Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN MATAKULIAH PENGANTAR HUKUM BISNIS

“Tanggung Jawab Sosial Perusahaan/CSR & Transaksi Online ”

Dosen Pengampu : Dr.Dewa Gde Rudy.,SH.,M.Hum.

Disusun Oleh:

PUTU GITHA GAYATRI

1807531222

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2020
1. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan/CSR
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kebijakan yang diambil guna untuk
menemukan titik keseimbangan antara perusahaan dan pihak yang terkait seperti
masyarakat, pemerintah dan konsumen. Dalam hal ini perusahaan bukan saja mencari
keuntungan, akan tetapi juga memperhatikan dampak sosial apa yang bisa ditimbulkan
dengan keberadaan mereka, kegiatan operasi atau investasi. Selain itu hal ini menjadi suatu
cara bagi perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan psikologis pada pelaku
ekonomi. Dimana saat ini konsumen bukan saja menomor satukan harga murah, tapi efek
apa yang diberikan kepada lingkungan dengan membeli produk tertentu. Sehingga dapat
diambil kesimpulan kalau Corporate social responsibility menjadi sebuah kewajiban bagi
setiap usaha untuk memikirkan pentingnya kemampuan perusahaan, dalam menjaga
keseimbangan antara kinerja perusahaan. Serta bagaimana cara mengatasi isu sosial dan
lingkungan yang berpotensi muncul, akibat operasi perusahaan yang sedang dijalankan,
seperti yang sudah ditekankan oleh Organisasi standarisasi internasional (ISO). Bentuk
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Seperti yang telah dibahas jika perusahaan harus
memiliki tanggung jawab sosial. Adapun bentuk tanggung jawab sosial perusahaan
meliputi:

1. Tanggung jawab sosial kepada karyawan


Sebelum memikirkan pihak luar, ada baiknya untuk menomorsatukan rasa
aman dan nyaman kepada karyawan, seperti memberikan perlakuan yang adil,
kesempatan untuk berkembang, serta pelatihan yang dapat digunakan untuk
melakukan pengembangan diri. Ingat jika karyawan merupakan aset
perusahaan yang berharga.

2. Tanggung jawab sosial kepada konsumen


Jika bicara soal ini, kami mengajak Anda untuk berpikir secara luas, dimana
Tanggung jawab ini bukan selalu terkait dengan penyediaan produk atau jasa.
Namun juga bagaimana perusahaan dapat menghasilkan produk atas jasa yang
dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar, serta tidak menimbulkan kerugian
bagi penggunanya.

3. Tanggung jawab sosial kepada lingkungan


Jangan hanya karena keinginan untuk mencari keuntungan yang lebih besar,
membuat perusahaan tidak peduli lagi terhadap lingkungan sekitar. Perhatikan
untuk tidak membuang limbah sembarangan, mencegah penggunaan bahan
berbahaya, hingga mencegah polusi disekitar tempat usaha. Ya,
jadilah perusahaan yang ramah lingkungan dan memberikan nilai positive.

4. Tanggung jawab kepada pemegang saham


Selain hal-hal di atas ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan seperti
bagaimana tanggung jawab kepada pemegang saham. Jika perlu libatkan setiap
pemegang saham dalam setiap pengambilan keputusan dalam menjalankan
aktivitas operasional perusahaan.
5. Tanggung jawab sosial kepada komunitas
Dalam hal ini tentunya corporate social responsibility atau CSR menjadi
solusinya. Dimana perusahaan dapat melakukan bantuan yang terkait
dengan kesehatan, dana, pendidikan, infrastruktur, atau keperluan lainnya
yang diperlukan oleh masyarakat tersebut. Perlu diingat besar peluang
perusahaan Anda memiliki image yang baik, jika memberikan bantuan dalam
keadaan yang sedang tidak baik.

6. Tanggung jawab sosial kepada kreditor


Sudah seharusnya bagi perusahaan untuk memberitahu pada kreditor, jika saat
itu sedang mengalami masalah keuangan. Hal ini dapat menjadi pertimbangan
kreditor, serta etika yang baik dalam berbisnis.

2. Transaksi Online
Banyaknya pengguna Internet di Indonesia ini membuat bisnis e-commerce atau jual
beli online semakin berkembang. Meningkatnya angka jual beli secara online ini secara
tidak langsung juga berdampak terhadap perkembangan aturan-aturan hukum. Sebelum
Anda menjalankan bisnis online atau melakukan transaksi online, di bawah ini merupakan
beberapa aspek hukum e-commerce dan jual beli secara online atau elektronik.
Perbedaan keduanya dapat dilihat dari ruang lingkupnya. Perdagangan melalui sistem
elektronik merupakan perdagangan yang transaksinya dilakukan melalui serangkaian
perangkat dan prosedur elektronik. Ruang lingkupnya dapat dilihat bahwa hanya sebatas
perdagangan atau kegiatan yang terkait dengan transaksi barang dan/atau jasa dengan
tujuan pengalihan hak atas barang dan/atau jasa tersebut untuk memperoleh imbalan atau
kompensasi. Sementara itu, transaksi elektronik adalah istilah untuk perbuatan
hukum yang dilakukan dengan menggunakan komputer, jaringan komputer, dan/atau
media elektronik lainnya. Perbuatan hukum di sini sangatlah luas, untuk itu ruang
lingkupnya dapat dilihat dalam Pasal 40 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik yang terdiri atas lingkup publik
atau lingkup privat.

Anda mungkin juga menyukai