Anda di halaman 1dari 15

Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

(Corporate Social Responsibility)

di Mall Solo Paragon

Yeni Herisa Dharmawati, Cicilia Dyah Indrawati, Andre N. Rahmanto

Universitas Sebelas Maret

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Implementasi Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (Corporate Social Responsibility) dalam permberdayaan ekonomi masyarakat dan
bina lingkungan Mall Solo Paragon, Kendala implementasiTanggung Jawab Sosial Perusahaan
(Corporate Social Responsibility) yang berlaku di lingkungan Mall Solo Paragon, Solusi
perusahaan yang diberikan kepada masyarakat yang berada di lingkungan Mall Solo Paragon.
Penelitian ini merupakan Penelitian Kualitatif. Penelitian dilaksanakan September
sampai dengan November 2013. Sumber data diperoleh dari informan, dan dokumen.
Pengumpulan data diperoleh malalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji validitas data
menggunakan triangulasi metode, triangulasi sumber, triangulasi peneliti, tiangulasi teori.
Analisis data menggunakan model analisis interaktif yang memperhatikan tiga komponen yaitu
reduksi data, sajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian dalam penelitian ini dari beberapa keterangan yang telah diperoleh
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) yang
dilaksanakan di Mall Solo Paragon.
a. Persepsi program CSR.
Pelaku bisnis dituntut untuk memikul tanggung jawab secara lebih luas kepada
masyarakat, sampai pada pengindahan dan pengedepanan beragam nilai sosial
kemasyarakatan yang mengitari (human values). Perusahaan dituntut untuk memberikan
kontribusi terhadap kenaikan kehidupan masyarakat, yang bukan hanya sekedar
memproduksi dan memasok barang dan jasa bagi masyarakat.
b. Penanggung jawab CSR yang dilakukan
CSR sudah disiapkan oleh pihak Mall Solo Paragon. Mereka memiliki bagian-
bagian yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan CSR yang dinamakan Publik
Relationship (PR).
c. Kegiatan CSR
Pemberian beasiswa pada salah satu anak kurang mampu yang berprestasi,
pemberian kambing kepada masyarakat, serta pemberian sembako pada saat hari besar
keagamaan, pemberian bantuan terhadap Posyandu sekitar paragon, sedangkan dalam
pelaksanaan donor darah, membuat event dengan tema Hari anti NARKOBA. Pemberian
penghargaan kepada para kader-kader wanita yang dirasa pantas dan patut dijadikan
panutan, penggalana dana di mall dengan bekerjasama dengan pihak rumah sakit
Moewardi dan yayasan kanker, pemberian bantuan langsung, berupa sejumlah uang
kepada anak yatim.
d. Sumber Dana
Sumber dana pelaksanaan CSR selama ini ditanggung sepenuhnya oleh
perusahaan.
e. Dampak CSR
Dampak positif CSR yaitu meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar, membuka
lapangan kerja baru menambah kualitas kinerja staff Mall Solo Paragon. Sedangkan
dampak negatifnya ialah timbul penyakit pernafasan, kemacetan, dan jalan rusak.

1
2. Kendala implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social
Responsibility) di lingkungan Mall Solo Paragon dilihat dari:
Saat pembangunan, timbul masalah-masalah yang terkadang kurang disadari oleh
pihak perusahaan, sedangkan setelah pembangunan tidak ditemukan kendala yang berarti.

3. Solusi yang diberikan perusahaan kepada masyarakat di lingkungan Mall Solo Paragon
Kebijakan, merupakan arah dasar yang diambil pimpinan dan menjadi warna
orientasi satu program. Kebijakan akan menentukan dalam merumuskan strategi
pelaksanaan tanggung jawab sosial dan sekaligus sebagai guidance aktivitas yang akan
dimunculkan. Pemilihan solusi berupa melakukan musyawarah merupakan salah satu
bentuk kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas tanggung
jawab sosial yang didudukkan sebagai upaya untuk memperoleh lincence to operate
perusahaan dari masyarakat.

Simpulan dari penelitian ini adalah pihak Mall Solo Paragon sudah melaksanakan
dengan baik dan telah memiliki cara tersendiri dalam hal pelaksanaan CSR. Dalam
implementasi CSR ini Public Relations (PR) mempunyai peran penting, baik secara
internal maupun eksternal. Dalam konteks pembentukan citra perusahaan, di semua bidang
pembahasan sejak fact finding, planning, communicating, hingga evaluation.

Kata Kunci: Mall Solo Paragon, Tanggung Jawab Sosial, CSR.

A. PENDAHULUAN akan terjadi tanpa dukungan yang memadai


dari stakeholder yang melingkupinya seperti,
a. Latar belakang manajer, konsumen, buruh dan anggota
Seiring dengan peradaban modern masyarakat. Inti dari pandangan ini adalah
eksistensi suatu perusahaan atau dunia usaha bahwa dunia usaha tidak akan sejahtera jika
terus menjadi sorotan. Salah satu isu penting stakeholdernya juga tidak sejahtera.
yang masih terus menjadi perhatian dunia Perusahaan itu sesungguhnya tidak
usaha hingga saat ini adalah soal tanggung hanya memiliki sisi tangung jawab ekonomis
jawab sosial perusahaan (Corporate Social kepada para shareholders seperti bagaimana
Responsibility) yang selanjutnya dalam memperoleh profit dan menaikkan harga
penulisan ini disingkat CSR. Sebagai bagian saham atau tanggung jawab legal kepada
dari konfigurasi hubungan antara dunia bisnis pemerintah, seperti membayar pajak,
dan masyarakat, persoalan tanggung jawab memenuhi persyaratan AMDAL (Analisis
sosial perusahaan mengalami rumusan Mengenai Dampak Lingkungan), dan
konseptual yang terus berubah, sejalan dengan ketentuan lainnya. Namun, jika perusahaan
perkembangan yang dialami oleh dunia usaha ingin eksis dan ekseptabel, harus disertakan
itu sendiri. Pada awalnya dan untuk waktu pula tanggung jawab yang bersifat sosial.
yang sangat panjang, dunia usaha barang kali Konsep CSR mengandung makna,
tidak perlu atau tidak pernah berfikir perusahaan atau pelaku bisnis umumnya
mengenai tanggung jawab sosial. Hal ini memiliki tanggung jawab yang meliputi
karena proporsi teori klasik, sebagaimana tanggung jawab legal, ekonomi, etis, dan
dirumuskan oleh Adam Smith tugas korporasi lingkungan. Lebih khusus lagi, CSR
diletakkan semata-mata mencari keuntungan, menekankan aspek etis dan sosial dari
"the only duty of the corporation is to make perilaku korporasi, seperti etika bisnis,
profit. Motivasi utama setiap perusahaan atau kepatuhan pada hukum, pencegahan
industri atau bisnis adalah meningkatkan penyalahgunaan kekuasaan dan pencaplokan
keuntungan. Secara perlahan ideologi " the hak milik masyarakat, praktik tenaga kerja
only duty of the corporation is to make profit" yang manusiawi, hak asasi manusia,
yang dianut oleh korporasi telah berubah keamanan dan kesehatan, perlindungan
dengan munculnya kesadaran kolektif bahwa konsumen, sumbangan sosial, standar-standar
kontiunitas pertumbuhan dunia usaha tidak pelimpahan kerja dan barang, serta operasi

2
antar negara. cenderung memarginalkan masyarakat sekitar,
Di era 1970 an CSR dianggap sebagai isu tetap tidak bisa ditampik. Hukum sebagai
marjinal tetapi kemudian para pebisnis dan perangkat norma-norma kehidupan dalam
pemimpin pemerintahan menyadari bermasyarakat merupakan salah satu
sepenuhnya bahwa mustahil membebankan instrumen terciptanya aktivitas bisnis yang
seluruh pemecahan masalah kemiskinan dan lebih baik. Para pelaku bisnis (perusahaan)
kerusakan lingkungan dipundak pemerintah, dan masyarakat hendaknya tercipta hubungan
sementara di lain sisi, pihak perusahaan punya yang harmonis. Untuk itulah perusahaan dan
kekuatan yang hampir sama dengan masyarakat harus dapat bersinergi, dalam hal
pemerintah karena kemampuan ekonominya. ini perusahaan harus mampu menghapus
Di Indonesia kesadaran para pelaku bisnis segala kemungkinan kesenjangan yang terjadi.
dalam menerapkan CSR relatif baru, yaitu Perusahaan merupakan badan usaha yang
awal 1990. Adanya anggapan para pelaku berbadan hukum yang merupakan subjek
bisnis di Indonesia bahwa tanggung jawab hukum dengan demikian perusahaan
sosial dipandang sebagai aktivitas yang mempunyai hak dan tanggung jawab hukum
bersifat buang-buang biaya. juga mempunyai tanggung jawab moral,
Padahal program CSR justru dimana tanggung jawab moral ini dapat
memberikan banyak keuntungan pada menjadi cerminan dari perusahaan tersebut.
perusahaan. Secara perlahan dalam dunia Dipandang dari segi moral hakikat
usaha di Indonesia mulai muncul spektrum manusia maupun hakikat kegiatan bisnis itu
baru berkaitan dengan pentingnya dunia usaha sendiri, diyakini bahwa tidak benar kalau para
mempertajam kesadaran mereka tentang manajer perusahaan hanya punya tanggung
tanggung jawab sosial perusahaan. Korporasi jawab dan kewajiban moral kepada pemegang
harus memandang bahwa tanggung jawab saham. Para manajer perusahaan sebagai
sosial perusahaan perlu diupayakan di manusia dan sebagai manajer sekaligus
lingkungan internal dan eksternal perusahaan. mempunyai tanggung jawab dan kewajiban
Dalam lingkup internal perusahaan, moral kepada orang banyak dan pihak lain
implementasi CSR merupakan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan operasi bisnis
strategis perusahaan yang secara sadar di perusahaan yang dipimpinnya. Para manajer
desain sejak awal untuk menerapkan perusahaan mempunyai tanggung jawab dan
lingkungan kerja yang sehat, kesejahteraan kewajiban moral untuk memperhatikan hak
karyawan, aspek bahan baku dan limbah yang dan kepentingan karyawan, konsumen,
ramah lingkungan, serta semua aspek dalam pemasok, penyalur masyarakat setempat dan
menjalankan usaha dijamin tidak menerapkan seterusnya. Singkatnya, tanggung jawab dan
praktek-praktek jahat. kewajiban moral para manajer
Dalam lingkup eksternal perusahaan tidak hanya tertuju kepada
implementasi CSR harus dapat memperbaiki shareholders (pemegang saham) tetapi juga
dalam aspek sosial dan ekonomi pada kepada stakeholderspada umumnya.
lingkungan sekitar perusahaan pada Selain itu perusahaan sebagai
khususnya serta lingkungan masyarakat pada subjek hukum seyogyanya juga menjadi
umumnya. Tanggung jawab eksternal ini mahluk sosial yang memperhatikan
menjadi kewajiban bersama antar entitas lingkungan sosialnya sehingga perusahaan itu
bisnis untuk mewujudkan kesejahteraan tidak dirasakan sebagai sesuatu yang asing di
masyarakat lewat pembangunan yang lingkungannya. Hal ini sangat penting,
berkelanjutan. Maka tidak berlebihan seperti terutama jika kita berbicara tentang
judul dalam konverensi CSR, bahwa dalam perusahaan raksasa yang terkadang
sebuah entitas bisnis, responsible business is merupakan "negara dalam negara" karena
good business. besarnya. Banyak perusahaan raksasa yang
Pembangunan industri sebenarnya justru berprilaku sebagai penguasa daerah dan
memiliki dampak positif dapat menyerap mendikte pemerintah daerah. Satu dan lain hal
tenaga kerja, meningkatkan produktivitas karena pemerintahan daerah sangat
ekonomi, dan dapat menjadi aset bergantung pada perusahaan raksasa tersebut,
pembangunan nasional maupun daerah. baik itu pajak, retribusi, lapangan kerja,
Namun kenyataan selama puluhan tahun realisasi maupun pembangunan masyarakat
praktik bisnis dan industri korporasi Indonesia (Community Development).

3
Mekanisme pengelolaan sumber tertentu. Tujuan tersebut antara lain sebagai
daya ekonomi dan sosial di dalam pengertian upaya membina hubungan baik dengan para
good governance, yang subtansi dan stakeholder. PR dituntut memiliki kemampuan
pelaksanaanya menunjang pembangunan yang menjadi jembatan antara perusahaan dengan
stabil dengan syarat yang utama efisiensi dan stakeholder baik internal maupun eksternal.
pemerataan. Dalam pelaksanaannya, good Perkembangan konsep PR
governance mengandalkan rule of law menunjukan suatu upaya saling berhubungan
terutama yang mencakup bidang ekonomi dan antara publik dengan perusahaan. Kegiatan
politik, penentuan kebijakan yang transparan, PR harus dilaksanakan karena merupakan
pelaksanaan kebijakan yang accountable, salah satu faktor penting dalam menjaga citra
birokrasi yang berkualitas dan juga atau image perusahaan. Melalui PR ini
masyarakat yang capable. masing-masing pihak saling menjalin
Dalam konteks perusahaan, berarti komunikasi untuk memecahkan
hukum berperan penting tidak hanya terhadap permasalahan bersama tanpa meninggalkan
pemegang saham (shareholders), tapi juga identitas dan tujuan masing-masing. Proses
mengatur berbagai pihak (stakeholders) dalam komunikasi tersebut diwujudkan melalui
kegiatan korporasi agar berjalan sesuai dengan corporate social responsibility yang
koridor keadilan sosial, selain untuk merupakan wujud dari tanggung jawab sosial
menjamin bahwa perubahan itu terjadi secara perusahaan dalam rangka menjaga hubungan
teratur. Harapan adanya peraturan yang baik baik ini.
serta dijalankannya law enforcement. Di Indonesia, regulasi tentang CSR
Peraturan yang baik berarti peraturan yang sudah termaktub dalam UU Perseroan
memenuhi nilai-nilai yang hidup dan Terbatas Nomor 40 Pasal 74 Tahun 2007
berkembang di masyarakat (living law). yang mengatur tentang Tanggung Jawab
Bukan saja masyarakat sekitar lokasi Sosial dan lingkungan. Keberadaan sebuah
perusahaan, melainkan juga masyarakat dunia perusahaan tidak selalu memberikan dampak
usaha itu sendiri. Beberapa korporasi mulai positif bagi publik sekitarnya. Disini
sadar akan pentingnya menjalankan tanggung keberadaan PR diperlukan, selain
jawab sosial terhadap masyarakat, tapi lebih menjalankan kegiatan internal relations juga
banyak lagi korporasi yang mangkir dari menjalankan eksternal relations salah satu
kewajibannya itu. Karena itu perlu suatu caranya adalah dengan CSR. Kegiatan yang
peraturan perundang-undangan yang mengatur dilaksanakan diharapkan memberikan
konsep dan jenis CSR dalam rangka law dampak positif bagi publik disekitarnya.
enforcement dan peningkatan ekonomi lokal Salah satu wujud CSR adalah terjalinnya
dan nasional. Public Relations (PR) hubungan baik antar semuastakeholder yang
diumpamakan sebagai wakil perusahaan, terlibat demi tujuan yang sama akan
organisasi, lembaga atau instansi yang mendorong komponen PR dapat bekerja
diperlukan guna menyampaikan informasi bersama guna mencapai kesejahteraan
yang ingin disampaikan kepada khalayak bersama.
sekitarnya sebagai wujud sikap kepedulian, Peran PR sebagai wakil perusahaan
respek terhadap lingkungan sekitarnya harus mampu mengerti apa yang menjadi
sehingga tercipta hubungan baik. Sebagai kebutuhan, keinginan dan harapan publik
salah satu langkah guna mempertahankan terhadap perusahaan yang bersangkutan.
eksistensi perusahaan ini perlu menerapkan Untuk itu diperlukan monitoring dan evaluasi
program corporate social responsibility (CSR) terhadap program yang akan dan telah
sebagai salah satu penentu kebijakan dilaksanakan oleh perusahaan itu. CSR pada
organisasinya. Hasil yang efektif dan optimal dasarnya bukan lagi merupakan kegiatan yang
dapat diraih dan diwujudkan dengan bisa dilakukan dan bisa pula tidak dilakukan,
pemenuhan sumber daya baik manusia, tetapi sudah merupakan kegiatan yang wajib
teknologi yang berkualitas dan kemampuan dilaksanakan. Melalui pendekatan ini,
menganalisis faktor-faktor dari luar. perusahaan dengan publik disekitarnya akan
Perusahaan atau organisasi sebagai berusaha mengidentifikasi, mencari solusi dan
suatu sistem hubungan yang terstruktur, melaksakan rencana tindakan atas
dimana setiap komponen masuk didalamnya permasalahan yang dihadapi publiknya. Fokus
bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan permasalahan yang dihadapi publik bukan

4
permasalahan yang dihadapi perusahaan. sekitar yang mengubah fungsi bangunan
Namun dampak pelaksanaan program menjadi komersil (komersialisasi bangunan).
perusahaan akan dirasakan pula oleh pihak Berdasarkan uraian diatas penulis
lain. Dibangunnya apartemen, mall, kondotel tertarik menganalisis ³Implementasi
dan city walk Solo Paragon di Kota Surakarta Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
merupakan pembangunan sebagai upaya (Corporate Social Responsibility) Di Mall
intensifikasi fungsi di pusat kota, yaitu berupa 6ROR 3DUDJRQ ´
pembangunan vertikal. Solo Paragon b. Rumusan Masalah
memberikan pengaruh terhadap Pembangunan Indonesia tidak
kecenderungan perubahan baik kondisi fisik, hanya menjadi tanggung jawab pemerintah
kondisi sosial, maupun kondisi ekonomi Indonesia, seluruh bangsa memegang peranan
warga sekitarnya. Dan terjadi selama kurun penting dalam proses pembangunan Indonesia
waktu 3 tahun belakangan ini mulai dari secara menyeluruh. Peranan stakeholder
berkembangnya isu-isu Solo Paragon diharapkan mampu mendorong dan
dibangun. Studi ini bertujuan untuk menciptakan pembangunan yang diawali dari
mengidentifikasi pengaruh fisik terkait kondisi masyarakat yang kondusif dalam hal
kemunculan gejala-gejala perkembangan penyerapan perspektif pembangunan.
perubahan pemanfaatan lahan menjadi Berdasarkan pembahasan di atas terhadap
komersil, mengidentifikasi pengaruh sosial pentingnya peran perusahaan (stakeholder)
pada masyarakat sekitar dan mengidentifikasi dalam pembangunan nasional, maka
pengaruh ekonomi masyarakat sekitar perumusan masalah penelitian ini adalah:
apartemen Solo Paragon. Metode penelitian
menggunakan metode deskriptif kualitatif. a. Bagaimanakah Implementasi
Pertama, dilakukan identifikasi gejala Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
perkembangan, jenis kegiatan komersial yang (Corporate Social Responsibility)
ada sebelum dan sesudah Solo Paragon yang dilaksanakan di Mall Solo
dibangun, sebaran lokasi unit-unit perubahan Paragon?
dan pola pemanfaatan lahan yang disajikan
secara spasial. Pada tahap akhir, dilakukan b. Bagaimanakah kendala implementasi
identifikasi pengaruh kondisi sosial dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
ekonomi warga sekitar terkait adanya (Corporate Social Responsibility) di
pembangunan Solo Paragon. Hasil penelitian lingkungan Mall Solo Paragon?
menunjukkan bahwa pola perubahan
pemanfaatan lahan komersial memanjang ada c. Bagaimanakah solusi yang diberikan
bagian periferi (menghadap jalan utama) perusahaan kepada masyarakat di
khususnya Jalan Yosodipuro. Dengan lingkungan Mall Solo Paragon?
pertambahan sebesar 27 unit untuk kegiatan d. Tujuan
perdagangan dan sebesar 19 unit untuk Sesuai dengan uraian pada latar
kegiatan jasa. Pada aspek sosial, diperoleh belakang dan rumusan masalah diatas,
bahwa masyarakat sekitar tidak siap menerima maka tujuan dari penelitian ini adalah
kehadrian Solo Paragon karena merasa untuk mengetahui:
semakin heterogennya strata sosial sehingga
sulit untuk berinteraksi, dan khawatir akan 1. Implementasi Tanggung Jawab
adanya kesenjangan sosial dan infiltrasi Sosial Perusahaan (Corporate Social
kalangan menengah ke atas. Selain itu, Responsibility) dalam
khususnya PKL merasa semakin tereduksinya permberdayaan ekonomi masyarakat
ruang publik untuk berjualan di sekitar Solo dan bina lingkungan Mall Solo
Paragon. Pada aspek ekonomi, hanya sedikit Paragon.
warga sekitar yang direkrut sebagai tenaga
kerja Solo Paragon. Kemudian, dengan 2. Kendala implementasiTanggung
adanya pembangunan Solo Paragon dapat Jawab Sosial Perusahaan (Corporate
mendorong kegiatan usaha ekonomi Social Responsibility) yang berlaku
masyarakat sekitar. Selain itu, harga lahan di lingkungan Mall Solo Paragon.
menjadi naik sehingga sebesar 22. 35% warga

5
3. Solusi perusahaan yang diberikan Social Responsibility bersifat
kepada masyarakat yang berada di dinamis, sesuai dengan konteks yang
lingkungan Mall Solo Paragon. melingkupinya. Batasan konsep Social
B. KAJIAN TEORI Responsibility, mengalami perkembangan
1. Pengertian Corporate Social dalam sejarah keberadaanya. Meningat, social
Responsibility (CSR) responsibility salah satunya muncul dari
Secara Filosofis, jika perusahaan tuntutan stakeholders, sebagai akibat bagian
berusaha untuk berguna bagi umat manusia dari hak yang dimiliki terganggu oleh
maka dalam jangka panjang tentunya akan eksistensi perusahaan. Sesuai dengan
tetap eksis. Menurut Johnson and Johnson metanalisis dan memperhitungkan karakter
(2006) dalam Nor Hadi (2009: 46) dekadenya, perkembangan social
PHQGHILQLVLNDQ ³FRUSRUDWH VRFLDO responsibility di breakndown menjadi tiga
responsibility (CSR) is about how companies periode, yaitu Solihin Ismail (2008) dalam
manage the business processes to produce an Nor hadi (2009:49) :
RYHUDOO SRVLWLYH LPSDFW RQ VRFLHW\´ 'HILQLVL a. Perkembangan awal yang masih
tersebut pada dasarnya berangkat dari filosofi diwarnai konsep tradisional yaitu antara
bagaimana cara mengelola perusahaan baik 1950-1960
sebagian maupun secara keseluruhan memiliki b. Perkembangan pertengahan antara tahun
dampak positif bagi dirinya dan lingkungan. 1970-1980
Untuk itu, perusahaan harus mampu c. Perkembangan era tahun 1990-an sampai
mengelola bisnis operasinya dengan sekarang
menghasilkan produk yang berorientasi secara
positif terhadap masyarakat dan lingkungan. 3. Model atau Pola Corporate Social
Menurut Ghana (2006) dalam Nor Responsibility (CSR)
+DGL PHQGHILQLVLNDQ ³&65 LV Priyanto Susiloadi (2008:128)
about capacity building for sustainable menjelaskan model atau pola CSR di
likelihoods. It respect cultural differences and Indonesia yang umum diterapkan oleh
finds the bussiness opportunities in building perusahaan-perusahaan di Indonesia sebagai
the skills of employees, the community and berikut:
WKH JRYHUQPHQW´ /HELK ODQMXW GLQ\DWDNDQ a. CSR bisa dilaksanakan secara langsung
´FRUSRUDWH VRFLDO UHVSRQVLELOLW\ &6R) is about oleh perusahaan. Perusahaan
EXVLQHVV JLYLQJ EDFN WR VRFLHW\´ %DWDVDQ menjalankan program CSR secara
yang diberikan Ghana tersebut memberikan langsung dengan menyelenggarakan
penjelasan secara lebih dalam, bahwa sendiri kegiatan sosial atau menyerahkan
sesungguhnya tanggung jawab sosial sumbangan ke masyarakat tanpa
perusahaan (corporate social perantara. Untuk menjalankan tugas ini,
responsibility)memberikan kapasitas dalam perusahaan bisa menugaskan salah satu
membangun corporate building menuju pejabat seniornya, seperti corporate
terjaminya going concern perusahaan. secretary atau public affair manager
Didalamnya, termasuk upaya peka (respect) atau menjadi bagian dari tugas divisi
terhadap adobsi sistemik berbagai budaya human resource development atau public
(kearifan lokal) kedalam strategi bisnis relation.
perusahaan, termasuk ketrampilan karyawan, b. CSR bisa pula dilaksanakan oleh
masyarakat, dan pemerintah. Secara umum, yayasan atau organisasi sosial milik
CSR dapat didefinisikan sebagai bentuk perusahaan atau groupnya. Perusahaan
kegiatan untuk meningkatkan kualitas mendirikan yayasan atau organisasi
kehidupan masyarakat melalui peningkatan sosial sendiri dibawah perusahaan atau
kemampuan manusia sebagai individu untuk group nya yang dibentuk terpisah dari
beradaptasi dengan keadaan sosial yang ada, organisasi induk perusahaan namun tetap
menikmati, memanfaatkan, dan memelihara harus bertanggung jawab ke CEO atau
lingkungan hidup yang ada. kedewan dereksi. Model ini merupakan
adopsi yang lazim dilakukan dinegara
2. Sejarah perkembangan Corporate maju. Disini perusahaan menyediakan
Social Responsibility (CSR)Teknik dana awal, dana rutin atau dana abadi
Dasar Sepak Bola yang dapat digunakan untuk operasional

6
yayasan. dengan keinginan mereka. Shardlow
c. Sebagian besar perusahaan di Indonesia (1998) dalam Ambadar (2008)
menjalankan CSR melalui kerja sama mengemukakan implementasi
atau bermitra dengan pihak lain. pemberdayaan masyarakat melalui:
Perusahaan menyelenggarakan CSR 1) Proyek-proyek pembangunan
melalui kerjasama dengan instansi yang memungkinkan anggota
pemerintah, perguruan tinggi, LSM, atau masyarakat memperoleh
lembaga konsultan baik dalam dukungan dalam memenuhi
mengelola dana maupun dalam kebutuhan.
melaksanakan kegiatan sosialnya. 2) Kampanye dan aksi 7ndica yang
d. Beberapa perusahaan bergabung dalam memungkinkan kebutuhan-
sebuah konsorsium untuk secara kebutuhan tersebut dapat
bersama-sama menjalankan CSR. dipenuhi oleh pihak-pihak lain
Perusahaan turut mendirikan, menjadi yang bertanggung jawab.
anggota atau mendukung suatu lembaga c. Environtment Programs Program
sosial yang didirikan untuk tujuan sosial yang berkaitan dengan pemeliharaan
tertentu. Pihak konsorsium yang lingkungan misalnya dengan
dipercaya oleh perusahaan-perusahaan menghasilkan produk yang aman,
yang mendukung akan secara proaktif tidak berbahaya bagi kesehatan, dan
mencari kerja sama dari berbagai ramah lingkungan; membuat sumur
kalangan dan kemudian resapan; dan penyaluran limbah
mengembangkan program yang telah dengan baik.
disepakati. d. Reporting and Communications
4. Konsep dan Mekanisme Kerja Programs Perusahaan mengeluarkan
Corporate Social Responsibility (CSR) atau melaporkan hasil kegiatan
CSRnya melalui annual CSR report (
Terdapatlah sembilan program Laporan Tahunan CSR ) sehingga
kerja yang dapat dilakukan perusahaan terdapat bukti riil partisipasi
dalam melaksanakan kegiatan CSR perusahaan dalam melaksanakan
berdasarkan empat tanggung jawab yang tanggung jawab sosialnya.
dikemukakan Ernest and Young yaitu: e. Governance or Code of Conduct
a. Employee Programs Karyawan Programs Perusahaan
merupakan aset berharga bagi menitikberatkan kegiatan 7ndica
perusahaan, sehingga tidak yang dilakukan berdasarkan system
mengejutkan jika perusahaan sangat yang diatur oleh pemerintah. Hal
memperhatikan pengembangan utama yang harus diperhatikan
kompetensi dan kesejahteraan adalah bagaimana stakeholder,
karyawan. Perhatian terhadap pemerintah, masyarakat, dan dunia
kesejahteraan karyawan perlu usaha dapat membuat regulasi atau
diperluas bukan hanya dari sisi ketentuan yang disepakati bersama
jaminan kesehatan dan keselamatan untuk mengefektifkan program CSR.
tetapi perlu adanya perluasan Hal ini berarti diperlukan UU untuk
program seperti work life balance mengatur CSR pada level makro
program dan decision making seperti sasaran program CSR, standar
empowerment program. penilaian keberhasilan program, dan
b. Community and Broader Society. koordinasi dengan pihak terkait.
Mayoritas perusahaan memiliki f. Stakeholder Engagement Programs
aktivitas dalam area ini, salah Upa\D PHQFLSWDNDQ ³effective
satunya adalah melalui engagementprogram´ VHEDJDL NXQFL
pemberdayaan masyarakat yang utama untuk mencapai kesuksesan
intinya adalah bagaimana individu, strategi CSR dan sustainability
kelompok atau komunitas berusaha strategy.
mengontrol kehidupan mereka g. Supplier Programs Pembinaan
sendiri dan mengusahakan untuk hubungan yang baik atas dasar
membentuk masa depan sesuai kepercayaan, komitmen, pembagian

7
informasi antara perusahaan dengan sosial perusahaan (corporate social
mitra bisnisnya, misalnya melalui responsibility) tergantung pada analisis
pengelolaan rantai pasokan atau perusahaan terhadap lingkungan dan sosial.
jejaring bisnis. b. Implementasi Social Responsibility
h. Customer/Product Stewardship Implementasi tanggung jawab,
Programs Perlunya perhatian berarti merencanakan implementasi
perusahaan terhadap keluhan pelaksanaan tanggung jawab dilapangan.
konsumen dan jaminan kualitas Terdapat berbagai pendekatan yang dapat
produk yang dihasilkan perusahaan. dijadikan pijakan dalam
Shareholder Programs Program mengimplementasiakan praktik tanggung
peningkatan ³VKDUH YDOXH´ EDJL shareholder, jawab sosial, antara lain: sentralisasi,
karena shareholder merupakan prioritas bagi desentralisasi dan kombinasi. Implementasi
perusahaan. Penerapan CSR harus berada tanggung jawab sosial juga dapat
dalam koridor strategi perusahaan untuk dilaksanakan secara self managing, maupun
mencapai tujuan dasar bisnis perusahaan. outsourching.
Pengembangan CSR memerlukan tahapan Upaya yang dilakukan perusahaan
yang sistematis dan kompleks. Tahap pertama, dalam rangka menjamin ketercapaian tujuan
dimulai dengan upaya melihat dan menilai tanggung jawab sosial dulakukan dengan
kebutuhan masyarakat dengan cara berbagai strategi. Berbagai strategi yang
mengidentifikasi masalah yang terjadi dan dilakukan perusahaan sudah pasti harus
mencari solusi yang tepat. Tahap kedua, perlu memperhatikan dan memperhitungkan visi,
dibuat rencana aksi beserta anggaran, jadwal, misi, objek dan kebutuhan riil stakeholder.
8ndicator evaluasi, dan sumber daya yang Berbagai strategi antara lain:
diperlukan bagi perusahaan. Tahap ketiga, 1) Program dengan sentralisasi
melakukan monitoring kegiatan melalui Program sentralistik, berarti program
kunjungan langsung atau melalui survey. aplikasi tanggung jawab sosial terpusat
Tahap keempat, melakukan evaluasi secara diperusahaan. Perusahaan yang
regular dan melakukan pelaporan untuk merencanakan, menentukan jenis
dijadikan panduan strategi dan pengembangan program, merumuskan strategi
program selanjutnya. Evaluasi dilakukan pula perusahaan dan sekaligus sebagai yang
dengan membandingkan hasil evaluasi dari melaksanakan program yang telah
internal perusahaan dan eksternal perusahaan. direncanakan. Program sentralistik
5. Bentuk Implementasi Corporate dapat dilakukan dengan bekerjasama
Social Responsibility (CSR) dengan pihak lain, seperti : event
a. Perencanaan Corporate Social organizer, LSM, pemerintah setempat,
Responsibility institusi pendidikan dan lainya selama
Sebagai awal pengendali dan memiliki visi, misi, tujuan yang sama
pengawasan, melakukan perecanaan dan dibawah koordinasi perusahaan.
pelaksanaan tanggung jawab sosial 2) Program dengan desentralisasi
perusahaan merupakan hal yang dipandang Program desentralisasi, perusahaan
penting. Perencanaan, menjadi satu dimensi berperan sebagai pendukung kegiatan
keseriusan perusahaan dalam ikut (supporting media). Di sini,
berpartisipasi dan emphaty terhadap berbagai perencanaan, strategi, tujuan dan target
masalah lingkungan dan sosial. termasuk pelaksanaan ditentukan oleh
Corporate social responsibility butuh pihak lain selaku mitra. Perusahaan
perumusan yang jelas, baik materi, strategi, berposisi sebagai supporting, baik
sasaran, penelitianpemangku kepentingan, dana, sponsorsip maupun material.
maupun anggaran yang dibutuhkan. Untuk itu, 3) Mixed type
butuh kajian mendalam dan berkelanjutan, Program ini menggunakan pola
khususnya dalam menentukan isi dan sasaran memadukan antara sentralistik dan
agar memiliki daya dukung dalam desentralistik, sehingga cocok bagi
pembangunan berkelanjutan dalam rangka program-program community
meningkatkan pemberdayaan pada para development. Program community
pemangku kepentingan. dengan demikian, development, mendudukan inisiatif,
kualitas perencanaan praktik tanggung jawab pendanaan maupun pelaksanaan

8
kegiatan dilakukan secara tanggungjawab sosial (social
partisipatoris dengan beneficiaries. responsibility) penting untuk
Manajement implementasi dilaksanakan. Paling tidak, evaluasi
tanggung jawab sosial perusahaan juga merupakan usaha prefentif munculnya
dapat dilakukan dengan pola charity, variance kesalahan dan kekurang
social activity, dan community efektifan satu program yang sedang
development. Implementasi tanggung dilaksanakan. mengingat, dilapangan
jawab berbasis charity philantropy banyak kendala yang menghadang dalam
berarti kegiatan tanggung jawab sosial praktik tanggung jawab sosial terhadap
bersifat karitatif, jangka pendek masyarakat dan lingkungan.
insidensial. Strategi berupa social 6. Peran Public Relations (PR) dalam
activity, merupakan strategi Implementasi CSR
pelaksanaan tanggung jawab sosial implementasi CSR ini Public
dengan bantuan jasa untuk Relations (PR) mempunyai peran penting,
meringankan masyarakat. Strategi baik secara internal maupun eksternal. Dalam
community development, mendudukan konteks pembentukan citra perusahaan, di
stakeholder dalam paradigma common semua bidang pembahasan di atas boleh
interest. prinsip simbiosis mutualisme dikatakan PR terlibat di dalamnya, sejak fact
sebagai pijakan pelaksanaan social finding, planning, communicating, hingga
responsibility. Stakeholder dilibatkan evaluation. CSR pada dasarnya adalah
pada pola hubungan recources- kegiatan PR, maka langkah-langkah dalam
basedpartnership, dimana mitra diberi proses PR pun mewarnai langkah-langkah
kesempatan menjadi bagian dari CSR. Irianta (2004) memandang community
stakeholder. relations berdasarkan dua pendekatan.
Strategi implementasi dengan pola Pertama, dalam konsep PR lama yang
outsourching, berarti pelaksanaan tanggung memosisikan organisasi sebagai pemberi
jawab sosial diserahkan pada pihak ketiga, donasi, maka program community relations
sehingga perusahaan tidak terlibat langsung hanyalah bagian dari aksi dan komunikasi
dalam pelaksanaan dilapangan. Terdapat pola dalam proses PR. Bila berdasarkan
model outsourching yaitu : bermitra dengan pengumpulan fakta dan perumusan masalah
pihak lain dan bergabung dan mendukung ditemukan bahwa permasalahan yang
kegiatan bersama baik berjangka pendek mendesak adalah menangani komunitas, maka
maupun berjangka panjang. dalam perencanaan akan disusun program
c. Evaluasi Social Responsibility community relations. Ini kemudian dijalankan
Evaluasi pelaksanaan tanggung melalui aksi dan komunikasi. Kedua, yang
jawab sosial perusahaan dilakukan dalam memposisikan komunitas sebagai mitra, dan
rangka untuk mencapai tujuan : konsep komunitasnya bukan sekedar
1) Memperoleh temuan masukan untuk kumpulan orang yang berdiam di sekitar
perencanaan program atau kegiatan yang wilayah operasi organisasi, community
dilaksanakan. relations dianggap sebagai program tersendiri
2) Memperoleh berbagai bahan yang merupakan wujud tanggungjawab sosial
pertimbangan dalam rangka mendukung organisasi.
pengambilan keputusan, layak atau tidak Dengan menggunakan tahapan-
layak program tanggung jawab sosial tahapan dalam proses PR yang bersifat siklis,
dilanjutkan. maka program dan kegiatan CSR dilakukan
3) Memperoleh temuan untuk masukan melalui tahapan-tahapan Pengumpulan Fakta,
perbaikan program atau kegiatan yang Perumusan Masalah, Perencanaan dan
dilaksanakan. Pemrograman, Aksi dan Komunikasi,
4) Memperoleh temuan hambatan program Evaluasi, Penutup.
yang sedang dilaksanakan. 7. Dampak Tanggung Jawab Sosial
5) Memperoleh temuan untuk perbaikan. Perusahaan (Corporate Social
6) Memperoleh rekomendasi dan pelaporan Responsibility)
terhadap penyandang dana. Dengan menjalankan CSR,
Melihat berbagai dimensi perusahaan diharapkan tidak hanya mengejar
tersebut diatas, evaluasi program laba jangka pendek, tetapi juga ikut

9
berkontribusi terhadap peningkatan kualitas a. Program CSR belum
hidup masyarakat dan lingkungan (terutama tersosialisasikan dengan baik di
lingkungan sekitar) dalam jangka panjang. masyarakat.
Priyanto Susiloadi (2008:126) b. Masih terjadi perbedaan pandangan
mengemukakan bahwa CSR dapat memberi antara departemen hukum dan HAM
banyak keuntungan, yaitu: dengan departemen perindustrian
a. Peningkatan profitabilitas bagi mengenai CSR di kalangan
perusahaan dan kinerja finansial yang perusahaan dan industri.
lebih baik. c. Belum adanya aturan yang jelas
b. Menurunkan resiko benturan dengan dalam pelaksanaan CSR di kalangan
komunitas masyarakat sekitar, karena perusahaan.
sesungguhnya substansi keberadaan CSR Bila dianalisis permasalahan di atas
adalah dalam rangka memperkuat yang menyangkut belum
keberlanjutan perusahaan itu sendiri di tersosialisasikannya dengan baik, program
sebuah kawasan, dengan jalan CSR di kalangan masyarakat. Hal ini
membangun kerja sama antar menyebabkan program CSR belum
stakeholder yang difasilitasi perusahaan bergulir sebagaimana mestinya, mengingat
tersebut dengan menyusun program- masyarakat umum belum mengerti apa itu
program pengembangan masyarakat program CSR.
sekitar dengan lingkungannya, Kendala dalam implementasi CSR
komunitas, dan stakeholder yang terkait. antara lain, yaitu adanya gangguan
c. Mampu meningkatkan reputasi keamanan, kurangnya kreativitas dan
perusahaan yang dapat dipandang inovasi, timbulnya ketergantungan
sebagai social marketing bagi masyarakat, korupsi, peraturan yang
perusahaan tersebut yang juga membingungkan, dan pemerintah masih
merupakan bagian dari pembangunan kurang memberikan situasi yang kondusif
citra perusahaan. bagi perusahaan dalam menjalankan CSR.
Susanto (2007) dalam Priyanto
Susiloadi (2008) mengemukakan bahwa dari C. METODE PENELITIAN
sisi perusahaan terdapat enam manfaat yang Kualitas hasil penelitian tergantung
dapat diperoleh dari aktivitas CSR. Manfaat dari data yang didapat disamping proses
tersebut antara lain: pengelolahan yang dilakukan. Oleh karena itu,
a. Mengurangi resiko dan tuduhan terhadap tempat dan waktu penelitian, instrumen
perlakuan tidak pantas yang diterima pengumpulan data, desain penelitian, alat-alat
perusahaan. analisis, dan lain-lain yang dianggap penting
b. CSR dapat berfungsi sebagai pelindung dalam menilai kualitas hasil penelitian untuk
dan membantu perusahaan mengetahui keabsahan metode.
meminimalkan dampak buruk yang Sumber data utama dalam penelitian
diakibatkan suatu krisis. kualitatif menurut Lofland dan Lofland dalam
c. Keterlibatan dan kebanggan karyawan. Lexy Moelong (2001: 112) adalah kata-kata
d. CSR yang dilaksanakan secara konsisten dan tindakan, selebihnya adalah data
akan mampu memperbaiki dan tambahan seperti dokumen dan lain-lain.
mempererat hubungan antara perusahaan Sumber data yang digunakan dalam penelitian
dengan para stakeholders nya. ini adalah:
e. Meningkatnya penjualan. 1. Informan
f. Insentif-insentif lainnya seperti insentif Informan adalah seseorang untuk
pajak dan berbagai perlakuan khusus memberikan informasi mengenai suatu
lainnya. kondisi atau keadaan yang berhubungan
8. Kendala Tanggung Jawab Sosial dengan penelitian yang sedang
Perusahaan (Corporate Social dilakukan. Dalam penelitian ini, yang
Responsibility) menjadi informan adalah Public Relation
Chairil Siregar (2007:286) Mall Solo Paragon.
menjelaskan dalam proses perjalanan CSR 2. Dokumen
banyak masalah yang dihadapinya, Dokumen yang digunakan berupa arsip-
diantaranya adalah: arsip dan laporan-laporan dalam

10
pelaksanaan Corporate Social peneliti belum terjun langsung ke lokasi
Responsibility pada intansi yang terkait. penelitian.
Dalam penelitian ini, teknik sampling 2. Tahap Lapangan
yang digunakan adalah purposive sampling. Tahap lapangan ini dilakukan dari
Sumber data yang digunakan di sini tidak penggalian data yang relevan dengan
sebagai sumber data yang mewakili tujuan penelitian. Tahap ini peneliti mulai
populasinya melainkan lebih cenderung mengeksplorasi data yang ada di lapangan
mewakili informasinya. Menurut H. B Sutopo kemudian dikumpulkan untuk memasuki
(2002: 56): dikumpulkan untuk memasuki tahap
³0DNVXG GDUL purposive sampling analisis data.
adalah kecenderungan peneliti untuk memilih 3. Tahap Analisis Data
informannya berdasarkan posisi dengan akses Tahap analisis data dilakukan bersamaan
tertentu yang dianggap memiliki informasi dengan tahap pengumpulan data untuk
yang berkaitan dengan permasalahannya menghindari data yang tercecer karena
secara mendalam dan dapat dipercaya untuk dianggap tidak berguna atau hilang. Proses
PHQMDGL VXPEHU GDWD \DQJ PDQWDS ´ analisis data dalam penelitian ini meliputi:
pengelompokan data, penganalisaan data
Bahkan dalam pelaksanaan kemudian ditarik suatu kesimpulan dari
pengumpulan data sesuai dengan sifat analisis yang telah dilakukan sebelumnya.
penelitian kualitatif yang lentur dan terbuka, Setelah itu persiapan penyajian data secara
pilihan informan dan jumlahnya dapat jelas dan rinci dalam suatu laporan.
berkembang sesuai dengan kebutuhan dan 4. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian
kemantapan peneliti dalam memperoleh data. Penyusunan laporan penelitian ini
Pengumpulan data dilakukan langsung pada merupakan tahap akhir dari prosedur-prosedur
unit sampling yang diteliti, dalam penelitian sebelumnya. Pada tahap ini hasil dari
ini, unit sampling yang diteliti merupakan pengumpulan data diolah dan dianalisa
Mall Solo Paragon sehingga dengan teknik kemudian dilaporkan dalam bentuk skripsi.
purposive sampling ini diharapkan dapat
menentukan sampel yang tepat dan mampu D. HASIL PENELITIAN DAN
memberikan informasi yang dibutuhkan PEMBAHASAN
selama penelitian.
Pengumpulan data dengan teknik Hasil penelitian dalam penelitian ini
tertentu sangat diperlukan dalam penelitian dari beberapa keterangan yang telah diperoleh
karena teknik-teknik tersebut dapat dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
menentukan lancar atau tidaknya suatu proses 1. Implementasi Tanggung Jawab Sosial
penelitian. Untuk mendapatkan data yang Perusahaan (Corporate Social
diperlukan, maka teknik pengumpulan data Responsibility) yang dilaksanakan di Mall
yang dipergunakan dalam penelitian ini Solo Paragon.
adalah: a. Persepsi program CSR.
1. Wawancara Pelaku bisnis dituntut untuk
2. Observasi memikul tanggung jawab secara lebih
3. Dokumentasi luas kepada masyarakat, sampai pada
Prosedur penelitian merupakan pengindahan dan pengedepanan
tahap-tahap dalam penelitian mulai dari awal beragam nilai sosial kemasyarakatan
sampai akhir penulisan penelitian. Dalam yang mengitari (human values).
penelitian ini prosedur atau langkah-langkah Perusahaan dituntut untuk memberikan
pembuatan laporan adalah sebagai berikut: kontribusi terhadap kenaikan
1. Tahap pralapangan kehidupan masyarakat, yang bukan
Tahap pra lapangan dilakukan mulai dari hanya sekedar memproduksi dan
pembuatan usulan penelitian, proposal memasok barang dan jasa bagi
penelitian, menyusun rancangan masyarakat.
penelitian, memilih objek penelitian, b. Penanggung jawab CSR yang
pencarian berkas perijinan lapangan dan dilakukan
menyiapkan perlengkapan penelitian. Jadi, CSR sudah disiapkan oleh
pihak Mall Solo Paragon. Mereka
11
memiliki bagian-bagian yang sebagai guidance aktivitas yang akan
bertanggung jawab dalam pelaksanaan dimunculkan. Pemilihan solusi berupa
CSR yang dinamakan Publik melakukan musyawarah merupakan
Relationship (PR). salah satu bentuk kebijakan yang
c. Kegiatan CSR dilakukan oleh perusahaan dalam
Pemberian beasiswa pada menjalankan aktivitas tanggung jawab
salah satu anak kurang mampu yang sosial yang didudukkan sebagai upaya
berprestasi, pemberian kambing untuk memperoleh lincence to operate
kepada masyarakat, serta pemberian perusahaan dari masyarakat.
sembako pada saat hari besar
keagamaan, pemberian bantuan Simpulan dari penelitian ini
terhadap Posyandu sekitar paragon, adalah pihak Mall Solo Paragon sudah
sedangkan dalam pelaksanaan donor melaksanakan dengan baik dan telah
darah, membuat event dengan tema memiliki cara tersendiri dalam hal
Hari anti NARKOBA. Pemberian pelaksanaan CSR. Dalam implementasi
penghargaan kepada para kader-kader CSR ini Public Relations (PR)
wanita yang dirasa pantas dan patut mempunyai peran penting, baik secara
dijadikan panutan, penggalana dana di internal maupun eksternal. Dalam
mall dengan bekerjasama dengan pihak konteks pembentukan citra perusahaan,
rumah sakit Moewardi dan yayasan di semua bidang pembahasan sejak fact
kanker, pemberian bantuan langsung, finding, planning, communicating,
berupa sejumlah uang kepada anak hingga evaluation.
yatim. E. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN
d. Sumber Dana SARAN
Sumber dana pelaksanaan
CSR selama ini ditanggung 1. Kesimpulan
sepenuhnya oleh perusahaan. Berdasarkan hasil analisis data, maka
e. Dampak CSR dapat dikemukakan beberapa kesimpulan
Dampak positif CSR yaitu sebagai berikut:
meningkatkan taraf hidup masyarakat 1. Implementasi Tanggung Jawab Sosial
sekitar, membuka lapangan kerja baru Perusahaan (Corporate Social
menambah kualitas kinerja staff Mall Responsibility) yang dilaksanakan di
Solo Paragon. Sedangkan dampak Mall Solo Paragon
negatifnya ialah timbul penyakit a. Persepsi program CSR.
pernafasan, kemacetan, dan jalan Pihak Mall Paragon solo
rusak. sangat menyadari pentingnya CSR,
mereka menyadari saat ini masyarakat
2. Kendala implementasi Tanggung sudah cerdas dan eksistensi perusahaan
Jawab Sosial Perusahaan (Corporate ditengah lingkungan masyarakat pasti
Social Responsibility) di lingkungan diikat oleh kontrak sosial (social
Mall Solo Paragon dilihat dari: contract). Subtansi kontrak sosial
Saat pembangunan, timbul (social contract) tersebut mengalami
masalah-masalah yang terkadang perkembangan dan perubahan
kurang disadari oleh pihak perusahaan, signifikan yaitu pelaku bisnis dituntut
sedangkan setelah pembangunan tidak untuk memikul tanggung jawab secara
ditemukan kendala yang berarti. lebih luas kepada masyarakat, sampai
3. Solusi yang diberikan perusahaan pada pengindahan dan pengedepanan
kepada masyarakat di lingkungan Mall beragam nilai sosial kemasyarakatan
Solo Paragon yang mengitari (human values).
Kebijakan, merupakan arah Perusahaan dituntut untuk memberikan
dasar yang diambil pimpinan dan kontribusi terhadap kenaikan
menjadi warna orientasi satu program. kehidupan masyarakat, yang bukan
Kebijakan akan menentukan dalam hanya sekedar memproduksi dan
merumuskan strategi pelaksanaan memasok barang dan jasa bagi
tanggung jawab sosial dan sekaligus masyarakat. Salah satu jalan

12
menjalankan kontribusi tersebut sekitar paragon.
adalah melalui CSR
2. Kendala implementasi Tanggung Jawab
b. Penanggung jawab CSR yang Sosial Perusahaan (Corporate Social
dilakukan Responsibility) di lingkungan Mall Solo
Pihak Mall Solo Paragon Paragon
memiliki bagian-bagian yang
bertanggung jawab dalam pelaksanaan Bila dianalisis kendala-kendala yang
CSR, bagian yang dimaksud itu adalah dialami perusahaan dalam pelaksanaan CSR
Public Relation . Jadi dapat lebih menyangkut belum tersosialisasikannya
dsimpulkan bahwa pihak Mall Solo program ini dengan baik. Hal ini
Paragon sangat serius menyikapi soal menyebabkan program CSR belum bergulir
CSR ini, karena untuk melaksanakan sebagaimana mestinya, mengingat masyarakat
CSR ini pihak Mall Solo Paragon umum belum mengerti apa itu program CSR.
memiliki tim khusus. Akibat daei Memerlukan waktu yang tidak singkat untuk
kesadaran kolektif bahwa kontiunitas dapat memberikan pemahaman CSR kepada
pertumbuhan dunia usaha tidak akan warga apalagi jika kebanyakan warga masih
terjadi tanpa dukungan yang memadai berpendidikan rendah.
dari stakeholder yang melingkupinya
seperti, manajer, konsumen, buruh dan 3. Solusi yang diberikan perusahaan kepada
anggota masyarakat, dan kesadaran masyarakat di lingkungan Mall Solo
bahwa dunia usaha tidak ak an Paragon
sejahtera jika stakeholdernya juga tidak Pemilihan solusi berupa melakukan
sejahtera. musyawarah merupakan salah satu bentuk
kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan
a. Kegiatan CSR dalam menjalankan aktivitas tanggung jawab
Kegiatan CSR yang telah sosial yang didudukkan sebagai upaya untuk
dilakukan selama ini adalah memperoleh lincence to operate perusahaan
beasiswa pada siswa yang dari masyarakat. Dengan mengajak
berprestasi , program posyandu, masyarakat bermusyawarah maka masyarakat
kegiatan donor darah, serta akan merasa dihargai keberadaannya dan tentu
pemberian kambing dan sembako saja dengan adanya dukungan dari masyarakat
pada hari-hari besar keagamaan. sekitar maka kepentingan perusahaan nantinya
b. Sumber Dana akan lebih lancer.
Sumber dana dalam seluruh Pemilihan solusi berupa melakukan
kegiatan CSR sepenuhnya pemberian bantuan pun dilakukan selain
ditanggung pihak perusahaan Mall menjaga existensi perusahaan dimata
Solo Paragon. masyarakat sehingga untuk itulah bantuan
c. Dampak CSR yang bersifat langsung dan dapat dirasakan
Terdapat beberapa dampak negatif manfaatnya harus masuk dalam acara rutin
bagi masyarakat sekitar, antara lain perusahaan. Pemberian bantuan yang telah
jalan becek, lingkungan sekitar dilakukan perusahaan dilakukan secara
sering mengalami banjir berkala, seperti pemberian bantuan uang dan
dikarenakan struktur bangunan mall obat-obatan kepada posyandu, pengadaan
yang lebih tinggi dibandingkan acara donor darah, serta pemberian bantuan
bangunan-bangunan sekitar, banyak secra langsung berupa uang kepada sejumlah
juga dampak positif nya, contohnya pihak yan g dirasa membutuhkan.
banyak warga sekitar Mall Solo
Paragon yang diangkat sebagai 2. Implikasi
karyawan dimall Solo Paragon lalu Perusahaan atau organisasi sebagai
banyak nya dibangun kos-kosan suatu sistem hubungan yang terstruktur,
dan banyak nya sekarang warung dimana setiap komponen masuk didalamnya
makan disekitar mall sehingga bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan
menumbuhkan pertumbuhan tertentu. Tujuan tersebut antara lain sebagai
ekonomi bagi masyarakat upaya membina hubungan baik dengan para

13
stakeholder. Public Relation dituntut memiliki ambil bagian dalam proses sosial, mengingat
kemampuan menjadi jembatan antara perguruan tinggi dapat sebagai agen
perusahaan dengan stakeholder baik internal perubahan dalam masyarakat. Kerjasama ini
maupun eksternal. dapat berupa penelitian, seminar, dan
Dibangunnya apartemen, mall, pemberdayaan masyarakat. Adanya Ilmu
kondotel dan city walk Solo Paragon di Kota kemanusiaan melalui mata kuliah Kumunikasi
Surakarta merupakan pembangunan sebagai Pembangunan sudah melakukan penelitian
upaya intensifikasi fungsi di pusat kota, yaitu tentang implementasi program CSR di
berupa pembangunan vertikal. Solo Paragon kalangan pendidikan yang hasilnya masih jauh
memberikan pengaruh terhadap dari apa yang diharapkan oleh kalangan
kecenderungan perubahan baik kondisi fisik, pendidikan.
kondisi sosial, maupun kondisi ekonomi
warga sekitarnya. Dan terjadi selama kurun 3. Saran
waktu 3 tahun belakangan ini mulai dari Berdasarkan hasil penelitian di atas
berkembangnya isu-isu Solo Paragon maka dapat dikemukakan beberapa saran
dibangun. Studi ini bertujuan untuk sebagai berikut:
mengidentifikasi pengaruh fisik terkait 1. Kepada pihak Mall Solo Paragon
kemunculan gejala-gejala perkembangan Kepada pihak Mall Solo
perubahan pemanfaatan lahan menjadi Paragon diharapkan untuk dapat lebih
komersil, mengidentifikasi pengaruh sosial memperhatikan detail dari dampak
pada masyarakat sekitar dan mengidentifikasi pendirian Mall Solo Paragon terhadap
pengaruh ekonomi masyarakat sekitar lingkungan masyaraat sekiar. Karena
apartemen Solo Paragon. meski banyak dampak positif yang
Dalam setiap program CSR mall dirasakan warga setelah Mall Solo
Solo Paragon telah diambil beberapa Paragon berdiri, terdapat ula hal-hal
kebijakan-kebijakan yang dapat dirasakan negatif yang dirasakan masyarakat
langsung manfaatnya pada lingkungan sekitar sekitar. Memang beberapa masyarakat
berupa diadakannya beberapa kegiatan- merasakan langsung keuntungan dari
kegiatan bersifat sisal. Kegiatan-kegiatan CSR didirikann ya Mall Solo Paragon namun
yang telah dilakukan memang berdampak tidak sedikit pula dari mereka yang tidak
positif bagi perusahaan itu sendiri. Namun mendapatkan manfaatnya namun
meski dirasa telah lancar, kenyataan merasaka hal negatif dari pendirian
dilapangan ada beberapa kendala yang belum bangunan Mall Solo Paragon. Pihak
seluruhnya dapat teratasi dikarenakan masih perusahaan diharapkantidak hanya
memerlukan waktu dalam pengkajian dan megincar keuntungan namun
pengambilan kebijakan supaya tidak salah dan memperhatikan kemakmuran para
memperburuk kondisi ke depannya. stakeholdernya. Serta masih banyak dari
Kegiatan CSR adalah bertanggung warga sekitar yang kurang mengerti
jawab atas dampak yang ditimbulkan kepada tujuan dilaksanakannya CSR, sehingga
stakeholders internal maupun eksternal menimbulkan kesalah pahaman didalam
beserta lingkungan tempat institusi tersebut masyarakat. jadi sosialisasi terhadap
berada. Telah disadari pada masa sekarang CSR sebaiknya lebih ditingkatkan dalam
keberhasilan suatu institusi ditentukan oleh artian pemerataan tentang rencana
adanya perhatian terhadap lingkungan sosial kegiatan CSR disebarkan secara luas,
sekitar seperti komunitas-komunitas yang bukan hanya sebagian pihak saja yang
terbentuk disekitar yang beberapa dibentuk mengerti.
untuk memberikan informasi atau suatu 2. Kepada Masyarakat
pendidikan pada masyarakat sekitar. Artinya Kepada Masyarakat diharapkan
bahwa perhatian masyarakat terhadap institusi lebih bersabar dan tidak mulai
perguruan tinggi dan cara perusahaan menyebarkan isu-isu yang tidak benar
mengelola tanggungjawab sosial terhadap karena ada sedikit kurang pahaman
komunitas disekitarnya terkait dengan mengenai rencana-rencana perusahaan
pendidikan, akan menciptakan hubungan antar dalam upayanya mengatasi masalah-
komunitas dengan lembaga pendidikan. Di masalah yang timbul akibat
samping itu peranan perguruan tinggi perlu pembangunan Mall Solo Paragon

14
dikarenakan ternyata pihak perusahaan sehingga tidak ada pihak yang merasa
sudah memikirkan dan mengkaji dirugikan nantinya.
kebijakn-kebijakn yang akan diambil

F. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002) . Prosedur Penelitian


(Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: Rineka
Cipta

Hadi, N. (2011). Corporate Social


Responsibility. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Nurdizal, Efendi, A., & Wicaksana,E. (2011).


Panduan Lengkap Perencanaan CSR.
Jakarta: Penebar Swadaya.

Susiloadi, P. (2008). Implementasi Corporate


Social Responsibility Untuk
Mendukung Pembangunan
Berkelanjutan. Jurnal FISIP
Universitas Sebelas Maret Surakarta,
4(2), 123-130.

Sutopo, H. B. (2002). Metodologi Penelitian


Kualitatif. Surakarta : UNS Press.

15

Anda mungkin juga menyukai