Anda di halaman 1dari 3

KEPEMIMPINAN (A)

REVIEW BUKU LEADERSHIP: ENCHANCING THE


LESSONS OF EXPERIENCE (FIFTH EDITION)

ELSAFITRI (1706052403)

CHAPTER 13: LEADERSHIP AND CHANGE

Organisasi merupakan seperangkat pengaturan yang sistematik, terdiri dari


sekumpulan orang-orang yang memiliki tujuan bersama. Pertumbuhan organisasi
sangat dipengaruhi oleh lingkungan organisasi, yaitu semua pihak yang berada di
dalam dan luar organisasi. General enviromenmental atau lingkungan eksternal
dapat dikatakan sebagai lingkungan yang sulit untuk dikendalikan karena berada di
luar organisasi dan sifatnya dinamis, sehingga organisasi harus cepat tanggap
terhadap perubahan. Sebab, seiring dengan perkembangan zaman, kondisi sosial-
budaya, politik, ekonomi, dan teknologi pun turut berubah ke arah yang lebih baik
dan maju dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Apabila organisasi berada
dalam kondisi stagnan, hal ini akan berdampak buruk kepada organisasi.

Namun, dalam melakukan perubahan organisasi pasti menemukan


hambatan. Perubahan terhambat karena ada tendensi untuk mempertahankan status
quo, yang kemudian cenderung adanya resistensi terhadap perubahan organisasi.
Hal ini disebabkan oleh anggota organisasi yang khawatir tidak mampu beradaptasi
dengan perubahan yang dapat mengakibatkan mereka kehilangan pekerjaannya.
Maka, untuk menjaga kondisi organisasi agar dapat bertahan melewati arus
perubahan, dibutuhkannya pemimpin yang cakap dalam mengelola organisasi dan
metode pendekatan yang tepat. Buku ini menyebutkan dua metode pendekatan
untuk melakukan perubahan organisasi, yaitu pendekatan rasional dan pendekatan
emosional. Dalam dua pendekatan ini, penulis pun memberikan arahan apa yang
seharusnya dilakukan oleh pemimpin sesuai dengan pendekatan yang dipilih.

PENDEKATAN RASIONAL

Pendekatan rasional berusaha meningkatkan rasa kurang puas seluruh


anggota organisasi sehingga dapat timbul keinginan untuk berubah. Namun,
pemimpin perlu menciptakan model yang mampu menganalisis lingkungan internal
dan eksternal organisasi, visi, menentukan target baru yang menyesuaikan visi,
serta mengidentifikasi perubahan sistem yang diperlukan. Upaya preventif
bertujuan mencegah munculnya rasa jenuh dalam diri anggota organisasi akibat
rasa kurang puas terhadap kondisi organisasi.

Perubahan organisasi dimulai dari menyusun visi dan menetapkan target.


Seorang pemimpin perlu memahami perbedaan dari visi organisasi dan target
organisasi. Sebuah visi memberikan panduan untuk menjalankan organisasi.
Panduan membantu organisasi dalam mengambil keputusan tentang apa yang
seharusnya dilakukan, termasuk pegawai seperti apa yang perlu direkrut atau
dipertahankan, menyusun satuan operasional kerja, dan lain sebagainya. Namun,
saat melakukan perubahan visi pun pemimpin perlu memperhatikan struktur
organisasi, budaya organisasi, sistem yang berlaku dalam organisasi, kemampuan
yang dimiliki oleh pemimpin itu sendiri dan jajaran bawahannya. Untuk
memastikan anggota organisasi mampu mencapai visi yang telah dibentuk, dalam
penyusunannya turut mengikutsertakan anggota organisasi. Sehingga, ekspetasi
yang ingin digapai pun tergolong realistis, dalam arti lain tidak jauh melampaui
kapabilitas para anggota organisasi. Sebab apabila tidak, yang terjadi adalah
pegawai akan kembali kepada kebiasaan semula dan sistem pun turut bergerak
mundur.

Berdasarkan pendekatan rasional, pemimpin yang ideal ialah pemimpin


yang memiliki leadership skill dan management skill. Leadership skill lebih
berfokus kepada pemberdayaan sumber daya manusia dan merancang desain
organisasi, sedangkan management skill dibutuhkan untuk mengelola dan
mengimplementasikan gagasan-gagasan yang telah ditetapkan secara efektif dan
efisien.

PENDEKATAN EMOSIONAL

Meskipun pendekatan rasional kerap dijadikan acuan sebagai model


pendekatan ideal dalam melakukan perubahan organisasi, faktanya pendekatan
emosional digunakan oleh pemimpin-pemimpin dunia yang kemudian mampu
membuat perubahan besar dan bersifat fundamental. Sebut saja Vladimir Lenin,
Mahatma Gandhi, Mao Zedong, Adolf Hitler, Nelson Mandela, dan Martin Luther
King, Jr.

Tipe kepemimpinan dalam pendekatan emosional terbagi menjadi dua,


yaitu charismatic leadership dan transformasional leadership. Kepemimpinan
karismatik pada dasarnya adalah suatu metode untuk mendorong perilaku tertentu
kepada orang lain dengan cara komunikasi yang fasih, persuasi dan kekuatan
kepribadian sehingga dapat terjalin hubungan emosional yang baik antara
pemimpin dengan pengikutnya. Para pemimpin yang karismatik memotivasi para
pengikut untuk menyelesaikan sesuatu atau meningkatkan cara dengan melakukan
hal-hal tertentu. Sedangkan kepemimpinan transformasional memiliki kemampuan
manajemen yang baik, memiliki visi yang baik, dan retoris. Tipe kepemimpinan ini
dianggap akan lebih berhasil dalam melakukan perubahan organisasi, karena pada
dasarnya perbedaan antara kepemimpinan karismatik dan kepemimpinan
transformasional ialah terletak pada fokus. Kepemimpinan karismatik memilih
untuk membuat status quo menjadi lebih baik, sedangkan kepemimpinan
transformasional berusaha mentrasformasi organisasi sebagaimana visi yang
dibentuk oleh pemimpin.

Perbedaan mendasar diantara kedua tipe kepemimpinan tersebut dapat


dilihat mulai dari visi. Pemimpin kharismatik menciptakan visi dengan membawa
nilai-nilai yang dianut oleh mereka sendiri, sedangkan pemimpin transformasional
mencerminkan nilai-nilai para pengikutnya sehingga elemen-elemen dalam
perubahan organisasi menyesuaikan kondisi jajaran bawahannya. Kedua,
perbedaannya terletak pada personalized leadership. Kepemimpinan kharismatik
lebih pandai dalam memahami isyarat sosial (emosi para pengikutnya), kemudian
menyesuaikan pesan yang akan disampaikan. Lain halnya dengan kepemimpinan
transformasional memilih untuk memberdayakan jajaran bawahannya dengan
memberikan mereka tantangan berupa tugas-tugas baru dan mendorong untuk
meningkatkan kemampuan mereka.

Model pendekatan dalam perubahan organisasi serta gaya kepemimpinan


tidak ada yang bisa sebut paling ideal, karena pada dasarnya seluruh teori dapat
digunakan, menyesuaikan kondisi serta kebutuhan suatu organisasi.

Anda mungkin juga menyukai