Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA UMKM

MIE GACOAN MALANG

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

METODOLOGI PENELITIAN

Disusun oleh :

Aisyah Nabilla Putri Purnomo

(201910170311256)

Dosen Pengampu :

Dr. Driana Leniwati, M.SA., Ak.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perubahan iklim akan berdampak pada kelangsungan bisnis, ketahanan, dan
keamanan rantai pasokan makanan. Hal ini tentunya akan berdampak pada bisnis
usaha dan perusahaan-perusahaan yang mengeksplorasi lingkungan untuk
berhadapan dengan pemerintah daerah dan masyarakat. Salah satu pemicu hal ini
dapat berupa aktivitas industri yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan di
sekitar perusahaan. Selain isu-isu lingkungan, isu yang berkembang pada saat ini
adalah agenda pembangunan berkelanjutan yang sedang gencar dilakukan
masyarakat untuk menilai perusahaan yang mampu memberikan program jangka
panjang yang akan mendorong kemandirian masyarakat dari segi ekonomi maupun
sosial (Rindiyawati & Arifin, 2019).
Menanggapi hal tersebut pihak perusahaan seharusnya perlu melaporkan
tanggungjawab sosial. Pengungkapan sosial yang dilakukan oleh perusahaan
umumnya bersifat Voluntary (sukarela), Unaudit (belum diaudit), dan Unregulated
(tidak dipengaruhi oleh peraturan tertentu). Namun pada tahun 2007, berdasarkan
Pasal 74 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas bahwa
perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan
sumber daya alam wajib melaksanakan tanggungjawab sosial dan lingkungan.
Konsep tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social
Responsibility (CSR) kepada masyarakat dihadapkan pada sebuah kenyataan bahwa
kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitarnya rendah. Perusahaan lebih
fokus pada upaya mencari keuntungan sebesar-besarnya tanpa memperdulikan
kesejahteraan masyarakat serta lingkungan sekitarnya. Berkaitan dengan kebutuhan
akan kelangsungan hidup perusahaan dan agar tidak muncul persoalan baru dengan
adanya perusahaan tersebut serta upaya meningkatkan keejahteraan masyarakat maka
muncul konsep CSR. Tentunya hal ini CSR akan berpengaruh secara lebih luas
kepada masyarakat untuk keuntungan perusahaan maupun masyarakat secara
keseluruhan (R. D. K. Arum & H. J. I. E. J. Purnomo, 2014). R. D. K. Arum and H.
J. I. E. J. Purnomo (2014) mendefinisikan CSR sebagai kesanggupan perusahaan
berperilaku etikal sesuai dengan asas ekonomi, sosial, dan lingkungan dengan

2
melibatkan kepentingan langsung dari stakeholders dalam setiap proses pengambilan
keputusan yang saling menguntungkan.
Pengungkapan Corporate Social Responsibility. Pengungkapan adalah
pengeluaran informasi yang ditujukan bagi pihak pihak yang berkepentingan.
Pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan menurut Gray, Owen, and
Maunders (1987) adalah proses pengkomunikasian efek-efek sosial dan lingkungan
atas tindakan-tindakan ekonomi perusahaan pada kelompok-kelompok tertentu dalam
masyarakat dan pada masyarakat secara keseluruhan.
Pada penelitian sebelumnya, Rindiyawati and Arifin (2019) meneliti tentang
pengungkapan Corporate Social Responsibility pada industri perbankan. Setiyawati
and Basar (2017) meneliti tentang pengungkapan Corporate Social Responsibility
pada industri pertambangan. Gantino (2016) dan Yulia and Afrianti (2014) meneliti
tentang pengungkapan Corporate Social Responsibility pada perusahaan manufaktur.
R. D. K. Arum and H. J. I. E. J. Purnomo (2014) meneliti terkait Analisis Penerapan
CSR pada UMKM Subur Cermaic. Dapat disimpulkan bahwa analisis CSR tidak
hanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan saja, tetapi terhadap pelaku usaha
seperti UMKM pula.
Pentingnya mengkaji CSR di UMKM, dikarenakan memiliki peran yang
sangat penting bagi perekonomian bangsa. Hingga saat ini perkembangan UMKM
telah mencapai 55,2 juta yang tersebar di seluruh Indonesia seperti yang dilansir pada
www.nasional.inilah.com. Jumlah UMKM tersebut 99,8% adalah yang menyerap
97% tenaga kerja di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa UMKM memiliki
peranan yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, peneliti
tertarik untuk melakukan analisis penerapan CSR pada UMKM Mie Gacoan di
Malang.
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui apakah perusahaan telah
mengungkapkan CSR, terutama pada UMKM Mie Gacoan di Malang, yang mana
hasilnya akan membuktikan bahwa tidak hanya perusahaan besar saja yang harus
menerapkan konsep CSR, tetapi kedepannya untuk unit usaha UMKM yang lainnya.

1.2. Objek Penelitian


Objek penelitian ini yaitu UMKM yang ada di Kota Malang. UMKM tersebut
bergerak dalam bidang kuliner (Makanan). UMKM ini dikenal masyarakat dengan
nama Mie Gacoan. Mie Gacoan adalah sebuah merk dagang dari jaringan restoran

3
mie pedas no 1 di indonesia, yang menjadi anak perusahaan PT Pesta Pora Abadi.
Berdiri sejak awal tahun 2016, saat ini merk "Mie Gacoan" telah tumbuh menjadi
market leader, utamanya di provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat,
Kepulauan Bali. Namun fokus penelitian kali ini ialah peneliti hanya mengambil
objek UMKM Mie Gacoan yang ada di Kota Malang.

1.3. Rumusan Masalah


1. Apakah konsep Corporate Social Responsibility telah diterapkan pada UMKM
Mie Gacoan di Malang ?
2. Bagaimana penerapan konsep Corporate Social Responsibility pada UMKM
Mie Gacoan di Malang ?

1.4. Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui apakah UMKM Mie Gacoan di Malang telah melaksanakan
konsep Corporate Social Responsibility; dan
2. Untuk mengetahui penerapan konsep Corporate Social Responsibility pada
UMKM Mie Gacoan di Malang.

1.5. Manfaat Penelitian


1. Manfaat Teoritis :
Penelitian ini memiliki manfaat guna pembaca literatur ilmu akuntansi,
terlebih pembaca yang terfokus pada konsep Corporate Social Responsibility.
Selain itu, penelitian ini tentunya untuk tambahan informasi bagi pemangku
kepentingan di perusahaan.
2. Manfaat Praktis :
Dalam penelitian ini terdapat sebuah konsep Corporate Social
Responsibility yang dapat dipahami seperti perlakuan dalam pihak perusahaan
atau pelaku bisnis dalam memberikan dampak yang positif terhadap pihak di
dalam maupun diluar perusahaannya.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1. Penelitian Terdahulu
Penerapan Coporate Social Responsibility (CSR) memiliki banyak manfaat
bagi perusahaan baik secara internal maupun secara eksternal. Penelitian mengenai
manfaat ini dilakukan oleh (Ardani & Mahyuni, 2020) dengan judul penelitian
“Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Manfaatnya Bagi
Perusahaan”. Penelitian ini dilakukakan pada perusahaan Toya Devasya. Tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui bagaimana penerapan CSR dan mengetahui manfaat
penerapan CSR bagi perusahaan Toya Devasya. Penelitian ini menggunakan metode
analisis kualitatif. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa perusahaan Toya
Devasya menerapkan CSR berlandaskan Tri Hita Karana. Perusahaan merasa
penerapan CSR penting dilakukan karena memiliki manfaat yang dapat diterima
oleh perusahaan seperti dukungan dari masyarakat dan kenyamanan saat bekerja
yang dirasakan oleh karyawan. Perusahaan merasakan dampak keharmonisan yang
tercipta antara perusahaan, masyarakat, dan lingkungan sekitar. Dengan begitu,
masyarakat akan secara sukarela memberikan dukungan kepada perusahaan dengan
mempromosikan keberadaan perusahaan kepada wisatawan sehingga terjadi
peningkatan jumlah pengunjung yang akan mempengaruhi pendapatan perusahaan.
Semakin meningkatnya kesadaran perusahaan terkait keharusan untuk
bertanggung jawab secara sosial dalam menjalankan kegiatannya maka tanggung
jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dengan kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan
datang. Penelitian yang dilakukan oleh Oktarinsari, (Oktarinasari, Yusuf, & Arief,
2021) dengan judul “Penerapan Program Corporate Social Responsibility Pada
Perusahaan Tambang Batubara Pt. X Di Kabupaten Lahat” bertujuan untuk
mengetahui penerapan program CSR yang dilaksanakan perusahaan tambang PT.X
di Kabupaten Lahat. Adapun hal ini dilakukan sesuai dengan kelima aspek
berdasarkan data dari Bapedda setempat. PT. X merupakan salah satu perusahaan
tambang di Kabupaten Lahat yang bergerak pada bidang penambangan batubara.
Hasil dari penerapan CSR oleh PT.X telah dijalankan sesuai dengan arahan dari
pemerintah dan bekerja sama dengan pihak Bappeda dalam proses penyalurannya.
Adapun programnya terdiri dari lima aspek yang meliputi hubungan komunitas,
pemberdayaan masyarakat, pengembangan infrastruktur, bencana alam dan

5
lingkungan serta operasional. Sehingga masyarakat sekitar kawasan penambangan
dapat langsung merasakan manfaat positif dari penerapan program CSR tersebut.
Selain perusahaan tambang dan UMKM, penerapan CSR juga dilakukan
pada perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia. Setiap perusahan yang aktivitas
usahanya berkelanjutan dan berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya alam
dituntut untuk menyampaikan laporan tanggungjawab social secara lebih luas.
Penelitian yang dilakukan oleh (Hartono, 2018) dengan judul “Implementasi
Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan Sektor Industri
Dasar Dan Kimia”. Penelitian ini dilakukan pada sector industry dasar kimia yang
terdaftar di BEI pada tahun 2013-2015. Hasil penelitian menunjukan aktivitasn
maupun pengungkapan indikator lingkungan masih rendah karena perusahaan
mayoritas lebih mengutamakan aspek ekonomi yang mendatangkan profitabilitas
bagi perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh (Darmawan, 2018) dengan judul penelitian
“Penerapan CSR (Corporate Social Responsibility) Pada Perusahaan Air Melya
Cv. Bagas Tirta Utama Dalam Kaitannya Dengan Peningkatan Laba Usaha
Perusahaan” memiliki beberapa tujuan. Pertama, untuk mengetahui penerapan
CSR. Kedua, Peningkatan Laba Usaha Perusahaan dan terakhir Implementasi CSR
terhadap kehidupan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif dengan subjek penelitian Perusahaan Air Melya CV Bagus Tirta Utama.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa CV. Bagas Tirta Utama menerapkan
CSRnya dalam bentuk program-program dengan bermitra bersama masyarkat dan
karyawan. Program CSR tersebut juga dilaksanakan untuk melestarikan
lingkungan dan menjaga perekonomian masyarakat.Dari serangkaian kegiatan
CSR tersebut perusahaan juga dapat meningkatkan konsumen dan laba usahanya,
dan merupakan suatu upaya perusahaan CV. Bagas Tirta Utama dalam menjalin
hubungan antara perusahaan, karyawan, dan masyarkat, serta lingkungan sekitar
perusahaan tersebut.
CSR tidak hanya dilakukan pada perusahaan besar saja, namun juga
dilakukan pada UKM. Hal ini menunjukkan bahwa UKM memiliki peran yang
sangat penting dalam pembangunan ekonomi. Penelitian yang dilakukan oleh (R.
D. K. Arum & H. Purnomo, 2014) dengan judul “Analisis Implementasi
Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah
Menggunakan Structural Equation Modelling (SEM)”. Penelitian dilakukan pada

6
UKM Subur Ceramic yang bertujuan untuk mengetahui factor yang berpengaruh
dalam implementasi CSR di perusahaan Subur Ceramic. Analisis dilakukan
dengan metode Structural Equation Modelling. Hasilnya yang menjadi factor
dalam pengimplementasian CSR dan berpengaruh positif di perusahaan yaitu
factor lingkungan, factor kepegawaian, factor komunitas dan factor operasional
Berdasarkan penelitian terdahulu diatas, terdapat persamaan dan perbedaan
dengan penelitian ini. Persamaan penelitian ini yaitu menganalisis manfaat CSR
dengan menggunakan metode kualitatif. Sementara, perbedaan dan kebaharuan
penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu mengenai objek yang akan diteliti
yaitu di UMKM Mie Gacoan Kota Malang.

2.2. Tinjauan Pustaka


A. Teori Stakeholder
Teori stakeholder ditemukan oleh Freeman (1984), menyebutkan bahwa stakeholder
merupakan individu atau kelompok yang saling mempengaruhi satu sama lainnya
sebagai dampak dari aktivitas-aktivitasnya. Menurut Ghozali dan Chariri (2007:409)
dalam (Hartono, 2018), Teori Stakeholder menjelaskan bahwa berjalannya entitas
bukan demi kepentingan pihak terntentu, tetapi harus focus terhadap semua
stakeholders (pemegang saham, kreditor, konsumen, supplier, pemerintah,
masyarakat, analis, dan pihak lain). Para pemangku kepentingan tersebut menjadi
pihak yang diperhatikan perusahaan ketika akan memberikan informasi perusahaan.
Dampak akhir dari bentuk pertanggungjawab tersebut harus mengacu pada
kepentingan stakeholder
B. Disclosure
Menurut (Sawitri, Juanda, & Jati, 2017) Disclosure merupakan pengungkapan
yang berarti tidak menutupi atau tidak menyembunyikan. Jika dikaitkan dengan
data, disclosure berarti memberikan data yang bermanfaat kepada pihak yang
memerlukan. Apabila dikaitkan dengan informasi berarti disclosure merupakan
pengungkapan informasi yang diperlukan bagi seseorang yang membutuhkan suatu
informasi tersebut. Sehingga informasi tersebut harus lengkap, jelas, dan dapat
dipertanggung jawabkan. Dalam laporan keuangan, disclosure mengandung arti
bahwa laporan keuangan harus memberikan informasi dan pejelasan yang cukup
mengenai hasil aktivitas suatu unit usaha. Informasi yang diungkapkan harus

7
berguna dan tidak membingungkan pemakai laporan keuangan dalam membantu
pengambilan keputasan ekonomi
C. Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility merupakan salah satu bentuk sustainability
reporting yang memberikan keterangan tentang berbagai aspek-aspek perusahaan
mulai dari aspek sosial, lingkungan dan keuangan sekaligus yang tidak dapat
dijelaskan secara tersirat oleh suatu laporan keuangan perusahaan saja. Lebih
jauh, dalam Corporate Social Responsibility yang diungkapkan, perusahaan
dalam menjelaskan tentang aspek Ekonomi, Lingkungan, Tenaga Kerja, Hak
asasi manusia, Sosial, dan Tanggung jawab Produk. Namun dalam lingkup
pembahasan Corporate Social Responsibility, terdapat beberapa teori dan
pendekatan yang berbeda, dimana penelitian-penelitian tersebut sangat rumit dan
dalam beberapa kasus sangat kontradiksi, yang digunakan untuk menjelaskan
motivasi perusahaan yang mengarah pada sustainability behavior (Chand dan
Fraser, 2006) dalam Darmawan (2018).
Menurut Shin et al. (2015) dalam (Sugianto & Soediantono, 2022) Laju
inovasi teknologi memiliki dorongan dari dua sisi yaitu permintaan dan pasokan.
Sisi permintaan disebabkan oleh persaingan global yang semakin tinggi,
sedangkan sisi pasokan disebabkan oleh terobosan-terobosan ilmiah. Namun
kemajuan teknologi merupakan salah satu faktor yang menunjukkan bahwa
Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi penting. Hal tersebut
dikarenakan keberadaan sebuah perusahaan yang tidak selalu memberikan
dampak positif pada publik dan sekitarnya, maka pengungkapan tanggung jawab
kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) diperlukan. CSR merupakan
tanggung jawab sosial perusahaan yang bersifat internal maupun eksternal.
D. Pengungkapan CSR
Cheng dan Christiawan, (2011) dalam (Sawitri et al., 2017) menjelaskan CSR
merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak secara
etis dan memberikan kontibusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas
setempat maupun masyarakat secara luas, bersamaan dengan peningkatan taraf
hidup pekerjaannya beserta seluruh keluarganya. Pelaksanaan tanggungjawab sosial
perusahaan memiliki manfaat bagi perusahaan, masyarakat, lingkungan, negara, dan
para memangku kepentingan lainnya.

8
BAB III
METODE PENELITIAN

1.1. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut

Sukmadinata Syaodih (2009), metode kualitatif adalah penelitian untuk

mendiskripsikan dan menganalsis tentang fenomena, peristiwa, kepercayaan, sikap,

dan aktivitas sosial secara individual maupun kelompok. Metode kualitatif merupakan

kumpulan metode untuk menganalisis dan memahami lebih dalam mengenai makna

beberapa individu maupun kelompok dianggap sebagai masalah kemanusiaan atau

masalah social Creswell (2015).

Penelitian kualitatif ini menggunakan metode penelitian eksplorasi, eksplorasi

merupakan jenis penelitian awal dari suatu penelitian yang sifatnya sangat luas.

Dalam penelitian eksplorasi menjadi sangat penting dikarenakan akan menghasilkan

landasan yang kuat bagi penelitian selanjutnya. Yusuf, (2004) mengemukakan tujuan

penelitian eksplorasi merupakan tujuan untuk mendapatkan ide-ide mengenai

permasalahan pokok secara lebih terperinci maupun untuk mengembangkan hipotesis

yang ada.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan peneltian kualitatif untuk dapat

memahami fenomena dalam konteks sosial secara alamiah yang menggambarkan

permasalahan sosial pada seseorang mengenai sudut pandang perilaku. Dalam

penelitian kualitatif peneliti menganalisis dan setelah itu melaporkan fenomena dalam

suatu hasil analisa dalam penelitian.

1.2. Lokasi Penelitian

9
Lokasi yang dipilih untuk tempat penelitian yaitu pada UMKM Mie Gacoan

Malang yang beralamat di Jalan Raya Tlogomas No. 05, Tlogomas, Kec. Lowokwaru,

Kota Malang 65144.

1.3. Unit Analisis

1.4. Teknik Pengumpulan Data

A. Wawancara
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara sebagai
metode pengumpulan data untuk penelitian. Wawancara adalah suatu pola
khusus dari sebuah interaksi yang dimulai secara lisan untuk suatu tujuan
tertentu dan difokuskan pada daerah konten yang spesifik dengan suatu proses
eliminasi dari bahan-bahan yang tidak ada hubungannya secara berkelanjutan
(Katz & Kahn, 1978). Menurut Kontjaraningrat (2002) wawancara merupakan
suatu cara yang digunakan untuk tugas tertentu, mencoba untuk mendapatkan
sebuah informasi dan secara lisan pembentukan responden, untuk
berkomunikasi secara tatap muka.
Dari dua pengertian mengenai wawancara dapat disimpulkan bahwa
metode wawancara merupakan suatu percakapan antara dua orang atau lebih
dan berlangsung antara interviewer dan interviewee secara lisan untuk
mendapatkan sebuah informasi. Pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan
untuk menggali lebih dalam mengenai topik permasalahan. Dalam wawancara
peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan
kepada narasumber Sugiyono (2010). Peneliti membutuhkan metode
wawancara ini untuk menguatkan kognisi dan asumsi subjek yang diteliti.
B. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti
melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat
lebih dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan, 2004). Observasi merupakan
teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara
langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan
(Riduwan, 2004). Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak

10
digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proes terjadinya
suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya
maupun dalam situasi buatan (Sudjana, 2011).
Observasi dalam penelitian ini menggunakan observasi nonpartisipan.
Observasi nonpartisipan merupakan suatu proses pengamatan observer tanpa
ikut dalam kehidupan orang yang diobservasi dan secara terpisah
berkedudukan sebagai pengamat (Margono, 2005). Observasi penelitian ini
untuk mendapatkan data yang mendalam dan tidak sampai pada tingkat makna
(nilai-nilai dibalik perilaku yang tampak, yang terucapkan dan yang tertulis).
Dalam observasi peneliti segera mencatat perilaku yang muncul untuk dapat
memberikan keabsahan pada fenomena yang sedang diteliti. Fenomena
tersebut seperti : Gerak tubuh, perilaku, mimik wajah, serta respon saat
menjawab pertanyaan.
C. Dokumentasi
Dalam penelitian ini, untuk pengumpulan datanya menggunakan teknik
dokumentasi, di mana perolehannya melalui data yang sudah ada ataupun data
yang telah dikelola oleh orang lain termasuk perusahaan dan juga data yang
sudah jadi. Teknik dokumentasi sendiri untuk perolehan datanya dengan cara
mencatat ulang, Photocopy, mengunduh data yang dibutuhkan. Data yang
digunakan harus sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan penulis, seperti
adanya ringkasan performa unit usaha Mie Gacoan Malang yang disajikan
dalam website resmi Mie Gacoan.

1.5. Analisis Data


A. Pengelompokan Data
B. Triangulasi Data
Triangulasi merupakan pendekatan multimetode yang dilakukan
peneliti pada saat mengumpulkan data dan menganalisis data. Ide dasarnya
adalah bahwa fenomena yang diteliti dapat dipahami dengan baik, sehingga
diperoleh kebenaran tingkat tinggi jika didekati dari sudut pandang yang
berbeda-beda akan memungkinkan diperoleh tingkat kebenaran yang handal.
Karena itu triangulasi adalah usaha mengecek kebenaran data atau informasi
yang diperoleh peneliti dan berbagai sudut pandang yang berbeda dengan cara

11
mengurangi sebanyak mungkin perbedaan yang terjadi pada saat pengumpulan
dan analisis data.
Fungsi dari penggunaan metode triangulasi adalah memahami
fenomena sosial dan konstruksi psikologis tidak cukup hanya dengan
menggunakan satu alat ukur saja. Triangulasi menekankan digunakannya lebih
dari satu metode dan banyak sumber data termasuk diantaranya sejumlah
peristiwa yang terjadi.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sebagai berikut
Patton (dalam Moleong, 2004) :
1. Triangulasi sumber data: Untuk membandingkan dan mengecek balik
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan
alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Data yang diperoleh berupa
wawancara yang dilakukan lebih dari satu kali dalam periode waktu
tertentu.
2. Triangulasi teori: Menggunakan beberapa teori untuk memastikan data
yang dikumpulkan akan terlihat dalam bab pembahasan untuk
dipergunakan di dalam penelitian.
3. Triangulasi metode: Dilakukan dengan cara melakukan pengecekan
antara penemuan hasil penelitian yang sama teknik pengumpulan
datanya dan pengecekan melalui sumber data dengan metode yang
sama.
C. Metode Analisis Data
Moleong (2008) mengatakan bahwa penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang menfokuskan pada paparan kalimat, sehingga lebih mampu
memahami kondisi psikologi manusia yang komplek (dipengaruhi oleh banyak
fakta) yang tidak cukup, apabila hanya diukur dengan menggunakan skala
saja. Hal ini terutama didasari oleh asumsi bahwa manusia merupakan animal
symbolicum (makhluk simbolis) yang mencari makna dalam hidupnya.
Sehingga penelitian ini memerlukan peran kualitatif guna melihat manusia
secara total. Tujuan analisis data kualitatif agar peneliti mendapatkan makna
hubungan variabel-variabel sehingga dapat digunakan untuk menjawab
masalah yang dirumuskan dalam penelitian. Hubungan antar semantis sangat
penting karena dalam analisis kualitatif, peneliti tidak menggunakan angka-
angka seperti pada analisis kuantitatif. Prinsip pokok teknik analisis data

12
kualitatif ialah mengolah dan menganalisis data-data yang terkumpul menjadi
data yang sistematik, teratur, terstruktur dan mempunyai makna.
Menurut Miles, Huberman & Saldana (2014), terdapat tiga teknik
analisis data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Proses ini berlangsung terus-menerus selama penelitian
berlangsung, bahkan sebelum data benar-benar terkumpul. Teknik analisis
data kualitatif sebagai berikut :
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan salah satu dari teknik analisis data
kualitatif. Reduksi data adalah bentuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan
mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat
diambil. Reduksi tidak perlu diartikan sebagai kuantifikasi data.
2. Penyajian Data
Penyajian data merupakan salah satu dari teknik analisis data
kualitatif. Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi
disusun, sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan
kesimpulan. Bentuk penyajian data kualitatif berupa teks naratif
(berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan dan bagan.
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan salah satu dari teknik analisis
data kualitatif. Penarikan kesimpulan adalah hasil analisis yang dapat
digunakan untuk mengambil tindakan.
E.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ardani, N. K. S., & Mahyuni, L. P. (2020). Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan
Manfaatnya Bagi Perusahaan. Jurnal Manajemen Bisnis, 17(1), 12-23.
Arum, R. D. K., & Purnomo, H. (2014). Analisis Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)
Pada Usaha Kecil Menengah Menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). MIEJ
JOURNAL, 3(1).
Arum, R. D. K., & Purnomo, H. J. I. E. J. (2014). Analisis Implementasi Corporate Social Responsibility
(CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). 3(1).
Darmawan, I. G. G. (2018). PENERAPAN CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) PADA
PERUSAHAAN AIR MELYA CV. BAGAS TIRTA UTAMA DALAM KAITANNYA DENGAN
PENINGKATAN LABA USAHA PERUSAHAAN. Jurnal Akuntansi Program Diploma III, 7(1), 20-
25.
Gantino, R. J. J. D. A. D. B. (2016). Pengaruh corporate social responsibility terhadap kinerja
keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2008-
2014. 3(2), 19-32.
Gray, R., Owen, D., & Maunders, K. (1987). Corporate social reporting: Accounting and
accountability: Prentice-Hall International.
Hartono, E. (2018). IMPLEMENTASI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA
PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA. Jurnal Kajian Akuntansi, 2(1), 108-122.
Katz, D., & Kahn, R. L. J. C. o. o. t. (1978). Organizations and the system concept. 80, 480.
Oktarinasari, E., Yusuf, M., & Arief, T. (2021). PENERAPAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY PADA PERUSAHAAN TAMBANG BATUBARA PT. X DI KABUPATEN LAHAT.
Jurnal Pertambangan, 5(1), 9-13.
Rindiyawati, A., & Arifin, J. (2019). Determinan pengungkapan corporate social responsibility pada
industri perbankan.
Sawitri, D. R., Juanda, A., & Jati, A. W. (2017). Analisis Pengungkapan Corporate Social Responsibility
Perbankan Syariah Indonesia Berdasarkan Islamic Social Reporting Index. Jurnal Ilmiah
Akuntansi: Kompartemen, 15(2), 139-149.
Setiyawati, H., & Basar, Y. S. J. J. A. (2017). Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility
Dan Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Tingkat Profitabilitas (Studi Empiris
Pada Perusahaan Sektor PertambanganYang Terdaftar Di BEI. 21(3), 351-360.
Sugianto, & Soediantono, D. (2022). Literature Review of ISO 26000 Corporate Social Responsibility
(CSR) and Implementation Recommendations to the Defense Industries. Journal of Industrial
Engineering & Management Research, 3(2), 73-87.
Sukmadinata Syaodih, N. J. B. R. R. (2009). Metode Penelitian Pendidikan.
Yulia, A., & Afrianti, A. J. J. D. A. d. B. (2014). Analisis Perbedaan Pengungkapan Corporate Social
Responsibility Pada Perusahaan High Profile dan Low Profile (Studi Empiris Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEI). 1(1), 92-106.

14

Anda mungkin juga menyukai