Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KELOMPOK

MANAJEMEN GENAP REGULER


“TANGGUNG JAWAB SOSIAL BISNIS UNTUK MENINGKATKAN KEUNTUNGAN”

Kelompok 11:
1. Aprilia Sharlita Sihite 1611011034
2. M Pemie Ricotama 1611011048
3. Gita Rizkia 1611011074
4. Ridho Rahmandana 1611011078
5. Misbah Arbaiah 1611011094
6. Eka Radiyanti 1611011100
7. Guruh Fadillah 1711011124
8. Ilham Wayka Salinjaman 1711011134

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Tanggung Jawab Sosial Bisnis untuk Meningkatkan
Keuntungan”, makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas kelompok matakuliah Etika
Bisnis.
Kami selaku penyusun makalah ini sepenuhnya menyadari bahwa makalah ini belum
sempurna, sehingga kami berharap uluran tangan dari para pembaca untuk memberi kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini sesuai dengan harapan anda.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami selaku
penyusun maupun para pembaca sekalian.

Bandar Lampung, 24 Mei 2018

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam realitasnya, bisnis baik sebagai aktivitas maupun sebagai entitas telah ada dalam
sistem dan struktur yang baku. Bisnis berjalan sebagai proses yang telah menjadi kegiatan
manusia sebagai individu atau masyarakat untuk mencari keuntungan dan memenuhi
keinginan dan kebutuhan hidupnya. Sementara itu etika telah dipahami sebagai sebuah
disiplin ilmu yang mandiri dan karenanya terpisah dari bisnis.
Etika adalah ilmu yang berisi patokan-patokan mengenai apa-apa yang benar atau salah, yang
baik atau buruk, yang bermanfaat atau tidak bermanfaat. Dalam kenyataannya, bisnis dan
etika dipahami sebagai dua hal yang terpisah bahkan tidak ada kaitan. Jika pun ada malah di
pandang sebagai hubungan negatif, di mana praktek bisnis merupakan kegiatan yang
bertujuan mencapai laba sebesar-besarnya dalam situasi persaingan bebas.
Disamping etika bisnis itu bersifat penting, ada juga hal yang patut diperhatikan oleh
perusahaan atau UKM yakni tanggung jawab sosial. Tanggung jawab sosisal adalahKegiatan
sosial kemasyarakatan yang dilakukan secara sukarela itu sudah biasa dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan multinasional ratusan tahun lalu. Berbeda dengan Indonesia, disini
kegiatan CSR baru dimulai beberapa tahun belakangan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu tanggung jawab sosial?
2. Bagaimana cara menjamin tanggung jawab sosial?
3. Apa saja peranan tanggung jawab sosial perusahaan?
4. Bagaimana bentuk-bentuk tanggung jawab sosial untuk bisnis?

1.3 Tujuan
1. Memahami tentang tanggung jawab sosial
2. Memahami bagaiamana cara menjamin tanggung jawab sosial
3. Mengetahui apa saja peranan tanggung jawab sosial perusahaan
4. Memahami bagaimana bentuk-bentuk tanggung jawab sosial untuk bisnis
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tanggung Jawab Sosial


Tanggung jawab sosial adalah suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan
cara-cara mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik
eksternal. Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka
dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan prinsip sukarela
dan kemitraan.
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah
suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah
memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham,
komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
CSR berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan“, di mana ada argumentasi
bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan
keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau
deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat
ini maupun untuk jangka panjang.

2.2 Cara Menjamin Tanggung Jawab Sosial


1. Ciptakan Kode Etik, berisi serangkaian petunjuk untuk kualitas produk, sekaligus
sebagai petunjuk bagaimana karyawan, pelanggan, dan pemilik seharusnya dipelihara.
2. Memantau semua keluhan. Hubungi pelanggan apabila mereka mempunyai keluhan
mengenai kualitas produk atau lainnya. Cari sumber keluhan dan yakinkan bahwa
problem tersebut tidak akan timbul lagi.
3. Umpan balik pelanggan. Meminta pelanggan untuk memberi umpan balik atas barang
atau jasa yang mereka beli walaupun selama ini tidak ada keluhan dengan mengirim
kuesioner.

2.3 Peranan Tanggung Jawab Sosial


a. Tanggung Jawab terhadap Pelanggan
Tanggung jawab perusahaan kepada pelanggan jauh lebih luas daripada hanya
menyediakan barang atau jasa. Perusahaan mempunyai tanggung jawab ketika
memproduksi dan menjual produknya, yang akan didiskusikan kemudian.
 Praktik tanggung jawab produksi
Produk sebaiknya dihasilkan dengan cara yang menjamin keselamatan pelanggan.
Produk sebaiknya memiliki label peringatan yang semestinya guna mencegah
kecelakaan yag dapat ditimbulkan dari penggunaan yang salah. Untuk beberapa
produk, informasi mengenai efek samping yang mungkin terjadi perlu disediakan.
 Praktik Tanggung Jawab Penjualan
Perusahaan perlu petunjuk yang membuat karyawan tidak berani menggunakan
strategi penjualan yang terlalu agresif atau advertensi yamg menyesatkan dan juga
memakai survei kepuasan pelanggan untuk meyakinkan bahwa pelanggan
diperlakukan dengan semestinya oleh karyawan bagian penjualan.
b. Tanggung Jawab terhadap Karyawan
Bisnis mempunyai sejumlah tanggung jawab terhadap karyawan. Pertama, mereka
mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan lapangan pekerjaan jika mereka ingin
tumbuh. Perusahaan juga memiliki tanggung jawab terhadap karyawannya guna
memastikan keselamatan mereka, perlakuan yang semestinya oleh karyawan lain, dan
peluang yang setara.
 Keselamatan Karyawan
Perusahaan memastikan bahwa tempat kerja aman bagi karyawan dengan
memantau secara ketat proses produksi. Beberapa tindakan pencegahan adalah
memeriksa mesin dan peralatan guna memastikan bahwa semuanya berfungsi
dengan baik, mengharuskan digunakannya kacamata keselamatan atau peralatan
lainnya yang dapat mencegah terjadinya cedera, dan menekankan tindakan
pencegahan khusus dalam seminar-seminar pelatihan.
 Perlakuan yang semestinya oleh karyawan lain
Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa karyawan diperlakukan
dengan semetinya oleh karyawan lain. Dua masalah utama berkaitan dengan
perlakuan karyawan adalah keragaman dan pencegahan terjadinya pelecehan
seksual.

c. Tanggung Jawab terhadap Pemegang Saham (Investor)


Perusahaan bertanggung jawab untuk memuaskan pemiliknya(para pemegang saham).
Karyawan dapat tergoda untuk membuat keputusan yang memuaskan kepentingan
mereka sendiri dan bukannay kepentingan pemilik saham. Misalnya saja, bebrapa
karyawan megambil uang perusahaan untuk kepentingan pribadinya dan bukan
kepentingan perusahaan. investor yang dikenal sebagai pedagang dalam telah
memilihcara-cara tidak etis untuk meningkatkan kesehatan finansial mereka sendiri.

d. Tanggung Jawab terhadap Kreditor


Perusahaan bertanggung jawab untuk memenuhi kewajiban keuangannya kepada kreditor.
Jika suatu perusahaan mengalami masalah keuangan dan tidak mampu memenuhi
kewajibannya, maka perusahaan tersebut harus menginformasikan hal ini kepada
kreditornya. Suatu perusahaan memiliki insentif yang kuat untuk memenuhi tanggung
jawabnya terhadap kreditor. Jika perusahaan tidak membayar utangnya kepada kreditor,
perusahaan tesebut dapat dipaksa pailit.
e. Tanggung Jawab terhadap Lingkungan
Kualitas lingkungan adalah kebaikan public, dimana setiap orang menikmatinya tanpa
peduli siapa yng membayar untuknya. Jika suatu produk yang dihasilkan suatu
perusahaan tentunya membawa dampak negative tehadap lingkungan (pencemaran
lingkunga) seperti, polusi udara, tanah dan air.

2.4 Bentuk-bentuk Tanggung Jawab Sosial untuk Bisnis


1) Pelaksanaan Hubungan Industri Pancasila (HIP)
Banyak pengusaha yang telah menyusun dan melaksanakan hubungan industry
pancasila ini dalam bentuk yang sering dikenal sebagai Kesepakatan Kerja Bersama
(KKB). KKB ini merupakan sebuah pedoman tentang hubungan antara pengusaha
dengan para pekerja atau karyawan perusahaan yang biasanya dituangkan dalam
sebuah buku. Dalam KKB ini diadakan berbagai ketentuan tentang hak-hak serta
kewajiban karyawan. Hak-hak karyawan meliputi hak atas gaji maupun bentuk-
bentuk lain yang berupa kesejahteraan baik moril maupun materil baginya sedangkan
kewajiban karyawan yaitu melksanakan tugas pekerjaan yang ditugaskannya bagi
masing-masing karyawan yang bersangkutan sesuai dengan jabatan yang dipikulnya.
2) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Banyak pengusaha yang pada saat ini telah melakukan AMDAL ini dalam
melaksanakan kegiatan bisnisnya. Wujud nyata dari amdal ini tercermin dalam
pelaksanaan pengolahan limbah industry sedemikian rupa sehingga limbah tersebut
menjadi tidak mengganggu lingkungan. Proses produksi yang dilakukan oleh suatu
bisnis tidak jarang akan menimbulkan pencemaran lingkungan atau polusi, baik polusi
tanah, air dan udara. Dalam hal ini masih banyak pula pengusaha yang belum
menyadari akan tanggung jawabnya terhadap pengolahan limbah industry ini. Hal ini
pada umumnya disebabkan karena kurangnya kesadaran pengusaha terhadap
pencemaran lingkungannya.
3) Penerapan prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Penerapan prinsip K3 ini telah banyak dilaksanakan pula oleh pengusaha kita. Ada
beberapa perusahaan telah memperoleh penghargaan yang berupa “ ZERO
ACCIDENT ’’. Perusahaan yang memperoleh penghargaan ini bararti telah
menjalankan proses produksinya sedemikian lama tanpa mengalami kecelakaan kerja
bagi karyawannya. Hal ini merupakan prestasi yang cukup bagus dalam menjaga
kesehatan dan keselamatan kerja. Guna menjalankan pekerjaannya baik berupa topi
pengaman, masker, maupun pakaian kerja khusus dan sebagainya.
4) Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Pelaksanaan program pemerintah yang berupa PIR di mana dalam hal ini Perkebunan
Besar yang biasanya adalah milik negara merupakan intinya yang akan menjadi motor
penggerak pembangunan perkebunan rakyat di sekitarnya yang merupakan plasma.
Perkebunan rakyat di sekitar yang merupakan plasma ini akan mendukung kelancaran
pemasokan bahan baku bagi nakan terjadi saling membantu antara perusahaan rakyat
yang pada umumnya kecil. Dengan demikian maka pembangunan bangsa akan
berjalan secara seimbang dan saling menompang.
5) System Bapak Angkat- Anak Angkat
Pelaksanaan system ini juga banyak membantu kelancaran proses pembangunan
bangsa serta keterkaitan industry maupun ketrkaitan kepentingan masyarakat banyak.
Praktik tersebut tentu saja juga tidak mudah untuk dilaksanakan karena diperlukan
kesadaran yang tinggi dari pengusaha besar yang harus bersedia untuk membantu
perkembangan bagi pengusaha kecil yang seringkali banyak menimbulkan persoalan
bagi pengusaha besar yang menjadi bapak angkat.
Diskusi tentang "tanggung jawab sosial bisnis" yang terkenal karena kelonggaran analitis dan
kurangnya ketelitian. Apa artinya mengatakan bahwa "bisnis" memiliki tanggung jawab?
Hanya orang yang bisa memiliki tanggung jawab. Korporasi adalah organisasi yang oleh
hukum diperlakukan seperti manusia dan dalam pengertian ini mungkin memiliki tanggung
jawab buatan, tetapi "bisnis" secara keseluruhan tidak dapat dikatakan memiliki tanggung
jawab, bahkan dalam pengertian yang samar-samar ini. Langkah pertama menuju kejelasan
dalam memeriksa doktrin tanggung jawab sosial bisnis adalah menanyakan secara tepat apa
artinya bagi siapa.
Dalam sistem perusahaan swasta yang bebas, seorang eksekutif perusahaan adalah karyawan
dari pemilik bisnis. Dia memiliki tanggung jawab langsung kepada majikannya. Tanggung
jawab itu adalah untuk menjalankan bisnis sesuai dengan keinginan mereka, yang umumnya
akan menghasilkan uang sebanyak mungkin sambil menyesuaikan dengan aturan dasar
masyarakat, baik yang diwujudkan dalam hukum maupun yang diwujudkan dalam kebiasaan
etis. Tentu saja, dalam beberapa kasus majikannya mungkin memiliki tujuan yang berbeda.
Sekelompok orang mungkin membentuk sebuah perusahaan untuk tujuan amal - misalnya,
rumah sakit atau sekolah. Manajer perusahaan seperti itu tidak akan memiliki laba uang
sebagai tujuannya tetapi memberikan layanan tertentu.
Dalam kedua kasus tersebut, titik kuncinya adalah bahwa, dalam kapasitasnya sebagai
eksekutif perusahaan, manajer adalah agen dari individu-individu yang memiliki perusahaan
atau mendirikan institusi amal, dan tanggung jawab utamanya adalah kepada mereka.
Tak perlu dikatakan, ini tidak berarti bahwa mudah untuk menilai seberapa baik dia
melakukan tugasnya. Tetapi paling tidak kriteria kinerja sangat mudah, dan orang-orang yang
di dalamnya ada pengaturan kontrak sukarela ditetapkan dengan jelas.
Apa artinya mengatakan bahwa eksekutif perusahaan memiliki "tanggung jawab sosial"
dalam kapasitasnya sebagai pengusaha? Jika pernyataan ini bukan retorika murni, itu berarti
ia harus bertindak dengan cara tertentu yang bukan demi kepentingan atasannya. Misalnya,
bahwa dia menahan diri dari meningkatkan harga produk untuk berkontribusi pada tujuan
sosial mencegah inflasi, meskipun kenaikan harga akan menjadi kepentingan terbaik
perusahaan. Atau bahwa dia harus membuat pengeluaran untuk mengurangi polusi di luar
jumlah yang merupakan kepentingan terbaik perusahaan atau yang diwajibkan oleh hukum
untuk berkontribusi pada tujuan sosial untuk memperbaiki lingkungan. Atau itu, dengan
mengorbankan keuntungan perusahaan, dia harus mempekerjakan pengangguran "hardcore"
alih-alih pekerja berkualitas yang lebih baik untuk berkontribusi pada tujuan sosial untuk
mengurangi kemiskinan.
Kesulitan melaksanakan "tanggung jawab sosial" menggambarkan kebajikan besar dari
perusahaan persaingan. Pribadi itu memaksa orang untuk bertanggung jawab atas tindakan
mereka sendiri dan menyulitkan mereka untuk "mengeksploitasi" orang lain untuk tujuan
yang egois atau tidak egois. Mereka bisa berbuat baik - tetapi hanya dengan biaya sendiri.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tanggung jawab sosial adalah suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan
cara-cara mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik
eksternal. Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan
dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan prinsip sukarela dan
kemitraan.
Ruang lingkup dari tanggung jawab sosial adalah tanggung jawab terhadap lingkungan,
konsumen, karyawan, investor, dan umat. Manfaat dari tanggung jawab sosial bisnis
adalah meningkatkan citra usaha, memperkuat “Brand” usaha, mengembangkan kerja sama
dengan para pemangku kepentingan,membuka akses untuk investasi dan pembiayaan bagi
bisnis anda.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai