Anda di halaman 1dari 21

“ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL”

Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

Dosen Pengampu : Sienny, SE., M.Si

DISUSUN OLEH :

MARIANO GILBERTUS SITOMPUL ( 7203520023 )

NADIA ANNISA ( 7203220006 )

RESTY FAUZY ( 7203220015 )

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah mengenai Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Ibu Sienny, SE., M.Si sebagai dosen pengampu mata kuliah Pengantar Bisnis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen yang telah membimbing
kami sehingga tugas ini dapat terselesaikan dan dapat bermanfaat bagi kami.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu
diharapkan hadirnya saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Untuk itu kami ucapkan Terima Kasih.

Medan, 25 Februari 2021

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................ ii
A. Konsep Etika Dalam Bisnis ........................................................... 1
1. Pengertian Etika Bisnis .............................................................. 1
2. Teori etika bisnis ....................................................................... 2
3. Tujuan Etika Bisnis .................................................................. 6
4. Manfaat Etika Bisnis ................................................................. 6
5. Prinsip Etika Bisnis ................................................................... 7
6. Contoh Etika Bisnis ................................................................... 8
7. Etika Pergaulan Bisnis ............................................................... 9
8. Dilema Etika Dalam Bisnis ....................................................... 11
9. Pendekatan Etika Bisnis ..................................................................... 12
10. Manfaat Menerapkan Etika Bisnis dalam Perusahaan .............. 12
B. Konsep Tanggung Jawab Sosial dalam Bisnis ............................ 14
1. Pengertian Tanggung Jawab Sosial ........................................... 14
2. Bentuk Tanggung Jawab Sosial dalam Bisnis ........................... 14
3. Kriteria Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ............................. 15
4. Manfaat Tanggung Jawab Sosial ............................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 18

ii
A. Konsep Etika Dalam Bisnis
1. Pengertian Etika Bisnis

Etika berasal dari kata Yunani, Ethos berarti “adat istiadat”. Etika berkaitan
dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu
masyarakat. Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan
hidup yang baik dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang
ke orang lain atau dari generasi kegenerasi lain.

Etika merupakan penelahaan standar moral, proses pemeriksaan standar moral


orang atau masyarakat untuk menentukan apakah standar tersebut masuk akal atau
tidak untuk diterapkan dalam situasi dan permasalahan konkrit. Tujuan akhir
standar moral adalah mengembangkan bangunan standar moral yang kita rasa
masuk akal untuk dianut.

Etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga
masyarakat. Kesemuaanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara
adil, sesuai dengan hukum yang berlaku dan tidak tergantung pada kedudukan
individu ataupun perusahaan masyarakat.

Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan
merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan
hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang
tidak diatur oleh ketentuan hukum.

Beberapa hal yang mendasari perlunya etika dalam kegiatan bisnis:

a. Selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga
mempertaruhkan nama, harga diri bahkan nasib manusia yan terlibat didalamnya.

b. Bisnis adalah bagian penting dalam masyarakat

c. Bisnis juga membutuhkan etika yang setidaknya mampu memberikan


pedoman bagi pihak-pihak yang melakukannya

1
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara
lain adalah:

1. Pengendalian diri

2. Pengembangan tanggung jawab sosial (sosial responsibility)

3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh


pesatnya perkembangan informasi dan teknologi

4. Menciptakan persaingan yang sehat

5. Menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan

6. Mampu menyatakan yang benar itu benar

7. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan


golongan pengusaha ke bawah

8. Konsekuen dan dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati
bersama

9. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah


disepakati

10. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif
yang berupa peraturan perundang-undangan.

2. Teori etika bisnis

Etika tidak akan bisa dipahami apabila seseorang tidak mempedulikan nilai-
nilai moral dan dalam teori etika bisnis juga memiliki dasar nilai-nilai moral.

Teori etika bisnis pada dasarnya ada 5 (lima) jenis, yaitu :

1) Teori Deontology

Istilah Deontology merupakan kata yang berasal dari bahasa yunani yaitu
kata Deon yang berarti kewajiban. Etika Deontology sangat menekankan kepada
kewajiban manusia untuk bertindak dengan baik. Tindakan yang baik itu bukanlah

2
dinilai atau dibenarkan berdasarkan dari akibat atau tujuan baik dari tindakan
tersebut. Sebuah tindakan dapat dikatakan baik bila berdasarkan pada tindakan itu
sendiri sebagai kebaikan pada dirinya sendiri.Kewajiban yang dilakukan oleh
individu dimana kewajiban itu pantas untuk dilakukan sebagai bentuk tanggung
jawab yang di perintahkan kepadanya.

Di dalam bisnis, apabila kewajibkan yang telah dibebankan pada individu


maka individu tersebut harus bertanggung jawab untuk mengerjakannya dengan
baik agar individu tersebut tidak mengecewakan pihak lain.

Ada 3 (tiga) prinsip yang harus dipenuhi dalam teori Deontology, yaitu :

 Agar tindakan memiliki nilai moral maka tindakan tersebut harus dijalankan
berdasarkan dari kewajiban

 Tindakan yang memiliki nilai moral tidak tergantung pada tercapainya


tujuan dari tindakan tersebut tapi tergantung pada kemauan baik yang
mendorong individu untuk melakukan tindakan itu. Bila tujuan dari
tindakan tersebut tidak tercapai maka tindakan tersebut dapat dinilai baik.

 Konsekuesi dari kedua prinsip diatas maka kewajiban adalah hal yang
mutlak dilakukan dengan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral.

Contohnya,

Seseorang memberikan pelayanan yang sangat baik kepada konsumen dengan


menawarkan produk yang berkualitas dan dengan harga bersaing.

Tentunya seorang konsumen menginginkan kepuasan ketika dia menggunakan


produk tersebut.

2) Teori Teleologi

Teleologi merupakan istilah kata yang berasal dari kata yunani yaitu “Telos”
yang berarti tujuan.Teori Teleologi adalah etika yang mengukur baik buruknya
tindakan berdasarkan dari tujuan yang hendak dicapai dengan tindakan
tersebut.Atau juga berdasarkan akibat yang ditimbulkan dari tindakan yang

3
dilakukan tersebut.Suatu tindakan dapat dinilai baik apabila memiliki bertujuan
untuk mencapai sesuatu yang baik atau akibat yang ditimbulkan dapat bermanfaat.

Teori Teleologi ini sangat berbeda dengan teori Deontologi dimana teologi
lebih bersifat situasional karena tujuan dan akibat dari tindakan bisa tergantung
pada situasi tertentu.

Di dalam teori Teleologi terdapat 2 (dua) pembahasan yang muncul, yaitu

a. Egoism

Teori egoism memandang bahwa perilaku moral dapat dianggap baik


apabila lebih menguntungkan dibandingkan merugikan bagi individu yang
melakukan tindakan moral, meskipun tidak selalu harus tidak mempedulikan
kesejahteraan orang lain.Inti dari teori ini adalah tindakan yang dilakukan seseorang
pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengejar kepentingan dirinya sendiri.

b. Utilitarianisme

Teori Utilitarianisme ini adalah adalah teori turunan dari teologi (teori
konsekunesialis) dimana suatu tindakan bisnis dapat di katakan baik jika tindakan
tersebut dilakukan dapat memberikan manfaat kepada sebagian besar masyarakat
atau konsumen.Utilitarianisme berasal dari istilah bahasa latin yaitu “Utilis” yang
memiliki arti Bermanfaat.

Ada 2 (dua) Teori Utilitarianisme, yaitu :

 Utilitarianisme perbuatan (Act Utilitarianisme )

 Utilitarianisme Aturan (Rule Utilitarianisme )

Dapat dikatakan bahwa tindakan yang baik adalah tindakan yang dapat bermanfaat
bagi banyak orang (Jeremy Bentham).

3) Teori hak asasi

Teori hak asasi ini dapat mengatasi berbagai dilema moral dengan terlebih
dahulu menentukan hak dan tuntutan moral mana yang terlibat

4
didalamnya.Kemudian dilema-dilema moral tersebut dipecahkan dengan
berdasarkan pada hirarki hak-hak.Hal terpenting dalam pendekatan teori hak asasi
ini adalah setiap tuntutan moral individu harus direspon dan di tanggapi dengan
serius.

Di dalam teori hak asasi, setiap orang memiliki hak atas dirinya dan orang
lain harus menghargai hak setiap orang.Secara realitas disebutkan bahwa setiap
manusia terlahir di dunia telah memiliki hak dan hak tersebut layak untuk diperoleh
dan diperjuangkan.Hak yang harus diperjuangkan adalah hak untuk mendapatkan
penghidupan layan seperti mendapatkan pelayanan, kesejahtaraan, pendidikan,
kesehatan, hukum, dll.

Apabila seorang individu di perlakukan dengan tidak wajar atau di rugikan


oleh perusahaan maka individu tersebut berhak untu menuntuk haknya baik secara
formal atau non formal.Teori hak ini merupakan pendekatan yang banyak
digunakan untuk mengevaluasi baik buruknya perbuatan atau perilaku seseorang
atau sekelompok orang.

4) Teori keutamaan etika bisnis

Pada teori keutamaan, konsep kepuasan menjadi dominan untuk dibahas


karena setiap orang merasa harus diutamakan dalam memenuhi kebutuhan yang
diinginkan.Di dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan seseorang sering
menimbulkan sikap egoisme pada individu yang bersangkutan.

Pada teori keutamaan ini tidak menanyakan lagi tindakan mana yang etis atau tidak
etis.

Bila hal ini ditanyakan pada individu yang egoism maka jawabannya adalah
tindakan itu dikatakan baik apabila tindakan tersebut dapat memenuhi kepuasan
individu yang bersangkutan.

5) Teori relatif

Pada teori ini menyatakan bahwa etika itu bersifat relatif karena pada
dasarnya dalam kondisi normal perilaku seseorang cenderung bersedia berperilaku

5
baik.Permasalahan akan timbul karena individu hanya fokus pada dirinya sendiri
dan mengabaikan interaksi dengan pihak luar sehingga mereka membuat keputusan
hanya berdasarkan kriterianya sendiri.Dalam teori relatif menjelaskan jika pendapat
seseorang bersifat sangat subjektif.

Contoh, Bila budi menganggap tindakan ini merupakan tindakan yang baik tapi
belum tentu anto memiliki pandangan yang sama dan begitu seterusnya.

3. Tujuan Etika Bisnis


Etika bisnis memiliki tujuan untuk memberikan dorongan terhadap
kesadaran moral serta untuk memberikan batasan-batasan bagi pengusaha
ataupun pembisnis agar dapat menjalankan bisnis dengan jujur dan adil serta
menjauhkan diri dari bisnis curang yang merugikan banyak orang atau pihak
yang memiliki keterikatan.
Etika bisnis mengajak para pelaku bisnis mewujudkan citra dan
manajemen bisnis yang baik (etis) agar bisnis itu pantas dimasuki oleh semua
orang yang mempercayai adanya dimensi etis dalam dunia bisnis. Hal ini
sekaligus menghalau citra buruk dunia bisnis sebagai kegiatan yang kotor, licik,
dan tipu muslihat. Kegiatan bisnis mempunyai implikasi etis, dan oleh
karenanya membawa serta tanggungjawab etis bagi pelakunya.

4. Manfaat Etika Bisnis


a. Perusahaan mendapatkan kepercayaan dari konsumen.
Perusahaan yang jujur akan menciptakan konsumen yang loyal.
Bahkan konsumen akan merekomendasikan kepada orang lain untuk
menggunakan produk tersebut.
b. Citra perusahaan di mata konsumen baik.
Dengan citra yang baik maka perusahaan akan lebih dikenal oleh
masyarakat dan produknya pun dapat mengalami peningkatan penjualan
c. Meningkatkan motivasi pekerja.
Karyawan akan bekerja dengan giat apabila perusahaan tersebut
memiliki citra yang baik dimata perusahaan.
d. Keuntungan perusahaan dapat di peroleh.

6
Etika adalah berkenaan dengan bagaimana kita hidup pada saat ini
danmempersiapkan diri untuk masa depan. Bisnis yang tidak punya rencana
untukmenghasilkan keuntungan bukanlah perusahaan yang beretik.
5. Prinsip Etika Bisnis
1) Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi menunjukkan sikap kemandirian, kebebasan, serta
tanggung jawab. Orang yang mandiri berarti orang yang dapat mengambil
keputusan lalu melaksanakannya berdasarkan kemampuan sendiri dan
sesuai dengan apa yang diyakini, bebas dari tekanan, hasutan, dan
ketergantungan kepada pihak lain.
2) Prinsip Kejujuran
Prinsip kejujuran menanamkan sikap apa adanya, apa yang
dikatakan itulah apa yang dikerjakan. Prinsip ini juga memberikan
kepatuhan dalam melaksanakan berbagai kontrak, komitmen, dan
perjanjian yang telah dibuat.
3) Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan menanamkan sikap untuk bersikap adil ke semua
pihak, dengan tidak membeda-bedakan dari segala aspek, seperti aspek
ekonomi, hukum, maupun yang lainnya..
4) Prinsip saling Menguntungkan
Prinsip saling menguntungkan menanamkan kesadaran untuk
saling memberikan keuntungan satu sama lain, artinya dalam setiap
tindakan bisnis harus diusahakan supaya semua pihak merasa diuntungkan.
5) Prinsip Integritas Moral
Prinsip integritas moral merupakan prinsip tidak merugikan orang
lain mengambil keputusan dan tindakan bisnis. Prinsip ini dilandasi
dengan kesadaran bahwa setiap orang harus dihormati sebagai manusia.

6. Contoh Etika Bisnis

1) Bersikap Jujur

7
Kejujuran adalah satu nilai penting yang harus diterapkan dalam
berbisnis. Ketidakjujuran dalam berbisnis dapat diartikan sebagai penipuan,
terlebih jika hal tersebut merugikan pihak tertentu. Bersikap jujur juga
membuat karyawan dan perusahaan menjadi lebih mudah dipercaya.

2) Menyebutkan Nama
Pengusaha biasanya akan menyebutkan nama secara lengkap ketika
bertemu dengan orang baru. Hal ini penting dilakukan untuk menunjukkan
bahwa Anda memiliki etika yang baik. Namun, jika nama Anda terlalu
panjang untuk diucapkan, Anda dapat menyingkatnya sedikit.

3) Berpakaian Rapi

Pakaian mencerminkan kepribadian seseorang. Dalam berbisnis,


berpakaian rapi juga berarti Anda menghormati relasi bisnis, pimpinan, atau
perusahaan yang Anda datangi. Memakai pakaian yang rapi dan harum juga
menggambarkan kualitas diri Anda sebagai seseorang yang dapat dipercaya.

4) Penggunaan Bahasa yang Baik

Bahasa apa pun yang digunakan dalam berkomunikasi, sebaiknya


gunakan bahasa yang positif dan jauhi kata-kata atau istilah kasar.
Penggunaan bahasa menentukan kualitas diri serta bagaimana Anda ingin
dihargai oleh orang lain.

5) Berdiri Saat Berkenalan

Selain menunjukkan kesopanan, berdiri saat memperkenalkan diri juga


mempertegas kehadiran Anda. Namun, jika kondisinya tidak memungkinkan
untuk berdiri, Anda dapat sedikit membungkuk. Dengan begitu, rekan bisnis
akan melihat bahwa Anda adalah orang memiliki nilai positif dan memiliki
citra baik.

6) Ucapkan Terima Kasih

Ketika Anda menghadiri suatu acara bisnis jangan pernah lupa untuk
mengucapkan terima kasih, misalnya “terima kasih sudah datang”. Namun,

8
jangan pernah ucapkan kata tersebut secara berlebihan. Dengan mengucapkan
terima kasih secara berlebih, rekan kerja akan memandang bahwa Anda
sangat membutuhkan bantuan dari mereka. Setelah pertemuan selesai, ada
baiknya untuk mengirimkan pesan dan mengucapkan terima kasih melalui
email.

7) Bayar Tagihan Ketika Mengundang

Terkadang pertemuan bisnis dilakukan di luar kantor, misalnya di


sebuah kafe, restoran dan lain sebagainya. Sebagai tuan rumah yang
mengundang pertemuan, ada baiknya membayar tagihan tersebut. Jika rekan
bisnis menolak karena alasan dia laki-laki dan Anda perempuan, Anda tetap
harus membayarnya dan katakan bahwa perusahaan akan menggantinya.

7. Etika Pergaulan Bisnis

Etika pergaulan bisnis dapat meliputi beberapa hal antara lain :

1) Hubungan antara Bisnis dengan Langganan atau Konsumen

Hubungan anatara bisnis dengan langgananya merupakan hubungan yang


paling banyak dilakukaan , oleh karena itu bisnis haruslah menjaga etrika
pergaulannya secara baik dalam hal ini.

Adapun pergaulan dengan konsumen misalnya :

a. Kemasan yang berbeda-beda membuat konsumen sulit untuk membandingkan


harga terhadap produknya.

b. Kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi didalamnya, sehingga


produsen perlu menjelaskan isi dan kandungan yang terdapat di dalam produk itu

c. Pemberian servis dan garansi adalah merupakan tindakan yang sangat etis bagi
suatu bisnis

2) Hubungan dengan karyawan

9
Manajer yang pada umumnya selalu berpandangan memajukan bisnisnya
sering kali berurusan denga etika pergaulan dengan karyawannya. Pergaulan
bisnis dengan karyawan ini meliputi beberapa hal yaitu meliputi Penarikan
(recruitment), Latihan (training), Promosi atau kenaikan pangkat, transfer, demosi
(penurunan pangkat) ataupun lay-off atau pemecatan/PHK (pemutusan Hubungan
Kerja)

3) Hubungan antara bisnis

Hubungan ini merupakan hubungan antara perusahaan yang satu dengan


perusahaan yang lain. Hal ini bias terjadi hubungan antara perusahaan dengan
pesaingnya, dengan penyaluranya, dengan grosirnya, dengan pengecernya, agen
tunggalnya maupun distributornya.

4) Hubungan dengan investor

Perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dan yang terutama yang


akan dan telah “go public” harus menjaga pemberian informasi yang jujur, karena
informasi yang tidak jujur akan menjerumuskan para infestor untuk mengambil
keputusan investasi yang keliru. Oleh karena itu masyarakat yang calon pemodal
yang ingin membeli saham haruslah diberi informasi secara lengkap dan benar.
Jangan sampai terjadi adanya manipulasi terhadap informasi. Dalam hal ini
peranan pemerintah serta perusahaan penjamin emisi (pialang) adalah sangat
penting dalam hal memberikan informasi serta prospectus dari perusahaan yang
menjual saham di pasar bursa saham.

5) Hubungan dengan Lembaga-Lembaga Keuangan

Hubungan dengan lembaga keuangan terutama Jawatan Pajak merupakan


hubungan pergaulan yang bersifat financial. Hubungan ini merupakan hubungan
yang berkaitan dengan Penyusunan Laporan Keuangan. Laporan financial tersebut
harus disusun secara benar sehingga tidak terjadi kecenderungan kearah
penggelapan pajak.

Pihak lain yang terkait dalam kegiatan bisnis tidak saja hanya para pemegang
saham akan tetapi masih banyak lagi diantaranya adalah :

10
a. Pekerja/Karyawan

b. Konsumen

c. Kreditor

d. Lembaga-lembaga Keuangan

e. Pemerintah

8. Dilema Etika Dalam Bisnis

1) Konflik Kepentingan

Situasi dimana keputusan yang diambil terpengaruh oleh potensi


keuntungan pribadi ( suap adalah salah satu bentuk konflik kepentingan).

2) Kejujuran & Integritas

Mengemukakan fakta yang sebenarnya dan menjunjung tinggi prinsip –


prinsip etika di dalam semua keputusan bisnis.

3) Loyalitas vs Kebenaran

Pelaku bisnis mengharapkan para partner bisnisnya untuk loyal sekaligus


“benar”.

4) Whistleblowing

Pengungkapan karyawan kepada publik, pemerintah maupun media atas


praktek-praktek yang sifatnya melanggar etika, ilegal, ataua moral didalam
perusahaan/ organisasinya.

9. Pendekatan Etika Bisnis


Menurut pendapat yang disampaikan oleh Von der Embse dan R A
Wagley dalam artikelnya yang terdapat di Advance Management Journal tahun
1988, terdapat 3 pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis.
Yaitu sebagai berikut:

11
1) Pendekatan Manfaat (Utilitarian Approach)
Bahwa semua tindakan yang dilakukan harus didasarkan pada
konsekuensi-nya. Sehingga dalam melakukan suatu tindakan, setiap individu
harus mengikuti berbagai cara yang bisa memberi manfaat sebesar – besarnya
pada masyarakat dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya se-
minimal mungkin.

2) Pendekatan Hak Asasi Manusia (Individual Rights Approach)


Setiap orang dalam tindakan dan juga tingkah lakunya mempunyai hak
dasar yang harus dihormati.Tapi tindakan dan juga tingkah laku tersebut harus
dihindari jika diperkirakan akan mengakibatkan terjadi benturan dengan hak orang
lain atau melanggar hak orang lain.

3) Pendekatan Hukum (Justice Approach)


Para peembuat keputusan memiliki kedudukan yang sama, dan bertindak
secara adil dalam memberikan suatu pelayanan kepada para pelanggan, baik
secara individu atau secara kelompok.

10. Manfaat Menerapkan Etika Bisnis dalam Perusahaan

1) Memiliki Citra Baik di Mata Pelanggan

Citra atau gambaran yang baik mengenai hasil hubungan perusahaan


dengan pelanggan akan melekat pada perusahaan sebagai prestasi. Prestasi ini
akan dikenal oleh masyarakat umum dan calon pelanggan lainnya sebagai
pertimbangan yang menguntungkan. Manfaat dari etika bisnis salah satunya
adalah untuk memperbaiki citra perusahaan ini. Oleh karena itu, perusahaan yang
menerapkan etika bisnis umumnya akan memiliki citra yang terus membaik dan
pelanggan yang terus bertambah. Perusahaan pun kemudian dapat berkembang
dan mencapai target dengan sukses.

2) Perusahaan Menjadi Tepercaya

12
Perusahaan yang menerapkan etika bisnis akan mendapatkan manfaat
berupa kepercayaan dari pelanggannya. Manfaat dari etika bisnis akan
menunjukkan perusahaan memiliki kejujuran dan tidak akan membohongi
pelanggan. Kepercayaan pelanggan pada perusahaan pun menjadi semakin
meningkat karena perusahaan dinilai sangat loyal dalam melakukan bisnis dengan
pelanggan. Lebih lanjut, pelanggan pun akan merekomendasikan hasil bisnis
dengan perusahaan yang baik kepada orang lain agar juga memercayakan
kebutuhannya pada perusahaan Anda.

3) Memaksimalkan Keuntungan

Pelanggan yang percaya pada kinerja perusahaan kemudian akan


menghasilkan keuntungan yang lebih maksimal. Hal ini disebabkan perusahaan
telah menerapkan etika bisnis dan pelanggan telah menaruh kepercayaan penuh
pada kinerja perusahaan. Masalah-masalah yang umumnya menyebabkan
keuangan menjadi terpakai untuk penyelesaian masalah dapat teratasi, keuntungan
pun menjadi lebih maksimal untuk didapatkan.

4) Memerhatikan Kepentingan Bersama

Terlaksananya etika bisnis dalam perusahaan akan menyebabkan


kepentingan bersama lebih didahulukan dari pada kepentingan individu atau
golongan. Hal ini adalah salah satu manfaat dari etika bisnis yang paling besar,
yang mungkin tidak akan pernah dimiliki suatu perusahaan jika tidak menerapkan
etika bisnis secara permanen. Kepentingan individu atau golongan tertentu dalam
suatu perusahaan seringkali menjadi fokus utama, hal ini merupakan kebiasaan
buruk yang harusnya ditinggalkan karena perusahaan bukan hanya berjalan untuk
memenuhi keinginan dari petingginya tetapi juga kebutuhan seluruh
karyawannya. Oleh karena itu, terapkanlah etika bisnis dan bangunlah perusahaan
yang lebih memerhatikan kepentingan bersama dibandingkan kepentingan
individu.

5) Menjunjung Nilai Moral

13
Etika bisnis tentu erat kaitannya dengan nilai moral yang melandasi agar
suatu etika dapat terlaksana. Terciptanya perilaku yang menjunjung nilai moral
oleh karyawan dalam perusahaan tentu merupakan keunggulan yang sangat baik
untuk perusahaan itu sendiri. Karyawan dapat menjadi lebih akrab satu sama lain
dan lebih sopan santun dalam bertutur kata serta bercengkerama. Nilai moral
tersebut akan membuat perusahaan menjadi lebih unggul.

B. Konsep Tanggung Jawab Sosial dalam Bisnis


1. Pengertian Tanggung Jawab Sosial
Tanggung jawab sosial adalah kewajiban bagi setiap bisnis untuk
memberikan dampak-dampak positif bagi masyarakat sekaligus mengurangi
dampak negatif yang ditimbulkan.
Tanggung jawab mempunyai hubungan yang erat dengan
pembangungan berkelanjutan, yaitu suatu bisnis dalam melakukan setiap
aktivitasnya harus mendasarkan keputusan yang tidak semata hanya
berdampak dalam segi ekonomi (keuntungan atau deviden) semata, namun
juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan dari setiap keputusan
yang diakibatkan dari keputusan tersebut baik efek jangka pendek maupun
jangka panjang.
Contohnya adalah pendirian Djarum Foundation oleh perusahaan rokok
Djarum, kedua yayasan ini berusaha melakukan tanggung jawab perusahaan
dengan memberikan program-program pengabdian masyarakat, mulai dari
pemberian beasiswa, penyuluhan, dan bakti sosial.
2. Bentuk Tanggung Jawab Sosial dalam Bisnis
a) Tanggung Jawab Sosial Kepada Karyawan
Sebelum memikirkan pihak luar, ada baiknya untuk
menomorsatukan rasa aman dan nyaman kepada karyawan, seperti
memberikan perlakuan yang adil, kesempatan untuk berkembang, serta
pelatihan yang dapat digunakan untuk melakukan pengembangan diri.
b) Tanggung Jawab Sosial Kepada Konsumen
Tanggung jawab ini bukan selalu terkait dengan penyediaan produk
atau jasa. Namun juga bagaimana perusahaan dapat menghasilkan

14
produk atas jasa yang dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar, serta
tidak menimbulkan kerugian bagi penggunanya.
c) Tanggung Jawab Sosial Kepada Lingkungan
Perusahaan juga perlu memperhatikan untuk tidak membuang
limbah sembarangan, mencegah penggunaan bahan berbahaya, hingga
mencegah polusi disekitar tempat usaha. Perusahaan perlu ramah
lingkungan dan memberikan nilai positive.
d) Tanggung Jawab Sosial Kepada Pemegang Saham
Perusahaan bertanggung jawab atas kepuasan pemegang
saham. Perusahaan harus bisa meyakinkan pemegang saham, dimana
manajer perusahaan memonitor seluruh keputusan bisnis dan
meyakinkan bahwa keputusan yang diambil tersebut demi
kepentingan pemegang saham.
e) Tanggung Jawab Sosial Kepada Masyarakat
Perusahaan dapat melakukan bantuan yang terkait
dengan kesehatan, dana, pendidikan, infrastruktur, atau keperluan
lainnya yang diperlukan oleh masyarakat tersebut.
f) Tanggung Jawab Sosial Kepada Kreditor
Jika mengalami masalah keuangan, sudah seharusnya bagi
perusahaan memberitahu pada kreditor, jika saat itu sedang mengalami
masalah keuangan. Hal ini dapat menjadi pertimbangan kreditor, serta
etika yang baik dalam berbisnis.
3. Kriteria Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
a) Tanggung Jawab Ekonomi
Pada dasarnya, institusi bisnis merupakan unit ekonomi dasar dari
suatu masyarakat. Adapun tanggung jawabnya adalah menghasilkan
barang dan jasa yang diinginkan oleh masyarakat dan memaksimalkan
keuntungan untuk pemilik dan pemegang saham. Sedangkan di sisi yang
ekstrim, tanggung jawab ekonomi disebut sebagai pandangan
memaksimalkan laba, sebagaimana yang telah dikemukakan oleh
ekonom pemenang nobel, Milton Friedman.
b) Tanggung Jawab Legal

15
Seluruh masyarakat modern harus bisa menerima aturan dasar,
seperti hukum dan beberapa aturan lainnya dengan harapan bahwa
nantinya akan diikuti oleh setiap kalangan usaha. Dengan
demikian, tanggung jawab legal berarti apa yang dianggap penting oleh
masyarakat terkait dengan perilaku perusahaan yang tepat.
Untuk kalangan bisnis sendiri diharapkan agar memenuhi tujuan
ekonomi mereka sesuai dengan kerangka hukum yang ada. Ketentuan
hukum ditetapkan oleh dewan kota lokal, badan legislatif negara bagian,
dan badan pengatur federal.
c) Tanggung Jawab Etika
Peran etika tidak boleh diabaikan begitu saja karena hubungan yang
dijalin antara produsen, konsumen, dan para investor dapat menentukan
masa depan perusahaan itu sendiri, apakah sukses atau gagal.
d) Tanggung Jawab Diskresi
Hal ini bersifat betul-betul sukarela dan dipandu oleh keinginan
perusahaan untuk melakukan kontribusi sosial yang tidak diwajibkan
oleh ekonomi, hukum, atau etika. Kegiatan diskresi meliputi kontribusi
filantropi dalam jumlah besar yang tidak mengharapkan pembayaran
kembali pada perusahaan yang bersangkutan.
4. Manfaat Tanggung Jawab Sosial
a) Bagi Masyarakat

 Peluang penciptaan kesempatan kerja, pengalaman kerja, dan


pelatihan.
 Pendanaan investasi komunitas, pengembangan infrastruktur.
 Keahlian komersial.
 Kompetensi teknis dan personal individual pekerja yang terlibat.
 Representasi bisnis sebagai promosi bagi prakarsa-prakarsa
komunitas.

b) Bagi Pemerintah

16
 Dukungan pembiayaan, utamanya karena keterbatasan anggaran
pemerintah untuk membiayai pembangunan yang berkaitan dengan
penanggulangan kemiskinan.
 Adanya dukungan sarana dan prasarana (ekonomi, kesehatan,
pendidikan/pelatihan, tempat ibadah, sarana olahraga, kesenian,
dll.), baik yang (sudah) dimiliki maupun yang dibangun melalui
kegiatan CSR.
 Dukungan keahlian, melalui keterlibatan personil perusahaan
utamanya pada kegiatan pengembangan kapasitas masyarakat.
 Keterlibatan pegiat LSM dalam kegiatan CSR, merupakan sumber
belajar, utamanya dalam menumbuhkan, menggerakkan, dan
memelihara partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

c) Bagi Perusahaan

 Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merek


perusahaan.
 Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial.
 Mereduksi resiko bisnis perusahaan.
 Melebarkan akses sumber daya bagi operasi sosial.
 Membuka peluang pasar lebih luas.
 Mengurangi biaya, contohya biaya yang terkait dengan dampak
pembuangan limbah
 Memperbaiki hubungan dengan stakeholders.
 Memperbaiki hubungan dengan regulator.
 Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan.
 Meningkatkan Peluang untuk mendapatkan penghargaan.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://iainpspblog.blogspot.com/2019/05/makalah-etika-bisnis.html

https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-tujuan-contoh-dan-manfaat-etika-bisnis-
dalam-perusahaan/

18

Anda mungkin juga menyukai