Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

PENGANTAR MANAJEMEN
RINGKASAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
ETIKA MANAJEMEN

Oleh :
Arshal Diko Alfadri (21-001)

Dosen pengampu :
Achmad Cik, SE, MM

UNIVERSITAS NASIONAL
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Secara umum tanggungjawab sosial merupakan suatu pemikiran bahwa bisnis
memiliki tanggungjawab tertentu kepada masyarakat selain mencari
keuntungan.Tanggungjawab sosial dapat diartikan sebagai kewajiban perusahaan untuk
merumuskan kebijakan, mengambil keputusan, dan melaksanakan tindakan yang memberikan
manfaat kepada masyarakat. Namun ada juga yang berpendapat bahwa Social Responcibility
atau tanggungjawab sosial merupakan kontribusi menyeluruh dari dunia usaha terhadap
pembnagunan berkelanjutan, dengan mempertimbangkan dampak ekonomi, sosial, dan
lingkungan dari kegiatannya.
Menurut pandangan Roundtable bahwa keberadaan perusahaan sangat bergantung
kepada dukungan masyarakat luas. Perusahaan juga memperoleh berbagai keistimewaan
perlakuan (privileges) seperti kewajiban terbatas (limited liabilities), umur kegiatan usaha
yang tidak terbatas (indefinitelife), dan perlakuan pajak khusus.

PRO-KONTRA TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN


Meskipun pemerintah telah menerbitkan undang-undang yang mengatur tentang kegiatan
CSR, namun masih adanya perdebatan tentang seberapa penting perusahaan harus
mempunyai tanggung jawab tersebut. Berikut ini adalah alasan para pendukung agar
perusahaan memiliki etika dan tanggung jawab sosial :
1. Keterlibatan sosial merupakan respon terhadap keinginan dan harapan masyarakat
terhadap peranana perusahaan. Dalam jangka panjang, hal ini sangat menguntungkan
perusahaan.

2. Keterlibatan sosial mungkin akan mempengaruhi perbaikan lingkungan masyarakat,


yang mungkin akan menurunkan biaya produksi.

3. Meningkatkan nama baik perusahaan, akan menimbulkan simpati langganan, simpati


karyawan, investor, dan lain-lain.

4. Menghindari campur tangan pemerintah dalam melindungi masyarakat. Campur tangan


pemerintah cenderung membatasi peran perusahaan. Sehingga jika perusahaan memiliki
tanggung jawab sosial mungkin dapat menghindari pembatasan kegiatan perusahaan.

5. Dapat menunjukkan respon positif perusahaan terhadap norma dan nilai yang berlaku
dalam masyarakat sehingga mendapat simpati masyarakat.

6. Sesuai dengan keinginan para pemegang saham, dalam hal ini publik.

7. Mengurangi tensi kebencian masyarakat kepada perusahaan yang kadang- kadang suatu
kegiatan yang dibenci masyarakat tidak mungkin dihindari.

8. Membantu kepentingan nasional, seperti konservasi alam, pemeliharaan barang seni


budaya, peningkatan pendidikan rakyat, lapangan kerja, dan lain-lain.

STRATEGI PENGELOLAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN.


1. Strategi Reaktif Kegiatan bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam tanggung jawab
sosial cenderung menolak atau menghindarkan diri dari tanggung jawab social,
Contohnya, perusahaan tembakau di masa lalu cenderung untuk menghindarkan diri dari
isu yang menghubungkan konsumsi rokok dengan peluang penyakit kanker. Akan tetapi,
karena adanya peraturan pemerintah unuk mencantumkan bahaya rokok setiap iklan,
maka hal tersebut dilakukan oleh perusahaan rokok.

2. Strategi Defensif Strategi defensif dalam tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh
perusahaan terkait dengan penggunaan pendekatan legal atau jalur hukum untuk
menghindarkan diri atau menolak tanggung jawab social. Perusahaan yang
menghindarkan diri dari tanggung jawab limbah saja berargumen melalui pengacara
yang disewanya untuk mempertahankan diri dari tuntutan hukum dengan berargumen
bahwa tidak hanya perusahaannya saja yang membuang limbah ke sungai ketika lokasi
perusahaan tersebut beroperasi, terdapat juga prusahaan lain yang beroperasi

3. Strategi Akomodatif Strategi Akomidatif merupakan tanggung jawab sosial yang


dijalankan perusahaan dikarenakan adanya tuntutan dari masyarakat dan lingkungan
sekitar akan hal tersebut.Tindakan seperti ini terkait dengan strategi akomodatif dalam
tanggung jawab sosial.contoh lainnya,perusahaan perusahaan besar pada era orde baru
dituntut untuk memberikan pinjaman kredit lunak kepada para pengusaha kecil, bukan
disebabkan karena adanya kesadaran perusahaan, akan tetapi sebagai langakah
akomodatif yang diambil setelah pemerintah menuntut para korporat untuk lebih
memperhatikan pengusaha kecil.

4. Strategi Proaktif Perusahaan memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah bagian
dari tanggung jawab untuk memuaskan stakeholders, Jika stakeholders terpuaskan, maka
citra positif terhadap perusahaan akan terbangun.Dalam jangka panjang perusahaan akan
diterima oleh masyarakat dan perusahaan tidak akan khawatir akan kehilangan
pelanggan, justru akan berpotensi untuk menambah jumlah pelanggan akibat citra positif
yang disandangnya. Langkah yang dapat diambil oleh perusahaan adalah dengan
mengambil inisiatif dalam tanggung jawab sosial, misalnya dengan membuat khusus
penanganan limbah, keterlibatan dalam setiap kegiatan social lingkungan masyarakat
atau dengan membarikan pelatihan terhadap masyarakat di sekitar lingkungan
masyarakat.

MANFAAT TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN


1. Manfaat bagi Perusahaan Citra Positif Perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah.
Kegiatan perushaan dalam jangka panjang akan dianggap sebagai kontribusi positif di
masyarakat. Selain membantu perekonomian masyarakat, perusahaan juga akan dianggap
bersama masyarakat membantu dalam mewujudkan keadaan lebih baik di masa yang
akan datang. Akibatnya ,perusahaan justru akan memperoleh tanggapan yang positif
setiap kali menawarkan sesuatu kepada masyarakat. Perusahaan tidak saja dianggap
sekedar menawarkan produk untuk dibeli masyarakat, tetapi juga dianggap menawarkan
sesuatu yang membawa perbaikan masyarakat.

2. Manfaat bagi Masyarakat Selain kepentingan masyarakat terakomodasi, hubungan


masyarakat dengan perusahaan akan lebih erat dalam situasiwin-win solution, Artinya
terdapat kerjasama yang saling menguntungkan ke dua pihak. Hubungan bisnis tidak lagi
dipahami sebagai hubungan antara pihak yang mengeksploitasi dan pihak yang
tereksploitasi, tetapi hubungan kemitraan dalam membangun masyarakat lingkungan
kebih baik. Tidak hanya disector perekonomian, tetapi juga dlam sektor sosial,
pembangunan dan lain-lain.
3. Manfaat bagi Pemerintah Memiliki partner dalam menjalankan misi sosial dari
pemerintah dalam hal tanggung jawab sosial. Pemerintah pada akhirnya tidak hanya
berfungsi sebagai wasit yang menetapkan aturan main dalam hubungan masyarakat
dengan dunia bisnis, dan memberikan sanksi bagi pihak yang melanggarnya. Pemerintah
sebagai pihak yang mendapat legtimasi untuk mengubah tatanan masyarakat agar ke arah
yang lebih baikakan mendapatkan partner dalam mewujudkan tatanan masyarakat
tersebut. Sebagian tugas pemerintah dapat dilaksanakan oleh anggota masyarakat, dalam
hal ini perusahaan atau organisasi bisnis

DIMENSI ETIKA DALAM MANAJEMEN


Dalam ekonomi konvensional, etika bukanlah sesuatu yang penting bahkan diabaikan.
Pengabaian terhadap etika tersebut menghasilkan sistem ekonomi yang tidak
berperikemanusiaan, karena hanya mensejahterakan pemilik modal sehingga melupakan sisi
kemanusiaan dan tanggungjawab sosial. Berbeda halnya dengan system ekonomi Islam, yang
mengharuskan bahwa setiap kegiatan ekonomi harus ada content etikanya. Urgensi etika
dalam kegiatan ekonomi dalam Islam, bertujuan untuk menghilangkan unsur hewani dalam
diri manusia, sehingga sistem ekonomi dalam Islam lebih manusiawi, bertanggungjawab
kepada manusia lainnya, juga tanpa melupakan unsur sosialnya sehingga mampu
mensejahterakan manusia.

NILAI PERSONAL SEBAGAI STANDAR ETIKA


 Nilai (Values)
Adalah Sendiri pada dasarnya merupakan pandangan ideal yang memepengaruhi cara
pandang, cara berpikir dan perilaku dari seseorang.

 Nilai Personal atau Personal Values


Pada dasarnya merupakan cara pandang, cara pikir, dan keyakinan yang di pegang oleh
seseorang sehungan dengan segala kegiatan yang dilakukannya.

 Nilai Personal Terdisi Dari Nilai Terminal dan Nilai Instrumen


Nilai terminal pada dasarnya merupakan pandangan dan cara berpikir seseorang yang
terwujud melalui perilakunya, yang didorong oleh motif dirinya dalam meraih sesuatu.
Nilai instrumental adalah pandangan dan cara berpikir seseorang yang berlaku untuk
segala hal keadaan dan diterima oleh semua pihak sebagai sesuatu yang memang harus di
perhatikan dan dijalankan.

PANDANGAN EMPIRISE TENTANG NILAI TERMINAL DAN NILAI


INSTRUMENTAL
1). Nilai Terminal
Nilai-nilai yang perlu dimiliki oleh personal adalah kejujuran, tanggung jawab,
kapabilitas, ambisi, dan independensi.

2). Nilai Instrumental


Nilai-nilai yang mendominasi para pekerja antara lain adalah penghargaan terhadap
pribadi, keamanan dan kesejahteraan keluarga pekerja, kebebasan dan kemerdekaan
KONFLIK NILAI
Terdapat 3 jenis konflik nilai yang terdapat dalam perusahaan, yaitu :
1. Konflik Intrapersonal
Pada umumnya terjdi pada individu dengan individu lainnya karena memiliki pandangan
dan cara berfikir yang berbeda.

2. Konflik Individu-Organisasi
Merupakan konflik yang terjadi pada saat nilai yang dianut oleh individu berbenturan
dengan nilai yang harus ditanamkan oleh perusahaan. Individu yang cenderung
menginginkan kebebasan akan berbenturan dengan nilai yang dianut organisasi yang
menuntutnya untuk patuh berdasarkan aturan main yang mungkin dirasakan sebagai
sesuatu yang formal dan mengikat.

3. Konflik antar budaya


Merupakan konflik antar individu maupun antar individu dengan organisasi yang
disebabkan oleh adanya perbedaan budaya di antara individu yang bersangkutan atau
juga organisasi yang bersangkutan.

ISU TENTANG SEPUTAR ETIKA


Kreitner (1992) memberikan uraian dari beberapa isu seputar etika yang sering kali dihadapi
oleh perusahaan. Di antara beberapa isu tersebut adalah:
1. Penggunaan obat-obatan terlarang
2. Pencurian oleh para pekerja dan korupsi
3. Konflik kepentingan
4. Pengawasan kualitas atau qualiti control
5. Penyalahgunaan informasi yang bersifat rahasia
6. Penyelewengan dalam pencatatan keuangan
7. Penyalahgunaan aset perusahaan
8. Pemecatan tenaga kerja
9. Polusi lingkungan
10. Cara bersaing dari perusahaan yang dianggap tidak etis
11. Penggunaan pekerja atau tenaga kerja di bawah umur
12. Pemberian hadiah kepada pihak tertentu yang terkait dengan pemegang kebijakan
13. Dan lain sebagainya.
Beberapa isu ini tidak jarang terjadi dalam satu perusahaan, sehingga taktis perusahaan
tersebut dianggap tidak menjalankan kegiatannya secara etis. Di sisi lain, sebagai
perusahaan telah berusaha untuk melakukan yang terbaik sehubungan dengan berbagai isu
etika tersebut. Peran pemerintah sangat penting untuk dpat menjamin perusahaan dan
masyarakat dapat menjalankan kegiatannya secara lebih beretika.

UPAYA PERWUJUDAN DAN PENINGKATAN ETIKA MANAJEMEN


A. Pelatihan Etika ( Ethics Training )
Melalui pelatihan ini kita diajak untuk mengenallebih jauh tentang kode etik batasan kerja
dan pengertia etka serta berbagai kajian secara tuntas mengenai bagaimana orang bekerja
dan mendorong orang menemukan nilai nilai dalam dirinya. Berbagai potensi/kualitas
harus diketahui dan disadari oleh karyawan supaya dapat berkinerja secara bagus serta
dapat membangun etika kerja secara profesional didalam era global yang dapat dipandang
sebagai dasar sukses sosial, organisasi dan pribadi. Tujuan dari pelatihan ini agar para
peserta mampu menumbuhkebangkan sifat-sifat atau perilaku kerja secara etis dan
bertanggung jawab terhadap perusahaan.

B. Advokasi Etika ( Etical Advocates )


Upaya persuhaan untuk menjalankan etika dalam kegiatannya dengan cara menempatkan
orang atau tim khusus dalam tim manajemen perusahaan yang bertugas.
DAFTAR PUSTAKA

Fatmawatie, Naning. (2017). TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Belkaoui, Ahmed. (2015). Pro-Kontra Tanggungjawab Sosial Perusahaan. Diakses pada 15


November 2021, dari https://text-id.123dok.com/document/4zpnx810y-pro-kontra-tanggung-
jawab-sosial-perusahaan.html

Fahrodji, Achmad. (2021). Modul 11 : Distinctive Strategic Management. Mercu Buana.

Martinelli, I. (2018). Menelisik Dimensi Etika Dalam Kegiatan Ekonomi Menurut Perspektif
Islam. EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial, 4.

Sulolipu, A. (2014). Mengelola etika dan tanggung jawab sosial. Diakses pada 15 November
2021, dari https://www.academia.edu/11315091/Mengelola_Etika_dan_Tanggung_Jawab_
Sosial

Iliyas. Nilai Terminal dan Nilai Instrumental. Diakses pada 15 November 2021, dari
https://www.coursehero.com/file/p2rs5d0/c-Nilai-Terminal-dan-Nilai-Instrumental-Menurut-
Kreitner-nilai-personal-dibagi/.

Nashar. (2013). Surbaya : Penerbit Pena Salsabila.


Disusun oleh H.Nashar, SE.,MM.,M.Si tahun 2013 Penerbit Pena Salsabila di Surbaya

Octavia, D. (2019). Makalah Etika Manajemen. Diakses pada 15 November 2021, dari
https://octabenefitvia.blogspot.com/2019/02/etika-manajemen.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai