METODOLOGI PENELITIAN
Disusun oleh :
(201910170311256)
Dosen Pengampu :
2
melibatkan kepentingan langsung dari stakeholders dalam setiap proses pengambilan
keputusan yang saling menguntungkan.
Pengungkapan Corporate Social Responsibility. Pengungkapan adalah
pengeluaran informasi yang ditujukan bagi pihak pihak yang berkepentingan.
Pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan menurut Gray, Owen, and
Maunders (1987) adalah proses pengkomunikasian efek-efek sosial dan lingkungan
atas tindakan-tindakan ekonomi perusahaan pada kelompok-kelompok tertentu dalam
masyarakat dan pada masyarakat secara keseluruhan.
Pada penelitian sebelumnya, Rindiyawati and Arifin (2019) meneliti tentang
pengungkapan Corporate Social Responsibility pada industri perbankan. Setiyawati
and Basar (2017) meneliti tentang pengungkapan Corporate Social Responsibility
pada industri pertambangan. Gantino (2016) dan Yulia and Afrianti (2014) meneliti
tentang pengungkapan Corporate Social Responsibility pada perusahaan manufaktur.
R. D. K. Arum and H. J. I. E. J. Purnomo (2014) meneliti terkait Analisis Penerapan
CSR pada UMKM Subur Cermaic. Dapat disimpulkan bahwa analisis CSR tidak
hanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan saja, tetapi terhadap pelaku usaha
seperti UMKM pula.
Pentingnya mengkaji CSR di UMKM, dikarenakan memiliki peran yang
sangat penting bagi perekonomian bangsa. Hingga saat ini perkembangan UMKM
telah mencapai 55,2 juta yang tersebar di seluruh Indonesia seperti yang dilansir pada
www.nasional.inilah.com. Jumlah UMKM tersebut 99,8% adalah yang menyerap
97% tenaga kerja di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa UMKM memiliki
peranan yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, peneliti
tertarik untuk melakukan analisis penerapan CSR pada UMKM Mie Gacoan di
Malang.
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui apakah perusahaan telah
mengungkapkan CSR, terutama pada UMKM Mie Gacoan di Malang, yang mana
hasilnya akan membuktikan bahwa tidak hanya perusahaan besar saja yang harus
menerapkan konsep CSR, tetapi kedepannya untuk unit usaha UMKM yang lainnya.
3
mie pedas no 1 di indonesia, yang menjadi anak perusahaan PT Pesta Pora Abadi.
Berdiri sejak awal tahun 2016, saat ini merk "Mie Gacoan" telah tumbuh menjadi
market leader, utamanya di provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat,
Kepulauan Bali. Namun fokus penelitian kali ini ialah peneliti hanya mengambil
objek UMKM Mie Gacoan yang ada di Kota Malang.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1. Penelitian Terdahulu
Penerapan Coporate Social Responsibility (CSR) memiliki banyak manfaat
bagi perusahaan baik secara internal maupun secara eksternal. Penelitian mengenai
manfaat ini dilakukan oleh (Ardani & Mahyuni, 2020) dengan judul penelitian
“Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Manfaatnya Bagi
Perusahaan”. Penelitian ini dilakukakan pada perusahaan Toya Devasya. Tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui bagaimana penerapan CSR dan mengetahui manfaat
penerapan CSR bagi perusahaan Toya Devasya. Penelitian ini menggunakan metode
analisis kualitatif. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa perusahaan Toya
Devasya menerapkan CSR berlandaskan Tri Hita Karana. Perusahaan merasa
penerapan CSR penting dilakukan karena memiliki manfaat yang dapat diterima
oleh perusahaan seperti dukungan dari masyarakat dan kenyamanan saat bekerja
yang dirasakan oleh karyawan. Perusahaan merasakan dampak keharmonisan yang
tercipta antara perusahaan, masyarakat, dan lingkungan sekitar. Dengan begitu,
masyarakat akan secara sukarela memberikan dukungan kepada perusahaan dengan
mempromosikan keberadaan perusahaan kepada wisatawan sehingga terjadi
peningkatan jumlah pengunjung yang akan mempengaruhi pendapatan perusahaan.
Semakin meningkatnya kesadaran perusahaan terkait keharusan untuk
bertanggung jawab secara sosial dalam menjalankan kegiatannya maka tanggung
jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dengan kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan
datang. Penelitian yang dilakukan oleh Oktarinsari, (Oktarinasari, Yusuf, & Arief,
2021) dengan judul “Penerapan Program Corporate Social Responsibility Pada
Perusahaan Tambang Batubara Pt. X Di Kabupaten Lahat” bertujuan untuk
mengetahui penerapan program CSR yang dilaksanakan perusahaan tambang PT.X
di Kabupaten Lahat. Adapun hal ini dilakukan sesuai dengan kelima aspek
berdasarkan data dari Bapedda setempat. PT. X merupakan salah satu perusahaan
tambang di Kabupaten Lahat yang bergerak pada bidang penambangan batubara.
Hasil dari penerapan CSR oleh PT.X telah dijalankan sesuai dengan arahan dari
pemerintah dan bekerja sama dengan pihak Bappeda dalam proses penyalurannya.
Adapun programnya terdiri dari lima aspek yang meliputi hubungan komunitas,
pemberdayaan masyarakat, pengembangan infrastruktur, bencana alam dan
5
lingkungan serta operasional. Sehingga masyarakat sekitar kawasan penambangan
dapat langsung merasakan manfaat positif dari penerapan program CSR tersebut.
Selain perusahaan tambang dan UMKM, penerapan CSR juga dilakukan
pada perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia. Setiap perusahan yang aktivitas
usahanya berkelanjutan dan berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya alam
dituntut untuk menyampaikan laporan tanggungjawab social secara lebih luas.
Penelitian yang dilakukan oleh (Hartono, 2018) dengan judul “Implementasi
Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan Sektor Industri
Dasar Dan Kimia”. Penelitian ini dilakukan pada sector industry dasar kimia yang
terdaftar di BEI pada tahun 2013-2015. Hasil penelitian menunjukan aktivitasn
maupun pengungkapan indikator lingkungan masih rendah karena perusahaan
mayoritas lebih mengutamakan aspek ekonomi yang mendatangkan profitabilitas
bagi perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh (Darmawan, 2018) dengan judul penelitian
“Penerapan CSR (Corporate Social Responsibility) Pada Perusahaan Air Melya
Cv. Bagas Tirta Utama Dalam Kaitannya Dengan Peningkatan Laba Usaha
Perusahaan” memiliki beberapa tujuan. Pertama, untuk mengetahui penerapan
CSR. Kedua, Peningkatan Laba Usaha Perusahaan dan terakhir Implementasi CSR
terhadap kehidupan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif dengan subjek penelitian Perusahaan Air Melya CV Bagus Tirta Utama.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa CV. Bagas Tirta Utama menerapkan
CSRnya dalam bentuk program-program dengan bermitra bersama masyarkat dan
karyawan. Program CSR tersebut juga dilaksanakan untuk melestarikan
lingkungan dan menjaga perekonomian masyarakat.Dari serangkaian kegiatan
CSR tersebut perusahaan juga dapat meningkatkan konsumen dan laba usahanya,
dan merupakan suatu upaya perusahaan CV. Bagas Tirta Utama dalam menjalin
hubungan antara perusahaan, karyawan, dan masyarkat, serta lingkungan sekitar
perusahaan tersebut.
CSR tidak hanya dilakukan pada perusahaan besar saja, namun juga
dilakukan pada UKM. Hal ini menunjukkan bahwa UKM memiliki peran yang
sangat penting dalam pembangunan ekonomi. Penelitian yang dilakukan oleh (R.
D. K. Arum & H. Purnomo, 2014) dengan judul “Analisis Implementasi
Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah
Menggunakan Structural Equation Modelling (SEM)”. Penelitian dilakukan pada
6
UKM Subur Ceramic yang bertujuan untuk mengetahui factor yang berpengaruh
dalam implementasi CSR di perusahaan Subur Ceramic. Analisis dilakukan
dengan metode Structural Equation Modelling. Hasilnya yang menjadi factor
dalam pengimplementasian CSR dan berpengaruh positif di perusahaan yaitu
factor lingkungan, factor kepegawaian, factor komunitas dan factor operasional
Berdasarkan penelitian terdahulu diatas, terdapat persamaan dan perbedaan
dengan penelitian ini. Persamaan penelitian ini yaitu menganalisis manfaat CSR
dengan menggunakan metode kualitatif. Sementara, perbedaan dan kebaharuan
penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu mengenai objek yang akan diteliti
yaitu di UMKM Mie Gacoan Kota Malang.
7
berguna dan tidak membingungkan pemakai laporan keuangan dalam membantu
pengambilan keputasan ekonomi
C. Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility merupakan salah satu bentuk sustainability
reporting yang memberikan keterangan tentang berbagai aspek-aspek perusahaan
mulai dari aspek sosial, lingkungan dan keuangan sekaligus yang tidak dapat
dijelaskan secara tersirat oleh suatu laporan keuangan perusahaan saja. Lebih
jauh, dalam Corporate Social Responsibility yang diungkapkan, perusahaan
dalam menjelaskan tentang aspek Ekonomi, Lingkungan, Tenaga Kerja, Hak
asasi manusia, Sosial, dan Tanggung jawab Produk. Namun dalam lingkup
pembahasan Corporate Social Responsibility, terdapat beberapa teori dan
pendekatan yang berbeda, dimana penelitian-penelitian tersebut sangat rumit dan
dalam beberapa kasus sangat kontradiksi, yang digunakan untuk menjelaskan
motivasi perusahaan yang mengarah pada sustainability behavior (Chand dan
Fraser, 2006) dalam Darmawan (2018).
Menurut Shin et al. (2015) dalam (Sugianto & Soediantono, 2022) Laju
inovasi teknologi memiliki dorongan dari dua sisi yaitu permintaan dan pasokan.
Sisi permintaan disebabkan oleh persaingan global yang semakin tinggi,
sedangkan sisi pasokan disebabkan oleh terobosan-terobosan ilmiah. Namun
kemajuan teknologi merupakan salah satu faktor yang menunjukkan bahwa
Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi penting. Hal tersebut
dikarenakan keberadaan sebuah perusahaan yang tidak selalu memberikan
dampak positif pada publik dan sekitarnya, maka pengungkapan tanggung jawab
kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) diperlukan. CSR merupakan
tanggung jawab sosial perusahaan yang bersifat internal maupun eksternal.
D. Pengungkapan CSR
Cheng dan Christiawan, (2011) dalam (Sawitri et al., 2017) menjelaskan CSR
merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak secara
etis dan memberikan kontibusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas
setempat maupun masyarakat secara luas, bersamaan dengan peningkatan taraf
hidup pekerjaannya beserta seluruh keluarganya. Pelaksanaan tanggungjawab sosial
perusahaan memiliki manfaat bagi perusahaan, masyarakat, lingkungan, negara, dan
para memangku kepentingan lainnya.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
dan aktivitas sosial secara individual maupun kelompok. Metode kualitatif merupakan
kumpulan metode untuk menganalisis dan memahami lebih dalam mengenai makna
merupakan jenis penelitian awal dari suatu penelitian yang sifatnya sangat luas.
landasan yang kuat bagi penelitian selanjutnya. Yusuf, (2004) mengemukakan tujuan
yang ada.
penelitian kualitatif peneliti menganalisis dan setelah itu melaporkan fenomena dalam
9
Lokasi yang dipilih untuk tempat penelitian yaitu pada UMKM Mie Gacoan
Malang yang beralamat di Jalan Raya Tlogomas No. 05, Tlogomas, Kec. Lowokwaru,
A. Wawancara
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara sebagai
metode pengumpulan data untuk penelitian. Wawancara adalah suatu pola
khusus dari sebuah interaksi yang dimulai secara lisan untuk suatu tujuan
tertentu dan difokuskan pada daerah konten yang spesifik dengan suatu proses
eliminasi dari bahan-bahan yang tidak ada hubungannya secara berkelanjutan
(Katz & Kahn, 1978). Menurut Kontjaraningrat (2002) wawancara merupakan
suatu cara yang digunakan untuk tugas tertentu, mencoba untuk mendapatkan
sebuah informasi dan secara lisan pembentukan responden, untuk
berkomunikasi secara tatap muka.
Dari dua pengertian mengenai wawancara dapat disimpulkan bahwa
metode wawancara merupakan suatu percakapan antara dua orang atau lebih
dan berlangsung antara interviewer dan interviewee secara lisan untuk
mendapatkan sebuah informasi. Pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan
untuk menggali lebih dalam mengenai topik permasalahan. Dalam wawancara
peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan
kepada narasumber Sugiyono (2010). Peneliti membutuhkan metode
wawancara ini untuk menguatkan kognisi dan asumsi subjek yang diteliti.
B. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti
melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat
lebih dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan, 2004). Observasi merupakan
teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara
langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan
(Riduwan, 2004). Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak
10
digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proes terjadinya
suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya
maupun dalam situasi buatan (Sudjana, 2011).
Observasi dalam penelitian ini menggunakan observasi nonpartisipan.
Observasi nonpartisipan merupakan suatu proses pengamatan observer tanpa
ikut dalam kehidupan orang yang diobservasi dan secara terpisah
berkedudukan sebagai pengamat (Margono, 2005). Observasi penelitian ini
untuk mendapatkan data yang mendalam dan tidak sampai pada tingkat makna
(nilai-nilai dibalik perilaku yang tampak, yang terucapkan dan yang tertulis).
Dalam observasi peneliti segera mencatat perilaku yang muncul untuk dapat
memberikan keabsahan pada fenomena yang sedang diteliti. Fenomena
tersebut seperti : Gerak tubuh, perilaku, mimik wajah, serta respon saat
menjawab pertanyaan.
C. Dokumentasi
Dalam penelitian ini, untuk pengumpulan datanya menggunakan teknik
dokumentasi, di mana perolehannya melalui data yang sudah ada ataupun data
yang telah dikelola oleh orang lain termasuk perusahaan dan juga data yang
sudah jadi. Teknik dokumentasi sendiri untuk perolehan datanya dengan cara
mencatat ulang, Photocopy, mengunduh data yang dibutuhkan. Data yang
digunakan harus sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan penulis, seperti
adanya ringkasan performa unit usaha Mie Gacoan Malang yang disajikan
dalam website resmi Mie Gacoan.
11
mengurangi sebanyak mungkin perbedaan yang terjadi pada saat pengumpulan
dan analisis data.
Fungsi dari penggunaan metode triangulasi adalah memahami
fenomena sosial dan konstruksi psikologis tidak cukup hanya dengan
menggunakan satu alat ukur saja. Triangulasi menekankan digunakannya lebih
dari satu metode dan banyak sumber data termasuk diantaranya sejumlah
peristiwa yang terjadi.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sebagai berikut
Patton (dalam Moleong, 2004) :
1. Triangulasi sumber data: Untuk membandingkan dan mengecek balik
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan
alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Data yang diperoleh berupa
wawancara yang dilakukan lebih dari satu kali dalam periode waktu
tertentu.
2. Triangulasi teori: Menggunakan beberapa teori untuk memastikan data
yang dikumpulkan akan terlihat dalam bab pembahasan untuk
dipergunakan di dalam penelitian.
3. Triangulasi metode: Dilakukan dengan cara melakukan pengecekan
antara penemuan hasil penelitian yang sama teknik pengumpulan
datanya dan pengecekan melalui sumber data dengan metode yang
sama.
C. Metode Analisis Data
Moleong (2008) mengatakan bahwa penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang menfokuskan pada paparan kalimat, sehingga lebih mampu
memahami kondisi psikologi manusia yang komplek (dipengaruhi oleh banyak
fakta) yang tidak cukup, apabila hanya diukur dengan menggunakan skala
saja. Hal ini terutama didasari oleh asumsi bahwa manusia merupakan animal
symbolicum (makhluk simbolis) yang mencari makna dalam hidupnya.
Sehingga penelitian ini memerlukan peran kualitatif guna melihat manusia
secara total. Tujuan analisis data kualitatif agar peneliti mendapatkan makna
hubungan variabel-variabel sehingga dapat digunakan untuk menjawab
masalah yang dirumuskan dalam penelitian. Hubungan antar semantis sangat
penting karena dalam analisis kualitatif, peneliti tidak menggunakan angka-
angka seperti pada analisis kuantitatif. Prinsip pokok teknik analisis data
12
kualitatif ialah mengolah dan menganalisis data-data yang terkumpul menjadi
data yang sistematik, teratur, terstruktur dan mempunyai makna.
Menurut Miles, Huberman & Saldana (2014), terdapat tiga teknik
analisis data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Proses ini berlangsung terus-menerus selama penelitian
berlangsung, bahkan sebelum data benar-benar terkumpul. Teknik analisis
data kualitatif sebagai berikut :
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan salah satu dari teknik analisis data
kualitatif. Reduksi data adalah bentuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan
mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat
diambil. Reduksi tidak perlu diartikan sebagai kuantifikasi data.
2. Penyajian Data
Penyajian data merupakan salah satu dari teknik analisis data
kualitatif. Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi
disusun, sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan
kesimpulan. Bentuk penyajian data kualitatif berupa teks naratif
(berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan dan bagan.
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan salah satu dari teknik analisis
data kualitatif. Penarikan kesimpulan adalah hasil analisis yang dapat
digunakan untuk mengambil tindakan.
E.
13
DAFTAR PUSTAKA
Ardani, N. K. S., & Mahyuni, L. P. (2020). Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan
Manfaatnya Bagi Perusahaan. Jurnal Manajemen Bisnis, 17(1), 12-23.
Arum, R. D. K., & Purnomo, H. (2014). Analisis Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)
Pada Usaha Kecil Menengah Menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). MIEJ
JOURNAL, 3(1).
Arum, R. D. K., & Purnomo, H. J. I. E. J. (2014). Analisis Implementasi Corporate Social Responsibility
(CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). 3(1).
Darmawan, I. G. G. (2018). PENERAPAN CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) PADA
PERUSAHAAN AIR MELYA CV. BAGAS TIRTA UTAMA DALAM KAITANNYA DENGAN
PENINGKATAN LABA USAHA PERUSAHAAN. Jurnal Akuntansi Program Diploma III, 7(1), 20-
25.
Gantino, R. J. J. D. A. D. B. (2016). Pengaruh corporate social responsibility terhadap kinerja
keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2008-
2014. 3(2), 19-32.
Gray, R., Owen, D., & Maunders, K. (1987). Corporate social reporting: Accounting and
accountability: Prentice-Hall International.
Hartono, E. (2018). IMPLEMENTASI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA
PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA. Jurnal Kajian Akuntansi, 2(1), 108-122.
Katz, D., & Kahn, R. L. J. C. o. o. t. (1978). Organizations and the system concept. 80, 480.
Oktarinasari, E., Yusuf, M., & Arief, T. (2021). PENERAPAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY PADA PERUSAHAAN TAMBANG BATUBARA PT. X DI KABUPATEN LAHAT.
Jurnal Pertambangan, 5(1), 9-13.
Rindiyawati, A., & Arifin, J. (2019). Determinan pengungkapan corporate social responsibility pada
industri perbankan.
Sawitri, D. R., Juanda, A., & Jati, A. W. (2017). Analisis Pengungkapan Corporate Social Responsibility
Perbankan Syariah Indonesia Berdasarkan Islamic Social Reporting Index. Jurnal Ilmiah
Akuntansi: Kompartemen, 15(2), 139-149.
Setiyawati, H., & Basar, Y. S. J. J. A. (2017). Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility
Dan Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Tingkat Profitabilitas (Studi Empiris
Pada Perusahaan Sektor PertambanganYang Terdaftar Di BEI. 21(3), 351-360.
Sugianto, & Soediantono, D. (2022). Literature Review of ISO 26000 Corporate Social Responsibility
(CSR) and Implementation Recommendations to the Defense Industries. Journal of Industrial
Engineering & Management Research, 3(2), 73-87.
Sukmadinata Syaodih, N. J. B. R. R. (2009). Metode Penelitian Pendidikan.
Yulia, A., & Afrianti, A. J. J. D. A. d. B. (2014). Analisis Perbedaan Pengungkapan Corporate Social
Responsibility Pada Perusahaan High Profile dan Low Profile (Studi Empiris Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEI). 1(1), 92-106.
14