Anda di halaman 1dari 23

ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

PERUSAHAAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Bisnis Pengantar

Dosen pembimbing : Dr.Mochamad Edris, Drs.MM

KELOMPOK 6

1. Zuliyani Irmawati Fristiyani (202011084)

2. Putri Irma Damayanti (202011085)

3. Arumantika Intan Saputri (202011086)

4. Shefira Diva Salsabila (202011088)

5. Dito Ery Yulianto (202011092)

UNIVERSITAS MURIA KUDUS


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan
Karunia-nya sehingga penyusun dapat menyusun makalah yang berjudul “ETIKA &
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN” untuk memenuhi tugas pertama dari
mata kuliah "Bisnis Pengantar" ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Makalah ini telah dibuat dengan bantuan dari berbagai pihak dalam membantu
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan
terima kasih kepada :

1. Bapak Dr.Mochamad Edris, Drs.MM , selaku dosen pengampu mata kuliah


Bisnis Pengantar.

2. Teman – teman dari kelompok enam.

Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada


makalah ini. Oleh karena itu penyusun berharap pembaca untuk memberikan saran serta
kritik yang bersifat membangun. Kritik dan saran dari pembaca sangat penyusun
harapkan.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Kudus, 15 Oktober 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................................3
1. Pengertian Etika Bisnis dan Tanggung jawab sosial Perusahaan..................................3
2. Manfaat Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.....................................5
3. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis............................................................................................5
4. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Etika Bisnis.....................................................6
5. Etika dalam Organisasi Perusahaan..............................................................................7
6. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan..............................................................................9
7. Strategi Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan..........................................16
8. Program Implementasi Corporate Social Responsbility..............................................16
BAB III PENUTUP........................................................................................................................19
A. Kesimpulan.........................................................................................................................19
B. Saran..................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam realitasnya, bisnis baik sebagai aktivitas maupun sebagai entitas telah ada
dalam sistem dan struktur yang baku. Bisnis berjalan sebagai proses yang telah menjadi
kegiatan manusia sebagai individu atau masyarakat untuk mencari keuntungan dan
memenuhi keinginan dan kebutuhan hidupnya. Sementara itu etika telah dipahami
sebagai sebuah disiplin ilmu yang mandiri dan karenanya terpisah dari bisnis.

Etika adalah ilmu yang berisi patokan-patokan mengenai apa-apa yang benar
atau salah, yang baik atau buruk, yang bermanfaat atau tidak bermanfaat. Dalam
kenyataannya, bisnis dan etika dipahami sebagai dua hal yang terpisah bahkan tidak ada
kaitan. Jika pun ada malah di pandang sebagai hubungan negatif, di mana praktek bisnis
merupakan kegiatan yang bertujuan mencapai laba sebesar-besarnya dalam situasi
persaingan bebas.

Disamping etika bisnis itu bersifat penting, ada juga hal yang patut diperhatikan
oleh perusahaan atau UKM yakni tanggung jawab sosial. Tanggung jawab sosisal
adalah Kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilakukan secara sukarela itu sudah biasa
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan multinasional ratusan tahun lalu. Berbeda
dengan Indonesia, disini kegiatan CSR baru dimulai beberapa tahun belakangan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Etika Bisnis dan Tanggung jawab sosial ?
2. Apa manfaat Etika Bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan ?
3. Sebutkan prinsip-prinsip etika bisnis !
4. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam etika bisnis ?
5. Sebutkan tanggung jawab sosial perusahaan !

1
6. Sebutkan strategi pengelolaan tanggung jawab sosial perusahaan !

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian Etika Bisnis dan Tanggung jawab sosial ?

2. Mengetahui manfaat Etika Bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan ?

3. Mengetahui Jenis-jenis etika bisnis !

4. Mengetahui Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam etika bisnis ?

5. Mengetahui tanggung jawab sosial perusahaan !

6. Mengetahui strategi pengelolaan tanggung jawab sosial perusahaan !

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Etika Bisnis dan Tanggung jawab sosial Perusahaan


Etika adalah kepercayaan tentang hal yang benar dan salah, atau baik dan jelak
dalam aktivitasnyayang berpengaruh pada orang lain.

Etika atau ethic meliputi :

a. Ethical behavior adalah etika perilaku manusia yang ada di dalam organisasi.
b. Un ethichal behavior adalah perilaku yang bukan manusia, diantaranya etika
organisasi perusahaan.

Sedangkan Tanggung Jawab Sosial adalah Suatu pengakuan dari perusahaan


bahwa keputusan bisnis dapat mempengaruhi masyarakat (komunitas dan
lingkungannya) dan secara luas meliputi tanggung jawab perusahaan terhadap
pelanggan, karyawan dan Kreditur . Etika bisa diartikan sebagai syarat yang harus
dijalankan oleh perusahaan yang menjunjung tinggi nilai keadilan antar perusahaan.

Ketika dihubungkan dengan tanggung jawab sosial, sebuah perusahaan harus


memiliki etika atas para pelanggannya. Pelanggan akan memilih produk dari perusahaan
yang memberikan hal yang lebih tidak hanya kualitas produk, namun manfaat yang
diberikan perusahaan itu sendiri. Ketika sebuah perusahaan sedang melakukan tanggung
jawab sosial seperti mengumpulkan dana atau melakukan kegiatan sosial seperti bazaar
atau pameran yang memberikan kepuasan tersendiri bagi pelanggan, maka saat itu juga
perusahaan sedang memenuhi salah satu syarat dari etika bisnis.

Berikut adalah beberapa alasan perusahaan memilih melakukan tanggung jawab


sosial yang di terapkan dalam etika bisnis antara lain :

 Moralitas : perusahaan berpikir harus bertanggung jawab kepada banyak pihak


yang berkepentingan, terutama yang terkait dengan nilai – nilai moral dan
keagamaan yang dianggap baik oleh masyarakat. Hal ini bersifat tanpa
mengharapka balas jasa.

3
 Pemurnian kepentingan sendiri : perusahaan harus bertanggung jawab terhadap
pihak – pihak yang berkepentingan karena pertimbangan kompensasi.
Perusahaan berharap akan dihargai karena tindakan tanggung jawab mereka baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
 Teori investasi : perusahaan harus bertanggung jawab terhadap stakeholder
harena tindakan yang dilakukan akan mencerminkan kinerja keuangan
perusahaan.

Sukses tidaknya program tanggung jawab perusahaan sangat bergantung pada


kesepakatan pihak – pihak berkepentingan. Pihak – pihak yang berkepentingan yang
terlibat dalam proses produksi tindakannya disatu sisi dapat mendukung kinerja
perusahaan tapi disisi lain dapat menjadi pengganggu karena setiap pihak mempunyai
criteria tanggung jawab yang berbeda yang disebabkan perbedaan kepentingan.

Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk
membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta
mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan
suatu landasan yang kokoh.

Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen
Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku
etika bisnis, yaitu :

 Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya.


Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang
dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang
tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.

 Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya


memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku
tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan
dengan hak orang lain.

4
 Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama,
dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara
perseorangan ataupun secara kelompok.

2. Manfaat Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik
untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena :

1. Mampu mengurangi biaya akibat di cegahnya kemungkinan terjadinya


friksi,baik intern perusahaan maupun eksternal.
2. Mampu meningkatkan motivasi pekerja.
3. Melindungi prinsip kebebasan berniaga
4. Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.

Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka nilai-
nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam manajemen
korporasi yakni dengan cara:

1. Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct).


2. Memperkuat sistem pengawasan.
3. Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus.

3. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis


Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang bertujuan memberikan acuan cara
yang harus ditempuh oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya. Menurut Sonny Keraf
(1998), terdapat lima prinsip yang dijadikan titik tolak pedoman perilaku dalam
menjalankan praktik bisnis, yaitu

a) Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi menunjukkan sikap kemandirian, kebebasan, dan
tanggung jawab. Orang yang mandiri berarti orang yang dapat mengambil suatu
keputusan dan melaksanakan tindakan berdasarkan kemampuan sendiri sesuai
dengan apa yang diyakininya, bebas dari tekanan, hasutan, dan ketergantungan
kepada pihak lain.

5
b) Prinsip Kejujuran
Prinsip kejujuran menanamkan sikap bahwa apa yang dipikirkan adalah
apa yang dikatakan, dan apa yang dikatakan adalah yang dikerjakan. Prinsip ini
juga menyiratkan kepatuhan dalam melaksanakan berbagai komitmen, kontrakn
dan perjanjian yang telah disepakati.
c) Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan menanamkan sikap untuk memperlakukan semua pihak
secara adil, yaitu suatu sikap yang tidak membeda-bedakan dari berbagai aspek
baik dari aspek ekonomi, hukum, maupun aspek lainnya.
d) Prinsip Saling Menguntungkan
Prinsip saling menguntungkan menanamkan kesadaran bahwa dalam
berbisnis perlu ditanamkan prinsip win-win solution, artinya dalam setiap
keputusan dan tindakan bisnis harus diusahakan agar semua pihak merasa
diuntungkan.
e) Prinsip Integritas Moral
Prinsip integritas moral adalah prinsip untuk tidak merugikan orang lain
dalam segala keputusan dalam tindakan bisnis yang diambil. Prinsip ini
dilandasi oleh kesadaran bahwa setiap orang harus dihormati harkat dan
martabatnya.

4. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Etika Bisnis


Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain;

a. Pengendalian diri
Artinya, pelaku-pelaku bisnis dan pihak yang terkait mampu
mengendalikan diri mereka masing-masing untuk tidak memperoleh apapun dari
siapapun dan dalam bentuk apapun. Disamping itu, pelaku bisnis sendiri tidak
mendapatkan keuntungan dengan jalan main curang dan menekan pihak lain dan
menggunakan keuntungan dengan jalan main curang dan menekan pihak lain
dan menggunakan keuntungan tersebut walaupun keuntungan itu merupakan hak

6
bagi pelaku bisnis, tetapi penggunaanya juga harus memperhatikan kondisi
masyarakat sekitarnya.
b. Pengembangan tanggung jawab sosial
Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat,
bukan hanya dalam bentuk uang dengan jalan memberikan sumbangan,
melainkan lebih kompleks lagi. Sebagai contoh kesempatan yang dimiliki oleh
pelaku bisnis untuk menjual pada tingkat harga yang tinggi sewaktu terjadinya
excess demand harus menjadi perhatian dan kepedulian bagi pelaku bisnis
dengan tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk meraup keuntungan yang
berlipat ganda. Jadi, dalam keadaan excess demand pelaku bisnis harus mampu
mengembangkan sikap tanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya.
c. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh
pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
Bukan berarti etika bisnis anti perkembangan informasi dan teknologi,
tetapi informasi dan teknologi itu harus dimanfaatkan untuk meningkatkan
kepedulian bagi golongan yang lemah dan tidak kehilangan budaya yang
dimiliki akibat adanya transformasi informasi dan teknologi.
d. Menciptakan persaingan yang sehat
Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan
kualitas, tetapi persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya,
harus terdapat jalinan yang erat antara pelaku bisnis besar dan golongan
menengah kebawah, sehingga dengan perkembangannya perusahaan besar
mampu memberikan spread effect terhadap perkembangan sekitarnya. Untuk itu
dalam menciptakan persaingan perlu ada kekuatan kekuatan yang seimbang
dalam dunia bisnis tersebut.

5. Etika dalam Organisasi Perusahaan


Di dalam organisasi perusahaan terdapat etika individu pemimpin, etika para
pegawai dan etika organisasi.

7
Mengenai etika manajer perusahaan, B. Posner dan W. Schmidt telah melakukan
penelitian di negara yang perusahaannya maju bahwa etika para manajer
disimpulkan:
a. Tujuan utama manajer adalah menjadikan organisasi efektif.
b. Memaksimumkan laba dan kepentingan pemegang saham bukan kepentingan
sentral.
c. Menyertai pelanggan dipandang sebagai suatu yang penting.
d. Kejujuran dinilai sebagai karakteristik yang sangat tinggi oleh manajer dalam
semua tingkatan.
e. Tekanan untuk menyesuaikan diri terhadap standar organisasi dipandang
mempunyai peranan yang sangat tinggi.
f. Suami atau isteri dipandang mempunyai peranan yang penting dalam membantu
pasangannya dikala menghadapi dilema etika.
g. Dalam menanggulangi dilema etika, kebanyakan manajer berusaha
mendapatkan nasihat dari orang lain.

Mengenai etika organisasi perusahaan, terdapat beberapa hal meliputi :

1. Etika organisasi perusahaan terhadap konsumen.


Contohnya : 1. Promosi tidak boleh membohongi
2. Produk yang dijual sesuai dengan kemasan yang tertulis.
3. Produk yang rusak tidak dijual
2. Etika organisasi perusahaan dengan karyawan.
Contohnya : 1. Seleksi, promosi karyawan dilakukan dengan terbuka.
2. Penggajian dilakukan secara transparan.
3. PHK dilakukan sesuai dengan prosedur yang diterapkan dan
disepakati.
3. Etika antar organisasi perusahaan.
Contohnya : 1. Bersaing tidak saling mematikan.
2. Promosi tidak saling menjelekkan.
3. Tidak melakukan penyerobotan tenaga kerja yang aktif.

8
4. Etika organisasi perusahaan dengan investor.
Contohnya : 1. Tidak melakukan mark up aset perusahaan
2. Tidak melakukan akuisisi internal
3. Tidak menerbitkan saham atau obligasi fiktif
5. Etika organisasi perusahaan dengan lembaga – lembaga
Contohnya : 1. Tidak ingkar janji dengan asuransi, bank.
2. Tidak menghindari pembayaran pajak.
3. Tidak menyalahgunakan izin.
6. Etika dalam Agama
Dalam agama Islam bekerja dengan tangannya sendiri dan semua bentuk jual
beli (perusahaan) harus dijalankan dengan mabrur.
Mabrur memiliki arti bahwa kegiatan perusahaan dijalankan dalam
bidang yang benar yaitu barang dan jasanya tidak boleh yang diharamkan seperti
minuman keras, perjudian, daging yang haram dan sebagainya dan prosesnya harus
juga dijalankan menurut norma agama.
Norma adalah proses perusahaan misal tidak bolehdengan penyuapan karena
dilaknat oleh Allah S.W.T dan Rasul, tidak boleh melakukan kebohongan atau
penipuan dan aturan lainnya.

6. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


 Tanggung jawab sosial dapat berupa :
a. Bahwa perusahaan menjual barang dan jasa unruk masyarakat.
b. Bahwa perusahaan dapat membantu infrastruktur yang dibutuhkan oleh
masyarakat.
c. Bahwa perusahaan dapat memberikan bantuan lainnya untuk
pendidikan, kesehata, dan bantuan sosial lainnya.
d. Bahwa bantuan tersebut sebagai kewajiban berupa sedekah dan zakat
untuk kepentingan perusahaan kecil masyarakat penerimanya.

9
Mengenai etika maupun tanggung jawab sosial perusahaan perlu
dipahami oleh pelaku perusahaan yang dijalankannya agar produk atau
jasa yang dijual dapat diterima masyarakat sehingga akan laku dijual.
 Evolusi dari Corporate Social Responsibilities
Tangguang jawab sosial perusahaan mengalami perkembangan sejalan
dengan pekembangan lingkungan.
Griffin (1999) menjelaskan perkembangan ataau evolusi dari tanggung
jawab sosial perusahaan :
1. The Entrepreneurial
Tanggung jawab sosial perusahaan muncul dari perilaku perusahaan
untuk mengembangkannya dan belum ada tuntutan dari masyarakat.
Ini sampai dengan abad 19.
2. The Great Depresion
Tanggung jawab sosial perusahaan dilakukan dalam memulihkan
aktivitas perusahaan yang mengalami kelesuan, diawali tahun 1930,
juga belum ada tuntutan masyarakat.
3. The Era of Social Actism, pada tahun 1960 – 1970
Dicirikan adanya tuntutan dari socials force berupa usulan para
aktivis untuk regulasi pemerintah dalam hal perusahaan.
4. Contemporery Social Consciousness ( kesadaran sosial modern)
Perusahan lebih sensitif terhadap tanggung jawab sosial karena
adanya peningkatan kesadaran dalam global ekonomi juga kombinasi
dari tuntutan aktivis serta perubahan lingkungan yang menuntutnya.
Sekarang ini sudah era yang keempat, sehingga perusahaan
dituntut untuk mengakomodasi tuntutan dari masyarakat dan
dinamika lingkungan untuk dapat disesuaikan, beserta harus
menjalankan kewajiban dari agama dengan wajib memberikan
sebagian laba yang diperolehnya untuk kesejahteraan umat.

Tanggung jawab sosial perusahaan diarahkan terhadap berbagai hal yaitu meliputi :

10
• Tanggung Jawab Sosial kepada Pelanggan
Tanggung Jawab kepada Pelanggan jauh lebih luas dari pada hanya
menyediakan barang atau jasa. Perusahaan mempunyai tanggung jawab ketika
memproduksi dan menjual produk. Dalam praktek tanggung jawab yang
meliputi:
a) Tanggung Jawab Produksi : Produk harus diproduksi dengan
keyakinan menjaga keselamatan pelanggan. Label peringatan
harus ada guna mencegah kecelakaan karena salah dalam
penggunaan dan adanya efek samping.
b) Tanggung Jawab Penjualan : Perusahaan tidak melakukan
strategi penjualan yang terlalu agresive atau iklan yang
menyesatkan. Perlu survey kepuasan pelanggan, dimana yang
bersangkutan diperlakukan sebagaimana mestinya.

Cara Perusahaan Menjamin Tanggung Jawab Sosial kepada Pelanggan


Perusahaan dapat menjamin tanggung jawab social kepada pelanggannya
dengan beberapa tahap yaitu:

a) Ciptakan kode etik. Perusahaan dapat menciptakan kode etik bisnis yang
memberikan serangkaian petunjuk untuk kualitas produk, sekaligus
sebagai petujuk bagaimana karyawan, pelanggan, dan pemilik
seharusnya dipelihara.

b) Pantaulah semua keluhan. Perusahaan harus yakin bahwa pelanggan


mempunyai telephone yang dapat mereka hubungi apabila mereka
mempunyai keluhan mengenai kualitas produk atau bagaimana mereka
diperlakukan oleh para karyawan. Perusahaan dapat berusaha mencari
sumber keluhan dan harus dapat menyakinkan bahwa problem tersebut
tidak timbul lagi.

11
c) Umpan balik pelanggan. Perusahaan dapat meminta pelanggan untuk
memberikan umpan balik atas barang atau jasa yang mereka beli akhir-
akhir ini, walaupun pelanggan tidak menghubungi untuk memberikan
keluhan. Proses ini dapat mendeteksi beberapa masalah lain dengan
kualitas produk atau cara perlakuan terhadap pelanggan.

• Tanggung Jawab Sosial kepada Karyawan


Untuk meyakinkan bahwa karyawan menerima perlakuan yang layak,
beberapa perusahaan menciptakan prosedur keluhan untuk karyawan yang
merasa bahwa mereka tidak diberi kesempatan yang sama. Keluhan ditangani
oleh seseorang atau departemen/bagian/seksi yang ditunjuk perusahaan.
Tanggung jawab perusahaan yang diberikan kepada karyawan yaitu sebagai
berikut :

 Rasa Aman para Karyawan


Perusahaan memastikan bahwa tempat kerja aman bagi karyawan
dengan memantau secara ketat proses produksi. Beberapa tindakan
pencegahan adalah memeriksa mesin dan peralatan guna memastikan
bahwa semuanya berfungsi dengan baik, mengharuskan digunakannya
kacamata keselamatan atau peralatan lainnya yang dapat mencegah
terjadinya cedera, dan menekankan tindakan pencegahan khusus dalam
seminar-seminar pelatihan.
Perusahaan yang menciptakan lingkungan kerja yang aman
mencegah terjadinya cedera dan meningkatkan moral karyawan. Banyak
perusahaan saat ini mengidentifikasikan keselamatan tu di tempat kerja
sebagai salah satu tujuan utamanya. Pemilik perusahaan mengakui
bahwa perusahaan akan mengeluarkan biaya guna memenuhi tanggung
jawab seperti keselamatan karyawan. Usaha perusahaan untuk
menyediakan lingkungan kerja yang aman mencerminkan biaya penting
dalam menjalankan usaha.

12
 Perlakuan layak oleh karyawan lain
Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
karyawan diperlakukan dengan semetinya oleh karyawan lain.

 Perlindungan terhadap pelecehan seksual.


Masalah lain di tempat kerja adalah seksual(sexual harassment),
yang melibatkan komentar atau tindakan yang bersifat seksual tidak di
terima. Perusahaan cenderung mencegah pelecehan seksual dengan
memberikan seminar mengenai hal tersebut. Misalnya, seorang
karyawan mungkin akan membuat suatu paksaan seksual terhadap
karyawan lain dan menggunakan kepuasaan pribadi dalam perusahaan
untuk menakuti status pekerjaan lain. Seperti, seminar deversitas.
Seminar ini dapat menolong karyawan menyadari bagaimana suatu
pernyataan atau perilaku mungkin dapat menyinggung perasaan
karyawan lain. Seminar ini tidak hanya suatu tindakan tanggung jawab
terhadap karyawan tetapi juga dapat memperbaiki produktivitas
perusahaan dengan menolong karyawan merasa kerasan dan nyaman.

 Kesempatan yang sama dalam bekerja pada perusahaan tersebut.


Tidak hanya terbatas pada jender dan suku. Karyawan dapat
berasal dari latar belakang yang sepenuhnya berbeda dan memiliki
keyakinan yang berbeda, sehingga dapat menimbulkan konflik ditempat
kerja. Banyak perusahaan memcoba untuk mengintegrasikan karyawan
dengan latar belakang yang berbeda agar mereka belajar bekerja sama
guna mencapai tujuan bersama perusahaan sekalipun merka memiliki
pandangan yang berbeda mengenai masalah-masalah di luar kerja.
Banyak perusahaan merespons terhadap meningkatnya keregaman antar
karyawan dengan menawarkan seminar mengenai keregaman, yang
menginformasikan kepada karyawan mengenai keregaman budaya.

13
• Tanggung Jawab Sosial kepada Pemegang Saham
Perusahaan bertanggung jawab untuk memuaskan pemilik (pemegang
saham). Karyawan dapat tergoda untuk membuat keputusan yang memuaskan
kepentingan mereka sendiri dan bukannay kepentingan pemilik saham.
Misalnya, beberapa karyawan megambil uang perusahaan untuk kepentingan
pribadinya dan bukan kepentingan perusahaan. investor yang dikenal sebagai
pedagang dalam telah memilih cara-cara tidak etis untuk meningkatkan
kesehatan financial mereka sendiri. Perdangan dalam (insider trading)
melibatkan orang dalam yang menggunakan informasi rahasia perusahaan untuk
memperkaya diri sendiri atau keluarga dan teman-teman mereka. Sebuah kasus
yang terjadi pada Martha Steward, meskipun Steward tidak pernah dituntut
dengan perdagangan dalam, ia diputuskan bersalah karena otoritas yang
menyelediki kemungkinan adanya perdagangan sejenis.

Cara perusahaan meyakinkan tangung jawab social kepada pemilik saham antara
lain dengan cara:
a) Manajer perusahaan memonitor keputusan perusahaan untuk meyakinkan
bahwa mereka membuatnya untuk kepentingan pemilik.

b) Gaji karyawan dikaitkan dengan kinerja perusahaan, dalam hal ini


karyawan tinggal memfokuskan pada memaksimalkan nilai perusahaan.

c) Pemegang saham aktif dalam mempengaruhi kebijakan manajemen


perusahaan, terlebih ketika mereka tidak puas dengan gaji para eksekutif
perusahaan atau kebijakan lain. Pemegang saham yang sangat aktif
umumnya investor institusi yang memiliki sejumlah besar saham.
Mereka akan meminta pertangungjawaban eksekutif perusahaan atas
ketidak puasannya.

• Tanggung Jawab Sosial kepada Kreditor


Perusahaan bertanggung jawab untuk memenuhi kewajiban keuangannya
kepada kreditor. Jika perusahaan mengalami masalah keuangan dan tidak dapat

14
memenuhi kewajibannnya, harus memberi tahu para kreditor. Biasanya kreditor
bersedia memperpanjang jatuh tempo pembayaran serta memberi waktu dalam
mengatasi masalah keuangan. Jika perusahaan tidak membayar utangnya kepada
kreditor, perusahaan tesebut dapat dipaksa pailit.

• Tanggung Jawab Sosial kepada Lingkungan Alam Sekitar


Kualitas lingkungan adalah kebaikan public, dimana setiap orang
menikmatinya tanpa peduli siapa yang membayar untuknya. Jika suatu produk
yang dihasilkan suatu perusahaan tentunya membawa dampak negative tehadap
lingkungan (pencemaran lingkungan) seperti, polusi udara, tanah dan air.
a) Polusi udara
Beberapa proses produksi menimbulkan polusi udara yang sangat
berbahaya bagi lingkungan masyarakat karena bias menimbulkan
penyakit dan saluran pernapasan. Contonya seperti, polusinya
kendaraan, produksi bahan bakar dan baja.
Suatu perusahaan tentunya mempunyai tujuan untuk
menghasilkan suatu produknya yang baik dengan begitu mereka
berusaha agar yang dihasilkan tidak membahayakan lingkungan, contoh
pada perusahaan otomotif dan baaja telah mengurangi polusi udara
dengan mengubah proses produksinya sehingga lebih sedikit karbon
dioksida yang dilepaskan ke udara.

b) Polusi Tanah
Tanah telah terpolusi oleh limbah yang beracun yang tidak
dihasilkan dari beberapa proses produksi. Akibatnya tanah akan rusak
tidak subur dan akan berdampak buruk bagi pertanian. Dengan begitu
perusahaan harus mempunyai suatu strategi yang mengarah pada
pencegahan terhadap polusi tanah.

c) Polusi Air / Pencemaran Air


Pencemaran air mengacu pada perubahan fisik, biologi, kimia
dan kondisi badan air yang akan mengganggu keseimbangan

15
ekosistem.Seperti jenis polusi, hasil polusi air bila jumlah besar limbah
yang berasal dari berbagai sumber polutan tidak dapat lagi ditampung
oleh ekosistem alam.
Salah satu penyebab utama pencemaran air yang telah
menyebabkan masalah kesehatan lingkungan yang serius dan merupakan
polutan yang berasal dari bahan kimia dan proses industri. Ketika pabrik-
pabrik dan produsen menuangkan bahan kimia dan limbah ternak
langsung ke sungai dan sungai, air menjadi beracun dan tingkat oksigen
yang habis menyebabkan banyak organisme air mati. Limbah ini
termasuk pelarut dan zat-zat beracun.

• Tanggung Jawab Sosial kepada Komunitas


Cara Perusahaan Meyakinkan Tanggungjawab Kepada Lingkungan
adalah dengan cara sebagai berikut :
a) Sponsori acara masyarakat lokal di sekitar perusahaan.
b) Memberikan sumbangan kepada masyarakat tidak mampu.
c) Menyumbangkan dana untuk tujuan pendidikan.

7. Strategi Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Ada beberapa strategi dalam pengelolaan tanggung jawab sosial yaitu :

 Strategi Akomodatif
Strategi akomodatif merupakan tanggung jawab sosial yang
dijalankan perusahaan di karenakan adanya tuntunan dari masyarakat dan
lingkungan sekitar akan hal tersebut.
 Strategi Proaktif
Perusahaan memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah
bagian dari tanggung jawab untuk memuaskan stakeholders. Jika
stakeholders terpuaskan, maka citra positif perusahaan akan terbangun.

16
8. Program Implementasi Corporate Social Responsbility
Dalam mengimplementasikan tanggung jawab sosial dapat dilakukan
berbagai hal.
Implementasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pendekatan yang dilakukan
a. Social Obbligation Approach
Pendekatan dalam tanggung jawab sosial yang mana perusahaan
hanya mempertemukan atau mengakomdasi minimum kebutuhna dari
komitmen kelompok atau individual yang berasal dari lingkungan sosial.
b. Social reaction Approach
Pendekatan dalam tanggung jawab sosial yang mana perusahaan
secara khusus memberi tanggapan dan dilaksanakan lebih dari minimum
kebutuhan komitmen kelompok dan atau individual yang berasal dari
lingkungan sosial.
c. Social Respone Approach
Pendekatan dalam tanggung jawab sosial yang mana perusahaan
aktif dalam konstribusinya menanggapi peluang dari kelompok
atau individual yang berasal dari lingkungan sosial.
2. Pengelolaan Program Corporate Social Responsbility
Penyususnan dan pengelolaan prgram tanggung jawab sosial perusahaan
dapat diurutkan dari bawah ke atas menjadi sebagai berikut.

17
a. Corporate Social Responsibility = disusun dan dilakukan tanggung
jawab sosial.

b. Social Audit = dilakukan penilaian sosial.

c. Appointment of Director = disesuaikan penetapan Direktur

d. Strategic Planning = disusun dalam perencanaan strategik.

e. Top Management Support = bantuan kebijakan manajemen puncak.

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Etika bisnis adalah suatu kode etik perilalaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai
moral dan norma yang dijadikan tuntunan dan pedoman berprilaku dalam menjalankan
kegiatan perusahaaan atau berusaha. Secara sederhana yang dimaksud dengan etika
bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek
yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.

Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk
membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta
mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan
suatu landasan yang kokoh.

B. Saran
Pemerintah harus lebih tegas dalam menghadapi perusahaan-perusahaan
yang terbukti menimbulkan polusi bagi lingkungan. Untuk perusahaan sendiri harus
memiliki kesadaran dan tanggung jawab akan kenyamanan lingkungan di sekitarnya.
Sehingga tidak ada lagi polusi yang timbul akibat ulah orang-orang yang tidak
bertanggung jawab.

19
DAFTAR PUSTAKA

Edris, Mochamad dan Panca Winahayuningsih. 2017. Bisnis Pengantar. Kudus.


Ari Rosita,widya, Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial.
https://widyaarirosita.wordpress.com/2014/11/03/etika-bisnis-dan-tanggung-jawab-
sosial. 2018.
Ginayuputri. Bab 13: tanggung jawab sosial suatu bisnis.
http://ginayuputri.wordpress.com/2014/12/13/b1b-13-tanggung-jawab-sosial-suatu-
bisnis/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Etika bisnis. 2018.

20

Anda mungkin juga menyukai