pengambilan keputusan.

4) Menjadi dasar dalam peramalan laba maupun kejadian ekonomi

perusahaan lainnya di masa yang akan datang.

5) Menjadi dasar dalam perhitungan dan penilaian efisiensi.

6) Menilai prestasi atau kinerja perusahaan/segmen perusahaan/divisi.

7) Perhitungan zakat sebagai kewajiban manusia sebagai hamba kepada

Tuhannya melalui pembayaran zakat kepada masyarakat.

Laba perusahaan memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:

a) Laba didasarkan dari transaksi yang benar-benar terjadi,

b) Laba didasarkan dari postulat periodisasi, artinya merupakan prestasi

perusahaan pada periode tertentu.

c) Laba didasarkan prinsip pendapatan yang memerlukan pemahaman

khusus tentang definisi, pengukuran dan pengakuan pendapatan.

d) Laba memerlukan pengukuran tentang biaya dalam bentuk biaya

historis yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan pendapatan

tertentu

e) Laba didasarkan pada prinsip penandingan (matching) antara

pendapatan dan biaya yang relevan dan berkaitan dengan pendapatan

tersebut.
2.2.2.4 Analisis pertumbuhan laba

Ada dua macam analisis agar dapat menentukan pertumbuhan laba yakni

analisis fundamental dan analisis teknikal.

1) Analisis Fundamental

Analisis fundamental adalah analisis historis atas kekuatan keuangan

dari suatu perusahaan yang sering disebut dengan company analysis.

Data yang digunakan yaitu data historis, artinya data yang telah terjadi

dan mencerminkan keadaan keuangan yang sebenarnya pada saat

analisis. Dalam company analysis para analis akan menganalisis

laporan keuangan perusahaan yang salah satunya dengan rasio

keuangan. Para analis fundamental mencoba memprediksikan

pertumbuhan laba di masa yang akan datang dengan mengestimasi

faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi pertumbuahan laba

yang akan datang, yaitu kondisi ekonomi dan kondisi keuangan yang

tercermin melalui kinerja perusahaan.

2) Analisis Teknikal

Analisis teknikal termasuk yang sering dipakai oleh investor, dan

biasanya data atau catatan pasar yang digunakan berupa grafik.

Analisis ini berupaya agar dapat memprediksi pertumbuhan laba di

masa yang akan datang dengan mengamati perubahan laba di masa

lalu. Teknik ini mengabaikan hal-hal yang berkaitan dengan posisi

keuangan perusahaan.
2.2.3 Analisis Swot

2.2.3.1 Pengertian Analisis SWOT

Kotler & Armstrong (2008:64) analisis SWOT adalah penilaian

menyeluruh terhadap kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),

peluang (opportunities), dan ancaman (threats) suatu perusahaan. Analisis

ini diperlukan untuk menentukan beberapa strategi yang ada di

perusahaan. Salah satunya yang kita bahas adalah strategi promosi dan

penempatan produk.

Jogiyanto (2005:46) SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-

kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang

dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-

tantangan yang dihadapi.

David (Fred R. David, 2008,8) Semua organisasi memiliki

kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada

perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis.

2.2.3.2 Komponen-komponen Analisis SWOT

Empat komponen SWOT adalah :

a. Strenght (S)

Komponen Strenght dalam SWOT adalah bertujuan menganalisa

kekuatan atau keunggulan situasi ataupun kondisi dari suatu organisasi

atau perusahaan yang sedang terjadi. Komponen ini lebih menitikberatkan

faktor-faktor internal perusahaan itu sendiri, seperti visi, sumber daya

manusia, teknologi dan sebagainya yang dibandingkan dengan kompetitor

perusahaan tersebut.
b. Weaknesses (W)

Komponen Weaknesess dalam analisa SWOT adalah bertujuan

menganalisa kelemahan situasi ataupun kondisi dari suatu bisnis yang

dijalankan organisasi atau perusahaan. Komponen analisis SWOT ini juga

lebih menitikberatkan faktor-faktor internal perusahaan itu sendiri, seperti

keterbatasan modal, sumber daya manusia yang kurang kompetitif,

teknologi yang ketinggalan zaman dan sebagainya yang dibandingkan

dengan kompetitor perusahaan tersebut.

c. Opportunity (O)

Komponen ini menganalisa peluang atau kesempatan yang

mungkin dimiliki untuk mengembangkan bisnis perusahaan. Dengan

mengetahui peluang, maka diharapkan langkah-langkah terobosan untuk

memanfaatkan peluang tersebut akan bermunculan. Komponen

opportunity dalam analisa SWOT adalah merupakan komponen yang

menitikberatkan faktor-faktor eksternal, seperti trend masyarakat,

kebijakan pemerintah daerah, kebijakan pemerintah pusat, evolusi

teknologi dan sebagainya.

d. Threats (T)

Komponen yang terakhir dari analisis SWOT adalah untuk

membantu menganalisa tantangan atau ancaman yang akan dihadapi oleh

suatu bisnis perusahaan ataupun organisasi. Dengan membaca gejala-

gejala ancaman bisnis yang mulai tampak, maka diharapkan kesiapan-

kesiapan dalam mengambil langkah kebijakan internal perusahaan akan

bermunculan.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan pada studi ini adalah metode kualitatif. Metode

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.(Moeloeng,

2006:4)

Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan semua

data atau keadaan subjek atau objek penelitian kemudian dianalisis dan dibandingkan

berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung pada saat ini dan selanjutnya

mencoba untuk memberikan pemecahan masalahnya dan dapat memberikan

informasi yang mutakhir sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan

serta lebih banyak dapat diterapkan pada berbagai masalah. penelitian deskripsi

secara garis besar merupakan kegiatan penelitian yang hendak membuat gambaran

atau mencoba mencandra suatu peristiwa atau gejala secara sistematis, faktual

dengan penyusunan yang akurat.(Supardi, 2005:28)

3.2 SUBJEK PENELITIAN

Subjek dari penelitian ini adalah 3 perusahaan, yaitu PT. Industri Jamu dan

Farmasi Sidomuncul Tbk, Bank Central Asia, dan PT. Sentul City Tbk.
3.3 SUMBER DATA

Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu

hal yang diketahui atau yang dianggap atau anggapan. Atau suatu fakta yang

digambarkan lewat angka, simbol, kode, dan lain-lain. Data penelitian dikumpulkan

baik lewat instrumen pengumpulan data, observasi, wawancara maupun lewat data

dokumentasi. Sumber data secara garis besar terbagi ke dalam dua bagian, yaitu data

primer dan data sekunder.

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dimana

data-data tersebut didapat dari laporan keuangan tahunan perusahaan, website

perusahaan dan juga dari berbagai literatur yang tersedia di google.

3.4 TEKNIK ANALISIS DATA

Dalam menganalisis data dalam penelitian ini, teknik yang digunakan adalah

analisis deskriptif kualitatif, dimana teknik ini digunakan untuk menggambarkan,

menuturkan, serta menguraikan data yang bersifat kualitatif yang telah diperoleh dari

pengumpulan data yang sudah dilakukan. Menurut Sugiono (2008), aktivitas dalam

menganalisis data kualitatif yaitu antara lain:

a. Reduksi Data (Reduction Data)

Reduksi data diartikan sebagai peroses pemilihan, pemisahan, perhatian

pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang

muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Laporan atau data yang

diperoleh dilapangan akan dituangkan dalam bentuk uraian yang lengkap

dan terperinci. Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya akan cukup

banyak, sehingga perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang

penting, serta dicari tema dan polanya. Dengan demikian, data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah

peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutya. Data yang

diperoleh dari lokasi penelitian dituangkan dalam uraian laporan lengkap

dan terperinci. Laporan lapangan direduksi,dirangkum, dipilih hal-hal

pokok, difokuskan pada hal-hal penting kemudian dicari tema atau polanya.

b. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah peneliti

dalam melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian tertentu dari

penelitian. Penyajian data dilakukan dengan cara mendeskripsikan hasil

wawancara yang dituangkan dalam bentuk uraian dengan teks naratif, dan

didukung oleh dokumen-dokumen, serta foto-foto maupun gambar

sejenisnya untuk diadakanya suatu kesimpulan.

c. Penarikan Kesimpulan (Concluting Drawing)

Penarikan Kesimpulan yaitu melakukan verifikasi secara terus menerus

sepanjang proses penelitian berlangsung, yaitu selama proses pengumpulan

data. Peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari pola, tema,

hubungan persamaan, hal-hal yang sering timbul, hipotesis dan sebagainya

yang dituangkan dalam kesimpulan yang tentatif.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

4.1.1 Sejarah PT. Sentul City

Sentul city mengalami perubahan nama sebanyak 4 kali. Awal mula

perseroan didirikan bernama PT. Sentragriya Kharisma, berdasarkan Akta No.

311 tanggal 16 April 1993 yang dibuat dihadapan Misahardi Wilamarta, SH,

Notaris di Jakarta dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman

Republik Indonesia dengan Keputusan Nomor C2-4350.HT.01.01.TH.93 tanggal

8 Juni 1993, didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di bawah

No.552/A.PT/ HKM/1993/PN.JAK.SEL tanggal 24 Juni 1993 serta telah

diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 65 tanggal 13 Agustus

1993, Tambahan No. 3693.

Pada tanggal 9 Agustus 1993, Perseroan melakukan perubahan nama dari

PT. Sentragriya Kharisma menjadi PT. Royal Sentul Highlands, sebagaimana

dinyatakan dalam Akta No. 27 tanggal 9 Agustus 1993 yang dibuat dihadapan Dr.

Widjojo Wilami, SH, Notaris di Jakarta. Akta ini telah mendapat persetujuan dari

Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-2518

HT.01.04.Th.94 tanggal 16 Pebruari 1994.

Dalam rangka penawaran umum sekaligus penyesuaian dengan Undang-

undang Perseroan Terbatas, anggaran dasar Perseroan telah diubah seluruhnya


dengan Akta No. 42 tanggal 7 Mei 1997 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih

Adi Warsito, SH, Notaris di Jakarta. Nama Perseroan berubah menjadi PT. Royal

Sentul Highlands Tbk yang telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman

Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-3643 HT.01.04.Th.97

tanggal 12 Mei 1997 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik

Indonesia No. 71 tanggal 5 September 1997, Tambahan No. 3842.

Selanjutnya sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 26 tanggal 11

Desember 1997 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH,

Notaris di Jakarta, nama Perseroan diubah menjadi PT. Bukit Sentul Tbk. Akta ini

telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat

Keputusan No. C2-33 HT.01.04.Th.98 tanggal 14 Januari 1998.

Perseroan kemudian melakukan perubahan nama sekali lagi menjadi PT.

Sentul City, Tbk, sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 26 tanggal 19 Juli 2006

yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, yang telah

mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia pada tanggal 20 Juli 2006 dengan Keputusan No. C2-21373

HT.01.04.Th.2006.

Perseroan kembali melakukan penawaran atas saham-sahamnya pada

tanggal 8 September 2006, melalui Penawaran Umum Terbatas II atas

8.151.000.000 (delapan miliar seratus lima puluh satu juta) saham Seri C dengan

harga nominal Rp. 100,- (seratus rupiah )per saham. Saham-saham tersebut

dicatatkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) pada

tanggal 22 September 2006.


Pada tanggal 8 September 2009, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan Tanpa

Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu menjadi Rp.1.981.250.859.800, sesuai akta

Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT SENTUL CITY Tbk,

Nomor 1, tanggal 08 September 2009, yang dibuat oleh Widijono, SH., MM.,

Notaris di Kabupaten Bogor, akta mana telah diterima oleh Departemen Hukum

dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Administrasi

Hukum Umum sesuai surat tertanggal 14 Oktober 2009, Nomor : AHU-

AH.01.10-17742, Perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar

PT. SENTUL CITY Tbk.

Perseroan pada tanggal 9 Maret 2010, telah memperoleh persetujuan Rapat

Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk meningkatkan Modal Dasar Perseroan

menjadi Rp.13.500.000.000.000,- yang dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan

Rapat PT SENTUL CITY Tbk, Nomor 36, tanggal 9 Maret 2010, yang dibuat

oleh Dr Misahardi Wilamarta, SH., M.H., M.Kn., LLM., Notaris di Jakarta, Akta

mana telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia pada tanggal 05 April 2010 dengan Keputusan No. AHU-

16924.AH.01.02.Th.2010.

PT. Sentul City mempunyai visi dan misi menjadi perusahaan property

pilihan para pelanggan dengan dengan mengembangkan perumahan yang bermutu

dan inovatif yang selaras dengan alam. Selain menyediakan perumahan, PT.

Sentul City fasilitas Pendidikan yang terbaik, serta layanan kesehatan bertaraf

international. Serta memperkaya pertumbuhan Sentul city dengan fasilitas seni

dan Budaya.
4.1.2 Struktur Organisasi PT. Sentul City

Struktur organisasi PT. Sentul city adalah sebagai berikut:

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

2. Dewan komisaris, membawahi :

a. Komite audit

b. Presiden direktur

c. Dewan direksi, membawahi :

1. Deputi Direktur

2. Surveyor

3. Site plan urban design

4. Finance, accounting & Tax

5. Special project

6. Banking relation

7. Engineering

8. Sales administration

9. Customer relation

10. Legal & corporate secretary

11. General affair

12. Human Capital

13. Information technologi

14. Marketing & sales team


4.1.3 Job Describtion PT. Sentul City

1. Rapat Umum Pemegang Saham, menurut UU No. 40 tahun 2007 tentang

perseroan terbatas, Rapat Umum Pemegang saham adalah Organ atau

bagian Perseroan yang memiliki kewenangan yang tidak diberikan kepada

Direksi maupun Dewan Komisaris dalam batas yang telah ditentukan oleh

Undang-Undang dan / atau anggaran dasar. Berikut kewenangannya antara

lain :

a) Menyetujui tentang Pengajuan Permohonan agar Perseroan dinyatakan

pailit.

b) Mengangkat dan juga memberhentikan anggota dari Direksi atau Dewan

Komisaris.

c) Menyetujui tentang perpanjangan waktu berdirinya Perseroan Terbatas.

d) Menyetujui tentang rencana peleburan, penggabungan, dan juga

pengambilalihan atau pemisahan.

e) Membubarkan Perseroan.

f) Mengubah anggaran dasar.

2. Dewan Komisaris Secara kolektif tugas Dewan Komisaris adalah

melakukan pengawasan terhadap pengurusan Perusahaan yang dilakukan

oleh Direksi serta memberikan nasihat berkenaan dengan kebijakan Direksi

dalam menjalankan Perusahaan. Dewan Komisaris secara terusmenerus

memantau efektivitas kebijakan Perusahaan, kinerja dan proses

pengambilan keputusan oleh Direksi, termasuk pelaksanaan strategi untuk


memenuhi harapan para pemegang saham dan pemangku kepentingan

lainnya

3. Dewan Direksi Tugas pokok Direksi adalah melaksanakan pengurusan

Perusahaan sesuai kepentingan dan tujuan Perusahaan dan bertindak selaku

pimpinan dalam pengurusan tersebut. Direksi melakukan segala tindakan

pengurusan maupun mengenai pemilikan kekayaan Perusahaan termasuk

mengikat Perusahaan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan

Perusahaan, sesuai pembatasan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar

Perusahaan. Secara hukum, Direksi mewakili Perusahaan baik di dalam

maupun di luar pengadian. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut,

Direksi secara kolegial melalui Rapat Direksi berwenang untuk:

a. Menetapkan strategi Perusahaan, kebijakan dasar keuangan, organisasi dan

SDM, serta sistem teknologi informasi dan komunikasi Perusahaan.

b. Mengajukan saran pengelolaan Perusahaan yang memerlukan persetujuan

Komisaris dan/atau memerlukan tanggapan tertulis komisaris dan

Persetujuan RUPS serta melaksanakannya sesuai ketentuan yang diatur

dalam Anggaran Dasar, persetujuan Komisaris serta Keputusan RUPS.

c. Mengupayakan tercapainya target-target Perusahaan dalam aspek

keuangan, aspek operasional dan aspek administrasi yang telah disetujui dan

ditetapkan dalam RUPS, menetapkan sasaran kinerja serta evaluasi kinerja

Perusahaan melalui mekanisme organisasi termasuk rencana strategis

Perusahaan.

d. Menetapkan persetujuan proyek, memantau dan melakukan koreksi

terhadap pelaksanaannya.
e. Menetapkan strukstur organisasi dan penetapan pejabat Perusahaan sampai

jenjang tertentu.

4.1.4 Visi dan Misi PT. Sentul City

Visi :

Menjadi property pilihan perusahaan pertama bagi pelanggan dan pihak yang

berkepentingan lainnya karena PT. Sentul City meningkatkan kualitas hidup.

Misi :

1. Mengembangkan Sentul city dengan perumahan bermutu dan inovatif yang

selaras dengan lingkungan alam.

2. Menyediakan fasilitas Pendidikan terbaik dan layanan kesehatan bertaraf

international.

3. Memadukan perencanaan dan pembangunan fasilitas komersial, hiburan

dan wisata.

4. Memperkaya pertumbuhan sentuk city dengan fasilitas seni dan budaya.

4.1.5 Sejarah Bank Central Asia

Pada tahun 1955 NV perseroan dagang dan industry semarang knitting

factory berdiri sebagai cikal bakal BCA. 1957 BCA mulai resmi beroperasi pada

21 Februari 1957 berkantor pusat di Jakarta. Efektif pada tahun 2 September

1975, nama bank diubah menjadi PT. Bank Central Asia (BCA). BCA

memperkuat layanan cabang. Pada tahun 1977 BCA berkembang menjadi Bank

Devisa.
1980 BCA memperluas kantor cabang secara agresif sejalan dengan

deregulasi sector perbankan di Indonesia. BCA mengembangkan berbagai Produk

dan layanan maupun pengembangan teknologi informasi, dengan menetapkan

online system untuk jaringan kantor cabang dan meluncurkan tabungan Hari

Depan (Tahapan) BCA. 1990 BCA mengembangkan alternatif jaringan layanan

melalui ATM (Anjungan Tunai Mandiri atau Automated Teller Machine). Pada

tahun 1991, BCA mulai menempatkan 50 unit ATM di berbagai tempat di Jakarta.

Pengembangan jaringan dan fitur ATM dilakukan secara intensif. BCA bekerja

sama dengan institusi terkemuka, antara lain PT Telkom untuk pembayaran

tagihan telepon melalui ATM BCA. BCA juga bekerja sama dengan Citibank agar

nasabah BCA pemegang kartu kredit Citibank dapat melakukan pembayaran

tagihan melalui ATM BCA.

Pada tahun 1997 -1998 Indonesia mengalam krisis moneter, yang

berdampak BCA mengalami Bank Rush. Pada tahun 1998 BCA menjadi Bank

Take Over (BTO) dan disertakan dalam rekapitalisasi dan restrukturisasi yang

dilaksanakan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) suatu instusi

pemerintah.

1999 Proses rekapitalisasi selesai, dimana pemerintah Indonesia melalui

BPPN menguasai 92,8% saham BCA sebagai hasil pertukaran dengan bantuan

likuiditas Bank Indonesia. Dalam proses rekapitulasi tersebut, kredit pihak terkait

dipertukarkan dengan Obligasi pemerintah. Pengembangan tahun 2000an. BCA

memperkuat dan mengembangkan produk dan layanan, terutama perbankan

elektronik dengan memperkenalkan Debit BCA, Tunai BCA, internet banking

KlikBCA, mobile banking m-BCA, EDCBIZZ, dan lain-lain. BCA mendirikan


fasilitas Disaster Recovery Center di Singapura. BCA meningkatkan kompetensi

di bidang penyaluran kredit, termasuk melalui ekspansi ke bidang pembiayaan

mobil melalui entitas anaknya, BCA Finance.

2007 BCA menjadi pelopor dalam menawarkan produk kredit kepemilikan

rumah dengan suku bunga tetap. BCA meluncurkan kartu PRABAYAR, Flazz,

serta mulai menawarkan layanan Weekend Banking untuk terus membangun

keunggulan di bidang perbankan transaksi. 2008-2009 BCA secara proaktif

mengelola penyaluran kredit dan posisi likuiditas di tengah gejolak krisis global,

sekaligus tetap memperkuat kompetensi utama sebagai bank transaksi. BCA telah

menyelesaikan pembangunan mirroring IT system guna memperkuat

kelangsungan usaha dan meminimalisasi risiko operasional. BCA membuka

layanan Solitaire bagi nasabah high net-worth individual.

2010-2013 BCA memasuki lini bisnis baru yaitu perbankan Syariah,

pembiayaan sepeda motor, asuransi umum dan sekuritas. Di tahun 2013, BCA

menambah kepemilikan efektif dari 25% menjadi 100% pada perusahaan asuransi

umum, PT Asuransi Umum BCA (sebelumnya bernama PT Central Sejahtera

Insurance dan dikenal juga sebagai BCA Insurance). BCA memperkuat bisnis

perbankan transaksi melalui pengembangan produk dan layanan yang inovatif, di

antaranya aplikasi mobile banking untuk smartphone terkini, layanan

penyelesaian pembayaran melalui e-commerce, dan mengembangkan konsep

baru Electronic Banking Center yang melengkapi ATM Center dengan tambahan

fitur-fitur yang didukung teknologi terkini. Guna meningkatkan keandalan

layanan perbankannya, BCA telah menyelesaikan pembangunan Disaster

Recovery Center (DRC) di Surabaya yang berfungsi sebagai disaster recovery


backup data center yang terintegrasi dengan dua mirroring data center. center.

DRC yang baru menggantikan DRC yang sebelumnya berlokasi di Singapura.

2014-2016 BCA mengembangkan ‘MyBCA’, suatu gerai layanan

perbankan digital yang dapat digunakan secara mandiri (self service);

melanjutkan pengembangan jaringan ATM berbasis Cash Recycling Machine;

dan meluncurkan produk Sakuku’, electronic wallet berbasis aplikasi. Untuk

segmen nasabah institusi, BCA menyempurnakan layanan cash management

BCA melalui internet banking platform, ‘KlikBCA Integrated Business Solution’.

Layanan ini memiliki fitur-fitur yang diperlukan oleh nasabah pebisnis. Pada

Januari 2014, BCA menyelesaikan pembelian saham PT Central Santosa finance

(CS finance), yaitu suatu perusahaan yang bergerak dibidang pembiayaan sepeda

motor, sehingga kepemilikan saham BCA terhadap CS finance efektif meningkat

dari 25% menjadi 70%. Di samping itu, BCA memperoleh izin untuk memberikan

layanan asuransi jiwa melalui PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life). Selama Juli

2016 sampai dengan Maret 2017, BCA turut berpartisipasi dalam menyukseskan

program tax amnesty dengan menjalankan perannya sebagai bank persepsi dan

Bank gateway.

2017-2018 Di bidang e-commerce dan cashless payment settlement, BCA

membangun kolaborasi dengan perusahaan perusahaan fintech atau e-commerce

melalui Application Programming Interface (API) platform yang memfasilitasi

konektivitas antara sistem perusahaan-perusahaan tersebut dengan sistem

perbankan transaksi BCA. Berbagai metode pembayaran transaksi secara online

terus dibangun. Melalui aplikasi ‘BCA Mobile’ dan ‘Sakuku’, BCA meluncurkan

fitur peer-to-peer transfer berbasis teknologi QR code di tahun 2018. BCA juga
meluncurkan layanan ‘OneKlik’, suatu fitur pembayaran pada online merchants

yang mengutamakan kecepatan dan kenyamanan transaksi. Memanfaatkan

teknologi artificial intelligence, BCA mengembangkan ‘VIRA’ suatu Virtual

Assistant yang dapat diakses melalui berbagai aplikasi chat ternama. Proyek

percontohan sentra Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) diluncurkan di

beberapa cabang untuk meningkatkan penetrasi di tengah ketatnya persaingan

pada segmen tersebut. BCA menandatangani pembaharuan perjanjian dengan PT.

AIA Financial (AIA Indonesia) di tahun 2017 guna memperluas ruang lingkup

kerja sama di bidang bancassurance. BCA meningkatkan penyertaan pada entitas

anak CS Finance , BCA Sekuritas dan BCA Life pada tahun 2017 untuk semakin

memperkokoh integrasi dan meningkatkan kerja sama bisnis entitas anak tersebut

dengan BCA.

4.1.6 Struktur Organisasi Bank central Asia

1. Rapat Umum Pemegang Saham

2. Dewan Komisaris

3. Jajaran Direktur

4. Komite Dewan Komisaris

• Komite Audit

• Komite Pemantau Resiko

• Komite Remunerasi dan Nominasi

• Komite Tata Kelola Terintegrasi

4.1.7 Job Describtion Bank Central Asia

1. Rapat Umum Pemegang Saham, menurut UU No. 40 tahun 2007 tentang

perseroan terbatas, Rapat Umum Pemegang saham adalah Organ atau


bagian Perseroan yang memiliki kewenangan yang tidak diberikan kepada

Direksi maupun Dewan Komisaris dalam batas yang telah ditentukan oleh

Undang-Undang dan / atau anggaran dasar. Berikut kewenangannya antara

lain :

- Menyetujui tentang Pengajuan Permohonan agar Perseroan

dinyatakan pailit.

- Mengangkat dan juga memberhentikan anggota dari Direksi atau

Dewan Komisaris.Menyetujui tentang perpanjangan waktu berdirinya

Perseroan Terbatas.

- Menyetujui tentang rencana peleburan, penggabungan, dan juga

pengambilalihan atau pemisahan.

- Membubarkan Perseroan.

- Mengubah anggaran dasar.

2. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris memiliki tugas pokok untuk melakukan pengawasan atas

kebijakan Direksi dalam menjalankan perusahaan, dan memberikan nasihat

kepada Direksi. Dewan Komisaris juga bertugas untuk memastikan

terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan

(GOOD CORPORATE GOVERNANCE) dalam setiap kegiatan usaha BCA

pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi BCA.

3. Direktur

Direksi memiliki tugas pokok melakukan pengurusan untuk kepentingan

dan tujuan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan


berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan

yang berlaku.

4. Komite Dewan Komisaris

• Komite Audit

Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan

Komisaris dengan tujuan membantu Dewan Komisaris dalam rangka

mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan

(oversight) atas hal-hal yang terkait dengan laporan keuangan, sistem

pengendalian internal, pelaksanaan fungsi audit internal dan eksternal,

implementasi tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate

Governance (GCG) serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

• Komite Pemantau Resiko

1) Membantu dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam

rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas pengawasan dan

tanggung jawab di bidang manajemen risiko dan memastikan bahwa

kebijakan manajemen risiko dilaksanakan dengan baik.

2) Dalam kaitannya dengan proses untuk dapat memberikan rekomendasi,

KPR harus melakukan Evaluasi atas konsistensi antara kebijakan

manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut, Pemantauan dan

evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja

Manajemen Risiko.

3) Menyusun dan/atau memperbarui pedoman dan tata tertib kerja KPR.


4) Menjalankan tugas-tugas lain yang relevan dengan fungsi KPR atas

permintaan Dewan Komisaris.

• Komite Manajemen Resiko

- Menyusun kebijakan, strategi, dan pedoman penerapan manajemen risiko.

- Menyempurnakan pelaksanaan manajemen risiko berdasarkan hasil

evaluasi pelaksanaan proses dan sistem manajemen risiko yang efektif.

- Menetapkan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang

menyimpang dari prosedur normal (irregularities).

• Komite Remunerasi dan Nominasi

a) Terkait dengan fungsi nominasi:

- Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai komposisi

jabatan anggota Direksi dan/ atau anggota Dewan Komisaris, kebijakan dan

kriteria yang dibutuhkan dalam proses nominasi dan kebijakan evaluasi

kinerja bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

- Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi

dan/atau anggota Dewan Komisaris berdasarkan tolak ukur yang telah

disusun sebagai bahan evaluasi.

- Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program

pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan

Komisaris.

- Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi

dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk

disampaikan kepada RUPS.

b) Terkait dengan fungsi remunerasi:


- Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai : struktur

remunerasi, kebijakan atas remunerasi, dan besaran atas remunerasi.

- Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan

kesesuaian remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi

dan/atau anggota Dewan Komisaris.

• Komite Tata Kelola Terintegrasi

- Mengevaluasi pelaksanaan tata Kelola terintegrasi paling sedikit melalui

kecukupn pengendalian intern dan pelaksanaan fungsi kepatuhan secara

terintegrasi.

- Memberikan rekomendasi kepada dewan komisarin entitas utama untuk

penyempurnaan tata Kelola terintegrasi.

4.1.8 Visi dan Misi Bank Central Asia

Visi :

Bank pilihan utama andalan masyarakat yang berperan sebagai pilar

penting perekonomian Indonesia.

Misi :

1. Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran dan

solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perorangan.

2. Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial

yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah.

3. Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholders BCA.

4.1.9 Sejarah PT. Farmasi dan Jamu Sidomuncul


Di tengah persaingan sektor Industri jamu yang semakin ketat, PT Industri

Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk telah berhasil memiliki market share terluas

dan reputasi yang baik sebagai industri jamu terbesar di Indonesia. Keberhasilan

yang telah dicapai saat ini tentunya tidak terlepas dari peran dan pelaku pendiri

industri ini.

Perusahaan yang kini sudah berhasil Go Public masuk Bursa Efek Indonesia

itu dilalui melalui perjalanan yang cukup panjang. Berawal dari keinginan

pasangan suami istri Siem Thiam Hie yang lahir pada tanggal 28 Januari 1897 dan

wafat 12 April 1976 bersama istrinya Ibu Rakhmat Sulistio yang terlahir pada

tanggal 13 Agustus 1897 dengan nama Go Djing Nio dan wafat 14 Februari 1983,

memulai usaha pertamanya dengan membuka usaha Melkrey, yaitu usaha

pemerahan susu yang besar di Ambarawa.

Pada tahun 1928, terjadi perang Malese yang melanda dunia. Akibat perang

ini, usaha Melkrey yang mereka rintis terpaksa gulung tikar dan mengharuskan

mereka pindah ke Solo, pada 1930. Tanpa menyerah, pasangan ini kemudian

memulai usaha toko roti dengan nama Roti Muncul. Lima tahun kemudian,

berbekal kemahiran Ibu Rakhmat Sulistio (Go Djing Nio) dalam mengolah jamu

dan rempah-rempah, pasangan ini memutuskan untuk membuka usaha jamu di

Yogyakarta.

Tahun 1941, mereka memformulasikan Jamu Tolak Angin yang saat itu

menggunakan nama Jamu Tujuh Angin. Ketika perang kolonial Belanda yang

kedua di tahun 1949, mereka mengungsi ke Semarang dan mendirikan usaha jamu

dengan nama Sido Muncul, yang artinya “ impian yang terwujud”. Di Jalan
Mlaten Trenggulun No. 104 itulah, usaha jamu rumahan dimulai dengan di bantu

oleh tiga orang karyawan.

Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis,

mendorong beliau memproduksi jamu Tolak Angin dalam bentuk serbuk. Produk

ini mendapat tempat di hati masyarakat sekitar dan permintaannya pun terus

meningkat.

Pada tahun 1970, dibentuk persekutuan komanditer dengan nama CV

Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul. Kemudian pada 1975, bentuk usaha

industri jamu pun berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Industri

Jamu dan Farmasi Sido Muncul, dimana seluruh usaha dan aset dari CV Industri

Jamu dan Farmasi Sido Muncul digabungkan, dan dilanjutkan oleh perseroan

terbatas ini.

Dalam perkembangannya, pabrik yang terletak di Jl.Mlaten Trenggulun

ternyata tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang semakin besar.

Oleh sebab permintaan pasar yang semakin tinggi , membuat generasi kedua dari

pendiri PT Sido Muncul Desy Sulistio, memutuskan untuk memindahkan pabrik

ke Lingkungan Industri Kecil di Jalan Kaligawe Semarang pada tahun 1984.

Kemudian dimulailah pembangunan pabrik yang dilengkapi dengan fasilitas

modern, hingga dapat berkembang pesat seperti saat ini, dan menjadi pelopor

perusahaan jamu dengan standar farmasi.

Demi mengantisipasi kemajuan masa mendatang, Sido Muncul merasa

perlu untuk membangun pabrik yang lebih besar dan modern, maka pada tahun

1997 diadakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baru di Klepu,


Ungaran, oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X dan disaksikan Direktur Jenderal

Pengawasan Obat dan Makanan saat itu.

Pabrik baru yang berlokasi di Klepu, kecamatan Bergas, Ungaran dengan

luas sekitar 30 hektar tersebut diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan

Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia, pada 11 November 2000. Saat

peresmian pabrik, Sido Muncul menerima dua sertifikat sekaligus, yaitu Cara

Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang

Baik (CPOB) setara dengan farmasi. Sertifikat inilah yang menjadikan Sido

Muncul sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi. Lokasi pabrik

sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas sekitar 8 hektar dan sisanya menjadi

kawasan pendukung lingkungan pabrik.

Sebagai perusahaan yang telah berdiri sejak 1951, Sido Muncul yang kini

merupakan perusahaan herbal bertaraf modern senantiasa berupaya untuk

memberikan produk-produk yang baik dan menyehatkan bagi seluruh

konsumennya, dan dengan demikian memberikan nilai positif bagi masyarakat.

Seiring waktu berjalan Sido Muncul mulai mengembangkan bisnisnya yang

awalnya hanya berkonsentrasi di bidang jamu (herbal), maka pada tahun 2004

Sido Muncul membuat divisi baru yaitu “Divisi Food”.

Produk pertama yang dibuat adalah minuman energi “Kuku Bima Energi”

dengan rasa original. Kemudian produk berikutnya adalah permen yaitu Permen

Tolak Angin, Permen Jahe Wangi dan Permen Kunyit Asam. Disusul dengan

minuman kesehatan seperti Sido Muncul Vitamin C-1000, Kuku Bima Kopi

Ginseng, Kopi Jahe Sido Muncul. Susu Jahe, Alang Sari Plus, Colla Mill. Untuk

minuman energi “Kuku Bima Energi” Sido Muncul mengeluarkan beberapa


varian rasa yaitu rasa Anggur, Jambu, Jeruk, Nanas, Kopi, Mangga, Susu Soda

serta Kuku Bima Energi Plus VitaminC. Produk-produk yang telah di produksi

sampai saat ini oleh Sido Muncul ada lebih dari 250 jenis produk dengan produk

unggulan Tolak Angin, Kuku Bima Energi, Alang Sari Plus, Kopi Jahe Sido

Muncul, Kuku Bima Kopi Ginseng, Susu Jahe, Jamu Komplit dan Kunyit Asam.

Kini, produk-produk Sido Muncul telah berhasil di ekspor ke beberapa

negara Asia Tenggara (Malaysia, Singapore, Brunei dll), Australia, Korea,

Nigeria, Algeria, Hong Kong, USA, Saudi Arabia, Mongolia dan Rusia. Saat ini

perseroan juga tengah melakukan penjajagan dengan distributor dan perusahaan

asal Thailand, Vietnam dan Jepang.

Tepat tanggal 18 November 2013, Sido Muncul yang memiliki 109

distributor di seluruh Indonesia kembali melakukan perubahan. Perusahaan

keluarga ini memilih naik kelas menjadi perusahaan terbuka dengan tujuan agar

perusahaan ini langgeng dan dipercaya oleh masyarakat. Saat ini PT. Industri

Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk. telah menjadi Pabrik Jamu terbesar di

Indonesia dan masih akan terus berkembang dan kini tercatat dengan Kode saham

dari Perseroan SIDO di Bursa Efek Indonesia.

4.1.10 Struktur Organisasi PT. Farmasi dan Jamu sidomuncul

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

2. Dewan Komisaris

a. Komite audit

b. Komite Nominasi & Remunerasi

3. Dewan Direksi
a. Rekretaris Perusahaan & Legal

b. Audit Internal

4.1.11 Job Describtion PT. Farmasi dan Sidomuncul

1. Rapat Umum Pemegang Saham, menurut UU No. 40 tahun 2007 tentang

perseroan terbatas, Rapat Umum Pemegang saham adalah Organ atau

bagian Perseroan yang memiliki kewenangan yang tidak diberikan kepada

Direksi maupun Dewan Komisaris dalam batas yang telah ditentukan oleh

Undang-Undang dan / atau anggaran dasar. Berikut kewenangannya antara

lain :

a. Menyetujui tentang Pengajuan Permohonan agar Perseroan dinyatakan

pailit.

b. Mengangkat dan juga memberhentikan anggota dari Direksi atau

Dewan Komisaris.

c. Menyetujui tentang perpanjangan waktu berdirinya Perseroan Terbatas.

d. Menyetujui tentang rencana peleburan, penggabungan, dan juga

pengambilalihan atau pemisahan.

e. Membubarkan Perseroan.

f. Mengubah anggaran dasar.

2. Dewan Komisaris :

a. Komite audit

Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris menjalankan

fungsi pengawasan atas kegiatan Perseroan yang terkait dengan

penelaahan atas informasi keuangan, pengendalian internal, manajemen


risiko, efektivitas auditor internal dan eksternal, dan kepatuhan pada

peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

b. Komite Nominasi & Remunerasi

Komite Nominasi dan Remunerasi adalah komite yang dibentuk oleh

dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam membantu

melaksanakan fungsi dan tugas Dewan Komisaris terkait Nominasi dan

Remunerasi terhadap anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.

Nominasi adalah pengusulan seseorang untuk diangkat dalam jabatan

sebagai anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris.

Remunerasi adalah imbalan yang ditetapkan dan diberikan kepada

anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris karena kedudukan dan

peran yang diberikan sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan

wewenang anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.

3. Dewan Direksi :

a. Rekretaris Perusahaan & Legal

Sekretaris Perusahaan, yang juga bertanggung jawab untuk fungsi

Hubungan Investor, bertanggung jawab untuk memantau kepatuhan

Perseroan terhadap peraturan dan regulasi, memastikan bahwa para

pemegang saham, otoritas pasar modal, analis dan publik memperoleh

seluruh informasi penting yang terkait dengan Perseroan secara tepat

waktu, lengkap dan akurat; dan memastikan bahwa pengungkapan

informasi serta komunikasi internal dan eksternal Perseroan dilakukan

secara transparan.

b. Audit Internal
Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di

seluruh bidang kegiatan Perseroan. Menguji dan mengevaluasi

pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko

sesuai dengan kebijakan Perseroan.

4.1.12 Visi dan Misi PT. Farmasi dan Jamu Sidomuncul

Visi :

Menjadi perusahaan farmasi, obat tradisional, makanan minuman kesehatan,

kosmetik dan pengolahan bahan baku herbal yang dapat memberikan manfaat

bagi masyarakat dan lingkungan.

Misi :

1. Mengembangkan produk-produk berbahan baku herbal dalam bentuk sediaan

farmasi,obat tradisional, makanan minuman kesehatan, dan kosmetik berdasarkan

penelitian yang rasional, aman, dan jujur.

2. Mengembangkan penelitian obat-obat herbal secara berkesinambungan.

3. Membantu dan mendorong pemerintah, institusi pendidikan, dunia kedokteran

agar lebih berperan dalam penelitian dan pengembangan obat dan pengobatan

herbal.

4. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membina kesehatan

melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami, dan pengobatan secara

naturopathy.

5. Melakukan Corporate Social Responsibility (CSR) yang intensif.

6. Mengelola perusahaan yang berorientasi ramah lingkungan.

7. Menjadi perusahaan obat herbal yang mendunia.


4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Diferensiasi Produk

1. Sentul city

a. Recidential

- Landed house

1. Garden house

2. Garden house light

3. Gardena

4. Green mountain residence

5. Spring mountain residence

6. Terrace hill

7. Santorini residence

8. Riverside residence

- High rise

1. Saffron nobel apartment

2. The alana

3. Sentul tower apartment

b. Commercial

1. CBD Niaga

c. Facilities

1. Air terjun bidadari

2. Gunung pancar

3. Downhill
4. Bicycle park

5. Danau teratai

6. JCO

7. Starbucks

8. JPEC

9. KFC

10. Honda

11. BCA training center

12. Telkom data center

13. Wattana hotel

14. Harris hotel

15. Aston Sentul lake

16. Hotel neo

17. Universitas trisakti

18. Masjid Andalusia

19. Fajar hidayah

20. SPH international

21. BPK penabur

22. Pertamedika Sentul

23. Plaza niaga

24. Pasar segar murah

25. Bellanova mall

26. Giant

27. Sentul international conventional center


28. Highland golf

29. Jungle land

30. Taman budaya

31. Eco art park

32. Ah poong

33. Alana hotel

2. BANK CENTRAL ASIA

a. Produk dan layanan

1. Simpanan

a. Giro

b. Deposito berjangka

c. Tahapan gold

Keunggulan tahapan gold :

- Ukuran tabungan yang kecil

- Informasi mutasi rekening yang lebih lengkap selain informasi saldo

dan transaksi, memuat informasi detail seperti nama

pengirim/penerima, informasi pembayaran dan berita.

- Layanan via sms/e-mail

- Layanan appointee, nasabah dapat menunjuk 2 orang yang dipercaya

untuk melakukan transaksi perbankan. Dengan membawa kartu

kepemilikan rekening dan kartu identitas (milik sendiri dan wakil

yang ditunjuk)
- Automatic transfer system (ATS) online merupakan fasilitas transfer

otomatis dari dari rekening tahapan gold ke GIRO.

d. BCA dollar

2. Pinjaman

a. Kredit investasi

b. Kredit modal kerja

c. Bank garansi

3. E-banking

a. Klik BCA bisnis

- Kelebihan :

Transaksi bisnis lewat computer dimanapun nasabah berada.

Transaksi anda aman karena adanya VPN (virtual private network)

dan keyBCA.

Klik BCA dirancang use friendly.

b. EDC BCA

c. Layanan mercant

d. QRIS

QRIS merupakan jaringan pembayaran menggunakan QR code untuk

membantu merchant menerima pembayaran dari semua aplikasi

berbasis QR di Indonesia.

4. Kartu kredit

a. BCA smartcash

b. Rekening smartcash

c. BCA Visa corporate


5. Layanan perbankan

a. Trade BCA sebagai perusahaan yang bergerak di bidang ekspor dan

impor, memiliki mitra yang mampu membantu aktivitas perdagangan

merupakan suatu keuntungan yang sangat berharga. BCA siap menjadi

mitra yang mendukung transaksi perdagangan anda. Trade BCA

menawarkan fasilitas pembiyaan post shipment untuk memenuhi cash

flow perusahaan anda.

b. Remittance BCA

c. BCA bizz layanan ini ditujukan untuk para pebisnis yang tidak

memiliki waktu banyak untuk mengantri dalam melakukan transaksi.

BCA bizz solusinya. BCA bizz menyediakan layanan tanpa antre atau

drop bag, antar jemput dokumen uang tunai dan dokumen transaksi,

transaksi dapat diwakilkan, penukaran uang tunai. Dengan syarat anda

atau wakil anda memiliki kartu BCA BIZZ yang masih berlaku. Masa

berlaku BCA BIZZ satu tahun.

6. Treasure dan valuta asing

1. PT. Jamu dan farmasi sidomuncul

a. Produk

1. Beverage & confectionery

a. Permen jahe wangi

b. Permen kunyit asem

c. Permen tolak angin

d. Kukubima kopi energy-drink

e. Kuku bima kopi gingseng


f. Kopi jahe sidomuncul less sugar

g. Kopi jahe sidomuncul

2. Energy drink

a. Kuku bima energy- herbal

b. Kuku bima energy drink

c. Kuku bima energy siap minum

3. Healthy drink

a. Premium product

b. Beras kencur

c. STMJ

d. Jahe wangi sidomuncul

e. Alangsari plus

f. Kunyit asam

g. Susu jahe

4. Herbal supplement

a. Tolak angina

b. Jamu sachet

c. Anak sehat

d. Jamu komplit sachet

e. Tolak linu

5. Supplement & other

a. Nature blessing

b. Sidomuncul herbal
4.2.2 SWOT

1) PT. Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul Tbk

A. Lingkungan Internal

1. Sumber Daya Manusia


PT. Industri Jamu dan Farmsi Sidomuncul mempunyai tenaga ahli dari
berbagai disiplin ilmu dan konsultan yang ahli dibidangnya. Perusahaan
sidomuncul tidak ingin menghasilkan limbah yang dapat merusak alam,
untuk menangani limbah air dispasang pengelolaan air limbah yang dapat
digunakan untuk menyiram tanaman. Limbah padat diolah menjadi pupuk
tanaman.

Sidomuncul didukung oleh karyawan yang mempunyai keahlian sehingga


menjadikan perusahaan lebih konsentrasi dan inovatif. Untuk meningkatkan
kemampuan karyawan diberikan kesempatan mengikuti pelatihan kursus
sehingga seluruh karyawan dapat melakukan perbaikan dan pembaharuan.

2. Fasilitas
Perusahaan sidomuncul memiliki fasilitas pabrik yang lengkap yaitu :
- Laboratorium Instumentasi
- Laboratorium Farmakologi
- Laboratorium Farmakognosi
- Laboratorium Stabilitas
- Laboratorium Formulasi
- Kebun percobaan dan budidaya tanaman obat
- Pengeloaan air bersih
- Pengelolaan air limbah
- perpustakaan

3. Produksi
Proses produksi perusahaan sidomuncul melalui tahap pemeriksaan bahan
baku yang baik sehingga dipastikan bahan baku yang dipakai sesuai standar
dan selanjutanya dicuci, dijemur dan dikeringkan, lalu di campur dengan
menggunakan mesin-mesin yang dimiliki perusahaan.Hasil produksi dibagi
menjadi beberapa tipe yaitu tipe serbuk (Kukubima), tipe saset (Tolak angin),
tipe fls (Tolak angin anak, tolak angin flu) dan tipe botol (Kukubima Ener-G)

Bahan baku yang dipakai menggukan bahan baku alami yang tidak
memerlukan modal terlalu besar dan juga melakukan proses penanaman
kembali maka laba yang dihasilkan perusahaan akan dapat lebih besar.
4. Pemasaran
Pemasaran hasil produksi dari PT. Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul
Tbk yang berfokus pada obat dari alam dilakukan melalui penyaluran ke
agen-agen perusahaan dengan 4 konsep pemasaran yaitu product, promotion,
price dan place. ekspansi pemasaran juga dilakukan ke pasar luar negri dan
meningkatkan kekuatan pasar dalam negeri dengan cara menggali keunikan-
keunikan potensi budaya serta keindahan alam Indonesia untuk kegiatan
promosi produk perusahaan.

B. Lingkungan Eksternal

1. Pemasok
PT. Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul Tbk mendapatkan bahan baku
dari pemasok luar/pengumpul dalam bentuk kering yang berasal dari
Wonogiri, Purwokerto, Purworejo, Ambarawa dan bebarapa kota di Jawa
Timur. Bentuk bahan baku berupa daun atau timpang yang dilakukan
pembelian ketika panen raya.

2. Pesaing
Beberapa perusahaan pesaing dari PT. Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul
Tbk, yaitu :
- PT. Industri Jamu Borobudur
- PT. Jamu Iboe Jaya
- PT. Industri Jamu Jago
- Perusahaan farmasi lainnya

3. Pelanggan
Pelanggan dari PT. Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul Tbk dimulai dari
masyakat kelas atas, menengah dan kebawah karena biasanya masyarakat
lebih memilih produk herbal atau alami dari pada obat-obatan yang
mengandung zat kimia karena pada obat-obatan zat kimia akan menimbulkan
efek samping terhadap tubuh.

C. SWOT

1. Kekuatan
- Keahlian dalam inovasi produk
- Produksi biaya yang rendah
- Jangkauan distribusi luas
- Kecepatan dalam menjangkau konsumen
- Brand yang sudah terkenal
- Produk yang terjangkau
- Sumber daya manusia yang handal
- Fasilitas pabrik yang lengkap
- Perusahaan jamu terbesar di Indonesia

2. Kelemahan
- Terlalu banyak produk yang dikeluarkan
- Permintaan pasar yang belum terpenuhi
- Ada produk yaang menggunakan bahan baku aspartame
- Belum adanya mesin untuk mengeringkan bahan baku dipabrik

3. Peluang
- Melakukan ekspansi ke luar negeri
- Melakukan kerjasama dengan perusahaan yang memiliki produk sejenis
- Melakukan diversifikasi produk terhadap produk lain
- Menjadi sponsor berbagai promosi kesehatan

4. Ancaman
- Pesaing
- Tidak fokus dalam satu jenis produk
- Krisis ekonomi

2) Bank Central Asia

A. Lingkungan Internal
1. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor terpenting
pendukung kesinambungan pertumbuhan bisnis dan merupakan keunggulan
kompetitif perusahaan dalam menghadapi dinamika lingkungan bisnis. Oleh
karena itu, BCA berkomitmen untuk terus mengembangkan kompetensi serta
‘agility’ dari sumber daya manusia.

Secara konsisten BCA membangun budaya belajar untuk membentuk sumber


daya manusia yang agile dan mampu beradaptasi terhadap perubahan
lingkungan bisnis terkini. Berbagai program pelatihan reguler diberikan
kepada seluruh insan BCA, baik yang bersifat teknikal maupun soft
competency seperti program kepemimpinan, pengembangan kepribadian, dan
teknik membangun hubungan dengan nasabah.

Pengembangan karir karyawan dan mempersiapkan future leaderbank


memastikan kesinambungan regenerasi dan suksesi dalam organisasi
terkoordinasi dengan baik. Program pembekalan dan akselerasi diterapkan
untuk mempersiapkan calon-calon pejabat baru penerus pejabat sebelumnya
yang memasuki masa purna bakti. Mempersiapkan future leader merupakan
salah satu inisiatif utama disamping pengembangan SDM yang berkualitas di
berbagai jenjang. Sebagai bentuk dukungan terhadap perkembangan individu
setiap karyawan, BCA memiliki beberapa program seperti pemberian
beasiswa, berbagai pelatihan di dalam dan luar negeri, benchmarking study
ke luar negeri, dan program pengembangan karir. Kualitas dan kompetensi
merupakan faktor utama penentu pengembangan karir para karyawan.

2. Produk dan Layanan


- Produk Simpanan
- Layanan Transaksi Perbankan
- Perbankan Elektronik
- Layanan Cash Management
- Kartu Kredit
- Produk Bancassurance
- Produk Investasi Reksa Dana
- Produk Investasi Tresuri
- Produk Investasi Tresuri Fasilitas Kredit
- Standby LC / Bank Garansi
- Pembiayaan Ekspor-Impor (Trade Finance)
- Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN / Local LC)
- Fasilitas Valuta Asing

3. Pemasaran
BCA meningkatkan aktivitas pemasaran melalui media digital dan media
sosial. Komunikasi pemasaran dengan media digital dan media sosial
semakin berperan sesuai dengan perkembangan perilaku nasabah dan
pertumbuhan pengguna internet dan smartphone di Indonesia. Media digital
dan media sosial merupakan pendekatan yang efektif dalam menjangkau
masyarakat secara luas, terutama generasi muda.
Berikut beberapa highlights program-program pemasaran BCA :
- BCA menyelenggarakan berbagai kegiatan penawaran produk dan solusi
perbankan individu di beberapa kota besar di Indonesia, termasuk
menyelenggarakan event‘BCA Expoversary’ dalam memeriahkan HUT BCA
ke-61. Pada event BCA Expoversary, terdapat penawaran suku bunga KKB
yang kompetitif sebesar fixed 3,61% untuk masa kredit tiga tahun. BCA juga
menawarkan KPR bersuku bunga rendah selama Februari sampai Maret 2018
yaitu fixed 5,61% selama 2 tahun dan capmaksimum 6,61% untuk 3 tahun
berikutnya dengan saldo mengendap 5 kali angsuran awal.
- Dengan meningkatnya aktivitas belanja online, BCA bekerja sama dengan
para pelaku e-commerce dalam kegiatan promosi penggunaan layanan
transaksi digital untuk pembelanjaan secara online, seperti melalui Sakuku,
KlikPay dan kartu kredit BCA.
- Sejalan dengan kebutuhan nasabah dalam aktivitas wisata ke luar negeri,
BCA menyelenggarakan travel fair untuk memperkuat brand kartu kredit
BCA serta melakukan promosi untuk pembelian tiket pesawat. Kegiatan
pemasaran ini didukung oleh maskapai penerbangan terkemuka seperti
Singapore Airlines, Garuda Indonesia dan Air Asia serta melibatkan beberapa
travel agent ternama.
- BCA terus menyempurnakan layanan VIRA, suatu Virtual Assistant yang
dapat diakses melalui berbagai aplikasi chat ternama dengan memanfaatkan
teknologi chatbot. VIRA turut berperan dalam program pemasaran melalui
penyediaan informasi atas berbagai promosi BCA.
- Selain melakukan pemasaran pada pihak eksternal, BCA juga meningkatkan
pengenalan layanan digital bagi para karyawan. Melalui program khusus di
tahun 2018 Bank berupaya meningkatkan digital awarenessdan mendorong
para karyawan dalam penggunaan layanan digital BCA.
- BCA melanjutkan kerja sama dengan mitra-mitra strategis dalam berbagai
promosi dan pemasaran lainnya guna memperkuat brand awareness atas
berbagai produk dan layanan BCA.

B. Lingkungan Eksternal
Pesaing
Pesaing yang dihadapi BCA adalah bank bank yang memiliki fasilitas yang
hampir menyerupai atau setingkat dengan BCA diantaranya :
- BRI
- MANDIRI
- BNI
- CIMB NIAGA

C. SWOT

1. Kekuatan
- Menjadi pelopor dalam infrastruktur pendukung national payment system
yang sulit tersaingi oleh kompetitornya.
- Menjadi bank pertama di Indonesia yang melakukan melakukan proses
edukasi sistematis dalam pemakaian layanan ATM dan internet banking.
- Posisi Bank BCA sebagai standard setter dari bank – bank pesaingnya bukan
hanya di produk layanan, tetapi untuk penambahan jenis electronic delevery
channel nya menjadi benchmark bagi para pesaing.
- BCA sudah dikenal reputasinya di dalam dan luar negeri sebagai bank yang
selalu mengambil keputusan tepat dalam pemilihan teknologi dan waktu
penerapannya.
- Tim manajemen yang sangat profesional yang selalu mengikuti kebijakan dan
regulasi perbankan nasional dan internasional.
- Sumber daya manusia (SDM) yang terlatih baik dan berorientasi pada
pelayanan bagi nasabah.
- Rangkaian produk dan jasa yang inovatif dan memenuhi kebutuhan yang
aktual.
- Pemanfaatan teknologi paling mutakhir secara tepat.
- Upaya yang terus-menerus dalam mempertahankan tingkat pengamanan
perbankan yang paling tinggi.
- Jaringan yang luas dari kantor cabang dan kantor cabang pembantu di seluruh
Indonesia.

2. Kelemahan
- Layanan perbankan BCA yang selalu mengikuti perkembangan teknologi
informasi masih perlu disempurnakan untuk mengurangi ras
ketidaknyamanan dari para nasabah.
- Konsentrasi alokasi kredit BCA lebih terfokus pada korporasi perusahaan
menengah keatas, sehingga sangat rawan terhadap kemungkinan kredit macet
ketika iklim ekonomi sedang krisis dan nilai tukar mata uang yang fluktuatif.
- BCA belum menjadi bank pilihan utama bagi sebagian masyarakat Indonesia
yang mampu mengakomodasi sebagian besar kebutuhan mereka akan
layanan perbankan.

3. Peluang
- Sejalan dengan tekad pemerintah yang terus mengembangkan perekonomian
Indonesia.
- Pencanangan tahun 2008 sebagai tahun edukasi perbankan bagi masyarakat,
memungkinkan dunia perbankan bertarung secara kompetitif untuk berebut
nasabah.
- Kecenderungan pola hidup masyarakat yang konsumtif, merupakan salah satu
peluang yang perlu dicermati untuk meningkatkan jenis produk jasa
kredit perbankan dan kualitas pelayanan bagi nasabah.
- Kecepatan kemajuan teknologi informasi sangat mendukung komitmen BCA
untuk mempermudah pelayanan demi meningkatkan kepuasan nasabah.

4. Ancaman
- Perkembangan dunia bisnis semakin kompleks dengan tingkat persaingan
yang tinggi ditengah kondisi perekonomian Indonesia yang terus bergejolak
dan tingkat inflasi yang cukup tinggi.
- Masyarakat cenderung meminati layanan perbankan yang simple dan
menawarkan berbagai macam fleksibilitas serta berbagai macam hadiah yang
menggiurkan.
- Tingkat inflasi yang terus meningkat mengurangi minat masyarakat untuk
menyimpan uang di bank.

3) PT. Sentul City Tbk


A. Lingkungan Internal
1. Sumber Daya Manusia
Komposisi sumber daya manusia yang yang ada di PT Sentul City dan anak
perusahaan yang turut serta mengelola kawasan sentul city tercatat pada
taggal 31 desember 2016 sejumlah 661 orang. Dalam pengelolaan
sumberdaya manusia sentul city juga melakukan pengenbangan sumber daya
manusia sebagai penerapan tujuan perusahaan guna mencapai tujuan utama
perusahaan. Dengan memberikan kesempatan bagi setiap karyawan untuk
mengembangkan kemampuannya kemudian dapat diterapkan untuk
menunjang tugas dan kewajiban masing masing.

2. Kawasan
- Perumahan
Lingkungan perumahan Sentul City dibentuk dengan sistem kluster (¢luster)
yang memiliki ciri khas sesuai dengan tema klaster masing-masing seperti
Taman Yunani, England Park, Bali Hill, dan lain-lain.
- Komersial
Kawasan komersial merupakan kawasan bisnis yang terdiri dari ruko-ruko
dan pusat-pusat perbelanjaan di sekitar kawasan perumahan. Terdapat 5
kawasan komersial yang terpisah-pisah seperti sistem klaster pada perumahan
yaitu central business district, plaza niaga, plaza niaga 2, mall dan plaza
amsterdam, dan plaza victoria.
- Fasilitas Lainnya
Fasilitas yang ada di kawasan Sentul City yaitu tempat pendidikan, gedung
bisnis dan pertemuan, Hotel, SPBU, Supermarket, Pusat perbelanjaan,
Restoran, Bank, Rumas sakit, Keagamaan, Rekreasi dan olahraga, dan
Transportasi.

3. Pemasaran
PT. Sentul City Tbk dalam pemasarannya bekerja sama dengan 6 agen
properti, dengan lebih dari 1000 tenaga pemasar. Keenam perusahaan broker
tersebut yaitu Era, Ray white, L J Hooker, Century 21, Promax, RE/MAX

B. Lingkungan Eksternal
1. Pesaing
Dalam bidang properti Sentul City memiliki banyak pesaing yang tidak kalah
dalam menawarkan konsep hunian yang nyaman, beberapa pesaing dari
sentul city adalah :
- PT. Alam Sutera Raelty Tbk
- PT. Lippo Karawaci Tbk
- PT. Agung Podomoro Land Tbk
- PT. Ciputra Development Tbk
- PT. Agung Sedayu Jati Tbk

2. Akses Transportasi
Fasilitas transportasi yang berada di kawasan atau mengarah ke kawasan
sentul city menjadi daya tarik tersenderi bagi konsumen, berikut beberapa
akses transportasi yang dapat menjadi pengaruh ke konsumen untuk membeli
hunian di sentul city :
- Pembangunan jalan sentul-cipanas
- Jalan toll Bogor – Ciawi – Sukabumi
- LRT dari Kota – Cawang – Bogor

3. Faktor Topograafi Iklim


Secara tata ruang kawasan sentul city berada d ketinggian rata-rata 300-500
meter diatas permukaan laut yang mempunyai karakter ideel untuk segala
jenis pengembangan properti. Terlebih lagi untuk hunian, kawasan sentul city
sarat dengan penghijauan 65% sebagai kawasan penghijauan.

C. SWOT
1. Kekuatan
- Lingkungsn yang hijau
- Jauh dari kebisingan
- Lahan yang luas
- Lokasi yang strategis
- Kenyamanan
- Fasilitas yang memanjakan penghuni

2. Kelemahan
- Manajemen yang kurang baik
- Pengendalian masalah yang kurang terkontrol
- Ketersediaan air bersih yang sedikit

3. Peluang
- Tumbuh dan berkembangnya ekonomi masyarakat
- Berkembangnya pariwisata di kawasan sentul city
- Dibangunnya jalan toll dan akses lain yang sangat memudahkan sentul city

4. Ancaman
- Kenaikan harga bahan bangunan dan kelangkaan bahan bangunan
- Persaingan usaha
- Peraturan pemerintah
- Perrkara lahan dalam pembangunan

4.2.3 Analisi Pertumbuhan Laba

a) PT. Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul Tbk

3,000,000

2,500,000

2,000,000

PENDAPATAN
1,500,000
BEBAN POKOK PENDAPATAN
LABA BERSIH
1,000,000

500,000

-
2015 2016 2017 2018

Pendapatan PT. Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul Tbk selalu

mengalami peningkatan dari tahun 2015 hingga tahun 2018 dengan tinggkat

persentase kenaikan tertinggi di tahun 2016 sebesar 15% dibandingkan tahun

sebelumnya dari 2.218.56 menjadi 2.561.806.

Kenaikan pendapatan pada tahun 2018 yang disertai dengan penurunan beban

poko pendapatan menyebabkan kenaikan laba bersih yang cukup signifikan sebesar

24% dari 533.799 menjadi 663.849.


b) Bank Central Asia

70,000

60,000

50,000

40,000 PENDAPATAN
BEBAN OPERASIONAL
30,000
LABA BERSIH

20,000

10,000

-
2015 2016 2017 2018

Pendapatan Bank Central Asia menunjukan peningkatan di setiap tahun, ini

menunjukan pertumbuhan yang baik untuk perusahaan, meski dalam tahun 2017

hanya meningkat 5% dibandingkan tahun 2016.

Pertumbuhan yang stabil dalam pendapatan serta beban opersional yang

relatif hampir sama sama di setiap tahunnya menjadikan laba bersih pada Bank

Central Asia ini mengalami pertumbuhan rata-rata 12,76% selama 4 tahun dari

2015 hingga 2018.


c) PT. Sentul City Tbk

1,800,000,000,000

1,600,000,000,000

1,400,000,000,000

1,200,000,000,000

1,000,000,000,000 PENDAPATAN

800,000,000,000 BEBAN POKOK PENDAPATAN


LABA BERSIH
600,000,000,000

400,000,000,000

200,000,000,000

-
2015 2016 2017 2018

Jumlah pendapatan menunjukan peningkatan yang baik pada tahun 2016 dari

Rp.559.801.139.534 menjadi Rp. 1.206.574.998.918 yang berarti pada tahun 2016

pendapatan meningkat sejauh 112%.

Pada tahun 2017 laba bersih mengalami penurunan hal ini disebabkan karena

meningkatnya beban pokok pendapatan yang meningkat dari Rp.466.827.606.461

menjadi 661.806.404.261, meskipin pendapaatan meningkat juga namun

penurunan laba ini dikarenakan pada tahun 2016 ada pendapatan operasi lainnya

yang cukup besar senilai Rp. 262.772.000.442 sedangkan pada tahun 2017 hanya

sebesar Rp.35.228.750.430.
DAFTAR PUSTAKA

Pradani, Ira Ayu (2018). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap


Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Asuransi diIndonesia. Jurnal
Ekonomi Syariah. Surabaya: Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Negeri Islam Sunan Ampel.

Sahetapy, Joefer Pratama (2013). Diferensiasi Product, Strategi, Merek,,


Pengaruhnya terhadap Keputusan Pembelian Meubel UD SINAR
SAKTI MANADO. Jurnal Diferensiasi Produk. Manado: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas sam Ratulangi.

Ratela, Doni Gerry (2016). Analisis Strategi Diferensiasi, Kualitas Produk


dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian di Rumah Kopi Coffe
Island. Jurnal Analisis Strategi Diferensiasi. Manado : Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, universitas Sam Ratulangi.

Tarida, yuni (2012). Strategi Diferensiasi Produk, Diversifikasi Produk,


Harga Jual dan Kaitannya Terhadap Penjualan pada Industri
Kerajinan Rotan di Kota Palembang. Jurnal Ekonomi Pembangunan.
Palembang : Fakultas Ekonomi, Universitas Sriwijaya.

Dejawata, Thariz Baharmal., Kumadji, Srikandi., Abdilah, Yusri (2014).


Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan dan
Loyalitas Pelanggan. Jurnal Diferensiasi produk. Malang: Fakultas
Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya.

Lestari, Dwi Endah (2006). Analisis Strategi Diferensiasi yang


Mempengaruhi Keunggulan Bersaing dan Pengaruhnya Terhadap
Kinerja Pemasaran. Jurnal Strategi Diferensiasi. Semarang: Fakultas
Ekonomi, Universitas Diponegoro.

Sharma, Piyush. Impact of Product Differentiation, Marketing Investments


and Brand Equity on Pricing Strategies: A Brand Level Investigation.
Australia: School of Marketing Curtin Business School, Curtin
University.

Agustina. Analisa Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan laba


dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderating pada
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Laba. Medan: Program Studi Akuntansi, STIE Mikroskil.

Abaidoo, Rexford (2012). Corporate Profit Growth and Variability in US


Unemployment Rate. USA : Departement of Business Management
and Accounting, University of Maryland Eastern Shore.

https://www.sentulcity.co.id/v01/id/abouts/vision-mission

https://www.bca.co.id/id/Tentang-BCA

https://www.sidomuncul.co.id/

Anda mungkin juga menyukai