Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Analisa Akutansi dan Perpajakan, Volume 5, Nomer 1, Maret 2021, Hlm 45-59

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL , UKURAN PERUSAHAAN,


MANAJEMEN LABA DAN KOMITE AUDIT TERHADAP PENGUNGKAPAN
CSR
(Studi Empiris Perusahaan manufaktur subsektor Food and Beverage Yang Tercantum Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2019)

Teguh Erawati
eradimensiarch@gmail.com
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Lia Indah Sari
lia.indahs998@gmail.com
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh kepemilikan manajerial terhadap
pengungkapan CSR, pengaruh ukuran perusahaan terhadap CSR, pengaruh manajemen laba terhadap
pengungkapan CSR, pengaruh komite audit terhadap pengungkapan CSR. Metode penarikan sampel
adalah nonprobabilitas, dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Data
diperoleh dalam bentuk dokumentasi laporan tahunan yang rutin diterbitkan setiap tahunnya oleh
masing-masing perusahaan. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 8 perusahaan yang terdaftar di
BEI selama 5 tahun. Metode analisis data yang digunakan didalam penelitian ini metode regresi linear
berganda yang diolah dengan menggunakan softwere IBM SPSS 22.Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kepemilikan manajerial memiliki pengaruh positif terhadap pengungkapan CSR. Ukuran
Perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan CSR. Manajemen Laba tidak memiliki
pengaruh terhadap pengungkapan CSR. komite audit memiliki pengaruh positif terhadap
pengungkapan CSR.

Kata kunci: Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, Manajemen Laba, Komite Audit,
Corporate Social Responsibility (CSR).

ABSTRACT
This study aims to prove the effect of managerial ownership on CSR disclosure, the effect of company
size on CSR, the effect of earnings management on CSR disclosure, the effect of the audit committee
on CSR disclosure. The sampling method was nonprobability, and the sampling technique used
purposive sampling. The data is obtained in the form of annual report documentation which is
regularly published annually by each company. The number of samples obtained were 8 companies
listed on the IDX for 5 years. The data analysis method used in this study is a classic assumption that
uses a multiple linear regression hypothesis test that is processed using the IBM SPSS 22 software.
The results show that managerial ownership has a positive effect on CSR disclosure. Company size
has no influence on CSR disclosure. Earnings management has no influence on CSR disclosure. the
audit committee has a positive influence on CSR disclosure.

Keywords: Managerial Ownership, Company Size, Earnings Management, Audit Committee,


Corporate Social Responsibility (CSR).

proses pembuangan limbah. Terkadang,


1. PENDAHULUAN dengan adanya persaingan bisnis
Tanggung jawab perusahaan membuat tiap perusahaan
terhadap lingkungan sosial dinilai mulai mengoptimalkan laba tanpa
dari pencarian bahan baku yang memperhatikan lingkungan sekitar.
dilakukan perusahaan untuk Dalam menjalankan usahanya,
memproduksi suatu produk hingga ke perusahaan memiliki tanggung jawab

Teguh dan Lia, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan... Page 45


Jurnal Analisa Akutansi dan Perpajakan, Volume 5, Nomer 1, Maret 2021, Hlm 45-59

yang besar terhadap pemangku suatu tanggung jawab sosial yang harus
kepentingan baik internal maupun ditanggung perusahaan dalam seluruh
eksternal. Tanggung jawab social yang rangkaian aktivias perusahaannya. Tetapi
dilakukan perusahaan merupakan pada kenyataannya perusahaan sering
tanggung jawab untuk menilai seberapa mengabaikan tanggung jawab sosial ini
besar kepedulian perusahaan terhadap sehingga terdapat beberapa kasus yang
masyarakat dan lingkungan sekitarnya. menimbulkan konflik dengan lingkungan
Menurut Undang-Undang Nomor 40 masyarakat sekitar.
tahun 2007 pasal 74 tentang Perseroan Perusahaan manufaktur sektor
Terbatas menyebutkan bahwa Perseroan industri barang konsumsi subsector Food
Terbatas yang menjalankan usaha and Beverage merupakan salah satu
dibidang dan/atau bersangkutan dengan sektor yang memanfaatkan sumber daya
sumber daya alam wajib menjalankan alam, menjadi salah satu sektor yang
tanggung jawab sosial dan lingkungan sering disoroti mengenai tanggung jawab
(DPR, 2007). sosial perusahannya. Selain itu
Banyaknya kejadian yang perusahaan Food and Beverage termasuk
menunjukkan masih sangat rendahnya industri yang produk akhirnya
penerapan Corporate Social berhubungan langsung dengan
Responsibility dunia bisnis yang ada di konsumen. Terkait limbah dan proses
Indonesia adalah sesuatu yang memiliki industri, baik limbah cair maupun udara
resiko yang sangat besar. Dengan menjadi masalah lingkungan yang tengah
keadaan yang sekarang, dimana semakin disoroti. Telah terdapat beberapa kasus
besar tuntutan dari kalangan pebisnis terkait permainan CSR yang dilakukan
agar perusahaan menyatkan praktik CSR oleh beberapa perusahaan Food and
secara tertulis, dalam bentuk laporan Beverage. Sebagai contoh PT. Siantar
pengungkapan Corporate Social Top di Bekasi yang tidak menerapkan
Responsibility (Fahmi, 2019). Dari CSR, dimana PT. Siantar Top membuang
penelitian yang dilakukan ini memiliki air limbah pabrik ke sungai. Sehingga
tujuan yaitu untuk mengetahui warga merasa terganggu karena bau yang
bagaimana pengungkapan CSR dalam menyengat dari aliran limbah tersebut
perusahaan Food and Beverage. Selain (https://sknteropong.com , 2017).
itu, dari penelitian ini juga mempunyai CSR diartikan sebagai tanggung
tujuan untuk melihat bagaimana jawab suatu organisasi terhadap efek
pengaruh langsung dari kepemilikan yang muncul dari aktivitas yang
manajerial,ukuran perusahaan, dilakukan perusahaan terhadap
manajemen laba dan komite audit lingkungan dan masyarakat (Sunarsih,
pengungkapan CSR. 2017). Informasi tentang tanggung jawab
Penelitian ini mengangkat perusahaan sekarang menjadi kewajiban
permasalahan dari tanggung jawab social bagi setiap perusahaan, karena sangat
yang dilakukan perusahaan barang mempengaruhi keberlansungan
konsumsi. Perusahaan barang konsumsi perusahaan karena informasi tersebut
adalah salah satu perusahaan yang digunakan sebagai dasar bagi mereka
dihadapkan dengan berbagai tuntutan, yang berhubungan dengan perusahaan
khususnya dengan menjadikan secara langsung maupun tidak langsung.
kepentingan dari pihak-pihak dalam Penelitian ini merupakan
komunitas bisnis seperti konsumen, pengembangan dari penelitian sebelumya
pesaing, pemegang saham, tenaga kerja, yaitu penelitian Nur Gandhi Mahesti,
lembaga keuangan dan masyarakat Zulaikha (2019) , adapun perbedaan
lainnya. Tuntutan dari pihak-pihak penelitian ini dengan sebelumnya adalah:
tersebut dapat dipertimbangkan sebagai 1. Tahun pengamatan penelitian

Teguh dan Lia, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan... Page 46


Jurnal Analisa Akutansi dan Perpajakan, Volume 5, Nomer 1, Maret 2021, Hlm 45-59

terdahulu yaitu tahun 2013-2016 stakeholder memiliki tujuan utama yaitu


dengan studi kasus pada perusahaan membantu manajer perusahaan untuk
manufaktur di Bursa Efek Indonesia, meningkatkan nilai dari aktivitas yang
sedangkan penelitian ini dilakukan oleh perusahaan dan
menggunakan tahun penelitian meminimalkan kerugian untuk
2015-2019 dengan studi kasus pada stakeholder.
perusahaan manufaktur subsector
Food and Beverage di Bursa Efek Teori Legitimasi
Indonesia. Teori legitimasi merupakan
2. Pada penelitian terdahulu menguji sumberdaya potensial bagi perusahaan
tentang pengaruh manajemen laba untuk bertahan hidup (going concern)
terhadap pengungkapan CSR, (Rizky. H & dkk, 2019). Teori legitimasi
sedangkan penelitian ini menambah menjelaskan perusahaan berusaha
tiga variabel independen yaitu memastikan bahwa perusahaan telah
kepemilikan manajerial ,ukuran beroperasi sesuai dengan norma yang ada
perusahaan dan komite audit. di lingkungan sekitar perusahaan berada,
3. Teori yang digunakan pada dimana perusahaan memastikan aktivitas
penelitian terdahulu yaitu teori mereka bias diterima oleh lingkungan
legitimasi sedangkan penelitian ini sekitar sebagai sesuatu yang sah.
menambahkan 3 (tiga) teori yaitu
teori agensi,teori signal dan teori Teori Signalling
stakeholder. Teori signal memberikan
informasi asimetri antara pemilik
2. LANDASAN TEORI DAN informasi (perusahaan) dengan pemakai
PENGEMBANGAN HIPOTESIS informasi (stakeholder) (Widiastuti &
Teori Agensi dkk, 2018). Teori signal merupakan
Teori agensi menurut (Jensen, dorongan bagi perusahaan untuk
M.C., and W.H. Meckling, 1976) adalah memberikan informasi yang positif untuk
hubungan keagenan sebagai suatu menyampaikan kebijakan perusahaan
kontrak antara satu atau lebih principle yang memiliki nilai tambah bagi
yang melibatkan agent untuk perusahaan. Pengungkapan CSR
melaksanakan beberapa layanan atas merupakan salah satu upaya pensignalan
nama principle dan memberikan kualitas perusahaan yang diharapkan
wewenang kepada agen membuat akan mengurangi asimetri informasi
keputusan. Teori ini menjelaskan (Widiastuti & dkk, 2018).
tentang hubungan kerja antara
pemegang saham (principal) dengan Corporate Social Responsibility
manajemen (agen) (Martha Yurdila J, H. Corporate Social Responsibility
Mukhzarudfa, 2019). menurut (Sunarsih, 2017) adalah
tanggung jawab suatu organisasi
Teori Stakeholder terhadap efek yang muncul dari aktivitas
Teori Stakeholder menyatakan yang dilakukan perusahaan terhadap
perusahaan bukanlah suatu entitas yang lingkungan dan masyarakat. Informasi
beroperasi untuk kepentingan perusahaan tentang tanggung jawab perusahaan
sendiri, tetapi perusahaan harus sekarang menjadi kewajiban bagi setiap
memberikan manfaat kepada para perusahaan, karena sangat
stakeholder-nya (kreditor,pemegang mempengaruhi keberlansungan
saham, pemerintah, konsumen, perusahaan karena informasi tersebut
masyarakat,supplier, analis, dan pihak digunakan sebagai dasar bagi mereka
lainnya) (Rizky. H & dkk, 2019). Teori yang berhubungan dengan perusahaan

Teguh dan Lia, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan... Page 47


Jurnal Analisa Akutansi dan Perpajakan, Volume 5, Nomer 1, Maret 2021, Hlm 45-59

secara langsung maupun tidak langsung. mengatasi adanya konflik kepentingan


yang timbul antara pihak manajemen dan
Kepemilikan Manajerial pemilik perusahaan.
Kepemilikan manajerial menurut
(Hermayanti & Sukartha, 2019) Pengembangan Hipotesis
merupakan ukuran saham biasa yang Hubungan Kepemilikan Manajerial
dimiliki oleh para manajemen. terhadap Corporate Social
Kepemilikan saham oleh manajerial Responsibility
diharapkan mampu untuk mengurangi Kepemilikan manajerial yaitu
agency cost yang timbul, karena dengan para pemegang saham dari pihak
kepemilikan saham perusahaan manajemen seperti dewan direksi dan
diharapkan manajer akan merasakan dewan komisaris yang ikut aktif dalam
manfaat dari keputusan yang diambilnya pengambilan keputusan (Wahidawati,
. Disaat manajerial memiliki kontribusi 2002) dalam (Adiputri Singal & Wijana
saham perusahaan maka mereka akan Asmara Putra, 2019). Sesuai dengan teori
bekerja secara sungguh-sungguh untuk agensi, kepemilikan saham oleh beberapa
mewujudkan hasil yang maksimal. investor, mereka cenderung akan
melakukan pengawasan terhadap
Ukuran Perusahaan manajer karena presentase kepemilikan
ukuran perusahaan menurut (Ivon saham yang tinggi maka mengandung
Nurmas Ruroh, 2018) adalah skala resiko yang tinggi juga. Kepemilikan
dimana dapat membedakan besar saham oleh beberapa investor merupakan
kecilnya perusahaan. Perusahaan yang mekanisme yang dipakai dalam
memiliki tingkat entitas bisnis yang mengawasi manajemen perusahaan.
tinggi akan mendorong para investor Sehingga keputusan-keputusan yang
untuk menginvestasikan saham kepada dibuat oleh manajer akan lebih berfokus
perusahaan dan jika saham perusahaan pada kepentingan-kepentingan
tinggi akan membuat pengungkapan CSR pemegang saham. Semakin banyak
meningkat, karena pendorong kepemilikan saham manajerial pada
pengungkapan CSR adalah kepemilikan perusahaan, maka semakin produktif
saham perusahaan yang tinggi. tindakan manajer untuk memaksimalkan
nilai perusahaan melalui pengungkapan
Manajemen Laba CSR. Hal ini terbukti dengan adanya
manajemen laba menurut (Imran penelitian yang dilakukan oleh (Adiputri
Rosman Hamabali, 2016) merupakan Singal & Wijana Asmara Putra, 2019)
kegiatan manipulasi laba yang dilakukan yang menyatakan bahwa Kepemilikan
pihak manajemen untuk mencapai tujuan manajerial yang dinilai dengan
tertentu. Manajemen laba tidak hanya presentase kepemilikan saham oleh pihak
berdampak pada pemilik perusahaan, manajer memiliki pengaruh yang
melainkan juga bagi para stakeholders. signifikan.
Sehingga dapat disimpulkan hipotesis
Komite Audit dari penelitin ini yaitu:
komite audit menurut (Helmi Nur H1: Kepemilikan manajerial berpengaruh
Anisah, 2018) yaitu pihak pendukung positif terhadap pengungkapan CSR.
dewan komisaris dalam menjalankan
tugas dan kewajibannya. Dengan komite Hubungan Ukuran Perusahaan
audit diharapkan mampu mendukung terhadap Corporate Social
kinerja dewan komisaris dalam Responsibility
pengungkapan laporan tanggung jawab Ukuran perusahaan diartikan
sosial perusahaan yang bertujuan untuk sebagai skala dimana dapat membedakan

Teguh dan Lia, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan... Page 48


Jurnal Analisa Akutansi dan Perpajakan, Volume 5, Nomer 1, Maret 2021, Hlm 45-59

besar kecilnya perusahaan (Ivon Nurmas tertentu. Manipulasi dilakukan agar laba
Ruroh, 2018). Sesuai dengan teori terlihat sebagaimana yang diharapkan
stakeholder, perusahaan yang besar akan perusahaan, (Imran Rosman Hamabali,
memiliki kepemilikan saham lebih 2016). Dari teori legitimasi dapat
banyak, maka dengan jumlah pemilik dilakukan perusahaan yang melakukan
saham yang banyak memerlukan CSR. Aktivitas dari perusahaan tersebut
informasi keuangan yang lebih besar. memiliki dampak yang sangat
Ukuran suatu perusahan dapat berpengaruh terhadap masyarakat
mempengaruhi luasnya pengungkapan sekitar, sehingga apa yang dilakukan oleh
informasi dalam laporan keuangan perusahaan tersebut akan kembali lagi ke
perusahaan. Semakin besar ukuran masyarakat. Manajer yang melakukan
perusahaan, maka semakin dikenal manajemen laba bisa saja menggunakan
masyarakat yang artinya semakin mudah informasi CSR untuk menyamarkan
mendapatkan informasi tentang kesempatan mereka sebagai bagian dari
perusahaan, karena perusahaan besar strategi. Manajer yang melakukan
akan lebih mendapat pengawasan manajemen laba akan semakin aktif
masyarakat sekitar dibanding dengan dalam meningkatkan citra dan menarik
perusahaan yang kecil sehingga akan dukungan dari publik dan stakeholder
mengungkap informasi yang lebih melalui kebijakan CSR. Dengan
banyak. Perusahaan yang besar akan mewujudkan kesan perusahaan yang baik
mendapat perhatian yang lebih dari terhadap lingkungan sosial maka
masyarakat luas. Perusahaan yang kecurigaan dari stakeholder dapat
mempunyai tingkat entitas bisnis yang dikurangi. Sehingga semakin tinggi
tinggi akan mendorong calon investor manajemen laba dilakukan maka CSR
untuk menginvestasikan saham pada yang dilakukan perusahaan juga harus
perusahaan sehingga jika saham semakin besar. Teori signaling juga
perusahaan semakin tinggi maka akan menjelaskan bahwa manajer memberikan
membuat pengungkapan CSR sinyal positif dengan mengungkapkan
meningkat, karena pendorong CSR yang tinggi untuk mengurangi
pengungkapan CSR yaitu kepemilikan asimetri informasi, dengan begitu
saham perusahaan yang tinggi. Hal ini laporan kinerja keuangannya akan
terbukti dengan adanya penelitian yang terlihat lebih transparan dan
dilakukan (Helmi Nur Anisah, 2018); mengindikasikan laporan kinerja
(Widiastuti & dkk, 2018); (Ivon Nurmas perusahaan yang dapat dipercaya.
Ruroh, 2018); (Martha Yurdila J, H. Manajer memanfaatkan pengungkapan
Mukhzarudfa, 2019); (Erawati & dkk, CSR untuk menutupi kesempatan
2018); (Vivian & dkk, 2020) yang manajemen dalam melakukan
menyatakan ukuran perusahaan memiliki manajemen laba.Hal ini terbukti dengan
pengaruh yang positif dan signifikan adanya penelitian yang dilakukan
terhadap pengungkapan CSR. Maka dari (Mahesti, 2019); (Mustika & dkk, 2015);
penelitian ini disimpulkan hipotesis (Imran Rosman Hamabali, 2016) yang
sebagai berikut : menyatakan bahwa manajemen laba
H2: Ukuran perusahaan berpengaruh memiliki pengaruh positif terhadap
positif terhadap pengungkapan CSR. pengungkapan CSR.
Dari penjabaran diatas maka disimpulkan
Hubungan Manajemen Laba terhadap hipotesis dari penelitian ini sebagai
Corporate Social Responsibility berikut : H3: manajemen laba
Manajemen laba merupakan berpengaruh positif terhadap
kegiatan manipulasi laba yang dilakukan pengungkapan CSR.
pihak manajemen untuk mencapai tujuan

Teguh dan Lia, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan... Page 49


Jurnal Analisa Akutansi dan Perpajakan, Volume 5, Nomer 1, Maret 2021, Hlm 45-59

Hubungan Komite Audit terhadap semakin besar pengungkapan tanggung


Corporate Social Responsibility jawab sosial pada perusahaan. Hal ini
Komite audit merupakan pihak terbukti dengan adanya penelitian yang
yang mendukung dewan komisaris dalam dilakukan (Vivi Andayani, 2020) dan
menjalankan tugas dan kewajibannya (Rivandi & Putri, 2019) yang
menyatakan komite audit memiliki
No Keteran Jumla pengaruh positif tehadap pengungkapan
. gan h CSR. Maka dari penelitian ini
Perusahaan manufaktur subsektor disimpulkan hipotesis :
1 Food and Beverage yang 26
H4 : komite audit bepengaruh positif
terdaftar di BEI dan menerbitkan
terhadap pengungkapan Corporate Social
laporan keuangan tahunan selama
periode 2015-2019 secara Responsibility
berturut-turut.
Perusahaan yang tidak memiliki 3. METODOLOGI PENELITIAN
2
data kepemilikan manajerial, (9) Penelitian ini menggunakan
ukuran perusahaan dan komite pendekatan penelitian kuantitatif dengan
audit.
jenis data yang digunakan adalah data
3 Perusahaan yang mengalami (6)
kerugian pada tahun 2015-2019. sekunder. Data yang digunakan adalah
Perusahaan yang tidak annual report perusahaan manufaktur
4
menggunakan mata uang rupiah (0) subsector Food and Beverage yang
dalam laporan keuangannya. terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
Perusahaan yang tidak 2015-2019. Teknik pengambilan sampel
5 (3)
mengungkapkan CSR dalam
Annual yang digunakan pada penelitian ini
Report. adalah teknik purposive sampling.
6 Perusahaan yang terpilih menjadi 8 Populasi dalam penelitian ini sebanyak
sampel. 26 perusahaan. Tetapi yang memenuhi
7 Jumlah tahun penelitian 5 kriteria penelitian hanya ada 8
Jumlah sampel 40 perusahaan selama 5 (lima) tahun periode
penelitian 2015-2019. Sehingga jumlah data
(Helmi Nur Anisah, 2018). Sesuai observasi sebanyak 40 data.
dengan teori agensi bahwa komite audit Tabel 1 Sampel Penelitian
mendukung pengungkapan CSR pada
laporan keuangan dalam memberikan Sumber : data diolah 2020.
informasi kepada stakeholder. Semakin Definisi Operasional
banyak jumlah anggota komite audit Corporate Social Responsibility
maka semakin baik fungsi pengawasan CSR diartikan sebagai tanggung
yang dilakukan sehingga dapat jawab suatu organisasi terhadap efek
mengontrol seluruh aspek kinerja yang muncul dari aktivitas yang
perusahaan dan akan semakin mudah dilakukan perusahaan terhadap
mengendalikan serta memantau lingkungan dan masyarakat (Sunarsih,
manajemen puncak akan semakin efektif. 2017). Pengungkapan CSR dihitung
Jika hasil dari audit tersebut baik, maka berdasarkan jumlah item index yang
akan meningkatkan kepercayaan tercantum pada annual report. Dalam
masyarakat dan akan membawa pedoman GRI versi 4 terdapat 91 item
manajemen tersebut untuk dengan 6 indikator (Global Reporting
mempertanggung jawab kan CSR yang Initiative, 2013). Rumus pengukuran dari
ada (Tio Sandi Boy Sihombing, Herlina pengungkapan CSR (Mahesti, 2019) :
Banjarnahor, Winda Alfionita, 2020).
Maka disimpulkan bahwa semakin
banyak jumlah komite audit akan

Teguh dan Lia, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan... Page 50


Jurnal Analisa Akutansi dan Perpajakan, Volume 5, Nomer 1, Maret 2021, Hlm 45-59

Ket: CSRDi = (1) TACit = NIit – CFOit (4)


Ket:
CSRDi : Pengungkapan CSR di TACit : Total accrual pada
perusahaan i. perusahaan i periode ke t
Xi : Jumlah skor dari indeks (sekarang). NIit : Laba bersih
pengungkapan yang bernilai 1 pada perusahaan i periode ke t
perusahaan i. n : Jumlah item indeks (sekarang).
pengungkapan CSR, n ≤ 91.
.
Kepemilikan Manajerial CFOit : Aliran kas dari aktivitas
Kepemilikan manajerial yaitu operasi pada perusahaan i periode
para pemegang saham dari pihak ke t (sekarang).
manajemen seperti dewan komisaris dan 2) Menentukan koefisien dari
direksi yang ikut aktif dalam regresi akrual.
pengambilan keputusan (Wahidawati,
2002) dalam (Adiputri Singal & Wijana TACit/Ait-1 =β1 (1/Ait-1) + β2 (ΔREVit – /Ait-
Asmara Putra, 2019). Berikut rumus 1) + β3 (PPEit/Ait-1)
perhitungan kepemilikan manajerial
(Hermayanti & Sukartha, 2019): (5)

Kepemilikan manajerial = (total saham dimiliki Ket:


manajemen) x 100% Ait-1 : Total asset pada
(2) perusahaan i tahun t-1
Total saham yang dimiliki perusahaan (sebelumnya). ΔREVit : Perubahan
pendapatan pada perusahaan i
Ukuran Perusahaan pada tahun t.
Ukuran perusahaan adalah ukuran PPEit : total aktiva tetap pada
dimana perusahaan dapat dikelompokkan perusahaan i tahun t (sekarang).
sesuai besar kecilnya perusahaan (Ivon 3) Menentukan nondiscretionary
Nurmas Ruroh, 2018). Pada penelitian ini accrual.
ukuran perusahaan disajikan dalam
bentuk logaritma. Berikut rumus NDAit = β1 (1/Ait-1) + β2
perhitungan ukuran perusahaan ((ΔREVit/Ait-1) – (ΔRECit/Ait-1) +
(Zulhaimi & Nuraprianti, 2019) : β3 ( PPEit/ Ait-1) (6)

Size : logN ( Total Aset Perusahaan ) (3) Ket:


NDAit : Non-discretionary accrual
Manajemen Laba
perusahaan i pada tahun t
Manajemen laba adalah kegiatan
(sekarang). ΔRECit : Perubahan
manipulasi laba yang dilakukan pihak
piutang pada perusahaan i tahun t.
manajemen untuk mencapai tujuan
4) Menentukan discretionary
tertentu (Imran Rosman Hamabali,
accrual.
2016). Manajemen laba pada penelitian
ini menggunakan proksi discretionary
accrual, untuk menghitung discretinary
accrual, pada penelitian ini
menggunakan Modifikasi Model Jones
(1991). Langkah-langkah
perhitungannya adalah sebagai berikut :
1) Menghitung Total Akrual

Teguh dan Lia, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan... Page 51


Jurnal Analisa Akutansi dan Perpajakan, Volume 5, Nomer 1, Maret 2021, Hlm 45-59

Ket: DAit = (TACit/Ait-1) –NDAit Adjust Std. Error of


(7) Mod R R Square
ed the
el
DAit : Discretionary accrual pada
R Estimate
perusahaan i tahun ke-t (sekarang).
Squ

Komite Audit are

Komite audit merupakan pihak 1 .57 .3 .258 67.184


8a
yang mendukung dewan komisaris dalam 3 677
5
menjalankan tugas dan kewajibannya
(Helmi Nur Anisah, 2018). Dalam menggunakan softwere IBM SPSS 22.
penelitian ini indicator ukuran komite Uji kualitas data dalam penelitian ini
audit diukur dari jumlah anggota komite yaitu melalui uji asumsi klasik yang
audit yang terdapat pada laporan terdiri dari Uji Normalitas, Uji
keuangan perusahaan. Rumus Multikoliniearitas, Uji
pengukuran komite audit (Helmi Nur Heteroskedastisitas, dan Uji
Anisah, 2018) : Autokorelasi. Sedangkan untuk Uji
Hipotesis yang digunakan adalah Uji
Komite Audit = ƩAnggota Komite Audit Simultan (Uji F), Uji Koefisien
Determinasi (R2) dan Uji Signifikansi
(8) Parsial (Uji T).

4. METODE ANALISIS DATA 5. HASIL DAN PEMBAHASAN


Teknik analisis menggunakan
statistic deskriptif, dan diolah
Pengujian Hipotesis Tabel 6 Hasil Uji F
a. Uji F (uji Stimultan) ANOVAa

Model Sum D Mea F Si menunjukkan nilai sebesar 4,398. Hasil


of f n g. dari pengolahan F tabel sebesar 2,63 , hal
Squ Squa ini menunjukkan bahwa nilai F tabel
ares re lebih besar daripada F hitung. Artinya
1 Regr 79407 4 1985 4 . secara bersama-sama variabel
essio .574 1.893 . 0 independen yaitu kepemilikan
n 3 0
9 6
manajerial, ukuran perusahaan,
Resid 15798 35 4513.
8 b manajemen laba dan komite audit
ual 2.326 781
memiliki pengaruh signifikan terhadap
Total 23738 39
9.900 variabel dependen yaitu pengungkapan
CSR.
a. Dependent Variable: CSR
b. Predictors: (Constant), komite audit, b. Uji Koefisien Determinasi (R2)
manajemen laba, ukuran perusahaan, Tabel 7 Hasil Adjusted R2
kepemilikan manajerial Model Summary
Sumber:Pengolahan data menggunakan
SPSS versi 22, 2021.
Berdasarkan hasil uji F pada table
6 besarnya nilai signifikansi masing-
masing model sebesar 0,006 < α (0,05).
Selain itu dapat dilihat dari F hitung pada
table hasil output SPSS yang

Teguh dan Lia, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan... Page 52


Jurnal Analisa Akutansi dan Perpajakan, Volume 5, Nomer 1, Maret 2021, Hlm 45-59

Kepemilikan Manajerial
a. Predictors: (Constant), komite audit,
manajemen laba, ukuran Terhadap Pengungkapan
perusahaan, kepemilikan manajerial
Corporate Social Responsibility
Sumber:Pengolahan data menggunakan SPSS Pada hipotesis yang pertama
versi 22, 2021. (H1) yang menyatakan
Kepemilikan Manajerial
Berdasarkan hasil uji koefisiensi memiliki pengaruh positif
determinasi pada table 7 diketahui nilai terhadap pengungkapan CSR
adjusted R square pada persamaan terdukung. Hasil yang
sebesar 0,258 atau 25,8%. Artinya 25,8% ditunjukkan pada table uji T
variasi dari variabel dependen, yaitu CSR besarnya signifikansi (sig.)
(Y) dapat dijelaskan variasi dari variabel sebesar 0,001 dimana nilai
independen yaitu kepemilikan manajerial signifikansi lebih kecil dari level
(X1), ukuran perusahaan (X2), signifikansi yang digunakan yaitu
manajemen laba (X3), dan komite audit sebesar 0,05. Selain itu dapat
(X4), sedangkan sisanya 74,2% persen dilihat dari T hitung pada table
dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang hasil output SPSS yang
tidak dimasukkan ke dalam model menunjukkan nilai sebesar 3,496.
regresi. Hasil dari pengolahan T tabel
sebesar 2,03011 , hal ini
c. Uji T (Uji Parsial) menunjukkan bahwa nilai T
Tabel 8 hitung lebih besar daripada T
Hasil Uji-T (Uji Signifikansi Pengaruh tabel. Berdasarkan hasil pada
Parsial) table tersebut dapat diartikan
Coefficientsa
bahwa Ho tidak terdukung dan Ha
terdukung.
Unstandard Standardize 2) Hasil Pengujian Pengaruh Ukuran
Model
ized d
t Si
Perusahaan Terhadap
Coefficie Coefficient g. Pengungkapan Corporate Social
nts s Responsibility
B Std. B
Pada hipotesis yang kedua
Error e (H2) yang menyatakan Ukuran
t Perusahaan memiliki pengaruh
a yang positif terhadap
1 (Constan 111.2 237.154 .469 .642 pengungkapan CSR tidak
t) 87
kepemili 1.641 .469 .542 3.49 .001
terdukung. Hasil yang
kan 6 ditunjukkan pada table uji T
manajeri
al
besarnya signifikansi (sig.)
ukuran .123 .080 .224 1.54 .132 sebesar 0,132 dimana signifikansi
perusah 3 lebih besar dari level signifikansi
aan
manajem -.069 .101 -.098 - .497
yang digunakan yaitu sebesar
en laba .687 0,05. Selain itu dapat dilihat dari
komite .436 .175 .394 2.49 .018 T hitung pada table hasil output
audit 0 SPSS yang menunjukkan nilai
a. Dependent Variable: CSR sebesar 1,543. Hasil dari
Sumber:Pengolahan data menggunakan SPSS pengolahan T tabel sebesar
versi 22, 2021. 2,03011, hal ini menunjukkan
Berdasarkan hasil uji T pada Tabel bahwa nilai T hitung lebih kecil
8 diatas dapat diketahui: daripada T tabel. Berdasarkan
1) Hasil Pengujian Pengaruh hasil pada table tersebut dapat

Teguh dan Lia, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan... Page 53


Jurnal Analisa Akutansi dan Perpajakan, Volume 5, Nomer 1, Maret 2021, Hlm 45-59

diartikan bahwa Ho terdukung hitung lebih besar daripada T


dan Ha tidak terdukung. tabel. Berdasarkan hasil pada
3) Hasil Pengujian Pengaruh table tersebut dapat diartikan
Manajemen Laba Terhadap bahwa Ho tidak terdukung dan Ha
Pengungkapan Corporate terdukung.
Social Responsibility
PEMBAHASAN
Pengaruh Kepemilikan Manajerial
Pada hipotesis yang ketiga Terhadap Pengungkapan CSR
(H3) yang menyatakan Hipotesis pertama pada penelitian
Manajemen Laba memiliki ini adalah Kepemilikan manajerial
pengaruh yang positif terhadap memiliki pengaruh positif terhadap
pengungkapan CSR tidak pengungkapan CSR. Nilai T hitung
terdukung. Hasil yang kepemilikan manajerial sebesar 3,496
ditunjukkan pada table uji T dengan tingkat signifikan 0,001. Angka
besarnya signifikansi (sig.) tersebut lebih besar dari T table sebesar
sebesar 0,497 dimana nilai 2,03011. Sehingga Ho tidak terdukung
signifikansi lebih besar dari level dan Ha terdukung. Artinya hipotesis 1
signifikansi yang digunakan yaitu terdukung. Artinya semakin banyak
sebesar 0,05. Selain itu dapat saham yang dimiliki manajemen maka
dilihat dari T hitung pada table
semakin luas pengungkapan corporate
hasil output SPSS yang
social responsibility. Dalam penelitian
menunjukkan nilai sebesar - ini dapat mendukung teori agensi yang
0,687. Hasil dari pengolahan T menjelaskan tentang hubungan kerja
tabel sebesar 2,03011, hal ini antara pemegang saham dengan
menunjukkan bahwa nilai T manajemen. Kepemilikan manajerial
hitung lebih kecil daripada T memiliki pengaruh positif terhadap
tabel. Berdasarkan hasil pada pengungkapan CSR. Semakin banyak
table tersebut dapat diartikan kepemilikan manajerial dalam
bahwa Ho terdukung dan Ha tidak perusahaan, maka semakin produktif
terdukung. tindakan manajer untuk memaksimalkan
4) Hasil Pengujian Pengaruh Komite nilai perusahaan melalui pengungkapan
Audit Terhadap Pengungkapan CSR. Salah satu cara untuk menunjukkan
Corporate Social Responsibility pengungkapan CSR yaitu dengan
Pada hipotesis yang keempat
manajer memaksimalkan nilai
(H4) yang menyatakan Komite perusahaan untuk meningkatkan benefit
Audit memiliki pengaruh positif manajer yang juga sekaligus
terhadap pengungkapan CSR meningkatkan image perusahaan.
terdukung. Hasil yang Dengan demikian, apabila image
ditunjukkan pada table uji T
perusahaan bagus maka akan menarik
besarnya signifikansi (sig.) para investor untuk menanamkan modal
sebesar 0,018 dimana nilai pada perusahaan. Hasil penelitian ini
signifikansi lebih kecil dari level terdukung oleh penelitian terdahulu yang
signifikansi yang digunakan yaitu dilakukan Adiputri Singal & Wijana
sebesar 0,05. Selain itu dapat Asmara Putra, (2019). Dalam penelitian
dilihat dari T hitung pada table yang dilakukan (Adiputri Singal &
hasil output SPSS yang Wijana Asmara Putra, 2019) menyatakan
menunjukkan nilai sebesar 2,490.
bahwa Kepemilikan manajerial yang
Hasil dari pengolahan T tabel dinilai dengan presentase kepemilikan
sebesar 2,03011 , hal ini saham oleh pihak manajer memiliki
menunjukkan bahwa nilai T

Teguh dan Lia, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan... Page 54


Jurnal Analisa Akutansi dan Perpajakan, Volume 5, Nomer 1, Maret 2021, Hlm 45-59

pengaruh signifikan terhadap pengaruh secara signifikan terhadap


pengungkapan CSR. Namun penelitian pengungkapan Corporate Social
ini tidak sejalan dengan penelitian (Helmi Responsibility. Namun hasil penelitian
Nur Anisah, 2018) yang menyatakan ini tidak sejalan dengan (Helmi Nur
bahwa kepemilikan manajerial tidak Anisah, 2018); (Widiastuti & dkk, 2018);
memiliki pengaruh terhadap (Ivon Nurmas Ruroh, 2018); (Martha
pengungkapan CSR. Yurdila J, H. Mukhzarudfa, 2019);
(Erawati & dkk, 2018); (Vivian & dkk,
Pengaruh Ukuran Perusahaan 2020) yang menyatakan ukuran
Terhadap Pengungkapan CSR perusahaan memiliki pengaruh signifikan
Ukuran perusahaan dalam dan positif terhadap pengungkapan CSR.
penelitian ini tidak memiliki pengaruh
terhadap pengungkapan CSR. Nilai T Pengaruh Manajemen Laba Terhadap
hitung ukuran perusahaan sebesar 1,543 Pengungkapan CSR
dengan tingkat signifikan 0,132. Angka Manajemen laba yang dalam
tersebut lebih kecil dari T table sebesar penelitian ini menggunakan proksi
2,03011. Sehingga Ho terdukung dan Ha discretionary accrual tidak memiliki
tidak terdukung. Artinya hipotesis 2 tidak berpengaruh terhadap pengungkapan
terdukung. Artinya besar kecilnya CSR. Hal ini dibuktikan dengan nilai T
perusahaan tidak dapat mempengaruhi hitung ukuran perusahaan sebesar -0,687
pengungkapan Corporate Social dengan tingkat signifikan 0,497. Angka
Responsibility. Dalam penelitian ini tersebut lebih kecil dari T table sebesar
tidak dapat mendukung teori stakeholder 2,03011. Sehingga Ho terdukung dan Ha
yang menyatakan perusahaan yang besar tidak terdukung. Artinya hipotesis 3 tidak
akan memiliki kepemilikan saham lebih terdukung. Artinya semakin tinggi
banyak, maka dengan jumlah pemilik praktik manajemen laba dilakukan
saham yang banyak memerlukan perusahaan tidak mampu memberikan
informasi keuangan yang lebih besar. luas pengungkapan CSR yang maksimal.
Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh Dalam penelitian ini tidak dapat
terhadap Corporate Social mendukung teori legitimasi yang
Responsibility. Hal ini disebabkan menyatakan semakin tinggi manajemen
dengan adanya peraturan yang laba dilakukan maka CSR yang
mewajibkan setiap perusahaan untuk dilakukan perusahaan juga harus semakin
mengungkapan kegiatan CSR besar. Manajemen laba merupakan
perusahaannya, sehingga pengungkapan tindakan yang melanggar etika. Dengan
CSR tidak mendukung besarnya ukuran hal tersebut, diduga perusahaan food and
perusahaan (Zulhaimi & Nuraprianti, baverage yang terdaftar di BEI memiliki
2019). Perusahaan kecil maupun besar komitmen yang tinggi untuk tanggung
sama-sama akan menjadi sorotan jawab social sehingga terbebas dari
masyarakat akibat dampak dari aktivitas tindakan manajemen laba.Selain itu
operasi perusahaan ke masyarakat luas, pelaksanaan kegiatan tanggung jawab
sehingga besar atau kecil suatu sosial yang dilakukan oleh perusahaan
perusahaan tetap memiliki tanggung tidak bertujuan untuk mengalihkan
jawab yang sama dalam melakukan perhatian investor akan pelaksanaan
pengungkapan tanggung jawab social kegiatan manajemen laba, namun
(Yunus Pakpahan, 2018). Penelitian ini pelaksanaan kegiatan tanggung jawab
sejalan dengan penelitian yang dilakukan sosial perusahaan semata-mata untuk
(Zulhaimi & Nuraprianti, 2019); (Yunus mentaati peraturan perundang-undangan
Pakpahan, 2018) yang menjelaskan (Santoso, 2016). Sehingga kegiatan
Ukuran Perusahaan tidak memiliki manajemen laba yang dilakukan oleh

Teguh dan Lia, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan... Page 55


Jurnal Analisa Akutansi dan Perpajakan, Volume 5, Nomer 1, Maret 2021, Hlm 45-59

manajemen perusahaan tidak mendukung ada (Tio Sandi Boy Sihombing, Herlina
kegiatan tanggung jawab sosial Banjarnahor, Winda Alfionita, 2020).
perusahaan. Penelitian ini sejalan dengan Maka semakin banyak jumlah komite
penelitiaan yang dilakukan oleh audit akan semakin besar pengungkapan
(Sunarsih, 2017); (Santoso, 2016) yang tanggung jawab sosial pada perusahaan.
menyimpulkan bahwa manajemen laba Hasil penelitian ini terdukung oleh
tidak memiliki pengaruh positif terhadap penelitian terdahulu yang dilakukan
CSR. Sehingga semakin tinggi (Rivandi & Putri, 2019) menyatakan
manajemen laba dilakukan maka tidak bahwa komite audit memiliki pengaruh
mempengaruhi pengungkapan CSR. positif dan signifikan terhadap
Namun penelitian ini tidak sejalan pengungkapan corporate social
dengan penelitian (Mahesti, 2019); responbility. Namun penelitian ini tidak
(Mustika & dkk, 2015); (Imran Rosman sejalan dengan penelitian (Helmi Nur
Hamabali, 2016) yang menyebutkan Anisah, 2018) ; (Vivi Andayani, 2020) ;
manajemen laba memiliki pengaruh (Septya Darmayanti, 2016) yang
positif terhadap pengungkapan menyatakan bahwa komite audit tidak
Corporate Social Responsibility. memiliki pengaruh signifikan terhadap
pengungkapan Corporate Social
Pengaruh Komite Audit Terhadap Responsibility.
Pengungkapan CSR
Hipotesis keempat pada penelitian KESIMPULAN
ini adalah Komite Audit memiliki Tujuan dari penelitian ini adalah
pengaruh positif terhadap pengungkapan untuk membuktikan bagaimana
CSR. Nilai T hitung komite audit sebesar Pengaruh Kepemilikan Manajerial,
2,490 dengan tingkat signifikan 0,018. Ukuran Perusahaan, Manajemen Laba
Angka tersebut lebih besar dari T table Dan Komite Audit Terhadap
sebesar 2,03011. Sehingga Ho tidak Pengungkapan Corporate Social
terdukung dan Ha terdukung. Artinya Responsibility. Penelitian ini
hipotesis 1 terdukung. Artinya semakin menggunakan sampel perusahaan
banyak jumlah anggota komite audit manufaktur subsector Food and
yang dalam perusahaan maka akan Baverage yang tercantum pada Bursa
mendorong pengungkapan corporate Efek Indonesia tahun 2015-2019.
social responsibility semakin luas. Dalam Variabel kepemilikan manajerial
penelitian ini dapat mendukung Sesuai memiliki pengaruh positif terhadap
dengan teori agensi yang menjelaskan pengungkapan CSR. Artinya bahwa
bahwa komite audit mendukung semakin banyak saham yang dimiliki
pengungkapan CSR pada laporan oleh manajemen perusahaan maka
keuangan dalam memberikan informasi semakin luas pengungkapan corporate
kepada stakeholder. Semakin banyak social responsibility. Sesuai dengan
jumlah anggota komite audit maka penelitian yang telah dilakukan oleh
semakin baik fungsi pengawasan yang (Adiputri Singal & Wijana Asmara Putra,
dilakukan sehingga dapat mengontrol 2019) menyatakan bahwa Kepemilikan
seluruh aspek kinerja perusahaan dan manajerial memiliki pengaruh signifikan
akan semakin mudah mengendalikan terhadap pengungkapan CSR. Variabel
serta memantau manajemen puncak akan Ukuran Perusahaan tidak memiliki
semakin efektif. Jika hasil dari audit pengaruh terhadap pengungkapan CSR.
tersebut baik, maka akan meningkatkan Artinya pengungkapan Corporate Social
kepercayaan masyarakat dan akan Responsibility tidak dapat diukur dengan
membawa manajemen tersebut untuk besar kecilnya suatu perusahaan. Sesuai
mempertanggung jawab kan CSR yang dengan penelitian yang telah dilakukan

Teguh dan Lia, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan... Page 56


Jurnal Analisa Akutansi dan Perpajakan, Volume 5, Nomer 1, Maret 2021, Hlm 45-59

oleh (Zulhaimi & Nuraprianti, 2019); mencakup seluruh perusahaan


(Yunus Pakpahan, 2018) yang perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
menyebutkan Ukuran Perusahaan tidak Indonesia dan menggabungkan lebih
berpengaruh secara signifikan terhadap banyak negara yang diteliti. Diharapkan
pengungkapan CSR. Variabel dapat menambah tahun penelitian yang
manajemen laba tidak memiliki pengaruh dapat mencerminkan penelitian jangka
terhadap pengungkapan CSR. Artinya panjang agar hasil pengukuran pengaruh
semakin tinggi praktik manajemen laba CSR menjadi lebih akurat dan dapat
yang dilakukan tidak dapat digeneralisasikan, dan tidak hanya
mempengaruhi pengungkapan corporate menggunakan laporan tahunan (annual
social responsibility. Sesuai dengan report) saja dalam memperoleh data
penelitiaan yang telah dilakukan oleh terkait CSR. Diharapkan dapat
(Sunarsih, 2017); (Santoso, 2016) yang menambah variabel independen lain yang
menyimpulkan bahwa manajemen laba dapat mempengaruhi pengungkapan
tidak memiliki pengaruh positif terhadap Corporate Social Responsibility.
CSR. Variabel komite audit memiliki
pengaruh positif terhadap pengungkapan
CSR. Artinya semakin banyak jumlah DAFTAR PUSTAKA
komite audit akan semakin besar Abidin, J., & Lestari, S. A. (2020).
pengungkapan tanggung jawab sosial Pengaruh Ukuran perusahaan dan
pada perusahaan.Sesuai dengan Ukuran Komite Audit terhadap
penelitian yang telah dilakukan oleh Pengungkapan Corporate Social
dilakukan (Rivandi & Putri, 2019) Responsibility. RISET & JURNAL
menyatakan bahwa komite audit AKUNTANSI, 4(1).
memiliki pengaruh positif dan signifikan https://doi.org/10.33395/owner.v4i
terhadap pengungkapan corporate social 1.214
responbility. Adiputri Singal, P., & Wijana Asmara
Putra, I. N. (2019). Pengaruh
Keterbatasan Penelitian Kepemilikan Institusional,
Dalam penelitian ini terdapat Kepemilikan Manajerial, dan
beberapa keterbatasan dan kelemahan Kepemilikan Asing Pada
yang dihadapi peneliti, antara lain: Pengungkapan Corporate Social
penelitian ini hanya terbatas pada sampel Responsibility. E-Jurnal
perusahaan manufaktur sub sector Food Akuntansi,
and Baverage dan banyak perusahaan Vol.298(No.
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 1),
tidak menerbitkan annual reportnya 468–484.
secara lengkap dari tahun 2015-2019, https://doi.org/10.24843/eja.2019.v
penelitian ini belum menambahkan 29.i01.p30
variabel- variabel lain yang mungkin Erawati, T., & dkk. (2018). Pengaruh
dapat mempengaruhi pengungkapan Ukuran Perusahaan Terhadap
Corporate Social Responsibility. Pengungkapan Corporate Social
Saran Responbility Dengan Profitabilitas
Berdasarkan kesimpulan dan Sebagai Variabel Moderating.
keterbatasan penelitian diatas, maka Jurnal Riset Akuntansi, 3(1), 136–
saran yang dapat diberikan oleh peneliti 159.
yaitu: peneliti selanjutnya, diharapkan Fahmi, M. (2019). Pengaruh
dapat memperluas sampel tidak hanya Karakteristik Perusahaan Terhadap
menggunakan sampel perusahaan sub Pengungkapan Corporate Social
sektor Food and Baverage tetapi dapat Responsibility. Jurnal Riset

Teguh dan Lia, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan... Page 57


Jurnal Analisa Akutansi dan Perpajakan, Volume 5, Nomer 1, Maret 2021, Hlm 45-59

Akuntansi Dan Bisnis, Vol. 19(1), Ukuran Perusahaan, Dewan


26–39. Komisaris, Leverage Dan
Ghozali dan Chariri. (2007). Teori Pengungkapan Media Terhadap
Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Pengungkapan Corporate Social
Undip. Responsibility (Csr). 11–25.
Global Reporting Initiative. (2013). Mustika, G., & dkk. (2015). Pengaruh
Pedoman Pelaporan Keberlanjutan Manajemen Laba Terhadap
G4. Global Reporting Initiative, 1– Pengungkapan Corporate Social
97. www.globalreporting.org Responsibility: Variabel Anteseden
Helmi Nur Anisah. (2018). Pengaruh Dan Variabel Moderasi.
Kepemilikan Manajerial, Komite Audit, Akuntabilitas, Volume 8(No. 3),
Ukuran Dewan Komisaris, Profitabilitas, 238–253.
Likuiditas , Profil Perusahaan, Dan https://doi.org/10.15408/akt.v8i3.2
Ukuran Perusahaan Terhadap 775
Pengungkapan Corporate Social Prasojo, F. B. (2017). pengaruh
Responsibility(CSR). Universitas manajemen laba terhadap corporate
Muhammadiyah Surakarta. Hermayanti, social responsibility (csr) berbasis
L. G. D., & Sukartha, I. M. (2019). website. Universitas Sanata
Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Dharma Yogyakarta.
Kepemilikan Institusional, dan Rivandi, M., & Putri, A. H. (2019).
Pengungkapan CSR Pada Kinerja Pengaruh Dewan Komisaris Dan
Keuangan Perusahaan. E-Jurnal Komite Audit Terhadap
Akuntansi, volume 27(3), 1703–1734. Pengungkapan Corporate Social
https://doi.org/10.24843/eja.2019.v2 Responsibility. Jurnal Manajemen
7.i03.p03 Dan Bisnis, 8(1), 128–141.
Imran Rosman Hamabali, S. P. H. https://doi.org/10.34006/jmbi.v8i1.
(2016). Pengaruh Manajemen Laba 77
Terhadap Pengungkapan Corporate Rizky. H, R., & dkk. (2019). Pengaruh
Social Responsibility. Simposium Kepemilikan Manajemen Serta
Nasional Akuntasi Vokasi. Kepemilikan Institusional,
Ivon Nurmas Ruroh, S. W. L. (2018). Profitabilitas Dan Kinerja
Pengaruh Profitabilitas, Lingkungan (Environmental
Leverage,Ukuran Perusahaan Dan Performance) Terhadap
Risk Minimization Terhadap Pengungkapan Corporate Social
Pengungkapan Corporate Social Responsibility. Jurnal Akuntansi &
Responsibility (Csr). Jurnal Keuangan Unja, 4(1), 34–44.
Akademi Akuntansi, 1(No 1), 42–53. https://doi.org/10.22437/jaku.v4i1.
Jensen, M.C., and W.H. Meckling. 7427
(1976). Theory of the firm: Santoso, B. (2016). Analisis Pengaruh
Managerial Behaviour, Agency Manajemen Laba, Profitabilitas,
Costs and Ownership Structure. Leverage Terhadap Pengungkapan
Journal of Financial Economics, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
Vol.3(No. 4), 305–360. Universitas Muhammadiyah
Mahesti, N. G. (2019). Pengaruh Jember.
Manajemen Laba Terhadap Septya Darmayanti. (2016). Pengaruh
Pengungkapan Corporate Social Profitabilitas, Kepemilikan
Responsibility. Diponegoro Journal Institusional, Kepemilikan Asing,
of Accounting, Vol. 8(No. 1), 1–12. Dewan Komisaris, Dewan
Martha Yurdila J, H. Mukhzarudfa, W. Komisaris Independen, Komite
(2019). Pengaruh Profitabilitas, Audit Terhadap Pengungkapan

Teguh dan Lia, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan... Page 58


Jurnal Analisa Akutansi dan Perpajakan, Volume 5, Nomer 1, Maret 2021, Hlm 45-59

Corporate Social Responsibility. Ukuran Perusahaan, Tipe Industri,


Universitas Islam Negeri Syarif Growth, Dan Media Exposure
Hidayatullah Jakarta, 3(2). Terhadap Pengungkapan Tanggung
https://www.metis2020.com/wp- Jawab Sosial Perusahaan (Studi
content/uploads/METIS_D1.4_v3.p Empiris pada Perusahaan yang
df%0Ahttps://www.metis2020.com Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
/documents/deliverable Tahun 2014-2015). Riset Akuntansi
s/index.html%0Ahttps://www.metis Dan Keuangan Indonesia, 3(2),
2020.com/metis-deliverables-d1-4- 107–117.
d2-4-d3-3-d4-3-d6-5- and-d7-3- https://doi.org/10.23917/reaksi.v3i2
were-completed-in-february- .6745
2015/index.html%0Ahttp Yunus Pakpahan, L. R. (2018). Analisis
Sunarsih, S. (2017). Pengaruh Pengaruh Profitabilitas, Ukuran
Manajemen Laba Terhadap Perusahaan, Ukuran Dewan
Pengungkapan Corporate Social Komisaris, Dan Media Exposure
Responsibility (CSR) Dengan Terhadap Pengungkapan Tanggung
Mekanisme Corporate Governance Jawab Sosial. JURNAL
Sebagai Variabel Moderasi. AKUNTANSI, 18(2).
Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu- Zulhaimi, H., & Nuraprianti, N. R.
Ilmu Agama, Vol. 17(No. 1), 33–48. (2019). Pengaruh Profitabilitas,
https://doi.org/10.14421/aplikasia.v Ukuran Dewan Komisaris, dan
17i1.1376 Ukuran Perusahaan Terhadap
Tio Sandi Boy Sihombing, Herlina Corporate Social Responsibility
Banjarnahor, Winda Alfionita, D. A. Disclosure. Jurnal Riset Akuntansi
A. (2020). Pengaruh Kepemilikan Dan Keuangan, 7(3), 555–566.
Institusional, Ukuran Dewan https://doi.org/10.17509/jrak.v7i3.1
Komisaris, Ukuran Perusahaan, Dan 7729
Ukuran Komite Audit Terhadap
Pengungkapan Csr. Jurnal
Ekonomi, Pendidikan Dan
Akuntansi, 8.
https://amu.rd.naro.go.jp/
Vivi Andayani, I. Y. (2020). Pengaruh
Kepemilikan Institusional Dan
Komite Audit Terhadap
Pengungkapan Corporate Social
Responsibility. Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi KBP, 4(4), 271–272.
Vivian, & dkk. (2020). Pengaruh
Profitabilitas, Leverage, Ukuran
Perusahaan, Umur Perusahaan, dan
Dewan Komisaris Independen
Terhadap Corporate Social
Responsibility Pada Perusahaan
Pertambangan Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Pada Periode
2014-2018. Jurnal Ilmiah MEA
(Manajemen, Ekonomi, Dan
Akuntansi), 4(3), 257–274.
Widiastuti, H., & dkk. (2018). Pengaruh

Teguh dan Lia, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan... Page 59

Anda mungkin juga menyukai