Jurnal Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi ISSN : 2442 - 9708 (Online)
Vol. No. Tahun : 1-20 ISSN : 1411 - 8831 (Print)
Doi: http://dx.doi.org/10.25105/mraai
Keywords : Terdiri atas 3 sampai 5 kata dan/atau kelompok kata. Ditulis sesuai urutan
abjad. Antara kata kunci dipisahkan oleh titik koma (;).
Tinjauan Literatur
Teori Agency
Teori agensi menjelaskan tentang hubungan antara principal dan agent,
principal bertindak sebagai kepala yang memberi wewenang dan agent bertindak
sebagai yang menjalankan tugas yang diberikan oleh principal. Hubungan antara
principal danaagent dapat bersifat asimetri information dikarenakan di dalam
perusahaan agent memiliki informasi yang lebih banyak dibandingkan principal
sehingga pihak agent dapat menyembunyikan informasi untuk kepentingan dirinya
sendiri. Asimetri antara manajemen (agent) dan pemegang saham (principal)
memberikan kesempatan kepada manajer untuk bertindak oportunis, yaitu memperoleh
keuntungan pribadi. dalam hal pelaporan keuangan manajer dapat melakukan
manajemen laba (earnings management) untuk menyesatkan pemilik (pemegang
saham) mengenai kinerja ekonomi perusahaan Kondisi ini terjadi akibat tak sejalannya
kebutuhan antara agen dan prinsipal. Agen melakukan manajemen laba agar laba bersih
yang dihasilkan dapat menarik minat publik namun menurut prinsipal hal tersebut tidak
sesuai dengan keinginannya karena akan merusak kredibilitas perusahaan.
Manajemen Laba
Manajemen laba adalah suatu kondisi dimana manajemen melakukan intervensi
dalam proses penyusunan laporan keuangan bagi pihak eksternal sehingga dapat
meratakan, menaikkan, dan menurunkan laba (Schipper, 1989). Sedangkan Healy dan
Wahlen (1999) menyatakan bahwa earnings management terjadi ketika manajemen
menggunakan keputusan tertentu dalam pelaporan keuangan dan penyusunan transaksi-
transaksi yang mengubah laporan keuangan, hal ini bertujuan untuk menyesatkan para
stakeholders tentang kondisi kinerja ekonomi perusahaan, serta untuk mempengaruhi
penghasilan kontraktual yang mengendalikan angka akuntansi yang dilaporkan.
Secara umum manajemen laba didefinisikan sebagai upaya manajer perusahaan
untuk mengintervensi atau mempengaruhi informasi-informasi dalam laporan keuangan
dengan tujuan untuk mengelabui stakeholder yang ingin mengetahui kinerja dan
kondisi perusahaan (Susanti & Margareta, 2019).
Kualitas Audit
Menurut Christiani dan Nugrahanti (2014) kualitas audit dipandang sebagai
kemampuan untuk meningkatkan kualitas pelaporan keuangan perusahaan dan
diharapkan juga agar mampu meningkatkan kepercayaan investor. Kualitas audit
digunakan sebagai gambaran pada laporan keuangan yang memiliki kemungkinan
ditemukannya salah saji oleh auditor dengan pemeriksaan yang sitematis serta
independen. Hasil audit yang berkualitas dapat terjadi apabila auditor berpengalaman
dan independen. Auditor yang memiliki lebih banyak pengalaman mampu mengetahui
secara detail dan melangsungkan ketentuan secara baik serta benar, sedangkan
independen apabila auditor menjumpai sebuah pelanggaran, kemudian melaporkan
pelanggaran tersebut (Widiastuty & Febrianto, 2010).
DeAngelo (1981) mendefinisikan kualitas audit sebagai probabilitas gabungan untuk
mendeteksi dan melaporkan kesalahan yang material dalam laporan keuangan. Kualitas
audit dipandang sebagai kemampuan untuk mempertinggi kualitas pelaporan keuangan
perusahaan. Ukuran KAP juga merupakan salah satu indikator kualitas audit yang juga
secara otomatis berhubungan positif dengan audit fees (Craswell, D.J, et al.,2002).
Sanjaya (2008) menunjukkan bahwa KAP yang berafiliasi dengan jaringan KAP Big 4
mampu mengurangi manajemen laba akrual pada perusahaan yang diaudit oleh KAP
Big 4. Hal ini karena laporan keuangan yang diaudit oleh KAP big four mampu
memberikan jaminan kualitas audit yang lebih baik sehingga mencegah perusahaan
dalam melakukan manajemen laba. Pendapat yang berbeda terdapat dalam penelitian
yang dilakukan oleh (Rahmawati et al., 2017) bahwa kualitas audit tidak membatasi
praktik manajemen laba. Kualitas audit hanya digunakan perusahaan sebagai daya tarik
investor semata.
Profitabilitas
Tujuan utama perusahaan adalah menghasilkan profitabilitas atau laba. Profitabilitas
diduga mempengaruhi manajemen laba karena perhatian investor yang besar pada
tingkat profitabilitas perusahaan dapat mendorong manajer untuk melakukan
manajemen laba. Semakin rendah laba yang diperoleh maka perusahaan cenderung
melakukan manajemen laba untuk menarik para investor menyetorkan modalnya ke
perusahaan. Profitabilitas akan menjadi acuan jangka panjang bagi investor karena
menyangkut tingkat pengembalian yang mereka harapkan pada periode tertentu.
Dimata publik perusahaan yang mempunyai rasio profitabilitas tinggi juga akan terlihat
baik dibandingkan yang rendah. Semakin tinggi nilai ROA (Return on Assets) berarti
penggunaan aktiva perusahaan semakin baik untuk menghasilkan laba. Laba
perusahaan juga berhubungan dengan pajak yang dibayarkan, semakin tinggi laba maka
semakin tinggi pula pajak yang dibayar hal ini memotivasi manajer untuk
meminimalisir laba sehingga berpengaruh pada pembayaran pajak (Chaniago &
Trisnawati, 2021).
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan suatu skala yang dapat diklasifikasikan besar
kecilnya berdasarkan jumlah karyawan, total aset, jumlah penjualan, dan kapitalisasi
pasar. Ukuran entitas pada dasarnya terbagi tiga kategori, yaitu entitas besar (large
firm), entitas menengah (medium firm), dan entitas kecil (small firm). Ukuran entitas
menggambarkan kemampuan operasi, seperti efektivitas pengendalian internal dan tata
kelola dan reputasi perusahaan. Perusahaan besar biasanya memiliki peran sebagai
pemegang kepentingan yang lebih luas. Ukuran perusahaan adalah skala menentukan
besar kecilnya perusahaan dengan melihat dari nilai equity, nilai penjualan, jumlah
karyawan, dan nilai total aset. Ukuran perusahaan akan mendorong praktik manajemen
laba.
Perusahaan besar memiliki basis pemegang kepentingan yang lebih luas
sehingga berbagai kebijakan perusahaan besar akan berdampak lebih besar terhadap
kepentingan publik dibandingkan dengan perusahaan kecil. perusahaan besar
cenderung lebih banyak menarik perhatian dan pengawasan dari investor, analisis,
kreditur, pemegang saham dan pemerintah. Bagi investor, kebijakan entitas akan
berimplikasi terhadap prospek cash flow dimasa yang akan datang, sedangkan bagi
pemerintah berdampak terhadap besarnya pajak yang akan diterima, serta efektifitas
peran pemberian perlindungan terhadap masyarakat secara umum (Bahri & Arrosyid,
2021).
KERANGKA KONSEPTUAL
Gambar 1
Bagan Kerangka Konseptual
Kualitas Audit
(X1)
Manajemen Laba
(Y)
Profitabilitas
(X2)
Ukuran Perusahaan
(X3)
Hipotesis
Pengaruh Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba
Kualitas audit dipandang sebagai kemampuan untuk memperkuat kualitas
laporan keuangan perusahaan (DeAngelo, 1981). Kualitas audit yang dilakukan oleh
auditor dapat diukur berdasarkan ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP). KAP Big-4
dianggap menjadi gambaran bahwa para auditor yang bekerja di KAP tersebut memiliki
keahlian dan juga reputasi yang bagus, sehingga membuat KAP Big-4 menjadi
berkualitas di mata orang-orang.
Berdasarkan hail penelitian yang dilakukan Aryanti, Kristanti & Hendratno
(2017) dan Khaerunisa & Hapsari (2019), telah menunjukkan bahwa kualitas audit
mempunyai pengaruh yang positif terhadap manajemen laba. Lalu pada hasil penelitian
terbaru yang dilakukan oleh Felita et al., (2020) menyatakan bahwa Kualitas audit
berpengaruh negatif terhadap manajemen laba dan hasil statistik juga memberikan hasil
yang demikian. Artinya ketika kualitas audit suatu KAP yang baik kualitasnya maka
manajer akan menghindari melakukan manajemen laba. KAP Big Four umumnya
dikenal dengan kualitas, independensi, kemampuan dan pengalaman yang baik, dengan
demikian manajer akan menghindari melakukan manajemen laba.
H1: Kualitas Audit berpengaruh negatif terhadap Manajemen Laba
METODE PENELITIAN
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di
otoritas jasa keuangan . Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode judgement sampling dengan menggunakan teknik purposive
sampling, yaitu dengan cara menunjukkan langsung pada suatu populasi berdasarkan
karakteristik atau ciri yang dimiliki sampel, dengan tujuan agar diperoleh sampel yang
representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Adapun kriteria pemilihan sampel
adalah :
1. Emiten Perbankan yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan untuk
periode 31 Desember 2017-2020.
2. Laporan keuangan dalam mata uang Rupiah.
3. Data yang tersedia lengkap untuk mendeteksi adanya manajemen laba
Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam halnya menghasilkan laba
(Paramitha & Idayati, 2020). Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan
menggunakan rasio return on asset (ROA) yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
Manajemen Laba
Manajemen laba menggunakan modified jones model dengan menghitung selisih total
accruals (TAC) dan nondiscretionary accruals (NDA). Pengukuran manajemen laba
diadopsi dari (Bahri & Arrosyid, 2021) dimana penghitungan TAC berdasarkan metode
Modifed Jones dengan rumus:
Keterangan
TAC = Total Accruals
Niit = Laba bersih entitas i pada periode t
CFOit = Arus kas operasi pada periode t
b. Total accruals yang diestimasi dengan persamaan regresi OLS (Ordinary Least
Square):
TACt/TAt-1 = (β)1 (1/TAt-1)+ (β)2 (∆ REVt/TAt-1) + (β)3 (PPEt/TAt-1) +
e……………… (2)
Keterangan
TACt = Total accruals dalam periode t
Tat-1 = Total aset periode t-1
(∆)REVt = Perubahan pendapatan dalam periode t
PPEt = Property, plan, and Equipment periode t
(β)1, (β)2, (β)3 = Koefisien regresi e = error term
c. Nondiscretionary Accruals
(NDA) NDTACt = (β)1 (1/TAt-1) + (β)2 [ (∆ REVt - ∆ RECt)/ TAt-1 ] + (β)3
(PPEt/TAt-1) + e…………… (3)
Keterangan
NDTACt = Non Akrual diskresioner pada tahun t
Tat-1 = Total Aset Periode t-1
(∆)REVt = Perubahan Pendapatan dalam Periode t
PPEt = Property, Plan, And Equipment periode t
(β)1, (β)2, (β)3 = Koefisien regresi
Contoh:
Amin, Muslim. Wan Ismail, Wan Khairuzzaman. Abdul Rasid, Siti Zaleha. Daverson,
Richard. Selemani, Andrew (2014). The Impact of Human Resources
Management Practices on Performance: Evidence from a Public University. The
TQM Journal, 26 (2): 49-84
Fitzsimmons, James A. Fitzsimmons, Mona J. Bordoloi, Sanjeev K (2014). Service
Management: Operations, Strategy, Information Technology, 8th Edition.
McGraw.Hill International Edition 2014.