Abstrak : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konservatisme
akuntansi, leverage, ukuran perusahaan dan profitabilitas mempengaruhi earning response
coefficient. Studi deskriptif dengan pendekatan kuantitatif merupakan metodologi
penelitian yang digunakan. Regresi linier berganda adalah pendekatan analisis data yang
digunakan. Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur barang konsumsi yang
terdaftar di bursa efek indonesai 2018-2020, 78 laporan keuangan dari 26 perusahaan
menjadi sampel penelitian. Berdasarkan temuan dari pengujian hipotesis penelitian ini,
konservatisme akuntansi, leverage, ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh
positif terhadap earning respons coefficient. Variabel dependen kinerja karyawan dapat
dijelaskan oleh variabel independen 41,8% besarnya earning response coefficient
dipengaruhi oleh variabel konservatisme akuntansi, leverage, ukuran perusahaan dan
profitabilitas. Sedangkan 58,2% earning response coefficient dipengaruhi oleh variabel
diluar penelitian yang dilakukan.
Kata kunci: konservatisme, leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas, earning response
coefficient
Abstract : The purpose of this study is to find out how accounting conservatism, leverage,
firm size and profitability affect the earnings response coefficient. Descriptive study with
a quantitative approach is the research methodology used. Multiple linear regression is
the data analysis approach used. The population of this study is consumer goods
manufacturing companies listed on the Indonesian stock exchange 2018-2020, 78
financial reports from 26 companies are the research sample. Based on the findings from
testing the hypothesis of this study, accounting conservatism, leverage, firm size and
profitability have a positive effect on the earnings response coefficient. The dependent
variable of employee performance can be explained by the independent variable 41.8%,
the magnitude of the earning response coefficient is influenced by the variables of
accounting conservatism, leverage, firm size and profitability. While 58.2% of the
earnings response coefficient is influenced by variables outside the research conducted.
Keywords: conservatism, leverage, firm size, profitability, earnings response coefficient
I. PENDAHULUAN
Perusahaan yang besar tentu memiliki modal yang besar. Hal penting dalam
perusahaan yang sangat dibutuhkan adalah modal (Septiano, 2020), untuk dana
operasional atau pun dalam pengembangan perusahaan. Perusahaan dalam mendapatkan
tambahan modal usaha tentunya membutuhkan investor, namun dalam mengambil
keputusan untuk investasi seorang investor membutuhkan ketersediaan laporan keuangan
untuk mengetahui informasi dan bisa menjadi alat untuk melakukan penilaian (Septiano,
Maheltra, et al., 2022).
Fenomena mengenai koefisien respon laba atau earning response coeffisient
sering terjadi bahkan di Indonesia sendiri dan menimbulkan masalah serta kerugian yang
dirasakan berbagai pihak seperti investor. Dalam berita harian CNBC.com. Kasus
tersebut terjadi disalah satu perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi
adalah kasus PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) yang diduga telah terjadi
penggelembungan dana senilai Rp 4 triliun oleh manajemen lama pada laporan keuangan
perusahaan tahun 2017.
Besarnya reaksi pasar terhadap informasi laba tercermin dari tingginya tingkat
earning response coefficient. Mengingat pentingnya informasi laba rugi bagi para
investor, pihak manajer selaku pengelola perusahaan diharapkan mampu memberikan
informasi yang sesungguhnya dalam hal ini tidak menyesatkan. Karena tidak sedikit
manajemen perusahaan yang melakukan berbagai kecurangan seperti manipulasi laporan
keuangan karena sikap investor yang cenderung mengukur kinerja manajemen melalui
laba yang dihasilkan perusahaan. Banyaknya kasus kecurangan yang merugikan
perusahaan maupun investor akan membuat investor jadi tidak percaya pada kualitas laba.
Oleh sebab itu, perusahaan harus menggunakan ERC untuk mengukur informasi laba.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Earnings Response Coefficient
Kualitas laba sebagai salah satu karakteristik yang penting dari system pelaporan
keuangan. Kualitas laba yang tinggi dikatakan untuk meningktkn efesiensi pasar modal,
sehingga investor dan pengguna lain tertarik pada informasi laporan keuangan (Ewert dan
Wagenhofer, 2009 dalam Nurhanifah dan Jaya, 2014).
Konservatisme
Konservatisme adalah estimasi dan metode yang penerapannya akan membuat
nilai bersih aktiva relatif rendah (Penman dan Zhang, 2002 dalam Wijaya, 2012). Basu
(1997) dalam Wijaya (2012) menginterpretasikan konservatisme sebagai kecendurungan
akuntan menggunakan tingkat verifikasi yang lebih tinggi untuk mengakui good news
sebagai keuntungan dibanding mengakui bad news sebagai kerugian.
Leverage
Menurut Kasmir (2017:151), leverage merupakan rasio yang digunakan dalam
mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya beberapa besar
beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya.
Ukuran Perusahaan
Menurut Brigham dan Houston (2015:29), ukuran perusahaan adalah ukuran
besar kecilnya sebuah perusahaan yang ditunjukkan atau dinilai oleh total asset, total
penjualan, jumlah laba, beban pajak dan lain- lain.
Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham (Husnan, 2001).
Penelitian dari Chika Ramadhani Puteri (2020) bertujuan untuk menguji pengaruh
good corporate governance, leverage, konservatisme akuntansi, profitabilitas dan ukuran
perusahaan terhadap koefisien respon laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018. Sampel penelitian yang digunakan adalah 264
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa variabel kepemilikan institusional dan profitabilitas
berpengaruh terhadap koefisien respon laba sedangkan variabel dewan komisaris, komite
audit, leverage, konservatisme akuntansi dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh
terhadap koefisien respon laba.
Penelitian dari Singgih Wisnu (2019), bertujuan untuk mengetahui pengaruh
konservatisme akuntansi, profitabilitas, growth opportunities dan default risk terhadap
koefisien respon laba. Jumlah sampel yang sesuai dengan kriteria selama empat tahun
amatan berjumlah 167 perusahaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
konservatisme akuntansi dan growth opportunities memiliki pengaruh terhadap koefisien
respon laba sedangkan profitabilitas dan default risk tidak memiliki pengaruh terhadap
koefisien respon laba.
Penelitian dari Aritawati dan Rasmini (2018) tentang Pengaruh Konservatisme
Akuntansi, Good Corporate Governance dan Pertumbuhan Perusahaan Pada Earnings
Response Coefficient (ERC). Teknik penentuan sampel menggunakan metode purposive
sampling dan diperoleh sebanyak 6 sampel dengan pengamatan lima tahun menjadi 30
observasian. Hasil analisis menunjukkan bahwa konservatisme akuntansi berpengaruh
positif pada Earnings Response Coefficient (ERC).. Sedangkan variabel GCG dan
pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh pada ERC.
Natalia dan Ratnadi (2017) meneliti tentang pengaruh konservatisme akuntansi
dan leverage pada earnings response coefficient (erc). Jumlah sampel sebanyak 236
perusahaan amatan. Berdasarkan analisis konservatisme akuntansi berpengaruh negative
pada Earnings Response Coefficient (ERC). dan leverage berpengaruh negatif pada
Earnings Response Coefficient (ERC).
III. KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konseptual
2 Hipotesis
1. Konservatisme akuntansi yang berpengaruh terhadap Earning Response Coeffisient.
2. Leverage yang berpengaruh terhadap Earning Response Coeffisient
3. Ukuran perusahaan yang berpengaruh terhadap Earning Response Coeffisient
4. Profitabilitas yang berpengaruh terhadap Earning Response Coeffisient
selama periode t
ε = error term
TA = Total Aset
Berikut ini adalah deskripsi data distribusi frekuensi atas variable konservatisme
akuntansi yang digunakan dalam penelitian ini:
3. Deskripsi data atas variabel leverage
Pada penelitian ini rasio yang digunakan untuk mengukur Leverage adalah debt
to asset ratio (DAR). Rasio ini menunjukkan sejauh mana utang dapat ditutupi oleh aktiva
lebih besar rasionya lebih aman (solvabel). Adapun rumus untuk menghitung rasio ini
adalah:
Total Liabilitas
Debt ¿ Asset Ratio= x 100 %
Total Aset
Berikut ini adalah deskripsi data distribusi frekuensi atas variable leverage yang
digunakan dalam penelitian ini:
4. Deskripsi data atas variabel ukuran perusahaan
Variabel ukuran perusahaan pada penelitian ini adalah skala dimana dapat
diklasifikasikan besar kecilnya suatu perusahaan. Besar kecilnya perusahaan dapat diukur
dengan total aset atau besar harta perusahaan dengan menggunakan perhitungan nilai
logaritma total aset, dengan rumus sebagai berikut:
¿ ¿ ln Total Asset
Berikut ini adalah deskripsi data distribusi frekuensi atas variable ukuran
perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini:
5. Deskripsi data atas variabel profitabilitas
Penggunaan ROE untuk ukuran profitabilitas dalam penelitian ini dilandasi
oleh alasan bahwa ROE memberi gambaran tentang kemampuan perusahaan dalam
memberikan kompensasi keuangan pada penyedia pendanaan internal yaitu pemegang
saham melalui ekuitas perusahaan, dapat dihitung dengan rumus berikut:
Laba bersih setelah pajak
ReturnOn Equity=
Total Ekuitas
Negative -,085
DAFTAR PUSTAKA
Arfan, Muhammad dan Antasari, Ira. (2008). Pengaruh Ukuran, Pertumbuhan, dan
Profitabilitas Perusahaan terhadap Koefisien Respon Laba pada Emiten
Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Telaah dan Riset Akuntansi, vol.
1, no. 1. Hal 50-64
Basu, S. (1997). “The Conservatism Principle and the Asymmetric Timeliness of
Earnings”. Journal of Accounting and Economics. Vol. 24 (1):hal. 3-
37Agustina, Linda, Shanie Sukmawati dan Kusmuriyanto. 2014. Pengaruh
Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Likuiditas Dan Return On Asset
Terhadap Kualitas Laba. Accounting Analysis Journal.
Biki, Reyther. 2013. “Pengaruh Konservatisme Akuntansi terhadap Asimetri Informasi
Dimorasi Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional”. Jurnal
Analisis. Vol. 2 No. 2, Dese mber 2013, Hal. 162 –170.
Brigham, F. E., & Houston, F. J. (2015). Fundamentals Of Financial Management
(Concise Ed). South Western: Cengage Learning
Danang Sunyoto (2016): Analisi Regresi dan Uji Hipotesis., Edisi Ketiga, Media
Pressindo., Yogyakarta.
Dewi, Anak Agung Puteri Kusuma, and I Made Pande Dwiana Putra. (2017). “Pengaruh
Leverage Dan Ukuran Perusahaan Pada Earnings Response Coefficient.”
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 19: 367–91.
Fahmi, Irham. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Givoly, D., & Hayn, C. (2000). "The Changing Time-Series Properties of Earnings, Cash
Flows and Accruals: Has Financial Reporting become more
Conservative?". Journal of Accounting and Economics. Vol. 29 (3): hal.
287– 320.
Harahap, Sofyan Syafri. (2013). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan Edisi 11.
Rajawali Pers, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2014. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Irawati, Dhian Eka. 2012. Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Laba, Ukuran
Perusahaan dan Likuiditas terhadap Kualitas Laba. Accounting Analysis
Journal, 1(2): h:1-6.
Kasmir. (2017). Analisis Laporan Keuangan. (Edisi 10). Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Kieso, Donald E. et al. 2015. Financial Accounting IFRS Edition. USA: Wiley.
Kusmuriyanto. 2014. “Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Likuditas dan
Return On Asset terhadap Kualitas Laba”. Accounting Analysis Journal.
Hal. 26-33.
Oktomegah, Calvin. 2012. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerapan Konservatisme
pada Perusahaan Manufaktur di BEI”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Akuntansi. Vol.1 No.1, Januari 201 2, Hal. 36 – 42.
Paramita, Ratna Wijayanti Daniar. 2012. “Pengaruh Leverage, Firm Size, dan Voluntary
Disclousure terhadap Earnings Response Coefficient”. Jurnal WIGA.
Vol.2 No.2, September 2012, Hal. 103 - 118.
Risdawaty, Iin Mutmainah Eka dan Subowo. 2015. “Pengaruh Struktur Modal, Ukuran
Perusahaan, Asimetri Informasi, dan Profitabilitas terhadap Kualitas
Laba”. Jurnal Dinamika Akuntansi. Vol. 7 No.2, September 2015, Hal
109-11 8.
Sandi, Khoerul Umam. 2013. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Earnings Response
Coefficient”. Accounting Analysis Journal.
Savitri, Enni. 2016. Konservatisme Akuntansi Cara Pengukuran, Tinjauan Empiris dan
Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Yogyaka rta: Pustaka Sahila
Subramanyam, K. R dan John J. Wild (2010). Analisis Laporan Keuangan. Edisi
10.Jakarta: Salemba Empat.
Suharli, Michell. (2005). Studi Empiris Terhadap Dua Faktor yang Mempengaruhi Return
Saham pada Industri Food and Baverages di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Akuntansi & Keuangan, Vol. 7, No. 2, November: 99-116.
Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi Perekayasaan Laporan Keuangan. Ketiga.
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Tuwentina, Putu dan Dewa Gede Wirama. 2014. “Pengaruh Konservatisme Akuntansi
dan Good Corporate Governance pada Kualitas Laba”. E-Journal
Akuntasi Universitas Udayana. Vol. 8 No.2, 2014, Hal 185-201.
Untari, Made Dewi Ayu dan I G usti Ayu Nyoman Budiasih. 2014. ”Pengaruh
Konservatisme Laba dan Voluntary Disclousure terhhadap Earnings
Response Coefficient”. E-Journal Akuntasi Universitas Udayana. Vol. 7
No.1, 2014 , Hal.1-18.
Watts, R.L. 2003. “Conservatism In Accounting Part I: Explanations And Implications”.
Journal Of Accounting And Economics. Vol. 17(3): pp 207- 221.
Wijaya, Anggita Langgeng. 2012. “Pengukuran Konservatisme Akuntansi : Sebuah
Literatur Review”. Jurnal Akuntansi dan Pendidikan, Vol 1 No.1.
Oktober.
Wulandari, Meliana. (2016). “Pengaruh Risiko Sistematis, Leverage, Persistensi Laba,
dan Kesempatan Bertumbuh terhadap Earning Response Coefficient pada
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”, Undergraduate Thesis,
Widya Mandala Catholic University Surabaya.
Wulandari. I A. Triesni & Bambang Herkulanus Suprasto. (2015). Konservatisme
Akuntansi, Good Corporate Governance dan Pengungkapan Corporate
Social Responsibility pada Earnings Respons Coefficient. E-journal
Akuntansi Universitas Udayana, 3(1), 173-190.
www.idx.co.id