Anda di halaman 1dari 30

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Manajemen Data

Dosen Pengampu : Ns.Dyah Utari, S.Kep, MKKK

Disusun oleh :

Kelompok 3

Irfan Rida Putra 1810713037

Tasya Khaerunisa Putri 1810713112

Rifda Nurul Dzakiyah 1810713132

Septiana Renata 1810713152

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga akhirnya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah yang berjudul Uji Validitas dam Reliabilitas ini ditulis untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Data, serta untuk memberi
informasi kepada para pembaca mengenai bagaimana uji validitas, uji reliabilitas
serta uji inter reliability.
Pada kesempatan yang baik ini, izinkan penulis makalah menyampaikan
rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang dengan tulus
ikhlas telah memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Tentu saja makalah ini
masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu kami selaku penyusun
makalah ini mohon maaf atas segala kekurangan yang ada, kami selalu
membutuhkan saran dan kritik dari dosen pembimbing maupun pembaca agar
makalah ini menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Depok, Maret 2020

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................1

DAFTAR ISI.....................................................................................................................................................2

BAB I.................................................................................................................................................................3

PENDAHULUAN.............................................................................................................................................3

1.1 Latar Belakang........................................................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................................4

1.3 Tujuan.....................................................................................................................................................4

BAB II............................................................................................................................................................... 5

PEMBAHASAN................................................................................................................................................5

2.1 Definisi Uji Validitas dan Reliabilitas.....................................................................................................5

2.2 Tujuan Uji Validitas dan Reliabilitas.......................................................................................................6

2.3 Cara Uji Validitas dan Reliabilitas..........................................................................................................6

2.4 Interpretasi Hasil Uji Reliabilitas...........................................................................................................15

2.5 Uji Inter Reliability................................................................................................................................18

BAB III............................................................................................................................................................25

PENUTUP.......................................................................................................................................................25

3.1 Kesimpulan............................................................................................................................................25

3.2 Saran......................................................................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................27

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Instrumen merupakan suatu alat yang dipergunakan sebagai alat untuk


mengukur suatu obyek ukur atau mengumpulkan data dari suatu variabel.
Suatu instrumen dikatakan baik apabila valid dan reliabel. Nurkancana (1992)
menyatakan bahwa suatu alat pengukur dapat dikatakan alat pengukur yang
valid apabila alat pengukur tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur
secara tepat. Dalam hal validitas dan reliabilitas, tentunya dipengaruhi oleh
(1) instrumen, (2) subjek yang diukur, dan (3) petugas yang melakukan
pengukuran. Dalam hal pengukuran, khususnya dalam pendidikan tentunya
yang terpenting adalah informasi hasil ukur yang benar. Sebab dengan hasil
ukur yang tidak atau kurang tepat maka akan memberikan informasi yang
tidak benar, sehingga kesimpulan yang diambil juga tidak benar. Steven
(dalam Nur, 1987) menyatakan bahwa pengukuran adalah pemberian angka
atas objek atau kejadian sesuai dengan aturan. Dengan menitikberatkan pada
alat ukurnya, maka dalam hal ini yang akan dibahas instrumen tes.
Validitas terdiri atas validitas isi, konstruk, empirik. Validitas berasal
dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya (Azwar dalam
Noor Wahyuni, 2014). Reliabilitas adalah konsistensi dari suatu instrument
untuk mengukur sesuatu yang hendak diukur (Khumaedi, 2012). Interpretasi
terhadap koefisien reliabilitas merupakan intrepretasi relatif dalam artian
bahwa tidak ada batasan mutlak yang menunjukkan berapa angka koefisien
minimal yang harus dicapai agar suatu pengukuran dapat disebut reliabel.
Namun, memberikan informasi tentang hubungan varians skor teramati
dengan skor sejati kelompok individu.
Oleh sebab bahwa sebuah data harus valid dan reliabel, maka penting
untuk mempelajari mengenai uji validitas dan reliabilitas.

3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari uji validitas dan reliabilitas?
2. Apakah tujuan dari uji validitas dan reliabilitas?
3. Bagaimana cara dari uji validitas dan reliabilitas?
4. Bagaimana cara interpretasi hasil uji reliabilitas?
5. Apa yang dimaksud uji inter reliability?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dari uji validitas dan reliabilitas.
2. Menjelaskan tujuan dari uji validitas dan reliabilitas.
3. Mengilustrasikan cara dari uji validitas dan reliabilitas.
4. Mengetahui cara interpretasi hasil uji reliabilitas.
5. Mengetahui uji inter reliability.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Uji Validitas dan Reliabilitas


2.1.1 Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh


mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukam fungsi
ukurannya (Azwar dalam Noor Wahyuni, 2014). Validitas dalam
penelitian menyatakan derajat ketepatan alat ukur penelitian terhadap isi
yang diukur. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaannya mampu
menjelaskan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Suatu tes
yang valid untuk tujuan tertentu belum tentu valid pada tujuan lainnya,
karena validitas suatu tes harus dikaitkan dengan tujuan tertentu. Suatu tes
dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila tes tersebut menjalankan
fungsi ukur secara tepat atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan
maksud dilakukannya pengukuran tersebut (Noor Wahyuni, 2014).

2.1.2 Reliabilitas

Reliabilitas berasal dari kata reliability berarti sejauh mana hasil


suatu pengukuran dapat dipercaya. Uji reliabilitas adalah uji untuk
memastikan apakah kuesioner penelitian yang akan digunakan untuk
mengumpulkan data variabel penelitian reliabel atau tidak. Dalam uji
reliabilitas, kuesioner dikatakan reliabel jika kuesioner tersebut dilakukan
pengukuran ulang, maka akan mendapatkan hasil yang sama (Tetty
Septina, 2017). Dalam melaksanakan pengetesan 2 kali dapat dilakukan
dengan berbagai cara yaitu melakukan pengetesan dua kali dengan tes
sama terhadap obyek ukur yang sama, atau dengan melakukan pengetesan
sekali dengan menggunakan dua tes yang butir-butirnya setara.

5
2.2 Tujuan Uji Validitas dan Reliabilitas
1.2.1 Tujuan Validitas (Lestariningsih, 2011)
1. Mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu
instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya.
2. Agar data yang diperoleh bisa relevan/sesuai dengan tujuan
diadakannya pengukuran tersebut.

1.2.2 Tujuan Reliabilitas (Lestariningsih, 2011)


1. Menjamin instrumen yang digunakan merupakan sebuah
instrumen yang handal, konsistensi, stabil dan dependibalitas,
sehingga bila digunakan berkali-kali dapat menghasilkan data
yang sama.
2. Menunjukkan konsistensi skor-skor yang diberikan skorer satu
dengan skorer lainnya.

2.3 Cara Uji Validitas dan Reliabilitas


Seorang peneliti melakukan penelitian di perusahaan A ingin mengetahui
seberapa tinggi/rendah tingkat perilaku hidup sehat di perusahaan tersebut
pada karyawan. Dalam hal ini, peneliti harus mempersiapkan beberapa
kuisoner terkait kebiasaan merokok,aktivitas fisik ,cek kesehatan ,cuci
tangan dan gosok gigi. Kuesioner sebelum benar-benar diedarkan ke
semua responden, alangkah baiknya berikan dulu ke beberapa
reponden(dari 30 karyawan akan dipilih 15 karyawan untuk menjadi
responden) untuk uji coba, tujuannya bila nantinya kuesioner tersebut
diberikan ke semua responden paling tidak jawabannya mirip-mirip, dan
kevalidan butir pertanyaan dan reliabelnya kuesioner dapat dipercaya.
Contoh kuesioner untuk mengetahui tingkat perilaku hidup sehat di
perusahaan A, diberikan 5 alternatif jawaban setiap butir pertanyaan yaitu: 

1. Seberapa sering karyawan di perusahaan A melakukan aktivitas fisik

6
1. Tidak pernah
2. Pernah
3. Kadang-kadang
4. Sering
5. Selalu

2.3.1 Cara Uji Validitas

1. Masukan/input variabel – variabel pada Variable View

2. Setelah itu input data pada Data View

7
3. Karena jenis pertanyaannya memilki beberapa pilihan jawaban, jadi u ntuk
menguji validitas klik Analyze lalu pilih Scale, klik Reliability Analysis

8
4. Setelah anda klik Reliability Analysis akan muncul tampilan seperti
dibawah, lalu masukan semua variabel ke kolom Items tetapi tidak
memindahkan total.

9
5. Lalu setelah selesai memidahkan semua variabel ke kolom item, klik
Statistics, setelah di klik akan muncul tampilan seperti di bawah ini,lalu pada
kotak Descriptive for pilih Item, Scale, Scale if item deleted , lalu klik
Continue.

10
6. Lalu setelah klik Continue dan OK, akan muncul hasil output.

Pada uji validitas ,setiap item kuisoner harus diuji berulang kali samapi semua
item kuisoner valid.

2.3.2 Cara Uji Reliabilitas

1. Siapkan aplikasi SPSS anda, lalu masukan variabel-variabel pada


Variabel View setelah itu masukan data yang ada pada Data View .

11
12
2. Lalu untuk menguji reliabilitas, pilih Analyze  pilih Scale  lalu pilih
Reliability Analysis

2. Lalu tahap selanjutnya pindahkan ke kolom Items, tetapi tidak


memindahkan total.

13
3. Setelah masuk ke kolom Items, kemudian klik menu Statistics. Pada menu
Descriptives for, centang Items, Scale dan centang Scale if item deleted.
Lalu pada kolom intern-tem ,centang correlation lalu klik Continue.

14
4. Setelah klik Continue, klik OK, akan muncul Output untuk reliability.

15
16
(Juliandi et al., 2016)

2.4 Interpretasi Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas


2.4.1 Interpretasi Hasil Uji Validitas

Setelah didapatkan data hasil uji validitas, kita harus melakukan


pengecekan terhadap r hitung. Tujuannya adalah supaya kita mengetahui
kevalidan data. Dasar pengambilan keputusannya yaitu, data dianggap
valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel. Sebaliknya, jika r hitung
lebih kecil dari r tabel, maka data dianggap tidak valid

r hitung > r tabel = valid

r hitung < r tabel = tidak valid

Seperti yang kita ketahui, N pada data adalah sebanyak 15. Maka,
langkah pertama yang harus kita lakukan adalah melihat nilai distribusi N
= 15 pada distribusi nilai r tabel dengan signifikansi 5% (0,05).

17
(15 – 2)

Maka r tabel N 15 = 0.514

Selanjutnya, kita lihat angka pada kolom “Corrected Item-Total


Correlation”. Kita bandingkan angka tersebut dengan angka r tabel tadi.

18
Variabel R Hitung R Tabel Keterangan
Merokok 0,591 0,514 Valid
Aktivitas Fisik 0,868 0,514 Valid
Cek Kesehatan 0,902 0,514 Valid
Cuci Tangan 0,771 0,514 Valid
Gosok Gigi 0,896 0,514 Valid

Hasil uji validitas → semua pertanyaan valid (5 pertanyaan).

2.4.2 Interpretasi Hasil Uji Reliabilitas


Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi data. Yang
harus kita lakukan adalah melihat koefisien cronbach’s alpha pada statistik
reliabilitas. Dasar pengambilan keputusannya adalah apabila koefisien
cronbach’s alpha (α) hitung lebih besar dari koefisien cronbach’s alpha
standar (sebesar 0,6) maka artinya data tersebut konsisten. Sebaliknya, jika
koefisien cronbach’s alpha hitung lebih kecil dari koefisien α standar maka
artinya data tersebut tidak reliabel. (Triana and Oktavianto, 2013)
α hitung > α standar = reliabel
α hitung < α standar = tidak reliabel
α standar = 0.6
Dari data yang ada, kita lihat statistik reliabilitasnya

19
Kita mendapat hasil koefisien cronbach’s alpha sebesar 0,925. Dimana
angka ini lebih besar dari α standar. 0,925 > 0,6. Maka dapat disimpulkan
bahwa data tersebut reliabel.

2.5 Uji Inter Reliability

Dalam melakukan penelitian dengan metode observasi seringkali


antara peneliti dengan numerator (pengumpul data) terjadi perbedaan
persepsi terhadap kejadian yang diamati. Agar data yang dihasilkannya
valid, maka harus ada penyamaan persepsi antara peneliti dengan petugas
pengumpul data (numerator). Uji Interrater Reliability merupakan jenis uji
yang digunakan untuk menyamakan persepsi antara peneliti dengan
petugas pengumpul data. Alat yang digunakan untuk uji Interrater adalah
uji statistik Kappa.
Prinsip ujinya: bila hasil uji Kappa signifikan/bermakna maka
persepsi antara peneliti dengan numerator sama, sebaliknya bila hasil uji
kappa tidak signifikan/bermakna, maka persepsi antara peneliti dengan
numerator terjadi perbedaan.
Contoh kasus:
Terdapat suatu penelitian tentang pengetahuan KB. Peneliti dan
numerator berperan sebagai rater untuk menilai apakah 10 orang dikelas
memiliki pengetahuan tentang KB. Kedua rater tersebut menilai dengan
memberi skor 1 jika memiliki pengetahuan KB, dan 0 jika tidak memiliki
pengetahuan KB. Dilakukan uji ini untuk mencari seberapa
konsisten/persamaan persepsi antar rater dalam menilai pengetahuan KB
yang ada. Data yang diperoleh sebagai berikut:

20
Langkah menganalisis Koefisien Kappa dengan SPSS
1. Menginput data hasil penelitian diatas kedalam spss

2. Tekan Analyze – Descriptive Statistics – Crosstab

21
Akan terbuka tampilan seperti dibawah ini

22
3. Masukkan variabel “RATER1” pada Row(s) dan “RATER2” pada
Column(s)

4. Masuk ke menu Statistics, lalu centang menu Kappa – tekan


Continue

23
5. Klik OK

6. Interpretasi Output
Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total


N Percent N Percent N Percent

RATER1 * RATER2 10 100.0% 0 0.0% 10 100.0%

RATER1 * RATER2 Crosstabulation


Count
RATER2 Total
0 1
0 4 1 5
RATER1
1 0 5 5
Total 4 6 10

Symmetric Measures

24
Value Asymp. Std. Approx. Tb Approx. Sig.
Errora

Measure of Agreement Kappa .800 .186 2.582 .010

N of Valid Cases 10
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

Tabel pertama merupakan output 1 (Case Processing


Summary), dapat kita lihat terdapat 10 data yang dianalisa tidak terjadi
missing value. Jadi kevalidan datanya sebesar 100%.
Tabel kedua merupakan output 2 (Crosstabulation Tabel) yang
menunjukkan konsistensi penilaian antar rater. Terlihat dari 10 orang
yang dinilai, terdapat 9 orang yang dinilai konsisten, yaitu 4 orang
dinilai tidak memiliki pengetahuan tentang KB oleh kedua rater dan 5
orang dinilai memiliki pengetahuan tentang KB. Dapat dilihat hanya
ada 1 orang yang dinilai berbeda, rater 1 menilai tidak memiliki
pengetahuan tentang KB sedangkan rater 2 menilai memiliki
pengetahuan tentang KB.
Tabel ketiga merupakan output 3 (Symmetric Measures)
menunjukkan reliabilitas antar rater dengan melihat kategori nilai
kappa dan nilai Asymptotic Standardized Error. Menurut hasil uji
koefisien kappa = 0,800 dan p value = 0,010 ini dapat disimpulkan
adanya konsistensi yang tinggi antar rater berdasarkan pengkategorian
nilai kappa. Hasil Asyimptotic Standardizes Error sebesar 0,186 yang
menunjukkan uji ini sangat reliabel karena kesalahan pengukuran
standar mempunyai arti semakin kecil hasil Asymp, semakin reliabel.

Kategori nilai kappa:

25
(‘Table B, Interpretation of Fleiss’ kappa (κ) (from Landis and Koch 1977)’, 2012)

BAB III

26
PENUTUP

3.1 Simpulan

Salah satu masalah dalam suatu penelitian adalah bagaimana data


yang diperoleh adalah akurat dan objektif. Hal ini sangat penting dalam
penelitian karena kesimpulan penelitian hanya akan dapat dipercaya
(akurat). Data yang kita kumpulkan tidak akan berguna bilamana alat
pengukur yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian tidak
mempunyai validitas dan reliabilitas yang tinggi.
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh
mana ketepatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data. Misalnya bila
seseorang akan mengukur cincin, maka dia harus menggunakan timbangan
emas. Dilain pihak bila seseorang ingin menimbang berat badan, maka dia
harus menggunakan timbangan berat badan. Jadi dapat disimpulkan bahwa
timbangan emas valid untuk mengukur berat cincin, tapi timbangan emas
tidak valid untuk menimbang berat badan.

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauhmana


hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau
lebih terhadap gejala yang sama dan dengan alat ukur yang sama.
Misalkan seseorang ingin mengukur jarak dari satu tempat ke tempat lain
dengan menggunakan dua jenis alat ukur. Alat ukur pertama dengan
meteran yang dibuat dari logam, sedangkan alat ukur kedua dengan
menghitung langkah kaki. Pengukuran dengan meteran logam akan
mendapatkan hasil yang sama jika pengukurannya diulang dua kali atau
lebih. Sebaliknya pengukuran yang dilakukan dengan kaki, besar
kemungkinan akan didapatkan hasil yang berbeda kalau pengukurannya
diulang dua kali atau lebih. Dari ilustrasi ini berarti meteran logam lebih
reliable dibandingkan langkah kaki untuk mengukur jarak.

3.2 Saran

27
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang
makalah di atas dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunya
dapat di pertanggung jawabkan.

28
DAFTAR PUSTAKA

Ifada Novikasari (2016) Uji Validitas Instrumen.

Juliandi, A et al. (2016) "Mengolah Data Penelitian Bisnis Menggunakan SPSS".


Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah AQLI, P 16

Khumaedi, M. (2012) "Reliabilitas Instrumen Penelitian Pendidikan", Jurnal


Pendidikan Teknik Mesin, p. 29.

Lestariningsih. (2011). UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS | P4MRI STKIP


PGRI Sidoarjo.

Noor Wahyuni. (2014). Uji Validitas dan Reliabilitas.

Tabularasa, J. and Unimed, P. (no date) VALIDITAS DAN RELIABILITAS


SUATU INSTRUMEN PENELITIAN.

Tetty Septina. (2017). Uji Reliabilitas.

Triana, D. dan Oktavianto, W. O. (2013) "Relevansi Kualifikasi Kontraktor


Bidang Teknik Sipil Terhadap Kualitas Pekerjaan Proyek Konstruksi Di
Provinsi Banten", Jurnal Fondasi, 2(2), pp. 182–190.

29

Anda mungkin juga menyukai