Strategi Pemasaran
Disusun oleh :
Putri Lestari (B.113.17.0012)
Seri Peradhitha .S. (B.113.17.0025)
Rizka Nur (B.113.17.0032)
Helmi Hanan S (B.113.17.0047)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2018
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi
rahmat, kelancaran kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan makalah
mata kuliah Manajemen Pemasaran “Strategi Pemasaran” dengan tepat
waktu. Kami juga banyak mengucapkan banyak terimakasih kepada
pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas tersebut.
Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Tetapi kami menyadari
adanya keterbatasan dan kekurangan dalam penulisan makalah tersebut,
oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca
agar kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun isi dalam makalah
agar lebih baik dan kesempurnaan makalah ini.
SOAL
Perkembangan produk mie instan di indonesia memperlihatkan suatu
peningkatan yang positif. Walaupun pada tahun 2006 sempat mengalami
suatu penurunan produksi. Secara kuantitas, produk mie instan dari tahun
ke tahun mengalami kenaikan dengan tren yang positif. Hal ini
menunjukkan suatu prospek yang cukup baik bagi indutri mie instan ini
pada masa yang akan datang. PT. Indofood Sukses Makmur menjadikan
mutu dan kepuasan pelanggan sebagai basis bagi perencanaan yang
dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu keinginan dan kebutuhan
konsumen harus diperhatikan oleh produsen karena kebutuhan ini akan
senantiasa berubah. Perkembangan produk mie instan yang sudah
dianggap sebagai makanan cepat saji dan bahkan sebagai makanan
pokok, menyebabkan tingkat persaingan pada industri mie instan ini
semakin tinggi.
Pengaruh Biaya promosi dan Biaya Distribusi Terhadap Penjualan
Pengaruh Biaya Promosi dan Biaya Distribusi terhadap Penjualan
pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Dalam bauran pemasaran
dikenal produk, harga, promosi dan distribusi yang tujuanya untuk
meningkatkan penjualan.promosi adalah kegiatan pemasaran yang sangat
penting bagi perusahaan untuk memperkenalkan produknya kepada
konsumen, sedangkan distribusi merupakan proses pendistribusian
produk dan jasa yang sesuai dan terorganisir sehingga terjadi keefektifan
penjualan. Kegiatan promosi harus sejalan dengan rencana pemasaran
yang diarahkan dan dikendalikan untuk mengebangkan laju perusahan.
Promosi yang tidak terkendali akan menurunkan tingkat penjualan,
sehingga biaya yang dikeluarkan untuk promosi merupakan pemborosan,
sedangkan saluran distribusi dipakai okeh semua perusahaan untuk
memproduksi barang dengan kualitas yang baik, namun banyak puka
yang gagal memenuhi target pasarnya. Keadaan ini disebabkan oleh
kebijakan distribusi yang kurang tepat sehingga barang yang dihasilkan
kurang laku dipasae dan menyebabkan banyak konsumen merasa kurang
puas. Dengan demikian, saluran distribusi memiliki peranan penting bagi
kelangsungan hidup dan tumbuh perusahaan.
Saluran distribusi
Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan lepas dari masalah
penyaluran barang yang dihasilkan atau barang yang akan dijual ke
konsumen. Para produsen berhak menentukan kebijakan distribusi yang
akan dipilih dan disesuaikan dengan jenis barang serta luasnya armada
penjualan yang akan digunakan. Jika perusahaan berada dalam
persaingan yang semakin tajam, perusahaan harus segera mengadakan
penelitian terhadap pasarnya. Penelitian tersebut untuk mengetahui
kebutuhan serta selera konsumen dan jika mungkin menstimulir
permintaa langganan (Kotler,2006). Ada beberapa alternatif yang
mungkin dipilih penjual dalam mendistribusikan produknya kepada
konsumen, yaitu:
1. Manufaktur konsumen,
2. Manufaktur pedagang eceran konsumen,
3. Manufaktur pedagang besar pedagang eceran
konsumen dan
4. Manufaktur agen pedagang besar pedagang eceran
Konsumen
Promosi
Promosi merupakan aktivitas pemasaran untuk mengkomunikasikan
informasi tentang perusahaan dan produknya kepada konsumen sehingga
menciptakan permintaan (Burnett, 2000). Untuk dapat
mengkomunikasikan produknya dengan efektif, perusahaan harus
menentukan terlebih dahulu pasar sasarannya (target market) dan
mengkombinasikan dengan alat promosi seperti periklanan, promosi
penjualan, hubungan masyarakat, pemasaran langsung dan tenaga
penjual sedemikian rupa sehingga konsumen dapat mengenal produk
perusahhan dan tertarik untuk membeli produk tersebut (Payne, 2000).
Tujuan Promosi
1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial.
2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit.
3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan
pelanggan.
4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi persaingan
pasar.
5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk
pesaing.
6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang
diinginkan.
Tujuan transaksional system pemasaran dalam strategi peemasaran
adalah:
1. Tingkat konsumsi masyarakat yang maksimum
2. Tingkat kepuasan konsumen yang maksimum
3. Tingkat pilihan konsumen yang maksimum
4. Kualitas hidup konsumen yang maksimum
Aspek pemasaran yang meliputi kegiatan :
1. Perencanaan barang
2. Penetapan harga
3. Program promosi
4. Saluran distribusi
Strategi Pemasaran
Dominasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk begitu kuat walaupun
sudah terjadi pergeseran. Tahun 2002 Indomie menguasai sekitar 90%
pasar mie instan, tahun lalu menurun menjadi 75%. Sisanya yang 25%
dikroyok merk mie instan lainnya. Kemunduran itu patut diwaspadai.
Apalagi baru-baru ini muncul produk-produk baru, sperti mie sedap
milik PT Sayap Mas Utama yang merupakan grub dari kelompok Wings
yang diluncurkan pada Mei 2003 dan baru distrisbusikan di Pulau
Jawadan Bali, namun namanya sudah mulai diperbincangkan di kalangan
pembeli di warung-warung, bahkan pasar swalayan. Katanya persaingan
produk mie instan didasari benar oleh manajemen PT Indofood. Sumber
yang tidak mau disebut namanya mengakui bahwa saat ini penguasaan
Indofood terhadap pasar mie instan menurun dari 90% menjadi 75%.
Meski terjadi penurunan penguasaan pasar, namun divisi mie instan tetap
dapat meraih kenaikan penjualan sebesar 6,6% menjadi Rp 4,5 triliun
dibanding Rp 4,2 triliun pada periode yang sama 2002. Kenaikan itu
antara lain dipengaruhi lebih tingginya harga jual rata-rata. Selain itu,
hingga saat ini devisi mie instan tetap dapat mempertahankan volume
penjualannya sebesar 7,3 miliar bungkus. Tentang strategi menghadapi
persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering The Present,
Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic
growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span,
dan speed. Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and cost.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
Pemasaran Dan Nilai Pelanggan
Memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen adalah inti
pemasaran. Sasaran dari setiap bisnis adalah menghantarkan nilai
pelanggan untuk menghasilkan laba.
Dalam ekonomi yang sangat kompetitif, dengan semakin
banyaknya pembeli rasional yang dihadapkan dengan segudang pilihan,
perusahaan hanya dapat meraih kemenangan dengan melakukan proses
penghantaran nilai yang bagus serta memilih, menyediakan, dan
mengomunikasikan nilai yang unggul.
Rantai Nilai
Rantai nilai mengidentifikasi sembilan kegiatan yang secara strategis
relevan lima kegiatan primer dan empat kegiatan pendukung yang
menciptakan nilai dan biaya dalam bisnis yang spesifik. Kegiatan primer
adalah:
1. logistik ke dalam atau memasukkan bahan dalam bisnis.
2. Operasi akhir atau mengubah bahan menjadi produk akhir.
3. Logistik ke luar atau mengin'mkan produk akhir.
4. Memasarkan produk, yang meliputi penjualan.
5. Memberikan layanan produk.
Kegiatan pendukung mencakup:
1. Pengadaan
2. Pengembangan teknologi
3. Manajemen sumber daya manusia
4. Infrastruktur pemsahaan djmngani oleh departemen khusus.
lnfrastruktur perusahaan mencakup biaya manajemen umum,
perencanaan, keuangan, akuntansi, hukum, dan hubungan
pemerintah.
Rantai nilai menampilkan nilai keseluruhan, dan terdiri dari
aktivitas nilai dan marjin. Aktivitas nilai merupakan aktivitas nyata
secara fisik dan teknologi yang dilakukan perusahaan Yaitu dengan
membangun blok dimana perusahaan menciptakan sebuah produk yang
berharga bagi pembelinya. Marjin mempakan selisih antara nilai total
dan biaya kolektif yang dilakukan dari aktivitas nilai. Marjin dapat
diukur dalam berbagai cara. Saluran emasok dan rantai nilai juga
mencakup marjin yang penting untuk dipisahkan dalam memahami
sumber posisi biaya perusahaan, karena saluran pemasok dan maljin
merupakan bagian dari totalbiaya yang ditanggung pembeli.
Rantai nilai (value chain) adalah pola yang digunakan perusahaan
untuk memahami posisi biayanya dan untuk mengidentiflkasi cara-cara
yang dapat digunakan untuk memfasilitasi implementasi dari strategi
tingkat-bisnisnya Rantai nilai menunjukkan bagaimana sebuah produk
bergerak dari tahap bahan baku ke pelanggan akhir (Him, Ireland,
Hoskisson, 2001:125).
Rantai nilai menggambarkan berbagai kegiatan yang diperlukan
untuk membawa produk atau jasa dari konsepsi, melalui berbagai
tahapan produksi (melibatkan kombinasi transformasi fisik dan masukan
dari berbagai produsen jasa), pengiriman pada konsumen akhir, dan
pembuangan akhir setelah digunakan. Model rantai nilai merupakan alat
analisis yang berguna untuk mendefinisikan kompetensi inti perusahaan
di mana perusahaan dapat mengejar keunggulan kompetitif sebagai
berikut:
Keunggulan Biaya: dengan lebih baik memahami biaya dan
menekannya keluar dari aktivitas penambahan nilai.
Differensiasi: dengan berfokus pada aktivitas-aktivitas yang
berhubungan dengan kompetensi inti dan kemampuan untuk
melakukannya lebih baik daripada pesaing.
Sesungguhnya keberhasilan perusahaan tidak hanya bergantung pada
seberapa baik kinerja setiap departemen, tetapi juga pada seberapa baik
perusahaan mengkoordinasikan kegiatan departemen untuk
melaksanakan proses bisnis inti. Proses bisnis inti ini meliputi:
Proses mengindera pasar
Semua kegiatan untuk mengumpulkan intelejen pasar, menyebarkan
dalam organisasi, dan menindaklanjuti informasi.
Proses realisasi penawaran baru
Semua kegiatan dalam meneliti, mengembangkan, dan meluncurkan
penawaran berkualitas tinggi yang baru dengan cepat dan sesuai
anggaran.
Proses akuisisi pelanggan
Semua kegiatan dalam mendefinisikan pasar sasaran dan mencari
calon pelanggan baru.
Proses manajemen hubungan pelanggan
Semua kegiatan dalam membangun pemahaman, hubungan dan
penawaran yang lebih mendalam dengan pelanggan perorangan.
Proses manajemen pemenuhan
Semua kegiatan dalam menerima dan menyetujui pesanan,
mengirimkan barang tepat waktu, dan mengambil pembayaran.
Kompetensi Inti
Kuncinya adalah memiliki serta memelihara sumber daya dan
kemampuan utama yang merupakan inti setiap usaha. Suatu kemampuan
inti memiliki tiga karakteristik, yaitu:
1. Kompetensi inti merupakan sumber keunggulan kompetitif karena
memberi sumbangan besar pada manfaat anggapan pelanggan.
2. Kompetensi inti dapat diterapkan pada berbagai pasar.
3. Kompetensi inti sulit ditiru pesaing.
Keunggulan kompetitif juga tumbuh bagi perusahaan yang
memiliki kemampuan yang berbeda. “Kompetensi inti mengacu pada
bidang keahlian teknis dan produksi khusus, sedangkan kemampuan
yang berbeda menggambarkan kesempumaan dalam proses bisnis yang
lebih luas.
Pengaturan kembali sebuah bisnis mungkin diperlukan untuk
memaksimalkan kompetensi inti. Pengaturan kembali mempunyai tiga
tahap:
1. Mendefinisikan (ulang) konsep bisnis atau “ide besar”.
2. Membentuk (ulang) lingkup bisnis.
3. Memposisikan (ulang) identitas merek usaha