Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PROFIBILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN

ESG DI INDONESIA

Disusun Oleh:

Jemry Ony Yamlaay

12190427

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS


UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA
2023
A. LATAR BELAKANG
Permasalahan mengenai isu sosial dan kerusakan lingkungan menjadi dua agenda penting yang
perlu diperhatikan oleh masyarakat tanpa terkecuali perusahaan yang telah dipandang oleh banyak orang
sebagai bagian dari masyarakat. Perusahaan secara ideal diharapkan melibatkan diri dalam praktik ESG
untuk berkontribusi dalam pelestarian lingkungan dan sumber daya alam, sekaligus memperhatikan aspek-
aspek sosial dan tata kelola yang berkelanjutan. (Nisa, dkk, 2023).. Implementasi sebagai wujud kontribusi
perusahaan tersebut dikenal dengan istilah Corporate Social Responsibility (CSR) atau dalam bahasa
Indonesia disebut dengan tanggung jawab sosial perusahan. Tanggung jawab sosial perusahaan dimaknai
sebagai komitmen jangka panjang perusahaan untuk bertindak secara etis dan sesuai dengan hukum yang
berlaku guna memberi kontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional termasuk peningkatan kualitas
hidup dan lingkungan bagi karyawan, kelompok sosial, dan masyarakat secara luas (Antonius & Ida, 2023).
Pengungkapan ESG merupakan pengungkapan yang sifatnya sukarela (voluntary disclosure) yang
standar pelaporannya belum memiliki standar baku atau belum diatur dalam PSAK, sehingga jumlah dan
cara pengungkapan informasi tanggung jawab sosial dan lingkungan bergantung kepada kebijakan dari
pihak manajemen perusahaan. Namun menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007
tentang perseroan terbatas pasal 66 ayat 2 menyebutkan bahwa laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial
dan lingkungan merupakan salah satu informasi yang harus sekurang-kurangnya dimuat dalam laporan
tahunan (Otoritas Jasa Keuangan, 2021). Oleh karena, kebijakan pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan di Indonesia masih bersifat sukarela, maka didalam praktiknya masih banyak terjadi pelanggaran
tanggung jawab sosial perusahaan. Melihat masih banyaknya kasus pelanggaran tanggung jawab sosial
perusahaan, menimbulkan pertanyaan mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhinya.
Berdasarkan beberapa gap penelitian berikut akan dijabarkan faktor-faktor yang dinilai dapat mempengaruhi
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yaitu profitabilitas dan ukuran perusahaan.
Profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba
dari kegiatan operasionalnya (Lessambo, 2018: 217). Dewi & Sedana (2019) menyatakan bahwa perusahaan
dengan profitabilitas tinggi akan cenderung mendorong manajemen untuk melakukan tanggung jawab
sosialnya secara lebih aktif dan mengungkapkan informasinya secara lebih luas. Penelitian oleh Issa (2017);
Wahyuningsih & Mahdar (2018); menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Ukuran perusahaan merupakan skala yang digunakan untuk menentukan besar kecilnya suatu
perusahaan (Wiyuda & Pramono, 2017). Perusahaan besar akan cenderung mendapatkan perhatian lebih dari
masyarakat sehingga manajemen akan cenderung mengungkapkan informasi terkait tanggung jawab
sosialnya secara lebih luas guna memperoleh kepercayaan dari masyarakat dan investor. Semakin luasnya
pengungkapan tanggung jawab sosial ketika ukuran perusahaan semakin besar ditemukan dalam hasil
penelitian Julianto & Sjarief (2016).
Motivasi riset mengenai pengaruh profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan
ESG di Indonesia bertujuan untuk memahami dinamika antara kinerja finansial, skala perusahaan, dan
tingkat pengungkapan Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola. Motivasi utama melibatkan upaya untuk
mengeksplorasi sejauh mana perusahaan di Indonesia memanifestasikan tanggung jawab sosial melalui
informasi ESG, dengan fokus pada dampak profitabilitas pada inisiatif berkelanjutan dan peran ukuran
perusahaan dalam menentukan tingkat pengungkapan. Selain itu, penelitian ini dapat memberikan wawasan
mengenai keterlibatan investor, kepatuhan terhadap regulasi, serta bagaimana perusahaan yang aktif dalam
pengungkapan ESG dapat membangun reputasi yang berkelanjutan dalam jangka panjang, memberikan
kontribusi pada pemahaman praktik bisnis berkelanjutan di konteks Indonesia.

KOMPONEN DAN TAUTAN

Profitabilitas
H1 (+)

H2 (+) PengungkapanE
Ukuran SG

Variabel Kontrol:
Utang

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan ESG perusahaan yang terdaftar di
BEI?
2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan ESG perusahaan yang
terdaftar di BEI?
D. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara profitabilitas, ukuran perusahaan, dan tingkat
pengungkapan ESG di Indonesia. Tujuannya adalah memberikan pemahaman mendalam tentang faktor-
faktor yang memotivasi atau membatasi keterlibatan perusahaan dalam praktik bisnis berkelanjutan.

E. KONTRIBUSI PENELITIAN

Terdapat beberapa kontribusi yang diberikan oleh penelitian ini yaitu untuk:

E.1 Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran penting kepada perusahaan tentang lingkungan
organisasi dalam mempererat hubungan positif antara profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap
pengungkapan ESG.

E.2 Investor

Penelitian ini memberikan informasi terkait profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan
ESG.

E.3 Regulator

Penelitian ini memberikan informasi mengenai pentingnya pengungkapan ESG agar pemerintah dapat
mengeluarkan kebijakan terkait yang bermanfaat untuk meningkatkan kelembagaan regional dan
mempromosikan tanggung jawab pengungkapan ESG.

F. LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

F.1. Landasan Teori

F.1.1. Teori Stakeholders

Menurut Hadi (2011: 93) stakeholders adalah semua pihak, internal maupun eksternal, yang dapat
mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut
Robbins and Coulter (2007) menyatakan bahwa stakeholder merupakan pihak yang berkepentingan yang
meliputi pemegang saham, kreditor, konsumen, pemasok, pemerintah, masyarakat analis dan pihak lain.
Stakeholder teory berpendapat bahwa perusahaan bukan suatu entitas atas kepentingan pribadi dan
berorientasi pada keuntungan dengan tanpa mengurangi manfaat pada stakeholder baik atas pemegang
saham, kreditor, konsumen, pemasok, pemerintah, masyarakat analis, karyawan dan pihak lain (Lindawatiet
al., 2015). Teori Stakeholder menyatakan bahwa pengungkapan ESG menjadi sebuah bentuk
pertanggungjawaban perusahaan kepada Stakeholder bahwa perusahaan tidak hanya melakukan aktivitas
perusahaan demi kepentingan perusahaan saja namun, juga berusaha memnuhi tanggungjawabnya atas
kegiatan produksi yang dilakukan perusahaan yang memberi dampak negatif terhadap lingkungan maupun
sosial sekitar perusahaan. Adanya pihak yang diutamakan di dalam perusahaan yaitu Stakeholder yang ada
di masyarakat, dengan adanya pengungkapan ESG merupakan cara untuk mengelola hubungan organisasi d
engan kelompok Stakeholder yang berbeda. Sebuah perusahaan mampu mempertahankan kelangsungan
hidup perusahaan dengan dukungan dari stakeholder dan untuk mewujudkan itu perusahaan harus
mengumpulkan dan mencari stakeholder dengan berbagai aktivitas perusahaan untuk menarik perhatian
stakeholder. Dalam penelitian ini teori stakeholder digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel
profitabilitas dan variabel size terhadap pengungkapan Environmental Social Governance (ESG..

F.1.2. Pengungkapan Environmental Social Governance (ESG)

Pengungkapan Environmental Social Governance (ESG) merupakan metode pengukuran baru dalam
pengungkapan informasi sukarela perusahaan, dimana biasanya adalah pelaporan CSR dalam laporan
tahunan yang berdiri sendiri, pelaporan keberlanjutan dan kemudian dilanjutkan dengan pelaporan
terintegrasi (Ningwati, dkk, 2022). Skor ESG adalah pengukuran atau evaluasi objektif atas kinerja
perusahaan, dana, atau keamanan tertentu sehubungan dengan masalah Environmental (Lingkungan), Social
(Sosial) dan Governance (Tata Kelola) atau disingkat ESG. Sekarang dapat dilihat semakin banyak manajer
yang memasukkan ESG ke dalam proses alokasi aset perusahaan, menggunakan pendekatan holistik dengan
cara yang lebih holistik, serta semakin banyak investasi tematik bermunculan yang menarik bagi investor
yang memiliki tujuan investasi tertentu.

F.1.3. Profitabilitas (Profitability)

Profitabilitas (Profitability) adalah suatu kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh laba
(keuntungan) dalam periode waktu tertentu (Rifqiyah, 2016). Menurut Situmeang (2019), mengemukakan
bahwa “Profitabilitas (Probability) atau disebut juga rentabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan
mendapatkan laba melalui semua kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan
sumber yang ada seperti kegiatan penjual, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya”.
Menurut Permatasari (2016), profitabilitas menjadi salah satu faktor yang akan menarik investor
menanamkan sahamnya ke sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas
tinggi akan mengundang perhatian para investor berdatangan ke perusahaan, sehingga manajemen juga perlu
meningkatkan pengungkapan tanggungjawab perusahaannya.
F.1.4. Ukuran Perusahaan (Size)

Menurut Wicaksono (2020) ukuran Perusahaan merupakan skala yang digunakan dalam menentukan
besar kecilnya suatu perusahaan. Ukuran perusahaan ialah ukuran dimana perusahaan bisa dibedakan besar
kecilnya, berdasarkan total modal, total aktiva, dan pendapatan, semakin besar ketiga hal tersebut
menunjukan kondisi perusahaan yang makin kuat. Perusahan yang skalanya besar biasanya cenderung lebih
banyak mengungkapan tanggungjawab sosial dari pada perusahaan yang mempunyai skala kecil. Semakin
besar aktiva maka semakin banyak modal yang ditanam, semain banyak penjualan maka semakin banyak
perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula perusahaan itu dikenal dalam
masyarakat. Perusahaan dapat dibedakan menjadi dua yaitu perusahaan dengan ukuran besar dan perusahaan
dengan ukuran kecil. Perusahaan besar lebih cenderung untuk megungkapkan tanggung jawab sosialnya dari
pada perusahaan dengan skala kecil. Hal ini sesuai dengan teori stakeholder yang menyatakan bahwa
perusahaan dengan ukuran yang besar maka akan melakukan aktivitas yang lebih banyak sehingga memiliki
pengaruh yang lebih besar terhadap masyarakat, memiliki lebih banyak pemegang saham yang perhatian
terhadap program sosial perusahaan akan semakin luas.

F.2. Pengembangan Hipotesis

F.2.1. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Pengungkapan ESG.

Profitabilitas adalah faktor yang membuat manajemen memiliki kemampuan untuk memperoleh laba
(keuntungan). Dengan kemampuan memperoleh laba maka perusahaan dapat meningkatkan kepercayaan
stakeholder melalui pemaksimalan kinerja ESG sehingga perusahaan akan melakukan pengungkapan ESG
lebih luas. Hal ini menunjukkan bahwa besar nilai Profitabilitas suatu perusahaan dapat mempengaruhi
tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Dikaitkan dengan teori stakeholder, sebuah
pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan yang meliputi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan. dengan kemungkinan akibat dari kegiatan tersebut menimbulkan dampak negatif kepada
lingkungan sekitar bertujuan untuk memenuhi kepentingan perusahaan sendiri serta memberikan manfaat
bagi stakeholder. Beberapa peneliti sebelumnya juga memiliki pernyataan yang sama. Seperti pernyataan
yang diungkapkan oleh Indraswari & Astika (2017) dalam meneliti pengungkapan ESG pada perusahaan
makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2010-2012, hasil penelitian menunjukan bahwa
Koefisien Profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab perusahaan atau
Corporate Social Responsibility (ESG), artinya semakin besar nilai Profitabilitas maka akan semakin besar
pula nilai pengungkapan ESG yang dilakukan oleh perusahaan. Selanjutnya, menurut Rizki et al., (2019)
dalam penelitiannya pada perusahaan pertambangan periode 2015-2017 menyatakan bahwa Profitabilitas
berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggungjawab perusahaan. Berdasarkan definisi dan literatur
diatas maka dirumuskannya hipotesis yang pertama yaitu:
H1: Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan ESG.

F.2.2. Pengaruh Ukuran Terhadap Pengungkapan ESG.

Ukuran Perusahaan (Size) merupakan variabel penelitian yang sering dijumpai dan dipakai oleh para
peneliti sebelumnya. Variabel ini sering dipakai untuk menjadi variabel independent untuk mengungkapkan
luasnya pengungkapan tanggung jawab sebuah perusahaan. Dengan ukuran perusahaan yang besar
mendorong manajemen melakukan kinerja ESG dengan lebih baik sehingga perusahan akan
mengungkapkan informasi ESG lebih luas. Berdasarkan teori stakeholder, apabila ada sebuah perusahaan
yang memiliki nilai ukuran perusahaan yang besar maka perlu melakukan kinerja ESG lebih baik guna
mengikuti permintaan stakeholder. Dengan itu perusahaan perlu mengungkapkan informasi keuangan lebih
banyak dan lengkap hal itu dilakukan untuk menambah dukungan dari stakeholder. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Nilasari (2012) yang dilakukan padaperusahaan tambang yang terdaftar di listing dalam
BEI pada tahun 2010-2012 menemukan hasil bahwa Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap luas
pengungkapan tanggung jawab perusahaan. Hasil penelitian Putra (2016) yang dilakukan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012 – 2016 juga menemukan bahwa Ukuran
Perusahaan dapat mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Berdasarkan definisi
dan literatur diatas maka dirumuskannya hipotesis yang pertama yaitu:

H2: Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan ESG.

G. METODE PENELITIAN

G.1 Data dan sumbernya.

Data diperoleh dari osiris (data keuangannya) dan Bloomberg database (data ESG). Metode penyampelan
yang di simpulkan adalah, purpotive sampling, syarat syarat yang di gunakan sebagai berikut:

⮚ Perusahaan go publik di Indonesia 2018-2022

⮚ Perusahaan harus memiliki ESG scores

⮚ Perusahaan harus memiliki data untuk menghitung variabel penelitian.

G.2 Definisi Variabel

Tabel 1. Definisi Variabel dan Pengukuran Variabel


Variabel Deskripsi Indikator

ESG Envirommental, Social, and ESG disclosure = Total item dibagi total 1% to 100%
Governance Score pengungkapan maksimal

ROA Return on Asset Net Income dibagi Total Aset ratio

SIZE Firm Size Ln (Total Aset) ratio

LEV Leverage Total Liabilitas dibagi Total Ekuitas ratio

H. HASIL ANALISIS

H.1 Statistik Desktiptif


Tabel 2. Statistik Deskriptif
N Minimu Maximu Mean Std.
m m Deviation
ESG 208 19,00 73,87 43,6263 11,42390
ROA 208 -17,14 45,45 6,9953 8,67776
SIZE 208 22,30 26,63 24,4037 ,89158
LEVERAGE 208 ,12 ,96 ,4871 ,20008

H.2 Hasil Uji Hipotesis


Tabel 3. Regresi
Variabel Koefisien Uji T
Konstanta -16,132 -,741
ROA 0,337 *** 3,592
SIZE 2,385 *** 2,684
LEVERAGE -1,639 -,410
Sumber: Hasil Pengolahan Data
*** Signifikan Pada level 1%

H.3 Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
pengungkapan ESG, menunjukkan bahwa perusahaan yang lebih menguntungkan cenderung lebih aktif
dalam mengungkapkan informasi tentang aspek Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola. Hal ini dapat diartikan
bahwa keberhasilan finansial mungkin memberikan perusahaan keleluasaan finansial untuk berinvestasi
dalam inisiatif berkelanjutan dan meningkatkan transparansi mereka terkait ESG. Selain itu, temuan yang
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan
ESG menunjukkan bahwa perusahaan yang lebih besar memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk
melibatkan diri dalam praktik berkelanjutan dan memperlihatkan keterbukaan terkait dengan isu-isu ESG.
Dengan demikian, hasil penelitian ini memberikan dukungan bagi pentingnya faktor profitabilitas dan
ukuran perusahaan dalam mendorong perusahaan untuk mengadopsi praktik bisnis berkelanjutan dan
meningkatkan transparansi dalam pelaporan ESG.

I. KESIMPULAN DAN KETERBATASAN


Penelitian menyimpulkan bahwa profitabilitas dan ukuran perusahaan berdampak positif dan signifikan
terhadap pengungkapan ESG. Ini menunjukkan bahwa perusahaan yang lebih menguntungkan dan lebih
besar cenderung lebih aktif dalam mengungkapkan informasi mengenai aspek Lingkungan, Sosial, dan Tata
Kelola. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini yaitu pada konteks geografis atau sektor bisnis tertentu,
serta faktor-faktor tambahan yang memengaruhi pengungkapan ESG. Kesimpulan ini memberikan
kontribusi penting dalam pemahaman dinamika hubungan antara profitabilitas, ukuran perusahaan, dan
praktik bisnis berkelanjutan.

SUMBER
file:///C:/Users/JOGYEZ/Downloads/Documents/3121-Article%20Text-5018-1-10-20231020.pdf

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai