Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH

MELAKUKAN TRANSAKSI AKUISISI


(Studi Kasus pada Akuisisi PT. Indofood Sukses Makmur,Tbk terhadap PT.
Indolakto)

Anis Aprilianti
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Jalan M.T. Haryono 165 Malang
anis.aprilianti@gmail.com

Dosen Pembimbing :
Toto Rahardjo, SE.,MM
NIP. 19620607 198701 1 001

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah akuisisi memberi manfaat serta
apakah ada perbedaan kinerja keuangan PT. Indofood Sukses Makmur,Tbk sebelum dan
sesudah akuisisi terhadap PT. Indolakto dengan menggunakan rasio Likuiditas (CR dan QR),
Aktivitas (TATO, ITO dan FATO), Leverage (DER dan DAR), Profitabilitas (ROI, ROE dan
NPM), Nilai Pasar (EPS) dan Pertumbuhan (growth sales) .

Peneliti menggunakan metode non kausalatif komparatif dalam penelitian ini karena
ingin menggambarkan kondisi analisis rasio yang dikaitkan dengan kinerja keuangan PT.
Indofood Sukses Makmur, Tbk sebelum dan sesudah akuisisi terhadap PT. Indolakto. Metode
non kausalatif komparatif juga mempelajari perbandingan dan perbedaan antara beberapa
variabel dari objek yang diteliti melalui suatu pengujian hipotesis yang dilakukan , dengan
mengggunakan teknik analisis deskriptif kuantitiatif dan uji statistik (Uji paired Sample T-
Test)

Kinerja keuangan PT. Indofood Sukses Makmur antara sebelum dan sesudah akuisisi
berdasarkan metode analisis deskriptif yakni berfluktuasi , baik naik ataupun turun. Tingkat
perubahan rata-rata rasio sebelum dan sesudah akuisisi yang dialami PT. Indofood Sukses
Makmur pada rasio Likuiditas (CR dan QR), Profitabilitas (ROI, ROE dan NPM) dan Nilai
Pasar (EPS) mengalami kenaikan sedangkan untuk rasio Aktivitas (TATO, ITO dan FATO),
Leverage (DER dan DAR) dan rasio pertumbuhan (growth sales)mengalami penurunan.
Sedangkan pada Uji Statistik Paired Sample T-Test ditemukan terdapat perbedaan yang
siginifikan pada rasio Aktivitas (TATO dan ITO), Leverage( DAR), Profitabilitas (ROI dan
NPM), dan Nilai Pasar (EPS) pada PT. Indofood Sukses Makmur sebelum dan sesudah
Akuisisi sedangkan Rasio Likuditas (CR dan QR) , Aktivitas (FATO), Leverage
(DER), Profitabilitas (ROE) dan rasio pertumbuhan (growth sales) tidak ditemukan
perbedaaan yang signifikan.

Kata Kunci : Analisis Rasio, Kinerja Keuangan, Akuisisi dan Merger, Rasio
Likuiditas, Rasio Profitabilitas, Rasio Leverage, Rasio Profitabilitas, Rasio Aktivitas,
Rasio Pasar, Rasio Pertumbuhan

1
ANALYSISI OF CORPORATE FINANCIAL PERFORMANCE BEFORE AND
AFTER ACQUISITION
(Case Study on PT. Indofood Sukses Makmur,Tbk of PT. Indolakto)

Anis Aprilianti
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Jalan M.T. Haryono 165 Malang
anis.aprilianti@gmail.com

Supervisor :
Toto Rahardjo, SE.,MM
NIP. 19620607 198701 1 001

ABSTRACT
This study aims to determine whether the acquisition benefits and to know whether
the difference in Financial Performance of PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Before and
After Acquisition of PT. Indolakto.Variabel used consisted of a liquidity ratio (CR and QR),
the ratio of activity (TATO, ITO and FATO), the leverage ratio (DER and DAR), the ratio of
profitability (ROI, ROE, and NPM), the ratio of market value (EPS) , and growth ratio (sales
growth) . The research object is PT. Indofood Sukses Makmur Tbk period 2004-2012.

Researchers used a non kausalatif comparative method in this study because they
want to describe the condition of ratio analysis associated with financial performance of PT.
Indofood Sukses Makmur ,Tbk before and after the acquisition of PT. Indolakto. Non
kausalatif comparative method also studying comparisons and differences between some of
the variables observed object through a hypothesis testing performed, by using a quantitative
descriptive analysis techniques and statistical tests (Test paired sample T-Test).

Financial performance of PT. Indofood Sukses Makmur between before and after the
acquisition based on descriptive analysis method which fluctuates, either up or down. The
average rate of change ratios before and after the acquisition experienced by PT. Indofood
Sukses Makmur on ratio CR QR, QR, ROI, ROE, NPM, NPM, and EPS increased while the
ratio TATO, FATO, ITO, DER, DAR, and the growth ratio has decreased. Whereas the
statistical test paired sample T-Test is found there is significant difference in growth TATO,
ITO, DAR, ROI, NPM, and EPS in PT. Indofood Sukses Makmur before and after the
acquisition, while CR, QR, FATO, DER, ROE and growth sales was not found significant
differences.

Keywords: Ratio Analysis, Financial Performance, Acquisitions and Mergers,


Liquidity Ratios, Activity Ratios, Leverage Ratios, Profitability Ratios, Market Value
Ratios, Growth Ratio

2
PENDAHULUAN 2006 : 2). Menurut Sudarsaman (1999 :98)
Latar Belakang akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan
Memasuki Era Perdagangan Bebas dan didasari oleh beberapa alasan antara lain
Globalisasi, permintaan dan penawaran economic of scale, memperbaiki
pasar terus berubah sehingga manajemen, penghematan pajak,
mengakibatkan beberapa perusahaan diversivikasi, dan meningkatkan corporate
mengalami kebangkrutan. Untuk growth rate.
menghindari hal tersebut, maka Keputusan merger dan akuisisi selain
perusahaan dituntut untuk selalu membawa manfaat juga tidak terlepas dari
mengembangakan strateginya dan permasalahan, diantaranya biaya yang
memperbaiki kinerja perusahaan dengan sangat mahal dalam melakukan akuisisi
cara melakukan ekspansi, yaitu kerja sama dan merger, dan hasilnya pun belum tentu
melalui penggabungan usaha antara dua sesuai dengan yang diharapkan, apabila
atau lebih perusahaan dengan perusahaan strukturisasi dari akuisisi melibatkan cara
lain baik yang sejenis maupun yang tidak pembayaran dengan kas dan melalui
sejenis misalnya dengan cara menambah pinjama, dan adanya corporate culture,
kapisitas pabrik, menambah produk atau sehingga berpengaruh pada sumber daya
mencari pasar baru atau membeli manusia yang diperkerjakan.
perusahaan yang sudah ada atau dibeli oleh Salah satu perusahaan yang juga
perusahaan yang lebih besar. melakukan akuisisi dengan gencar dalam
Penggabungan Usaha dapat dilakukan beberapa periode terakhir ini adalah
dengan banyak cara yang didasarkan pada PT.Indofood Sukses Makmur Tbk. PT
pertimbangan hukum, perpajakan atau Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan
alasan lainnya, terdiri dari Merger, salah satu perusahaan yang terdaftar di
Akuisisi, dan Konsolidasi. Dalam Merger, Bursa Efek Indonesia (BEI) dan termasuk
perusahaan-perusahaan menggabungkan Produsen pelopor dalam industri makanan
dan membagi sumber daya yang mereka dan minuman olahan di Indonesia yang
miliki untuk mencapai tujuan bersama berpusat di Jakarta. PT Indofood Sukses
dimana salah satu nama perusahaan yang Makmur didirikan pada tahun 1990 yang
bergabung tetap digunakan sedangkan awalnya bernama PT. Pangan Jaya Inti
yang lain dihilangkan. Konsolidasi adalah Kusuma dan kemudian berganti nama
peleburan perusahaan dimana kedua menjadi PT. Indofood Sukses Makmur
perusahaan yang bergabung dibubarkan Tbk pada tahun 1994 sekaligus melakukan
dan semua asset serta hutang kedua penawaran saham perdana sebanyak 763
perusahaan tersebut ditransfer pada juta saham yang tercatat di BEI.
perusahaan yang baru dan dengan nama Tahun 2008 yang mana menjadi topik
yang baru. Sedangkan Akuisisi lebih pembahasan akuisisi dalam penelitian ini,
merupakan sebuah perjanjian sebuah Indofood juga melakukan akuisisi saham
perusahaan membeli asset atau saham drayton Pte.Ltd sebesar 100% yang artinya
perusahaan lain, dan para pemegang saham secara tidak langusng mengakuisisi PT.
dari perusahaan yang mejadi sasaran Indolakto sebanyak 68,57% saham atau
akuisisi (perusahaan target) berhenti senilai $350 juta.
menjadi pemilik perusahaan. Indolakto merupakan produsen susu
Alasan Perusahaan melakukan dan produk berbasis susu yang berkantor
penggabungan usaha adalah untuk pusat di Cicurug Jawa Barat. Produk yang
memperoleh sinergi, strategic dihasilkannya yaitu beragam jenis susu,
oppurtunities, meningkatkan efektivitas mentega, dan es krim. Bisnis bidang
dan mengeskpolitasi mispricing di pasar Indolakto hanya berfokus pada produksi
Modal (Foster,1994 dalam Skripsi Dyaksa, dan pengolahan susu. Merek yang diusung

3
Indolakto antara lain Indomilk, Cap Enaak, yaitu Likuiditas (Current Ratio-CR dan
Tiga Sapi, Orchid Butter, dan Indoeskrim Quick Ratio-QR), Profitabilitas (Net Profit
Alasan Indofood mengakuisisi Margin - NPM, Return On Investmen -
Indolakto karena industri susu sangat ROI dan Return On Equity - ROE),
prospektif, konsumsi susu domestik Leverage (Debt To Total Equity Ratio -
meningkat dalam lima tahun terakhir, oleh DER dan Debt To Total Asset Ratio –
karena itu, diharapkan akuisisi dapat DAR), Aktivitas (Total Asset Turn Over -
menjadi upaya diversifikasi industri TATO, Inventory Turn Over - ITO, dan
makanan perusahaan ke industri dairy, dan Fixed Asset Turn Over - FATO), Penialian
Indolakto merupakan produsen dairy yang Pasar (Earning per share - EPS), dan Rasio
signifikan dan cukup dikenal, Akuisisi Pertumbuhan.
akan memberi kemudahan bagi perseroan Berdasarkan Latar Belakang masalah
untuk masuk ke industri dairy dengan yang ada, penelitian ini mengambil judul
pangsa pasar dominan di Indonesia. “Analisis Kinerja Keuangan PT.
Sedangkan alasan Indolakto Indofood Sukses Makmur,tbk sebelum
menyetujui akuisisi oleh Indofood karena dan sesudah melakukan transaksi
Indofood menjanjikan akan membangun akuisisi terhadap PT. Indolakto.”
pabrik senilai US$130 juta kepada PT. Berdasarkan latar belakang yang telah
Indolakto dalam rangka meningkatkan dikemukakan di atas, maka dalam
kapasitas produksi dari beberapa merk penelitian ini dapat dirumuskan
unggulan PT. Indolakto seperti Indomilk permasalahan sebagai berikut:
dan Orchid Butter. Sedangkan bagi “Bagaimana Kondisi Kinerja
Indolakto sendiri, akuisisi indofood dapat Keuangan PT. Indofood Sukses Makmur,
memberikan pasokan bahan baku utama Tbk.Sebelum dan Sesudah Akuisisi,
yang digunakan dalam proses produksi apabila ditinjau dari rasio likuiditas, rasio
indolakto yaitu dari grup agribisnis profitabilitas, rasio leverage, rasio
indofood dan divisi kemasan seperti : aktivitas, rasio pasar, dan rasio
kemason karton dan plastik , serta bahan pertumbuhan?” dan “Apakah terdapat
makan ternak bagi peternak sapi yang perbedaan signifikan kinerja keuangan PT.
menyediakan susu segar bagi indolakto Indofood SuksesMakmur,Tbk. sebelum
Keberhasilan merger dan akuisisi yang dan sesudah akuisisi, apabila ditinjau dari
dilakukan dapat dinilai dengan melihat rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio
kinerja perusahaan yang melakukan leverage, rasio aktivitas, rasio pasar, dan
merger dan akuisisi, terutama kinerja rasio pertumbuhan?”
keuangannya. Untuk dapat melaksanakan penelitian
Kinerja Keuangan merupakan ini dengan baik dan mengenai sasaran,
gambaran kondisi keuangan yang di alami maka penelitian harus mempunyai tujuan,
oleh perusahaan dalam menggunakan asset adapun tujuan penelitian ini adalah:
yang dimiliknya dalam rangka
“Mengetahui kondisi kinerja Keuangan
menghasilkan laba. Dalam memprediksi
kinerja keuangan suatu perusahaan pasca PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.
akuisisi, dapat dinilai dari 4 laporan Sebelum dan Sesudah Akuisisi apabila
keuangan yang harus disajikan kepada ditinjau dari rasio Likuiditas, rasio
para pemegang saham, yaitu Laporan Laba Profitabilitas, rasio Leverage, rasio
Rugi, Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, rasio Pasar dan rasio
Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus kas. Pertumbuhan.” dan “Mengetahui adanya
Salah satu alat atau Teknik yang biasa perbedaan tingkat kinerja keuangan yang
digunakan adalah rasio-rasio keuangan. signifikan pada PT. Indofood Sukses
Analisis rasio yang digunakan dalam Makmur tbk Sebelum dan Sesudah akuisisi
penelitian ini adalah berupa rasio-rasio apabila ditinjau dari rasio Likuiditas, rasio
Profitabilitas, rasio Leverage, rasio

4
Aktivitas, rasio Pasar dan rasio Turnover, Fixed Asset Turnover dan
Pertumbuhan.” Inventory Turnover), Rasio Leverage
TINJAUAN PUSTAKA (Debt to Total Asset ratio dan Debt to
Akuisisi merupakan tindakan Total Equity ratio), Rasio Profitabilitas
pembelian saham atau suatu perusahaan (Return On Investment, Return On Equity
yang melebihi 50% dari modal dan Net Profit Margin), Rasio Nilai Pasar
ditempatkan dan disetor penuh perusahaan (earning per share), dan Rasio
target. Tindakan pembelian saham yang Pertumbuhan (sales growth)
melebihi 50% tentunya berasal dari HIPOTESIS PENELITIAN
investasi pemegang saham lama Ha1 : Terdapat perbedaan yang signifikan
perusahaan target (Ang Robert, 1997:53). pada Rasio Likuiditas (CR dan QR)
Tujuan Akuisisi adalah untuk menciptakan PT. Indofood Sukses Makmur
suatu perusahaan yang tangguh serta periode sebelum dan sesudah
memaksimalkan kekayaan pemilik melalui akuisisi
penyatuan sejumlah kekuatan seperti asset, Ha2 : Terdapat perbedaan yang signifikan
permodalan, teknologi dan peluang bisni pada Rasio Aktivitas (TATO, ITO
yang digambarkan dari harga saham dan FATO) PT. Indofood Sukses
acquirer di perusahaan.Klasifikasi akuisisi Makmur tbk periode sebelum dan
berdasarkan bentuk dasar akuisisi yaitu: sesudah akuisisi
akuisisi saham dan akuisisi asset. Ha3 : Terdapat perbedaan yang signifikan
Klasifikasi akuisisi berdasarkan pada Rasio Leverage (DER dan
keterkaitan operasinya yaitu: akuisisi DAR) PT. Indofood Sukses
horizontal,vertikal,dan conglomerate Makmur tbk periode sebelum dan
sedangkan klasifikasi akuisisi berdasarkan sesudah akuisisi
proses melakukannya adalah hostille Ha4: Terdapat perbedaan yang signifikan
takeover dan friendly takeover.Motf pada Rasio Profitabilitas (ROI, ROE
melakukan akuisis adalah Motif Ekonomi, dan NPM) PT. Indofood Sukses
Sinergi, Diversivikasi dan non-ekonomi. Makmur tbk periode sebelum dan
Kinerja Keuangan menurut sesudah akuisisi
Munawir adalah ukuran prestasi yang Ha5 : Terdapat perbedaan yang signifikan
dapat dicapai oleh perusahaan yang pada Rasio Nilai Pasar (EPS) PT.
mencerminkan kondisi kesehatan Indofood Sukses Makmur tbk
keuangan dari suatu perusahaan dalam periode sebelum dan sesudah
periode tertentu.Sedangkan Laporan akuisisi
Keuangan adalah hasil dari proses Ha6 : Terdapat perbedaan yang signifikan
akuntansi yang dapat memberikan pada Rasio Pertumbuhan (growth
informasi tentang suatu keadaan sales) PT. Indofood Sukses Makmur
perusahaan sekaligus merupakan alat tbk periode sebelum dan sesudah
komunikasi antara data keuangan dengan akuisisi
pihak yang berkepentingan dengan data METODE PENELITIAN
perushaaan tersebut.Analisis Rasio Jenis Penelitian ini adalah non
Keuangan adalah kegiatan kausalatif-komparatif . Menurut Agusty
membandingkan angka-angka yang ada Fredinant (2006:5-6) penelitan non
dalam laporan keuangan dengan situasi kausalatif komparatif adalah penelitian
saat ini dan memperdeiksi kondisi tidak secara langsung menjelaskan
keuangan di masa yang akan hubungan sebab-akibat, tetapi melakukan
datang.Dimana Jenis-jenis rasio keuangan perbandingan antara beberapa situasi atau
menurut Weston and Copeland yaitu : variabel yang menjadi objek penelitian.
Rasio Likuiditas (Current ratio dan Quick Penelitian ini memilih PT.
ratio), Rasio Aktivitas (Total Indofood Sukses Makmur, Tbk sebagai
Asset
5
objek penelitian yang menitikberatkan Menurut (Weston, J.Fred &
pada data-data laporan keuangan yang Thomas E.Copeland.2010:263), variable
meliputi neraca dan laporan laba rugi merupakan segala sesuatu yang dapat
kemudian di lakukan pengukuran kinerja diberi berbagai nilai, dapat berupa angka
perusahaan dengan menggunakan analisis atau atribut yang menggunakan ukuran
rasio keuangan. Penelitian ini mengambil atau skala dalam suatu kisaran nilai.
lokasi pada BEI sebagai sentral informasi Variabel dalam penelitian ini adalah rasio
perusahaan yang Go Public di Indonesia , keuangan yang menggambarkan kinerja
Sedangkan pengambilan datanya keuangan perusahaan.Rasio-rasio yang
dilakukan di pojok BEI Universitas digunakan dalam penelitan ini adalah:
Brawijaya. 1. Rasio Likuiditas adalah
Periode Pengamatan yang perbandingan antara aktiva lancar
dilakukan pada penelitian ini adalah dengan hutang lancar. Rasio ini
periode empat tahun sebelum dan empat menunjukkan kemampuan
tahun sesudah perusahaan melakukan perusahaan dalam melunasi
akuisisi yaitu 2004-2012. kewajiban jangka pendekanya
Jenis data yang digunakan dalam secara tepat waktu kepada kreditor
penelitian ini menggunakan data jangka pendeknya.Rasio yang
kuantitatif, yaitu berupa laporan keuangan
digunakan adalah CR dan QR.
PT. Indofood, Tbk. Periode empat tahun
a) CR atau rasio lancar
sebelum dan empat tahun sesudah
melakukan akuisisi. Sumber data yang digunakan untuk
digunakan dalam penelitian ini mengetahui kesanggupan
menggunakan data sekunder. Data perusahaan memenuhi
sekunder yang digunakan dalam penelitian kewajiban jangka
ini berasal dari website (www.idx.co.id), pendeknya(hutang) serta
Data Base Pojok BEI Universitas tingkat keamanan (margin
Brawijaya Malang, dan sumber lainnya of safety) kreditor jangka
yang terkait mengenai penelitian ini seperti pendek.
buku-buku, jurnal, dan internet. Sumber CR = Current Asset
Data Sekunder yang digunakan dalam x 100%
penelitian ini adalah laporan keuangan PT. Current Liabillities
indofood Sukses Makmur,Tbk yang terdiri b) QR atau rasio cepat
dari: digunakan untuk mengukur
1. Neraca PT.Indofood Sukses kemampuan perusahaan
Makmur Tbk periode tahun 2004- daalam membayar
2012 kewajiban lancarnya
2. Laporan Laba Rugi PT. Indofood dengan jumlah kas yang
Sukses Makmur Tbk periode tahun tersedia dalam jangka
2004-2013 pendek.
Metode pengumpulan data dalam QR = Current Asset – Inventory
penelitian ini menggunakan data x 100%
dokumentasi atau disebut juga metode Current Liabillities
arsip (achival research) yaitu laporan 2. Rasio Aktivitas adala perbandingan
keuangan PT. Indofood Sukses rasio yang mengukur seberapa
Makmur,Tbk periode tahun 2004-2012. besar efektivitas perusahaan dalam
Teknik analisis yang digunakan mengelola sumber dana dan aktiva
dalam penelitian ini adalah analisis perusahaan. Rasio Aktivitas yang
deskriptif kuantitatif dan uji statistik digunakan adalah : TATO, ITO dan
(Paired Sample T-Test). FATO

6
a) TATO atau Perputaran Total Asset
Total Aktiva merupakan 4. Rasio Profitabilitas digunakan
rasio yang digunakan untuk untuk mengetahui berapa laba
mengukur tingkat efisensi berish yang akab diperoleh
penggunaan seluruh aktiva perusahaan melalui penjualannya
perusahaan dalam dan investasi( asset dan modal
menghasilkan volume sendiri). Rasio Profitabilitas yang
penjualan tertentu. digunakan adalah: ROI, ROE dan
TATO = Sales NPM
x 1X a) ROI menunjukkan
Total Asset kemampuan perusahaan
b) ITO atau perputara menghasilkan laba dari
pesediaan adalah rasio aktiva yang digunakan
untuk mengukur ROI = Earning after tax
kemampuan perusahaan x 100%
dalam mengelola Total Asset
persediaan. b) ROE menunjukkan tingkat
ITO = Cost of Sales penghasilan bersih yang
x 1X diperoleh oleh pemiliki
Inventory modal atau suatu
c) FATO atau perputaran pengukuran dari
aktiva tetap mengukur penghasilan (income) yang
efektivitas perusahaan tersedia bagi pemiliki
dalam penggunaan dana perusahaan atas modal yang
yang tertanam pada aktiva mereka investasikan dalam
tetap seperti pabrik dan perusahaan
peralatan dalam rangka ROE = Earning after tax
menghasilkan penjualan. x 100%
FATO = Sales Total Equity
x 1X c) NPM adalah mengetahu
Fixed Asset kemampuan perusahaan
3. Rasio Leverage adalah rasio yang dalam menghasilkan laba
mengukur sampai dimana aktiva bersih melalui seluruh total
perusahaan didanai oleh hutang dan penjualannya
modal sendiri.Rasio yang NPM = Earning after tax
digunakan adalah DER dan DAR. x 100%
a) DER adalah Sales
menggambarkan sampai 5. Rasio Nilai Pasar menunukkan
sejauh mana modal pemilik pendapat investor mengenai kinerja
dapat menutupi hutang- perusahaan dimasa lalu dan
hutang kepada pihak luar. prospeknya dimasa yang akan
DER = Total Debt datang.
x 100% a) EPS menunjukkan besarnya
Total Equity keuntungan (return) yang
b) DAR adalah menunjukkan diperoleh investor untuk
sejauh mana aktiva setiap lembar saham
perusahaan didanai oleh perusahaan yang
hutang. dimilikinya.
DAR = Total Debt EPS = Net Income After Tax
x 100% Shares Oustanding

7
6. Rasio Pertumbuhan adalah HASIL DAN PEMBAHASAN
mengukur seberapa baik Berikut ini adalah hasil kinerja
perusahaan mempertahankan posisi keuangan PT. Indofood Sukses Makmur
7. ekonominya baik dalam undustri Tbk sebelum dan sesudah Akuisisi
maupun dalam kegiatan ekonomi
secara keseluruhan. Tabel 4.13
a) sales growth menunjukkan Rasio Keuangan PT. Indofood Sukses
berapa persentase kenaikan Makmur Tbk
penjualan dibanding dengan
oenjualan tahun lalu.
sales growth = sales t – sales t- PT. Indofood Sukses
1 sales t-1 Makmur
Rasio Rata- Tb
Rasio Rata- Naik /
Uji beda paired sample t-test untuk Keuangan rata keuang rata Turun
menjelaskan ada atau tidaknya perbedaan rasio an saat rasio
signifikan kinerja keuangan PT. Indofood keuang melaku keuang
Sukses Makmur tbk sebelum dan sesudah an kan an
akuisisi yang didasarkan melalui : Rasio sebelu akuisis sesudah
Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio m i akuisisi
Leverage, Rasio Profitabilitas, Rasio Nilai akuisis periode periode
Pasar dan Rasio pertumbuhan, i 2008 2009 -
Hipotesis yang digunakan yaitu: period 2012
H0 : Tidak terdapat perbedaan yang e
signifikan pada rasio perusahaan CR (%) 126,17
2004 - 89,8 177,72 Naik
antara sebelum dan sesudah akuisisi QR (%) 77,8 52,5 124,35 Naik
Ha : Terdapat perbedaan yang siginfikan TATO (X) 1,18 0,97 0,85 Turun
pada rasio perusahaan antara sebelum ITO (X) 5,88 5,83 5,03 Turun
dan sesudah akuisisi FATO (X) 2,07 1,55 1,46 Turun
DER (%) 239,68 311,01 152,67 Turun
Dimana dasar pengambilan DAR (%) 66,10 66,76 48,13 Turun
keputusannya yaitu: ROI (%) 3,57 4,54 8,14 Naik
Jika Statistik Hitung (angka H1 ROE (%) 13,11 21,16 20,26 Naik
output > Statistik Tabel (Tabel t) NPM (%) 3,14 4,63 9,57 Naik
maka H0 ditolak EPS 63 120 323,25 Naik
Jika Statistik Hitung (angka H1 Growth 12,22 39,27 6,9 Turun
output < Statistik Tabel (Tabel t)
maka H0 diterima

Untuk mencari t tabel dilakukan


dengan ketentuan tingkat signifikan α Berikut adalah hasil pengujian Paired
sebesar 5% (tingkat kepercayaan 95%) dan Sample T-Test Kinerja Keuangan PT.
derajat kebebasan adalah n (jumlah data)-1 Indofood Sukses Makmur Tnk periode
Berdasarkan nilai Probabilitas: sebelum dan sesudah akuisisi
Jika Probabilitas (p) > 0,05 , maka
H0 diterima, Ha Ditolak
Jika Probabilitas (p) < 0,05 , maka
H0 ditolak, Ha Diterima

8
Tabel 4.15 a) Variabel CR
Paired Sample T-test Nilai CR PT. Indofood Sebelum dan
Sebelum dan sesudah akuisisi Sesudah Akuisisi adalah sama atau
tidak terdapat perbedaan (tidak
Paired Mean t d Sig (2 berbeda) secara signifikan yang
samples f tailed berarti akuisisi yang dilakukan
tes ) kurang berhasil secara signifikan
Pair 1 t - -1.732 3 .182 atau akuisisi tidak berpengaruh nyata
CR_sebelum- 51.4000 terhadap nilai CR. Dalam output juga
CR_sesudah disertakan Perbedaan mean sebesar -
pair 2 - -1.937 3 .148 51,4 yaitu selisih rata-rata CR
QR_sebelum- 46.5500 sebelum Akuisisis dengan sesudah
QR_sesudah akuisisi
Pair 3 .32500 3.279 3 .046 b) Variabel QR
TATO_sebelum Nilai QR PT. Indofood Sebelum dan
- Sesudah Akuisisi adalah sama atau
TATO_sesudah tidak terdapat perbedaan (tidak
Pair 4 .85250 7.203 3 .006 berbeda) secara signifikan yang
ITO_sebelum berarti akuisisi yang dilakukan
ITO_sesudah kurang berhasil secara signifikan
pair 5 .61500 3.042 3 .056 atau akuisisi tidak berpengaruh nyata
FATO_sebelum terhadap nilai QR. Dalam output
- juga disertakan Perbedaan mean
FATO_sesudah sebesar -46,5 yaitu selisih rata-rata
Pair 6 8.7012 2.988 3 .058 QR sebelum Akuisisis dengan
DER_sebelum- sesudah akuisisi
DER_sesudah 2. Rasio Aktivitas
Pair 7 1.7975 4.531 3 .020 a) Variabel TATO
DAR_sebelum- Nilai TATO PT. Indofood Sebelum
DAR_sesudah dan Sesudah Akuisisi adalah tidak
Pair 8 -4.5725 -6.107 3 .009 sama atau terdapat perbedaan secara
ROI_sebelum- signifikan yang berarti akuisisi yang
ROI_sesudah dilakukan berhasil secara signifikan
Pair 9 -7.1500 -1.256 3 .298 atau akuisisi berpengaruh nyata
ROE_sebelum- terhadap nilai TATO. Dalam output
ROE_sesudah juga disertakan Perbedaan mean
Pair 10 -6.4275 -6.057 3 .009 sebesar 0,325 yaitu selisih rata-rata
NPM_sebelum TATO sebelum Akuisisis dengan
NPM_sesudah sesudah akuisisi
Pair 11 -260.25 -9.776 3 .002 b) Variabel ITO
EPS_sebelum- 3 Nilai ITO PT. Indofood Sebelum dan
EPS_sesudah Sesudah Akuisisi adalah tidak sama
Pair 12 5.3200 1.359 3 .267 atau terdapat perbedaan secara
signifikan yang berarti akuisisi yang
Growth_sebelu
m- dilakukan berhasil secara signifikan
Growth_sesuda atau akuisisi berpengaruh nyata
h terhadap nilai ITO. Dalam output
juga disertakan Perbedaan mean
sebesar 0,825 yaitu selisih rata-rata
Hasil Uji Hipotesis sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas

9
ITO sebelum Akuisisis dengan juga disertakan Perbedaan mean
sesudah akuisisi sebesar -4,57 yaitu selisih rata-rata
c) Variabel FATO ROI sebelum akuisisis dengan
Nilai FATO PT. Indofood Sebelum sesudah akuisisi
dan Sesudah Akuisisi adalah sama b) Variabel ROE
atau tidak terdapat perbedaan (tidak Nilai ROE PT. Indofood Sebelum
berbeda) secara signifikan yang dan Sesudah Akuisisi adalah sama
berarti akuisisi yang dilakukan atau tidak terdapat perbedaan (tidak
kurang berhasil secara signifikan berbeda) secara signifikan yang
atau akuisisi tidak berpengaruh nyata berarti akuisisi yang dilakukan
terhadap nilai FATO. Dalam output kurang berhasil secara signifikan
juga disertakan Perbedaan mean atau akuisisi tidak berpengaruh nyata
sebesar 0,615 yaitu selisih rata-rata
terhadap nilai ROE. Dalam output
FATO sebelum AkuisisI dengan
sesudah akuisisi. juga disertakan Perbedaan mean
3. Rasio Leverage sebesar -7,15 yaitu selisih rata-rata
a) Variabel DER ROE sebelum akuisisis dengan
Nilai DER PT. Indofood Sebelum sesudah akuisisi.
dan Sesudah Akuisisi adalah sama c) Variabel NPM
atau tidak terdapat perbedaan (tidak Nilai NPM PT. Indofood Sebelum
berbeda) secara signifikan yang dan Sesudah Akuisisi adalah tidak
berarti akuisisi yang dilakukan sama atau terdapat perbedaan secara
kurang berhasil secara signifikan signifikan yang berarti akuisisi yang
atau akuisisi tidak berpengaruh nyata dilakukan berhasil secara signifikan
terhadap nilai DER. Dalam output atau akuisisi berpengaruh nyata
juga disertakan Perbedaan mean terhadap nilai CR. Dalam output juga
sebesar -8,70 yaitu selisih rata-rata disertakan Perbedaan mean sebesar -
DER sebelum Akuisisis dengan 6,43 yaitu selisih rata-rata NPM
sesudah akuisisi. sebelum akuisisis dengan sesudah
b) Variabel DAR akuisisi.
Nilai DAR PT. Indofood Sebelum 5. Rasio Nilai Pasar
dan Sesudah Akuisisi adalah tidak a) Variabel EPS
sama atau terdapat perbedaan secara Nilai EPS PT. Indofood Sebelum
dan Sesudah Akuisisi adalah tidak
signifikan yang berarti akuisisi yang
sama terdapat perbedaan secara
dilakukan berhasil secara signifikan
signifikan yang berarti akuisisi yang
atau akuisisi berpengaruh nyata dilakukan berhasil secara signifikan
terhadap nilai DAR. Dalam output atau akuisisi berpengaruh nyata
juga disertakan Perbedaan mean terhadap nilai EPS. Dalam output
sebesar 1,80 yaitu selisih rata-rata juga disertakan Perbedaan mean
DAR sebelum Akuisisis dengan sebesar -260,25 yaitu selisih rata-rata
sesudah akuisisi EPS sebelum akuisisi dengan
4. Rasio Profitabilitas sesudah akuisisi.
a) Variabel ROI 6. Rasio Pertumbuhan
Nilai ROI PT. Indofood Sebelum a) Variabel growth sales
dan Sesudah Akuisisi adalah tidak Nilai rasio pertumbuhan PT.
sama atau terdapat perbedaan secara Indofood Sebelum dan Sesudah
signifikan yang berarti akuisisi yang Akuisisi adalah sama atau tidak
dilakukan berhasil secara signifikan terdapat perbedaan (tidak berbeda)
atau akuisisi berpengaruh nyata secara signifikan yang berarti
terhadap nilai ROI. Dalam output akuisisi yang dilakukan kurang

1
berhasil secara signifikan atau 2) Rasio Aktivitas
akuisisi tidak berpengaruh nyata Rasio Aktivitas menunjukkan
terhadap nilai rasio pertumbuhan. efektivitas perusahaan dalam
Dalam output juga disertakan penggunaan asset dan sumber daya
Perbedaan mean sebesar 5,32 yaitu yang dimiliki perusahaan sehingga
selisih rata-rata rasio pertumbuhan dapat melihat apakah mampu atau
sebelum akuisisi dengan sesudah tidaknya perusahaan memenuhi target
akuisisi. yang ditentukan. Berdasarkan tabel 4.13
PEMBAHASAN rata-rata rasio TATO sebelum dan
1) Rasio Likuiditas sesudah akuisisi, sebesar 1,18 x
Rasio Likuiditas menunjukkan menurun menjadi 0,85 x . yang artinya
bagaimana efisiensi perusahaan perputaran total aktiva dalam
mengelola kekayaan lancarnya sehingga menghasilkan penjualan selama periode
mampu membayar hutang jangka sesudah akuisisi menurun sebesar 0,85
pendeknya tepat waktu kepada kreditor x. Penurunan TATO ini disebabkan
jangka pendek.Berdasarkan tabel 4.13, karena adanya peningkatan komponen
dari rata-rata rasio CR dan QR selama Total Aktiva yang lebih besar daripada
4 periode sebelum dan sesudah Peningkatan Penjualan. Hal ini
perusahaan melakukan akuisisi mengindikasikan bawah tingkat
mengalami kenaikan yaitu : sebesar perputaran penggunaan seluruh aktiva
126,17% naik menjadi 177,72% untuk perusahaan dalam menghasilkan
rasio CR yang artinya setiap Rp. 1 volume penjualan berjalan kurang baik
hutang lancar dapat dijamin oleh Rp. atau tidak maksimal atau dapat
1,77 Aktiva lancar sesudah akuisisi dan dikatakan bahwa perusahaan belum
QR sebesar 77,8% naik menjadi mampu meningkatkan efektivitas aset
124,35% yang artinya setiap Rp.1 yang dimiliki dalam menghasilkan atau
hutang lancar dijamin oleh Rp. 1,24 meningkatkan penjualan.
Aktiva lancar yang lebih likuid untuk Rata-rata Rasio ITO perusahaan
rasio QR sesudah akuisisi. sebelum dan sesduah akuisisi sebesar
Hal tersebut terlihat dari adanya 5,88 x menurun menjadi 5,03 kali. hal
kenaikan komponen Aktiva lancar tersebut berarti dana yang tertanam
perusahaan yang lebih besar daripada dalam persediaan pada periode sesudah
kenaikan Hutang Lancarnya. Kenaikan akuisisi berputar sebanyak 5,03x untuk
Aktiva lancar ini disebabkan karena menjadi kas. Penurunan rasio ITO
adanya kenaikan jumlah kas , piutang disebabkan karena Presentase kenaikan
usaha,dan persediaan pada periode Harga pokok penjualan yang lebih besar
sesudah akuisisi. Sedangkan Kenaikan dibandingkan dengan kenaikan
hutang lancar disebabkan kenaikan persediaan yaitu pada tahun 2009. Hal
hutang bank jangka pendek, hutang tersebut mengindikasikan bahwa tingkat
pajak, pinjaman jangka panjang, dan perputaran barang dari persediaan ke
hutang lainnya yang meningkat pada penjualan berjalan lambat sedangkan
kewajiban lancarnya. Hal ini dari tahun ke tahun persediaan Indofood
kemungkinan dikarenakan adanya naik. Seandainya biaya dan harga
kebutuhan perusahaan untuk memenuhi penjualan bisa diturunkan maka
kebutuhan dalam pembiayaan perputaran persediaan akan berjalan
operasional perusahaan. Kenaikan yang dengan cepat rasio ini disebabkan
cukup tinggi terjadi pada jumlah kas. karena manejemen perusahaan dalam
Kenaikan kas ini dipengaruhi oleh mengelola dan mengontrol persediaan
adanya pembayaran hutang perushaaan barang dagangan serta modal yang ada
pada pihak-pihak terkait. pada persediaan untuk mengahsilkan

1
penjualan yang telah ditentukan akuisisi sebesar 239,68% mengalami
dilakukan secara efisien sehingga biaya penurunan menjadi 152,67%. hal
yang harus dikeluarkan oleh perusahaan tersebut berarti perbandingan antara
untuk menjaga agar persediaaan di hutang dan modal sendiri selama
gudang tetap baik semakin sedikit. periode sesudah akuisisi adalah : 152%
Rata-rata rasio FATO perusahaan : 100% yang artinya sebagain besar
sebelum dan sesudah akusisi sebesar aktiva perusahaan masih dibiayai
2,07x turun menjadi 1,06x . hal ini dengan hutang. Penurunan rasio ini
berarti aktiva perusahaan berputar disebabkan oleh adanya Kenaikan Total
sebanyak penurunan 1,06x sesudah Ekuitas (modal saham, modal setor,
akuisisi dalam melalui aset tetap cadangan, saldo laba) yang lebih besar
perusahaan seperti pabrik dan peralatan. daripada Kenaikan Total Hutang . Hal
Penurunan ini terjadi di tahun 2007 tersebut mengindikasikan total hutang
yang mana penjualan meningkat diikuti semakian banyak daripada modal
dengan peningkatan asset tetap yang sendiri yang berarti dalam pembiayaan
terlampau banyak. sehingga seluruh aktiva perusahaan yang didanai
menimbulkan iddle capacity. Hal ini oleh hutang cenderung meningkat.
disebabkan karena manajemen (hutang usaha, hutang jangka panjang
perusahaan kurang efektif dalam yang jatuh tempo 1 tahun, dan beban
pengelolaan aset tetap nya di mana yang masih harus dibayar) sehingga
terdapat kapasitas yang terlalu besar, berdampak pada menurunnya
banyaknya aktiva tetap namun kurang kewajiban yang harus dipenuhi oleh
bermanfaat atau kurang dikelola dengan perusahaan kepada kreditor. Aatu
baik oleh perusahaan serta investasi dengan kata lain perusahaan telah
pada aktiva tetap yang berlebihan mampu membiaya semua aktivanya
debandingkan dengan niali output yang dengan modal sendiri.
akan diperoleh.Hal ini mengindikasikan Sedangkan rata-rata rasio DAR
bahwa tingkat perputaran barang dari sebelum dan sesudah akusisi sebesar
aset tetap seperti pabrik dan mesin 66,10% turun menjadi 48,13% yang
dalam rangka menghasilkan volume artinya aktiva yang dibiayai dengan
penjualan yang maksimal kurang hutang sebanyak 48%. . Hal tersebut
efisien di mana aset tetap yang dimiliki disebabkan oleh kenaikan Total Aktiva
perusahaan terus bertambah (terlalu yang lebih besar daripada Total Hutang.
banyak) tetapi kurang menghasilkan Hal ini mengindikasikan bahwa
manfaat dalam rangka meningkatkan semakin meningkat kemampuan
pendapatan. perusahaan dalam menggunakan total
3) Rasio Leverage asset yang dimiliki dalam upaya
Rasio Leverage menunjukkan memenuhi kewajiban atau total hutang
batasan sampai dimana perusahaan yang dimiliki. Adanya peningkatan
didanai oleh hutang, atau dapat tersebut menunjukkan adanya
menunjukkan sejauh mana perusahaan penurunan atas kompoisisi total asset
dalam membayar hutang bila pada suatu yang dimiliki perusahaan dalam upaya
saat perusahaan dilikuidasi atau melakukan pembiayaan untuk
dibubarkan. rasio ini menekankan mendukung kegiatan operasional
pentingnya pendanaan hutang bagi perusahaan.
perushaaaan dengan jalan menunjukkan 4) Rasio Profitabilitas
persentase aktiva perusahaan yang Rasio ini mengukur tingkat
dibiayai oleh hutang. efektivitas pengelolaan (manajemen)
Berdasarkan tabel 4.13 rata-rata perusahaan yang ditunjukkan oleh
rasio DER sebelum dan sesduah jumlah keuntungan yang diperoleh dari

1
penjualan dan investasi. Semakin tinggi Kenaikan total aktiva yang lebih besar
profitabilitas berarti semakin baik. daripada kenaikan laba bersih setelah
Rata-rata rasio NPM Perusahaan pajak. Hal tersebut mengindikasikan
sebelum dan sesduah akuisisi sebesar bahwa perusahaan memiliki
3,14 % naik menjadi 9,57 % yang laba kemampuan yang tinggi dalam
bersih yang diterima perusahaan dalam mengelola total asset baik lancar
menghasilkan penjualan adalah maupun tetap dalam rangka
meningkat sebesar 9,57% pada periode memperoleh keuntungan yang
sesudah akuisisi. Kenaikan ini maksimal. Peningkatan tersebut
disebabkan oleh Kenaikan laba bersih disebabkan karena adanya peningkatan
yang lebih besar daripada kenaikan pencapaian laba bersih perusahaan dan
penjualan. Hal tersebut disebabkan diikuti dengan kenaikan total asset
karena perusahaan semakin efisien perusahaan.
dalam mengeluarkan biaya operasional Rata-rata rasio ROE perusahaan
perusahaan. Serta pajak yang harus sebelum dan sesduah akuisisi sebesar
dibayarkan oleh perusahaan semakin 13,11% naik menjadi 20,26% yang
kecil sehingga laba dari penjualan artinya laba berish yang diterima
tersebut semakin tinggi. Kenaikan rasio perusahaan sesudah periode akuisisi
NPM ini mengindikasikan bahwa mengalami peningkatan sebesar 20,26%
terjadinya peningkatan atas kinerja melalui ekuitasnya . Kenaikan tersebut
perusahaan dalam menghasilkan laba disebabkan oleh Kenaikan Total
bersih perusahaan, kondisi tersebut Ekuitas perusahaan yang diikuti dengan
tidak terlepas dari hasil penjualan Kenaikan Laba bersih setelah pajak
produk yang telah dihasilkan oleh perusahaan yang lebih besar. Hal
perusahaan. Peningkatan tersebut juga tersbut mengindikasikan bahwa
menunjukkan bahwa perusahaan telah perusahaan secara efektif dapat
efektif dalam mengelola kegiatan mengelola modal sendiri dari investasi
operasionalnya, sehingga mampu yang telah dilakukan pemilik modal
meningkatkan Net Profit Margin. sehingga meyebabkan kenaikan laba
Dengan demikian dengan adanya bersih perusahaan atau dengan kata lain
peningkatan presentase pada rasio ini laba bersih yang diterima oleh pemilik
maka menunjukkan bahwa adanya perusahaan adalah 20,26% atas aset
peningkatan kinerja perusahaan yang modal sendiri yang mereka investasikan
produktif atas kemampuan perusahaan ada perushaaan. Rasio profitabilitas
dalam rangka pencapaian laba bersih pada ROE meningkat disebabkan
perusahaan yang maksimal dan semakin karena penjualan, jumlah aktiva dan
efisien perusahaan dalam mengeluarkan laba usaha, cenderung meningkat.
baiaya-biaya sehubungan dengan 5) Rasio Nilai Pasar
kegiatan operasinya sehingga dapat Rasio nilai pasar mengukur
meningkatkan kepercayaan investor kemampuan perusahaan pasar relatif
dalam menanamkan modalnya pada terhadap nilai buku, pendapatan atau
perusahaan tersebut. deviden. EPS digunakan untuk
Berdasarkan tabel 4.13, rata-rata mengetahui kemampuan perusahaan
ROI perushaaan sebelum dan sesduah dalam menghasilkan laba (earning)
akuisisi sebesar 3.57% naik menjadi pada tiap lembar sahamnya sehingga
8,14% yang artinya laba bersih yang bisa diketahui perusahaan untuk menilai
diterima perusahaan sesudah akuisisi keuntungan berapa jumlah dividen yang
mengalami peningkatan sebesar 8,14% hendak dibagikan kepada investor.
dalam melalui total aktiva yang dimiliki Semakin tinggi niali EPS semakin besar
.Kenaikan ini disebabkan karena

1
laba yang disediakan untuk pemegang prospek perusahaan semakin memburuk
saham. yaitu kegagalan manifestasi penjualan
Dilihat dari tabel 4.13 rata-rata pada tahun-tahun sebelumnya dan
rasio EPS perusahaan sebelum dan penurunan penjualan akan menurunkan
sesudah akuisisi sebesar 63 meningkat laba perusahaaan sehingga akan
menjadi 323,25. Peningkatan rasio ini menurunkan nilai perusahaan dan
disebabkan karena efektivitas menghambat pertumbuhan perusahaan.
kemampuan perusahaan dalam Hal ini berdampak pada penurunan
menghasilkan laba dengan jumlah tingkat kepercayaan investor pada
saham yang beredar berjalan dengan kinerja perusahaan tersebut. Karena
baik sehingga persentase yang prtumbuhan penjualan perusahaan yang
dihasilkan mengalami peningkatan.Hal semakin menurun maka permintaan dan
tersebut mengindikasikan bahwa kinerja daya saing perusahaan dalam industri
di masa lalu dan prospek perusahaan di juga semakin menurun.Pertumbuhan
mata investor semakin baik sehingga penjualan yang menurun menunjukkan
perusahaan mampu memberikan tingkat permintaan terhadap produk
kesejahteraan kepada pemegang saham. perusahaaan semakin menurun sehingga
6) Rasio Pertumbuhan perusahaan menggunakan hutang
Rasio pertumbuhan mengukur jangka panjang yang kecil dalam
seberapa baik perusahaan memenuhi kebutuhan dananya, karena
mempertaankan poisisi ekonominya, pertumbuhan penjualan yang semakin
baik dalam industrinya maupun dalam besar akan lebih banyak membutuhkan
kegiatan ekonomi secara keseluruhan. modal, khususnya dalam hal produksi
Pertumbuhan ekonomi, industry dan (operasional).
perusahaan mencerminkan adanya IMPLIKASI PENELITIAN
faktor inflasi dan hal-hal yang Berdasarkan hasil penelitian yang
mempengaruhi pertumbuhan dilakukan pada PT. Indofood Sukses
sebenarnya. Penurunan penjualan pada Makmur dan melakukan akuisisi
Indofood pada periode sesudah akuisisi terhadap PT.Indolakto, maka ditemukan
kemungkinan disebabkan karena suatu implikasi penelitian terhadap hasil
adanya inflasi, serta jumlah produksi penelitian yang dilakukan.
persediaan/bahan baku yang semakin Dengan memperhatikan hasil
menurun sehingga menyebabkan penelitian dan pembahasan yang telah
penjualan semakin menurun. Rasio dipaparkan sebelumnya, maka dapat
pertumbuhan penjualan pada tahun diindikasikan bahwa pada perjalanan
2009 yang menalami penurunan drastis usahanya suatu perusahaan terkadang
sampai minus dikarenakan persentase akan mengalami masalah pendanaan
kenaikan penjualan yang sangat kecil untuk mengembangkan usahanya.
dari penjualan tahun lalu, sehingga Masalah lainnya juga seperti ingin
tidak ada pertumbuhan penjualanpada mengembangkan prospek bisnis atau
tahun 2009. melakukan pengembangan pasar dan
Berdasarkan tabel 4.13 , rata-rata produk untuk dapat terus eksis dalam
rasio pertumbuhan penjualan persaingan dan menjadi market leader
perusahaan sebelum dan sesudah yang cukup kuat. Apabila perusahaan
akuissii sebesar 12,22 % turun
mengalami kendala biaya, sudah terlalu
menjadi 6,9 %. Hal tersebut disebabkan
karena perbandingan penjualan dari banyak pesaing yang lebih kuat
tahun sekarang dengan tahun daripada perusahaan tersebut, dan
sebelumnya semakin menurun. Oleh jumlah penjulaan produk semakin
karena itu, mengindikasikan bahwa menurun (jumlah permintaan produk
pada perusahaan tersebut menurun) ,

1
maka akan menyebabkan tersendatnya disebabkan karena perputaran total
pertumbuhan perusahaan. Apabila asset perusahaan baik asset
perusahaaan tidak dapat mengatasi lancar(persediaan) maupun tetap dalam
permasalahan tersebut para investor rangka pencapaian target yanng
ataupun calon investor tentu akan ditetapkan atau menghasilkan
menganggap bila perusahaan tersebut penjuallan dan laba bersih yang
sudah tidak memiliki prospek yang ditargetkan kurang efektif di mana
cukup bagus ke depannya. Dengan perusahaan terlalu banyak melakukan
begitu, para investor dan calon investor invetasi asset tetap tanpa
tersebut bisa saja menghentikan memperhatikan tingkat penjualan yang
penanaman modal mereka atau tidak dihasilkan sehingga akhirnya
jadi menanamkan modal mereka pada menurunkan jumlah pernjualan dan laba
perusahaan karena dianggap tidak bersih. Persediaan yang menunpuk di
cukup menguntungkan. Oleh karena itu, gudang juga terlalu banyak, perusahaan
perusahaan melakukan akuisisi. Dengan terlalu banyak membeli pasokan
melakukan akuisisi maka perusahaan persediaan dengan harapan terjadi
akan mendapatkan sokongan dana dari peningkatan permintaan pasar, tetapi
perusahaan yang diakuisisi baik asset pembelian persediaan yang terlalu
ataupun sahamnya. Dengan banyak juga dapat menyebabkan
penambahan asset ataupun saham dari ketidakproduktifan perusahaan dalam
perusahaan yang diakuisisi maka menghasilkan laba .Di sini seharusnya
perusahaan dapat terus melakukan perusahaan melakukan invetasi asset
pengembangan usahanya / pasar , tetap tetapi juga diikuti dengan
melakukan diversivikasi dan peningkatan penjualan yaitu dengan
diferensiasi produk, serta dapat cara menggunakan / memanfaatkan
mengatasi permsasalahan dana yang asset tetap yang ada seefektif mungkin
dialami sehingga dapat melanjutkan pada kegiatan operasional perusahaan
peertumbuhan dan perkembangannya. dalam rangka meningkatkan penjualan
Dan apabila perusahaan dapat sehingga tidak ada mesin atau alat yang
memperlihatkan prospek yang baik dari tidak produktif (menganggur), menekan
kegiatan akuisisi tersebut, tentunya biaya yang ada seperti biaya
akan menambah jumlah total penjualan operasional perusahaan dan biaya bahan
dan laba bersih perusahaan, menguasai baku, serta pembelian persediaan yang
pasar dari pesaing dengan bisnis yang tidak berlebih.Pada rasio pertumbuhan
sama serta menraik minat para calon penjualan terjadi penurunan antara
investor yang ingin menanamkan sebelum dan sesduah akuisisi.
sahamnya pada perusahaan tersebut. Penurunan ini dapat disebabkan karena
Berdasarkan hasil penelitian dan faktor internal yaitu persentase
pembahasan mengenai kinerja penjualan tiap tahunnya yang semakin
keuangan perusahaan yang diwakili menurun atau juga bisa disebabkan
oleh 12 rasio keuangan yaitu CR, QR, karena faktor eksternal seperti kondisi
TATO, FATO, ITO, DER, DAR, ROI, ekonomi pasar Global yang dapat
ROE, NPM, EPS, dan rasio mempengaruhi harga permintaan dan
pertumbuhan dalam penelitian ini, penawaran,kebijakan pemerintah serta
terdapat penurunan pada rasio TATO, adanya inflasi, dan serta dampak dari
ITO, FATO, DER,DAR dan rasio kegiatan akuisisi baik segi biaya yang
pertumbuhan antara sebelum dan dikeluarkan perusahaan atau faktor dari
sesduah dilakukannya akuisisi. Tetapi perusahaan yang diakuisisi seperti:
pada 7 rasio lainnya justru mengalami apakah terlalu banyak hutang atau
peningkatan. Penurunan rasio ini dapat banyak asset yang sudah tidak

1
produktif. Sedangkan menurut hasil ujii perluasan investasi yang akan
statistik (menggunakan uji beda) memberikan keuntungan di mas ayang
terdapat perbedaan yang signifikan akan datang. Dengan demikian, kinerja
terhadap rasio TATO, FATO, DAR, keuangan juga diharapkan akan menjadi
ROI, NPM dan EPS. Sedangkan untuk lebih baik seiring dengan pertumbuhan
rasio CR, QR, FATO, DER, ROE, dan positif yang dialami perusahan
sales growth tidak ditemukan nantinya. Ketika perusahaan yang
perbedaan yang signifikan. melakukan akuisisi menunjukkan
Implikasinya adalah perusahan pertumbuhan serta kinerja keuangan
yang melakukan akuisisi sebaiknya yang semakin baik tentunya hal tersebut
mempertimbangkan faktor-faktor akan berdampak baik bagi pihak
internal dan eksternal, baik dari perusahaan dan juga investor.
perusahaan yang diakuisi ataupun dari KESIMPULAN DAN SARAN
keadaan ekonomi global saat itu.Dari Kesimpulan
perusahaan yang diakuisis seharusnya 1. Alasan yang mendorong Indofood
perusahaan melihat bagaimana kondisi untuk melakukan akuisisi pada
keuangan perusahan tersebut apakah Indolakto adalah karena industri
banyak meninggalkan hutang jangka susu sangat prospektif, konsumsi
panjang, apakah banyak asset yang susu per kapita di dalam negeri
telah tidak berfungsi secara produktif, masih rendah dibanding negara
dan apakah perputaran asset perusahaan tetangga, selain itu, konsumsi susu
tersebut dalam menghasilkan domestik meningkat dalam lima
produknya efektif. Penelitian ini tahun terakhir, oleh karena itu,
berbeda dengan penelitian yang diharapkan akuisisi dapat menjadi
dilakukan oleh Hanifah (2010) yang upaya diversifikasi industri
berjudul analisis perbandingan kinerja makanan perusahaan ke
keuangan PT. Gudang Garam Sebelum industri dairy, dan Indolakto
dan Sesudah Akuisisi terhadap PT. merupakan produsen dairy yang
Karyadibya Mahardika periode 1996- signifikan dan cukup dikenal,
2008, di mana penelitian tersebut Akuisisi akan memberi kemudahan
menghasilkan adanya penurunan kinerja bagi perseroan untuk masuk ke
pada rasio ROE dan DER antara industri dairy dengan pangsa pasar
sebelum dan sesudah akuisisi dan tidak dominan di Indonesia
terdapat perbedaan yang signifikan 2. Sebelum dilakukannya aktivitas
antara sebelum dan sesudah akuisisi akuisisi , kondisi kinerja keuangan
pada rasio DER dan DAR yang artinya perusahaan yang diwakili dengan
akuisisi yang dilakukan perusahaan rasio likuiditas (CR, QR), rasio
dalam tujuan memperbaiki kinerja aktivitas (TATO, ITO, FATO)
keuangan perusahaan belum berhasil. ,rasio leverage (DER, DAR) ,rasio
Penurunan rasio yang terjadi pada profitabilitas (NPM, ROI, ROE),
perusahaan setelah akusisi mengirimkan rasio nilai pasar (EPS) dan rasio
sinyal negatif bagi para investor karena pertumbuhan (sales growth)
secara tidak langsung akan menunjukkan adanya variasi dan
menunjukkan ketidakmampuan dari fluktuasi. Terjadi peningkatan dan
perusahaan sendiri dalam menunjukkan penurunan pada masing-masing
prospek perkembangannya di masa rasio keuangan perusahaan.
yang akan datang. Investor akan lebih Penurunan rasio sebelum akuisisi
merespon baik apabila perusahaan selama 4 periode (2004-2007) ,
melakukan akuisisi dikarenakan terjadi pada CR, TATO, FATO,
perusahaan memerlukan dana untuk DAR. Sedangkan peningkatan rasio

1
sebelum akuisisi selama 4 periode perusahaan dan pihak manajemen
(2004-2007), terjadi pada variabel sebelum melakukan akusisi, untuk
ITO, DER, ROI, ROE, , NPM, EPS, lebih selektif dalam memilih
dan sales growth. Peningkatan dan perusahaan target dengan cara
penurunan ini disebabkan oleh melihat dan menganalisi laporan
alasan-alasan yang berbeda. keuangan, kondisi kinerja dan
3. Sesudah dilakukan aktivitas keuangan perusahaaan target
akuisisi terjadi perubahan pada 2. Bagi investor
masing-masing rasio keuangan , Apabila ingin berinvestasi pada
yaitu penurunan ataupun perusahaan terbuka, sebaiknya
peningkatan . Terjadi kenaikan lebih berhati-hati dalam menyikapi
rasio pada perusahaan setelah aktivitas akuisisi yang dilakukan
akuisisi selama 4 periode (2009- perusahaan. Investor harus jeli
2012) pada variabel CR, QR, ROE, melihat masa depan perusahaan
ROI, NPM, dan EPS. Sedangkan yang akan melakukan akuisisi, hal
variabel TATO, ITO, FATO, DAR, ini perlu dilakukan karena tidak
DER, dan sales growth mengalami semua akuisisi yang dilakukan
penurunan selama periode 4 tahun memberikan dampak yang baik
(2009-2012) setelah akuisisi. pada perusahaan tersebut.
Penurunan rasio setelah akuisisi ini 3. Bagi Kreditur
mencerminkan bawah akuisisi Kreditur dalam memberikan
tidak mampu memberikan andil pinjaman dana kepada perusahaan,
atau pengaruh positif terhdap hendaknya selalu
peningkatan kinerja keuangan mempertimbangkan rasio-rasio
perusahaan.Hal itu berarti motivasi keuangan perusahaan yaitu rasio
keuangan dalam peristiwa akusisi likuiditas dan rasio leverage,
belum dapat dicapai secara karena akan berhubungan dengan
maksimal namun jika kemampuan perusahaan dalam
dipertimbangkan dari sisi non meliunasi kewajibannya baik
keuangan seperti perluasan usaha jangka pendek maupun jangka
dan peningkatan penguaasaan panjang
pangsa pasar, motif diversivikasi 4. Bagi penelitian selanjutnya
dan motif non keuangan lainnya Hendaknya menambah rasio
maka akuisisi sudah dapat dinilai keuangan yang digunakan sebagai
mencapai tujuan. variabel penelitian serta
Saran menambah peridoe penelitian
1. Bagi Pemilik Perushaaan dan sehingga dapat meningkatkan
Manajemen generalisasi dan kondisi nyata.
Sebelum melakukan akuisisi,
sebaikanya perusahaan melakukan DAFTAR PUSTAKA
persiapan yang matang terlebih
dahulu. Persiapan ini diantaranya Abdul Moin. 2003. Merger, Akuisisi, dan
dengan melihat kondisi perusahaan, Divestasi. Edisi kedua, Jilid 1. \
baik dari segi manajemen Ekonisia:Yogyakarta.
perusahaan maupun dari financial
perusahan. Selain itu perlu dilihat Ang Robert.1997. Buku Pintar Pasar
juga kondisi ekonomi nasional dan Modal Indonesia. Edisi Pertama.
internasional apakah dalam MediaSoft Indonesia: Jakarta.
keadaan yang baik atau buruk bagi
perusahaan. Selain itu pemilik Ataina Hudayati. 1997. Merger dan

1
Akuisisi : Berbagai Permasalahan Saham. Artikel dalam Makalah
dan Kemungkinan Penyimpangannya, Seminar “Akuisisi dan Dampak
Jurnal Akuntansi dan Auditing Globalisasi Terhadap Pasar Modal
Indonesia, Vol 1, No 2. Indonesia”, Jakarta.
Brigham, Eugene F and Joel F Houston. Kasmir. 2008. Analisis Laporan
2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi kesebelas. Raja
Keuangan, Alih Bahasa: Ali Akbar Grafindo Persada : Jakarta
Yulianto. 2010, Edisi kesebelas, Jilid
1. Salemba Empat: Jakarta. Mamduh M Hanafi dan Abdul Halim.
2003. Analisa Laporan Keuangan,
Dyaksa Widyaputra. 2006. “Analisis Edisi 2,Jilid 1.UPP(Unit Penerbit dan
perbandingan kinerja perusahaan Percetakan) MPP YKPN: Yogyakarta
dan abnormal return saham sebelum
dan sesudah merger dan akuisisi (Di Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. Edisi
bursa efek Jakarta periode 1998- kelima, Cetakan ketujuh. Akademi
2004)”. Skripsi Fakultas Ekonomi Manajemen Perusahaan YKPN:
UniversitasDiponegoro. Yogyakarta
Ferdinand Augusty. 2006. Metode Nur Indriantoro dan Bambang Supomo.
Penelitian Manajemen. Edisi 2. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis
Badan Penerbit Universitas Untuk Akuntansi dan Manajemen.
Diponegoro: Semarang Edisi Kedelapan,Jilid 1. BPFE:
Yogyakarta
Gita Amelia S. 2012. “Analisis Merger
dan Akuisisi perusahaan non Richard lungan. 2006. Aplikasi Statistika
Keuangan yang Terdaftar di Bursa dan Hitung Peluang. Edisi Pertama.
Efek Indonesia periode 2000-2008”. Graha Ilmu:Yogyakarta
Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia. S.Munawir. 2007. Analisa Laporan
Keuangan, Edisi Keempat. Liberty :
Harahap, Sofyan S. 2007. Analisis Yogyakarta
Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi
pertama,Jilid 1. Raja Grafindo Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti. 2012.
Persada : Jakarta Dasar –Dasar Manajemen
Keuangan. Edisi 6. UPP(Unit
Hitt, A.Michael.,dkk. 2002. Merger dan Penerbit dan Percetakan) AMP
Akuisisi, Panduan Meraih Laba Bagi YKPN: Yogyakarta
Para Pemegang Saham, Alih Bahasa:
Dewi Fitriasari & Denny Amos K. Subramanyam,K.R & J.J Wild. 2009.
2002, Edisi pertama, Jilid 1. Raja
Financial Statement Analysis-
Grafindo Persada: Jakarta
Analisis Laporan Keuangan. Alih
Bahasa: Yanifi s. Bachtiar dan S.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009.
Nurwahyu Harahap.2009, Edisi
Standar Akuntansi Keuangan , hal
Kedelapan, Jilid 1. Salemba Empat:
73-97.Salemba Empat:Jakarta
Jakarta
Kanto Santoso. 1992. Praktek, Manfaat,
Sudarsaman,P.S. 1997. Merger dan
Dampak Akuisisi Ditinjau dari
Akuisisi.Alih Bahasa : Herutomo
Perusahaan Publik dan Pemegang
Rahmat. 1999, Edisi Pertama, Jilid 1.

1
Andi: Yogyakarta

Supardi. 2005. Metode Penelitian


Ekonomi dan Bisnis. UII Press:
Yogyakarta

Walsch C. 2003. Key Management Ratio.


Alih Bahasa: Salahuddin
Haikal.2005, Edisi Ketiga. Erlangga:
Jakarta

Weston, J.Fred & Thomas E.Copeland.


1989. Manajemen Keuangan, Alih
Bahasa: Jaka Wasana dan
Kirbandroko.1992, Edisi Kedelapan,
Jilid 1. Erlangga: Jakarta

www.bisnis.news.viva.co.id

www.indofood.com

www.investasi.kontan.co.id

http://prokum.esdm.go.id/uu/2007/uu-40-
2007.pdf

Anda mungkin juga menyukai