Anda di halaman 1dari 13

JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03 Tahun

2021 e- ISSN: 2614 – 1930

Pengaruh Gender Diversity, Kepemilikan Institusional, Profitabilitas,


Dan Leverage Terhadap Pengungkapan CSR Pada Perusahaan
Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI
1N.K.A Yusi Parwati, 1Luh Gede Kusuma Dewi

1
Jurusan S1 Akuntansi
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail: (1ayuyusi23@gmail.com, 1kusumadewi5758@gmail.com )

Abstrak
Studi ini bertujuan untuk menggambarkan pengaruh rentang gender, kepemilikan
institusional, profitabilitas, dan leverage terhadap studi CSR di lembaga pertambangan yang
terindeks di BEI untuk periode 2015-2019. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuantitatif, dengan fakta berupa angka-angka. aset arsip yang digunakan dalam
penelitian ini diperoleh dari laporan tahunan yang dipublikasikan melalui perusahaan
pertambangan di situs internet inventory trade Indonesia. seluruh populasi pada hal ini melihat
ditemukan 44 bisnis pertambangan yang terindeks di BEI. Pola dalam hal ini terlihat pada 85
unit evaluasi statistik, dengan metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling
disertai dengan berbagai standar. Dalam membaca statistik, metode yang digunakan adalah
regresi linier berganda yang diolah dengan bantuan software SPSS model 21. Hasil penelitian
menyatakan bahwa keragaman gender, kepemilikan institusional, dan profitabilitas sebagian
memiliki dampak yang fantastis terhadap tanggung jawab sosial atau CSR. sedangkan variabel
leverage berpengaruh negatif terhadap kewajiban sosial atau CSR.
Kata kunci: gender diversity, kepemilikan institusional, profitabilitas, leverage, pengungkapan
csr.

Abstract
This observe goals to describe the effect of gender range, institutional ownership,
profitability, and leverage on CSR disclosure in mining businesses listed at the Indonesia stock
alternate for the 2015-2019 period. The sort of studies used on this study is quantitative, with
statistics in the form of numbers. assets of data used on this observe have been acquired from
annual reports posted with the aid of mining organizations on the Indonesia stock change
website. the total populace in this have a look at amounted to 44 mining companies indexed at
the IDX. The pattern in this study amounted to 85 devices of information evaluation, with the
sampling technique the use of purposive sampling accompanied via numerous criteria. In
reading the records, the method used is a couple of linear regression analysis that's processed
with the assist of SPSS version 21 software program. The consequences of the examine state
that gender variety, institutional possession, and profitability in part have a high-quality influence
at the disclosure of social obligation or CSR. whilst the leverage variable has a poor impact on
the disclosure of social obligation or CSR.
Keyword: gender diversity, institutional ownership, profitability, leverage, CSR disclosure.

955
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03 Tahun
2021 e- ISSN: 2614 – 1930

PENDAHULUAN Tanggung Jawab Hukum Terkekang.


Perkembangan dunia bisnis Dengan berlakunya kebijakan yang
mengalami peningkatan grafik secara mengatur kewajiban sosial, tidak semua
signifikan disetiap periodenya, perusahaan harus konsisten melakukan
perkembangan ini dialami diseluruh dunia olahraga yang berkaitan dengan masalah
termasuk di Indonesia yang dibuktikan sosial dan lingkungan. Tidak lagi beberapa
dengan terdapat berbagai jenis bisnis yang kelompok Bahkan menunjukkan
bermunculan dan mengakibatkan ketatnya ketidakpekaan mereka terhadap hal-hal
persaingan yang dihadapi para pelaku tersebut, dengan tidak melakukan olahraga
usaha. Kegiatan operasional yang atau tidak menggunakan data tugas sosial
dilakukan perusahaan dalam meraih profit dan lingkungan dalam tinjauan tahunan.
menimbulkan berbagai permasalahan yang Perkembangan yang dialami oleh
mengundang perhatian masyarakat di suatu perusahaan tidak terlepas dari peran
sekitar perusahaan beroperasional, dimana manajemen perusahaan. Dewan komisaris
salah satu permasalahan yang hingga kini dan dewan direksi memiliki peran dalam
masih menjadi topik perbincangan adalah perkembangan perusahaan pada kegiatan
adanya kerusakan alam yang disebabkan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
oleh kegiatan perusahaan. Kerusakan alam Kesadaran akan pentingnya Pendidikan
ini berupa polusi udara, polusi suara, dan membangun kepribadian wanita yang
juga mencemarkan ekosistem maupun semakin dapat diandalkan dalam segala
lingkungan (Nanda & Rismayani, 2019). bidang dan dapat bertanggung jawab akan
Industri pertambangan adalah industri yang setiap tugas yang telah dilimpahkan
mendominasi dalam memberikan pengaruh terhadapnya (Septianingsih & Muslih,
atau dampak buruk terhadap lingkungan, 2019). Keberadaan wanita dalam anggota
hal ini disebabkan oleh kegiatan pengurus dewan dapat memberikan
operasional industry pertambangan peluang dalam memaksimalkan kontribusi
berhubungan erat dengan lingkungan, mulai perusahaan pada corporate philanthropy
dari sumber bahan yang digunakan berasal dengan membantu dalam menentukan
dari alam sehingga dalam memperoleh keputusan dan memberikan arah tujuan
bahan baku industri pertambangan harus maupun pengungkapan tanggung jawab
berhubungan langsung dengan alam. Pada sosial (Indriyani & Sudaryati, 2020). Kaitan
tahun 2019 tercatat 11 kasus pencemaran antara gender diversity dengan teori
oleh industri pertambangan, pada tahun stakeholder menunjukkan bahwa pengurus
2020 kasus pencemaran meningkat empat dewan direksi dan dewan komisaris dengan
kali lipat dari tahun sebelumnya yaitu anggota wanita memberikan sokongan
mencapai 45 konflik dimana diantaranya pada perusahaan dalam membentuk
mencemarkan tanah seluas 714.692 Ha. hubungan dengan pemangku
Dalam rangka berkepentingan.
mempertanggungjawabkan permasalahan Kepemilikan institusional memiliki
tersebut, pemerintah mengeluarkan tanggung jawab dalam pengawasan sesuai
gagasan tugas sosial perusahaan (CSR). dengan presentase besar investasi yang
Sebelum mengeluarkan aturan tentang berpengaruh dalam kinerja perusahaan.
kewajiban sosial perusahaan, CSR berubah Kepemilikan institusional juga berperan
menjadi sukarela sehingga kelompok harus dalam membendung atau mengurangi
melakukan kegiatanitu atau sekarang tidak. terjadinya fraud oleh pihak manajemen
Ketentuan yang mengatur tentang dengan kepemilikan institusional sebagai
kewajiban sosial atau CSR tertuang dalam system control untuk meningkatkan
undang-undang no. 30 tahun 2007 tentang pengawasan yang lebih optimal (Suminar &
pertanggungjawaban badan hukum (UUPT) Purnama, 2020). Acara institusional
dan undang-undang pemerintah no. 47 memiliki wewenang untuk meminta kontrol
Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab organisasi untuk menyediakan catatan
Sosial dan Lingkungan untuk Badan sosial sehingga agensi tercakup dalam

956
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03 Tahun
2021 e- ISSN: 2614 – 1930

dokumen tahunan untuk Anda menguntungkan terhadap CSR


meningkatkan nilai melalui mekanisme pertambangan organisasi yang terindeks
pasar sehingga biaya agensi dapat pada perubahan inventaris Indonesia.
berdampak (Annisa & Nazar, 2015). dalam penelitian Sari et al., (2013) berjudul
Profitabilitas adalah kemampuan Dampak Kepemilikan Institusional,
suatu perusahaan untuk memperoleh Komposisi Dewan Komisaris, Keseluruhan
pendapatan sehingga dapat meningkatkan Bisnis Perusahaan Secara Keseluruhan
nilai pemegang saham. Berdasarkan teori Volume Kinerja Perusahaan Kewajiban
legitimasi pada penelitian Oktariani & Sosial dalam Catatan Keberlanjutan dalam
Mimba, (2014), menyatakan bahwa ketika organisasi produksi yang terdaftar pada
perusahaan memperoleh laba dengan saham peluang, kepemilikan institusional,
presentase tinggi maka dianggap sebagai ROE, dan ROI berpengaruh terhadap
bagian dari pernyataan pada hubungan kuantitas CSR, sedangkan komposisi
antara profitabilitas dengan tingkat pengurus dan skala organisasi tidak
pengungkapan informasi sosia. Rasio yang berpengaruh terhadap besaran CSR. Selain
terdapat dalam rasio profitabilitas yang itu, dalam penelitian (Astika, 2015) di
dapat membantu menjadi alat ukur untuk bawah panggilan studi tentang pengaruh
kemampuan organisasi untuk menghasilkan profitabilitas, panjang organisasi, dan
pendapatan atau laba atas aset, kontrol persentase kepemilikan publik terhadap
dalam organisasi, kembali ke kepemilikan CSR. Efek dari ini melihat menunjukkan
(ROA). Pada teori stakeholder bahwa profitabilitas dan ukuran perusahaan
mengemukakan bahwa manajemen memiliki efek yang luar biasa, sementara
mendapat kesempatan dalam melakukan kepemilikan persentase publik memiliki
dan mengungkapkan tanggung jawab sosial dampak buruk pada CSR.
dari presentase laba yang diperoleh Kemudian pada penelitian
perusahaan terbilang tinggi yang Rahindayati et al., (2015) berjudul pengaruh
mengakibatkan terdapat alokasi dana variasi manajemen terhadap kuantitas
khusus untuk CSR (Wulandari & Sudana, kewajiban sosial perusahaan organisasi
2018). kuartal moneter dengan efek studi yang
Dalam penelitian Hasni & Rizki, menjelaskan bahwa keragaman gender,
(2013) menyatakan leverage merupakan keragaman nasional, keragaman
alat ukur seberapa besar perushaan dalam instruksional dan persentase administrator
membiayai asset perusahaan yang luar berpengaruh positif terhadap luasnya
bergantung kepada kreditor. Debt to CSR. Kemudian dalam penelitian Krisna &
fairness Ratio (DER) digunakan untuk Suhardianto, (2016) dengan judul elemen
mengukur kapasitas organisasi untuk yang berpengaruh pada kewajiban sosial,
membayar sebagian besar atau seluruh konsekuensi dari penelitiannya
hutang jangka panjang dan jangka menggambarkan bahwa ukuran organisasi
pendeknya dengan keuangan yang berasal dan komite audit memiliki dampak yang
dari total modal dibandingkan dengan baik pada faktor tugas sosial, bahkan
hutang keseluruhan. seperti profitabilitas, leverage, kepemilikan
Sebelumnya terdapat beberapa institusional, ukuran dewan komisaris, dan
penelitian tentang Pengungkapan ukuran dewan tidak berpengaruh kuat
Kewajiban Sosial atau Kewajiban Sosial terhadap tanggung jawab sosial. Dalam
Perusahaan. Diantaranya Hasni & Rizki studi Edison, (2017) yang mengontrol
(2013), judul penelitian ini adalah pengaruh kepemilikan, kepemilikan institusional dan
sifat keagenan terhadap kewajiban sosial kepemilikan manajerial, mereka memiliki
perusahaan kelompok pertambangan yang pengaruh pada sejauh mana kepemilikan
terindeks pada perubahan saham Indonesia empiris kewajiban sosial perusahaan (CSR)
dimana hasil penelitian ini (lihat institusi area vital yang terdaftar di
mengimplikasikan bahwa panjang Indonesia untuk saham alternatif tahun
keagenan dan pengaruh yang 2013). -2014), secara parsial panjang

957
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03 Tahun
2021 e- ISSN: 2614 – 1930

besar, struktur kepemilikan asing, Kajian telah selesai pada perusahaan


kepemilikan institusional, dan kepemilikan pertambangan yang telah terindeks pada
kepemilikan berpengaruh besar terhadap perdagangan persediaan Indonesia dalam
CSR, dan bentuk kepemilikan kepemilikan, jangka waktu 2015-2019. Bentuk penelitian
kepemilikan institusional, dan kepemilikan yang digunakan dalam hal ini adalah
secara serempak berpengaruh besar kuantitatif, menurut Sugiyono, (2016)
terhadap penggunaan CSR. bahwa bentuk penelitian kuantitatif adalah
Dari uraian di atas, penulis melakukan catatan-catatan dalam bentuk angka-angka,
tinjauan yang berjudul: Pengaruh Rentang atau fakta kualitatif yang diubah menjadi
Gender, Kepemilikan Institusional, angka atau angka. Subyek penelitian ini
Profitabilitas, dan Leverage terhadap adalah perusahaan yang tambangnya
Pengungkapan CSR pada Organisasi terindeks di perdagangan saham Indonesia
Pertambangan terindeks pada perubahan periode 2015-2019. Gadget yang diamati
saham Indonesia. berdasarkan uraian yang adalah keragaman gender, kepemilikan
telah diberikan, permasalahannya adalah institusional, profitabilitas, dan leverage
sebagai berikut: (1) Bagaimana pengaruh yang berpengaruh terhadap tanggung
rentang Gender terhadap Pengungkapan jawab sosial atau CSR. Bentuk fakta yang
CSR pada kelompok Pertambangan yang digunakan adalah informasi sekunder, yaitu
terdaftar di BEI?, (2) Bagaimana dampak data yang diolah dari evaluasi tahunan atau
kepemilikan Institusional terhadap CSR opini tahunan yang diamati di internet
Pengungkapan pada perusahaan www.idx.co.identitas perusahaan
pertambangan yang terdaftar di BEI?, (3) pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek
Bagaimana pengaruh Profitabilitas terhadap Indonesia selama 2015-2019.
Pengungkapan CSR pada perusahaan Variabel imparsial (X) dalam
pertambangan yang terindeks di BEI?, (4) penelitian ini adalah Keragaman Gender,
Bagaimana pengaruh Leverage terhadap Kepemilikan Institusional, Profitabilitas, dan
Pengungkapan CSR untuk usaha Leverage, dan variabel terstruktur dalam
pertambangan yang terindeks di BEI? penelitian ini adalah Kewajiban Sosial
METODE Perusahaan. Dimensi variabel penelitian
sebagai berikut:

958
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03 Tahun
2021 e- ISSN: 2614 – 1930

perusahaan (CSDI) terutama berdasarkan


Variabel dependen mengukur GRI G4. Ada 91 objek yang meliputi tanda-
penggunaan Indeks Pengungkapan Sosial tanda kategori moneter (9), kategori

959
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03 Tahun
2021 e- ISSN: 2614 – 1930

lingkungan (34), kelas ketenagakerjaan korelasi yang tidak memihak antar variabel,
(16), kategori hak asasi manusia (12), kelas mencari indeks negara dan nilai eigen, dan
masyarakat (sebelas), kelas kewajiban melihat ledakan toleransi dan varians. .
produk (9). Perhitungan CSDI diselesaikan biaya rinci (VIF). Jika harga toleransi > 0,1
dengan menggunakan prinsip pedoman dan biaya VIF < 10, maka dinyatakan tidak
variabel dummy, khususnya penggunaan terjadi multikolinearitas. Uji autokorelasi
metode dikotomis, di mana setiap objek bertujuan untuk menguji apakah versi
CSR di dalam instrumen diberi harga, dan regresi memiliki penanggalan atau korelasi
biaya studi tidak.terdeksi (Deakin, 2011). antara panjang t dan durasi sebelumnya (t-
Pendekatan evaluasi catatan yang 1). terdapat autokorelasi dalam versi
digunakan dalam tinjauan ini dibagi menjadi regresi, dapat dikatakan bahwa versi
empat bagian, yaitu: uji statistik deskriptif, regresi biasanya tidak benar (Sugiyono,
uji asumsi klasik, analisis regresi linier 2016). Cara pemeriksaan autokorelasi
berganda, dan evaluasi spekulasi. Langkah adalah dengan teknik ujian Durbin Watson,
pertama yang dilakukan dalam mengolah dimana dikatakan tidak ada tanda-tanda
fakta dalam penelitian ini adalah uji statistik autokorelasi jika biaya Durbin Watson
deskriptif, dimana pengujian ini digunakan antara nilai du dan 4-du. Senada dengan
untuk memberikan gambaran fakta dengan Sugiyono, (2016) uji heteroskedastisitas
menghargai harga bersama (mean), deviasi yang diuji menggunakan uji Gleiser, dimana
umum (Std.deviasi), varians, maksimum, jika setiap variabel yang tidak memihak
minimum, penjumlahan, jangkauan, tidak berpengaruh cukup besar terhadap
kurtosis, dan skewness dari masing-masing residual absolut (α = 0,05) maka
variabel dalam suatu pengamatan tanpa menyatakan bahwa model regresi masih
tujuan untuk menarik kesimpulan. dalam gejala homoskedastisitas atau tidak
Kemudian ada uji asumsi klasik, uji terdapat gejala homoskedastisitas. tidak
asumsi klasik sendiri terbagi menjadi empat ada tanda dan gejala heteroskedastisitas.
faktor yaitu uji normalitas, uji Untuk menguji hipotesis, teknik
multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji analisis data yang dapat digunakan adalah
heteroskedastisitas. Pemeriksaan regresi linier berganda, hal ini dikarenakan
normalitas dapat diselesaikan dengan terdapat 4 variabel bebas yaitu Gender
bantuan uji Kolmogorov-Smirnow Non- range, Kepemilikan Institusional,
Parametric Statistical (ok-S). fakta bahwa Profitabilitas, dan Leverage selain variabel
memiliki biaya dalam variasi lebih dari 0,05 terikat, khususnya Pengungkapan
biasanya diberikan. Untuk memeriksa ada Kewajiban Sosial atau CSR. Rumus yang
tidaknya tanda dan gejala multikolinearitas digunakan di dalam persamaan linier
dalam model regresi, ada banyak cara yang berganda yang relevan adalah:
dapat dilakukan, khususnya: mencari

960
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03 Tahun
2021 e- ISSN: 2614 – 1930

Berdasarkan informasi didapat dari situs


Koefisien kemauan melihat pada resmi perdagangan saham Indonesia, yaitu
target untuk mengukur pangsa kontribusi www.idx.co.identification, jenis institusi yang
variabel tidak memihak yang telah dapat dijadikan sampel dalam penelitian ini
dilakukan terhadap varian kenaikan atau adalah 17 perusahaan dengan 80-five
penurunan pada variabel basis. Nilai devices of fact evaluation selama 5 tahun
koefisien dedikasi berada dalam kisaran nol dari 2015 SD 2019 Pola yang digunakan
dan satu. Jika biaya R2 mendekati satu, dalam membangun Polanya adalah
semakin besar pengaruh variabel bebas purposive sampling dengan standar
terhadap variabel tersebut. Rumusan untuk sebagai berikut: (1) usaha pertambangan
koefisien dedikasi adalah: yang terdaftar di inventory change
R2 = r2 + 100% Indonesia periode 2015-2019, (2)
Dengan keterangan: perusahaan pertambangan yang membuat
R2 = Koefisien Determinasi laporan tahunan berturut-turut untuk
r2 = Koefisien Korelasi panjang 2015-2019, dan yang terakhir. (3)
khususnya instansi pertambangan yang
Uji signifikansi atau uji yang digunakan
melaksanakan dan mendokumentasikan
untuk menguji secara parsial variabel-
tugas sosial atau kegiatan CSR secara
variabel yang tidak bias pada variabel yang
berturut-turut selama periode 2015-2019.
ditetapkan saling mempengaruhi. Dengan
asumsi signifikansi memiliki nilai t
mengingat = 5% dari hasil uji regresi, maka Statistik Deskriptif
metode variabel tak bias memiliki kekuatan Statistik deskriptif dimaksudkan untuk
terhadap variabel terstruktur. pengujian menunjukkan gambaran statistik yang
spekulasi memiliki tingkat kepercayaan 95% dilihat dari kisaran sampel, harga minimum,
atau = 0,05 (5%). nilai terbanyak, harga rata-rata (sugesti),
HASIL DAN PEMBAHASAN dan penyimpangan modis (Std.deviasi)
pada masing-masing variabel tanpa
penarikan kesimpulan.

961
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03 Tahun
2021 e- ISSN: 2614 – 1930

kewajiban sosial atau CSR yang memiliki


Dari tabel di atas, kuncinya adalah fee minimum 0,495 dengan maksimum
bahwa variabel rentang gender memiliki 1,022, dan median 0,787 dan deviasi luas
biaya minimum 0,000 dan harga tertinggi 0,128.
0,200, dengan biaya rata-rata (tersirat) Uji Asumsi Klasik
0,032 dan standar deviasi 0,056. Variabel Perhatikan normalitas, pemeriksaan
kepemilikan institusional memiliki biaya ini bertujuan untuk memutuskan apakah
minimum 0,000, biaya tertinggi 1.000, distribusinya normal atau tidak melalui
dengan rata-rata 0,359 dan standar deviasi residual dari versi regresi. Dalam menguji
0,294. Selanjutnya variabel profitabilitas normalitas residual digunakan uji
memiliki biaya minimum sebesar -0,644 Kolmogorov-Smirnov, dimana jika
dengan biaya terbanyak sebesar 23,106, kemungkinan pentingnya harga residual
rata-rata sebesar 0,629 dan deviasi modis lebih dari 0,05 maka informasi dinyatakan
sebesar 3,353. Kemudian variabel leverage berdistribusi normal, begitu pula sebaliknya
memiliki harga minimum 0,042 dengan peluang kepentingan residual lebih rendah
biaya maksimum 34.086 dan median 2.076 dari biaya 0,05 maka fakta tidak
dan deviasi pilihan 4.144. Dan pada memberikan distribusi biasa.
akhirnya, variabel terikatnya adalah

korelasi antar variabel bebas dalam suatu


Dari tabel di atas, dapat dijelaskan model regresi, dimana dalam versi regresi
bahwa biaya signifikansi adalah 0,059 dapat dikatakan diinginkan jika tidak ada
dimana biaya lebih besar dari 0,05 korelasi antara variabel bebas. Ada
sehingga cek Kolmogorov-Smirnov tidaknya korelasi ini dapat dilihat dari nilai
menyatakan bahwa statistik yang diperiksa tolerance jika jauh lebih dari 10% dan biaya
biasanya dialokasikan. variance inflation factor (VIF) kurang dari
Pengujian Multikolinearitas, lihat ini 10.
digunakan untuk menguji ada tidaknya

Berdasarkan table diatas dapat


dikemukakan bahwa data yang diuji tidak
962
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03 Tahun
2021 e- ISSN: 2614 – 1930

mengalami multikolinieritas karena keempat tidaknya dalam versi regresi linier terdapat
variabel pada penelitian ini telah memenuhi korelasi atau hubungan antara periode t
persyaratan dimana nilai tolerance berada dengan periode sebelumnya (t-1). Dalam
diantara angka 0,0 – 1 (0,809; 0,992; 0,986; hal ini lihat, dapat dilihat dari biaya Durbin
0,901) dan nilai VIF kurang dari 10 (1,123; Watson (DW), jika biaya DW antara du dan
1,008; 1,104; 1,109). 4-du, tidak ada gejala autokorelasi.
Uji autokorelasi, adalah pengujian
yang digunakan untuk menguji ada atau

Dari data diatas dapat dijelaskan


bahwa biaya DW adalah 1.982, dimana
harga ini akan digunakan sebagai evaluasi
dengan biaya meja, harga 5% digunakan
karena tahap kepentingan. Sampel yang
digunakan pada pengujian ini berubah
Pada tabel di atas yang
menjadi 85 (n = 85) dengan variabel bebas
menunjukkan akibat dari uji
dibuka empat (k = 4). Nilai DW yang
heteroskedastisitas, dipastikan keempat
dihasilkan dengan cara autocracy check ini
variabel yang digunakan dalam penelitian
berada diantara nilai du yaitu 1.747 dan 4-
ini lebih dari 0,05 (0,152; 0,725; 0,168;
du yaitu 2.253. Dari hasil ini, versi
0,920) sehingga tidak ada variabel
dilepaskan dari tanda-tanda autokorelasi
heteroskedastisitas dalam model regresi
Uji heteroskedastisitas, digunakan
independen.
untuk mengetahui model regresi memiliki
Analisis Regresi Linier Berganda
ketidaksamaan varians dari pengamatan
lainnya. Pengecekan yang digunakan Analisis ini digunakan untuk menguji
adalah Gleiser lihat, di mana versi ini hipotesis yang sedang berjalan, khususnya
dilakukan dengan bantuan regresi nilai sisa untuk melihat pengaruh masing-masing
mutlak dengan variabel bebas, dimana variabel terhadap variabel positif, dimana
harga kepentingan yang digunakan sebagai analisis ini diukur dengan bantuan program
acuan adalah 0,05 jika biaya kepentingan software SPSS.
lebih dari 0,05 maka tidak terjadi
heteroskedastisitas, dan sebaliknya.

Y = 0,729 + 0,947 X1 + 0,099 X2 +


Diliha dari tabel tersebut, dapat 0,009 X3 – 0,007 X4 + e
dihasilkan persamaan regresi linier
berganda sebagai berikut:
Koefisien Determinasi
963
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03 Tahun
2021 e- ISSN: 2614 – 1930

Penelitian ini bertujuan untuk pada kisaran 0 dan satu, jika koefisien
mengukur proporsi kontribusi variabel yang dedikasi mendekati satu, kata kuncinya
telah dilakukan terhadap variasi dalam naik adalah pengaruh variabel pada variabel
turunnya variabel uji. Koefisien fee berada terkontrol.

cara yang berbeda. variabel. sekarang tidak


Nilai yang disesuaikan dari R2 di meja dijelaskan pada tampilan ini.
adalah 0,208 hingga 20,8%, di mana itu Uji Signifikansi (Uji t)
adalah pendekatan varians 20,8% bahwa Pengujian ini digunakan untuk menilai
tanggung jawab sosial atau CSR didorong secara parsial antara variabel bebas
dengan menggunakan variasi gender, terhadap variabel terikat saling
kepemilikan institusional, profitabilitas, dan mempengaruhi.
leverage, sementara 79,2% terinspirasi oleh

Konsep pemangku kepentingan


Dari tabel diatas dapat dinyatakan mengungkapkan bahwa memiliki peserta
bahwa tahap signifikansi variabel rentang perempuan di dalam dewan komisaris
gender adalah 0,000, harganya lebih kecil dapat membantu perusahaan membentuk
dari nol,05 di mana keragaman gender hubungan dengan pemangku kepentingan.
sebagian ini memiliki dampak yang baik Kehadiran perempuan dalam manajemen
pada pemeriksaan CSR dan pengujian pemberi kerja terkait dengan tugas dan
bahwa H1 adalah kebiasaan. Kepemilikan manajemen sosial perusahaan untuk
institusional memiliki tingkat signifikansi menjadi perusahaan yang hebat dan
0,022, yang secara otomatis kepemilikan memperhatikan norma dan nilai sosial
institusional parsial berdampak baik (Rahindayati et al., 2015). Seorang wanita
terhadap CSR dan menerima H2. memiliki rasa kepedulian yang cukup tinggi
Selanjutnya variabel profitabilitas yang terhadap individu. Dalam olah raga donasi
mendapat derajat signifikansi 0,019 induk dan kewajiban sosial, tentunya penilaian
dinyatakan lebih kecil dari 0,05 sehingga yang dilakukan oleh korporasi, kehadiran
dapat dinyatakan bahwa variabel para kontributor dewan mampu melakukan
profitabilitas memiliki pengaruh yang sangat kritik tersebut sehingga donasi dan
besar terhadap implementasi CSR dengan tanggung jawab sosial (CSR) berjalan
H3 luas. Variabel terakhir yaitu leverage sesuai keinginan dan hobi para pemangku
memiliki nilai signifikansi sebesar 0,036, kepentingan (Indriyani & Sudaryati, 2020).
sedangkan jika dibandingkan dengan Hasil dari uji variabel ini adalah
derajat signifikansi yang ditentukan jauh memiliki koefisien regresi sebesar 0,947
lebih kecil, namun jika dilihat dari t hal, yang berarti memiliki hubungan yang
leverage dimungkinkan negatif yaitu -2.131 sangat baik terhadap fee of social duty
dimana ini membuat leverage berdampak (CSR), jika keragaman gender meningkat
buruk terhadap CSR sehingga H4 ditolak. melalui satu unit, maka social duty (CSR)
Pengaruh Gender Diversity terhadap akan tumbuh dengan bantuan koefisien
Pengungkapan CSR keragaman regresi gender, yaitu 0,947.
964
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03 Tahun
2021 e- ISSN: 2614 – 1930

Untuk uji signifikansi parsial (pemeriksaan t) (CSR) pada organisasi pertambangan yang
menunjukkan thitung sebesar 4,027 dengan terdaftar di BEI dan H2 ditetapkan.
nilai signifikansi 0,000, fee ini berada di Pengaruh Profitabilitas terhadap
bawah 0,05 (0,000 < 0,05) yang Pengungkapan CSR
menunjukkan bahwa variabel keragaman Pengungkapan informasi tanggung
gender memiliki pengaruh yang luar biasa jawab sosial dipengaruhi oleh profitabilitas
terhadap kewajiban sosial pada usaha sesuai dengan pernyataan dalam teori
pertambangan yang terindeks di BEI, jadi legitimasi yaitu ketika perusahaan
H1 bersifat universal. memperoleh laba dengan presentase
terbilang tinggi, maka dianggap menjadi
Pengaruh Kepemilikan Institusional bagian dari pernyataan pada hubungan
terhadap Pengungkapan CSR antara profitabilitas dengan tingkat
Dalam memonitor manajemen, peran pengungkapan (Oktariani & Mimba, 2014).
yang diberikan oleh kepemilikan Hal ini dapat mempengaruhi pandangan
institusional menjadi salah satu keputusan oleh stakeholder terhadap kinerja
penting, dimana pengawasan yang lebih manajemen perusahaan atas kemampuan
ketat dan optimal didorong oleh kepemilikan dalam menghasilkan laba atau profit
institusional, hal ini sesuai dengan prinsip menggunakan asset.
pemangku kepentingan yang menyatakan Hasil penelitian pada variabel ini
bahwa peningkatan besar dalam memperoleh koefisien regresi yakni 0,009,
kepemilikan institusional merupakan sehingga dianggap memiliki dampak yang
pertumbuhan besar-besaran dalam baik terhadap tanggung jawab sosial (CSR),
kekuatan dan dorongan suatu entitas dalam jika profitabilitas akan meningkat dengan
melaksanakan tanggung jawab sosial yang bantuan satu unit, maka tanggung jawab
ditunjukkan dalam catatan tahunan dalam sosial (CSR) akan tumbuh dengan
konteks transparansi stakeholder dengan menggunakan koefisien regresi profitabilitas
tujuan agar meraih legitimasi dan sebesar 0,099. Uji kepentingan parsial (uji t)
mengoptimalkan nilai perusahaan (Suminar menyatakan bahwa profitabilitas memiliki
& Purnama, 2020). Stakeholder menjadi thitung sebesar 2,397 dan biaya
salah satu prioritas suatu perusahaan demi kepentingan sebesar 0,019. Signifikansi fee
menjaga eksistensi dan mempertahankan tersebut berada di bawah cost 0,05 agar
keberlangsungan suatu entitas, sehingga profitabilitas memiliki pengaruh yang luar
dalam segala aktivitas atau kegiatan yang biasa terhadap kewajiban sosial (CSR)
dilakukan perusahaan harus sesuai dengan pada perusahaan pertambangan yang
kebutuhan yang diinginkan oleh terindeks di BEI dan H3 sudah diterima.
stakeholder. Pengaruh Leverage terhadap
Hasil penelitian pada variabel ini Pengungkapan CSR
memperoleh koefisien regresi yakni 0,099, Semakin tinggi tingkat leverage yang
sehingga dianggap memiliki dampak yang dimiliki oleh pemberi kerja, tingkat informasi
luar biasa terhadap kewajiban sosial (CSR), tentang ekonomi, sosial dan lingkungan
jika kepemilikan institusional meningkat semakin berkembang. Entitas dengan
melalui satu unit, maka tugas sosial (CSR) tingkat leverage yang tinggi untuk
akan meningkat dengan koefisien regresi membiayai menghambat semua barang-
kepemilikan institusional, yaitu 0,099. Uji barang mereka menggunakan kisaran
signifikansi parsial (cek t) menyatakan harga pinjaman dari luar, yang berarti
bahwa kepemilikan institusional memiliki bahwa meningkatkan kuantitas yang dimiliki
nilai thitung sebesar 2,337 dan biaya organisasi untuk hutang sehingga sangat
signifikansi sebesar 0,022. Nilai minim untuk melakukan CSR.
kepentingannya berada di bawah 0,05 agar Hasil dari variabel ini memperoleh
kepemilikan institusional memiliki dampak koefisien regresi sebesar -0,007, sehingga
yang fantastis terhadap kewajiban sosial dianggap berpengaruh negatif terhadap
kewajiban sosial (CSR), jika profitabilitas
965
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03 Tahun
2021 e- ISSN: 2614 – 1930

akan meningkat sebesar satu satuan, maka melaksanakan kewajiban sosial. (4)
studi tanggung jawab sosial (CSR) akan Leverage berdampak negatif terhadap
lebih rendah dengan menggunakan tanggung jawab sosial atau CSR pada
koefisien regresi leverage sebesar 0,007. perusahaan pertambangan yang terindeks
Uji kepentingan parsial (pemeriksaan t) di BEI periode 2015-2019. Hal ini
menyatakan bahwa leverage memiliki menunjukkan bahwa memiliki rasio
thitung yang mengerikan sebesar 2,311 dan leverage melalui suatu organisasi tidak
biaya kepentingan 0,036. Hal ini berpengaruh pada fakta tentang kewajiban
menunjukkan bahwa ada pengaruh buruk sosial.
terhadap kewajiban sosial (CSR) SARAN
perusahaan pertambangan yang terindeks Berdasarkan keseluruhan hasil tinjauan dan
di BEI dan H4 ditolak. kesimpulan, saran yang dapat diberikan
SIMPULAN peneliti adalah bahwa pengendalian
Berdasarkan hasil penelitian dan korporasi diperkirakan akan berkomitmen
pembahasan, maka kesimpulan yang dapat untuk memberikan tanggung jawab sosial
diambil sebagai berikut: (1) Rentang gender yang dilakukan melalui badan usaha
memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap sebagai tanggung jawab terhadap
tanggung jawab sosial atau CSR pada lingkungan di sekitar lokasi operasional
instansi pertambangan yang terindeks pada setiap tahun, dan mengungkapkan olahraga
perdagangan saham Indonesia 2015-2019. tentang kewajiban sosial perusahaan dalam
Kehadiran perempuan dalam jajaran dewan arsip tahunan lebih lengkap, jelas, dan
komisaris dan dewan dapat mempengaruhi tepat. Bagi investor, lihat dulu warisan
pilihan tanggung jawab sosial dengan organisasi dan lihat korporasinya dulu, yang
bantuan perusahaan. (2) Kepemilikan meliputi unsur moneter, unsur sosial dan
institusional berpengaruh besar terhadap faktor lingkungan sebelum Anda mengambil
tanggung jawab sosial atau CSR pada keputusan untuk melakukan investasi.
instansi pertambangan yang terindeks di Penelitian ini mengkaji beberapa variabel
BEI periode 2015-2019. Hal ini yang mempengaruhi kewajiban sosial
menunjukkan bahwa pembentukan (CSR) pada lembaga pertambangan yang
kepemilikan dalam mengawasi manajemen terindeks di BEI, khususnya gender range,
dalam menegakkan dan melaksanakan kepemilikan institusional, profitabilitas, dan
tanggung jawab sosial atau CSR memiliki leverage. Bagi peneliti serupa, diharapkan
fungsi penting. (3) Profitabilitas menampilkan atau menemukan variabel
berpengaruh efektif terhadap kewajiban baru yang memodifikasi, termasuk
sosial atau CSR perusahaan pertambangan keragaman peserta di dewan pengurus,
yang terindeks BEI 2015-2019. Semakin dapat menambahkan sampel melalui
tinggi bagian pendapatan yang diselesaikan termasuk kriteria penelitian dan metode
oleh suatu entitas, semakin banyak penelitian yang memungkinkan untuk
kewajiban yang dimilikinya dalam mendapatkan hasil yang bervariasi.

DAFTAR PUSTAKA kepemilikan saham publik terhadap


Annisa, I. N., & Nazar, M. R. (2015). pengungkapan csr. E-Jurnal
Pengaruh Struktur Kepemilikan Akuntansi, 9(3), 816–828.
Dengan Variabel Kontrol Profitabilitas, Deakin. (2011). Pengaruh Corporate Social
Umur, Dan Ukuran Perusahaan Responsibility Terhadap Kinerja
Terhadap Luas Pengungkapan Perusahaan dengan Kepemilikan
Corporate Social Responsibility (Studi Asing Sebagai Variabel Moderating.
Empiris Perusahaan Manufaktur Di Bei Skripsi.
Tahun 2011-2013). EProceedings of Dharmawan Krisna, A., & Suhardianto, N.
Management, 2(1). (2016). Faktor-Faktor yang
Astika, I. B. P. (2015). Pengaruh Mempengaruhi Pengungkapan
profitabilitas, ukuran perusahaan, dan Tanggung Jawab Sosial. Jurnal
966
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03 Tahun
2021 e- ISSN: 2614 – 1930

Akuntansi Dan Keuangan, 18(2), 119– https://ojs.unud.ac.id/index.php/EEB/ar


127. ticle/view/12562
https://doi.org/10.9744/jak.18.2.119- Respati, R. D., & Hadiprajitno, P. B. (2015).
128 Analisis Pengaruh Profitabilitas,
Edison, A. (2017). Struktur Kepemilikan Leverage, Ukuran perusahaan, Tipe
Asing, Kepemilikan Institusional dan Industri, dan Pengungkapan Media
Kepemilikan Manajerial Pengaruhnya Terhadap Pengungkapan Corporate
Terhadap Luas Pengungkapan Social Responsibility (Studi Empiris
Corporate Social Responsibility (CSR). pada Perusahaan Manufaktur yang
Bisma: Jurnal Bisnis Dan Manajemen, Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
11(2), 164–175. Tahun 2014). Fakultas Ekonomika dan
Hasni, Y., & Rizki, H. Y. (2013). Pengaruh Bisnis.
Karakteristik Perusahaan Terhadap Sari, A. R., Sutrisno, & Sukoharsono, E. G.
Pengungkapan Corporate Social (2013). Pengaruh Kepemilikan
Responsibility Perusahaan Institusional, Komposisi Dewan
Pertambangan yang Tercatat di Bursa Komisaris, Kinerja Perusahaan
Efek Indonesia. Jurnal Manajemen terhadap Luas Pengungkapan
Dan Bisnis Sriwijaya, 2(3). Corporate Social Responsibility di
Indriyani, D. A., & Sudaryati, E. (2020). dalam Sustainability Report pada
Pengaruh Keragaman Gender Dewan, Perusahaan Manufaktur yang
Industri dan Ukuran Perusahaan Terdaftar di BEI. Jurnal Aplikasi
terhadap Donasi Corporate Social Manajemen, 11(3), 481–491.
Responsibility. E-Jurnal Akuntansi, Septianingsih, L. R., & Muslih, M. (2019).
30(8), 2009–2024. Board Size, Ownership Diffusion,
Marnelly, T. R. (2012). Corporate social Gender Diversity, Media Exposure,
responsibility (CSR): Tinjauan teori dan Pengungkapan Corporate Social
dan praktek di Indonesia. Jurnal Responsibility (Studi Kasus pada
Aplikasi Bisnis, 2(2), 49–59. Perusahaan Indeks SRI-KEHATI yang
Nanda, U. L., & Rismayani, G. (2019). terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Pengaruh Gender Diversity, Periode 2013-2017). Jurnal Akuntansi,
Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, 11(2), 218–229.
Ukuran Kap Terhadap Pengungkapan Solikhah, B., & Kuswoyo, A. (n.d.). kualitas
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. pengungkapan csr pada perusahaan
Jurnal Riset Keuangan Dan Akuntansi, lq45 dan faktor yang
5(1), 66–74. mempengaruhinya. jurnal akuntansi
https://doi.org/10.25134/jrka.v5i1.1882 dan auditing, 16(1), 41–53.
Oktariani, N. W., & Mimba, N. P. S. H. Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Bisnis
(2014). Pengaruh Karakteristik Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Perusahaan dan Tanggung Jawab Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Lingkungan pada Pengungkapan Suminar, R., & Purnama, D. (2020). Analisis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
E-Jurnal Akuntansi Universitas Pengungkapan Tanggung Jawab
Udayana, 3, 402–418. Sosial Perusahaan. Jurnal Ekonomi,
Rahindayati, N. M., Ramantha, I. W., & Akuntansi Dan Manajemen, 1(1).
Rasmini, N. K. (2015). Pengaruh Wulandari, A. A. A. I., & Sudana, I. P.
Diversitas Pengurus Pada Luas (2018). Pengaruh Profitabilitas,
Pengungkapan Corporate Social Kepemilikan Asing, Kepemilikan
Responsibility Perusahaan Sektor Manajemen, dan Leverage Pada
Keuangan. E-Jurnal Ekonomi Dan Intensitas Pengungkapan Corporate
Bisnis Universitas Udayana, 5(4), 312– Social Responsibility. E-Jurnal
330. Akuntansi, 22(2), 1445–1472.

967

Anda mungkin juga menyukai