Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY DAN INFORMASI KEUANGAN TERHADAP


MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2018- 2019)
PROPOSAL
Disusun Sebagai Salah Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Metode Penelitian Akuntansi
Dosen Pengampu : Dr. Evi Ekawati, S.E., M.Si

Disusun Oleh :
Kelompok 5
Devi Ratna Diningsih 2051030047
Meika Indriyani 2051030220
Ways al qorni 2051030181

AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN AJARAN 1445 H/2023 M
PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul
Dalam penelitian yang berjudul “ ” ini menjabarkan tentang penjelasan
judul tersebut agar dapat memahami topik pembahasan dan tidak terjadi
kesalah pahaman dalam judul tersebut. Penulis memberikan penjelasan
singkat mengenai Pengaruh Pengungkapan Corporate Social
Responsibility Dan Informasi Keuangan Terhadap Manajemen Laba pada
Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index sebagai berikut:
1. Corporate social responsibility (CSR) merupakan klaim stakeholders
agar perusahaan tidak hanya beroperasi untuk kepentingan para
pemegang saham (shareholders), tapi juga untuk kemaslahatan pihak
stakeholders dalam praktik bisnis, yaitu para pekerja, komunitas lokal,
pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), konsumen, dan
lingkungan (Nugroho, 2007). Oleh karena itu, suatu perusahaan tidak
hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham
(shareholders), tetapi juga untuk kepentingan pihak stakeholders dalam
praktik bisnis.
Jadi keterkaitan Corporate social responsibility (CSR) di judul ini yaitu
bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap pemegang saham
serta pekerja yang ikut serta dalam perusahaan.
2. Informasi keuangan adalah informasi yang memfasilitasi organisasi
untuk mengelola data keuangan bagi bidang-bidang yang terkait
sehingga dapat membantu menyelesaikan kegiatan di bidang keuangan
terutama untuk proses pencatatan dan laporan keuangan secara cepat.
3. Manajemen laba adalah tindakan pihak manajemen dengan cara
sengaja agar mendapatkan keuntungan pribadi atau untuk organisasi
dalam suatu proses terkait pelaporan keuangan. Sehingga manajemen
laba dapat merugikan pihak eksternal perusahaan, karena dapat
membuat pihak eksternal perusahaan melakukan suatu kesalahan
dalam pengambilan keputusan jika berdasarkan informasi dari laporan
keuangan yang terdapat praktik manajemen laba (Wardani & Santi,
2018).

B. Latar Belakang Masalah


Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah bentuk
tuntutan para pemangku kepentingan mengenai transparansi pelaporan
dampak bisnis perusahaan terhadap lingkungan. Tuntutan tersebut
kemudian bergerak menjadi sebuah kewajiban bagi entitas bisnis untuk
ikut andil dalam operasionalisasi korporasi dengan tujuan untuk
memberikan kenyamanan bahkan memberikan kesejahteraan bagi
masyarakat luas. Tanggung jawab terhadap lingkungan perusahaan ini
bermula dari keprihatinan atas dampak operasi perusahaan dalam aspek
sosial, ekonomi, dan lingkungan. Pemerintah Indonesia mendukung
adanya pelaksanaan CSR melalui Undang – Undang (UU) No. 40 Tahun
2007 pasal 74, yang dipertegas dengan Peraturan Pemerintah No. 47
Tahun 2012.
Praktik Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan
oleh perusahaan-perusahaan telah mengalami perubahan dari waktu ke
waktu. Menurut Wibisono (2007:3), saat industri berkembang setelah
terjadinya revolusi industri, banyak perusahaan yang masih memfokuskan
dirinya sebagai suatu organisasi yang hanya mencari keuntungan belaka.
Di Indonesia sendiri, praktik CSR mulai banyak dilakukan oleh
perusahaan di akhir tahun 1990-an yang dimulai dengan dikeluarkannya
UU. No. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup (UUPLH)
pasal 41 ayat (1), dengan ditetapkannya undang-undang tersebut, walau
memang belum mewajibkan perusahaan untuk melakukan kegiatan CSR,
dan kegiatan CSR yang dilakukanpun masih merupakan kegiatan yang
terbatas karena bersifat sukarela. Namun, setidaknya undang-undang
tersebut membuka harapan bahwa nantinya dapat membuat perusahaan
tidak melakukan berbagai macam kegiatan usaha yang dapat mencemari
lingkungan. Misalnya penggundulan hutan, polusi udara, air, dan
perubahan iklim. Begitu pula yang terjadi di Indonesia, banyak perusahaan
yang hanya berorientasi pada maksimalisasi laba untuk menunjukkan
kinerjanya dan mengabaikan dampak sosial dan lingkungan yang
ditimbulkan oleh perusahaan.
Pengungkapan CSR dan informasi keuangan yang baik dapat
meningkatkan kepercayaan investor dan stakeholder terhadap perusahaan.
Dalam lingkungan yang semakin kompetitif, perusahaan yang
memperhatikan aspek sosial dan lingkungan dan memiliki transparansi
dalam pengungkapan informasi keuangan cenderung lebih dihargai oleh
investor dan stakeholder. Meskipun perusahaan harus mematuhi prinsip
syariah, masih terdapat kemungkinan untuk melakukan manajemen laba
dengan cara memanipulasi laporan keuangan untuk memenuhi target laba
atau meningkatkan harga saham. Pengungkapan CSR dan informasi
keuangan yang buruk atau tidak akurat dapat merugikan reputasi
perusahaan dan mempengaruhi kepercayaan investor dan stakeholder.
Perusahaan yang dianggap tidak memperhatikan tanggung jawab sosial
dan lingkungan atau tidak memiliki transparansi dalam pengungkapan
informasi keuangan cenderung dihindari oleh investor dan stakeholder.
Karena dapat menghasilkan laporan keuangan yang menyesatkan,
sehingga menimbulkan risiko bagi para pemangku kepentingan
(stakeholders) dan terdapat kekhawatiran bahwa pengungkapan CSR dan
informasi keuangan yang tidak akurat atau manipulatif dapat memicu
terjadinya manajemen laba.
Manajemen laba merupakan merupakan fenomena sentral yang
terjadi di sejumlah perusahaan besar di dunia termasuk Indonesia. Sektor
perusahaan manufaktur, pertambangan, jasa, dan perbankan di Indonesia
menjadi beberapa sektor usaha yang tidak pernah luput dari isu
manajemen laba. Kasus manajemen laba yang pernah terjadi di Indonesia
melibatkan beberapa perusahaan besar, seperti PT Bumi Resources Tbk
(2012), PT Inovasi Infracom Tbk (2015), PT Timah Persero Tbk (2015),
dan PT Bank Bukopin Tbk (2016) (Siregar dan Veronika, 2017).
Rangan (1998) dalam Fauziah dan Marissan (2014) menyatakan bahwa
praktik manajemen laba yang terjadi di suatu perusahaan dapat
memberikan dampak serius pada perusahaan yang bersangkutan. Dampak
serius yang dimaksud, seperti mengurangi kepercayaan pemangku
kepentingan dalam penilaian kinerja perusahaan, mengurangi kredibilitas
perusahaan, menurunkan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan
modal dengan syarat yang menguntungkan, dan pada akhirnya
menghancurkan reputasi perusahaan. Perusahaan di Indonesia yang
berlomba-lomba dalam memajukan usahanya dan berorientasi pada
keuntungan saja diibaratkan seperti pisau bermata dua, di satu sisi
perusahaan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat namun disisi lain
banyak terjadi pencemaran lingkungan.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa terdapat
hubungan antara pengungkapan CSR dan manajemen laba, serta antara
informasi keuangan dan manajemen laba. Penelitian ini bertujuan untuk
menginvestigasi pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility
(CSR) dan informasi keuangan terhadap manajemen laba pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode
2018-2019, karena sektor manufaktur di Indonesia merupakan salah satu
sektor yang paling penting dan berpengaruh terhadap perekonomian
Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi
perusahaan dalam merancang kebijakan pengungkapan CSR dan informasi
keuangan yang tepat guna mengurangi tingkat manajemen laba dan
meningkatkan kepercayaan investor dan stakeholder terhadap perusahaan.

C. Identifikasi Dan Batasan Masalah


Adalah apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan
informasi keuangan berpengaruh terhadap manajemen laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
periode 2018-2019. Masalah ini penting untuk diteliti karena manajemen
laba dapat merugikan para pemangku kepentingan perusahaan dan
merusak kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan. Oleh karena itu,
diperlukan upaya untuk mencegah praktik manajemen laba di perusahaan.
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah hanya terfokus pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2018-2019.
Selain itu, hanya dua variabel yang dijadikan fokus yaitu pengungkapan
CSR dan informasi keuangan sebagai faktor yang mempengaruhi
manajemen laba. Penelitian ini tidak membahas faktor-faktor lain yang
dapat mempengaruhi manajemen laba seperti ukuran perusahaan, struktur
kepemilikan, dan jenis industri.
D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka muncul pertanyaan penelitian


yaitu "Bagaimana pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan
informasi keuangan mempengaruhi praktik manajemen laba pada perusahaan
yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)?"

E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR) terhadap praktik manajemen laba pada
perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index.
2. Untuk mengetahui pengaruh informasi keuangan terhadap praktik
manajemen laba pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic
Index.
3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh bersama antara
pengungkapan CSR dan informasi keuangan terhadap praktik
manajemen laba pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic
Index.
4. Untuk mengidentifikasi peran variabel-variabel kontrol seperti ukuran
perusahaan, leverage, dan umur perusahaan, dalam pengaruh
pengungkapan CSR dan informasi keuangan terhadap praktik
manajemen laba pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic
Index.
5. Untuk membandingkan pengaruh pengungkapan CSR dan informasi
keuangan terhadap praktik manajemen laba antara perusahaan yang
berbeda di dalam Jakarta Islamic Index.
F. Manfaat Penelitian

1. Kontribusi terhadap pengembangan ilmu akuntansi: Penelitian ini


diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
pengaruh pengungkapan CSR dan informasi keuangan terhadap
praktik manajemen laba pada perusahaan syariah di Indonesia. Hal ini
dapat membantu pengembangan teori dan konsep akuntansi, terutama
dalam konteks perusahaan yang menerapkan prinsip-prinsip syariah.
2. Kontribusi terhadap perusahaan: Penelitian ini dapat memberikan
wawasan kepada perusahaan tentang pentingnya pengungkapan CSR
dan informasi keuangan yang transparan dan akuntabel, serta
dampaknya terhadap praktik manajemen laba. Dengan mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi praktik manajemen laba,
perusahaan dapat memperbaiki praktik bisnis mereka dan
meningkatkan kepercayaan investor dan publik.
3. Kontribusi terhadap investor: Penelitian ini dapat memberikan
informasi kepada investor tentang perusahaan-perusahaan yang
menerapkan prinsip-prinsip syariah dan memperhatikan tanggung
jawab sosial mereka, serta dampaknya terhadap praktik manajemen
laba. Hal ini dapat membantu investor dalam mengambil keputusan
investasi yang lebih baik.
4. Kontribusi terhadap regulasi: Penelitian ini dapat memberikan
dukungan untuk kebijakan pemerintah dan regulasi tentang
transparansi pengungkapan CSR dan informasi keuangan, khususnya
untuk perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index.
Hal ini dapat membantu mendorong perusahaan-perusahaan untuk
memperbaiki praktik bisnis mereka dan memperkuat regulasi terkait.
Dengan demikian, hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat
yang signifikan bagi akademisi, praktisi, investor, dan pemerintah dalam
meningkatkan kualitas informasi keuangan dan pengungkapan CSR, serta
mengurangi praktik manajemen laba yang tidak etis di perusahaan-
perusahaan syariah di Indonesia.
G. Kajian Penelitian Terdahulu yang Releven
1. Beberapa kajian penelitian terdahulu yang relevan dengan proposal
skripsi "Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan
Informasi Keuangan Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan
yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index" antara lain:
2. Penelitian oleh Sembiring dan Ratmono (2018) yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pengungkapan CSR terhadap praktik
manajemen laba pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pengungkapan CSR berpengaruh negatif terhadap praktik manajemen
laba.
3. Penelitian oleh Amran dan Devi (2018) yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pengungkapan CSR terhadap praktik
manajemen laba pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh
negatif terhadap praktik manajemen laba.
4. Penelitian oleh Purwanti dan Harjito (2019) yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pengungkapan CSR dan ukuran perusahaan
terhadap praktik manajemen laba pada perusahaan yang terdaftar di
BEI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan CSR dan
ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap praktik manajemen
laba.
5. Penelitian oleh Yulianti dan Hidayat (2019) yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh informasi keuangan terhadap praktik
manajemen laba pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa informasi keuangan berpengaruh
positif terhadap praktik manajemen laba.
6. Penelitian oleh Rahayu dan Ady (2020) yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pengungkapan CSR dan leverage terhadap
praktik manajemen laba pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan CSR dan leverage
berpengaruh negatif terhadap praktik manajemen laba.
Dari kajian penelitian terdahulu tersebut, terlihat bahwa pengungkapan
CSR dan informasi keuangan berpengaruh terhadap praktik manajemen
laba pada perusahaan-perusahaan di BEI. Namun, masih perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh pengungkapan CSR dan
informasi keuangan terhadap praktik manajemen laba pada perusahaan-
perusahaan yang menerapkan prinsip-prinsip syariah, khususnya yang
terdaftar di Jakarta Islamic Index.
H. Metodelogi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian dengan


melibatkan variabel-variabel seperti pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR), informasi keuangan, dan manajemen laba.

Metode penelitian kuantitatif memungkinkan peneliti untuk


mengumpulkan data dalam jumlah besar dan menerapkannya pada analisis
statistik untuk menghasilkan temuan yang obyektif dan terukur. Dalam
penelitian ini, peneliti dapat menggunakan teknik pengumpulan data seperti
kuesioner dan analisis dokumen.

Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam metode penelitian


kuantitatif adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan hipotesis penelitian


Peneliti dapat menetapkan hipotesis penelitian yang berkaitan dengan
hubungan antara variabel-variabel yang diteliti, seperti hipotesis bahwa
terdapat pengaruh positif antara pengungkapan CSR dan manajemen laba.

2. Menetapkan populasi dan sampel penelitian

Populasi penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index.


Peneliti dapat menggunakan teknik sampling acak untuk menentukan sampel
penelitian yang representatif.

3. Membuat instrumen penelitian

Instrumen penelitian dapat berupa kuesioner untuk mengumpulkan data


pengungkapan CSR, informasi keuangan, dan manajemen laba dari responden
yang dipilih.

4. Mengumpulkan data

Setelah instrumen penelitian dibuat, peneliti dapat mengumpulkan data


melalui kuesioner atau analisis dokumen.

5. Menganalisis data

Data yang telah dikumpulkan kemudian dapat dianalisis menggunakan teknik


analisis statistik, seperti regresi linier, untuk menguji hipotesis penelitian.

6. Menarik kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, peneliti dapat menarik kesimpulan mengenai


hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Kesimpulan tersebut dapat
digunakan sebagai dasar untuk memberikan rekomendasi terkait praktik CSR
dan manajemen laba pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index.

I. Kerangka Teoritik.

Kerangka teoritik untuk proposal skripsi "Pengaruh Pengungkapan


Corporate Social Responsibility Dan Informasi Keuangan Terhadap
Manajemen Laba pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index"
dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Corporate Social Responsibility (CSR)

CSR adalah tanggung jawab perusahaan dalam melaksanakan kegiatan


yang dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar, stakeholder,
dan masyarakat secara umum. Pengungkapan CSR dalam laporan keuangan
perusahaan dapat membantu meningkatkan kepercayaan publik dan reputasi
perusahaan, serta menunjukkan tanggung jawab sosial dan lingkungan
perusahaan.

2. Informasi Keuangan

Informasi keuangan adalah informasi mengenai kinerja keuangan


perusahaan yang terkait dengan aspek keuangan seperti laporan keuangan,
neraca, dan arus kas. Informasi keuangan dapat membantu investor dan
stakeholder dalam menilai kinerja perusahaan dan memutuskan apakah akan
berinvestasi atau tidak.

3. Manajemen Laba

Manajemen laba adalah praktik yang dilakukan oleh perusahaan untuk


memanipulasi informasi keuangan guna menunjukkan kinerja keuangan yang
lebih baik dari kenyataannya. Praktik manajemen laba dapat membahayakan
kepentingan investor dan stakeholder, serta merusak kepercayaan publik
terhadap perusahaan.

4. Jakarta Islamic Index

Jakarta Islamic Index (JII) adalah indeks pasar saham syariah yang terdiri
dari saham-saham perusahaan yang menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam
kegiatan usahanya. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di JII diharapkan
menjalankan kegiatan usahanya dengan memperhatikan aspek sosial dan
lingkungan, serta menerapkan prinsip-prinsip syariah yang berlaku.
Berdasarkan kerangka teoritik di atas, dapat dijelaskan bahwa pengungkapan
CSR dan informasi keuangan dapat berpengaruh terhadap praktik manajemen
laba pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di JII. Oleh karena itu,
penelitian ini akan menguji hipotesis bahwa pengungkapan CSR dan
informasi keuangan berpengaruh terhadap praktik manajemen laba pada
perusahaan yang terdaftar di JII.

Anda mungkin juga menyukai