Anda di halaman 1dari 20

Makalah

KEWIRAUSAHAAN
“ETIKA BISNIS”

Dosen Pengampuh:
AHMAD ZULKIVAR LA BONTO

Kelompok 1:
 TRI ADELIA
 PUPUT SYAFISTA ABDIYATI
 MUHAMAD JIBRAN
 ILHAM IYLU

PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SEMBILAN BELAS NOVEMBER KOLAKA
BUTON TENGAH
2022

0
LATAR BELAKANG

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan


nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,
sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah untuk
memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Kewirausahaan dengan judul
“Etika Bisnis ”.

Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, maka
dari itu penulis mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu. Penulis menyadari penyusunan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritik
dari pembaca.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................ i
Daftar Isi................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Makalah............................................................................1
C. Tujuan Pembahasan.........................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................2
BAB III PEMBAHASAN……………………………………………………….3
A. Pengertian Etika Bisnis……………………………………………….3
B. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis………………………………………….3
C. Tujuan Etika Bisnis……………………………………………...........5
D. Peran Etika Bisnis……………………………………………………..6
E. Faktor Yang Membuat Pebisinis Melakukan Pelanggaran Etika
Bisnis……………………………………………………………………7

BAB IV PENUTUP.....................................................................................9
A. Kesimpulan........................................................................................9
B. Saran ..............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Latar Belakang

Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang


mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan
juga masyarakat.

Konsep tanggungjawab dan moral perusahaan mengatakan bahwa suatu


perusahaan harus bertanggung jawab atas tindakan dan kegiatan
bisnisnya yang mempunyai pengaruh atas orang-orang tertentu,
masyarakat serta lingkungan dimana perusahaan itu beroprasi. Maka,
secara iasrt itu berarti suatu perusahaan harus menjalankan bisnisnya
sedemikian rupa sehingga tidak sampai merugikan pihak-pihak tertentu
dalam masyarakat. Bahkan secara positif perusahaan diharapkan untuk
ikut melakukan kegiatan tertentu yang tidak semata-mata didasarkan pada
perhitungan keuntungan kontan yang langsung, melainkan demi kemajuan
dan kesejahteraan masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana prinsip-prinsip dari etika bisnis?

2. Bagaimana tujuan dari etika bisnis?

3. Bagaimana peran etika bisnis?

4. Faktor-faktor apa saja yang membuat pebisinis melakukan


pelanggaran etika bisnis?

C. Tujuan Pembuatan Makalah

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memberikan


wawasan yang utuh, komprehensip dan mendalam tentang etika dalam
berbisnis dengan berbagai prinsip dan tujuannya.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

Beberapa teori mengenai etika berbisnis yaitu sebagai berikut:


 Zimmerer (1996:20), etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku
pengusaha berdasarkan nilai – nilai moral dan norma yang
dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan
persoalan.

 Ronald J. Ebert dan Ricky M. Griffin (2000:80), etika bisnis adalah


istilah yang sering digunakan untuk menunjukkan perilaku dari etika
seseorang manajer atau karyawan suatu organisasi.

 Allan afuah (2004)

Bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi


untuk menghasilkan dana menjual barang ataupun jasa agar
mendapatkan keuntungan dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat iasr di dalam industry.

 Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance


Managemen Journal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar
dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :

1. Utilitarian Approach: setiap tindakan harus didasarkan pada


konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang
seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat
sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak
membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.

2. Individual Rights Approach: setiap orang dalam tindakan dan


kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun
tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila
diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang
lain.

3. Justice Approach: para pembuat keputusan mempunyai kedudukan


yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan
kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara
kelompok.

2
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika Bisnis
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa
kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.
Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris “business”, dari kata
dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas,
ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas
dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Di dalam
melakukan bisnis, kita wajib untuk memperhatikan etika agar di
pandang sebagai bisnis yang baik. Bisnis beretika adalah bisnis
yang mengindahkan serangkaian nilai-nilai luhur yang bersumber
dari hati nurani, empati, dan norma. Bisnis ias disebut etis apabila
dalam mengelola bisnisnya pengusaha selalu menggunakan
nuraninya.

B. Prinsip – Prinsip Etika Bisnis


Adapun prinsip-prinsip etika bisnis yaitu sebagai berikut :

B. Prinsip otonomi
Prinsip otonomi memandang bahwa perusahaan secara bebas
memiliki wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan dan
pelaksanaannya dengan visi dan misi yang dimilikinya

2. Kesatuan (Unity)
Adalah kesatuan sebagaimana terefleksikan dalam konsep yang
memadukan keseluruhan aspek aspek kehidupan, baik dalam
bidang ekonomi, politik, iasr menjadi keseluruhan yang iasrt,serta
mementingkan konsep konsistensi dan keteraturan yang
menyeluruh.

3
4

B. Kehendak Bebas (Free Will)


Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika
bisnis,tetapi kebebasan itu tidak merugikan kepentingan
kolektif.Kepentingan individu dibuka lebar.Tidak adanya batasan
pendapatan bagi seseorang mendorong manusia untuk aktif
berkarya dan bekerja dengan segala potensi yang dimilikinya.

B. Kebenaran (kebajikan dan kejujuran)


Kebenaran dalam konteks ini selain mengandung makna
kebenaran lawan dari kesalahan, mengandung pula dua unsur
yaitu kebajikan dan kejujuran.Dalam konteks bisnis kebenaran
dimaksudkan sebagia niat,sikap dan perilaku benar yang meliputi
proses akad (transaksi) proses mencari atau memperoleh
komoditas pengembangan maupun dalam proses upaya meraih
atau menetapkan keuntungan. Dengan prinsip kebenaran ini maka
etika bisnis sangat menjaga dan berlaku preventif terhadap
kemungkinan adanya kerugian salah satu pihak yang melakukan
transaksi ,kerjasama atau perjanjian dalam bisnis.

B. Prinsip keadilan / Keseimbangan (Equilibrium)


Perusahaan harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait
dengan iasr bisnis. Contohnya, upah yang adil kepada karywan
sesuai kontribusinya, pelayanan yang sama kepada konsumen,
dan lain-lain
.
6. Prinsip hormat pada diri sendiri
Perlunya menjaga citra baik perusahaan tersebut melalui prinsip
kejujuran, tidak berniat jahat dan prinsip keadilan.
5

7. Tanggung jawab (Responsibility)


Kebebasan tanpa batas adalah suatu hal yang mustahil dilakukan
oleh manusia karena tidak menuntut adanya pertanggungjawaban
dan akuntabilitas. Untuk memenuhi tuntunan keadilan dan
kesatuan, manusia perlu mempertanggungjawabkan tindakannya.
Secara logis prinsip ini berhubungan erat dengan kehendak bebas.
Ia menetapkan batasan mengenai apa yang bebas dilakukan oleh
manusia dengan bertanggungjawab atas semua yang
dilakukannya.

C. Tujuan Etika Bisnis

Tujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran moral dan


memberikan batasan-batasan para pelaku bisnis untuk
menjalankan good business dan tidak melakukan monkey business
atau dirty business yang ias merugikan banyak pihak yang terkait
dalam bisnis tersebut.

Etika bisnis mengajak para pelaku bisnis mewujudkan citra dan


manajemen bisnis yang baik (etis) agar bisnis itu pantas dimasuki
oleh semua orang yang mempercayai adanya dimensi etis dalam
dunia bisnis. Hal ini sekaligus menghalau citra buruk dunia bisnis
sebagai kegiatan yang kotor, licik, dan tipu muslihat. Kegiatan
bisnis mempunyai implikasi etis, dan oleh karenanya membawa
serta tanggungjawab etis bagi pelakunya

Etika Bisnis adalah seni dan disiplin dalam menerapkan prinsip-


prinsip etika untuk mengkaji dan memecahkan masalah-masalah
moral yang kompleks.
6

Etika bisnis merupakan etika khusus (terapan) yang pada awalnya


berkembang di Amerika Serikat. Sebagai cabang filsafat terapan,
etika bisnis menyoroti segi-segi moral perilaku manusia dan
peraturan-peraturan yang mempunyai profesi di bidang bisnis dan
manajemen. Oleh karena itu, etika bisnis dapat dilihat sebagai
usaha untuk merumuskan dan menerapkan prinsip-prinsip etika
dibidang hubungan ekonomi antar manusia.

D. Peran Etika Bisnis


Adapun etika bisnis perusahaan memiliki peran yang sangat
penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan
memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan
menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, dimana diperlukan
suatu landasan yang kokoh untuk mencapai itu semua. Dan
biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik,
iasr prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan
yang handal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara
konsisten dan konsekuen.

Tiga aspek pokok dari bisnis yaitu : dari sudut pandang ekonomi,
ias dan etika.
B) Sudut pandang ekonomis.
Bisnis adalah kegiatan ekonomis. Yang terjadi disini adalah adanya
interaksi antara produsen/perusahaan dengan pekerja, produsen
dengan konsumen, produsen dengan produsen dalam sebuah
organisasi. Kegiatan antar manusia ini adalah bertujuan untuk
mencari untung oleh karena itu menjadi kegiatan ekonomis.
Pencarian keuntungan dalam bisnis tidak bersifat sepihak, tetapi
dilakukan melalui interaksi yang melibatkan berbagai pihak. Dari
sudut pandang ekonomis, good business adalah bisnis yang bukan
saja menguntungkan, tetapi juga bisnis yang berkualitas etis.
7

2) Sudut pandang etika


Dalam bisnis, berorientasi pada profit, adalah sangat wajar, akan
tetapi jangan keuntungan yang diperoleh tersebut justru merugikan
pihak lain. Tidak semua yang ias kita lakukan boleh1 dilakukan
juga. Kita harus menghormati kepentingan dan hak orang lain.
Pantas diperhatikan, bahwa dengan itu kita sendiri tidak dirugikan,
karena menghormati kepentingan dan hak orang lain itu juga perlu
dilakukan demi kepentingan bisnis kita sendiri.
3) Sudut pandang Hukum
Bisa dipastikan bahwa kegiatan bisnis juga terikat dengan “Hukum”
Hukum Dagang atau Hukum Bisnis, yang merupakan cabang
penting dari ilmu ias modern. Dan dalam praktek ias banyak
masalah timbul dalam hubungan bisnis, pada taraf nasional
maupun international. Seperti etika, ias juga merupakan sudut
pandang iasrto, karena menetapkan apa yang harus dilakukan atau
tidak boleh dilakukan. Dari segi norma, ias lebih jelas dan pasti
daripada etika, karena peraturan ias dituliskan hitam atas putih iasr
sanksi tertentu bila terjadi pelanggaran. Bahkan pada zaman
kekaisaran Roma, ada pepatah terkenal : “Quid leges sine moribus”
yang artinya : “apa artinya undang-undang kalau tidak disertai
moralitas “.

E. Faktor Yang Membuat Pebisinis Melakukan Pelanggaran Etika


Bisnis
Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan pebisnis dilatarbelakangi
oleh berbagai hal. Salah satu hal tersebut adalah untuk mencapai
keuntungan yang sebanyak-banyaknya, tanpa memikirkan dampak
buruk yang terjadi selanjutnya.
8

Faktor lain yang membuat pebisnis melakukan pelanggaran antara


lain:

1. Banyaknya iasrtor baru dengan produk mereka yang lebih


menarik
2. Mengejar Keuntungan dan Kepentingan Pribadi (Personal Gain
and Selfish Interest)
3. Ingin menambah mangsa pasar
4. Ingin menguasai pasar.
5. Pertentangan antara Nilai-Nilai Perusahaan dengan Perorangan
(Business Goals versus Personal Values)

Dari factor-faktor tersebut, iasr pertama adalah iasr yang memiliki


pengaruh paling kuat. Untuk mempertahankan produk perusahaan
tetap menjadi yang utama, dibuatlah iklan dengan sindiran-sindiran
pada produk lain. Iklan dibuat hanya untuk mengunggulkann
produk sendiri, tanpa ada keunggulan dari produk tersebut. Iklan
hanya bertujuan untuk menjelek-jelekkan produk iklan lain.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di dalam persaingan dunia usaha yang sangat ketat ini, etika bisnis
merupakan sebuah harga mati, yang tidak dapat ditawar lagi.
Dalam zaman keterbukaan dan luasnya informasi saat ini, baik-
buruknya sebuah dunia usaha dapat tersebar dengan cepat dan
luas. Memposisikan karyawan, konsumen, pemasok, pemodal dan
masyarakat umum secara etis dan jujur adalah satu-satunya cara
supaya dapat bertahan di dalam dunia bisnis saat ini. Ketatnya
persaingan bisnis menyebabkan beberapa pelaku bisnisnya kurang
memperhatikan etika dalam bisnis.
Etika bisnis mempengaruhi tingkat kepercayaan atau trust dari
masing-masing elemen dalam lingkaran bisnis. Pemasok
(supplier),perusahaan, dan konsumen, adalah elemen yang saling
mempengaruhi. Masing-masing elemen tersebut harus menjaga
etika, sehingga kepercayaan yang menjadi prinsip kerja dapat
terjaga dengan baik.
Etika berbisnis ini ias dilakukan dalam segala aspek. Saling
menjaga kepercayaan dalam kerjasama akan berpengaruh besar
terhadap reputasi perusahaan tersebut, baik dalam lingkup mikro
maupun makro. Tentunya ini tidak akan memberikan keuntungan
segera, namun ini adalah wujud investasi jangka panjang bagi
seluruh elemen dalam lingkaran bisnis. Oleh karena itu, etika dalam
berbisnis sangatlah penting.

9
10

B. Saran
Perlu adanya sadar diri didalam hati para pegawai didalam
perusahaan yang ingin menerapkan etika didalam bisnis agar tidak
adanya kecurangan atau kebohongan yang terjadi pada
perusahaan itu nantinya dan perlu diterapkannya sanksi atau
hukuman yang berat apabila ada salah satu pegawai yang
melanggarnya, sehingga etika di dalam bisnis pun dapat berjalan
dengan baik dan lancer di perusahaan tersebut
ARTIKEL KASUS PELANGGARAN ETIKA BISNIS

Medan, 3/2 (ANTARA) - Telkomsel diduga melakukan manipulasi dalam


program “Talkmania” dengan tetap menarik pulsa pelanggan meski
keutamaan dalam program itu tidak diberikan.
Salah seorang warga Kota Medan, Mulyadi (37) di Medan, Selasa,
mengatakan, dalam iklannya, Telkomsel menjanjikan gratis menelepon ke
sesama produk operator selular itu selama 5.400 detik (90 menit -red).
Untuk mendapatkan layanan itu, pulsa pelanggan akan dikurangi Rp3 ribu
setelah mendaftar melalui SMS “TM ON” yang dikirim ke nomor 8999
terlebih dulu.Namun, pelanggan sering merasa kecewa karena layanan itu
selalu gagal dan hanya dijawab dengan pernyataan maaf disebabkan
sistem di operator selular tersebut sedang sibuk serta disuruh mencoba
lagi.Tapi pulsa pelanggan tetap dikurangi, dan apabila terus dicoba tetap
juga gagal, sedangkan pulsa terus dikurangi, katanya.
Warga Kota Medan yang lain, Ulung (34) mengatakan, penggunaan
layanan Talkmania yang diiklankan Telkomsel itu seperti “berjudi”.
“Kadang-kadang berhasil, kadang-kadang gagal, namun pulsa tetap
ditarik,”katanya.
Direktur Lembaga Advokasi dan Perlindungan Konsumen (LAPK), Farid
Wajdi, SH, MHum mengatakan, layanan iklan Telkomsel itu dapat
dianggap manipulasi karena terjadinya “misleading” atau perbedaan
antara realisasi denganjanji.
Pihaknya siap memfasilitasi dan melakukan pendampingan jika ada warga
yang merasa dirugikan dan akan menggugat permasalahan itu secara
hukum.Secara sekilas, kata Farid, permasalahan itu terlihat ringan karena
hanya mengurangi pulsa telepon selular masyarakat sebesar Rp3
ribu.Namun jika kejadian itu dialami satu juta warga saja dari sekian puluh
juta pelanggan Telkomsel, maka terdapat dana Rp3 miliar yang
didapatkan operator selular itu dari praktik manipulasi iklan tersebut.
Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) dan Badan Regulasi
Telekomunikasi Indonesia (BRTI) perlu rena iklan operator selular selama
ini sering menjebak, saling menjatuhkan dan tidak memiliki aturan yang
jelas,katanya.
Humas Telkomsel Medan, Weni yang dikonfirmasi mengatakan, pihaknya
akan melakukan pengecekan terhadap nomor pelanggan yang merasa
dirugikan dalam layanan Talkmania tersebut.
“Namun, Telkomsel telah ‘merefine’ atau mengembalikan kembali pulsa
nomor-nomor (handpone) yang gagal itu,” katanya
                                                               
1.2 Pembahasan Masalah
Terjadinya perbuatan tercela dalam dunia bisnis tampaknya tidak
menampakan kecenderungan tetapi sebaliknya, makin hari semakin
meningkat. Tindakan mark up, ingkar janji, tidak mengindahkan
kepentingan masyarakat, tidak memperhatikan sumber daya alam

11
12

maupun tindakan kolusi dan suap merupakan segelintir contoh


pengabdian para pengusaha terhadap etika bisnis. Kasus telkomsel diatas
merupakan salah satu tindakan ingkar janji karena tetap mengurangi pulsa
pelanggan sedangkan fasilitas talkmania tidak diterima oleh pelanggan.
Secara sederhana etika bisnis dapat diartikan sebagai suatu aturan
main yang tidak mengikat karena bukan hukum. Tetapi harus diingat
dalam praktek bisnis sehari-hari etika bisnis dapat menjadi batasan bagi
aktivitas bisnis yang dijalankan. Etika bisnis sangat penting mengingat
dunia usaha tidak lepas dari elemen-elemen lainnya. Keberadaan usaha
pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bisnis
tidak hanya mempunyai hubungan dengan orang-orang maupun badan
hukum sebagai pemasok, pembeli, penyalur, pemakai dan lain-lain.
Sebagai bagian dari masyarakat, tentu bisnis tunduk pada norma-
norma yang ada pada masyarakat. Tata hubungan bisnis dan masyarakat
yang tidak bisa dipisahkan itu membawa serta etika-etika tertentu dalam
kegiatan bisnisnya, baik etika itu antara sesama pelaku bisnis maupun
etika bisnis terhadap masyarakat dalam hubungan langsung maupun tidak
langsung. Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan,antara lain ialah

1.   Pengendalian diri Artinya, pelaku-pelaku bisnis dan pihak yang terkait


mampu mengendalikan diri mereka masing-masing untuk tidak
memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun. Disamping
itu, pelaku bisnis sendiri tidak mendapatkan keuntungan dengan jalan
main curang dan menekan pihak lain dan menggunakan keuntungan
dengan jalan main curang dan menakan pihak lain dan menggunakan
keuntungan tersebut walaupun keuntungan itu merupakan hak bagi
pelaku bisnis, tetapi penggunaannya juga harus memperhatikan kondisi
masyarakat sekitarnya. Inilah etika bisnis yang "etis". Pihak telkomsel
seharusnya tidak melakukan manipulas program talkmaniai tersebut demi
memperoleh keuntungan, karena tanpa melakukan hal tersebut pun
telkomsel dapat memperoleh keuntungan.
2.      Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi
dan Komisi)
Jika pelaku bisnis sudah mampu menghindari sikap seperti ini, kita yakin
tidak akan terjadi lagi apa yang dinamakan dengan korupsi, manipulasi
dan segala bentuk permainan curang dalam dunia bisnis ataupun
berbagai kasus yang mencemarkan nama bangsa dan negara.
3.   Mampu menyatakan yang benar itu benar. Artinya, jika pihak telkomsel
benar mengadakan program talkmania dengan syarat yang telah
ditentukan maka jika konsumen menggunakan program tersebut
seharusnya telkomsel menepati program tersebut bukan justru pihak
telkomsel merugikan pelanggan dengan tetap mengurangi pulsa
13

sedangkan pelanggan tidak menerima fasilitas telepon gratis dari


talkmania.
4.      Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati
bersama.
Semua konsep etika bisnis yang telah ditentukan tidak akan dapat
terlaksana apabila setiap orang tidak mau konsekuen dan konsisten
dengan etika tersebut. Mengapa? Seandainya semua ketika bisnis telah
disepakati, sementara ada "oknum", baik pengusaha sendiri maupun
pihak yang lain mencoba untuk melakukan "kecurangan" demi
kepentingan pribadi, jelas semua konsep etika bisnis itu akan "gugur" satu
semi satu. Pihak telkomsel harus konsekuen dan konsisten dengan aturan
main dari program talkmania tersebut.
Perubahan perdagangan dunia menuntut segera dibenahinya etika
bisnis agar tatanan ekonomi dunia semakin membaik. Langkah apa yang
harus ditempuh? Didalam bisnis tidak jarang berlaku konsep tujuan
menghalalkan segala cara. Bahkan tindakan yang berbau kriminal pun
ditempuh demi pencapaian suatu tujuan. Kalau sudah demikian,
pengusaha yang menjadi pengerak motor perekonomian akan berubah
menjadi binatang ekonomi.
Terjadinya perbuatan tercela dalam dunia bisnis tampaknya tidak
menampakan kecenderungan tetapi sebaliknya, makin hari semakin
meningkat. Tindakan mark up, ingkar janji, tidak mengindahkan
kepentingan masyarakat, tidak memperhatikan sumber daya alam
maupun tindakan kolusi dan suap merupakan segelintir contoh
pengabdian para pengusaha terhadap etika bisnis.
Secara sederhana etika bisnis dapat diartikan sebagai suatu aturan
main yang tidak mengikat karena bukan hukum. Tetapi harus diingat
dalam praktek bisnis sehari-hari etika bisnis dapat menjadi batasan bagi
aktivitas bisnis yang dijalankan. Etika bisnis sangat penting mengingat
dunia usaha tidak lepas dari elemen-elemen lainnya. Keberadaan usaha
pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bisnis
tidak hanya mempunyai hubungan dengan orang-orang maupun badan
hukum sebagai pemasok, pembeli, penyalur, pemakai dan lain-lain.
Sebagai bagian dari masyarakat, tentu bisnis tunduk pada norma-
norma yang ada pada masyarakat. Tata hubungan bisnis dan masyarakat
yang tidak bisa dipisahkan itu membawa serta etika-etika tertentu dalam
kegiatan bisnisnya, baik etika itu antara sesama pelaku bisnis maupun
etika bisnis terhadap masyarakat dalam hubungan langsung maupun tidak
langsung.
Dengan memetakan pola hubungan dalam bisnis seperti itu dapat
dilihat bahwa prinsip-prinsip etika bisnis terwujud dalam satu pola
hubungan yang bersifat interaktif. Hubungan ini tidak hanya dalam satu
negara, tetapi meliputi berbagai negara yang terintegrasi dalam hubungan
14

perdagangan dunia yang nuansanya kini telah berubah. Perubahan


nuansa perkembangan dunia itu menuntut segera dibenahinya etika
bisnis. Pasalnya, kondisi hukum yang melingkupi dunia usaha terlalu jauh
tertinggal dari pertumbuhan serta perkembangan dibidang ekonomi.
Jalinan hubungan usaha dengan pihak-pihak lain yang terkait begitu
kompleks. Akibatnya, ketika dunia usaha melaju pesat, ada pihak-pihak
yang tertinggal dan dirugikan, karena peranti hukum dan aturan main
dunia usaha belum mendapatkan perhatian yang seimbang.
Salah satu contoh yang selanjutnya menjadi masalah bagi pemerintah
dan dunia usaha adalah masih adanya pelanggaran terhadap upah buruh.
Hal lni menyebabkan beberapa produk nasional terkena batasan di pasar
internasional. Contoh lain adalah produk-produk hasil hutan yang
mendapat protes keras karena pengusaha Indonesia dinilai tidak
memperhatikan kelangsungan sumber alam yang sangat berharga

1.3 KESIMPULAN
Pelanggaran etika bisnis itu dapat melemahkan daya saing hasil
industri dipasar internasional. Ini bisa terjadi sikap para pengusaha kita.
Lebih parah lagi bila pengusaha Indonesia menganggap remeh etika
bisnis. Kecenderungan makin banyaknya pelanggaran etika bisnis
membuat keprihatinan banyak pihak. Pengabaian etika bisnis dirasakan
akan membawa kerugian tidak saja buat masyarakat, tetapi juga bagi
tatanan ekonomi nasional. Disadari atau tidak, para pengusaha yang tidak
memperhatikan etika bisnis akan menghancurkan nama mereka sendiri
dan negara.
Secara sederhana etika bisnis dapat diartikan sebagai suatu aturan
main yang tidak mengikat karena bukan hukum. Tetapi harus diingat
dalam praktek bisnis sehari-hari etika bisnis dapat menjadi batasan bagi
aktivitas bisnis yang dijalankan. Etika bisnis sangat penting mengingat
dunia usaha tidak lepas dari elemen-elemen lainnya. Keberadaan usaha
pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bisnis
tidak hanya mempunyai hubungan dengan orang-orang maupun badan
hukum sebagai pemasok, pembeli, penyalur, pemakai dan lain-lain.
Sebagai bagian dari masyarakat, tentu bisnis tunduk pada norma-
norma yang ada pada masyarakat. Tata hubungan bisnis dan masyarakat
yang tidak bisa dipisahkan itu membawa serta etika-etika tertentu dalam
kegiatan bisnisnya, baik etika itu antara sesama pelaku bisnis maupun
etika bisnis terhadap masyarakat dalam hubungan langsung maupun tidak
langsung.
Telkomsel melakukan manipulasi dalam iklan talkmania pelanggan
telkomsel merasa telah di rugikan karena pihak telkomsel menjanjikan
gratis menelepon ke sesama produk operator selular itu selama 5.400
detik, Tetapi hal itu tidak terlaksana. Pelanggan merasa kecewa karena
15

setelah di coba hal itu selalu gagal dan mengurangi pulsa para pelanggan
itu sendiri, Dengan kata lain pelanggan merasa di rugikan.
1.4  SARAN
 Bagi setiap perusahaan yang menjalankana suatu usaha atau bisnis
diharapkan menerapkan suatu etika dalam perusahaannya. Karena untuk
membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang
tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation)
yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari
perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang
transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika
perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekwen.
Jangan menganggap remeh suatu etika bisnis itu karena etika tersebut
sangat penting bagi kemajuan perusahaan itu sendiri. Tanpa adanya
suatu etika dalam bisnis mungkin perusahaan tidak akan bertahan lama
karena akan menghancurkan nama baik perusahaan itu sendiri. Oleh
karena itu wajib bagi semua perusahaan untuk menerapkan suatu etika
bisnis dalam perusahaannya.
Khusus bagi perusahaan Telkomsel jangan menjanjikan sesuatu yang
belum terlaksana karena akan membuat para pelanggan menjadi tidak
percaya lagi. Tindakan yang tidak etis, bagi perusahaan akan memancing
tindakan balasan dari konsumen atau masyarakat dan akan sangat kontra
produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar,
larangan beroperasi. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan
maupun nilai perusahaan. Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi
nilai-nilai etika pada umumnya perusahaan yang memiliki peringkat
kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak
mentolerir tindakan yang tidak etis misalnya diskriminasi dalam sistem
remunerasi atau jenjang karier. Perusahaan yang menjalankan ushanya
dengan didukung suatu etika bisnis akan lebih berkembang dari pada
perusahaan yang tidak memiliki suatu etika berbisnis apa-apa. Oleh
karena itu suatu etika berbisnis sangat penting dalam menjalankan suatu
usaha.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Makalah Etika Bisnis. http://erikatzain.
files.wordpress. com/ 2013/ 04 /makalah-etika-bisnis.pdf. diakses
pada tanggal 26 November 2014.
Anonim. 2011. Makalah Etika Bisnis,
http://antilicious.wordpress.com/ 2011/11/24/ makalah-etika-bisnis/.
Diakses pada tanggal 26 November 2014.
Anonim. 2013. Etika dalam
Bisnis.http://rizkiafandi.blogspot.com/2013/10/etika-dalam-bisnis-
tugas-1.html. diakses pada tanggal 26 November 2014.
Anonim. 2012. Tanggung Jawab Sosial. http://yohanesanez.
wordpress.com /2012/10/ 15/tanggung-jawab-sosial-tugas-2/.
Diakses pada tanggal 26 November 2014.
Anonim.2012. Pelanggaran Etika Bisnis. http://anikmugirahayu.
blogspot.com /2012/06/pelanggaran-etika-bisnis.html. diakses pada
tanggal 26 November 2014.
Anonim.2011. Pandangan Etika Terhadap Praktek Bisnis.
http://henritapangestuti. blogspot.com/2011/12/pandangan-etika-
terhadap-praktek bisnis.html. diakses pada tanggal 26 November
2014.
http://dewity.blogspot.com/2012/10/peran-etika-bisnis-dalam-
perusahaan.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/01/peranan-etika-dalam-
bisnis
http://arieedwi.blogspot.com/2012/05/etika-dalam-bisnis.html
http://ilerning.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=2729:etika-bisnis-
berpengaruh-dalam-berwirausaha-edit-mar&catid=44:dasar-dasar-
kewirausahaan&Itemid=69

16
17

Anda mungkin juga menyukai