NASKAH PROPOSAL
OLEH:
NAMA :HILMAN
NIM : A1C013040
JURUSAN : AKUNTANSI
UNIVERSITAS MATARAM
2017
JUDUL: PENGUNGKAPAN SOSIAL, DIVERSIFIKASI PERUSAHAAN, DAN
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar
perusahaan tercermin pada laba yang terkandung dalam laporan laba rugi.
sosialnya. Manajemen laba berada di grey area antara sebuah kecurangan dan
merupakan aktivitas yang diijinkan oleh prinsip akuntansi. Hal ini dikarenakan
keuangan dapat disebut sebagai tanggung jawab sosial pribadi dan cerminan
perilaku etis dari orang yang membuat laporan keuangan tersebut (Sulistyanto,
2008:110).
Salah satu skandal yang terjadi baru-baru ini yaitu pada Tesco. Tesco
terjadi adalah skandal akuntansi yang dilakukan Toshiba. Seperti yang dimuat
dalam money.cnn.com oleh Yan (2015), kasus ini bermula ketika Toshiba
sebesar 151,8 milyar ($ 1,2 milyar) selama tujuh tahun. Kepala eksekutif
Toshiba dan presiden Hisao Tanaka mengundurkan diri atas skandal akuntansi
yang mengguncang perusahaan. Delapan anggota dewan, termasuk wakil
ketua Norio Sasaki, juga telah mengundurkan diri dari jabatan mereka sebagai
20% sejak awal april ketika isu-isu akuntansi ini terungkap. Nilai pasar
perusahaan hilang sekitar 1.673 triliun ($ 13,4 milyar) dan para analis
merupakan salah satu merek elektronik paling dikenal di dunia serta memiliki
reputasi yang bagus itu kini hancur berantakan akibat skandal akuntansi yang
dari adanya konflik keagenan. Konflik keagenan tersebut terjadi karena terdapat
Dengan wewenang yang dimiliki ini, mungkin saja pengelola tidak melakukan
karena adanya asimetri informasi di mana agen memiliki informasi lebih banyak
melakukan praktik manajemen laba yaitu (1) Hipotesis Rencana Bonus (Bonus
(3) Hipotesis Biaya Politik (Political Cost Hypothesis). Bonus Plan Hypothesis
periode yang akan datang ke periode berjalan. Hal ini dilakukan semata-mata
Oleh karena itu sebagai bentuk pertahanan terhadap resiko-resiko yang dapat
langsung hal ini akan berdampak pada keberlangsungan hidup usaha yang di
dan pemangku kepentingan lain yang memiliki kepentingan yang berbeda, dan
sosial ini dapat membuat pihak manajemen yang berada dalam perusahaan
sosial terhadap manajemen laba yang dilakukan oleh Arief (2014) yang
laba perusahaan.
akan menjadi perusahaan multi bisnis yang tidak hanya bergerak pada satu lini
bisnis saja, semakin beragam lini bisnis yang dimiliki perusahaan maka akan
diproses oleh investor dan analis keuangan (El Mehdi dan Seboui, 2011).
manajemen laba.
Faktor lain yang juga digunakan dalam penelitian ini adalah kompensasi
oleh perusahaan atas jasa karyawan. Pada umumnya, tujuan setiap organisasi
akan cenderung untuk memilih metode akuntansi yang meningkatkan laba pada
periode berjalan. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Elfira
(2014) dengan kompensasi bonus sebagai variabel independen menyatakan
laba. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Ermayanti (2016),
hasilnya masih kontradiktif. Selanjutnya topik ini penting untuk diteliti, karena
manajemen laba masih menjadi tema yang menarik untuk dibahas seiring
dengan banyaknya kasus manajemen laba pada perusahaan besar. Selain itu,
maka rumusan masalah dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1 Manfaat Akademis
Secara akademis, penelitian ini dilakukan untuk memenuhi salah
satu syarat guna mencapai kebulatan studi strata satu (S1) pada Fakultas
2 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi empiris mengenai
2. Tinjauan Pustaka
perbankan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2011.
yang diukur menggunakan Indeks CSR (CSRI) yang berpedoman pada GRI.
Total sampel dalam penelitian ini adalah 41 sampel perusahaan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2010, 2011, dan 2012. Hasil analisis
laba.
laba.
Wijaya dan Christiawan (2014) menguji tentang pengaruh kompensasi
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel penelitian ini adalah
515 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-
goods industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2013
berikut :
Ukuran
Pajak 4 Perusahaan
Leverage
3,4, 5
Pengungka
pan Sosial 2,7,8
Diversifikas Manajemen
1,5,6,8,
i Laba
9
Perusahaan
Kompensasi 3,4,6,8
Bonus
6 9
Kepemilika
Ukuran n
KAP Manajerial
Gambar 2.1
Peta Penelitian Terdahulu
Keterangan :
1. Lupitasari (2013) 6. Nugroho (2015)
2. Arief (2014) 7 Suryani dan Herianti (2015)
3. Elfira (2014) 8. Ermayanti (2016)
4. Wijaya dan Christiawan (2014) 9. Dimarcia dan Krisnadewi (2016)
5. Darmawan (2015)
suatu hubungan yang timbul karena adanya kontrak yang ditetapkan antara
kompensasi keuangan tetapi juga dari tambahan yang terlibat dalam hubungan
suatu agensi, seperti waktu luang yang banyak, kondisi kerja yang menarik,
keanggotaan klub, dan jam kerja yang fleksibel. Principal diasumsikan hanya
biaya audit (audit fee); (2) pengeluaran untuk struktur organisasi dalam hal
dan hierarki manajemen; (3) biaya kesempatan yang dapat terjadi ketika
menyimpang.
sehingga apa yang dilakukan oleh pihak perusahaan akan kembali lagi kepada
melakukan kegiatan sosial yang memberikan dampak positif bagi pihak lain
kerangka kerja yang responsive terhadap masalah yang dihadapi para manajer
saat itu yaitu perubahan lingkungan (Freeman dan McVea, 2001). Tujuan dari
analis dan pihak lain (Ghozali dan Chariri, 2007). Pengungkapan corporate
(Riswari, 2012).
mendatang.
b. Menurunkan Laba (Income Minimization)
Pola ini dilakukan sebagai alasan politis pada periode laba yang
tinggi dengan cara seperti pada pola taking a bath. Hal ini dilakukan
dalam Verawati (2012) dapat dilakukan dengan tiga cara antara lain:
akuntansi berikutnya.
timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk
publik.
lini usaha baru, memperluas lini produk yang ada, memperluas wilayah
perusahaan multi bisnis yang tidak hanya bergerak dalam satu lini bisnis
saja, semakin beragam lini bisnis yang dimiliki perusahaan maka akan
investor dan analisis keuangan menjadi semakin tinggi. Jika di lihat dari
Meyer (1992) dalam Lupitasari (2012) juga berpendapat bahwa lini bisnis
dengan kinerja.
dan pesangon.
Initiative G4. Kompensasi bonus umumnya terdiri dari gaji, tunjangan dan
bonus yang ditujukan kepada dewan komisaris dan dewan direksi. Tindakan
manajemen laba yang dilakukan oleh pihak manajemen dapat terjadi karena
Diversifikasi Manajemen
Perusahaan Laba
Kompensasi
Bonus
Variabel Kontrol:
Profitabilitas
Leverage
Gambar 2.2
Rerangka Konseptual
dengan tenang.
yang dilakukan oleh Arief (2014) dan Ermayati (2016) yang menemukan
semakin sedikit informasi yang dimiliki oleh pemilik dan analis keuangan
terdiversifikasi pada lebih dari satu negara atau wilayah dan lebih dari
ini adalah:
3. Metode Penelitian
laba).
mengakses situs resmi dari Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id. Alasan
penentuan lokasi penelitian ini karena BEI merupakan sarana pasar modal
dengan mendapatkan data berupa laporan keungan dan laporan tahunan yang
telah dikeluarkan perusahaan manufaktur yang telah diaudit pada periode tahun
2012-2015.
penelitian ini adalah variabel yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung. Adapun
data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari laporan
Indonesia periode 2012-2015 yang dapat diakses melalui website resmi BEI
yaitu www.idx.co.id.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015. Sampel pada penelitian ini
diambil dengan metode purposive sampling, yaitu penentuan sampel atas dasar
tahun 2012-2015.
2. Menyediakan laporan keuangan yang lengkap selama tahun
2012-2015.
3. Menyajikan laporan keungan dalam mata uang Rupiah (Rp).
manajemen laba.
tersebut.
didefinisikansebagai selisih antara net income dan arus kas dari aktivitas
operasi, dibagi dengan total asset. Total accrual terdiri dan discretionary
accrual yang menjadi proksi untuk manajemen laba. Nilai total akrual di
DAit = TACit/TAit-NDAit
Dimana,
CFOit : Aliran kas dari aktivitas operasi perusahaan i pada periode ke- t
accruals
: error
lingkungan (34 item), praktik tenaga kerja (16 item), hak manusia (12
XKy
CSRIy=
ny
Keterangan :
tidak diungkapkan.
dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang diteliti. Variabel kontrol
laba yang diperoleh. Untuk itu, penelitian ini menggunakan rasio ROA
adalah nilai rata-rata dari setiap variabel penelitian. Minimum adalah nilai
paling rendah dari setiap variabel penelitian. Maximum adalah nilai paling
nilai rata-rata.
Asumsi Klasik ini terdiri dari empat uji yang akan dilakukan. Keempat uji
menguji apakah data dalam penelitan ini terdistirbusi normal atau tidak.
baik. Menurut Ghozali (2011), multikolonieritas dapat juga dilihat dari nilai
lainnya.
Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi
lebih besar dari 0,10 dan VIF lebih besar dari 10, maka dapat dikatakan
multikolonieritas.
dilakukan dengan uji glejser. Dalam uji glejser, jika nilai probabilitas yang
terjadi heteroskedastisitas.
Keterangan:
EM = Manajemen Laba
KB = Kompensasi Bonus
= Konstanta
e = Error
significance level 0,05 (= 5%). Jika nilai signifikansi lebih besar dari
maka hipotesis ditolak, yang berarti model regresi tidak fit. Jika nilai
signifikan lebih kecil dari maka hipotesis diterima, yang berarti bahwa
Dimarcia, Ni Luh Floriani Ria dan Komang Ayu Krisnadewi. 2016. Pengaruh
Diversifikasi Operasi, Leverage dan Kepemilikan Manajerial pada
Manajemen Laba. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol.15.3.
Prasetya, Pria Juni dan Gayatri. 2016. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap
Manajemen Laba dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility
sebagai Variabel Intervening. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.
Vol. 14. 1
Sulistyanto, H. Sri. 2008. Manajemen Laba, Teori dan Model Empiris. Jakarta:
Grasindo. Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/12/DPNP tentang
Corporate Governance di Perbankan. Surat Edaran Bank Indonesia No.
11/4/DPNP. www.bi.go.id.
Yan, Sophia. 2015. Toshiba CEO resigns over $1.2 billion accounting scandal.
http://money.cnn.com/2015/07/21/investing/toshiba-ceo-resigns/.
www. telegraph.co.uk