VALIDITAS
DOSEN PEMBIMBING
Drs. Syafri Ahmad, S. Pd, M. Pd.
DISUSUN OLEH
17129342
17 BKT 10
STATISTIK PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
VALIDITAS
A. Pengertian Validitas
Validitas dapat dipahami pengertiannya dari sebuah ilustrasi mengukur
berat badan tentu tidak valid menggunakan meteran. Di kilang padi, ada
timbangan yang valid untuk mengukur berat beras, akan tetapi timbangan ini tidak
valid untuk mengukur berat emas dengan bentuk cincin. Mengukur keterampilan
siswa, misalnya mengukur unjuk kerja siswa, tentu tidak valid menggunakan tes
pilihan ganda. Jadi, tes yang digunakan perlu disesuaikan dengan karakteristik
hasil belajar yang diukur Validitas (validity) berasal dari kata valid artinya sah
atau tepat. Validitas atau kesahihan berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan
suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Djaali & Muljono, 2004). Jadi
suatu instrumen yang valid berarti instrumen tersebut merupakan alat ukur yang
tepat untuk mengukur suatu objek (Ananda, 2018: 111).
Berdasarkan pengertian ini, maka validitas instrumen pada dasarnya
berkaitan dengan ketepatan dan kesesuaian antara instrumen sebagai alat ukur
dengan objek yang diukur. Beberapa bentuk pengujian validitas instrumen yaitu:
(1) validitas konstruksi, (2) validitas isi, dan (3) validitas empirik.
1
2. Validitas isi (content validity).
Untuk mengetahui apakah instrumen itu valid atau tidak, harus dilakukan
melalui penelaahan kisi-kisi instrumen untuk memastikan bahwa item-item
tersebut sudah mewakili atau mencerminkan keseluruhan konten atau materi yang
seharusnya dikuasai secara proporsional. Oleh karena itu validitas isi suatu
instrumen tidak mempunyai besaran tertentu yang dihitung secara statistik, tetapi
dipahami bahwa instrumen itu sudah valid berdasarkan telaah kisi-kisi instrumen.
2
B. Validitas Instrumen
Pada garis besarnya, cara-cara menentukan validitas instrumen berupa tes
dibedakan kepada dua, yaitu validitas rasional/logis dan validitas empiris atau
validitas berdasarkan pengalaman. Validitas rasional dapat dicapai dengan
menjawab pertanyaan berikut ini: (1) apakah tes benar-benar mengukur
kompetensi atau hasil belajar yang akan diukur?, dan (2) apakah bentuk tes sesuai
digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa ?
Untuk menentukan validitas instrumen secara empiris, peneliti harus
melakukan uji coba (try out). Uji coba dilakukan kepada sebagian siswa.
Kemudian hasil uji coba tersebut diuji validitasnya. Cara yang dapat kita tempuh
untuk menguji validitas tes secara empiris yaitu:
a. Validitas eksternal
b. Validitas Internal
a) Analisis Faktor
3
Analisis faktor dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor faktor dengan
skor total. Teknik korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi Product
Moment jika skor butir kontinum atau menggunakan teknik koefisien korelasi
biserial jika skor butir dikotomi. Jika terdapat korelasi positif dan signifikan,
berarti itemitem pada faktor tersebut dianggap valid.
b) Analisis Butir
4
Contoh penggunaannya;
5
4. Menghitung harga St (standar deviasi total)
Berdasarkan data pada tabel sebelumnya maka dapat dibuat tabel baru
untuk dipergunakan dalam mencari harga standar deviasi
6
5. Menghitung harga pi sebagai berikut:
pI = 5/8
= 0,625
6. Mengitung harga qi sebagai berikut:
qI = 1 – 0,625
= 0,375
Sehingga diperoleh:
Selanjutnya untuk menerima apakah butir tes yang dicari tersebut valid
atau invalid, maka harga yang diperoleh tersebut dibandingkan dengan harga
kritik yang terdapat dalam tabel statistik Product Moment dengan N = 8 maka d.b
= N – 1 = 8 – 1 = 7 pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,666. Oleh karena nilai
koefisien hitung (0,10) lebih kecil dari harga hitung (0,666) maka butir tes nomor
1 tersebut tidak valid.
Contoh penggunaannya;
Guru memberikan skor kepada anak didiknya dengan ketentuan setiap
item tes essay yang dijawab benar dan sempurna diberi skor 3, benar namun
kurang sempurna diberi skor 2 dan salah diberikan skor 1. Datanya tertera pada
tabel berikut:
7
Penghitungan validitas butir tes nomor 1:
Langkah-langkah penyelesaian:
1. Tabel persiapan menghitung validitas item sebagai berikut:
Tabel Tabel Persiapan Menghitung Validitas Butir Tes No. 1
2. Melakukan penghitungan:
8
3. Selanjutnya untuk menerima apakah butir tes yang dicari tersebut valid
atau invalid, maka harga yang diperoleh tersebut dibandingkan dengan
harga kritik yang terdapat dalam tabel statistik Product Moment dengan N
= 8 maka d.b = N – 1 = 8 – 1 = 7 pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,666.
Oleh karena nilai koefisien hitung (0,341) lebih kecil dari harga hitung
(0,666) maka butir tes nomor 1 tersebut tidak valid.
Contoh:
Peneliti memberikan skor angket/kuesioner yang terdiri dari 4 (empat)
option. Untuk pernyataan positif yaitu Sangat Setuju (SS) = 4, Setuju (S) = 3,
Kurang Setuju (KS) = 2, Tidak Setuju (TS) = 1. Sedangkan untuk pernyataan
negatif yaitu Sangat Setuju (SS) = 1, Setuju (S) = 2, Kurang Setuju (KS) = 3,
Tidak Setuju (TS) = 4. Datanya tertera pada tabel berikut :
9
Langkah-langkah penyelesaian:
1. Tabel persiapan menghitung validitas butir angket sebagai
berikut ;
Tabel Persiapan Menghitung Validitas Butir Angket Nomor 1
2. Melakukan penghitungan:
10
Untuk mengitrepentasikan validitas, maka koefien korelasinya bisa di
kategorikan pada criteria sebagai berikut: kreteria validitas instrument tes nilai “r”
interpetrasinya adalah :
- 0,81-100 (sangat tinggi)
- 0,61-0,80 (tinggi)
- 0,41-0,60 (cukup)
- 0,00-0,20 ( sangat rendah)
11
DAFTAR PUSTAKA
12