Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ETIKA PROFESI DAN BISNIS

ETIKA BISNIS DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Disusun Oleh :

1. Nadlurotul Kholiffah 20101021042


2. Aulia Gita Septiani 20101021079
3. Deanira Widya Dimetri 20101021082
4. Rina Khoirona 20101021093
5. Luluk Khoirunnisa 20101021095
6. Muhammad muslih 21101021076

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Etika Profesi Dan Bisnis, dengan judul :
“Etika Bisnis dan Corporate Social Responsibility”

Kami menyadari bahwa dalam penuisan ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang dengan tulus memberikn do’a, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia Pendidikan.

Semarang, 11 Maret 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii


DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan Masalah ................................................................................................................ 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
2.1 Pengertian Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial....................................................... 3
2.2 Hal-hal yang Mempengaruhi Keputusan Bisnis............................................................... 4
2.3 Prinsip dalam Etika Bisnis ............................................................................................... 4
2.4 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ................................................................................. 5
2.5 Macam-macam Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ....................................................... 6
2.6 Dinamika dalam Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ..................................................... 8
2.7 Manfaat Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ..................................... 11
BAB III .................................................................................................................................... 13
PENUTUP................................................................................................................................ 13
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 13
3.2 Saran ............................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bagi dunia Internasional maupun Nasional, bisnis merupakan aktivitas yang tidak
dapat dipisahkan dalam kegiatan sehari-hari. Tidak jenuh para pebisnis memajukan dan
memperluas usahanya dalam rangka mencari keuntungan semaksimal mungkin. Mulai
dari Negara adidaya hingga negara berkembang melakukan bisnis sebagai mata
pencaharian mereka. Begitu pula dengan Indonesia yang tidak mau kalah bersaing
dengan negara-negara maju lainnya.
Di Indonesia, perkembangan bisnis maju pesat seiring denganperkembangan
teknologi dan informasi. Mulai dari bisnis secaratradisional maupun bisnis secara online.
Bahkan pangsa pasar bisnis on-line lebih luas dan tentunya dapat memperoleh
keuntungan yang maksimal walaupun tidak sedikit pula orang yang meragukan
kualitasproduk yang ditawarkan secara on-line. Namun, diantara bisnis-bisnis yang
menghasilkan keuntungan, ternyata masih banyak para pebisnis yang mengacuhkan etika
bisnis yang baik, seperti misalnya tidak memperhatikan kepuasan konsumen terhadap
produk yang dijual. Sejatinya, etika bisnis harus tertanam dalam jiwa para pebisnis,
karena dengan etika bisnis yang baik tidak hanya keuntungan saja yang didapatkan
namun kepuasan dan keloyalitasan konsumen pun akan didapatkan pula. Untuk itu, para
pebisnis harus mengetahui hal-hal apa saja yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh
dilakukan oleh seorang pebisnis.
Dalam makalah ini, akan dijelaskan lebih lanjut mengenai etika bisnis dan tanggung
jawab sosial perusahaan yang seharusnya dilakukan oleh para pebisnis atau pengusaha.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian Etika Bisnis dan Corporate Social Responsibility.
2. Hal-hal yang Mempengaruhi Keputusan Bisnis.
3. Prinsip dalam Etika Bisnis.
4. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR).
5. Macam-macam Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
6. Dinamika dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR).
7. Manfaat Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.

1
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk Memberikan Pengetahuan Tentang Etika Bisnis dan Corporate Social
Responsibility.
2. Untuk Memberikan Pengetahuan Tentang Hal-hal yang Mempengaruhi Keputusan
Bisnis.
3. Untuk Memberikan Pengetahuan Tentang Prinsip dalam Etika Bisnis.
4. Untuk Memberikan Pengetahuan Tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR).
5. Untuk Memberikan Pengetahuan Tentang Macam-macam Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan.
6. Untuk Memberikan Pengetahuan Tentang Dinamika dan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (CSR).
7. Untuk Memberikan Pengetahuan Tentang Manfaat Etika Bisnis dan Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika Bisnis dan Tanggung Jawab


Etika bisnis merupakan suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai
moral dan norma yang dijadikan tuntunan dan pedoman berprilaku dalam menjalankan
kegiatan perusahaaan atau bisnis. Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis
adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang
berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil,sesuai
dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun
perusahaan di masyarakat. Etika bisnis lebihluas dari ketentuan yang diatur oleh hukum,
bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan
hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak
diatur oleh ketentuan hukum.
Von der Embse dan R.A Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Journal
(1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis,
yaitu :
1. Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh
karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat
memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak
membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
2. Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki
hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus
dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang
lain.
3. Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan
bertindak adil dalam memberikan pelayanankepada pelanggan baik secara
perseorangan ataupun secara kelompok.
Corporate Social Responsibility (CSR) atau dalam bahasa Indonesia disebut
dengan istilah Tanggung Jawab Social Perusahaan adalah suatu tindakan atau konsep
yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk
tanggung jawab mereka terhada psosial dan lingkungan sekitar dimana perusahaan itu

3
berada. Contoh bentuk tanggung jawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan
kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan,
pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberiandana untuk pemeliharaan
fasilitas umum, sumbangan untuk desadan fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan
berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar
perusahaan tersebut berada.
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan fenomena strategi perusahaan
yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSR timbul sejak era
dimana kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting
dari pada sekedar profitability. CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan
terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemendampak
(minimimalisasi dampak negative dan maksimalisasi dampak positif) terhadap seluruh
pemangku kepentingannya. CSR berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan,
di mana suatu organisasi dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan
keputusannya tidak semata berdasarkan hasil dan keuntungan yang akan diperoleh,
melainkan juga harus melihat dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari
keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang.
CSR akan lebih berdampak positif bagi masyarakat ini akan sangat tergantung dari
orientasi dan kapasitas lembaga dan organisasi lain,terutama pemerintah. Studi Bank
Dunia (Howard Fox ;2002) menunjukkan, peran pemerintah yang terkait dengan CSR
meliputi pengembangan kebijakan yang menyehatkan pasar, ke ikut sertaan sumber daya,
dukungan politik bagi pelaku CSR, menciptakan insentif dan peningkatan kemampuan
organisasi. Untuk Indonesia, bisa dibayangkan, pelaksanaan dukungan pemerintah
daerah, kepastian hukum, dan jaminan ketertiban sosial. Pemerintah dapat mengambil
peran penting tanpa harus melakukan regulasi di tengah situasi hukum dan politik saat
ini. Ditengah persoalan kemiskinan dan keterbelakangan yang dialami Indonesia,
pemerintah harus berperan sebagai koordinator penanganan krisis melalui CSR.
Pemerintah bisa menetapkan bidang-bidang penanganan yang menjadi fokus,dengan
masukan pihak yang kompeten. Setelah itu, pemerintah memfasilitasi, mendukung, dan
memberi penghargaan pada kalangan bisnis yang mau terlibat dalam upaya besar ini.
Pemerintah juga dapat mengatasi proses interaksi Antara pelaku bisnis dan kelompok-
kelompok lain agar terjadi proses interaksi yang lebih adil dan menghindarkan proses
manipulasi atau pengancaman satu pihak terhadap yang lain.

4
CSR akan menjadi strategi bisnis yang inheren dalam perusahaan untuk menjaga
atau meningkatkan daya saing melalui reputasi dan kesetiaan merek produk (loyalitas)
atau citra perusahaan. Kedua hal tersebut akan menjadi keunggulan kompetitif
perusahaan yang sulit untuk ditiru oleh para pesaing. Di lain pihak, adanya pertumbuhan
keinginan dari konsumen untuk membeli produk berdasarkan kriteria-kriteria berbasis
nilai-nilai dan etika akan merubah perilaku konsumen di masa mendatang. Implementasi
kebijakan CSR adalah suatu proses yang terus menerus dan berkelanjutan. Dengan
demikian akan tercipta satu ekosistem yang menguntungkan semua pihak , konsumen
mendapatkan produk unggul yang ramah lingkungan, produsen pun mendapatkan profitt
yang sesuai yang pada akhirnya akan dikembalikan ke tangan masyarakat secara tidak
langsung.

2.2 Hal-hal yang Mempengaruhi Keputusan Bisnis


Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk
membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saingyang tinggi serta
mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu
landasan yang kokoh.
Ada beberapa kelompok yang dapat mempengaruhi kepentingan bisnis
diantaranya:
1. Para pengusaha dan mitra usaha.
2. Perusahaan pemasok bahan baku.
3. Organisasi pekerja yang mewakili pekerja.
4. Pemerintah yang mengatur kelancaran aktivitas usaha.
5. Bank penyandang dana perusahaan.
6. Investor penanaman modal.
7. Masyarakat umum yang dilayani.
8. Pelanggan yang membeli produk

2.3 Prinsip dalam Etika Bisnis


Dalam etika bisnis berlaku prinsip-prinsip yang seharusnya dipatuhi oleh para
pelaku bisnis. Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang harus ditempuh oleh perusahaan
untuk mencapai tujuannya dan harus dijadikan pedoman agar memiliki standar baku
yang mencegah timbulnya ketimpangan dalam memandang etika moral sebagai standar

5
kerja atau operasi perusahaan. Muslich (1998:31-33) mengemukakan prinsip-prinsip
etika bisnis sebagai berikut :
1. Prinsip otonomi
Yaitu kemampuan mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran
tentang apa yang baik untuk dilakukan dan bertanggung jawab secara moral atas
keputusan yang diambil.
2. Prinsip kejujuran
Bisnis tidak akan bertahan lama apabila tidak berlandaskan kejujuran karena
kejujuran merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis (missal: kejujuran dalam
pelaksanaan kontrak, kejujuran terhadap konsumen,kejujuran dalam hubungan kerja
dan lain-lain).
3. Prinsip keadilan
Bahwa tiap orang dalam berbisnis harus mendapat perlakuan yang sesuai dengan
haknya masing-masing, artinya tidak ada yang boleh dirugikan haknya.
4. Prinsip saling menguntungkan
Agar semua pihak berusaha untuk saling menguntungkan, demikian pulauntuk
berbisnis yang kompetitif.
5. Prinsip integritas moral
Prinsip ini merupakan dasar dalam berbisnis dimana para pelaku bisnis dalam
menjalankan usaha bisnis mereka harus menjaga nama baik perusahaan agar tetap
dipercaya dan merupakan perusahaan terbaik.
Di samping lima prinsip diatas, dalam menciptakan etika bisnis ada beberapa hal
yang juga perlu diperhatikan, antara lain adalah :
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab sosial
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambingoleh pesatnya
perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan pesaing yang sehat.
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
6. Menghindari sifat 5K (katabelece, kongkalikong, koneksi, kolusi, dankomisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusahakuat dan golongan
pengusaha kebawah
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama

6
10. Kembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif yang
berupa peraturan perundang-undangan
Perilaku etis penting diperlukan untuk sukses jangka panjang dalam sebuah bisnis.
Pentingnya etika bisnis tersebut berlaku untuk kedua perspektif baik lingkup makro
ataupun mikro.
1. Perspektif makro
Pertumbuhan suatu negara tergantung pada efektivitas dan efsiensi sistem pasar dalam
mengalokasikan barang dan jasa. Beberapa kondisi yang diperlukan supaya sistem dapat
bekerja secara efektif dan efsien adalah:
a. Adanya hak memiliki dan mengelola properti swasta
b. Adanya kebebasan memilih dalam perdagangan barang dan jasa
c. Adanya ketersediaan informasi yang akurat berkaitan dengan barang dan jasa
Jika salah satu subsistem dalam sistem pasar ini melakukan perilaku yang tidak etis,
maka hal ini akan mempengaruhi keseimbangan sistem dan mengambat pertumbuhan
sistem secara makro.
2. Perspektif mikro
Dalam lingkup mikro perilaku etis identik dengan kepercayaan atau trust.Dalam lingkup
mikro terdapat rantai relasi dimana pemasok (supplier), perusahaan, konsumen,
karyawan saling berhubungan dalam kegiatan bisnis yang saling mempengaruhi. Tiap
mata rantai di dalam relasi harus selalu menjaga etika sehingga kepercayaan yang
mendasari hubungan bisnis dapat terjaga dengan baik.

2.4 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)


Penggunaan istilah Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social
Responsibility (CSR) akhir-akhir ini semakin populer dengan semakin meningkatnya
praktek tanggung jawab sosial perusahaan, dan diskusi-diskusi global, regional dan
nasional tentang CSR.
Istilah CSR yang mulai dikenal sejak tahun 1970-an, saat ini menjadi salah satu
bentuk inovasi bagi hubungan perusahaan dengan masyarakat dan konsumen. CSR kini
banyak diterapkan baik oleh perusahaan multi-nasional maupun perusahaan nasional atau
lokal. CSR adalah tentang nilai dan standar yang berkaitan dengan beroperasinya sebuah
perusahaan dalam suatu masyarakat. CSR diartikan sebagai komitmen usaha untuk

7
beroperasi secara legal dan etis yang berkonstribusi pada peningkatan kualitas kehidupan
karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas dalam kerangka
mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
CSR berakar dari etika dan prinsip-prinsip yang berlaku di perusahaan dan
dimasyarakat. Etika yang dianut merupakan bagian dari budaya (corporate culture); dan
etika yang dianut masyarakat merupakan bagian dari budaya masyarakata. Prisnsip-
prinsip atau asas yang berlaku dimasyarakat juga termasuk berbagai peraturan dan
regulasi pemerintah sebagai bagian dari sistem ketatanegaraan.
Menurut Jones (2001) seseorang atau lembaga dapat dinilai membuat keputusan
atau bertindak etis bila :
 Keputusan atau tindakan dilakukan berdasarkan nilai atau standaryang
diterima dan berlaku pada lingkungan organisasi yang bersangkutan.
 Bersedia mengkomunikasikan keputusan tersebut kepada seluruh pihak yang
terkait.
 Yakin orang lain akan setuju dengan keputusan tersebut atau keputusan
tersebut mungkin diterima dengan alasan etis
Suatu perusahaan seharusnya tidak hanya mengeruk keuntungan sebanyak
mungkin, tetapi juga mempunyai etika dalam bertindak menggunakan sumberdaya
manusia dan lingkungan guna turut mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Pengukuran kinerja yang semata dicermati dari komponen keuangan dan keuntungan
(finance) tidak akan mampu membesarkan dan melestarikan , karena seringkali
berhadapan dengan konflik pekerja, konflik dengan masyarakat sekitar dan semakin jauh
dari prinsip pengelolaan lingkungan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.

2.5 Macam-macam Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Menurut Zimmerer ada beberapa pertanggungjawaban perusahaan, yaitu:
1. Tanggung jawab terhadap lingkungan
Perusahaan harus ramah lingkungan, artinya perusahaan harus memperhatikan,
melestarikan, dan menjaga lingkungan, misalnya tidak membuang limbah yang
mencemari lingkungan.
2. Tanggung jawab terhadap karyawan
Menurut Zimmerer Tanggung jawab terhadap karyawan dapat dilakukan
dengan cara:

8
a. Menghormati dan mendengarkan pendapat karyawan
b. Meminta Masukan kepada karyawan
c. Memberi kepercayaan kepada karyawan
d. Memberi imbalan kepada karyawan yang bekerja dengan baik
e. Selalu menekankan kepercayaan kepada karyawan
f. Tanggung jawab terhadap pelanggan
3. Tanggung jawab terhadap investor
Tanggung ja!ab terhadap investor adalah menyediakan pengembalian investasi
yang menarik, seperti memaksimumkan laba.
4. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap Masyarakat sekitarnya,
misalnya menyediakan pekerjaan dan menciptakan kesehatan serta kontribusi
terhadap mayararakat sekitarnya.

2.6 Dinamika dalam Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)


Menurut George Pohle dan Jegg Hittner dari IBM, terdapat tiga dinamika yang
harus dipahami oleh perusahaan dalam keterlibatannya dengan CSR :
1. Information - from Visibility to Transparency
Supaya terjalin hubungan yang lebih baik dengan konsumen maupun
stakeholder, maka perusahaan harus mengadopsi teknologi maupun praktek
bisnis yang memungkinkan para stakeholder untuk memperoleh informasi
kapanpun dan dimanapun mereka berada, Misalnya, perusahaan perusahaan
infrastruktur memungkinkan pelanggan untuk berpindah sumber energi
berdasarkan ketersediaan sumber yang paling ramah lingkungan secara real
time. Atau telepon seluler yang dapat men-scanbar code produk supaya
memunculkan informasi yang diinginkan pengguna, mulai dari bahan-bahan
hingga energi yang digunakan untuk membuatnya.
Jika sebelumnya transparansi dan akuntabilitas memang jarang
diimplementasikan di masa lalu, namun kini menjadi sebuah tantangan bagi
perusahaan yang terlibat dengan banyak pihak. Ini bukan hanya masalah
menyediakan informasi lebih banyak, melainkan informasi yang benar.
Perusahaan yang memberikan informasi relevan akan memenangkan

9
kepercayaan dari konsumen, sehingga tercipta platform pertumbuhan yang
kuat.
2. Impact on Business - from Cost t Growth
Perusahaan memandang CSR sebagai biaya izin untuk berbisnis dipasaran.
karena jika mereka gagal memenuhi regulasi lokal maupun global, maka
reputasi merek ataupun perusahaan jadi taruhannya. Namun, kini perusahaan
mulai memandang CSR sebagai sarana dalam menemukan ide produk baru,
diferensiasi, menekan biaya, mempercepa tentry pasar, dan menempatkan
mereka dalam posisi yang lebih baik dalam talent wars.
CEMEX misalnya, menyediakan diskon bagi pelanggan dengan pendapatan
rendah dan membolehkan mereka untuk membayar material secara mingguan.
Ini memungkinkan pelanggan untuk mengakses material berkualitas tinggi
dengan harga sekitar 2/3nya saja. Nyatanya, ini justru memperluas pasar dan
mendorong penjualan CEMEX. Segmen ini tumbuh 250% per tahunnya.
Perusahaan juga memandang bahwa inisiatif CSR dapat mengurangi struktur
biaya secara keseluruhan ataupun meningkatkan produktivitas. Canadian pulp
and paper, misalnya, berhasil mengurangi emisinya sebanyak 70% dan energi
sebanyak 21% sejak 1990. Pada 2005 dan 2006, perusahaan berhasil
menghemat sebanyak $4.4 juta untuk pengurangan konsumsi bahan bakar
sebesar 2%.
3. Relationships - from Containment To Engagement
Salah satu cara untuk memenuhi ekspektasi stakeholder adalah dengan
menjalin hubungan secara kontinu. Misalnya, sebuah bisnis global yang
berusaha untuk memonitor kondisi kerja dan standar lingkungan melalui
supply chain di Asia Tenggara. Kemudian pada saat yang sama, NGO juga
berfokus pada meningkatkan HAM dan memastikan bahwa bisnis mematuhi
standar lingkungan masyarakat. Meskipun perusahaan dan NGO kadang
menjadi oposisi, namun sesungguhnya melalui kolaborasi mereka sama-sama
bisa mencapai tujuannya. Bisnis dapat memanfaatkan sumber daya yang
dimiliki NGO untuk memonitor, mengedukasi, serta meningkatkan operasi
dari supplier. Sehingga perusahaan dapat menekan biaya yang seharusnya
terjadi. Sementara itu, NGO juga mengambil manfaat karena mereka
memperoleh akses serta memperoleh hasil lebih mudah.

10
Misalnya, Marks & Spencer, setelah serangkaian skandal makanan di Inggris
yang membuat konsumen skeptis, mereka meluncurkan kampanye “Behind
The Label” yang memberikan edukasi kepada 16 juta pelanggan mengenai
semua yang dilakukan perusahaan berkaitan dengan isu lingkungan dan sosial.
M&S juga bekerjasama dengan NGO Oxfam untuk mengembangkan program
dimana pelanggan bisa mendonasikan pakaiannya ke toko amal Oxfam serta
memperoleh diskon untuk membeli pakaian baru di M&S. Mereka juga
bekerjasama dengan para supplier untuk meningkatkan transparansi, dimana
daging yang digunakan bisa dilacak langsung kepada sapi mana yang
digunakan. Begitu pula dengan pakaian. Hasilnya, M%S berhasil memperbarui
mereknya lagi, dengan pendapatan menguat 10% dan laba naik 22% pada
2006 hingga 2007.

2.7 Manfaat Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Adapun manfaat perusahaan berperilaku etis dan memiliki tanggung jawab sosial
adalah :
1. Perusahaan yang etis dan memiliki tanggung jawab social lmendapatkan rasa
hormat dari steakholder
2. Perusahaan yang memiliki etika bisnis yang baik dan memiliki tanggung
jawab social akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen dan masyarakat
sekitar
3. Perusahaan yang memiliki tanggung jawab social terhadap lingkungan akan
membantu dalam pembangunan daerah sekitar perusahaan
4. Menghindarkan dari konflik internal dan lingkungan sekitar perusahaan
5. Tanggung jawab social secara tidak langsung membantu dalam promosi
perusahaan
6. Kerangka kerja yang kokoh memandu manager dan karyawan perusahaan
sewaktu berhadapan dengan rumitnya pekerjaan dan tantangan jaringan kerja
yang semakin kompleks
7. Suatu perusahaan akan terhindar dari seluruh pengaruh yang merusak
berkaitan dengan reputasi
8. Banyak perusahaan yang menerapkan perilaku etis dan tanggung jawab social
dapat menambah uang dalam bisnis mereka

11
Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur
yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan
yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu
menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang,
karena :
 Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi,
baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.
 Mampu meningkatkan motivasi pekerja.
 Melindungi prinsip kebebasan berniaga
 Mampu meningkatkan keunggulan bersaing
Tidak bisa dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan
akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat
kontra produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan
beroperasi dan lain sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun
nilai perusahaan. Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis,
pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang
tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis,
misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier.
Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi
perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan semaksimal mungkin harus mempertahankan
karyawannya.
Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka
nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam manajemen
korporasi yakni dengan cara :
1. Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)
2. Memperkuat sistem pengawasan
3. Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Etika bisnis suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan
norma yang dijadikan tuntunan dan pedoman berprilaku dalam menjalankan kegiatan
perusahaaan atau berusaha. Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah
cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan
dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Corporate Social Responsibility (CSR) atau dalam bahasa Indonesia disebut
dengan istilah Tanggung jawab social perusahaan adalah suatu tindakan atau konsep
yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk
tanggung jawab mereka terhadap sosial dan lingkungan sekitar dimana perusahaan itu
berada. CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan
pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimimalisasi dampak
negatif dan maksimalisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya.
Adapun manfaat perusahaan berperilaku etis dan memiliki tanggung jawab sosial adalah:
1. Perusahaan yang etis dan memiliki tanggung jawab social mendapatkan rasa
hormat dari steakholder
2. Perusahaan yang memiliki etika bisnis yang baik dan memiliki tanggung
jawab social akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen dan masyarakat
sekitar
3. Perusahaan yang memiliki tanggung jawab social terhadap lingkungan akan
membantu dalam pembangunan daerah sekitar perusahaan
4. Menghindarkan dari konflik internal dan lingkungan sekitar perusahaan
5. Tanggung jawab social secara tidak langsung membantu dalam promosi
perusahaan
6. Kerangka kerja yang kokoh memandu manager dan karyawan perusahaan
sewaktu berhadapan dengan rumitnya pekerjaan dan tantangan jaringan kerja
yang semakin kompleks
7. Suatu perusahaan akan terhindar dari seluruh pengaruh yang merusak
berkaitan dengan reputasi

13
8. Banyak perusahaan yang menerapkan perilaku etis dan tanggung jawab social
dapat menambah uang dalam bisnis mereka
Selain etika, yang tidak kalah penting adalah tanggung jawab perusahaan,yaitu
kepada lingkungan, karyawan, pelanggan, investor dan masyarakat sekitarnya, sehingga
akan terbentuk suatu hubungan yang saling menguntungkan satu sama lain.

3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini sudah selesai, kelompok kami sebagai penyusun
membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah ini dan kesempurnaan pembuatan makalah–makalah selanjutnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://www.anneahira.com/artikel-umum/etika-bisnis.htm

http://fema.ipb.ac.id/index.php/lingkungan-masyarakat-dan-tanggung-jawab-sosial-
perusahaan-csr

http://cakzainul.blogspot.com/2012/02/makalah-etika-bisnis-dan-tanggung-jawab.html

http://riniarmin.blogspot.com/2012/12/tugas-makalah-etika-bisnis.html

http://www.usaha-kecil.com/pengertian_csr.html

15

Anda mungkin juga menyukai