Tanggung Jawab sosial merupakan tanggung jawab organisasi dalam pengaruh keputusan dan aktivitasnya pada masyarakat dan lingkungan melalui transparan dan kebiasaan etis yang konsisten dengan perkembangan yang berlanjut dan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan Menurut The World Business Council for Sustainable Development Tujuannya adalah dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan. Key potential benefits for firms implementing CSR include: Antisipasi dan manajemen yang lebih baik dalam menangani berbagai resiko yang akan muncul, reputasi manajemen yang mingkat, meningkatkan kemampuan untuk merekrut, mengembangkan dan memperahankan staff, meningkatkan inovasi, memposisikankompetisi dan pasar, meningkatkan efisiensi operasional, dan menghemat biaya. Meningkatkan kemampuan menarik dan membangun hubungan ranta pasokan yang efektif dan efisien, meningkatkan kemamuan untuk menjalankan perubahan, lebih kuat lisesnsi sosial untuk mengoperasikan komunitas, akses terhadap modal, meningkatkanhubungan dengan regulator, keterkaitan untuk konsumsi yang bertanggung jawab. What is the relationship between CSR and the law? Tedapat hubungan dekat anatara CSR dan hukum. Instrumen utama yang pemerintah gunakan untuk menegur sosial, lingkungan dan pengaruh ekonomi perusahaan merupakan hukum. Banyak negara memiliki daftar hukum yang luas, baik itu di pemerintah pusat, provinsi, atau level lokal, yang berkaitan dengan pelanggan, peekrja, kesehatan dan keamanan, hak asasi manusia dan perlindungan lingkungan, suap dan korupsi, corporate governance dan pajak. Sebuah pendekatan CSR perusahaan harus dimulai dengan menjamin terpenuhinya kewajiban dengan hukum perusahaan itu berada. Tidak masalah seberapa bak kebijakan CSR mungkin gagal untuk mengobservasi hukum akan mengurangi usaha baik lainnya. Selanjutnya, aktivitas CSR perusahaan dapat dilihat sebagai metode proactif dalam menyelesaikan prilaku bermasalah yang berpotensi sebelum hal itu menarik perhatian legal. Kerangka implementasi CSR dan Corporate Givernance Kerangka Implementasi CSR yang didesain dengan baik mengintegrasikan pembuatan keputuan ekonomi, sosial, dan lingkungan melalui sebuah perusahaan dan dihubungkan dengan coporate governance yang efektif. Perusahaan yang diatur dengan wajar dapat memperoleh keuntungan yang optimal bagi perusahaan sendiri dan para pemegang sahamnya dan bagi aktvitas perusahaan. Pada semualevel perusahaan, arahan dan kontrol yang tidak cukup dari aktivitas dan asetnya daat membahayakan setiap kemampuannya untuk beroprasi. Conduct a CSR assessment Lima langkah proses penilaian CSR sebagai berikut: 1. Assemble a CSR leadership team; 2. Develop a working definition of CSR; 3. Identify legal requirements; 4. Review corporate documents, processes and activities; and 5. Identify and engage key stakeholders. Sample CSR small business checklist Dapatkah kita : menyediakan lingkungan kerja yang aman dan bantuan pendidikan bagi para pekerja? Meningkatkan hubungan kontraktual dengan para pekerja? Meningkatkan kesetaraan gender di tempat kerja? Menggunakan peralatan- peralatan yang lebih efisien energi? Mencari sumber lebih dari suplayer lokal? Meningkatkan standar pelayanan pelanggan? Mendukung proyek-proyek komunitas lokal? Mendaur ulang limbah? Meyakinkan keseimbnagan hidup bagi para pekerja? Dan lebih mudah diaksess bagi para pelanggan dari berbagai kemampuan?
How to develop a CSR strategy
Enam langkah terdiri dari cara yang disarankan untuk mengembangkan strategi CSR: 1) membangun dukungan dengan CEO, manejemen senior, dan para pekerja, 2) meneliti apa yang orang lain lakukan dan taksisir nilai instrumen CSR yang dikenal, 3) persiapkan matrik aksi CSR yang diajukan, 4) kembangkan pilihan untuk tindakan dan kasus bisnisnya dan 5) putuskan pada direksi, pendekatan, batasan dan fokus area. How to implement CSR commitments Sertiap perusahann berbeda dan akan menggunakan pendekatan implementasi CSR dengan cara yang berbeda. Langkah-langkah yang disarankan berikut memperlihatkan salah satu cara untuk mengimplementasikan komitmen CSR: 1) mengembangkan struktur pembuatan keputusan CSR yang terintegrasi, 2) mempersiapkan dan mengimplementasikan rencana bisnis, 3) mengatur target yang terukur dan identifikasiukuran performa, 4) mengikut sertakan pekerja dan yang lain untuk menerapkan komitmen CSR nya, 5) mendesain dan menjalankan training CSR, 6) membangun mekanisme untuk menyelesaikan kebiasaan yang bermasalah, 7) menciptakan rencana komunikasiinternal dan ekternal, 8) membuat publik komitmen. How to approach stakeholder engagement Lima langkah Proses engagemnet stake holder, sebagai berikut: 1) mengidentifikasi stakeholder, 2) memahami alasan-alasan untuk melibatkan stakeholder, 3 merencanakan proses keterlibatan, 4) memulai dialog, 5) merawat dialog dan menyampaikan komitmen. Kasus Pepsi-Cola Products Philippines Inc Produk pepsi cola filipian merupakan pepsi-cola botol di Filipina. Perusahaan pepsi U.S. memiliki 19 pesen dari seluruh perusahaan minuman yang tersebar luas. Filipina merupakan target pasar ke 12 terbesar untuk soft drinks di dunia dan 2 persen dari total penjualan. Pespi meluncurkan program demam nomer sebagai promosi pada bulan februari 1992 dan pemenangnya diumumkan setiap hari. Hadiahnya dari 100 peso sampai 1 juta peso. Promosi ini menguntungkan dengan meningkatnya pangsa pasar sebesar 4% dan perusahaan memperpanjang promosi tersebut selama 5 minggu dari total 12 minggu. Pespsi mengakui kesalahannya setelah orang berbondong-bondong meminta pembayaran dari promosi tersebut. Namun karena miliaran dolar taruhannya, perusaan menolak membayar. Kerusuhan pun terjadi. Dalam insiden ini menyebabkan hancurnya truk dan tewasnya gadis 5 tahun dan guru sekolah dan 6 luka berat. Pihak pepsi menerima ancaman penutupan pabrik. Akhirnya Pepsi menawarkan 500 peso bagi tiap pemenang. Pepsi mebayar lebih besar dari yang dianggarkannya. Pihak Pepsi mengatakan ini merupakan kesalahan teknis (computer error). Analisis Yang menjadi stakeholder dalam kasus ini adalah pelanggan, pesaing, media. Jika ditinjau dari prinsio-prinsip etika, ada yang dilanggar oleh Pepsi, yaitu prinsip kejujuran, hal ini terlihat dari Pepsi tidak berkenan membayarkan promosi tersebut di saat orangberbondong-bondong menagihnya. Selanjutnya, ada prinsip otonomi. Prinsip ini menekankan semua keputusan yang diambil dalam berbisnis harus dipertanggungjawabkan. Di kasus ini Pepsi awalnya tidak bertanggung jawab dengan menolakpembayaran dari promosi yang dia jalankan. Konsekusninya, citra Pespi dan perusahaan menjadi buruk karena telah melanggar prinsip integritas moral. Selanjutnya, dalam kasus tersebut baik perusahaan maupun konsumen telah melanggar etika. Perusahaan melanggar etika karena ketidakjujurannya dan penipuan. Sedangkan konsumen melanggar etika karena membuat kerusuhan. seharusnya, konsumen yang terlibat dalam kasus itu menyelesaikannya melalui jalur hukum bukan dengan kekerasan yang menimbulkan banyak korban dan kerugian. Solusi untuk kasus ini, seharusnya Pepsi mengawasi dengan baik promosi yang terjad sehingga tidak terjadi kesalahan teknis. Kesalahan teknis ini sebagai cermin kecerobohan perusahaan dalam kontrolingnya. Sedangkan bagi konsumen yang berbuat kerusuhan, seharusnya mereka menyelesaikan permasalhan ini dengan menggunaan jalur hukum.