Anda di halaman 1dari 22

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, BEBAN PAJAK TANGGUHAN, KOMPENSASI

BONUS DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA


Studi Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang dan Konsumsi yang Terdaftar di BEI
Tahun 2018-2020)

Abstract - This study aims to examine the effect of Information Asymmetry, Deferred Tax Expense, Bonus
Compensation and Leverage on Earnings Management. The approach used in this research is a quantitative
approach. The population in this study is manufacturing companies in the Goods and Consumption industrial sector
listed on the Indonesia Stock Exchange. The sampling technique used purposive sampling method. The sample in
this study was 108 companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2018-2020. The sampling technique used
purposive sampling method. The results of this study indicate that simultaneously there is a significant effect between
Information Asymmetry, Deferred Tax Expense, Bonus Compensation and Leverage on Earnings Management.
While partially Deferred Tax Expenses have a significant and positive effect on earnings management, while
Information Asymmetry, Bonus Compensation and Leverage have no significant effect on earnings management .
Keywords - Information Asymmetry, Deferred Tax Expense, Bonus Compensation, and Leverage

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Asimetri Informasi, Beban Pajak Tangguhan,
Kompensasi Bonus dan Leverage Terhadap Manajemen Laba (Studi Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Barang dan Konsumsi yang Terdaftar di BEI Tahun 2018-2020). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian
adalah Pendekatan kuantitaif. Adapun jumlah populasi 52 perusahaan dengan sampel 36 perususahaan sector
industri barang dan konsumsi tahun 2018-2020. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
program Eviews versi 9. Hasil dari penelitian ini adalah secara simultan terdapat pengaruh signifikan antara
Asimetri Informasi, Beban Pajak Tangguhan, Kompensasi Bonus dan Leverage terhadap Manajemen Laba.
Sedangkan secara parsial Beban Pajak Tangguhan berpengaruh signifikan dan positif terhadap manajemen laba
sedangkan Asimetri Informasi, Kompensasi Bonus dan Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap
manajemen laba

Kata Kunci - Asimetri Informasi, Beban Pajak Tangguhan, Kompensasi Bonus dan Leverage
I. PENDAHULUAN
Di era revolusi industri 4.0 persaingan yang ketat dialami oleh perusahaan yang bertujuan mengembangkan
perusahaannya dipasar global, khususnya pada industri manufaktur di Indonesia dimana perusahaan dituntut untuk dapat
bersaing dengan baik sehingga mampu menghasilkan produk yang berkualitas serta mampu mengelola keuangan
perusahaan dengan baik yang berarti kebijakan pengelolaan keuangan harus dapat menjamin kelangsungan usaha pada
perusahaan.Dimana laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan karena seluruh informasi
keuangan berada dalam laporan keuangan baik kinerja perusahaan, perubahan posisi keuangan yang mana sangat
berguna bagi stakeholders untuk pengambilan keputusan. Dalam penyusunan laporan keuangan, basis akrual dipilih oleh
perusahaan dikarenakan menggambarkan kondisi perusahaan secara riil dan rasional.
Manajemen Laba merupakan tindakan manajerial membuat laba dalam laporan keuangan yang berguna untuk
menguntungkan perusahaan dengan adanya intervensi ini mengakibatkan laporan keuangan perusahaan tidak
menggambarkan kondisi perusahaan yang sebenarnya (Aditama and Purwaningsih, 2014). Motivasi manajemen dalam
melakukan manajemen laba yaitu untuk menarik stakeholders dalam berinvestasi pada perusahaan dengan melihat
performa perusahaan yang baik khususnya pada laporan keuangan yang baik. Informasi laba menjadi tanggung jawab
pihak manajemen terhadap investor karena informasi laba menjadi dasar terpenting oleh investor dalam pengambilan
keputusan investasi yang berguna dalam kelangsungan operasional perusahaan (Mustikawati and Cahyonowati, 2015).
Tabel 1.1
Kasus Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Brang dan Konsumsi yang Terdaftar di BEI
No Tahun Terjadinya Manajemen Laba Pada Perusahaan Kode Perusahaan
Manufaktur Industri Brang dan Konsumsi Perusahaan
1. 2017 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
2. 2013 ADES PT. Akasha Wira International Tbk
3. 2001 KAEF PT. Kimia Farma Tbk
Sumber : Berbagai Jurnal, (Kusuma and Mertha, 2021), (Yasa and Sunarsih, 2020)
Dari tabel 1.1 menjelaskan bahwa manajemen laba masih banyak dilakukan diberbagai perusahaan dimana
manajemen laba menjadi fenomena umum yang terjadi di berbagai Negara karena manajemen laba dapat menimbulkan
banyak diskusi, penelitian dan kontraversi. Seperti pada tahun 2017 PT Tiga Pilar Sejahtera Food yang meninggikan
laba perusahaan pada laporan keuangannya hingga Rp. 4 Triliun dimana hal ini terungkap dalam laporan hasil
investigasi berbasis fakta PT Ernest & Young Indonesia (EY) atas manajemen baru AISA pada tanggal 12 maret 2019
dimana dugaan meninggikan laba ditengarai terjadi pada akun piutang usaha, persediaan dan asset tetap grup AISA. Hal
initerjadi oleh manajemen lama perusahaan guna menjaga nilai perusahaan, manajemen laba juga terjadi pada tahun
2013 pada PT Akasha Wira Inteernational dikarenakan adanya jumlah komprehensif Perseroan tahun 2013 sebesar
Rp.98,6 Milyar yang telah mengalami kenaikan 11,8% dibandingan dengan tahun 2012 sebesar 83 milyar namun setelah
diaudit ternyata adanya penurunan laba bersih sebesar 26,6 milyar atau 33%. Hal ini terjadi karena kenaikan beban
tumbuh lebih tinggi daripada penjualan bersih. Dan pada tahun 2001 manajemen laba juga terjadi pada PT Kimia Farma
Tbk yang menyajikan laporan keuangan yang tinggi sebesar Rp 32,7 milyar untuk tahun 2001 yang sebenarnya tidak
sesuai dengan lporan keuangan sesungguhnya, dimana direktur produksi mengotorisasi dua daftar harga persediaan yang
mana salah satunya ditinggikan nilainya oleh perusahaan. Sehingga beban pokok penjualan menjadi lebih rendah dan
laba perusahaan menjadi naik.
Tindakan manajemen laba pada perusahaan dapat mengecohkan penggunanya karena tidak mencerminkan
keadaan laporan keuangan yang sebenarnya, namun tindakan manajemen laba ini termasuk pada tindakan legal
dikarenakan tidak berseberangan dengan standar akuntansi yang berlaku. Model pengukuran manajemen laba yang
sering dipakai dalam penelitan adalah discretionary accrual dengan model modified jones. Model modified jones
merupakan modifikasi dari model jones yang didesain untuk mengeliminasi kecenderungan untuk menggunakn
perkiraan yang bisa salah dari model jones untuk menetukan discretionary accruals ketika discretion melebihi
pendapatan. Model ini banyak digunakan dalam penelitian-penelitian akuntansi karena dinilai merupakan model yang
paling baik dalam menditeksi manajemen laba.
Dengan terjadinya manajemen laba pada beberapa perusahaan manufaktur industri barang dan konsumsi guna
mencapai target perusahaan maka ada faktor-faktor yang dapat memepengaruhi manajemen laba yaitu faktor pertama
asimetri informasi dimana menurut (Apriliani, Juanda and Waluya, 2019) menyatakan asimetri informasi merupakan
ketidakseimbangan informasi yang dimiliki oleh pihak perusahaan dengan pihak principal atau stakeholders. Penelitian
untuk menguji hubungan antara asimetri informasi dengan manajemen laba telah selesai dilaksanakan oleh beberapa
peneliti, seperti (Dadbeh and Mogharebi, 2013) yang menyatakan asimetri informasi berpengaruh signifikan dan positif
terhadap manajemen laba sedangkan penelitian yang dilakukan oleh (Ghani, Azemi and Puspitasari, 2017) menyatakan
asimetri informasi tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
(Martani and Siregar, 2015) dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 46 beban pajak tangguhan
merupakan jumlah pajak yang terutang pada periode masa depan diakibatkan karena adanya perbedaan temporer antara
laba akuntansi dengan laba fiskal. Konsep pajak tangguhan yaitu berlatar belakang dari perbedaan standart waktu
pengakuan dalam pengenaan pajak dimana perbedaan perlakuan terhadap oendapatan dan biaya (baik pada saat
pengakuan dan nilainya) sudah pasti menimbulkan perbedaan nilai antara laba sebelum pajak dengan laa kena pajak
(DPP PPh) dalam laporan laba/rugi, sehingga berakibat pada perbedaan pengakuan uatang pajak penghasilan dilporan
keuangan. Penelitian untuk menguji hubungan antara beban pajak tangguhan dengan manajemen laba telah dilaksanakan
oleh beberapa peneliti, seperti (Wibowo, 2020) menyatakan beban pajak tangguhan berpengaruh signifikan dan positif
terhadap manajemen laba, namun penelitian yang dilakukan oleh (Purnamasari, 2019) menyatakan beban pajak
tangguhan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
Kompensasi bonus merupakan merupakan kebijakan dari perusahaan untuk memberikan bonus kepada
manajemen yang mengelola perusahaan berdasarkan pada hasil kerja manajemen untuk perusahaan dan guna tercapainya
tujuan perusahaan. Kompensasi dapat berupa upah, insentif, tunjangan lainnya seperti tunjangan kesehatan, tunjangan
hari raya, uang makan, uang cuti. Pembayaran kompensasi ada yang dikaitkan langsung dengan kinerja yaitu gaji, bonus
dan komisi sehingga bisa disebut dengan kompensasi langsung sedangkan yang tidak dikaitkan dengan kinerja yaitu
sebagai upaya meningkatkan ketenangan dan kepuasan kerja manajemen (Pujiati and Arfan, 2013) Penelitian untuk
menguji hubungan antara kompensasi bonus dengan manajemen laba telah dilaksanakan oleh beberapa peneliti, seperti,
(Simajuntak and Anugerah, 2019) menyatakan kompensasi bonus berpengaruh signifikan dan positif terhadap
manajemen laba namun, penelitian yang dilakukan (Izazi,Afrizal and Yustien, 2021) menyatakan kompensasi bonus
tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
(Prima and Suryani, 2018) leverage merupakan suatu rasio yang digunakan untuk mengukur berapa banyak
asset yang dimiliki oleh perusahaan serta yang akan dibiayai menggunakan hutang dimana bila tingkat leverage pada
perusahaan tinggi dan perusahaan tidak adapat memenuhi kewajiban secara tepat waktu maka pihak manajemen dapat
memanfaatkan situasi untuk melakukan manajemen laba. Penelitian untuk menguji hubungan antara leverage dengan
manajemen laba telah selesai dilaksanakan oleh beberapa peneliti seperti, (Lazzem and Jilani, 2018) menyatakan bahwa
leverage berpengaruh signifikan dan positif terhadap manajemen laba sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh
(Fadlli and M.M., 2020) menyatakan leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
Objek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang dan konsumsi tahun 2018-2020.
Pemilihan pada sektor indutri barang dan konsumsi dikarenakan sektor industry barang dan konsumsi merupakan
perusahaan yang memproduksi kebutuhan pokok yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat sejalan dengan bertambahnya
pertumbuhan penduduk di Indonesia serta komponen laba pada laporan keuangan perusahaan sektor industri barang dan
konsumsi disajikan secara rinci, sehingga peneliti tertaik dalam meneliti apakah perusahaan manufaktur sektor industri
barang dan konsumsi terindikasi melakukan tindakan manajemen laba atau tidak.

II. TINJAUAN TEORI


A. Hubungan Antar Variabel
1. Pengaruh Asimetri Informasi terhadap Manajemen Laba
Menurut (Paramuditha, 2018) Asimetri Informasi merupakan ketidakseimbangan informasi antara
manajemen dengan pemegang saham dimana semakin tinggi asimetri informasi antra pemegang saham dana
manajemen maka akan semakin tinggi pula tingkat manajemen laba disebabkan manajemen meimiliki
informasi yang lebih bayak dibandingkan dengan pemegang saham. Hal ini terjadi karena ketidaksesuian
antara kepentingan manajemen dengan pemegang saham dimana manajemen memiliki kepentingan pribadi
yaitu kepentingan perusahaan, sehingga dalam proses mengelola perusahaan manajemen membutuhkan
akses informasi yang lebih banyak dari pemegang saham. Akibatnya manajemen memiliki banyak peluang
untuk memanipulasi laporan keuangan terutama pada laba yang akan digunakan untuk memaksimumkan
kepentingan pribadi.
Penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan antara asimetri informasi dengan manajemen laba
telah dilaksanakan oleh beberapa peneliti, seperti (Dai, Kong and Wang, 2013) yang membuktikan Asimetri
Informasi berpengarh signifikan dan positif terhadap manjemen laba, namun penelitian yang dilakukan oleh
(Monika, Mardhatillah and Noviyanti, 2021) menyatakan Asimetri Informasi tidak berpengaruh terhadap
manajemen laba. Hubungan kerja antara manajemen dan pemegang saham merupakan prinsip utama dari
teori agensi dimana perusahaan harus tranparansi dalam mengungkapkan segala informasi perusahaan.
semakin rendahnya asimetri informasi di perusahaan maka akan dapat menurunkan praktik manajemen laba.

2. Pengaruh Beban Pajak Tangguhan terhadap Manajemen Laba


Menurut (Lubis and Suryani, 2018) beban pajak tangguhan muncul karena adanya perbedaan temporer
antara akuntansi pendapatan dan laba fiskal. Perbedaan antara akuntansi dan laporan keuangan fiskal
dikarenakan dalam penyusunan laporan keuangan, standar akuntansi memberikan manajemen lebih banyak
fleksibilitas dalam menentukan prinsip dan asumsi akuntansi daripada dalam ketentuan peraturan
perpajakan. Perbedaan temporer muncul dari komponen akrual dan arus kas operasi.
Penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan antara beban pajak tangguhan dengan manajemen
laba telah dilaksanakan oleh beberapa peneliti, (Bunaca and Nuryadi, 2019) manyatakan bahwa beban pajak
tangguhan berpengaruh signifikan dan positif terhadap manajemen laba, Sedangkan penelitian yang
dilakukan oleh (Antonius and Tampubolon, 2019) menyatakan bahwa beban pajak tangguhan tidak
berpengaruh terhadap manajemen laba.

3. Pengaruh Kompensasi Bonus terhadap Manajemen Laba


Kompensasi Bonus menurut (Yustiningarti and Asyik, 2017) merupakan kompensasi yang diberikan
oleh perusahaan kepada karyawan sebagai balas jasa baik bersifat finansial ataupun non- finansial, pada
periode yang tetap. Jika perusahaan memiliki kompensasi bonus, maka manajer akan cenderung mengambil
langkah untuk menyesuaikan laba bersih agar dapat memaksimumkan jumlah bonus yang diterima.
Penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan antara kompensasi bonus dengan manajemen laba
telah dilaksanakan oleh beberapa peneliti ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Dewi et al.,
2018) menyatakan bahwa kompensasi bonus berpengaruh signifikan dan positif terhadap manajemen laba,
namun pada penelitian yang dilakukan oleh (Prihastomo and Khafid, 2018) menyatakan bahwa kompensasi
bonus berpengaruh signifikan dan negative terhadap manajemen laba.

4. Pengaruh Leverage terhadap Manajemen Laba


(Purnama, 2017) leverage merupakan perbandingan antara total kewajiban dengan total asset dimana
semakin tinggi rasio leverage maka semakin tinggi risiko perusahaan dalam membayar kewajibannya,
sehingga hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan kreditur, dimana ketika perusahaan memiliki rasio
leverage yang tinggi maka perusahaan tersebut akan cenderung melakukan manajemen laba dikarenakan
perusahaan terancam tidak dapat memenuhi kewajibannya dengan membayar utangnya tepat waktu.
Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Insani, Indarti and Wdiatmoko, 2016)
menyatakan bahwa leverage berpengaruh signifikan dan positif terhadap manajemen laba sedangkan, pada
penelitian (Padmini and Ratnadi, 2020) menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen
laba. Hal ini terjadi karena perusahaan yang memiliki tingkat leverage tinggi maka muncul dugaan bahwa
perusahaan akan melakukan manajemen laba dikarenakan perusahaan terancam default sehingga
manajemen membuat kebijakan yang dapat meningkatkan laba dan sebaliknya.

III. METODE PENELITIAN


Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana metode penelitian kuantitatif merupakan metode
penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2020). Data yang digunakan dalam penelitian
kuantitatif ada 2 yaitu data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data
sekunder. Menurut (Fitriya & Abdul, 2019) data sekunder merupakan data yang sudah diolah oleh pihak atau
lembaga dalam kepentingan tertentu, data yang telah diolah tersebut dikumpulkan oleh peneliti sebagai data
penelitian peneliti yang bersangkutan.
A. Variabel Dependen
Variabel dependen atau terikat (Y) variabel yang mempengaruhi atau menjadi akibat dari varabel bebas atau
independen. Varaibel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah manajemen laba.
B. Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas (X) merupakan variabel yang menjadi penyebab timbulnya atau
berubahnya variabel dependen atau terikat variabel independen atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah
Asimetri Informasi (X1), Beban Pajak Tangguhan(X2), Kompensasi Bonus (X3), dan Leverage (X4).

Tabel 3.1
Definisi Operasional, Identifikasi Variabel dan Indikator Variabel
N Nama Definisi Rumus Pengukuran
o variabel operasional

1 Asimetri Informasi yang Asimetri


Informasi dimiliki pihak ask (¿)−bid ( ¿) Informasi
manajer lebih Spread= X 100 % (Bid ask
menyeluruh ( ask ( ¿ ) +bid (¿))/2 spread)
dibandingkan
dengan pihak
principal

2 Beban jumlah pajak BPT : Beban


Pajak penghasilan Pajak
Tangguhan yang terutang Tangguhan¿ Tangguhan
pada tahun BPT =Beban Pajak ¿
mendatang Total aset
sebagai akibat
adanya
perbedaan
temporer yang
boleh
dikurangkan
dari sisa
kompensasi
kerugian yang
dapat
dikompensasi
kan

3 Kompensa Bonus yang Kompensasi=Ln Kompensasi Kompensasi


si Bonus diberikan bonus
kepada
karyawan atas
balas jasa
perusahaan
tkepada
karyawan

4 Leverage perbandingan Leverage = Total Hutang / Total Aktiva ROE


antara utang dan
aktiva yang
menunjukkan
berapa bagian
aktiva yang
digunakan untuk
menjamin utang

5 Manajeme tindakan pihak Mengukur Total Accruals nilai dengan rumus : Rasio
n Laba manajemen TAit = NIit – CFOit Manajemen
untuk Laba
memaksimalkan
atau
Lalu menghitung nilai Accruals diestimasi dengan
meminimalkan
persamaan regresi OLS (Ordinary Least Square)
laba sesuai
sebagai berikut :
dengan tujuan
manajemen. TAit 1
Sehingga para =¿ β1 ( ) + β2
pemakai laporan Ait −1 Ait−1
keuangan REVit−REVit −1 PPEit
(( )) + β3 ( )
seperti Ait−1 Ait−1
pemegang
saham akan
percaya dengan
laporan Setelah itu menghitung Non-discretionary Accruals
keuangan (NDA), dimana NDA dihitung dengan
tersebut menggunakan koefisien regresi diatas serta dihitung
meskipun dengan rumus:
laporan 1
keuangan NDAit = β1 ( ¿ + β2 ((REVit – REVit-1) –
tersebut hasil Ait−1
rekayasa PPEit
(RECit – RECit-1) / Ait-1) + β3 ( )
manajemen Ait−1
bukan yang
sebenarnya
Dan tahap terakhir yaitu menghitung nilai
Discretionary accruals (DA) dengan rumus :
DAit = ( AitTACit−1 )−NDAit
C. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan pada Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia atau (BEI) yang beralamat di Jalan
Mojopahit 666 B dengan melalui website resmi www.idx.co.id yang berada di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
D. Populasi dan Sampel
Populasi Menurut (Suryani and Hendryadi, 2018) populasi merupakan seluruh elemen yang menunjukkan ciri-ciri
tertentu yang dapat digunakan dalam mambuat kesimpulan. Dalam hal ini, kumpulan elemen menunjukkan jumlah,
sedangkan ciri-ciri tertentu menunjukkan karakteristik dari kumpulan tersebut. Populasi pada penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur pada sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-
2020 sebanyak 52 perusahaan.
Sedangkan sampel menurut (Sugiyono, 2015) merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Menurut (Suryani and Hendryadi,
2018) Purosive Sampling merupakan penentuan sampel yang didasarkan pada kriteria tertentu. Oleh karena itu,
peneliti menetepkan beberapa kriteria yang harus dipenuhi, antara lain :
Kriteria-kriteria penentuan sampel sebagai berikut :
1) Perusahaan Manufaktur pada sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2018-2020
2) Perusahaan sektor industri barang konsumsi yang tidak mempublikasikan laporan keuangan berturut-turut
atau secara konsisten selama periode tahun 2018-2020
3) Perusahaan yang labanya mengalami kerugian
Berdasarkan kriteria-kriteria yang telah dijelaskan diatas maka proses pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah :
Tabel 3.2
Kriteria Dalam Pengambilan Sampel

Kriteria Jumlah

1 Perusahaan Manufaktur pada sektor industri barang 52


konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2018-2020

2 Perusahaan sektor industri barang konsumsi yang tidak (4)


mempublikasikan laporan keuangan berturut-turut atau
secara konsisten selama periode tahun 2018-2020

3 Perusahaan yang memiliki laba failed (12)

4 Total perusahaan manufaktur sektor industri barang 36


konsumsi

Jumlah Sampel Penelitian ( 36 x 3 tahun (2018-2020)) 108

Dengan demikian perusahaan manufaktur sektor industri barang dan konsumsi yang terpilih menjadi sampel
dalam penelitian ini sebagai berikut :
Tabel 3.3
Perusahaan yang Menjadi Sampel
No Kode Emiten Nama Perusahaan
1 KAEF PT.Kimia Farma Tbk
2 MERK PT.Merk Indonesia Tbk
3 PEHA PT.Phapros Tbk
4 PYFA PT.Pyridam Farma Tbk
5 SIDO PT.Siodmulyo Selaras Tbk
6 TSPC PT.Tempo Scan Pacific Tbk
7 INDF PT.Indofood Sukses Makmur Tbk
8 SKLT PT.Sekar Laut Tbk
9 MYOR PT.Mayora Indah Tbk
10 CEKA PT.Wilmar Cahaya Indonesia Tbk
11 PSDN PT.Prasidha Aneka Niaga
12 SKBM PT.Sekar Bumi Tbk
13 ADES PT.Akasha Wira International Tbk
14 KINO PT.Kino Indonesia Tbk
15 UNVR PT.Unilever Indonesia Tbk
16 CINT PT.Chitose International Tbk
17 KDSI PT.Kadawung Setia Industrial Tbk
18 WOOD PT.Integra Indocabinet Tbk
19 GGRM PT.Gudang Garam Tbk
20 HMSP PT.Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
21 WIIM PT.Wismilak Group Tbk
22 CAMP PT. Campina Ice Cream Industry Tbk
23 CLEO PT. Sariguna Primatirta Tbk
24 COCO PT. Wahana Interfood Nusantara Tbk
25 DLTA PT. Delta Djarkarta Tbk
26 GOOD PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk
27 HOKI PT. Buyung Poetra Sembeda Tbk
28 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
29 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
30 STTP PT. Siantar Top Tbk
31 KEJU PT. Mulia Boga Raya Tbk
32 DVLA PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk
33 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk
34 MBTO PT. Martina Berto Tbk
35 LMPI PT. Langgeng Makmur Industri Tbk
36 ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Co Tbk

E. Jenis, Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data


Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data tersebut diperoleh dari dokumen Bursa
Efek Indonesia (BEI) Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo periode 2018-
2020.
Pengumpulan data yang pertama melalui teknik studi pustaka yakni dengan merangkum data – data teori
permasalahan dengan pokok permasalahan yang diteliti. Data tersebut digunakan sebagai landasan teori yang
digunakan untuk menjaga keilmiahan penelitian.Pengumpulan data yang kedua yakni dengan cara mengumpulkan,
mencatat, serta mengkaji data sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur sktor industry
barang dan konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020 melalui Galeri Investasi dan Bursa
Efek Indonesia di Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

F. Teknik Analisis Regresi Linier Berganda


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan beberapa metode analisis
sebagai alat ukur. Teknik analis data yang digunakan peneliti dengan software yaitu Eviews Versi 9. Analisis regresi
berganda merupakan analisis tentang hubungan antara satu dependen variabel dengan dua atau lebih independen
variabel (Ghozali,2011). Tujuan analisis ini untuk memperekirakan adanya perubahan respon pada variabel terikat
terhadap variabel bebas.Untuk menjawab penelitian yang digunakan dalam hipotesis yang diajukan maka dapat
digunakan analisis regresi berganda, dengan persamaan sebagai berikut.
Y = α+ b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4 X4 + e
Y : Manajemen Laba
α : Intersep atau konstanta
b1 : koefisien regresi X1
b2 : koefisien regresi X2
b3 : koefisien regresi X3
b4 : koefisien regresi X4
X1 : Asimetri Informasi
X2 : Beban Pajak Tangguhan
X3 : Kompensasi Bonus
X4 : Leverage
e : Standart Error (tingkat kesalahan)

Tingkat signifikansi yang dipakai dalam penelitian adalah sebesar 5% maka tingkat signifikansi 0,05 untuk
menolak suatu hipotesis.
Dasar pengambilan keputusan yang digunakan dalam uji t adalah sebagai berikut :
1. Jika nilai probabilitas signifikansi > 0,05, maka hipotesis ditolak. Hipotesis ditolak mempunyai arti bahwa
variabel tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
2. Jika nilai probabilitas signifikansi < 0,05, maka hipotesis tidak dapat ditolak. Hipotesis tidak dapat ditolak
mempunyai arti bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Statistik Deskriptif
Uji deskriptif dilakukan untuk menunjukkan jumlah data (n) yang digunakan dalam penelitian ini, nilai
maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi dari masing-masing variabel.
Berikut adalah hasil uji statistik deskriptif dari data variabel Asimetri Informasi (X1), Beban Pajak Tangguhan
(X2), Kompensasi Bonus (X3), Leverage (X4), dan Manajemen Laba (Y)

Tabel 4.1
Analisis Deskriptif Statistik
MANAJEMEN_ ASIMETRI_INF BEBAN_PAJAK KOMPENSASI_
LABA ORMASI _TANGGUHAN BONUS LEVERAGE
 Mean -0.060869  0.623044 -0.141192  23.17874  0.388656
 Median -0.050027  0,591744  0.000979  23.29199  0.349615
 Maximum  1.269312  1.671329  3.706311  27.59947  0.923035
 Minimum -1.477468  0.016129 -4.699573  18.42686  0.115158
 Std. Dev.  0.373243  0.330891  0.890172  1.989572  0.176011
 Skewness -0.232071  0.915013 -2.183007 -0.164758  0.539837
 Kurtosis  7.401043  3.928042  16.39822  2.779050  2.848754

 Jarque-Bera  88.13073  18.94617  893.5853  0.708299  5.348577


 Probability  0.000000  0.000077  0.000000  0.701770  0.068956

 Sum -6.573858  67.28879 -15.24872  2503.304  41.97488


 Sum Sq. Dev.  14.90619  11.71531  84.78755  423.5483  3.314842

 Observations  108  108  108  108  108


Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2021

Berdasarkan hasil pengolahan data tabel diatas dapat diketahui bahwa:


1) Variabel Asimetri Informasi (X1) dari data sampel 108 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
selama periode 2018-2020 diperoleh nilai rata-rata (mean) sebesar 0.623044 dengan nilai minimum pada PT
Garudafood Putra Putri Jaya Tbk sebesar  0.016129 pada tahun 2020 dan nilai maksimum pada PT PT
Pyridam Farma Tbk sebesar 167,1329 pada tahun 2020 dengan standar deviasi (simpang baku) 0.330891,
sehingga dapat dilihat bahwa nilai mean lebih tinggi disbanding standar deviasi (0.623044 > 0.330891) yang
dapat diartikan bahwa estimasi data populasi oleh mean sudah baik dikarenakan nilai penyimpangan dari
mean yang tinggi dan menandakan variasi data asimetri informasi selama periode 2018-2020 yang rendah.
2) Beban Pajak Tangguhan memiliki nilai rata-rata memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar -0.141192 dengan
nilai minimum sebesar -4.699573 pada PT Unilever Indonesia tahun 2020 Tbk dan nilai maksimum terbesar
3.706311 pada PT Unilever Indonesia 2019 dengan standar deviasi (simpang baku)  0.890172. Sehingga dapat
dilihat bahwa nilai mean lebih rendah dibandikang dengan nilai standar deviasi (-0.141192 < 0.890172) yang
dapat diartikan bahwa estimasi data populasi oleh mean kurang baik disebabkan oleh nilai penyimpangan dari
mean yang tinggi dan menandakan variasi data beban pajak tangguhan selama periode 2018-2020 yang tinggi.
3) Kompensasi Bonus memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 23.17874 dengan nilai minimum sebesar  18.42686
pada PT Delta Djakarta Tbk tahun 2019 dan nilai maksimum sebesar  27.59947 pada PT Indofood Sukses
Makmur Tbk tahun 2018 dengan standar deviasi (simpangan baku) 1.989572. sehingga dapat dilihat bahwa
nilai mean lebih tinggi dibandingkan dengan standar deviasi (23.17874 > 1.989572) yang dapat diartikan
bahwa estimasi data populasi oleh mean sudah baik dikarenakan nilai penyimpanan dari mean yang tinggi dan
menandakan variasi data kompensasi bonus selama periode 2018-2020 yang rendah.
4) Leverage memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 0.388656 dengan nilai minimum sebesar 0.115158 pada PT
Campina Ice Cream Industry Tbk tahun 2020 dan nilai maksimum sebesar  0.923035 pada PT Kimia Farma
Tbk tahun 2018 dengan standar deviasi (simpangan baku) 0.178727. sehingga dapat dilihat bahwa nilai mean
lebih tinggi dibandingkan dengan nilai standar deviasi (0.388656 > 0.178727) yang dapat diartikan bahwa
estimasi data populasi oleh mean sudah baik dikarenakan nilai penyimpangan dari mean yang tinggi dan
menandakan variasi data leverage selama periode 2018-2020 yang rendah.
5) Manajemen Laba memiliki niali rata-rata (mean) sebesar -0.060869 dengan nilai minimum sebesar -1.477468
pada PT Wahana Interfood Nusantara Tbk tahun 2018 dan nilai maksimum sebesar  1.269312 pada PT
Martina Berto Tbk tahun 2020 dengan standar deviasi (simpangan baku) 0.373243. sehingga dapat dilihat
bahwa nilai mean lebih rendah dibandingkan dengan nilai standar deviasi (-0.060869 < 0.373243 ) yang dapat
diartikan bahwa estimasi data populasi oleh mean tidak baik dikarenakan nilai penyimpangan dari mean yang
tinggi dan menandakan variasi data manajemen laba selama periode 2018-2020 yang tinggi.

B. Hasil Regresi Linier Berganda


1. Regresi Data Panel
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel. Data panel diperoleh dari
data gabungan anatara data cross section (N) yaitu ada 36 perusahaan dan time series (t) yaitu ada 3 tahun.
Sehingga dalam penelitian ini terdapat 108 data observasi.
a. Uji Spesifikasi Model dengan Uji Chow
Untuk menentukan metode yang terbaik antara model common effect atau model fixed effect, akan
dilihat probability Cross-section yang diperoleh dari uji chow. Hipotesis pengujian yang digunakan adalah
sebagai berikut :
Ho : Model Common Effect
H1 : Model Fixed Effect
Penjelasan dari hipotesa ini adalah Ho : jika Probability Cross-section > 0,05, Ho diterima dan
digunakan analisis regresi common effect model. H1 : jika Probability Cross-section < 0,05, Ho ditolak dan
H1 diterima sehingga menggunakan analisis data panel fixed effect model.
Tabel 4.11
Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic   d.f.  Prob. 
Cross-section F 9.409774 (35,68) 0.0000
Cross-section Chi-square 190.651311 35 0.0000
Sumber : Output Eviews 9 (2022)
Berdasarkan hasil uji chow pada tabel 4.11 diatas menunjukkan nilai probabilitas pada Cross-
Section Chi-Square sebesar 0,0000 < 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa H1 diterima berarti model
regresi data panel yang paling tepat untuk digunakan dalam penelitian ini adalah Fixed Effect.
b. Uji Spesifikasi Model dengan Uji Hausman.
Untuk menentukan metode yang terbaik antara model common effect atau model fixed effect, akan
dilihat dari cross-section random yang diperoleh dari uji Hausman. Hipotesis pengujian yang digunakan
adalah sebagai berikut :
Ho : Model Random Effect
H1 : Model Fixed Effect
Penjelasan dari hipotesa ini adalah Ho : jika nilai cross-section random > 0,05, Ho diterima dan
digunakan analisis regresi Random effect model. H1 : jika nilai Probabilitas Breusch-Pagan < 0,05, Ho
ditolak dan H1 diterima sehingga menggunakan analisis data panel fixed effect.
Tabel 4.12
Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. 
Cross-section random 13.375783 4 0.0096
Sumber : Output Eviews 9 (2022)
Berdasarkan uji Housman pada tabel 4.12 diatas menunjukkan nilai probabilitas Cross-Section
Random sebesar 0,0096 < 0,05 yang memiliki arti H1 diterima, maka dapat disimpulkan bahwa model
regresi data panel yang paling tepat untuk digunakan dalam penelitian ini adalah Fixed Effect.
2. Regresi Linier Berganda
Model regresi linier berganda yang diterapkan pada penelitian ini yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4 X4 + e
Pengelolahan analisis regresi data panel dilakukan untuk menemukan pengaruh variabel Asimetri Informasi
(X1), Beban Pajak Tangguhan (X2), Kompensasi Bonus (X3), dan Leverage (X4) terhadap Manajemen Laba
(Y) menggunakan perangkat lunak Eviews 9 dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.13
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  
C 4.505367 4.748975 0.948703 0.3461
ASIMETRI_INFORMASI 0.002033 0.002825 0.719773 0.4741
BEBAN_PAJAK_TANGGUHAN 0.525468 0.217579 2.415072 0.0184
KOMPENSASI_BONUS -0.180356 0.223718 -0.806178 0.4230
LEVERAGE 0.274668 0.965294 0.284543 0.7769
Sumber : Output Eviews 9 (2022)
Hasil pengujian analisis regresi linier berganda pada tabel 4.13 diatas dapat dijelaskan dengan
persamaan sebagai berikut :
Y = 4.505367 + 0.002033X1 + 0.525468X2 – 0.180356X3 + 0.274668
Persamaan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Konstanta dalam model menunjukkan nilai sebesar 4.505367 yang dapat diartikan bahwa apabila variabel
independen dianggap bernilai nol, maka rata-rat Manajemen Laba (Y) yang dimiliki perusahaan sampel adalah
sebesar 4.505367
b) Koefisien Asimetri Informasi (X1) menunjukkan nilai sebesar 0.002 yang dapat diartikan bahwa apabila
terjadi peningkatan atas asimetri informasi (X1) sebesar 1 (100%) maka Manajemen Laba (Y) akan mengalami
peningkatan sebesar 0,2% begitu pula sebaliknya.
c) Koefisien Beban Pajak Tangguhan (X2) menunjukkan nilai sebesar 0.525468 yang dapat diartikan bahwa
apabila terjadi peningkatan atas Beban Pajak Tangguhan (X2) sebesar 1 (100%) maka Manajemen Laba (Y)
akan mengalami peningkatan sebesar 52,54% begitu pula sebaliknya.
d) Koefisien Kompensasi Bonus (X3) menunjukkan nilai sebesar -0,180356 yang dapat diartikan bahwa apabila
terjadi peningkatan atas Kompensasi Bonus (X3) sebesar 1 (100%) maka Manajemen Laba (Y) akan
mengalami penurunan sebesar 18,03% begitu pula sebaliknya.
e) Koefisien Leverage (X4) menunjukkan nilai sebesar 0.274668 yang dapat diartikan bahwa apabila terjadi
peningkatan atas Leverage (X4) sebesar 1 (100%) maka Manajemen Laba (Y) akan mengalami peningkatan
sebesar 27,46% begitu pula sebaliknya.
C. Hasil Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah residual data atau variabel pengganggu dalam
penelitian memiliki distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Jarque-Bera
dengan membandingkan nilai probabilitas dengan ∝ = 0,05.
Gambar 4.3
Uji Normalitas

Sumber : Output Eviews 9 (2022)


Berdasarkan hasil uji normalitas dengan metode Jarque-Bera pada tabel 4.3 diatas menunjukkan
nilai probabilitas sebesar 0,254279 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi
normal yang dapat diartikan bahwa pengujian statistik dalam model regresi ini valid.

2) Uji Multikolieritas
Uji multikolinearitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi yang
kuat antara variabel independen, sedangkan model yang baik, seharusnya tidak terjadi korelasi antar
variabel independen.
Tabel 4.4
Uji Multikolieritas
Variable Variance VIF VIF
C  0.630982  47.77393  NA
ASIMETRI_INFORMASI  1.24E-05  4.647507  1.015059
BEBAN_PAJAK_TANGG
UHAN  0.073115  10.96638  1.131821
KOMPENSASI_BONUS  0.001078  37.49597  1.136861
LEVERAGE  0.446598  6.145501  1.037839
Sumber : Output Eviews 9 (2022)
Berdasarkan hasil pengujian multikolinearitas pada table 4.4, nilai tolerance menunjukkan tidak
memiliki variabel independen yang nilai tolerance < 0,10 yang artinya tidak terdapat korelasi antar
variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Pada perhitungan Variance Inflaction Factor (VIF),
Variabel Asmetri Informasi memperoleh niali VIF sebesar 1.015059 < 10, variabel Beban Pajka
Tangguhan sebesar 1.131821 < 10, variabel Kompensasi Bonus 1.136861 < 10 dan variabel Leverage
sebesar 1.037839 < 10 . Hasil tersebut menandakan bahwa peneltian ini bebas dari multikolinearitas.

3) Uji Heterokedatisitas
Tabel 4.5
Uji Heteroskedastisistas
Heteroskedasticity Test: White
F-statistic 1.101496     Prob. F(14,93) 0.3670
Obs*R-squared 15.36107     Prob. Chi-Square(14) 0.3539
Scaled explained SS 11.66321     Prob. Chi-Square(14) 0.6333
Sumber: Output Eviews 9 (2022)

Berdasarkan hasil pengujian heteroskedastisitas dengan uji White pada table 4.5 dilihat dari niali
probabilitas Chi-Square pada nilai Obs*R-Squared dengan perbandingan niali probabilitas (<0,05)
berdasarkan hasil uji heterokedastisitas pada table 4.5 diatas menunjukkan nilai Obs*R-Squared memiliki
nilai probabilitas Chi Square sebesar 0,3539 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini
terbebas dari heterokedastisitas.
4) Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah hubungan antara residual satu observasi dengan residual observasi lainnya. Tujuan
uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah dalam suatu model linear ada korelasi antara kesalahan
pengganggu.
Tabel 4.6
Uji Autokorelasi
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
F-statistic 2.118639     Prob. F(2,101) 0.1255
Obs*R-squared 4.348517     Prob. Chi-Square(2) 0.1137
Test Equation:
Dependent Variable: RESID
Method: Least Squares
Date: 04/18/22 Time: 15:12
Sample: 1 108
Included observations: 108
Presample missing value lagged residuals set to zero.
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  
C 0.090802 0.812377 0.111774 0.9112
ASIMETRI_INFORMASI -0.000431 0.003597 -0.119938 0.9048
BEBAN_PAJAK_TANGGUHAN -0.002567 0.275880 -0.009305 0.9926
KOMPENSASI_BONUS -0.003286 0.033551 -0.097938 0.9222
LEVERAGE 0.026235 0.685579 0.038267 0.9696
RESID(-1) -0.016709 0.099348 -0.168187 0.8668
RESID(-2) 0.204004 0.099506 2.050171 0.0429
R-squared 0.040264     Mean dependent var 1.56E-16
Adjusted R-squared -0.016750     S.D. dependent var 1.208390
S.E. of regression 1.218468     Akaike info criterion 3.295684
Sum squared resid 149.9510     Schwarz criterion 3.469526
Log likelihood -170.9669     Hannan-Quinn criter. 3.366171
F-statistic 0.706213     Durbin-Watson stat 2.032074
Prob(F-statistic) 0.645288
Sumber: Output Eviews 9 (2022)
Pada tabel 4.6 diatas menunjukkan nilai Durbin-Watson (DW) diperbaiki sebesar 2.032074. Nilai
DW ini akan dibandingkan dengan nilai tabel DW dengan menggunakan tingkat signifikan 5% jumlah
amatan (T) = 108 dan K sebesar 4, maka diperoleh tabel DW sebagai berikut :
Tabel 4.7
Pengambilan Keputusan Durbin-Watson
DW K = 4, T = 108 4 – dL 4 – dU Hasil
dL dU
2.032074 1.6104 1.7637 2.3896 2.2363 dU < d < 4-dU (Tidak
Terjadi Autokorelasi)
Sumber : Diolah (2022)
Berdasarkan hasil perbandingan Durbin-Watson pada tabel 4.6 menunjukkan hasil setelah
dibandingkan dengan tabek penilaian pengambilan keputusan Durbin Watson d test maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi korelasi dalam runtutan waktu variabel sehingga model regresi terbebas
dari autokorelasi.

D. Uji Ketetapan Model


1. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi menjelaskan kemampuan variabel bebas untuk menjelaskan variabel terikat.

Tabel 4.16
Fixed Effect Model
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  
C 4.505367 4.748975 0.948703 0.3461
ASIMETRI_INFORMASI 0.002033 0.002825 0.719773 0.4741
BEBAN_PAJAK_TANGGUHAN 0.525468 0.217579 2.415072 0.0184
KOMPENSASI_BONUS -0.180356 0.223718 -0.806178 0.4230
LEVERAGE 0.274668 0.965294 0.284543 0.7769
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.849319     Mean dependent var 1.633262
Adjusted R-squared 0.762899     S.D. dependent var 1.248805
S.E. of regression 0.608081     Akaike info criterion 2.121099
Sum squared resid 25.14383     Schwarz criterion 3.114481
Log likelihood -74.53934     Hannan-Quinn criter. 2.523879
F-statistic 9.827812     Durbin-Watson stat 2.787930
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber: Output Eviews 9 (2022)
Berdasarkan pada table 4.16 hasil analisis nilai koefisien Adjuted R2 = 0.762899 atau 76,28% dapat
disimpulkan bahwa variabel Asimetri Informasi, Beban Pajak Tangguhan, Kompensasi Bonus dan Leverage
secara simultan mempunyai kontribusi atau pengaruh terhadap Manajemen Laba sebesar 76,28% sedangkan
sisanya sebesar 23,72% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

2. Uji F (Simultan)
Bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan.

Tabel 4.15
Fixed Effect Model
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  
C 4.505367 4.748975 0.948703 0.3461
ASIMETRI_INFORMASI 0.002033 0.002825 0.719773 0.4741
BEBAN_PAJAK_TANGGUHAN 0.525468 0.217579 2.415072 0.0184
KOMPENSASI_BONUS -0.180356 0.223718 -0.806178 0.4230
LEVERAGE 0.274668 0.965294 0.284543 0.7769
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.849319     Mean dependent var 1.633262
Adjusted R-squared 0.762899     S.D. dependent var 1.248805
S.E. of regression 0.608081     Akaike info criterion 2.121099
Sum squared resid 25.14383     Schwarz criterion 3.114481
Log likelihood -74.53934     Hannan-Quinn criter. 2.523879
F-statistic 9.827812     Durbin-Watson stat 2.787930
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber: Output Eviews 9 (2022)
Berdasarkan tabel 4.15 uji F diatas menunjukkan nilai F hitung sebesar 9.827812 dengan nilai
probabilitas 0.000000. Nilai F hitung yang ditunjukkan diatas lebih tinggi dibanding F tabel (9.827812 >
2.30) serta pada nilai signifikan 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama, variabel
independen Asimetri Informasi (X1), Beban Pajak Tangguhan (X2), Kompensasi Bonus (X3), dan
Leverage (X4) berpengaruh terhadap Manajemen Laba (Y).
3. Uji T (Parsial)
Uji statistik t merupakan pengujian yang memiliki tujuan untuk melihat ada tidaknya pengaruh suatu
varaibel independen terhadap variabel dependen yang bersifat mandiri (parsial) (Sugiyono, 2020). Adapun
hasil uji t yang menunjukkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.14
Fixed Effect Model
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  
C 4.505367 4.748975 0.948703 0.3461
ASIMETRI_INFORMASI 0.002033 0.002825 0.719773 0.4741
BEBAN_PAJAK_TANGGUHAN 0.525468 0.217579 2.415072 0.0184
KOMPENSASI_BONUS -0.180356 0.223718 -0.806178 0.4230
LEVERAGE 0.274668 0.965294 0.284543 0.7769
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.849319     Mean dependent var 1.633262
Adjusted R-squared 0.762899     S.D. dependent var 1.248805
S.E. of regression 0.608081     Akaike info criterion 2.121099
Sum squared resid 25.14383     Schwarz criterion 3.114481
Log likelihood -74.53934     Hannan-Quinn criter. 2.523879
F-statistic 9.827812     Durbin-Watson stat 2.787930
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber: Output Eviews 9 (2022)

Dilihat dari hasil uji t tabel 4.14 diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh masing-masing
variabel independen (bebas) terhadap variabel dependen (terikat) adalah sebagai berikut :
1) Asimetri Informasi (X1)
Hipotesis :
H10 : β X1 > 0,05 berarti tidak terdapat pengaruh Asimetri Informasi terhadap Manajemen laba.
H1a : β X1 < 0,05 berarti terdapat pengaruh Asimetri Informasi terhadap Manajemen Laba
Berdasarkan tabel uji t diatas menunjukkan nilai probabilitas t-statistik dari varaibel Asimetri Informasi (X1)
sebesar 0,719773 pada signifikan (0,05) maka nilai probabilitas (0,4741) > sign. 0,05. Sehungga dalam
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa H10 diterima sedangkan H1a ditolak yang berarti variabel Asimetri
Informasi (X1) tidak berpengaruh terhadap Manajemen Laba.
2) Beban Pajak Tangguhan (X2)
Hipotesis :
H20 : β X2 > 0,05 berarti tidak terdapat pengaruh Beban Pajak Tangguhan terhadap Manajemen laba.
H2a : β X2 < 0,05 berarti terdapat pengaruh Beban Pajak Tangguhan terhadap Manajemen Laba
Berdasarkan tabel uji t diatas menunjukkan nilai probabilitas t-statistik dari varaibel Beban Pajak Tangguhan
(X2) sebesar 2,415072 pada signifikan (0,05) maka nilai probabilitas (0,0184) < sign. 0,05. Sehingga dalam
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa H20 ditolak sedangkan H2a diterima yang berarti variabel Beban Pajak
Tangguhan (X2) bepengaruh signifikan dan positif terhadap Manajemen Laba.
3) Kompensasi Bonus (X3)
Hipotesis :
H30 : β X3 > 0,05 berarti tidak terdapat pengaruh Beban Pajak Tangguhan terhadap Manajemen laba.
H3a : β X3 < 0,05 berarti terdapat pengaruh Beban Pajak Tangguhan terhadap Manajemen Laba
Berdasarkan tabel uji t diatas menunjukkan nilai probabilitas t-statistik dari varaibel Kompensasi Bonus (X3)
sebesar -0,806178 pada signifikan (0,05) maka nilai probabilitas (0,4230) > sign. 0,05. Sehingga dalam
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa H30 diterima sedangkan H3a ditolak yang berarti variabel Kompensasi
Bonus (X3) tidak berpengaruh terhadap Manajemen Laba.
4) Leverage (X4)
Hipotesis :
H40 : β X4 > 0,05 berarti tidak terdapat pengaruh Asimetri Informasi terhadap Manajemen laba.
H4a : β X4 < 0,05 berarti terdapat pengaruh Asimetri Informasi terhadap Manajemen Laba
Berdasarkan tabel uji t diatas menunjukkan nilai probabilitas t-statistik dari varaibel Leverage (X4) sebesar
0,284543 pada signifikan (0,05) maka nilai probabilitas (0,7769) > sign. 0,05. Sehungga dalam penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa H40 diterima sedangkan H4a ditolak yang berarti variabel Leverage (X1) tidak
berpengaruh terhadap Manajemen Laba.

E. Pembahasan
1) Pengaruh Asimetri Informasi terhadap Manajemen Laba sektor industri barang dan konsumsi tahun 2018-
2020
Pada hipotesis pertama (H1) menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh variabel asimetri informasi
terhadap manajemen laba. Pada tabel 4.14 dapat dilihat bahwa varaibel asimetri informasi (X1)
menunjukkan koefisien regresi sebesar 0.002033 dan nilai t-statistik 0.719773 serta nilai probabilitas
sebesar 0.4741 pada signifikan (<0,05). Sehingga dapat disimpulkanbahwa H1 ditolak dan H0 diterima
yang dapat diartikan bahwa variabel asimetri informasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap
manajemen laba.
Hasil penelitan ini memiliki kesamaan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Ghani, Azemi and
Puspitasari, 2017), (Nasution, Putri and Faruqi, 2020) dan (Christabel and Bangun, 2020) dengan hasil
penelitiannya yang menyatakan bahwa asimetri infromasi tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
Hal ini menunjukkan bahwa variabel asimetri informasi dalam penelitian ini bukan faktor yang dapat
mempengaruhi dalam tindakan melakukan manajemen laba. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh (Wijayanti and Mukti, 2018), (Shaleh and Syafii, 2022) dan (Feronika,
Merawati and Yuliastuti, 2021). menyatakan bahwa asimetri informasi berpengaruh signifikan dan positif
terhadap manajemen laba. Dimana ketidakseimbangan informasi anatara manajer dan pemegang saham
sehingga pada peluang ini dapat dimanfaatkan oleh pihak manajer untuk melakukan tindakan manajemen
laba. .
Namun pada penelitian ini menunjukkan bahwa varaibel asimetri informasi tidak berpengaruh
terhadap manajemen laba yang kemungkinan disebebkan oleh adanya kesalahan pada pelaporan keuangan
terdahulu yang tidak sesuai dengan kaidah kualitatif dimana kaidah yang pertama menyatakan bahwa
laporan keuangan harus menyediakan informasi yang relevan yaitu dapat memenuhi kebutuhan informasi
semua pihak yang membutuhkan. Kedua laporan keuangan harus netral dimana tidak adanya keinginan
pihak-pihak tertentu yangingin mengambil keuntungan pribadi dari informasi yang di laporkan. Ketiga,
laporan keuangan harus dapat menyajikan informasi yang lengkap dan komprehensif dimana laporan
keuangan harus dapat menyatakan seluruh informasi tentang kinerja serta kondisi perusahaan. keempat,
laporan keuangan harus punya daya banding dan daya uji dimana maksud dari daya banding yaitu laporan
keuangan yang disajikan dapat dibandingkan dengan informasi pada periode terdahulu atau pada
perusahaan yang berbeda serta untuk daya uji merupakan kemampuan dari laporan keuangan untuk tetap
bisa menghasilkan informasi yang sama bila di uji kembali dengan menggunakan metode yang sama
(Yanti and Ery Setiawan, 2019).
2) Pengaruh Beban Pajak Tangguhan terhadap manajemen laba industri barang dan konsumsi tahun 2018-
2020
Pada hipotesis kedua (H2) menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan dan positif terhadap
manajemen laba. Pada tabel 4.14 menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar 0.525468 dan nilai t-statistik
sebesar 2.415072 serta nilai probabilitas sebesar 0.0184 pada sigifikan (>0.05). sehingga dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang dapat diartikan bahwa variabel beban pajak
tangguhan berpengaruh signifikan dan positif secara parsial terhadap manajemen laba.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Bunaca and Nuryadi, 2019), (Chahyani,
2019) dan (Mudjiyanti, 2018) (Simorangkir, 2020) menunjukkan bahwa variabel beban pajak tangguhan
berpengaruh signifikan dan positif terhadap manajemen laba yang berarti pada penelitian ini membuktikan
bahwa variabel beban pajak tangguhan terbukti dalam menditeksi manajemen laba dimana manajemen
laba terbukti digunakan untuk merekayasa angka laba. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Kanji, 2019), (Marbun and Ismail, 2021) dan (Rachmany, 2022) menyatakan bahwa beban pajak
tangguhan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel beban pajak tangguhan berpengaruh signifikan dan
positif terhadap variabel manajemen laba dimana beban pajak tangguhan dapat menditeksi praktik
manajemen laba dikarenakan beban pajak tangguhan merupakan saldo akun dineraca sebagai manfaat
pajak yang mana jumlahnya merupakan jumlah dari estimasi yang akan dipulihkan dalam periode yang
akan datang akibat dari adanya perbedaan sementara antara standar akuntansi keungan dengan peraturan
perpajakan serta akibat dari adanya saldo kerugian yang dapat di kompensasikan pada periode mendatang
dan juga menurut PSAK No. 46 standar akuntansi lebih memberikan kebebasan terhadap manajemen
untuk menentukan prinsip dan asumsi akuntansi dibandingkan yang diperbolehkan menurut pajak.
Sehingga dengan adanya celah ini dapat dimanfaatkan oleh pihak manajemen untuk mengatur besarnya
beban pajak tangguhan yang dimiliki.
3) Pengaruh Kompensasi Bonus terhadap Manajemen Laba industri barang dan konsumsi periode 2018-2020
Pada hipotesis ketiga (H3) menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan dan positif variabel
kompensasi bonus terhadap manajemen laba. Pada tabel 4.14 dapat dilihat bahwa variabel kompensasi
bonus (X3) menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar -0.180356 dan nilai t-statistik sebesar –0.806178
serta nilai probabilitas sebesar 0.4230 pada signifikan (>0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa H3
ditolak dan H0 diterima yang dapat diartikan bahwa variabel kompensasi bonus tidak berpengaruh
terhadap manajemen laba.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Izazi, Afrizal and Yustien, 2021) dan
(Stefanie and Prasetyo, 2019) menunjukkan bahwa kompensasi bonus tidak berpengaruh terhadap
manajemen laba berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh (Kusumawardhani, 2021) yang
menyatakan bahwa kompensasi bonus memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap manajemen laba.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kompensasi bonus tidak berpengarh terhadap
manajemen laba. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hipotesis yang menyatakan bahwa manajer
cenderung akan melakukan praktik manajemen laba untuk mendapatkan bonus yang tinggi walaupun
pihak manajemen termotivasi untuk meningkatkan laba untuk memperoleh bonus yang tinggi.
Kompensasi bonus tidak dapat dijadikan sebagai faktor yang mempengaruhi manajemen laba. Hal ini
dapat disebabkan karena adanya pemberian kompensasi lain seperti tunjangan dan fasilitas lain dari
perusahaan yang dianggap dapat merubah sifat oportunistik manajer sehingga manajer akan mengahsilkan
laporan yang sesuai dengan kinerja perusahaan.
4) Pengaruh Leverage terhadap Manajemen Laba industri barang dan konsumsi Periode 2018-2020
Pada hipotesis keempat (H4) menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh variabel Leverage (X4)
terhadap Manajemen Laba (Y). Pada tabel 4.14 dapat dilihat bahwa variabel Leverage (X4) menunjukkan
nilai koefisien regresi sebesar 0.274668 dan nilai t-statistik sebesar 0.284543 serta nilai probabilitas
sebesar 0.7769 pada signifikan (<0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa H4 ditolak dan H0 diterima
yang dapat diartikan bahwa variabel leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Padmini and Ratnadi, 2020), (Religiosa
and Surjandari, 2021) dan (Prasavita Amertha, Agung Ulupui and Made Asri Dwija Putri, 2014)
menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Hal ini mengindikasikan bahwa
semakin tinggi atau rendahnya leverage tidak mempengaruhi manajemen laba dikarenakan perusahaan
yang memiliki tingkat leverage yang tinggi berakibat akan menghadapi resiko bangkrut sehingga
perusahaan terancam tidak dapat membayar hutang untuk memenuhi kewajibannya dengan adanya
kejadian ini maka pengawasan pada perusahaan akan sangat padat sehingga pihak manajemen memiliki
peluang yang sedikit untuk melakukan manajemen laba. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan
oleh (Mahdalena, Putra and Arnawati Putri, 2019) dan (Dedi Rossidi Sutama, 2018) menyatakan bahwa
leverage memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap manajemen laba. Hal ini dikarenakan tingkat
hutang yang tinggi dapat menggambarkan nilai aktiva perusahaan mengalami peningkatan sehingga dapat
membiayai segala aktivitas bisnis dengan tujuan meningkatkan kinerja perusahaan.
5) Pengaruh Asimetri Informasi, Beban Pajak Tangguhan, Kompensasi Bonus dan Leverage secara simultan
terhadap Manajemen Laba industri barang dan konsumsi periode 2018-2020.
Pada hipotesis kelima (H5) menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan dan positif variabel
Asimetri Informasi (X1), Beban Pajak Tangguhan (X2), Kompensasi Bonus (X3) dan Leverage (X4)
berpengaruh terhadap Manajemen Laba (Y). Pada tabel 4.15 dapat dilihat bahwa nilai F hitung sebesar
9.827812 dengan nilai probabilitas 0.000000. nilai F hitung yang ditunjukkan diatas lebih tinggi
disbanding F tabel (9.827812 > 2.46) serta pada nilai signifikan 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
H5 diterima dan H0 ditolak yang dapat diartikan secara bersama-sama, variabel independen Asimetri
Informasi (X1), Beban Pajak Tangguhan (X2), Kompensasi Bonus (X3) dan Leverage (X4) berpengaruh
terhadap Manajemen Laba (Y).
V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya dengan studi kasus yang dilakukan pada perusahaan
manufaktur sektor industri barang dan konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018-2020,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1) Variabel Asimetri Informasi tidak berpengaruh terhadap Manajemen Laba, maka H1 ditolak.
2) Variabel Beban Pajak Tangguhan berpengaruh signifikan dan positif terhadap Manajemen Laba, maka H2
diterima.
3) Variabel Kompensasi Bonus tidak berpengaruh terhadap Manajemen Laba, maka H3 ditolak.
4) Variabel Leverage tidak berpengaruh terhadap Manajemen Laba, maka H4 ditolak.
5) Variabel Asimetri Informasi, Beban Pajak Tangguhan, Kompensasi Bonus dan Leverage secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap Manajemen Laba, maka H5 diterima.

VI. UCAPAN TERIMA KASIH


Terimakasih kepada orangtua, keluarga, teman-teman serta pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam
proses penyusunan artikel ini yang tentu tidak dapat saya sebutkan semuanya. Terimakasih kepada Bapak dan Ibu
Dosen yang sudah memberikan kritik dan saran yang sangat membantu dalam penelitian ini.

VII. DAFTAR PUSTAKA

Aditama, F. And Purwaningsih, A. (2014) ‘The Effect Of Tax Planning On Earnings Management In Non-
Manufacturing Companies Listed In Indonesia Stock’, Mode-Journal Of Economics And Business, 26(1), Pp.
33–50.
Antonius, R. And Tampubolon, L. D. (2019) ‘Analisis Penghindaran Pajak, Beban Pajak Tangguhan, Dan Koneksi
Politik Terhadap Manajemen Laba’, Jurnal Akuntansi, Keuangan, Dan Manajemen, 1(1), Pp. 39–52. Doi:
10.35912/Jakman.V1i1.5.
Apriliani, A., Juanda, A. And Waluya, A. (2019) ‘Pengaruh Asimetri Informasi Dan Leverage Terhadap Manajemen
Laba Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2018’, Jurnal
Akademi Akuntansi, 52(1), Pp. 1–5.
Aprina, D. N. And Khairunisa (2015) ‘Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas Dan Kompensasi Bonus Terhadap
Manajemen Laba’, E-Proceding Of Accountant, 2(3), Pp. 3251–3258.
Asitalia, F. And Trisnawati, I. (2017) ‘Pengaruh Good Corporate Governance Dan Leverage Terhadap Manajemen
Laba’, Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, 19(1a), Pp. 109–119. Doi: 10.21067/Jrma.V6i2.4218.
Baradja, L. M., Basri, Y. Z. And Sasmi, V. (2017) ‘Pengaruh Beban Pajak Tangguhan, Perencanaan Pajak Dan Aktiva
Pajak Tangguhan Terhadap Manajemen Laba’, Jurnal Akuntansi Trisakti, 4(1), Pp. 191–206. Doi:
10.31328/Jopba.V1i01.79.
Barus, A. C. And Setiawati, K. (2015) ‘Pengaruh Asimetri Informasi, Mekanisme Corporate Governance Dan Beban
Pajak Tangguhan Terhadap Manajemen Laba’, Jwem (Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil), 5(1), Pp. 31–40.
Available At: Http://Www.Mikroskil.Ac.Id/Ejurnal/Index.Php/Jwem/Article/View/223/146.
Bunaca, R. A. And Nuryadi (2019) ‘The Impact Of Deferred Tax Expense And Tax Planning Toward Earnings
Management And Profitability’, Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, 21(2), Pp. 215–236. Doi:
10.34208/Jba.V21i2.625.
Chahyani, N. (2019) ‘Pengaruh Aset Pajak Tangguhan, Beban Pajak Tangguhan, Profitabilitas Dan Perencanaan Pajak
Terhadap Manajemen Laba’, Bongaya Journal For Research In Accounting, 4(2), Pp. 22–31.
Christabel And Bangun, N. (2020) ‘Pengaruh Free Cash Flow, Struktur Modal, Dan Asimetri Informasi Terhadap
Manajemen Laba’, Jurnal Multiparadigma Akuntansi Tarumanagara, 2(Juli), Pp. 1010–1017.
Dadbeh, F. And Mogharebi, N. (2013) ‘A Study On Effect Of Information Asymmetry On Earning Management:
Evidence From Tehran Stock Exchange’, International Journal Management Science Letters, 3(7), Pp. 2166–
2166. Doi: 10.5267/J.Msl.2013.06.001.
Dai, Y., Kong, D. And Wang, L. (2013) ‘Information Asymmetry, Mutual Funds And Earnings Management: Evidence
From China’, China Journal Of Accounting Research, 6(3), Pp. 187–209. Doi: 10.1016/J.Cjar.2013.03.001.
Dedi Rossidi Sutama, E. L. (2018) ‘Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi Volume X No. 1 / Februari / 2018’, Jurnal
Sains Manajemen & Akuntansi, X(1), Pp. 21–39.
Dewi, P. P. Et Al. (2018) ‘Kompensasi Bonus , Kepemilikan Keluarga Dan Manajemen Laba’, Jurnal Ilmiah Akuntansi,
3(1), Pp. 71–81.
Fadlli, M. E. And M.M., K. (2020) ‘The Effect Of Cash Holding, Firm Size, And Financial Leverage To Earning
Management In State-Owned Enterprises (Soes)’, Journal Of Accounting Auditing And Business, 3(1), P. 91.
Doi: 10.24198/Jaab.V3i1.25462.
Fauzi, F., Dencik, A. B. And Asiati, D. I. (2019) Metodologi Penelitian Untuk Manajemen Dan Akuntansi. Edited By E.
S. Suharsi. Jakarta: Penerbit : Salemba Empat.
Feronika, D. A. C., Merawati, L. K. And Yuliastuti, I. A. N. (2021) ‘Pengaruh Asimetri Informasi, Corporate
Governance, Net Profit Margin (Npm), Dan Kompensasi Bonus Terhadap Manajemen Laba’, Jurnal Kharisma,
3(1), Pp. 150–161.
Firmansyah, A. And Triastie, G. A. (2021) Bagaimana Peran Tata Kelola Perusahaan Dalam Penghindaran Pajak,
Pengungkapkan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Pengungkapkan Risiko, Efisiensi Investasi? Pertama.
Edited By N. H. Suhanda. Indramayu: Penerbit : Adab (Cv, Adanu Abitama).
Ghani, E. K., Azemi, N. Âfifah M. And Puspitasari, E. (2017) ‘The Effect Of Information Asymmetry And
Environmental Uncertainty On Earnings Management Practices Among Malaysian Technology-Based Firms’,
International Journal Of Academic Research In Economics And Management Sciences, 6(1). Doi:
10.6007/Ijarems/V6-I1/2617.
Hadi, I. And Pebruary, S. (2021) Aplikasi Spss Dan Eviews Dalam Analisis Data Penelitian. Yogyakarta: Penerbit :
Deepublish.
Hariandja, M. T. E. (2002) Manajemen Sumber Daya Manusia. Edited By Hardiwati Yofita. Jakarta: Pt Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Insani, A. K., Indarti, K. And Wdiatmoko, J. (2016) ‘The Influence Of Corporate Governance Perception Index, Quality
Auditor, And Leverage On Profit Management’, International Journal Conference Of Banking, Accounting,
Management And Economics, (1989), Pp. 478–484.
Izazi, M., Afrizal And Yustien, R. (2021) ‘The Effect Of Independent Commissioners , Managerial Ownership ,
Institutional Ownership , Audit Committee , Leverage And Compensation Bonus On Profit Management ( On
Mining Companies Listed On The Indonesia Stock Exchange , 2016-2019 )’, Jambi Accounting Review (Jar),
2(3), Pp. 333–352.
Junior Sibarani, T., Hidayat, N. And Surtikanti, S. (2015) ‘Analisis Pengaruh Beban Pajak Tangguhan, Discretionary
Accruals, Dan Arus Kas Operasi Terhadap Manajemen Laba’, Jurnal Riset Akuntansi & Perpajakan (Jrap),
2(01), Pp. 19–31. Doi: 10.35838/Jrap.V2i01.90.
Kanji, L. (2019) ‘Perencanaan Pajak Dan Beban Pajak Tangguhan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia’, Bongaya Journal For Research In Accounting (Bjra),
2(1), Pp. 20–27. Doi: 10.37888/Bjra.V2i1.108.
Kori, M. O. D. And Rasmini, N. K. (2017) ‘Struktur Good Corporate Governance Sebagai Pemoderasi Pengaruh
Asimetri Informasi Pada Manajemen Laba’, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 21(1), Pp. 144–172.
Available At: Https://Ojs.Unud.Ac.Id/Index.Php/Akuntansi/Article/View/29771.
Kristanto, S. B. (2015) ‘Dampak Praktek Manajemen Laba Terhadap Manajemen Pajak Perusahaan’, Dampak Praktek
ManajemenJurnalKeuanganDanPerbankan,11(2),Pp.117128Availableat:Http://Journal.Ibs.Ac.Id/Index.Php/
Jkp/Article/View/179.
Kuncoro, M. (2003) Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi. Edited By Y. Sumiharti And W. C. Kristiaji. Jakarta:
Penerbit : Erlangga.
Kusuma, I. G. B. I. And Mertha, I. M. (2021) ‘I Made Mertha 2 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana,
Indonesia’, Jrnal Akuntansi, 31(1).
Kusumawardani, N. F. And Dewi, R. R. (2016) ‘Motivasi Bonus, Pajak, Dan Utang Dalam Tindakan Manajemen Laba
(Studi Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015)’, Media Riset
Akuntansi, Auditing Dan Informasi, 16(1), Pp. 79–90. Doi: 10.25105/Mraai.V16i1.2072.
Kusumawardhani, E. (2021) ‘Pengaruh Interlocking Directorship. Free Cash Flow, Diversifikasi Operasi, Diversifikasi
Geografis Dan Kompensasi Bonus Terhadap Manajemen Laba’, Jurnal Technobiz, 4(2), Pp. 86–92. Available
At:Https://Www.Neliti.Com/Publications/284360/Pengaruh-Free-Cash-Flow-Financial-Distress-Dan-
Employee-Diff-Terhadap-Manajemen.
Lazzem, S. And Jilani, F. (2018) ‘The Impact Of Leverage On Accrual-Based Earnings Management: The Case Of
Listed French Firms’, Research In International Business And Finance, 44, Pp. 350–358. Doi:
10.1016/J.Ribaf.2017.07.103.
Lubis, I. And Suryani (2018) ‘Pengaruh Tax Planning, Beban Pajak Tangguhan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Manajemen Laba’, Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 7(1), Pp. 41–58.
Mahawyahrti, T. P. And Budiasih, G. N. (2016) ‘Asimetri Informasi, Leverage, Dan Ukuran Perusahaan Pada
Manajemen Laba’, Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Bisnis, 11(2), P. 100. Doi: 10.24843/Jiab.2016.V11.I02.P05.
Mahdalena, N., Putra, A. P. And Arnawati Putri, G. (2019) ‘Pengaruh Corporate Governance, Struktur Kepemilikan Dan
Leverage Terhadap Manajemen Laba (Studi Pada Perusahaan Go Public Sektor Pertambangan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2018)’, Manajemen Dewantara, 3(1), Pp. 181–191. Doi:
10.26460/Md.V3i1.7658.
Marbun, H. U. B. And Ismail, M. (2021) ‘Pengaruh Beban Pajak Kini Dan Beban Pajak Tangguhan Terhadap
Manajemen Laba Pada Perusahaan Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar Di Bei Pada Periode 2018 – 2020’,
Intelektiva, 03(04), Pp. 107–114.
Martani, D. And Siregar, S. V. (2015) Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis Psak. 2nd Edn. Edited By E. S. Suharsi
And H. Yunita. Jakarta: Salemba Empat.
Monika, D. T., Mardhatillah, K. And Noviyanti (2021) ‘Pengaruh Good Corporate Governance Dan Asimetri Informasi
Terhadap Manajemen Laba’, Jurnal Humanis (Humanities,Management And Science Proceedings) Vol.01,
No.2, Juni 2021, 1(2).
Mudjiyanti, R. (2018) ‘The Effect Of Tax Planning, Ownership Structure, And Deferred Tax Expense On Earning
Management’, 231(Amca), Pp. 379–381. Doi: 10.2991/Amca-18.2018.104.
Muhammad, R. And Pribadi, P. (2020) ‘Pengaruh Kompensasi Bonus, Pendidikan Dan Komposisi Gender Dewan
Direksi Terhadap Manajamen Laba Pada Bank Syariah Di Indonesia’, Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(1), Pp.
53–69. Doi: 10.29040/Jiei.V6i1.601.
Muna, B. N. And Haris, L. (2018) ‘Pengaruh Pengendalian Internal Dan Asimetri Informasi Terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi’, Jurnal Akuntansi, Ekonomi Dan Manajemen Bisnis, 6(1), Pp. 35–44. Doi:
10.30871/Jaemb.V6i1.809.
Mustikawati, A. And Cahyonowati, N. (2015) ‘Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Manajemen Laba Dengan
Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Pemoderasi’, Diponegoro Journal Of Accounting, 4(4), Pp. 500–507.
Nalarreason, K. M., Sutrisno And Mardiati, E. (2019) ‘Impact Of Leverage And Firm Size On Earnings Management In
Indonesia’, International Journal Of Multicultural And Multireligious Understanding, 6(1), Pp. 19–24. Doi:
10.18415/Ijmmu.V6i1.473.
Nasution, N., Putri, D. H. And Faruqi, F. (2020) ‘The Effect Of Asymmetry Information And Corporate Governance
Mechanism On Earning Management In Companies Listed In The Islamic Index Period Of Jakarta 2015–2018’,
127 Proceedings of the Annual International Conference on Accounting Research (Aicar 2019), Pp. 78–81.
Doi: 10.2991/Aebmr.K.200309.018.
Nuryanto And Pambuko, Z. B. (2018) Eviews Untuk Analisis Ekonometrika Dasar Aplikasi Dan Interpretasi. Edited By
M. Setiyo. Magelang: Penerbit : Unimma Press.
Padmini, L. S. And Ratnadi, N. M. D. (2020) ‘The Effect Of Free Cash Flow, Dividend Policy, And Financial Leverage
On Earnings Management’, American Journal Of Humanities And Social Sciences Research, 4(1), Pp. 195–
201.
Panjaitan, D. K. And Muslih, M. (2019) ‘Manajemen Laba: Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Manajerial Dan
Kompensasi Bonus (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-
2017)’, Manajemen Laba: Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Manajerial Dan Kompensasi Bonus (Studi Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2017), 11(1), Pp. 1–20. Doi:
10.17509/Jaset.V11i1.15726.
Pranaditya, A., Andini, R. And Andika, A. D. (2021) Pengaruh Pertumbuhan Penjualan Dan Leverage Terhadap
Manajemen Laba Yang Di Mediasi Profitabilitas Di Moderasi Dengan Pajak Tangguhan. Edited By M. I.
Syairozi. Jakarta.
Prasavita Amertha, I. S., Agung Ulupui, I. G. K. And Made Asri Dwija Putri, I. G. A. (2014) ‘Analysis Of Firm Size,
Leverage, Corporate Governance On Earnings Management Practices (Indonesian Evidence)’, Journal Of
Economics, Business, And Accountancy | Ventura, 17(2), P. 259. Doi: 10.14414/Jebav.V17i2.308.
Prihastomo, E. D. And Khafid, M. (2018) ‘The Effect Of Bonus Compensation And Leverage On Earnings Management
With Financial Performance As Intervening Variable’, Accounting Analysis Journal, 7(1). Doi:
10.15294/Aaj.V7i1.18490.
Prima, Y. A. And Suryani, E. (2018) ‘Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Leverage, Dan Profitabilitas
Terhadap Manajemen Laba (Studi Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2014-2016)’, Jurnal Aset (Akuntansi Riset), 10(1), Pp. 71–82. Doi: 10.17509/Jaset.V10i1.12571.
Pujiati, E. J. And Arfan, M. (2013) ‘Struktur Kepemilikan Dan Kompensasi Bonus Serta Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010’, Jurnal Telaah & Riset Akuntansi, 6(2), Pp. 122–139. Available At:
Http://Jurnal.Unsyiah.Ac.Id/Tra/Article/View/1324/1205.
Purnama, D. (2017) ‘Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusional Dan Kepemilikan
Manajerial Terhadap Manajemen Laba’, Jurnal Riset Keuangan Dan Akuntansi, 3(1), Pp. 1–14. Doi:
10.25134/Jrka.V3i1.676.
Purnamasari, D. (2019) ‘How The Effect Of Deferred Tax Expenses And Tax Planning On Earning Management?’,
International Journal Of Scientific And Technology Research, 8(2), Pp. 78–83.
Puspitasari, N. (2019) ‘Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba’, Jurnal
Manajemen Pelayaran Nasional, 2(1), P. 40.
Putri, M. S. And Titik, F. (2014) ‘Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Leverage Dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Manajemen Laba Pada Perusahaan Food And Beverge’, Journal Angewandte Chemie International Edition,
6(11), 951–952., 1(3), Pp. 238–254.
Rachmany, H. (2022) ‘The Effect Of Deferred Tax Expense On Earnings Management (Empirical Study On Pt Matahari
Department Store, Tbk Listed On The Indonesia Stock Exchange In 2015-2019)’, Journal Of Tax & Business,
3(1), Pp. 1–11.
Rahayu, S. M., Ramadhanti, W. And Widodo, T. M. (2018) Analisis Pengaruh Gender Direksi Dan Komisaris,
Manajemen Laba, Serta Kinerja Perusahaan Terhadap Kompensasi Manajemen Puncak Di Asean.
Yogyakarta: Deepublish.
Religiosa, M. W. And Surjandari, D. A. (2021) ‘The Relation Of Company Risk, Liquidity, Leverage, Capital Adequacy
And Earning Management: Evidence From Indonesia Banking Companies’, Mediterranean Journal Of Social
Sciences, 12(1), P. 1. Doi: 10.36941/Mjss-2021-0001.
Sa’adah, L., Rahmawati, I. And Tyas, N. (2020) Implementasi Pengukuran Current Ratio, Debt To Equity Ratio Dan
Septiani, A. And Rufaidah, F. (2021) ‘Aset Pajak Tangguhan Dan Beban Pajak Tangguhan Sebagai Pendeteksi
Manajemen Laba’, Jurnal Financia, 2(2), Pp. 87–97.
Shaleh, M. And Syafii, M. (2022) ‘Pengaruh Asimetri Informasi Dan Leverage Terhadap Manajemen Laba Perusahaan
Manufaktur Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia’, Journal Of Management & Business, 5(1), Pp. 230–240.
Doi: 10.37531/Sejaman.V5i1.1605.
Simajuntak, B. And Anugerah, L. A. (2019) ‘Pengaruh Kecakapan Manajerial, Penerapan Corporate Governance,
Kompensasi Bonus Dan Leverage Terhadap Manajemen Laba Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel
Moderasi (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei 2015-2017)’, Jurnal Magister Akuntansi
Trisakti, 5(2), P. 165. Doi: 10.25105/Jmat.V5i2.5072.
Simorangkir, E. N., Sibarani, H. J., Toni, N., Edward, Y. R., Ginting, R. R., Liang, W., & Piter, J. (2020). Effect Of Tax
Planning, Return On Assets, And Deferred Tax Expenses On Earning Management In Automotive Sub Sector
Companies And Components. Palarch's Journal Of Archaeology Of Egypt/Egyptology, Vol.17, No. (4), 1783-
1798.
Stefanie, W. And Prasetyo, A. (2019) ‘Pengaruh Kompensasi Bonus, Ukuran Kap, Spesialisasi Industri Auditor,
Leverage, Ukuran Perusahaan Dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaab Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2018’, Jurnal Akademi Akuntansi, 21(2), Pp. 86–92.
Suandy, E. (2014) Perencanaan Pajak. 5th Edn. Jakarta: Penerbit : Salemba Empat.
Subagiyo, R. (2017) Metode Penelitian Ekonomi Islam. 1st Edn. Edited By M. Aswad. Jakarta: Penerbit : Alim’s
Publishing Jakarta.
Sugiarto, S. V. And Deviesa, D. (2017) ‘Pengaruh Earnings Management Terhadap Firm Value Dengan Earnings
Quality Sebagai Variabel Intervening’, Business Accounting Review, 5(1), Pp. 193–204. Available At:
Http://Publication.Petra.Ac.Id/Index.Php/Akuntansi-Bisnis/Article/View/6433.
Sugiyono, P. D. (2015) Metode Penelitian Manajemen. Edited By Setiyawami. Bandung: Penerbit : Alfabeta.
Sugiyono, P. D. (2020) Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif Dan Kombinasi (Mixed Methods). 1st Edn. Edited By D.
I. Sutopo. Bandung: Alfabeta, Cv.
Sulistyanto, S. (2008) Manajemen Laba Teori Dan Model Empiris. Edited By L. Arita. Jakarta: Pt Grasindo.
Suryani And Hendryadi (2018) Metode Riset Kuantitif : Teori Dan Aplikasi Pada Penelitian Bidang Manajemen Dan
Ekonomi Islam. 2nd Edn. Edited By Suwito. Jakarta: Penerbit : Prenadamedia Group.
Tirayoh, V., Pangemanan, S. And Makaombohe, Y. Y. (2014) ‘Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada
Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011’, Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen,
Bisnis Dan Akuntansi, 2(1), Pp. 656–665. Doi: 10.35794/Emba.V2i1.4380.
Tonye, O., & Sokiri, I. S. (2020). Financial Leverage On Earnings Management Of Quoted Manufacturing Companies
In Nigeria. International Journal Of Management Science And Business Administration, Vol. 6, No. 4, 7-21.
Trisnawati, R. (2015). The Effect Of Information Asymmetry,Firm Size, Leverage, Profitability And Employee Stock
Ownership On Earning Management With Accrual Model. International Journal Of Business,Economic And
Low,Vol. 8, No. 2, 21–30.
Wibowo, R. A. (2020) ‘Can Institutional Ownership Moderate The Influence Of Deferred Taxes And Tax Planning On
Earnings Management? Evidence From Indonesia’, Journal Of Business Management Review, 1(3), Pp. 172–
185. Doi: 10.47153/Jbmr13.372020.
Wicaksono, A. (2015) ‘Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Manajemen Laba Melalui Manipulasi Aktivitas Riil’,
Jurnal Riset Ekonomi Dan Manajemen, 15(1), Pp. 84–101. Doi: 10.17970/Jrem.15.150107.Id.
Wijayanti, E. D. And Mukti, A. H. (2018) ‘Pengaruh Diversifikasi Perusahaan Dan Asimetri Informasi Terhadap
Manajemen Laba Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderasi’, Seminar Nasional
Cendekiawan Ke 4, Pp. 993–1001.
Wiryadi, A. And Sebrina, N. (2013) ‘Pengaruh Asimetri Infromasi, Kualitas Audit, Dan Struktur Kepemilikan Terhadap
Manajemen Laba’, Jurnal Wahana Riset Akuntansi Wra, 1(2), Pp. 155–180.
Yahya, F. F., Dencik, A. B. And Asiati, D. I. (2019) Metodologi Penelitian Untuk Manajemen Dan Akuntansi : Aplikasi
Spss Dan Eviews Untuk Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Empat.
Yanti, T. R. And Ery Setiawan, P. (2019) ‘Pengaruh Asimetri Informasi, Ukuran Perusahaan, Leverage Dan
Profitabilitas Pada Manajemen Laba’, E-Jurnal Akuntansi, 27, P. 708. Doi: 10.24843/Eja.2019.V27.I01.P26.
Yasa, I. K. E. T. And Sunarsih, N. M. (2020) ‘Pengaruh Ukuran Perusahaan , Leverage Dan Profitabilitas Terhadap
Manajemen Laba Perusahaan Manufaktur Di Bei Tahun 2016-2018’, Jurnal Imu Dan Riset Akuntansi, 2(3).
Yustiningarti, N. D. And Asyik, N. F. (2017) ‘Pengaruh Asimetri Infrmasi, Mekanisme Corporate Governance Dan
Kompensasi Bonus Terhadap Manajemen Laba’, Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 6(9).

Anda mungkin juga menyukai