Dosen:
Heru Tri Sutiono, DR MSI
Surpiko Hapsoro Darpito SE, MSI
Oleh Kelompok 5 :
Kelas:
EM-H/I
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas petunjuk, rahmat, dan
hidayah-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah “Etika Bisnis,
Tanggung Jawab Sosial, dan Keberlangsungan Lingkungan” ini tanpa halangan
apapun dan sesuai waktu yang telah ditentukan. Makalah ini dibuat dalam rangka
memenuhi tugas dari mata kuliah Pengantar Manajemen.
Motivasi Kami dalam menyelesaikan makalah ini adalah karena rasa tanggung
jawab Kami sebagai mahasiswa yaitu sebagai bukti kepercayaan Dosen kepada
Kami,oleh sebab itu Kami akan menggunakan kesempatan ini bukan untuk
menjadi yang terbaik, tetapi Kami ingin berusaha lebih baik lagi kedepannya.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa adanya
bantuan dari pihak-pihak terkait. Oleh karena itu, pada kesempatan ini tidak lupa
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu Kami selama melakukan kegiatan perkuliahan maupun dalam
menyusun makalah ini.
Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun sangat Kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata Kami mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini banyak
kesalahan. Semoga bermanfaat bagi Kami sendiri dan bagi pembaca. Amin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Semakin besar suatu organisasi, maka semakin besar pula tuntutan masyarakat terhadap
organisasi tersebut. banyak lembaga bisnis yang menggunakan segala cara untuk
memenangkan persaingan. Oleh karena itu, diharapkan pelaku bisnis dapat
menjalankan bisnis yang memenuhi syarat dalam etika bisnis, baik secara moral
maupun norma masyarakat. Organisasi sebagai suatu system yang diharapkan dapat
memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.
Stakeholder menghendaki agar pelaku bisnis atau perusahaan dengan segala bentuk
bisnisnya berperilaku etis dan memiliki tanggung jawab terhadap komunitas, sosial,
etika dan hukum. Sistem bisnis beroperasi dalam suatu lingkungan dimana perilaku etis,
tanggung jawab sosial, peraturan pemerintah dan pihak stakeholder ini menentukan
tingkat keberhasilan yang dapat diraih perusahaan.
Hal ini menuntut para perilaku bisnis juga untuk menjalankan bisnisnya dengan semakin
bertanggung jawab. Pelaku bisnis tidak hanya dituntut untuk memperoleh keuntungan
dari lapangan usahanya, melainkan mereka juga diminta untuk memberikan kontribusi
positif terhadap lingkungan sosialnya. Perubahan pada tingkat kesadaran masyarakat
memunculkan kesadaran baru tentang pentingnya melaksanakan apa yang kita kenal
sebagai Corporate Sosial Resposibility (CSR). Pemahaman itu memberikan pedoman
bahwa korporasi bukan lagi sebagai entitas yang hanya mementingkan dirinya sendiri
saja sehingga teralienasi atau mengasingkan diri dari lingkungan masyarakat di tempat
mereka bekerja, melainkan sebuah entitas usaha yang wajib melakukan adaptasi cultural
dengan lingkungan sosialnya.
CSR memandang perusahaan sebagai agen moral, dengan atau tanpa hukum, sebuah
perusahaan harus menjunjung tinggi moralitas. Karena suatu keberhasilan perusahaan
adalah yang mengedepankan prinsip moral dan Etis, yakni menggapai suatu hasil
terbaik, tanpa merugikan kelompok masyarakat lainnya. Dengan begitu, perusahaan
yang bekerja dgn mengedepankan prinsip tsb akan memberikan manfaat terbesar bagi
masyarakat.
1
1.2 Tujuan Pembelajaran
2
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
Tanggung Jawab Sosial (CSR) merujuk pada tindakan yang diambil suatu organisasi
melebihi apa yang secara hukum dibutuhkan untuk melindungi atau untuk
meningkatkan kesejahteraan makhluk hidup. Sifat keberlanjutan merujuk pada sejauh
mana operasi organisasi dan tindakan perusahaan dalam melindungi, memperbaiki, serta
memelihara dan tidak membayangkanlingkungan.
Philippa Foster Black dari IBE menyatakan : “perilaku beretika dalamkehidupan bisnis
tidak hanya benar secara prinsip, hal itupun terbayar secara materi”. Alan Simpon
berkata : “Jika anda memiliki integritas, hal lainnya tidak penting. Jika anda memiliki
integritas, hal lainnya tidak penting”.
Tindakan bisnis lainnya yang dianggap tidak beretika termasuk iklan atau label yang
menyesatkan, menyebabkan kerusakan lingkungan, produk buruk atau keselamatan
layananyang rendah, menggunakan uang perusahaan untuk pribadi, perdagangan oleh
orang dalam, menjual produk cacat atau produk yang dilarang diluar negeri, tidak
memberikan peluang yang sama untuk wanita dan minoritas, menetapkan harga tinggi,
memindahkan pekerjaan ke luar negeri, dan pelecehan seksual.
3
Gelombang Baru isu – isu etika terkait dengan keselamatan produk, kesehatan
karyawan, pelecehan seksual, AIDS ditempat kerja, merokok, hujan asam, tindakan
tegas, pembuangan limbah, praktik bisnis luar negeri, pemalsuan, taktik
pengambilalihan, konflik kepentingan, privasi karyawan, hadiah yang tidak pantas, dan
keamanan catatan perusahaan, membuat para penyusun strategi perlu mengembangkan
kode etik bisnis (code of business ethics). Penipuan internet, penyadapan computer
perusahaan, penyebaran virus, dan pencurian identitas merupakan aktivitas tidak etis
yang menjangkiti setiap sector perdagangan online.
Hanya memiliki kode etik tidak cukup untuk menjamin perilaku bisnis yang beretika.
Kode etik dapat sebagai tipuan hubungan masyarakat, sekumpulan hal klise, atau kedok
belaka. Untuk memastikan bahwa kode tersebut dibaca, dipahami, diyakini, dan diingat
pelatihan periodik diperlukan untuk menumbuhkan sensitivitas terhadap isu – isu etika
di lingkungan pekerjaan. Jika karyawan melihat contoh – contoh hukuman atas
pelanggaran serta penghargaan untuk menjunjung tinggi kode tersebut, ini akan
memperkuat pentingnya kode etik perusahaan.
Budaya Etika
Salah satu alasan pemberian imbalan tinggi kepada penyusun strategi adalah bahwa
mereka harus menanggung risiko moral perusahaan. Penyusun strategi bertanggung
jawab untuk mengembangkan, mengomunikasikan, dan mendorong kode etik bisnis
terhadap organisasi mereka. Meskipun tanggung utama untuk memastikan perilaku
beretika terletak pada strategi perusahaan, suatu bagian integral dari tanggung jawab
seluruh manajer adalah untuk memberikan kepemimpinan beretika melalui contoh dan
tindakan secara terus – menerus. Manajer mempunyai posisi yang memudahkan mereka
untuk memengaruhi dan mengedukasi banyak orang. Ini membuat manajer bertanggung
jawab untuk mengembangkan dan mengimplementasikan pengambilan keputusan
beretika.
Tidak ada masyarakat manapun di dunia dapat bersaing lama atau berhasil bersaing
dengan orang yang mencuri satu sama lain atau tidak mempercayai satu sama lain,
dengan semua informasi hrus dikonfirmasi oleh notaris, dengan tiap ketidaksepakatan
berakhir dalam proses pengadilan, atau dengan pemerintah yang harus selalu mengatur
bisnis untuk membuat perusahaan jujur. Bersikap tanpa etika adalah ramuan untuk sakit
kepala, inefisiensi, dan pemborosan. Sejarah telah membuktikan bahwa semakin besar
kepercayaan dan keyakinan orang dalam etika suatu institusi atau masyarakat, semakin
4
besar kekuatan ekonominya. Sebagian besar hubungan bisnis dibangun berdasarkan
kepercayaan bersama dan reputasi. Keputusan jangka pendek berdasarkan ketamakan
dan etika yang meragukan akan menghalangi penghargaan diri yang penting dalam
meraih kepercayaan dari pihak lain. Semakin banyak perusahaan yang meyakini bahwa
pelatihan etika dan budaya etika menciptakan manfaat strategik. Max Killan berkata :
Jika bisnis tidak didasarkan kepada alasan etis, tidak bermanfaat bagi masyarakat,
tentunya seperti kombinasi tak etis lain, akan terlupakan.
Whistle - Blowing
Program pelatihan etika seharusnya memasukkan pesan dari CEO atau pemilik bisnis
yang menekankan pada praktik bisnis beretika, pengembangan dan diskusi dari kode
etik, dan pengambilan keputusan berdasarkan pertimbangan menggabungkan etika ke
dalam perencanaan jangka panjang, dengan mengintegrasikan pengambilan keputusan
ke dalam proses penilaian kinerja, dengan mendorongwhistle-blowing atau pelaporan
dari praktik tidak beretika, dan dengan mengawasi kinerja departemen dan korporat
berkenaan dengan permasalahan etika.
Penyuapan
5
perintah si penerima. Hadiah tersebut bisa berupa uang, barang, hak dalam bertindak,
property, kenaikan pangkat, hak istimewa, honor, objek bernilai, keuntungan, atau
hanya sebuah janji atau usaha untuk mendorong atau memengaruhi tindakan, pilihan,
atau pengaruh dari seseorang dalam jabatan atau kapasitas public. Penyuapan adalah
kejahatan dalam kebanyakan Negara didunia, termasuk Aerika Serikat.
US Foreign Corrupt Practices Act (FCPA) yang mengurusi penyuapan telah diubah
untuk lebih keras terhadap masyarakat. Undang-undang ini dan provisi baru dalam
hokum regulasi finansial Dod-Frank memudahkan karyawan perusahaan atau lainnya
yang membawa kasus penipuan keuangan, seperti penyuapan, ke dalam perhatian
pemerintahan untuk menerima lebih dari 30% dari jumlah berapa pun yang
dikembalikan. Tuntutan penyuapan terhadap sebuah perusahaan juga membuka
perusahaan tersebut kepada tuntutan hokum pemegang saham.
Romansa di tempat kerja (workplace romance) adalah hubungan akrab antara dua
orang karyawan yang saling menyetujui, berlawanan dengan pelecehan seksual (sexual
harassment), di mana equal employment opportunity (EEOC) mendefinisikan perbuatan
ini secara meluas sebagai kelanjutan hubungan seksual yang tidak diinginkan,
permintaan dukungan seksual, dan tindakan verbal atau fisik bersifat seksual. Pelecehan
seksual (dan diskriminasi) adalah melawan hukum,tak beretika, dan merusak bagi
organisasi apapun dan dapat berakhir dalam tuntutan hukum yang mahal, merendahkan
moral, dan mengurangi produktivitas.
6
Romansa di tempat kerja antara dua orang yang sudah terjadi, apakah memungkinkan
praktik tersebut, dan bagaimana untuk mencegahnya itu bukanlah solusi yang terpentin
adalah bagaimana yang terbaik dalam mengelola fenomena tersebut. Organisasi
harusnya tidak melarang dengan ketat romansa yang terjadi di tempat kerja, karena bisa
saja kebijakan ini ditafsirkan sebagai tindakan invasi terhadap pribadi, menguasai atau
tidak diperlukan. Beberapa romansa pun sebenarnya bisa meningkatkan kinerja
pekerjaan, menambah dinamisme dan energi yang diterjemahkan ke dalam perbaikan
moral, komunikasi, kreativitas, dan produktivitas.
Alasan mengenai romansa yang terjadi di tempat kerja dapat merusak moral dan
produktivitas antara lain :
Kebijakan romansa di tempat kerja yang diterapkan oleh beberapa bagian negara seperti
California dimaksudkan untuk antara lain:
7
f. Kurangnya pedoman apapun mengirimkan pesan ketidakpedulian ke seluruh
perusahaan.
Etika muncul disebabkan oleh banyak faktor, antara lain: ( Hunger & Whellen, 2000:
Kuratko & Hodgetts, 2007).
1) Perbedaan norma dan nilai budaya yang berbeda untuk setiap Negara, bahkan secara
geografis maupun etnis.
2) Tahap perkembangan nilai universal,yakni perkembangan moral yang terbentuk dari
keinginan pribadi untuk memperhatikan nilai univerasal. Perkembangan moral individu
berjalan melalui tahap preconvetional, conventional, sampai tahap principle
3) Nilai-nilai individu dalam praktik manajemenperusahan, baik manjemen puncak
maupun stakeholder.
4) Tantangan kuatnyamashabrelativisme moral yang mengatakan bahwa moral bersifat
relative pada pribadi, sosial dan budaya.
Studi empiris Shailendra, et . al, (1997), menmukan empat faktor dilemma etika Studi
empiris Shailendra, et . al, (1997), menmukan empat faktor dilemma etika diantaranya:
conflict of interest , personality traits, social responsibility to stakeholder dan level of
openness.
Hunger & Whellen, (2000) member solusi pendekatan dasar yang dapat digunakan
sebagai titik awal pertimbangan pengambilan keputusan etika adalah:
1) Pendekatan Utilitarian
8
3) Pendekatan keadilan
Merupakan suatu keputusan yang ada dalam dunia bisnis yang diambil dari dalam diri
yang terdapat dalam konteks pribadi yang tidak sejalan dengan aturan yan berlakku
apalagi pada zaman sekarang ini dunia sudah terjadi globalisasi yang dapat
mempengaruhi kinerja manusia yang sudah tergantung dengan teknologi yang semakin
tidak mempertimbangkan pengambilan keputusan yang etis.
Keputusan bisnis yang tidak etis adalah keputusan yang kebalikaan dari keputusan yang
etis dimana terdapat langkah-langkah:
• Tidak menentukan fakta-fakta
9
5. Adakan pelatihan etika. Membangun dan mempertahankan standar etika. Program
pelatihan akan menimbulkan kepedulian perilaku etis dan meningkatkan sistem
nilai perusahaan.
6. Lakukan audit etika secara periodik. Melakukan penilaian secara periodik terhadap
pelaksanaan etika perusahaan.
7. Pertahankan standar yang tinggi tentang tingkah laku etis
8. Pemimpin memberikan contoh perilaku etis setiap saat sehingga merupakan tolak
ukur perilaku bawahan.
9. Ciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah. Karyawan diberikan
kesempatan memberikan respon, tanggapan, melaporkan kepada atasan yang tidak
etis. Sedangkan pemimpin memberikan keleluasaan kepada bawahan untuk
merespon pelaksanaan perilaku etika tersebut
10. Libatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika. Bawahan dilibatkan
dalam perancangan dan implementasi etika dalam perusahaan. Bawahan diberikan
kesempatan untuk menawarkan umpan balik mengenai standar etika yang
ditetapkan.
Beberapa ahli strategi sepaham dengan Ralph Nader yang menyatakan bahwa organisai
memiliki tanggung jawab sosial yang luar biasa. Contohnya walmart bertanggung jawab
sosial setelah terjadi gempa bumi dan tsunami yang menghancurkan Jepang pada tahun
2001. Walmart pun langsung dengan cepat memobilisasi usaha bantuan lokal untuk
mengirimkan pasokan, seperti air dan senter untuk korban yang selamat. Menurut
Friedman perusahaan atau organisasi tidak memberikan kewajibannya secara lebih bagi
masyarakat sesuai apa yang diminta oleh hukum. Karena perusahaan tidak bertanggung
jawab untuk memberikan amal.
1. Kebijakan Sosial
10
dan dikelola selama implementasi strategi dan ditegaskan kembali atau diubah
selama evaluasi strategi.
2. Kebijakan Sosial Pada Masa Pensiun
Bisnis memiliki tanggung jawab sosial. Dari mana asalnya bahwa bisnis memiliki
tanggung jawab sosial? Di sini tidak akan dibahas soal asal muasal tanggung jawab
sosial, tetapi langsung kepada anggapan bahwa bisnis memiliki tanggung jawab
sosial. Oleh karena itu, tanggung jawab sosial harus senantiasa diperhatikan dalam
berbisnis. Artinya, berbisnis bukan hanya sekedar mencari keuntungan semata,
tetapi juga memiliki nilai mulia didalamnya.
Ada salah satu perusahaan rokok terkenal di Indonesia yang memiliki program
tanggung jawab sosialnya dengan tema beasiswa. Seperti yang sudah diketahui,
bahwa rokok memang terbukti dapat mengganggu kesehatan. Namun, adanya
program tanggung jawab sosial berupa beasiswa dapat membuktikan bahwa
kegiatan usaha tidak semata-mata hanya untuk mencari keuntungan, tetapi juga
memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Dengan demikian, anggapan rokok mengganggu kesehatan bisa diredam dengan
adanya program tanggung jawab sosial. Ada dua jenis tanggung jawab sosial dalam
bisnis, yaitu tanggung jawab sosial kewirausahaan (Social Responsible
Entrepreneurship) dan keterlibatan sosial dalam kewirausahaan (Social Involved
Entrepreneurship). Dua jenis tanggung jawab sosial ini dikemukakan oleh KPMG
Ethics & Integrity Consulting sebuah lembaga di negara Belanda.
11
perusahaan. Aksi tersebut dapat direpresentasikan dalam bentuk program yang
memiliki tujuan tersendiri. SRE tidak memiliki keterlibatan lebih jauh lagi selain
memenuhi tanggung jawab sosialnya.
Setelah tanggung jawab sosial dipenuhi, bisnis dijalankan seperti semula. Misalnya, ada
program penanaman 100 pohon di bukit Asri atau pembersihan lingkungan Jatibaru, itu
semua sebatas program saja, setelah menanam 100 pohon atau membersihkan
lingkungan maka sudah sampai di situ saja tanggung jawabnya. Jadi, SRE memang
menghasilkan perbedaan yang jelas antara principle dan commerce.
Perbedaan SRE dan SIE dapat diilustrasikan bahwa SRE hanya memberikan apa yang
dibutuhkan misalnya uang, bantuan makanan, memenuhi kebutuhan sandang, dan
pembangunan gapura pada suatu desa. Sedangkan SIE tidak hanya memberikan apa
yang dibutuhkan, tetapi juga memberikan rasa peduli, dukungan penuh, dan perhatian
jangka panjang. Jadi, SIE benar-benar terlibat dan memiliki tujuan dan keinginan untuk
membangun masyarakat seperti penjagaan lingkungan agar tetap bersih, menghapuskan
diskriminasi, dan lain-lain. Dengan ini maka SIE berlawanan dengan SRE, bahwa SIE
menjalankan commerce-nya bersinergi dengan principle.
Perusahaan yang dapat berjalan dengan baik/survival memasuki tahap dua dan
tiga dalm respon tanggung jawab sosial. Aktivitas perusahaan sudah memasukan
program tanggung jawab sosial, proaktif memiliki keinginan mengevaluasi setiap
aktivitas yang berhubungan dengan publik ( social responsiveness ). Setiap keputusan
manajer perusahaan mempertimbangkan keinginan stakeholder ( penyesuaian inside
group dan outside group ) sebagai bagian integral dari kehidupan perusahaan
12
2.8 Keberlangsungan Lingkungan
Strategi perusahaan dan negara semakin diteliti dan dievaluasi dari perspektif
lingkungan alamiah perusahaan seperti Walmart sekarang tidak hanya mengawasi
tawaran harga penjualannya untuk produk tetapi juga bagaimana produk dibuat dalam
rangka praktik lingkungan sebagaimana keselamatan dan infrastruktur tingkat kesehatan
khususnya pabrik-pabrik di Asia Tenggara sejumlah sekolah bisnis yang berkembang
menawarkan kursus terpisah dan bahkan berkonsentrasi di bidang manajemen.
Bisnis tidak boleh mengeksploitasi dan memusnahkan lingkungan alami Mark tarik di
Universitas george Washington berkata menghentikan dan membalikkan kerusakan
ekologi di seluruh dunia dan perosotan adalah permasalahan strategi yang perlu
diperhatikan segera dan substansi oleh seluruh bisnis dan manajer menurut International
standard organization (ISO), lingkungan atau environment didefinisikan sebagai
lingkungan sekeliling dimana organisasi beroperasi termasuk udara air tanah sumber
daya alam yg flora fauna manusia dan interelasinya.
13
organisasi saat ini menghadapi tuntutan kriminal karena mencemari lingkungan mereka
terus berpaling kepada manajer dan karyawan untuk memenangkan keringanan
hukuman pemecatan dan demosi karyawan menjadi biasa dalam hal tuntutan hukum
terkait polusi. manajer dan karyawan saat ini harus berhati-hati untuk tidak
mengabaikan atau mengindahkan masalah polusi atau mereka akan membuat diri
mereka sendiri bertanggung jawab secara pribadi.
Perusahaan tidak dapat lolos dengan menempatkan terminologi hijau dalam produk
mereka dan label LAN yang menggunakan istilah organik hijau aman ramah lingkungan
tidak beracun atau alami karena tidak ada hukum atau definisi yang diterima secara
umum. saat ini bagaimanapun istilah ini membawa lebih banyak konotasi dan
ekspektasi spesifik standar yang seragam mendefinisikan tindakan perusahaan yang
bertanggung jawab atau lingkungan dengan cepat sedang dimasukkan ke dalam ranah
hukum menjadi semakin sulit bagi perusahaan untuk membuat cream hijau ketika
tindakan mereka tidak substantif. komprehensif atau bahkan benar kurangnya standar
pernah membuat pelanggan situs mengenai klaim lingkungan corporate tetapi klaim ini
sekarang semakin ditantang di pengadilan.
Di seluruh dunia pemimpin politik dan corporate sekarang menyadari bahwa politik
bisnis hijau tidak akan pergi dan faktanya semakin membumi dengan cepat secara
strategis perusahaan yang lebih daripada sebelumnya harus menunjukkan kepada
pelanggan dan pemegang saham mereka bahwa usaha penghijauan mereka adalah
substantif dan menempatkan perusahaan terpisah dari pesaingnya fakta dan figur kinerja
perusahaan harus mendukung retorika mereka dan konsisten dengan standar pelestarian.
14
Strategi lingkungan dapat meliputi kegiatan mengembangkan dan memperoleh bisnis
hijau melepaskan atau mengubah bisnis kerusakan lingkungan berusaha untuk menjadi
produsen biaya rendah melalui minimalisasi sampah dan konservasi energi serta
Manager strategi diferensiasi melalui fitur produk hijau Sebagai tambahan perusahaan
dapat memasukkan seorang perwakilan lingkungan di dewan direksi Mereka
melaksanakan audit lingkungan yang teratur mengimplementasikan bonus untuk hasil
lingkungan yang menguntungkan menjadi terlibat dalam permasalahan dan program
lingkungan memasukkan nilai lingkungan dalam pernyataan misi menentukan sasaran
berorientasi lingkungan memperoleh keahlian lingkungan dan memberikan program
pelatihan lingkungan untuk karyawan dan manajer perusahaan.
15
untuk mendorong implementasi mereka, ISO sendiri tidak mengatur atau membuat
undang-undangnya.
ISO 14000 merujuk kepada serangkaian standar secara sukarela dalam bidang
lingkungan. Anggotaa standar ISO 14000 memperhatikan perluasan dimana perusahaan
meminimalkan pengaruh berbahaya di lingkungan yang disebabkan oleh aktivitasnya
dan secara berkesinambungan mengawasi dan memperbaiki kinerja lingkungannya
sendiri. Hal yang termasuk dalam rangkaian bidang standar ISO 14000 adalah bidang
standar ISO 14001, seperti audit lingkungan, evaluasi kinerja lingkungan, pelabelan
lingkungan, dan penilaian daur hidup.
ISO 14001 adalah serangkaian standar yang diadopsi oleh ribuan perusahaan di seluruh
dunia untuk sertifikat konstituensi mereka saat mereka melaksanakan bisnis dengan cara
yang ramah lingkungan. Standar ISO 14001 menawarkan standar teknis universal untuk
kepatuhan lingkungan di mana semakin banyak perusahaan yang membutuhkannya
tidak hanya untuk mereka sendiri, tetapi juga pemasok dan penyalur mereka.
Standar ISO 14001 meminta agar komunitas atau organisasi berada di tempatnya dan
mengimplementasikan serangkaian praktik dan prosedur yang ketika dilakukan
bersama-sama, menghasilkan sistem manajemen lingkungan (enviromental management
system - EMS).
Persyaratan utama dari EMS yang berada dibawah ISO 14001 meliputi hal-hal sebagai
berikut:
16
• Melaksanakan audit operasi EMS.
Artikel Wall Street journal terkini berjudul "America Gone Wild" membicarakan
bagaimana populasi kehidupan liar di Amerika Serikat mengalami "kebangkitan yang
menakjubkan". Kelemahan dari kebangkitan kembali adalah biaya total dari kerusakan
kehidupan liar karena pertanian, tata lingkungan, dan infrastruktur Amerika Serikat
sekarang melebihi 28 miliar dollar satu tahun, termasuk 1,5 miliar dollar dari rusa yang
tertabrak kendaraan sendiri.
Tenaga Surya
Solar Energy Industries Association melaporkan pada tahun 2012 bahwa Amerika
Serikat ada pada tahap untuk memasang sebanyak mungkin tenaga surya di tahun 2012
sepertu yang telah dilakukan sebelumnya, sebelas tenaga surya, setidaknya bertenaga
2.500 megawar setara denfan lebih dari dua pabrik tenaga nuklir. GTM Research
mengatakan industri tenaga surya Amerika Serikat tumbuh 71% di tahun 2012 dan akan
tumbuh 20%-40% setiap tahunnya hingga tahun 2016.
Untuk memotong emisi gas rumah kaca dan menghadapi perubahan iklim, negara
bagian seperti California telah membuat subsidi untuk pengembang tenaga surya dan
persyaratan untuk kualitas membeli tenaga surya. Pemasok di Tiongkok mendekati
separuh dari panel surya yang digunakan secara global, tetapi dua pemasok panel surya
terkemuka Amerika Serikat adalah Solarcity, yang memiliki lebih dari 2.000 karyawan,
dan Sunrun Inc. Ribuan perusahaan mencari cara untuk memasang panel surya sebagai
bagian dari laporan pelestarian mereka.
Lebih dari 2000 ilmuan berkumpul di Copenhagen pada bulan Maret 2009 dan
mengingatkan pada dunia bahwa pemanasan global lebih buruk dari yang diduga
sebelumnya. Mereka meyakinkan para perusahaan dan pemerintahan diseluruh dunia
17
untuk benar-benar mengimplementasikan semua perangkat ekonomi dan teknologi yang
tersedia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Pada akhir abad ini para ilmuan mengingatkan bahwa permukaan laut akan naik
minimal 20 inch dan mungkin bisa mencapai 39 inch kecuali perusahaan-perusahaan
dan pemerintah di seluruh
dunia mengimplementasikan kebijakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca secara
radikal
Tidak ada perusahaan atau individu yang ingin melakukan bisnis dengan seseorang yang
tidak berat ika atau tidak sensitif dengan kepedulian lingkungan alam. Tidak lagi
berdiam diri untuk menjadi proaktif pada lingkungan, ini diharapkan, dan dalam banyak
hal adalah suatu keharusan (hukum). Setiap perusahaan telah dibandingkan dengan
perusahaan pesaing setiap hari pada perilaku pelestarian dan etika, bahkan setiap menit
di Facebook, Twitter, Myspace, dan Youtube. Permasalahan yang disajikan dalam bab
ini meliputi keuntungan atau kerugian bersaing untuk seluruh organisasi. aktiA
Oleh karena itu, Anda sebaiknya memasukkan rekomendasi analisis kasus untuk
perusahaan Anda dalam melampaui ekspektasi pemangang kepentingan berdasarkan
etika, pelestarian, dan tanggung jawab sosial. Buat perbandingan dengan perusahaan
pesaing untuk menunjukkan bagaimana perusahaan Anda dapat meraih keuntungan
bersaing dari permasalahan ini. Berikan saran untuk perusahaan tersebut agar menjadi
penduduk yang bisa bekerjasama dengan baik dan mempromosikannya untuk
keuntungan bersaing. Berpikirlah bahwa tanggung jawab pertama dari bisnis apapun
untuk mempertahankan bisnis, sehingga menggunakan analisis biaya/manfaat seperti
yang dibutuhkan untuk memberikan rekomendasi Anda secara efektif.
BAB III
PENUTUP
18
3.1 Kesimpulan
Dalam analisis akhir, standar etika berasal dari sejarah dan warisan budaya. Pendahulu
kita telah mewariskan kita dengan dasar etika untuk dikembangkan. Pelanggan di
seluruh negara dan di seluruh dunia menghargai perusahaan yang melakukan usaha
lebih secara hukum dibutuhkan untuk bertanggung jawab secara sosial. Tetapi, bertahan
dalam bisnis sambil mengikuti seluruh hukum dan regulasi harus menjadi sasaran utama
dari bisnis apapun. Salah satu cara terbaik untuk bertanggung jawab secara sosial adalah
perusahaan secara proaktif melestarikan dan memelihara lingkungan alam. Contohnya,
untuk mengembangkan laporan pelestarian korporat, berdasarkan tindakan konkret,
berjalan seiringan dalam meyakinkan pemegang kepentingan bahwa perusahaan bernilai
dengan dukungan mereka. Etika bisnis, tanggung jawab sosial, dan pelestarian
lingkungan seling berkaitan dan permasalahan strategis yang penting berhadapan
dengan seluruh organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
19
David, Fred R. 2017. Manajemen Strategik. Jakarta: Salemba Empat.
Robbins, Stephen P and Mary Coulter. 1999. Manajemen Edisi Keenam. PT.
Prenhallindo. Jakarta.
Wiludjeng SP, Sri. 2007. Pengantar Manajemen Edisi Pertama. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
20