Analisis Kasus:
Pepsi-Cola Products Philippines Inc.
Fakta yang relevan dalam kasus tersebut adalah Pepsi-Cola Products Philippines Inc. adalah
perusahaan Pepsi-Cola di Filipina. Perusahaan Amerika Pepsi-Cola memiliki 19% dari seluruh
perusahaan minuman yang tersebar luas. Filipina adalah pasar terbesar yang ke-20 di seluruh dunia dan
memiliki penjualan sekitar 2% dari total penjualan di seluruh dunia. Penjualan Pepsi telah mencapai
urutan kedua dari Coca-Cola dengan pangsa pasar 20% dibandingkan milik Coca-Cola 78%. Dalam
usaha meningkatkan penjualan dari Coca-Cola, Pepsi meluncurkan “Number Fever” sebagai
promosinya pada bulan februari 1992 dan pemenangnya diumumkan setiap hari. Kampanye tersebut di
umumkan di koran-koran, radio, dan televisi yang menyatakan, “Hari ini Anda bisa menjadi seorang
milyuner”. Hadiah undian tersebut mulai dari 100 pesos sampai 1 juta pesos. Promosi ini memberikan
keuntungan yang sangat besar dengan peningkatan pangsa pasar sebesar 40%. Merasa puas dengan
kampanye tersebut, perusahaan memperpanjang selama 5 minggu lebih dari total 12 minggu. Selama
kampanye berlangsung terdapat 51.000 lebih pemenang, sebagian besar memenangkan 100 pesos, 17
orang memenangkan 1 juta peso. Pemenang utama ikut serta bergabung dalam iklan kampanye Pepsi.
Pemangku kepentingan dalam kasus tersebut adalah para konsumen produk Pepsi-Cola dan
Pepsi-Cola Product Philippines Inc. itu sendiri (departemen operasional).
Prinsip dan norma etika yang dilanggar dalam kasus ini adalah:
Prinsip kejujuran. Dalam kasus tersebut pihak perusahaan Pepsi melakukan penipuan dan
kecurangan terhadap para konsumen yaitu tidak membayar undian yang berhadiah uang dari
100 pesos sampai 1 juta pesos, dengan mengatakan bahwa ada kesalahan teknis dalam undian
tersebut (error komputer).
Prinsip tanggung jawab. Perusahaan Pepsi tidak mempertanggungjawabkan atas kesalahan yang
telah dilakukannya pada para konsumen atas undian yang berhadiahkan uang dan ikut
bergabung dalam iklan kampanye Pepsi.
Prinsip intregitas moral. Pihak Pepsi tidak bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral dalam
berbisnis, ini akan mengakibatkan kepercayaan konsumen pada perusahaan Pepsi akan menurun
tajam bahkan akan menjadi bumerang ke seluruh dunia.
Prinsip keadilan. Di antara pihak berkepentingan pada kasus tersebut ada salah satu pihak yang
sangat dirugikan yaitu pihak konsumen karena telah ditipu oleh perusahaan Pepsi dengan cara
“Number Fever” yang berhadiah uang.
Norma hukum. Hal tersebut dikarenakan pihak Pepsi telah melanggar beberapa prinsip etika
berbisnis yaitu melakukan penipuan pada para konsumen. Oleh karena itu dapat dikatakan
bahwa Pepsi telah melanggar norma hukum.
Norma moral. Tindakan Pepsi telah merampas hak-hak konsumen yang telah memenangkan
undian berhadiah tersebut.
Tindakan yang seharusnya dilakukan oleh pihak Pepsi adalah mempertanggungjawabkan atas
kesalahannya, diantaranya dengan cara segera menjelaskan kepada para konsumen bahwa ada kesalahan
teknis (error komputer) dalam undian nomer berhadiah tersebut. Jika masih belum berhasil maka
dilakukan negiosasi dengan para pemenang undian serta memintaa maaf kepada para pemenang. Pada
saat terdeteksi adanya kesalahan teknis dalam promosi undian nomer berhadiah tersebut.