Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH KONSERVATISME AKUNTANSI, LEVERAGE, UKURAN

PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP EARNING RESPONSE


COEFFICIENT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA
ELZA ADELIA
Jurusan Akuntansi STIEM Bongaya Makassar
elzaadelia9@gmail.com

Abstrak : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konservatisme
akuntansi, leverage, ukuran perusahaan dan profitabilitas mempengaruhi earning response
coefficient. Studi deskriptif dengan pendekatan kuantitatif merupakan metodologi
penelitian yang digunakan. Regresi linier berganda adalah pendekatan analisis data yang
digunakan. Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur barang konsumsi yang
terdaftar di bursa efek indonesai 2018-2020, 78 laporan keuangan dari 26 perusahaan
menjadi sampel penelitian. Berdasarkan temuan dari pengujian hipotesis penelitian ini,
konservatisme akuntansi, leverage, ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh
positif terhadap earning respons coefficient. Variabel dependen kinerja karyawan dapat
dijelaskan oleh variabel independen 41,8% besarnya earning response coefficient
dipengaruhi oleh variabel konservatisme akuntansi, leverage, ukuran perusahaan dan
profitabilitas. Sedangkan 58,2% earning response coefficient dipengaruhi oleh variabel
diluar penelitian yang dilakukan.
Kata kunci: konservatisme, leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas, earning response
coefficient
Abstract : The purpose of this study is to find out how accounting conservatism, leverage,
firm size and profitability affect the earnings response coefficient. Descriptive study with
a quantitative approach is the research methodology used. Multiple linear regression is
the data analysis approach used. The population of this study is consumer goods
manufacturing companies listed on the Indonesian stock exchange 2018-2020, 78
financial reports from 26 companies are the research sample. Based on the findings from
testing the hypothesis of this study, accounting conservatism, leverage, firm size and
profitability have a positive effect on the earnings response coefficient. The dependent
variable of employee performance can be explained by the independent variable 41.8%,
the magnitude of the earning response coefficient is influenced by the variables of
accounting conservatism, leverage, firm size and profitability. While 58.2% of the
earnings response coefficient is influenced by variables outside the research conducted.
Keywords: conservatism, leverage, firm size, profitability, earnings response coefficient

I. PENDAHULUAN
Perusahaan yang besar tentu memiliki modal yang besar. Hal penting dalam
perusahaan yang sangat dibutuhkan adalah modal (Septiano, 2020), untuk dana
operasional atau pun dalam pengembangan perusahaan. Perusahaan dalam mendapatkan
tambahan modal usaha tentunya membutuhkan investor, namun dalam mengambil
keputusan untuk investasi seorang investor membutuhkan ketersediaan laporan keuangan
untuk mengetahui informasi dan bisa menjadi alat untuk melakukan penilaian (Septiano,
Maheltra, et al., 2022).
Fenomena mengenai koefisien respon laba atau earning response coeffisient
sering terjadi bahkan di Indonesia sendiri dan menimbulkan masalah serta kerugian yang
dirasakan berbagai pihak seperti investor. Dalam berita harian CNBC.com. Kasus
tersebut terjadi disalah satu perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi
adalah kasus PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) yang diduga telah terjadi
penggelembungan dana senilai Rp 4 triliun oleh manajemen lama pada laporan keuangan
perusahaan tahun 2017.
Besarnya reaksi pasar terhadap informasi laba tercermin dari tingginya tingkat
earning response coefficient. Mengingat pentingnya informasi laba rugi bagi para
investor, pihak manajer selaku pengelola perusahaan diharapkan mampu memberikan
informasi yang sesungguhnya dalam hal ini tidak menyesatkan. Karena tidak sedikit
manajemen perusahaan yang melakukan berbagai kecurangan seperti manipulasi laporan
keuangan karena sikap investor yang cenderung mengukur kinerja manajemen melalui
laba yang dihasilkan perusahaan. Banyaknya kasus kecurangan yang merugikan
perusahaan maupun investor akan membuat investor jadi tidak percaya pada kualitas laba.
Oleh sebab itu, perusahaan harus menggunakan ERC untuk mengukur informasi laba.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Earnings Response Coefficient
Kualitas laba sebagai salah satu karakteristik yang penting dari system pelaporan
keuangan. Kualitas laba yang tinggi dikatakan untuk meningktkn efesiensi pasar modal,
sehingga investor dan pengguna lain tertarik pada informasi laporan keuangan (Ewert dan
Wagenhofer, 2009 dalam Nurhanifah dan Jaya, 2014).
Konservatisme
Konservatisme adalah estimasi dan metode yang penerapannya akan membuat
nilai bersih aktiva relatif rendah (Penman dan Zhang, 2002 dalam Wijaya, 2012). Basu
(1997) dalam Wijaya (2012) menginterpretasikan konservatisme sebagai kecendurungan
akuntan menggunakan tingkat verifikasi yang lebih tinggi untuk mengakui good news
sebagai keuntungan dibanding mengakui bad news sebagai kerugian.
Leverage
Menurut Kasmir (2017:151), leverage merupakan rasio yang digunakan dalam
mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya beberapa besar
beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya.
Ukuran Perusahaan
Menurut Brigham dan Houston (2015:29), ukuran perusahaan adalah ukuran
besar kecilnya sebuah perusahaan yang ditunjukkan atau dinilai oleh total asset, total
penjualan, jumlah laba, beban pajak dan lain- lain.
Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham (Husnan, 2001).
Penelitian dari Chika Ramadhani Puteri (2020) bertujuan untuk menguji pengaruh
good corporate governance, leverage, konservatisme akuntansi, profitabilitas dan ukuran
perusahaan terhadap koefisien respon laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018. Sampel penelitian yang digunakan adalah 264
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa variabel kepemilikan institusional dan profitabilitas
berpengaruh terhadap koefisien respon laba sedangkan variabel dewan komisaris, komite
audit, leverage, konservatisme akuntansi dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh
terhadap koefisien respon laba.
Penelitian dari Singgih Wisnu (2019), bertujuan untuk mengetahui pengaruh
konservatisme akuntansi, profitabilitas, growth opportunities dan default risk terhadap
koefisien respon laba. Jumlah sampel yang sesuai dengan kriteria selama empat tahun
amatan berjumlah 167 perusahaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
konservatisme akuntansi dan growth opportunities memiliki pengaruh terhadap koefisien
respon laba sedangkan profitabilitas dan default risk tidak memiliki pengaruh terhadap
koefisien respon laba.
Penelitian dari Aritawati dan Rasmini (2018) tentang Pengaruh Konservatisme
Akuntansi, Good Corporate Governance dan Pertumbuhan Perusahaan Pada Earnings
Response Coefficient (ERC). Teknik penentuan sampel menggunakan metode purposive
sampling dan diperoleh sebanyak 6 sampel dengan pengamatan lima tahun menjadi 30
observasian. Hasil analisis menunjukkan bahwa konservatisme akuntansi berpengaruh
positif pada Earnings Response Coefficient (ERC).. Sedangkan variabel GCG dan
pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh pada ERC.
Natalia dan Ratnadi (2017) meneliti tentang pengaruh konservatisme akuntansi
dan leverage pada earnings response coefficient (erc). Jumlah sampel sebanyak 236
perusahaan amatan. Berdasarkan analisis konservatisme akuntansi berpengaruh negative
pada Earnings Response Coefficient (ERC). dan leverage berpengaruh negatif pada
Earnings Response Coefficient (ERC).
III. KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konseptual

Earnings response coefficient (ERC) merupakan bentuk pengukuran informasi


dalam laba. Apakah informasi laba tersebut telah mencerminkan keadaan yang
sebenarnya, sehingga dapat digunakan dalam pengambilan keputusan, dan juga dapat
meningkatkan kebermanfaatan keputusan dalam pelaporan keuangan. Penelitian dari
Aritawati dan Rasmini (2018) Menyimpulkan bahwa konservatisme akuntansi
berpengaruh positif pada Earnings Response Coefficient. Sedangkan menurut Natalia dan
Ratnadi (2017), menyimpulkan analisis konservatisme akuntansi berpengaruh negative
pada Earnings Response Coefficient. Begitupun dengan Hasil penelitian Zuhairini dan
Silfia (2017), menunjukkan bahwa konservatisme akuntansi dan Leverage yang
diproksikan oleh Debt to Total Assets Ratio (DAR) tidak berpengaruh terhadap koefisien
respons penerimaan secara parsial.
Naimah dan Utama (2006) yang menunjukkan bahwa koefisien respon laba
memiliki hubungan positif dengan ukuran perusahaan. Pada perusahaan besar tersedia
banyak informasi non-akuntansi sepanjang tahun. Informasi tersebut digunakan oleh
investor sebagai alat untuk menginterpretasikan laporan keuangan dengan lebih baik,
sehingga dapat dijadikan alat untuk memprediksi arus kas dan mengurangi
ketidakpastian. Sedangkan menurut Fitri (2013) bahwa ukuran perusahaan tidak
berpengaruh signifikan terhadap earning response coefficient.
Perusahaan yang memiliki pertumbuhan laba akuntansi diharapkan akan
memberikan profitabilitas yang tinggi di masa datang. ERC akan lebih tinggi untuk
perusahaan yang memiliki pertumbuhan laba akuntansi menurut Scott (2009). Artinya
semakin tinggi pertumbuhan laba suatu perusahaan, semakin meningkat profitabilitas
maka ERC akan meningkat pula. Penelitian Kusumawardhani dan Nugroho (2010) yang
menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap earnings
response coefficient yang artinya perusahaan dengan profitabilitas tinggi akan memiliki
koefisien respon laba yang tinggi pula. Cheng dan Christiawan (2010 ) yang juga
menemukan bahwa ROA yang merupakan salah satu jenis rasio profitabilitas
berpengaruh negatif signifikan terhadap reaksi investor.

2 Hipotesis
1. Konservatisme akuntansi yang berpengaruh terhadap Earning Response Coeffisient.
2. Leverage yang berpengaruh terhadap Earning Response Coeffisient
3. Ukuran perusahaan yang berpengaruh terhadap Earning Response Coeffisient
4. Profitabilitas yang berpengaruh terhadap Earning Response Coeffisient

IV. METODE PENELITIAN


A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian
ini menggunakan analisis data yang berbentuk numerik atau angka. Dengan untuk
menguji teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan antar variabel, memberikan
deskripsi statistik, menaksir dan meramalkan hasil hipotesis yang berkaitan dengan
fenomena yang diteliti.
B. Tempat dan Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui website BEI
(www.idx.co.id). Waktu yang digunakan untuk penelitian ini yaitu kurang lebih 4 bulan,
terhitung sejak bulan Desember 2022 sampai Maret 2023.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Dalam penelitian ini, populasi yang akan digunakan adalah laporan keuangan
perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI pada
periode 2018-2020, sebanyak 54 perusahaan dalam hal ini laporan keuangan yang
diterbitkan pada tahun buku yang dimaksud.
2. Sample
Sampel penelitian berguna untuk mencerminkan dan menentukan seberapa jauh
sampel tersebut bermanfaat dalam membuat kesimpulan penelitian. Penarikan sampel
yang digunakan berdasarkan metode purposive sampling, teknik ini menggunakan
pertimbangan tertentu untuk penentuan sempel Populasi yang akan dijadikan sampel
adalah populasi yang memenuhi kriteria. Kriteria penentuan sampel pada penelitian ini
yaitu:
a. Perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada periode tahun 2018 sampai 2020
b. Mempublikasikan laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur sektor
industri barang konsumsi pada periode pengamatan tahun 2018 sampai 2020.
c. Laporan keuangan tahunan yang diterbitkan perusahaan menyajikan data yang
diperlukan secara lengkap untuk melakukan perhitungan terkait dengan variabel yang
digunakan dalam penelitian.
Metode analisis yang dipakai untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah
regresi linear berganda, dengan rumus sebagai berikut:

Y = β0 + β1Levit + β2Konsit + β4Sizeit + β5Roait + ε


Dimana:
Y : Earnings response coefficient perusahaan
β0 : Konstanta (koefisien parameter)
β1Levit : Leverage perusahaan i pada periode t
β2Konsit : Konservatisme perusahaan i pada periode t
β4Sizeit : Ukuran Perusahaan perusahaan i pada periode t
β5Roait : Profitablitas perusahaan i pada periode t
ε : Kesalahan acak atau eror
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Deskripsi data atas variabel earning response coeffisient.
Earnings Response Coefficient mengukur return pasar abnormal sekuritas
sebagai respon terhadap komponen tak terduga dari pelaporan laba perusahaan yang
menerbitkan sekuritas tersebut. Abnormal return merupakan kelebihan dari return yang
sesungguhnya terjadi terhadap return normal atau return yang diekspektasi. Sebelum
laporan keuangan dipublikasikan seharusnya para investor sudah memiliki ekspektasi
mengenai laba yang dihasilkan perusahaan. Ketika laba aktual diterbitkan, dan terdapat
selisih antara laba ekspektasi dengan laba aktual, selisih tersebut disebut unxepected
earnings.
Dalam penelitian ini earnings response coefficient akan dihitung dari slope β
hubungan Car dengan UE (unexpected earning ) Daud dan Syarifuddin, 2008 dalam
Nurhanifah dan Jaya, 2014) adalah sebagai berikut:
C AR¿ =α + βUEit +ε
Keterangan:
UEit = Unexpected Earnings perusahaan i pada tahun t.

CARit = Cummulative Abnormal Return perusahaan i

selama periode t

β = Koefisien Respon Laba

ε = error term

2. Deskripsi data atas variabel konservatisme akuntansi


Pengukuran variabel ini menggunakan accrual based mengacu pada Givoly dan
Hayn (2000) yang juga digunakan oleh Ratnadi et al. (2013). Alasan penggunaan model
Givoly dan Hayn (2000) karena dengan adanya konservatisme maka losses akan
cenderung tercakup sepenuhnya dalam nilai akrual sedangkan gains tidak, maka akrual
secara periodik akan cenderung bernilai negatif dan nilai akrual secara akumulasi akan
cenderung understated (Savitri, 2016). Akibatnya, nilai akrual periodik bersih yang
bernilai negatif dan nilai kumulatif akrual negatif yang diakumulasikan sepanjang periode
dapat digunakan sebagai ukuran konservatisme. Rumus yang digunakan:
¿+ DEP−CFOx (−1)
CONACC=
TA
Keterangan:

CONACC = Conservatism Based On Accrued Items

NI = Laba tahun berjalan

DEP = Beban penyusutan asset tetap

CFO = Arus kas dari aktifitas operasi

TA = Total Aset
Berikut ini adalah deskripsi data distribusi frekuensi atas variable konservatisme
akuntansi yang digunakan dalam penelitian ini:
3. Deskripsi data atas variabel leverage
Pada penelitian ini rasio yang digunakan untuk mengukur Leverage adalah debt
to asset ratio (DAR). Rasio ini menunjukkan sejauh mana utang dapat ditutupi oleh aktiva
lebih besar rasionya lebih aman (solvabel). Adapun rumus untuk menghitung rasio ini
adalah:
Total Liabilitas
Debt ¿ Asset Ratio= x 100 %
Total Aset

Berikut ini adalah deskripsi data distribusi frekuensi atas variable leverage yang
digunakan dalam penelitian ini:
4. Deskripsi data atas variabel ukuran perusahaan
Variabel ukuran perusahaan pada penelitian ini adalah skala dimana dapat
diklasifikasikan besar kecilnya suatu perusahaan. Besar kecilnya perusahaan dapat diukur
dengan total aset atau besar harta perusahaan dengan menggunakan perhitungan nilai
logaritma total aset, dengan rumus sebagai berikut:
¿ ¿ ln Total Asset
Berikut ini adalah deskripsi data distribusi frekuensi atas variable ukuran
perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini:
5. Deskripsi data atas variabel profitabilitas
Penggunaan ROE untuk ukuran profitabilitas dalam penelitian ini dilandasi
oleh alasan bahwa ROE memberi gambaran tentang kemampuan perusahaan dalam
memberikan kompensasi keuangan pada penyedia pendanaan internal yaitu pemegang
saham melalui ekuitas perusahaan, dapat dihitung dengan rumus berikut:
Laba bersih setelah pajak
ReturnOn Equity=
Total Ekuitas

2. Hasil Uji Asumsi Klasik


Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji
multikolonieritas dan uji heteroskedastisitas.
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas ini digunakan untuk menguji apakah data dari tiap variable
penelitian berdistribusi secara normal atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan
mengunakan uji statistic Kolmogorov-Smimov (K-S). Jika dalam uji statistic
Kolmogorov- Smimov (K-S) diperoleh nilai signifikan Kolmogorov-Smimov (K-S) <
0,05 data berdistribusi normal. Hasil Uji normalitas dapat dilihat dari table berikut:
Tabel 5.6 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 78

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,31608679

Most Extreme Absolute ,085


Differences
Positive ,084

Negative -,085

Test Statistic ,085

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

Sumber : output spss 26 diolah 2023


Berdasarkan Tabel 5.6 menunjukkan bahwa data yang diperoleh tersebut
mengikuti distribusi normal, berdasarkan hasil output menunjukkan nilai Asymp.
Sig (2-tailed) 0,200 > 0,05 dengan residual data berdistribusi normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamat ke pengamat yang lain.
Jika variance dari residual satu pengamat kepengamat lain tetap, maka disebut
hemoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Apabila nilai sig >
0,05 maka tidak terdapat masalah heteroskedastisitas, begitu pula sebaliknya. Uji
heteroskedastisitas yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan uji
glejser. Uji glejser ini mengusulkan untuk meregres nilai absolue residual terhadap
variabel independen. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 5.8 hasil Uji Heteroskedastisitas


Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,873 ,318 2,744 ,008
KON ,019 ,057 ,037 ,329 ,743
LEV -,037 ,050 -,082 -,735 ,465
SIZE -,022 ,011 -,235 -2,023 ,047
ROE ,360 ,136 ,308 2,657 ,010
Sumber: Output Spss 26 (2023)
Berdasarkan tabel 5.8 diatas, masing-masing variabel memiliki nilai
signifikasi > 0,05 kecuali variabel ukuran perusahaan dan profitabilitas, sehingga
tidak terjadi heteroskedastisitas dan asumsi telah terpenuhi.

3. Analisis Data Penelitian


1. Analisis statistik Deskriptif
Statistik deskriptif berfungsi sebagai penganalisa data dengan
menggambarkan sempel data yang telah dikumpulkan. Penelitian ini menjabarkan
rata-rata (mean), nilai maksimum, nilai minimum dan stander deviasi dari masing-
masing variabel. Sehinga secara kontekstual dapat lebih mudah dimengerti. Variabel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen dan independen.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah earning response coeffisient (Y),
sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah konservatisme akuntansi
(X1), Leverage (X2), ukuran perusahaan (X3), dan profitabilitas (X4) Hasil analisis
statistik deskriptif sebagai berikut
Tabel 5.9 hasil analisis deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KON 78 -1,136 ,968 -,17321 ,353002
LEV 78 -,691 1,887 ,19962 ,405771
SIZE 78 25,452 33,836 29,00450 1,908448
ROE 78 -,154 ,910 ,11854 ,154745
ERC 78 -,954 ,914 -,00164 ,414232
Sumber: Output spss diolah (2023)
Berdasarkan tabel 5.9 diatas menunjukan hasil statistik deskriptif sempel
penelitian tahun 2018-2020 dengan jumlah sampel sebanyak 78 observasi.
2. Analisis regresi linear berganda
Hasil regresi linier berganda berdasarkan pengolahan data menggunakan spss
ialah sebagai berikut:
Table 5.10 Hasil analisis regresi linier berganda
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1,358 ,589 -2,306 ,024
KON ,371 ,106 ,316 3,493 ,001
LEV ,491 ,093 ,481 5,303 ,000
SIZE ,048 ,020 ,220 2,338 ,022
ROE -,537 ,251 -,201 -2,139 ,036
a. Dependent Variable: ERC
Sumber : output spss diolah (2023)
Berdasarkan tebel 5.10, maka dapat diketahui nilai koefisien
regresi konservatisme akuntansi (𝑥1), leverage (𝑥2), ukuran perusahaan (𝑥3),
dan profitabilitas (𝑥4) terhadap earning response coefficient (𝑦) ialah sebagai
berikut:

ERC = -1,358 + 0,001 (Konseravtisme akuntansi) + 0,0004 (Leverage) + 0,022


(Ukuran Perusahaan) + 0,036 (Profitabilitas) + e
4. Hasil Pengujian Hipotesis
1. Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi digunakan untuk menerangkan seberapa
besar persentase variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen. Nilai
R2 yang semakin mendekati angka 1 menunjukan bahwa pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen semakin besar.

Table 5.12 Hasil uji koefisien determinasi (R2)


Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 ,646 ,418 ,386 ,324631
a. Predictors: (Constant), ROE, LEV, KON, SIZE
sumber: output spss diolah 2023
Berdasarkan table 5.12 menunjukan hasil R2 yaitu sebesar 0,418
atau 41,8% besarnya earning response coefficient dipengaruhi oleh variabel
konservatisme akuntansi, leverage, ukuran perusahaan dan profitabilitas.
Sedangkan 58,2% earning response coefficient dipengaruhi oleh variabel diluar
penelitian yang dilakukan.
2. Hasil Uji Parsial (Uji t)
Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh varibel independen yang
terdiri dari konservatisme akuntansi (X1), leverage (X2), ukuran perusahaan
(X3) dan profitabilitas (X4) berpengaruh secara parsial terhadap earning
response coefficient (Y). Berikut adalah tabel hasil pengujian uji t (parsial)
penelitian:
Tabel 5.11 Hasil Uji Parsial
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1,358 ,589 -2,306 ,024
KON ,371 ,106 ,316 3,493 ,001
LEV ,491 ,093 ,481 5,303 ,000
SIZE ,048 ,020 ,220 2,338 ,022
ROE -,537 ,251 -,201 -2,139 ,036
a. Dependent Variable: ERC
Sumber: Output spss diolah 2023
Berdasarkan table 5.11 dapat diketahui pengaruh masing- masing
variabel independen yang terdiri atas konservatisme akuntansi (X1),
leverage (X2), ukuran perusahaan (X3), dan profitabilitas (X4) terhadap
earning response coefficient (Y) dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Untuk variabel X1 diperoleh bahwa konservatisme memiliki nilai
thitung adalah 3,493 sementara nilai t table yaitu 1,720. Dimana t
hitung 3,493 > t table 1,720 dengan tingkat signifikan sebesar 0,001
berada lebih rendah dari pada α =0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
konservatisme akuntansi (X1) berpengaruh terhadap earning response
coefficient (Y) diterima, artinya bahwa konservatisme akuntansi
berpengaruh terhadap earning response coefficient.
b. Untuk variabel X2 diperoleh bahwa leverage memiliki nilai thitung
adalah 5,303 sementara nilai t table yaitu 1,720. Dimana t hitung 5,303
> t table 1,720 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 berada lebih
rendah dari pada α =0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa leverage
(X2) berpengaruh terhadap earning response coefficient (Y) diterima,
artinya bahwa leverage berpengaruh terhadap earning response
coefficient.
c. Untuk Untuk variabel X3 diperoleh bahwa ukuran perusahaan memiliki
nilai thitung adalah 2,338 sementara nilai t table yaitu 1,720. Dimana t
hitung 2,338 > t table 1,720 dengan tingkat signifikan sebesar 0,022
berada lebih rendah dari pada α =0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
ukuran perusahaan (X3) berpengaruh terhadap earning response
coefficient (Y) diterima, artinya bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
terhadap earning response coefficient.
d. Untuk Untuk variabel X4 diperoleh bahwa profitabilitas memiliki nilai
thitung adalah -2,139 sementara nilai t table yaitu 1,720. Dimana t
hitung -2,139 < t table 1,720 dengan tingkat signifikan sebesar 0,036
berada lebih rendah dari pada α =0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
profitabilitas (X4) berpengaruh terhadap earning response coefficient
(Y) diterima, artinya bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap
earning response coefficient

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang didukung dengan menggunakan
program SPSS versi 26 mengenai konservatisme akuntansi, leverage, ukuran perusahaan
dan profitabilitas terhadap earning response coefficient pada perusahaan manufaktur
sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2018-
2020, maka dari itu dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Koservatisme akuntansi berpengaruh positif terhadap earning respons coefficient pada
perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tahun 2018-2020.
2. Leverage berpengaruh positif terhadap earning respons coefficient pada perusahaan
manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tahun 2018-2020.
3. Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap earning respons coefficient pada
perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tahun 2018-2020.
4. Profitabilitas berpengaruh positif terhadap earning respons coefficient pada
perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tahun 2018-2020.
B. Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti memiliki
beberapa saran yang dapat menjadi pertimbangan bagi penelitian-penelitian
selanjutnya:
a. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah periode pengamatan agar
pengaruh konservatisme akuntansi, leverage, ukuran perusahaan dan profitabilitas
dapat lebih dirasakan dalam mendeteksi earning response coefficient.
b. Peneliti selanjutnya hendaknya melakukan penelitian yang menambah variabel
independent lain yang berpengaruh terhadap earning response coefficient, sehingga
kemampuan hasil penelitian semakin baik.
c. Peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan sampel penelitian pada sektor yang
lain

DAFTAR PUSTAKA
Arfan, Muhammad dan Antasari, Ira. (2008). Pengaruh Ukuran, Pertumbuhan, dan
Profitabilitas Perusahaan terhadap Koefisien Respon Laba pada Emiten
Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Telaah dan Riset Akuntansi, vol.
1, no. 1. Hal 50-64
Basu, S. (1997). “The Conservatism Principle and the Asymmetric Timeliness of
Earnings”. Journal of Accounting and Economics. Vol. 24 (1):hal. 3-
37Agustina, Linda, Shanie Sukmawati dan Kusmuriyanto. 2014. Pengaruh
Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Likuiditas Dan Return On Asset
Terhadap Kualitas Laba. Accounting Analysis Journal.
Biki, Reyther. 2013. “Pengaruh Konservatisme Akuntansi terhadap Asimetri Informasi
Dimorasi Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional”. Jurnal
Analisis. Vol. 2 No. 2, Dese mber 2013, Hal. 162 –170.
Brigham, F. E., & Houston, F. J. (2015). Fundamentals Of Financial Management
(Concise Ed). South Western: Cengage Learning
Danang Sunyoto (2016): Analisi Regresi dan Uji Hipotesis., Edisi Ketiga, Media
Pressindo., Yogyakarta.
Dewi, Anak Agung Puteri Kusuma, and I Made Pande Dwiana Putra. (2017). “Pengaruh
Leverage Dan Ukuran Perusahaan Pada Earnings Response Coefficient.”
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 19: 367–91.
Fahmi, Irham. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Givoly, D., & Hayn, C. (2000). "The Changing Time-Series Properties of Earnings, Cash
Flows and Accruals: Has Financial Reporting become more
Conservative?". Journal of Accounting and Economics. Vol. 29 (3): hal.
287– 320.
Harahap, Sofyan Syafri. (2013). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan Edisi 11.
Rajawali Pers, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2014. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Irawati, Dhian Eka. 2012. Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Laba, Ukuran
Perusahaan dan Likuiditas terhadap Kualitas Laba. Accounting Analysis
Journal, 1(2): h:1-6.
Kasmir. (2017). Analisis Laporan Keuangan. (Edisi 10). Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Kieso, Donald E. et al. 2015. Financial Accounting IFRS Edition. USA: Wiley.
Kusmuriyanto. 2014. “Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Likuditas dan
Return On Asset terhadap Kualitas Laba”. Accounting Analysis Journal.
Hal. 26-33.
Oktomegah, Calvin. 2012. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerapan Konservatisme
pada Perusahaan Manufaktur di BEI”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Akuntansi. Vol.1 No.1, Januari 201 2, Hal. 36 – 42.
Paramita, Ratna Wijayanti Daniar. 2012. “Pengaruh Leverage, Firm Size, dan Voluntary
Disclousure terhadap Earnings Response Coefficient”. Jurnal WIGA.
Vol.2 No.2, September 2012, Hal. 103 - 118.
Risdawaty, Iin Mutmainah Eka dan Subowo. 2015. “Pengaruh Struktur Modal, Ukuran
Perusahaan, Asimetri Informasi, dan Profitabilitas terhadap Kualitas
Laba”. Jurnal Dinamika Akuntansi. Vol. 7 No.2, September 2015, Hal
109-11 8.
Sandi, Khoerul Umam. 2013. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Earnings Response
Coefficient”. Accounting Analysis Journal.
Savitri, Enni. 2016. Konservatisme Akuntansi Cara Pengukuran, Tinjauan Empiris dan
Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Yogyaka rta: Pustaka Sahila
Subramanyam, K. R dan John J. Wild (2010). Analisis Laporan Keuangan. Edisi
10.Jakarta: Salemba Empat.
Suharli, Michell. (2005). Studi Empiris Terhadap Dua Faktor yang Mempengaruhi Return
Saham pada Industri Food and Baverages di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Akuntansi & Keuangan, Vol. 7, No. 2, November: 99-116.
Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi Perekayasaan Laporan Keuangan. Ketiga.
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Tuwentina, Putu dan Dewa Gede Wirama. 2014. “Pengaruh Konservatisme Akuntansi
dan Good Corporate Governance pada Kualitas Laba”. E-Journal
Akuntasi Universitas Udayana. Vol. 8 No.2, 2014, Hal 185-201.
Untari, Made Dewi Ayu dan I G usti Ayu Nyoman Budiasih. 2014. ”Pengaruh
Konservatisme Laba dan Voluntary Disclousure terhhadap Earnings
Response Coefficient”. E-Journal Akuntasi Universitas Udayana. Vol. 7
No.1, 2014 , Hal.1-18.
Watts, R.L. 2003. “Conservatism In Accounting Part I: Explanations And Implications”.
Journal Of Accounting And Economics. Vol. 17(3): pp 207- 221.
Wijaya, Anggita Langgeng. 2012. “Pengukuran Konservatisme Akuntansi : Sebuah
Literatur Review”. Jurnal Akuntansi dan Pendidikan, Vol 1 No.1.
Oktober.
Wulandari, Meliana. (2016). “Pengaruh Risiko Sistematis, Leverage, Persistensi Laba,
dan Kesempatan Bertumbuh terhadap Earning Response Coefficient pada
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”, Undergraduate Thesis,
Widya Mandala Catholic University Surabaya.
Wulandari. I A. Triesni & Bambang Herkulanus Suprasto. (2015). Konservatisme
Akuntansi, Good Corporate Governance dan Pengungkapan Corporate
Social Responsibility pada Earnings Respons Coefficient. E-journal
Akuntansi Universitas Udayana, 3(1), 173-190.
www.idx.co.id

Anda mungkin juga menyukai