MANAJEMEN PEMASARAN
KELAS FE
KELOMPOK : 4
NAMA PERUSAHAAN : PT. Siantar TOP
KATEGORI SOAL B
ANGGOTA KELOMPOK :
1. Maulina Nurul Azizah / 2020310284
2. Sherry Margaretiya / 2020310286
3. Moch. Nafi’an Alamsyah / 2020310287
4. Dhefinta yuana / 2020310294
5. Lucky Awanda / 2020310300
6. Alifia Ananda / 2020310302
JAWABAN
Suatu instrumen pasar modal tidak terlepas dari berbagai pengaruh terutama
pengaruh lingkungan ekonomi, lingkungan ekonomi tersebut dibagi menjadi dua yaitu
lingkungan ekonomi mikro dan lingkungan ekonomi makro.Pengaruh instrumen mikro
diantaranya :
1. Pemasok : PT. Siantar Top memiliki banyak pemasok, tetapi saat ini pemasok
yang mendominasi adalah PT. Inbisco Niaga
2. Perantara Pasar : Pihak - pihak yang terlibat dalam pendistribusian produk -
produk PT. Siantar Top adalah Usaha Mikro Kecil Menengah.
3. Pelanggan : Sasaran pemasaran produk mencakup anak - anak dan orang dewasa
dari semua kalangan.
4. Pesaing : Banyak sekali kompetitor lainnya seperti PT. Indofood, PT Tiga Pilar
Sejahtera Food Tbk (aisa), PT. Danone Biscuits Indonesia, PT. Ultra Prima Abadi,
PT. Nissan, PT. Arnott’s Indonesia, dan PT. Mayora yang juga bergerak di bidang
yang sama. Tentu hal ini membuat perusahaan menjadi suatu ancaman besar
terhadap segmen pasar mereka.
5. Publik : PT. Siantar Top, Tbk memiliki beberapa pembeli seperti PT. Hero
Supermarket Tbk, Carrefour, Ranch Market, dan lain-lain. Memang diakui bahwa
kekuatan tawar pembeli disini cenderung stabil dikarenakan jumlah pembeli
masih dapat dikendalikan. Maka dari itu penting bagi perusahaan untuk terus
meningkatkan kualitas produk serta pelayanan perusahaan agar kepuasan
konsumen tetap terjaga.
2. Makro
Perusahaan Pt. Siantar Top yang berpusat di Jl. Tambak Sawah 21-23, Waru, Sidoarjo ini
memiliki gedung dan fasilitas yang megah dan lengkap. Sehingga tak sedikit investor ingin
bergabung pada perusahaan ini . Dengan kondisi perekonomian nasional yang banyak
berdampak pada sektor usaha pada umumnya dan industri makanan dan minuman pada
khususnya, Perseroan tetap berusaha untuk tidak terpengaruh kondisi tersebut. Hal terlihat
dari meningkatnya penjualannya sebesar 9,5% dibanding tahun sebelumnya, dimana tingkat
penjualannya pada tahun 2020 sebesar Rp.3.846 triliun dan tahun 2019 sebesar Rp. 2.827
triliun. Sementara untuk laba kotor terjadi kenaikan dibanding tahun sebelumnya, sebesar
12,29%. Kontribusi penerimaan penjualan terbesar masih berasal dari produk
Crackers/Kerupuk disusul oleh Produk Mie, Biskuit dan Wafer.
Banyaknya pesaing perusahaan sejenis tetap menjadi perhatian Perseroan. Perseroan
selalu mengikuti perkembangan tren dengan melakukan inovasi produk dengan tetap
memperhatikan "great taste dan great quality" sehingga digemari masyarakat luas, dan untuk
Produk - produk yang sudah ada dilakukan review dari sisi design, jenis, dan bentuk packing
dengan menggunakan teknologi yang sangat canggih agar kita tetap mengikuti
perkembangan tren dengan tetap menjaga taste dan kualitas. Dalam rangka meningkatkan
Penjualan Perseroan juga memperluas jaringan distribusi dengan multi distributor Nasional,
melakukan width and depth distribusi dengan melakukan konsep spreading, penetrasi dan
coverage area serta mengembangkan jaringan yang lebih luas di wilayah asia, timur tengah
dan afrika.