Anda di halaman 1dari 4

PERTEMUAN 20

MANAJEMEN PEMASARAN 2

PEMASARAN YANG BERTANGGUNG JAWAB SECARA SOSIAL

Pemasaran yang Bertanggung Jawab Secara Sosial

Pemasaran tanggung jawab sosial, yaitu kewajiban perusahaan untuk memberikan manfaat dan
mengurangi efek negatif pada masyarakat.

Pemasaran internal yang efektif harus diimbangi dengan rasa tanggung jawab
sosialperusahaan perlu mengevaluasi apakah mereka benar-benar berlatih pemasaran etis
danbertanggung jawab secara sosial.

Beberapa pasukan mengemudi perusahaan untuk berlatih tingkat yang lebih tinggidari tanggung
jawab sosial perusahaan:

1)Meningkatnya harapan pelanggan

2)Mengubah harapan karyawan

3)undang-undang Pemerintah dan tekanan

4)Minat investor dalam kriteria sosial

5)Mengubah praktik pengadaan bisnis.

A) sukses Bisnis dan terus memuaskan pelanggan dan pemangku kepentingan lainnyaterkait erat
dengan penerapan dan implementasi standar yang tinggi bisnis danpemasaran perilaku.

B)praktek bisnis sering diserang karena situasi bisnis secara rutin menimbulkan dilemaetika sulit.

C) perusahaan yang paling dikagumi dan semakin sukses di dunia mematuhi kodemelayani
kepentingan rakyat, dan bukan milik mereka sendiri.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Meningkatkan tingkat pemasaran yang bertanggung jawab secara sosial panggilanuntuk serangan
tiga cabang yang mengandalkan hukum, etika, dan sosial perilaku tanggungjawab yang tepat.

Perilaku Legal.Masyarakat harus menggunakan hukum untuk menentukan praktek-praktekyang


ilegal, antisosial, atau anti-kompetitif.

A) Organisasi harus memastikan bahwa setiap karyawan mengetahui dan mengamatisemua


hukum yang relevan.

Apa saja manfaat yang bisa diperoleh perusahaan dari kegiatan CSR?

Berikut beberapa manfaat yang potensial diperoleh perusahaan yang menyuntikkan tanggung
jawab sosial ke dalam kegiatan pemasarannya:

1. Pertama, kampanye pemasaran yang dilakukan perusahaan akan lebih bisa menyentuh hati dan
memperoleh heart share dari masyarakat sekitarnya.

2. Kedua, perusahaan berpotensi lebih disukai masyarakat, yang pada akhirnya bisa
meningkatkan brand awareness dan penjualan.

3. Ketiga, ketika perusahaan melakukan kampanye pemasaran bersamaan dengan tanggung


jawab sosialnya, mereka juga sedang membangun brand experience yang baik dengan publik.

Contoh kampanye pemasaran yang berdampingan dengan tanggung jawab sosial.

1. Contoh pertama, pada 5 Juli 2019 di Jakarta, PT Procter & Gamble Home Products Indonesia
mengadakan konser amal “P&G x Anggun Konser Amal Gemilang 30 Tahun”. Konser ini dimeriahkan
beberapa penyanyi seperti Anggun C. Sasmi, Maudy Ayunda, Yura Yunita, Rossa, dan Iwa K.

Konser amal itu diadakan dalam rangka memperingati ulang tahun P&G yang ke-30. Seluruh hasil
penjualan tiket konser yang bertajuk “Satukan Nada Wujudkan Mimpi Anak Indonesia” tersebut
disumbangkan ke yayasan Save the Children.

Dana yang terkumpul melalui konser amal tersebut digunakan untuk mendirikan 100 sekolah di beberapa
daerah Indonesia yang sempat dilanda bencana alam.

2. Contoh kedua, pada Juli 2019 Nestle meluncurkan produk barunya "YES! snack bar". Produk baru ini
menggunakan kemasan kertas yang mudah didaur ulang. Hal ini merupakan bentuk keikutsertaan Nestle
terkait pengurangan sampah plastik. Brand ini berkomitmen memakai kemasan yang mudah dipakai
ulang, pada semua produknya sampai tahun 2025.

3. Contoh ketiga, Cadbury Filipina ikut serta mengemban tanggung jawab sosialnya dengan cara
menyumbangkan susu pada anak-anak yang kekurangan gizi di Filipina.

Konsep aktivasi dari produk coklat Cadbury Generosity ini adalah, kadar susu pada setiap batang coklat
dikurangi, lalu susu tersebut dikumpulkan dan disumbangkan kepada anak-anak kurang gizi di Filipina,
melalui yayasan Feed Philippines.

Pentingnya mengimplementasikan tanggung jawab sosial & etika bisnis.

Perusahaan atau bisnis juga diharapkan bisa menangani berbagai program eksternal terkait tanggung
jawab di luar aktivitas bisnis mereka. Program tersebut seperti penelitian ilmiah, perlindungan konsumen,
dan program lain terkait tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat.
Tanggung Jawab Sosial suatu perusahaan biasanya tertuang pada program Corporate Social
Responsibility (CSR) perusahaan. Tanggung Jawab Sosial bisa dibilang termasuk dalam Teori Etika.

Di mana individu atau kelompok bisnis bertanggung jawab untuk memenuhi tugas kewarganegaraan
mereka. Setiap aktivitas individu atau kelompok bisnis harus menguntungkan seluruh masyarakat.
Dengan cara ini, harus ada keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dan
lingkungan sekitar.

Jika keseimbangan ini dipertahankan, maka Tanggung Jawab Sosial bisa dibilang telah tercapai.

Hubungan Tanggung Jawab Sosial Bisnis dengan Etika Bisnis

Teori Tanggung Jawab Sosial bisnis dibangun di dalam sistem Etika Bisnis itu sendiri.Dimana setiap
keputusan dan tindakan bisnis harus divalidasi secara etis sebelum direalisasikan.

Jika tindakan atau keputusan bisnis menyebabkan kerusakan pada masyarakat atau lingkungan sekitar,
maka bisa terbilang perusahaan atau bisnis dianggap tidak bertanggung jawab secara sosial.Bisnis dan
perusahaan harus beroperasi di bawah peraturan dan pedoman pemerintah.

Dengan demikian, Tanggung Jawab Sosial yang etis dapat dimanifestasikan melalui kode etik, hak-hak
sipil, dan standar sosial dan yang dapat diterima di berbagai bidang.Banyak perusahaan berusaha untuk
melampaui persyaratan hukum.

Bisnis yang berhati-hati untuk memastikan pekerja aman, diperlakukan dengan bermartabat dan hormat,
serta menawarkan jam kerja dan upah yang wajar dianggap bertanggung jawab secara etis.

Cara Mengaplikasikan Tanggung Jawab Sosial Bisnis dengan Etika Bisnis Secara Bersamaan?

Suatu bisnis diharapkan bisa mengembangkan sistem Tanggung Jawab Sosial yang disesuaikan dengan
lingkungan bisnis mereka.Jika tanggung jawab yang ini berhasil diatur oleh suatu perusahaan, maka hal
tersebut bisa juga termasuk bagian dari aktivitas ekonomi perusahaan.

Mempertahankan Tanggung Jawab Sosial pada perusahaan akan memastikan integritas antara masyarakat
dan lingkungan sekitar terlindungi.Menyeimbangkan tuntutan dari pemegang saham dan kebutuhan untuk
meningkatkan laba dengan kesejahteraan karyawan dan lingkungan sekitar merupakan tantangan bagi
perusahaan.Misalnya, banyak perusahaan obat atau bahan kimia yang menghasilkan pestisida atau
obat-obatan memberikan dampak lanjutan kepada lingkungan sekitar.

Dampak tersebut dapat berupa polusi, limbah yang merusak lingkungan sekitar, dan dampak lain yang
menimbulkan bahaya potensial bagi karyawan dan bahkan penduduk sekitar.Menemukan jalan tengah
dalam situasi seperti itu tidaklah mudah, dan sayangnya masih ada bisnis yang lebih mementingkan
kondisi keuangan mereka daripada keselamatan atau kesehatan manusia atau lingkungan sekitar.

Hal tersebut dapat dianggap sebagai masalah Etika Bisnis karena melibatkan tanggung jawab dan
kewajiban tidak hanya untuk pemegang saham, tetapi juga untuk masyarakat dan lingkungan
sekitar.Semua pihak, dari pelanggan hingga eksekutif perusahaan, akan terkena dampak dari masalah
pelanggaran Tanggung Jawab Sosial dan Etika Bisnis.
Tidak ada industri atau perusahaan yang tidak – setidaknya sekali – berurusan dengan masalah Tanggung
Jawab Sosial dan Etika Bisnis.Konflik kepentingan, keamanan produk, periklanan, pemegang saham, dan
masyarakat memainkan peran dalam bagaimana perusahaan bisa diterima oleh masyarakat dan
lingkungan sekitar.

KESIMPULAN

Tanggung Jawab Sosial dan Etika Bisnis merupkaan satu kesatuan yang berkesinambungan dan
berdampak bagi banyak pihak secara global.Menyeimbangkan hal tersebut dengan pertimbangan ekonomi
tidaklah mudah. Sementara banyak orang percaya bahwa keputusan mengenai Tanggung Jawab Sosial
dan Etika Bisnis seharusnya tidak sesulit itu. Intinya, membuat pilihan dan keputusan positif juga dapat
menciptakan dampak positif pada produktivitas bisnis dan hak-hak karyawan, masyarakat, dan
lingkungan sekitar.

Pastikan keputusan bisnis yang Anda ambil tidak hanya didasarkan padas Tanggung Jawab Sosial dan
Etika Bisnis.

Anda mungkin juga menyukai