Teguh Erawati
eradimensiarch@gmail.com
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Lia Indah Sari
lia.indahs998@gmail.com
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh kepemilikan manajerial terhadap
pengungkapan CSR, pengaruh ukuran perusahaan terhadap CSR, pengaruh manajemen laba terhadap
pengungkapan CSR, pengaruh komite audit terhadap pengungkapan CSR. Metode penarikan sampel
adalah nonprobabilitas, dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Data
diperoleh dalam bentuk dokumentasi laporan tahunan yang rutin diterbitkan setiap tahunnya oleh
masing-masing perusahaan. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 8 perusahaan yang terdaftar di
BEI selama 5 tahun. Metode analisis data yang digunakan didalam penelitian ini metode regresi linear
berganda yang diolah dengan menggunakan softwere IBM SPSS 22.Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kepemilikan manajerial memiliki pengaruh positif terhadap pengungkapan CSR. Ukuran
Perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan CSR. Manajemen Laba tidak memiliki
pengaruh terhadap pengungkapan CSR. komite audit memiliki pengaruh positif terhadap
pengungkapan CSR.
Kata kunci: Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, Manajemen Laba, Komite Audit,
Corporate Social Responsibility (CSR).
ABSTRACT
This study aims to prove the effect of managerial ownership on CSR disclosure, the effect of company
size on CSR, the effect of earnings management on CSR disclosure, the effect of the audit committee
on CSR disclosure. The sampling method was nonprobability, and the sampling technique used
purposive sampling. The data is obtained in the form of annual report documentation which is
regularly published annually by each company. The number of samples obtained were 8 companies
listed on the IDX for 5 years. The data analysis method used in this study is a classic assumption that
uses a multiple linear regression hypothesis test that is processed using the IBM SPSS 22 software.
The results show that managerial ownership has a positive effect on CSR disclosure. Company size
has no influence on CSR disclosure. Earnings management has no influence on CSR disclosure. the
audit committee has a positive influence on CSR disclosure.
yang besar terhadap pemangku suatu tanggung jawab sosial yang harus
kepentingan baik internal maupun ditanggung perusahaan dalam seluruh
eksternal. Tanggung jawab social yang rangkaian aktivias perusahaannya. Tetapi
dilakukan perusahaan merupakan pada kenyataannya perusahaan sering
tanggung jawab untuk menilai seberapa mengabaikan tanggung jawab sosial ini
besar kepedulian perusahaan terhadap sehingga terdapat beberapa kasus yang
masyarakat dan lingkungan sekitarnya. menimbulkan konflik dengan lingkungan
Menurut Undang-Undang Nomor 40 masyarakat sekitar.
tahun 2007 pasal 74 tentang Perseroan Perusahaan manufaktur sektor
Terbatas menyebutkan bahwa Perseroan industri barang konsumsi subsector Food
Terbatas yang menjalankan usaha and Beverage merupakan salah satu
dibidang dan/atau bersangkutan dengan sektor yang memanfaatkan sumber daya
sumber daya alam wajib menjalankan alam, menjadi salah satu sektor yang
tanggung jawab sosial dan lingkungan sering disoroti mengenai tanggung jawab
(DPR, 2007). sosial perusahannya. Selain itu
Banyaknya kejadian yang perusahaan Food and Beverage termasuk
menunjukkan masih sangat rendahnya industri yang produk akhirnya
penerapan Corporate Social berhubungan langsung dengan
Responsibility dunia bisnis yang ada di konsumen. Terkait limbah dan proses
Indonesia adalah sesuatu yang memiliki industri, baik limbah cair maupun udara
resiko yang sangat besar. Dengan menjadi masalah lingkungan yang tengah
keadaan yang sekarang, dimana semakin disoroti. Telah terdapat beberapa kasus
besar tuntutan dari kalangan pebisnis terkait permainan CSR yang dilakukan
agar perusahaan menyatkan praktik CSR oleh beberapa perusahaan Food and
secara tertulis, dalam bentuk laporan Beverage. Sebagai contoh PT. Siantar
pengungkapan Corporate Social Top di Bekasi yang tidak menerapkan
Responsibility (Fahmi, 2019). Dari CSR, dimana PT. Siantar Top membuang
penelitian yang dilakukan ini memiliki air limbah pabrik ke sungai. Sehingga
tujuan yaitu untuk mengetahui warga merasa terganggu karena bau yang
bagaimana pengungkapan CSR dalam menyengat dari aliran limbah tersebut
perusahaan Food and Beverage. Selain (https://sknteropong.com , 2017).
itu, dari penelitian ini juga mempunyai CSR diartikan sebagai tanggung
tujuan untuk melihat bagaimana jawab suatu organisasi terhadap efek
pengaruh langsung dari kepemilikan yang muncul dari aktivitas yang
manajerial,ukuran perusahaan, dilakukan perusahaan terhadap
manajemen laba dan komite audit lingkungan dan masyarakat (Sunarsih,
pengungkapan CSR. 2017). Informasi tentang tanggung jawab
Penelitian ini mengangkat perusahaan sekarang menjadi kewajiban
permasalahan dari tanggung jawab social bagi setiap perusahaan, karena sangat
yang dilakukan perusahaan barang mempengaruhi keberlansungan
konsumsi. Perusahaan barang konsumsi perusahaan karena informasi tersebut
adalah salah satu perusahaan yang digunakan sebagai dasar bagi mereka
dihadapkan dengan berbagai tuntutan, yang berhubungan dengan perusahaan
khususnya dengan menjadikan secara langsung maupun tidak langsung.
kepentingan dari pihak-pihak dalam Penelitian ini merupakan
komunitas bisnis seperti konsumen, pengembangan dari penelitian sebelumya
pesaing, pemegang saham, tenaga kerja, yaitu penelitian Nur Gandhi Mahesti,
lembaga keuangan dan masyarakat Zulaikha (2019) , adapun perbedaan
lainnya. Tuntutan dari pihak-pihak penelitian ini dengan sebelumnya adalah:
tersebut dapat dipertimbangkan sebagai 1. Tahun pengamatan penelitian
besar kecilnya perusahaan (Ivon Nurmas tertentu. Manipulasi dilakukan agar laba
Ruroh, 2018). Sesuai dengan teori terlihat sebagaimana yang diharapkan
stakeholder, perusahaan yang besar akan perusahaan, (Imran Rosman Hamabali,
memiliki kepemilikan saham lebih 2016). Dari teori legitimasi dapat
banyak, maka dengan jumlah pemilik dilakukan perusahaan yang melakukan
saham yang banyak memerlukan CSR. Aktivitas dari perusahaan tersebut
informasi keuangan yang lebih besar. memiliki dampak yang sangat
Ukuran suatu perusahan dapat berpengaruh terhadap masyarakat
mempengaruhi luasnya pengungkapan sekitar, sehingga apa yang dilakukan oleh
informasi dalam laporan keuangan perusahaan tersebut akan kembali lagi ke
perusahaan. Semakin besar ukuran masyarakat. Manajer yang melakukan
perusahaan, maka semakin dikenal manajemen laba bisa saja menggunakan
masyarakat yang artinya semakin mudah informasi CSR untuk menyamarkan
mendapatkan informasi tentang kesempatan mereka sebagai bagian dari
perusahaan, karena perusahaan besar strategi. Manajer yang melakukan
akan lebih mendapat pengawasan manajemen laba akan semakin aktif
masyarakat sekitar dibanding dengan dalam meningkatkan citra dan menarik
perusahaan yang kecil sehingga akan dukungan dari publik dan stakeholder
mengungkap informasi yang lebih melalui kebijakan CSR. Dengan
banyak. Perusahaan yang besar akan mewujudkan kesan perusahaan yang baik
mendapat perhatian yang lebih dari terhadap lingkungan sosial maka
masyarakat luas. Perusahaan yang kecurigaan dari stakeholder dapat
mempunyai tingkat entitas bisnis yang dikurangi. Sehingga semakin tinggi
tinggi akan mendorong calon investor manajemen laba dilakukan maka CSR
untuk menginvestasikan saham pada yang dilakukan perusahaan juga harus
perusahaan sehingga jika saham semakin besar. Teori signaling juga
perusahaan semakin tinggi maka akan menjelaskan bahwa manajer memberikan
membuat pengungkapan CSR sinyal positif dengan mengungkapkan
meningkat, karena pendorong CSR yang tinggi untuk mengurangi
pengungkapan CSR yaitu kepemilikan asimetri informasi, dengan begitu
saham perusahaan yang tinggi. Hal ini laporan kinerja keuangannya akan
terbukti dengan adanya penelitian yang terlihat lebih transparan dan
dilakukan (Helmi Nur Anisah, 2018); mengindikasikan laporan kinerja
(Widiastuti & dkk, 2018); (Ivon Nurmas perusahaan yang dapat dipercaya.
Ruroh, 2018); (Martha Yurdila J, H. Manajer memanfaatkan pengungkapan
Mukhzarudfa, 2019); (Erawati & dkk, CSR untuk menutupi kesempatan
2018); (Vivian & dkk, 2020) yang manajemen dalam melakukan
menyatakan ukuran perusahaan memiliki manajemen laba.Hal ini terbukti dengan
pengaruh yang positif dan signifikan adanya penelitian yang dilakukan
terhadap pengungkapan CSR. Maka dari (Mahesti, 2019); (Mustika & dkk, 2015);
penelitian ini disimpulkan hipotesis (Imran Rosman Hamabali, 2016) yang
sebagai berikut : menyatakan bahwa manajemen laba
H2: Ukuran perusahaan berpengaruh memiliki pengaruh positif terhadap
positif terhadap pengungkapan CSR. pengungkapan CSR.
Dari penjabaran diatas maka disimpulkan
Hubungan Manajemen Laba terhadap hipotesis dari penelitian ini sebagai
Corporate Social Responsibility berikut : H3: manajemen laba
Manajemen laba merupakan berpengaruh positif terhadap
kegiatan manipulasi laba yang dilakukan pengungkapan CSR.
pihak manajemen untuk mencapai tujuan
Kepemilikan Manajerial
a. Predictors: (Constant), komite audit,
manajemen laba, ukuran Terhadap Pengungkapan
perusahaan, kepemilikan manajerial
Corporate Social Responsibility
Sumber:Pengolahan data menggunakan SPSS Pada hipotesis yang pertama
versi 22, 2021. (H1) yang menyatakan
Kepemilikan Manajerial
Berdasarkan hasil uji koefisiensi memiliki pengaruh positif
determinasi pada table 7 diketahui nilai terhadap pengungkapan CSR
adjusted R square pada persamaan terdukung. Hasil yang
sebesar 0,258 atau 25,8%. Artinya 25,8% ditunjukkan pada table uji T
variasi dari variabel dependen, yaitu CSR besarnya signifikansi (sig.)
(Y) dapat dijelaskan variasi dari variabel sebesar 0,001 dimana nilai
independen yaitu kepemilikan manajerial signifikansi lebih kecil dari level
(X1), ukuran perusahaan (X2), signifikansi yang digunakan yaitu
manajemen laba (X3), dan komite audit sebesar 0,05. Selain itu dapat
(X4), sedangkan sisanya 74,2% persen dilihat dari T hitung pada table
dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang hasil output SPSS yang
tidak dimasukkan ke dalam model menunjukkan nilai sebesar 3,496.
regresi. Hasil dari pengolahan T tabel
sebesar 2,03011 , hal ini
c. Uji T (Uji Parsial) menunjukkan bahwa nilai T
Tabel 8 hitung lebih besar daripada T
Hasil Uji-T (Uji Signifikansi Pengaruh tabel. Berdasarkan hasil pada
Parsial) table tersebut dapat diartikan
Coefficientsa
bahwa Ho tidak terdukung dan Ha
terdukung.
Unstandard Standardize 2) Hasil Pengujian Pengaruh Ukuran
Model
ized d
t Si
Perusahaan Terhadap
Coefficie Coefficient g. Pengungkapan Corporate Social
nts s Responsibility
B Std. B
Pada hipotesis yang kedua
Error e (H2) yang menyatakan Ukuran
t Perusahaan memiliki pengaruh
a yang positif terhadap
1 (Constan 111.2 237.154 .469 .642 pengungkapan CSR tidak
t) 87
kepemili 1.641 .469 .542 3.49 .001
terdukung. Hasil yang
kan 6 ditunjukkan pada table uji T
manajeri
al
besarnya signifikansi (sig.)
ukuran .123 .080 .224 1.54 .132 sebesar 0,132 dimana signifikansi
perusah 3 lebih besar dari level signifikansi
aan
manajem -.069 .101 -.098 - .497
yang digunakan yaitu sebesar
en laba .687 0,05. Selain itu dapat dilihat dari
komite .436 .175 .394 2.49 .018 T hitung pada table hasil output
audit 0 SPSS yang menunjukkan nilai
a. Dependent Variable: CSR sebesar 1,543. Hasil dari
Sumber:Pengolahan data menggunakan SPSS pengolahan T tabel sebesar
versi 22, 2021. 2,03011, hal ini menunjukkan
Berdasarkan hasil uji T pada Tabel bahwa nilai T hitung lebih kecil
8 diatas dapat diketahui: daripada T tabel. Berdasarkan
1) Hasil Pengujian Pengaruh hasil pada table tersebut dapat
manajemen perusahaan tidak mendukung ada (Tio Sandi Boy Sihombing, Herlina
kegiatan tanggung jawab sosial Banjarnahor, Winda Alfionita, 2020).
perusahaan. Penelitian ini sejalan dengan Maka semakin banyak jumlah komite
penelitiaan yang dilakukan oleh audit akan semakin besar pengungkapan
(Sunarsih, 2017); (Santoso, 2016) yang tanggung jawab sosial pada perusahaan.
menyimpulkan bahwa manajemen laba Hasil penelitian ini terdukung oleh
tidak memiliki pengaruh positif terhadap penelitian terdahulu yang dilakukan
CSR. Sehingga semakin tinggi (Rivandi & Putri, 2019) menyatakan
manajemen laba dilakukan maka tidak bahwa komite audit memiliki pengaruh
mempengaruhi pengungkapan CSR. positif dan signifikan terhadap
Namun penelitian ini tidak sejalan pengungkapan corporate social
dengan penelitian (Mahesti, 2019); responbility. Namun penelitian ini tidak
(Mustika & dkk, 2015); (Imran Rosman sejalan dengan penelitian (Helmi Nur
Hamabali, 2016) yang menyebutkan Anisah, 2018) ; (Vivi Andayani, 2020) ;
manajemen laba memiliki pengaruh (Septya Darmayanti, 2016) yang
positif terhadap pengungkapan menyatakan bahwa komite audit tidak
Corporate Social Responsibility. memiliki pengaruh signifikan terhadap
pengungkapan Corporate Social
Pengaruh Komite Audit Terhadap Responsibility.
Pengungkapan CSR
Hipotesis keempat pada penelitian KESIMPULAN
ini adalah Komite Audit memiliki Tujuan dari penelitian ini adalah
pengaruh positif terhadap pengungkapan untuk membuktikan bagaimana
CSR. Nilai T hitung komite audit sebesar Pengaruh Kepemilikan Manajerial,
2,490 dengan tingkat signifikan 0,018. Ukuran Perusahaan, Manajemen Laba
Angka tersebut lebih besar dari T table Dan Komite Audit Terhadap
sebesar 2,03011. Sehingga Ho tidak Pengungkapan Corporate Social
terdukung dan Ha terdukung. Artinya Responsibility. Penelitian ini
hipotesis 1 terdukung. Artinya semakin menggunakan sampel perusahaan
banyak jumlah anggota komite audit manufaktur subsector Food and
yang dalam perusahaan maka akan Baverage yang tercantum pada Bursa
mendorong pengungkapan corporate Efek Indonesia tahun 2015-2019.
social responsibility semakin luas. Dalam Variabel kepemilikan manajerial
penelitian ini dapat mendukung Sesuai memiliki pengaruh positif terhadap
dengan teori agensi yang menjelaskan pengungkapan CSR. Artinya bahwa
bahwa komite audit mendukung semakin banyak saham yang dimiliki
pengungkapan CSR pada laporan oleh manajemen perusahaan maka
keuangan dalam memberikan informasi semakin luas pengungkapan corporate
kepada stakeholder. Semakin banyak social responsibility. Sesuai dengan
jumlah anggota komite audit maka penelitian yang telah dilakukan oleh
semakin baik fungsi pengawasan yang (Adiputri Singal & Wijana Asmara Putra,
dilakukan sehingga dapat mengontrol 2019) menyatakan bahwa Kepemilikan
seluruh aspek kinerja perusahaan dan manajerial memiliki pengaruh signifikan
akan semakin mudah mengendalikan terhadap pengungkapan CSR. Variabel
serta memantau manajemen puncak akan Ukuran Perusahaan tidak memiliki
semakin efektif. Jika hasil dari audit pengaruh terhadap pengungkapan CSR.
tersebut baik, maka akan meningkatkan Artinya pengungkapan Corporate Social
kepercayaan masyarakat dan akan Responsibility tidak dapat diukur dengan
membawa manajemen tersebut untuk besar kecilnya suatu perusahaan. Sesuai
mempertanggung jawab kan CSR yang dengan penelitian yang telah dilakukan