DISUSUN OLEH :
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah mengenai Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Ibu Sienny, SE., M.Si sebagai dosen pengampu mata kuliah Pengantar Bisnis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen yang telah membimbing
kami sehingga tugas ini dapat terselesaikan dan dapat bermanfaat bagi kami.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu
diharapkan hadirnya saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Untuk itu kami ucapkan Terima Kasih.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
ii
A. Konsep Etika Dalam Bisnis
1. Pengertian Etika Bisnis
Etika berasal dari kata Yunani, Ethos berarti “adat istiadat”. Etika berkaitan
dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu
masyarakat. Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan
hidup yang baik dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang
ke orang lain atau dari generasi kegenerasi lain.
Etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga
masyarakat. Kesemuaanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara
adil, sesuai dengan hukum yang berlaku dan tidak tergantung pada kedudukan
individu ataupun perusahaan masyarakat.
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan
merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan
hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang
tidak diatur oleh ketentuan hukum.
a. Selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga
mempertaruhkan nama, harga diri bahkan nasib manusia yan terlibat didalamnya.
1
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara
lain adalah:
1. Pengendalian diri
8. Konsekuen dan dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati
bersama
10. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif
yang berupa peraturan perundang-undangan.
Etika tidak akan bisa dipahami apabila seseorang tidak mempedulikan nilai-
nilai moral dan dalam teori etika bisnis juga memiliki dasar nilai-nilai moral.
1) Teori Deontology
Istilah Deontology merupakan kata yang berasal dari bahasa yunani yaitu
kata Deon yang berarti kewajiban. Etika Deontology sangat menekankan kepada
kewajiban manusia untuk bertindak dengan baik. Tindakan yang baik itu bukanlah
2
dinilai atau dibenarkan berdasarkan dari akibat atau tujuan baik dari tindakan
tersebut. Sebuah tindakan dapat dikatakan baik bila berdasarkan pada tindakan itu
sendiri sebagai kebaikan pada dirinya sendiri.Kewajiban yang dilakukan oleh
individu dimana kewajiban itu pantas untuk dilakukan sebagai bentuk tanggung
jawab yang di perintahkan kepadanya.
Ada 3 (tiga) prinsip yang harus dipenuhi dalam teori Deontology, yaitu :
Agar tindakan memiliki nilai moral maka tindakan tersebut harus dijalankan
berdasarkan dari kewajiban
Konsekuesi dari kedua prinsip diatas maka kewajiban adalah hal yang
mutlak dilakukan dengan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral.
Contohnya,
2) Teori Teleologi
Teleologi merupakan istilah kata yang berasal dari kata yunani yaitu “Telos”
yang berarti tujuan.Teori Teleologi adalah etika yang mengukur baik buruknya
tindakan berdasarkan dari tujuan yang hendak dicapai dengan tindakan
tersebut.Atau juga berdasarkan akibat yang ditimbulkan dari tindakan yang
3
dilakukan tersebut.Suatu tindakan dapat dinilai baik apabila memiliki bertujuan
untuk mencapai sesuatu yang baik atau akibat yang ditimbulkan dapat bermanfaat.
Teori Teleologi ini sangat berbeda dengan teori Deontologi dimana teologi
lebih bersifat situasional karena tujuan dan akibat dari tindakan bisa tergantung
pada situasi tertentu.
a. Egoism
b. Utilitarianisme
Teori Utilitarianisme ini adalah adalah teori turunan dari teologi (teori
konsekunesialis) dimana suatu tindakan bisnis dapat di katakan baik jika tindakan
tersebut dilakukan dapat memberikan manfaat kepada sebagian besar masyarakat
atau konsumen.Utilitarianisme berasal dari istilah bahasa latin yaitu “Utilis” yang
memiliki arti Bermanfaat.
Dapat dikatakan bahwa tindakan yang baik adalah tindakan yang dapat bermanfaat
bagi banyak orang (Jeremy Bentham).
Teori hak asasi ini dapat mengatasi berbagai dilema moral dengan terlebih
dahulu menentukan hak dan tuntutan moral mana yang terlibat
4
didalamnya.Kemudian dilema-dilema moral tersebut dipecahkan dengan
berdasarkan pada hirarki hak-hak.Hal terpenting dalam pendekatan teori hak asasi
ini adalah setiap tuntutan moral individu harus direspon dan di tanggapi dengan
serius.
Di dalam teori hak asasi, setiap orang memiliki hak atas dirinya dan orang
lain harus menghargai hak setiap orang.Secara realitas disebutkan bahwa setiap
manusia terlahir di dunia telah memiliki hak dan hak tersebut layak untuk diperoleh
dan diperjuangkan.Hak yang harus diperjuangkan adalah hak untuk mendapatkan
penghidupan layan seperti mendapatkan pelayanan, kesejahtaraan, pendidikan,
kesehatan, hukum, dll.
Pada teori keutamaan ini tidak menanyakan lagi tindakan mana yang etis atau tidak
etis.
Bila hal ini ditanyakan pada individu yang egoism maka jawabannya adalah
tindakan itu dikatakan baik apabila tindakan tersebut dapat memenuhi kepuasan
individu yang bersangkutan.
5) Teori relatif
Pada teori ini menyatakan bahwa etika itu bersifat relatif karena pada
dasarnya dalam kondisi normal perilaku seseorang cenderung bersedia berperilaku
5
baik.Permasalahan akan timbul karena individu hanya fokus pada dirinya sendiri
dan mengabaikan interaksi dengan pihak luar sehingga mereka membuat keputusan
hanya berdasarkan kriterianya sendiri.Dalam teori relatif menjelaskan jika pendapat
seseorang bersifat sangat subjektif.
Contoh, Bila budi menganggap tindakan ini merupakan tindakan yang baik tapi
belum tentu anto memiliki pandangan yang sama dan begitu seterusnya.
6
Etika adalah berkenaan dengan bagaimana kita hidup pada saat ini
danmempersiapkan diri untuk masa depan. Bisnis yang tidak punya rencana
untukmenghasilkan keuntungan bukanlah perusahaan yang beretik.
5. Prinsip Etika Bisnis
1) Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi menunjukkan sikap kemandirian, kebebasan, serta
tanggung jawab. Orang yang mandiri berarti orang yang dapat mengambil
keputusan lalu melaksanakannya berdasarkan kemampuan sendiri dan
sesuai dengan apa yang diyakini, bebas dari tekanan, hasutan, dan
ketergantungan kepada pihak lain.
2) Prinsip Kejujuran
Prinsip kejujuran menanamkan sikap apa adanya, apa yang
dikatakan itulah apa yang dikerjakan. Prinsip ini juga memberikan
kepatuhan dalam melaksanakan berbagai kontrak, komitmen, dan
perjanjian yang telah dibuat.
3) Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan menanamkan sikap untuk bersikap adil ke semua
pihak, dengan tidak membeda-bedakan dari segala aspek, seperti aspek
ekonomi, hukum, maupun yang lainnya..
4) Prinsip saling Menguntungkan
Prinsip saling menguntungkan menanamkan kesadaran untuk
saling memberikan keuntungan satu sama lain, artinya dalam setiap
tindakan bisnis harus diusahakan supaya semua pihak merasa diuntungkan.
5) Prinsip Integritas Moral
Prinsip integritas moral merupakan prinsip tidak merugikan orang
lain mengambil keputusan dan tindakan bisnis. Prinsip ini dilandasi
dengan kesadaran bahwa setiap orang harus dihormati sebagai manusia.
1) Bersikap Jujur
7
Kejujuran adalah satu nilai penting yang harus diterapkan dalam
berbisnis. Ketidakjujuran dalam berbisnis dapat diartikan sebagai penipuan,
terlebih jika hal tersebut merugikan pihak tertentu. Bersikap jujur juga
membuat karyawan dan perusahaan menjadi lebih mudah dipercaya.
2) Menyebutkan Nama
Pengusaha biasanya akan menyebutkan nama secara lengkap ketika
bertemu dengan orang baru. Hal ini penting dilakukan untuk menunjukkan
bahwa Anda memiliki etika yang baik. Namun, jika nama Anda terlalu
panjang untuk diucapkan, Anda dapat menyingkatnya sedikit.
3) Berpakaian Rapi
Ketika Anda menghadiri suatu acara bisnis jangan pernah lupa untuk
mengucapkan terima kasih, misalnya “terima kasih sudah datang”. Namun,
8
jangan pernah ucapkan kata tersebut secara berlebihan. Dengan mengucapkan
terima kasih secara berlebih, rekan kerja akan memandang bahwa Anda
sangat membutuhkan bantuan dari mereka. Setelah pertemuan selesai, ada
baiknya untuk mengirimkan pesan dan mengucapkan terima kasih melalui
email.
c. Pemberian servis dan garansi adalah merupakan tindakan yang sangat etis bagi
suatu bisnis
9
Manajer yang pada umumnya selalu berpandangan memajukan bisnisnya
sering kali berurusan denga etika pergaulan dengan karyawannya. Pergaulan
bisnis dengan karyawan ini meliputi beberapa hal yaitu meliputi Penarikan
(recruitment), Latihan (training), Promosi atau kenaikan pangkat, transfer, demosi
(penurunan pangkat) ataupun lay-off atau pemecatan/PHK (pemutusan Hubungan
Kerja)
Pihak lain yang terkait dalam kegiatan bisnis tidak saja hanya para pemegang
saham akan tetapi masih banyak lagi diantaranya adalah :
10
a. Pekerja/Karyawan
b. Konsumen
c. Kreditor
d. Lembaga-lembaga Keuangan
e. Pemerintah
1) Konflik Kepentingan
3) Loyalitas vs Kebenaran
4) Whistleblowing
11
1) Pendekatan Manfaat (Utilitarian Approach)
Bahwa semua tindakan yang dilakukan harus didasarkan pada
konsekuensi-nya. Sehingga dalam melakukan suatu tindakan, setiap individu
harus mengikuti berbagai cara yang bisa memberi manfaat sebesar – besarnya
pada masyarakat dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya se-
minimal mungkin.
12
Perusahaan yang menerapkan etika bisnis akan mendapatkan manfaat
berupa kepercayaan dari pelanggannya. Manfaat dari etika bisnis akan
menunjukkan perusahaan memiliki kejujuran dan tidak akan membohongi
pelanggan. Kepercayaan pelanggan pada perusahaan pun menjadi semakin
meningkat karena perusahaan dinilai sangat loyal dalam melakukan bisnis dengan
pelanggan. Lebih lanjut, pelanggan pun akan merekomendasikan hasil bisnis
dengan perusahaan yang baik kepada orang lain agar juga memercayakan
kebutuhannya pada perusahaan Anda.
3) Memaksimalkan Keuntungan
13
Etika bisnis tentu erat kaitannya dengan nilai moral yang melandasi agar
suatu etika dapat terlaksana. Terciptanya perilaku yang menjunjung nilai moral
oleh karyawan dalam perusahaan tentu merupakan keunggulan yang sangat baik
untuk perusahaan itu sendiri. Karyawan dapat menjadi lebih akrab satu sama lain
dan lebih sopan santun dalam bertutur kata serta bercengkerama. Nilai moral
tersebut akan membuat perusahaan menjadi lebih unggul.
14
produk atas jasa yang dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar, serta
tidak menimbulkan kerugian bagi penggunanya.
c) Tanggung Jawab Sosial Kepada Lingkungan
Perusahaan juga perlu memperhatikan untuk tidak membuang
limbah sembarangan, mencegah penggunaan bahan berbahaya, hingga
mencegah polusi disekitar tempat usaha. Perusahaan perlu ramah
lingkungan dan memberikan nilai positive.
d) Tanggung Jawab Sosial Kepada Pemegang Saham
Perusahaan bertanggung jawab atas kepuasan pemegang
saham. Perusahaan harus bisa meyakinkan pemegang saham, dimana
manajer perusahaan memonitor seluruh keputusan bisnis dan
meyakinkan bahwa keputusan yang diambil tersebut demi
kepentingan pemegang saham.
e) Tanggung Jawab Sosial Kepada Masyarakat
Perusahaan dapat melakukan bantuan yang terkait
dengan kesehatan, dana, pendidikan, infrastruktur, atau keperluan
lainnya yang diperlukan oleh masyarakat tersebut.
f) Tanggung Jawab Sosial Kepada Kreditor
Jika mengalami masalah keuangan, sudah seharusnya bagi
perusahaan memberitahu pada kreditor, jika saat itu sedang mengalami
masalah keuangan. Hal ini dapat menjadi pertimbangan kreditor, serta
etika yang baik dalam berbisnis.
3. Kriteria Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
a) Tanggung Jawab Ekonomi
Pada dasarnya, institusi bisnis merupakan unit ekonomi dasar dari
suatu masyarakat. Adapun tanggung jawabnya adalah menghasilkan
barang dan jasa yang diinginkan oleh masyarakat dan memaksimalkan
keuntungan untuk pemilik dan pemegang saham. Sedangkan di sisi yang
ekstrim, tanggung jawab ekonomi disebut sebagai pandangan
memaksimalkan laba, sebagaimana yang telah dikemukakan oleh
ekonom pemenang nobel, Milton Friedman.
b) Tanggung Jawab Legal
15
Seluruh masyarakat modern harus bisa menerima aturan dasar,
seperti hukum dan beberapa aturan lainnya dengan harapan bahwa
nantinya akan diikuti oleh setiap kalangan usaha. Dengan
demikian, tanggung jawab legal berarti apa yang dianggap penting oleh
masyarakat terkait dengan perilaku perusahaan yang tepat.
Untuk kalangan bisnis sendiri diharapkan agar memenuhi tujuan
ekonomi mereka sesuai dengan kerangka hukum yang ada. Ketentuan
hukum ditetapkan oleh dewan kota lokal, badan legislatif negara bagian,
dan badan pengatur federal.
c) Tanggung Jawab Etika
Peran etika tidak boleh diabaikan begitu saja karena hubungan yang
dijalin antara produsen, konsumen, dan para investor dapat menentukan
masa depan perusahaan itu sendiri, apakah sukses atau gagal.
d) Tanggung Jawab Diskresi
Hal ini bersifat betul-betul sukarela dan dipandu oleh keinginan
perusahaan untuk melakukan kontribusi sosial yang tidak diwajibkan
oleh ekonomi, hukum, atau etika. Kegiatan diskresi meliputi kontribusi
filantropi dalam jumlah besar yang tidak mengharapkan pembayaran
kembali pada perusahaan yang bersangkutan.
4. Manfaat Tanggung Jawab Sosial
a) Bagi Masyarakat
b) Bagi Pemerintah
16
Dukungan pembiayaan, utamanya karena keterbatasan anggaran
pemerintah untuk membiayai pembangunan yang berkaitan dengan
penanggulangan kemiskinan.
Adanya dukungan sarana dan prasarana (ekonomi, kesehatan,
pendidikan/pelatihan, tempat ibadah, sarana olahraga, kesenian,
dll.), baik yang (sudah) dimiliki maupun yang dibangun melalui
kegiatan CSR.
Dukungan keahlian, melalui keterlibatan personil perusahaan
utamanya pada kegiatan pengembangan kapasitas masyarakat.
Keterlibatan pegiat LSM dalam kegiatan CSR, merupakan sumber
belajar, utamanya dalam menumbuhkan, menggerakkan, dan
memelihara partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
c) Bagi Perusahaan
17
DAFTAR PUSTAKA
https://iainpspblog.blogspot.com/2019/05/makalah-etika-bisnis.html
https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-tujuan-contoh-dan-manfaat-etika-bisnis-
dalam-perusahaan/
18