Anda di halaman 1dari 13

TEKNIK PENGUJIAN VALIDITAS TES

DAN VALIDITAS ITEM TES HASIL BELAJAR


 

Iqbal Rezza Fahlevie (20100720015)


Fikriyani Thoyyibah (20100720018)
Wahyu Prastiyani (20100720022)
Eka Nur Astuti (20100720028)
Awan Sutrisno (20100720042)
Edwin Arif Rahman (20100720071)
 
Teknik Pengujian Validitas Test Hasil Belajar

a. Logical Analysis, menganalisis dilakukan dengan berpikir secara


rasional atau dengan menggunakan logika.
Dalam menentukan tes hasil belajar sudah memiliki validitas
rasional atau belum, dapat dilakukan penelurusan dari dua segi, yaitu
:
1) Validitas Isi ( Content Validity), merupakan validitas yang dilihat
dari dari segi tes itu sendiri sebagai alat ukur hasil belajar. Dapat
diketahui dengan cara membandingkan antara isi yang
terkandung dalam tes hasil belajar dengan tujuan intruksional
tiap mata pelajaran atau dengan cara diskusi panel.
2) Validitas Kontruksi ( construct validity), merupakan validitas yang
ditilik dari segi susunan, kerangka, atau rekaan. Dapat dilakukan
dengan cara mencocokkan antara aspek berfikir yang
terkandung dalam tes hasil belajar dengan aspek berfikir yang
dikehendaki oleh tujuan intruksional /dengan diskusi panel.
b. Empirical analysis, menganalisis yang dilakukan dengan
mendasarkan diri kepada kenyataan empiris (nyata). ketepatan
mengukur didasarkan pada hasil analisis yang bersifat empirik
atau validitas yang diperoleh atas dasar pengamatan di
lapangan.
1) Validitas Ramalan (Predictive Validity)
Kondisi yang menunjukkan seberapa jauh sebuah tes telah
dapat secara tepat menunjukkan kemampuannya untuk
meramalkan apa yang akan terjadi pada masa mendatang.
Dalam menghitung validitas ramalan dari suatu tes, nilai
hasil tes ditetapkan sebagai kriterium , tolak ukur, atau
pembanding.
Sehingga terdapat hubungan searah yang sangat erat
antara tes yang sedang di uji validitasnya dengan kriterium
yang telah ditentukan. Hubungan kedua variabel tersebut di
sebut dengan korelatif positif
Rumus yang digunakan :

Xxy =

Langkah-langkah perhitungan :
1. Menentukan Hipotesis nihil (Ho) yang akan diuji.
2. Mencari ∑fx′ ∑fx′² ∑x′y′
∑fy′ ∑fy′² N (jumlah responden)

3. Menghitung nilai korelasi pada x′ atau Cx′ dan y’ atau Cy’


dengan rumus.

Cx′ = Cy′ =
4. Menghitung nilai SDx′ dan SDy’ dengan rumus

SDx′ = 1 SDy′ = 1

5. Menghitung nilai korelasi


6. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi
hasil perhitungan (rxy) atau (ro) dengan menggunakan
derajat kebebasan (db) sebesar N - nr (dengan nilai nr = 2).
7. Menarik kesimpulan, Jika nilainya signifikan, berarti tes
tersebut sudah memiliki validitas ramalan yang
meyakinkan, dan jika nilainya tidak signifikan berarti tes
tersebut belum memenuhi valididtas ramalan.
2) Validitas Bandingan (Concurrent Validity)
Istilah lain :
• Validitas sama saat : validitas tes ditentukan atas dasar data
hasil tes yang dilakukan dalam kurun waktu yang sama.
• Validitas pengalaman : ditentukan atas dasar pengalaman
yang dierolah.
Dalam menguji validitas bandingan , data yang
mencerminkan pengalaman masa lalu dibandingkan dengan
data hasil tes yang diperoleh saat ini.
Jika suatu tes yang ada sekarang ini mempunyai hubungan
yang searah dengan hasil tes berdasar pengalaman yang lalu,
maka tes yang memiliki karakteristik seperti di atas dapat
dikatakan telah memiliki validitas bandingan.
Rumus yang digunakan

xy =

Ket:
xy = koefisien korelasi antara variable X dan variable Y, dua
variable yang dikorelasikan.
Jika korelasi antara variabael X (tes pertama) dengan
variabel Y (tes berikutnya) adalah positif dan signifikan,
maka tes tersebut dapat dinyatakan sebagai tes yang telah
memiliki validitas bandingan.
Teknik Pengujian Validitas Item Tes Hasil Belajar

a. Pengertian Validitas Item, ketepatan mengukur yang dimiliki oleh


sebutir item (yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tes
sebagai suatu totalitas) dalam mengukur apa yang seharusnya
diukur lewat butir item tersebut.
Dapat dipahami bahwa sebenarnya validitas tes akan sangat
dipengaruhi oleh atau sangat tergantung pada validitas yang dimiliki
oleh masing-masing butir item yang membangun tes tersebut.

Permasalahan yang mungkin timbul dalam satu tes hasil belajar


adalah validitas item dapat memiliki validitas yang tinggi sedangkan
validitas tes memiliki validitas yang rendah. Hal ini terjadi karena
skor pada item dan skor total tidak sejajar.
b. Teknik Pengujian Validitas Item Tes Hasil Belajar

Sebutir item dapat dikatakan telah memiliki validitas


yang tinggi atau dapat dinyatakan valid, jika ada korelasi
positif yang signifikan antara skor item dengan skor
totalnya. Skor total di sini sebagai variabel terikat
(dependent variable), sedangkan skor item sebagai variabel
bebas (independent variabale). Rumus yang digunakan :

pbi =
Keterangan

pbi = koefisien korelasi biserial


Mp = skor rata-rata hitung butir item yang dijawab benar oleh testee
Mt = skor rata-rata dari skor total
SDt = standar deviasi dari skor total
p = proporsi testee yang menjawab benar pada butir item yang
diujikan
q = proporsi testee yang menjawab salah pada butir item yang
diujikan
Langkah-langkah perhitungan

1. Mencari mean dari skor total (Mt): Mt =

2. Mancari deviasi standar total (SDt):


Xt = skor total setiap testee yang
SDt = menjawab benar pada tes.

3. Menentukan p:

4. Mencari mean dari jawaban benar per butir item nomor (Mp):

Mp =
5. Menentukan q: q=1–p
6. Memasukkan ke rumus koefisien korelasi biserial
HOPE THAT
UNDERSTANDIN
G …!!!

Anda mungkin juga menyukai