Anda di halaman 1dari 38

STATISTIK BISNIS 2

By: Evana Andriani, SE., MBA.


Pengukuran Instrumen
Penelitian

Evana Andriani, SE., MBA. 02


Pengertian Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk
memperoleh, mengolah dan menginstrumenkan informasi yang diperoleh
dari para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang
sama. Untuk dapat dikatakan instrumen penelitian yang baik, paling tidak
memenuhi 5 kriteria , yaitu valitditas, reliabilitas, sensitifitas, objektivitas,
dan fisibilitas

Evana Andriani, SE., MBA. 03


Validitas
Validitas atau kesahihan menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu
mengukur apa yang ingin diukur (a valid measure if it successfully measure the
phenomenon). Dalam suatu penelitian baik, yang bersifat deskriptif maupun
eksplanatif yang melibatkan variabel/konsep yang tidak bisa diukur secara
langsung, masalah validitas tidak sederhana, di dalamnya juga menyangkut
penjabaran konsep dari tingkat teoretis sampai empiris (indicator), namun
bagaimana tidak suatu instrument penelitian harus valid agar hasilnya dapat
dipercaya. Elazar Pedhazur menyatakan bahwa validitas yang umum dipakai
tripartite classification, yakni content, criterion, dan construct. Sementara Kenneth
Bailey mengelompokkan tiga jenis utama validitas, yaitu face validity, criterion
validity, dan construct validity.
Evana Andriani, SE., MBA. 04
Validitas
1. Validitas Rupa (Face Validity): validitas yang menunjukkan apakah alat
pengukur/ instrument penelitian dari segi rupanya tampak mengukur apa yang
ingin diukur atau tidak. Validitas ini lebih mengacu pada bentuk dan penampilan
instrument.
2. Validitas Isi (Content Validity): berkaitan dengan kemampuan suatu instrument
mengukur isi (konsep) yang harus diukur. Berarti, suatu alat ukur mampu
mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur. Menurut
Kenneth Hopki, penentuan validitas isi terutama berkaitan dengan proses
analisis logis, dengan dasar ini dia berpendapat bahwa validitas isi berbeda
dengan validitas rupa yang kurang menggunakan analisis logis yang sistematis.

Evana Andriani, SE., MBA. 05


Validitas
3. Validitas Kriteria (Criterion Validity): validitas suatu instrument dengan
membandingkannya dengan instrument pengukuran lainnya yang sudah valid
dan reliabel dengan cara mengkorelasikannya. Jika korelasi signifikan, maka
instrument tersebut mempunyai validitas kriteria. Terdapat dua bentuk validitas
kriteria, yaitu validitas konkuren (concurrent validity) dan validitas ramalan
(predictive validity). Validitas konkuren adalah kemampuan suatu instrument
pengukuran untuk mengukur gejala tertentu saat sekarang, kemudian
dibandingkan dengan instrumen pengukuran lain untuk konstruk yang sama.
Validitas ramalan adalah kemampuan suatu instrument pengukuran memprediksi
secara tepat apa yang akan terjadi di masa datang.

Evana Andriani, SE., MBA. 06


Validitas
4. Validitas Konstruk (Construct Validity): konstruk adalah kerangka dari suatu
konsep, validitas konstruk adalah validitas yang berkaitan dengan kesanggupan
suatu alat ukut dalam mengukur pengertian suatu konsep yang diukurnya.
Menurut Jack R. Fraenkel, validasi konstruk (penentuan validitas konstruk)
merupakan yang terluas cakupannya dibanding dengan validasi lainnya, karena
melibatkan banyak prosedur, termasuk validasi isi dan validasi kriteria.

Evana Andriani, SE., MBA. 07


Cara Menguji Validitas Konstruk
(Construct Validity)
Suatu instrument penelitian dikatakan valid, bila:
1. Koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Azwar, 1992; Soegiyono, 1999)
2. Koefisien korelasi product moment > r-tabel (𝛼 ; n-2) n = jumlah sampel
3. Nilai sig ≤ 𝛼

Rumus yang bisa digunakan untuk uji validitas konstruk dengan teknik korelasi
product moment, yaitu:
Keterangan:
n = jumlah responden
𝑥= skor variabel (jawaban responden)
𝑦 = skor total dari variabel untuk responden ke-n
Evana Andriani, SE., MBA. 08
Contoh
Nomor Butir Pertanyaan
Berikut ini data dari 10 Responden
A B C D
responden yg telah mengisi
1 4 3 4 3
kuesioner yg terdiri dari 4
2 4 5 4 4
butir pertanyaan dan tiap
3 4 4 4 4
butir pertanyaan
4 3 3 3 3
mempunyai 5 pilihan
5 5 5 5 5
jawaban dari nilai paling
6 5 5 5 3
rendah=1 sampai nilai paling
7 4 4 4 4
tinggi=5. Ujilah Validitas ke 8 4 5 4 4
4 butir pertanyaan tsb dg 9 4 3 3 3
taraf signifikansi (𝛼) = 5%. 10 4 5 5 5

Evana Andriani, SE., MBA. 09


1. Menghitung Validitas Secara Manual
Nomor Butir
Pertanyaan
a. Uji Validitas Butir Pertanyaan Nomor A Responden Total
A B C D
Langkah-langkah menjawab:
1 4 3 4 3 14
1) Menjumlahkan skor jawaban: pada 2 4 5 4 4 17
langkah ini dilakukan penjumlahan 3 4 4 4 4 16

jawaban dari setiap butir pertanyaan 4 3 3 3 3 12


5 5 5 5 5 20
yang diajukan kepada responden.
6 5 5 5 3 18
Misalnya, pertanyaan A. Jawabannya:
7 4 4 4 4 16
4+3+4+3 = 14 8 4 5 4 4 17
9 4 3 3 3 13
10 4 5 5 5 19

Evana Andriani, SE., MBA. 10


2) Uji validitas setiap butir pertanyaan: pada
tahapan ini melakukan uji validitas dari setiap Responden
X Y XY (𝑿)𝟐 (𝒀)𝟐
(n)
butir pertanyaan dengan cara jawaban setiap
1 4 14 56 16 196
butir pertanyaan diidentifikasi menjadi 2 4 17 68 16 289
variabel X dan total jawaban menjadi variabel 3 4 16 64 16 256
Y 4 3 12 36 9 144
3) Menghitung nilai r tabel 5 5 20 100 25 400

n = 10, 𝛼 = 0,05 6 5 18 90 25 324


7 4 16 64 16 256
Sehingga, nilai r (0,05 , 10−2) pada tabel
8 4 17 68 16 289
product moment = 0,707
9 4 13 52 16 169
4) Menghitung nilai r hitung 10 4 19 76 16 361

Langkah-langkah menghitung nilai r hitung : Jumlah 41 162 674 171 2684

a) Membuat tabel penolong


Evana Andriani, SE., MBA. 11
b. Menentukan nilai r hitung
Rumus yg bisa digunakan untuk Uji Validitas adalah :

5. Membuat Keputusan
Pernyataan Butir A dinyatakan Valid, karena nilai r hitung > r
tabel atau 0,745 > 0,707
Evana Andriani, SE., MBA. 12
Uji Validitas Butir Pertanyaan B
1. Menentukan nilai r hitung
Responden X Y XY (X)2 (Y)2 Rumus yg bisa digunakan
untuk Uji Validitas adalah :
1 3 14 42 9 196
2 5 17 85 25 289
3 4 16 64 16 256
4 3 12 36 9 144 (10)(700) − (42)(162)
r=
5 5 20 100 25 400 (10)(184) − (42) 2 (10)(2684) − (162) 2
6 5 18 90 25 324 7000 − 6804
r=
7 4 16 64 16 256 (8,72)(596)
8 5 17 85 25 289 196
r=
9 3 13 39 9 169 212,8
10 5 19 95 25 361 r = 0,9209 = 0,921
Jumlah 42 162 700 184 2684

Evana Andriani, SE., MBA. 13


Uji Validitas Butir Pertanyaan C
1. Menentukan nilai r hitung
Rumus yg bisa digunakan
Responden X Y XY (X)2 (Y)2
untuk Uji Validitas adalah :
1 4 14 56 16 196
2 4 17 68 16 289
3 4 16 64 16 256
4 3 12 36 9 144 (10)(680) − (41)(162)
r=
5 5 20 100 25 400 (10)(173) − (41) 2 (10)(2684) − (162) 2
6 5 18 90 25 324 6800 − 6642
r=
7 4 16 64 16 256 (1730 − 1681)(26840)(26244)
8 4 17 68 16 289 158
r=
9 3 13 39 9 169 (49)(596)
158
10 5 19 95 25 361 r=
(7)(24,41)
Jumlah 41 162 680 173 2684
158
r=
170,87
r = 0,925
Evana Andriani, SE., MBA. 14
Uji Validitas Butir Pertanyaan D
1. Menentukan nilai r hitung
Responden X Y XY (X) 2 2
(Y) Rumus yg bisa digunakan
1 3 14 42 9 196 untuk Uji Validitas adalah :

2 4 17 68 16 289
3 4 16 64 16 256
4 3 12 36 9 144 (10)(630) − (38)(162)
r=
5 5 20 100 25 400 (10)(150) − (38) 2 (10)(2684) − (162) 2
6 3 18 54 9 324 6300 − 6156
r=
7 4 16 64 16 256 (1500 − 1444)(26840)(26244)
8 4 17 68 16 289 144
r=
9 3 13 39 9 169 (56)(596)
10 5 19 95 25 361 144
r=
Jumlah 38 162 630 150 2684 (7,48)(24,41)
144 144
r= r= r = 0,788
182,5868 182,59

Evana Andriani, SE., MBA. 15


 Dari Hasil Perhitungan di atas, dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :

r hitung r tabel Kesimpulan


Butir A 0,745 0,707 VALID
Butir B 0,921 0,707 VALID
Butir C 0,925 0,707 VALID
Butir D 0,788 0,707 VALID

Kuesioner dinyatakan Valid, jika nilai r hitung > r tabel

Evana Andriani, SE., MBA. 16


Reliabilitas
Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap
konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang
sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula. Ujian reliabilitas alat
ukur dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal, pengujian
dapat dilakukan test retest, equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal,
reliabilitas alat ukut dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang
ada pada instrument dengan teknik tertentu. Menurut Kaplan dan Saccuzo (1993),
metode perhitungan realibilitas dikelompokkan berdasar sumber measurement
sebagai berikut:

Evana Andriani, SE., MBA. 17


Reliabilitas
1. Test Retest Reliability: alat ukur penelitian yang reliabilitasnya diuji dengan test retest
dilakukan dengan cara mencoba alat ukut beberapa kali kepada responden. Jadi, dalam hal
ini alat ukurnya sama, respondennya sama, dalam waktu yang berbeda. Reliabilitasnya
diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan yang berikutnya. Bila
koefisien korelasi positif dan signifikan, maka instrument tersebut sudah dinyatakan
reliabel. Metode ini merupakan perhitungan yang paling baik untuk mengetahui penyebab
timbulnya kesalahan yang berkaitan dengan waktu.
2. Equivalent (Ekivalen): pengujian reliabilitas alat ukur dengan cara ini cukup dilakukan
sekali, tetapi alat ukurnya ada dua, pada responden yang sama, di waktu yang sama. Alat
ukur yang ekivalen pernyataan secara bahasa berbeda, tetapi maksudnya sama.
Reliabilitas alat ukur dihitung dengan cara mengkorelasikan antara data alat ukur yang
satu dengan data alat ukur yang dijadikan ekivalen. Jika korelasinya positif dan signifikan,
maka alat ukur dapat dinyatakan reliabel.
Evana Andriani, SE., MBA. 18
Reliabilitas
3. Gabungan: pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan cara mencoba dua alat ukur yang
ekivalen itu beberapa kali ke responden yang sama. Ini merupakan gabungan cara
pertama dengan cara kedua. Reliabilitas instrument dilakukan mengkorelasikan dua
instrument yang ekivalen pada pengujian pertama setelah itu dikorelasikan secara
silang. Jadi, dengan dua kali pengujian dalamm waktu yang berbeda, akan dapat
dianalisis enam koefisien reliabilitas. Bila keenam koefisien korelasi itu semuanya positif
dan signifikan, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut reliabel
4. Internal Consistency: pengujian reliabilitas alat ukur internal consistency, dilakukan
dengan cara mencoba alat ukur cukup hanya sekali saja, kemudian data yang diperoleh
dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi
reliabilitas alat ukur. Pada penelitian pengujian dapat digunakan untuk mengevaluasi
sumber variasi alat tes yang tunggal, diantaranya:
Evana Andriani, SE., MBA. 19
Reliabilitas
a. Alpha Cronbach: metode alpha Cronbach yang digunakan untuk menghitung reabilitas
suatu tes yang tidak mempunyai pilihan “benar”atau “salah” maupun “ya” atau
“tidak”, melainkan digunakan untuk menghitung reabilitas suatu tes yang mengukur
sikap atau perilaku. Alpha Cronbach sangat umum digunakan, sehingga merupakan
koefisien yang umum juga untuk mengevaluasi internal consistency.
b. Split Half Method: metode perhitungan reabilitas yang dilakukan dengan cara
memberikan suatu tes pada sejumlah subjek yang kemudian tes tersebut dibagi
menjadi dua bagian yang sama besar. Kedua hasil akan dibandingkan, dan apabila
mendapat korelasi positif dan hasil korelasinya cukup tinggi, maka dapat dikatakan
bahwa tes tersebut adalah reliabel.

Evana Andriani, SE., MBA. 20


Teknik Pengukuran Reliabilitas
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas suatu instrument
penelitian, tergantung dari skala yang digunakan. Teknik-teknik pengukuran reliabilitas,
antara lain:
1. Teknik Alpha Cronbach: teknik atau rumus ini dapat digunakan untuk menentukan
apakah suatu instrument penelitian reabel atau tidak, bila jawaban yang diberikan
responden berbentuk sklaa, seperti 1-3, 1-5, dan 1-7 atau jawaban responden yang
menginterpretasikan penilaian sikap. Misalnya, responden memberikan jawaban
sebagai berikut:
• Sangat Memuaskan (SM) =5
• Memuaskan (M) =4
• Netral (N) =3
• Tidak Memuaskan (TM) =2
• Sangat Tidak Memuaskan (STM) =1
Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reabel dengan menggunakan teknik ini
bila koefisien reliabilitas (𝑟11 ) > 0,6. Evana Andriani, SE., MBA. 21
Tahapan perhitungan uji reliabilitas dengan
menggunakan teknik alpha cronbach, adalah
sebagai berikut :
• Menentukan nilai varian setiap butir
pertanyaan

• Menentukan nilai varian total

• Menentukan reliabilitas instrumen

Evana Andriani, SE., MBA. 22


Contoh
Responden Butir Butir Butir Butir
Berikut ini data dari 10 A B C D
responden yg telah mengisi Antin 4 3 4 3
kuesioner yg terdiri dari 4 Renny 4 5 4 4
butir pertanyaan dan tiap Marisa 4 4 4 4
butir pertanyaan mempunyai Fanny 3 3 3 3
5 pilihan jawaban dari nilai Anya 5 5 5 5
paling rendah=1 sampai nilai
Wulan 5 5 5 3
paling tinggi=5. Ujilah
Fadil 4 4 4 4
Reliabilitas instrumen
Anggi 4 5 4 4
penelitian tersebut dgn taraf
Zendi 4 3 3 3
signifikansi (𝛼) = 5%.
Eldi 4 5 5 5

Evana Andriani, SE., MBA. 23


Langkah-langkah menjawab : 1. Membuat Tabel Penolong

Responden X1 X2 X3 X4 (X1)2 (X2)2 (X3)2 (X4)2 ∑X ∑X2

Antin 4 3 4 3 16 9 16 9 14 196
Renny 4 5 4 4 16 25 16 16 17 289
Marisa 4 4 4 4 16 16 16 16 16 256
Fanny 3 3 3 3 9 9 9 9 12 144
Anya 5 5 5 5 25 25 25 25 20 400
Wulan 5 5 5 3 25 25 25 9 18 324
Fadil 4 4 4 4 16 16 16 16 16 256
Anggi 4 5 4 4 16 25 16 16 17 289
Zendi 4 3 3 3 16 9 9 9 13 169
Eldi 4 5 5 5 16 25 25 25 19 361
Jumlah 41 42 41 38 171 184 173 150 162 2684

Evana Andriani, SE., MBA. 24


Evana Andriani, SE., MBA. 25
Evana Andriani, SE., MBA. 26
Teknik Pengukuran Reliabilitas
2. Teknik Test-Retest: alat ukur yang reliabilitasnya diuji dengan test-retest dilakukan dengan
cara mencoba alat ukur sebanyak dua kali kepada responden yang sama dengan waktu yang
berbeda. Selang waktu yang efektif, anatara pengukuran pertama dan kedua, berkisar antara
15-30 hari. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari responden masih ingat dengan jawaban
pengukuran pertama. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama
dengan yang berikutnya. Pada umumnya, teknik korelasi yang digunakan untuk menguji
reliabilitas instrument penelitian dengan test-retest menggunakan product moment, tetapi
dapat juga menggunakan teknik korelasi lain. Pilihan teknik korelasi disesuaikan dengan jenis
data yang dikumpulkan. Bila koefisien korelasi (𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ) lebih besar (𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ), maka pengukuran
pertama dan kedua konsisten sehingga instrument tersebut sudah dinyatakan reliabel. Namun,
bila ( 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ) lebih kecil ( 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ), maka hasil pengukuran yang pertama dan kedua tidak
konsisten, sehingga dapat disimpulkan instrumen yang digunakan tidak reliabel.

Evana Andriani, SE., MBA. 27


Teknik Pengukuran Reliabilitas
Tahap perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan teknik test-retest, yaitu:
a. Membuat Hipotesis dalam bentuk kalimat
Ho: Pengukuran pertama dan pengukuran kedua tidak konsisten (tidak reliabel)
Ha: Pengukuran pertama dan pengukuran kedua konsisten (reliabel)
b. Menentukan risiko kesalahan 𝛼 = 5%
c. Kaidah pengujian
Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka Ho diterima
Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka Ho ditolak
d. Menghitung 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Keterangan:
1. Menghitung 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 X= skor pengamatan pertama
𝑛 (σ 𝑋𝑌) −(σ 𝑋)(σ 𝑌) Y= skor pengamatan kedua
Rumus r=
2 2 n= jumlah responden
[𝑛 σ 𝑋 −(σ 𝑋)2 ][𝑛 σ 𝑌 −(σ 𝑌)2

Evana Andriani, SE., MBA. 28


Teknik Pengukuran Reliabilitas
2. Menentukan nilai koefisien korelasi 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

Nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dapat dilihat di tabel product moment dengan ketentuan 𝑟(𝛼, 𝑛−2)
e. Membandingkan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dan 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
Tujuan membandingkan adalah untuk mengetahui hipotesis mana yang akan
diterima berdasarkan kaidah pengujian
f. Membuat keputusan
Menerima atau menolah Ho

Evana Andriani, SE., MBA. 29


Teknik Pengukuran Reliabilitas
3. Teknik Spearman Brown: instrument penelitian yang reliabilitasnya diuji dengan teknik
Spearman Brown adalah instrument penelitian yang mempunyai beberapa kriteria, antara lain:
a. Pilihan jawaban untuk setiap pertanyaan hanya ada dua jawaban. Misalnya, jawaban
“Ya”diisi dengan nilai 1 dan jawaban “Tidak”diisi dengan nilai 0
b. Jumlah instrument penelitian harus genap, agar dapat dibelah. Antara belahan pertama
dan kedua harus seimbang.
Uji reliabilitas dengan teknik Spearman Brown ada dua cara, yaitu belahan ganjil-genap dan
awal-akhir
1) Teknik belahan ganjil-genap: prinsipnya membagi atau mengelompokkan instrument
penelitian ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama (belahan ganjil) dari setiap butir
pertanyaan yang bernomor ganjil, sedangkan kelompok kedua (belahan genap) dari
setiap butir pertanyaan yang bernomor genap

Evana Andriani, SE., MBA. 30


Teknik Pengukuran Reliabilitas
2) Teknik belahan awal-akhir: prinsipnya membagi atau mengelompokkan instrument
penelitian ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama (belahan awal) adalah butir
pertanyaan nomor 1 sampai 1/2n, sedangkan kelompok kedua (belahan akhir) butir
pertanyaan setengah nomor terakhir.
Prosedur perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan belahan ganjil-genap adalah
sebagai berikut:
1) Membuat hipotesis dalam bentuk kalimat
Ho: Tidak adal hubungan antara pengukuran belahan ganjil dengan pengukuran belahan
genap (tidak reliabel)
Ha: Ada hubungan antara pengukuran belahan ganjil dengan pengukuran belahan genap
(reliabel)
2) Menentukan taraf siginifikan (𝛼)

Evana Andriani, SE., MBA. 31


Teknik Pengukuran Reliabilitas
3) Membelah/membagi instrument penelitian: hitunglah jumlah jawaban yang bernilai

“1”atau “Ya”yang berada pada butir-butir pertanyaan ganjil. Itulah jumlah skor
ganjil, sedangkan untuk belahan genap skor total dikurangi skor ganjil
4) Kaidah pengujian
Jika 𝑟11 ≤ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka Ho diterima
Jika 𝑟11 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka Ho ditolak
5) Menghitung 𝑟11 dan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
a) Tahapan menghitung nilai 𝑟11

(1) membuat tabel penolong untuk mencari nilai 𝑟𝑥−𝑦

Evana Andriani, SE., MBA. 32


Tabel Penolong Uji Reliabilitas dengan Metode Spearman-Brown
Teknik Belahan Ganjil-Genap

Responden X Y XY 𝑋2 𝑌2

1 ……….. ……….. ……….. ……….. ………..

2 ……….. ……….. ……….. ……….. ………..

3 ……….. ……….. ……….. ……….. ………..

……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..

n ……….. ……….. ……….. ……….. ………..

Jumlah ……….. ……….. ……….. ……….. ………..

Evana Andriani, SE., MBA. 33


Teknik Pengukuran Reliabilitas
(2) Menghitung nilai 𝑟𝑥𝑦
Langkah selanjutnya adalah menghitung nilai korelasi (𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ) antara skor belahan
ganjil (X) dan skor belahan genap (Y). Teknik korelasi yang digunakan product
Keterangan:
moment. 𝑛 (σ 𝑋𝑌) −(σ 𝑋)(σ 𝑌) X= skor belahan ganjil
r=
Y= skor belahan genap
Rumus:
2 2
[𝑛 σ 𝑋 −(σ 𝑋)2 ][𝑛 σ 𝑌 −(σ 𝑌)2
n= jumlah responden

(3) Menghitung nilai indeks reliabilitas (𝑟11 )


Setelah nilai koefisien korelasi diketahui, maka langkah selanjutnya menghitung nilai
indeks reliabilitas.
Keterangan:
2 (𝑟𝑥𝑦 )
Rumus r= 𝑟11 = reliabilitas instrumen
(1+𝑟𝑥𝑦 ) 𝑟𝑥𝑦 = nilai korelasi

6) Membandingkan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dan 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

7) Membuat keputusan Evana Andriani, SE., MBA. 34


Teknik Pengukuran Reliabilitas
4. Teknik Kuder dan Rischardson (K-R 20)
Instrumen penelitian yang reliabilitasnya diuji dengan teknik Kuder dan Richardson (K-R 20)
adalah instrument penelitian yang mempunyai beberapa kriteria, yaitu:
a. Pilihan jawaban untuk setiap pertanyaan hanya ada dua jawaban. Misalnya jawaban
“Ya”diisi dengan nilai 1 dan jawaban “Tidak”diisi dengan nilai 0
b. Jumlah instrument penelitian (pertanyaan) harus ganjil, sehingga tidak bisa dibelah
c. Kriteria pengujian, jika nilai reliabilitas instrument (𝑟11 ) > 0,7, maka instrument penelitian
dinyatakan reliabel (sahih)
Rumus: Keterangan:
𝑟11 = reliabilitas instrumen
𝑘 𝑉𝑡 −σ 𝑝𝑞 k = jumlah butir pertanyaan
r= 𝑉𝑡 = varian total
𝑘−1 𝑉𝑡
P = proporsi responden yang menjawab “Ya”pada setiap butir pertanyaan

Evana Andriani, SE., MBA. 35


Teknik Pengukuran Reliabilitas
Untuk menghitung reliabilitas instrument (𝑟11), terlebih dahulu dicari nilai varian totaldan proporsi
responden yang menjawab “Ya”
Rumus varian total:
(𝑋𝑖 − ͞𝑥)2
𝑉𝑡 = σ Keterangan:
𝑛−1
𝑋𝑖 = total skor
Rumus rata-rata skor: ͞x = rata-rata total skor
n = jumlah responden
σ 𝑋𝑖
͞x= 𝑛

Rumus proporsi:
Keterangan:
𝑆 𝑆= jumlah responden yang memberikan jawaban “Ya” (1)
p =𝑘 x 100% K = jumlah butir pertanyaan

Evana Andriani, SE., MBA. 36


Teknik Pengukuran Reliabilitas
5. Teknik Kuder dan Rischardson (K-R 21)
Instrumen penelitian yang reliabilitasnya diuji dengan teknik Kuder dan Richardson (K-R 21)
prinsipnya sama dengan Kuder dan Richardson (K-R 20) bedanya hanya terletak saat
mengaplikasian rumus reliabilitas instrument. Bila pada rumus (K-R 20) menggunakan
variabel p dan q, sedangkan pada rumus (K-R 21) variabel p dan q diganti dengan variabel
(rata-rata skor total).
Rumus: Keterangan:
𝑘 �͞𝑥−(𝑘− ͞𝑥 )
͞x = reliabilitas instrumen
𝑟11 = 1− k = jumlah butir pertanyaan
𝑘−1 𝑘.𝑉𝑡
𝑉𝑡 = varian total
n = rata-rata skor total
S = jumlah responden yang memberikan jawaba “Ya”(1)
k = jumlah butir pertanyaan

Evana Andriani, SE., MBA. 37


Thankyou!

Anda mungkin juga menyukai