Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ETIKA DALAM BISNIS

Dalam rangka memenuhi Tugas kelompok

Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu : M. Wahab Khasbulloh, SEI, MM

Disusun Oleh Anggota Kelompok 07 :

Maysyaroh Putri 2005036078

Muchamad Mujib 2005036079

PROGAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN WALISONGO SEMARANG
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Etika dalam Bisnis”. Makalah
ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi Tugas Kelompok dari bapak M. Wahab Khasbulloh,
SEI, MM selaku dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan.

Dalam penyusunan makalah ini mungkin masih banyak terdapat kekurangan yang tidak
kami ketahui. Oleh karena itu, kami selaku penulis mohon maaf atas segala kekurangan yang ada
dalam makalah ini, dan mengharapkan kritik dan saran untuk kemudian membuat makalah yang
lebih baik lagi.
Akhir kata, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang terlibat.
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan kita
semua.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Semarang, 05 April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
A. Latar Belakang..............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................3
A. Pengertian Etika Bisnis.................................................................................................................3
B. Konsep Penerapan Etika Bisnis....................................................................................................4
C. Etika Bisnis didalam Islam...........................................................................................................5
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................9
Kesimpulan............................................................................................................................................9
SARAN...................................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bisnis tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia, bahkan bisnis
merupakan salah satu kegiatan yang populer dalam kehidupan sehari-hari manusia. Setiap
hari manusia melakukan kegiatan bisnis. Manusia berperan sebagai produsen, perantara,
maupun konsumen. Produsen menghasilkan produk dalam kegiatan bisnis, dimana
produk tersebut akan menghasilkan keuntungan dan nilai tambah bagi konsumen. Seiring
dengan perkembangan zaman, maka dewasa ini bisnis semakin kompleks. Seorang
pebisnis tidak hanya dituntut untuk memiliki keberanian dalam mengambil tindakan
bisnis, namun juga pengetahuan dan wawasan yang mendukung, sehingga keputusan
bisnis yang diambil bisa diminimalkan risikonya, dan dioptimalkan keuntungannya.1
Etika bisnis sebenarnya bukan fenomena dan kajian yang baru. Sejak abad ke-18
hingga kini, hubungan etika dan bisnis telah banyak diperdebatkan. Di AS, kasus bisnis
yang berhubungan dengan etika bahkan telah terjadi sebelum kemerdekaan AS. Bermula
pada tahun 1870, John D. Rockfeller, pemilik Standard Oil Company Ohio, melakukan
kesepakatan rahasia potongan harga dengan perusahaan kereta api yang akan mengangkut
minyaknya. Akibatnya pesaing kalah sehingga memutuskan untuk keluar dari bisnis
perminyakan. Bisnis yang melibatkan praktek-praktek kecurangan, penipuan dan lainlain
adalah alasan etika bisnis mendapat perhatian yang intensif hingga menjadi kajian
tersendiri. Masalah etika bisnis muncul bila terjadi suatu konflik tanggung jawab
kepentingan atau dilemma memilih antara yang benar dan yang salah, yang salah dengan
yang lebih salah atau mempertimbangkan sesuatu yang lebih kompleks yang diakibatkan
oleh aktivitas bisnis.2
Sistem etika bisnis Islam berbeda dengan sistem etika sekuler. Sistem sekuler
mengasumsikan sejumlah kode moralitas yang sangat entropis, karena konsep moral dari
sistem etika tersebut berdiri diatas nilai-nilai temuan manusia. Sistem etika tersebut
mengusulkan sebuah sistem penceraian antara etika dan agama. Lain halnya dengan
1
Ghafur, A. (2018). Etika Bisnis dalam Perspektif Islam. Iqtishodiyah: Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Islam, 4(1).
2
Nawatmi, S. (2010). Etika bisnis dalam perspektif Islam. Fokus Ekonomi, 9(1), 24402. Hlm. 50

1
system etika bisnis Islam, nilai moralitas etika Islam menanamkan anjuran akan
hubungan manusia dengan Tuhannya. Sistem etika Islam bisa ditekankan kapan saja,
tidak terikat dengan satu masa tertentu, karena Allah sebagai sang pencipta dan para
pencatatnya sangat dekat dengan manusia sebagai hamba.3

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian-uraian singkat terkait dengan latar belakang tentang studi
kelayakan bisnis yang diperlukan dalam dunia bisnis, maka diperoleh rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana pengertian etika bisnis?
2. Bagaimana konsep penerapan etika bisnis?
3. Bagaimana etika bisnis didalam islam?

C. Tujuan Penulisan
Secara spesifik, tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengertian etika bisnis.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis konsep penerapan etika bisnis.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis etika bisnis didalam islam.

3
Ghafur, A. (2018). Etika Bisnis dalam Perspektif Islam. Iqtishodiyah: Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Islam, 4(1). Hlm. 02

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika Bisnis


Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") menurut Wahyu
dan Ostaria (2006) adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas.
Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan
tanggung jawab.Etika adalah ilmu yang berkenaan tentang yang buruk dan tentang hak
dan kewajiban moral. Menurut Bekum (2004) etika dapat didefinisikan sebagai
seperangkat prinsip moral yang membedakan yang baik dari yang buruk. Etika adalah
bidang ilmu yang bersifat normative karena ia berperan menentukan apa yang harus
dilakukan atau tidak boleh dilakukan oleh seorang individu.4
Bisnis dengan segala macam bentuknya terjadi dalam kehidupan kita setiap hari.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2009), bisnis diartikan sebagai usaha
dagang, usaha komersial di dunia perdagangan, dan bidang usaha. Skinner (1992)
mendefinisikan bisnis sebagai pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling
menguntungkan atau memberi manfaat. Menurut Anoraga dan Soegiastuti (1996), bisnis
memiliki makna dasar sebagai “the buying and selling of goods and services”. Adapun
dalam pandangan Atraub dan Attner (1994), bisnis adalah suatu organisasi yang
menjalankan aktivitas produksi dan penjualan barang-barang dan jasa-jasa yang
diinginkan oleh konsumen untuk memperoleh profit. Barang yang dimaksud adalah suatu
produk yang secara fisik memiliki wujud (dapat dilihat dengan indra), sedangkan jasa
adalah aktivitas-aktivitas yang memberi manfaat kepada konsumen atau pelaku bisnis
(Yusanto dan Widjayakusuma, 2002)5
Perusahaan yang menerapkan etika akan meningkatkan motivasi para pekerja,
karena bekerja selain dituntut menghasilkan yang terbaik, juga diperoleh dengan cara
yang baik pula. Penerapan etika bisnis juga melindungi prinsip kebebasan berusaha dan
meningkatkan keunggulan bersaing, selain itu juga mencegah terkena sanksisanksi
pemerintah karena melanggar etika yang dapat digolongkan sebagai perbuatan melawan
4
Hasoloan, A. (2018). Peranan etika bisnis dalam perusahaan bisnis. Warta Dharmawangsa, (57).
5
Ibid

3
hukum. Tanpa etika bisnis maka, perusahaan akan lepas kendali, menggunakan berbagai
cara, mengorbankan apa saja demi mencapai tujuan. Etika bisnis juga berhubungan
dengan nilai merk (brand value). Perilaku bisnis yang beretika berkontribusi terhadap
citra perusahaan. Caranya dengan memberi pelatihan pada para pekerja mengenai etika,
hasilnya sungguh luar biasa, misalnya, menurunnya biaya, menurunnya pelanggaran dan
perusakan pada merk atau reputasi dan pada akhirnya menurunkan penalti atau hukuman
akibat melanggar aturan yang ditetapkan.

B. Konsep Penerapan Etika Bisnis


Utilitarianisme adalah suatu teori dari segi etika normatif yangmenyatakan bahwa
suatu tindakan yang patut adalah yang memaksimalkanpenggunaan (utility), biasanya
didefinisikan sebagai memaksimalkankebahagiaan dan mengurangi penderitaan.
"Utilitarianisme" berasal dari kata Latin utilis, yang berarti berguna, bermanfaat,
berfaedah, ataumenguntungkan. Istilah ini juga sering disebut sebagai teori kebahagiaan
terbesar (the greatest happiness theory). Utilitarianisme sebagai teorisistematis pertama
kali dipaparkan oleh Jeremy Benthamdan muridnya, JohnStuart Mill. Utilitarianisme
merupakan suatu paham etis yang berpendapatbahwa yang baik adalah yang berguna,
berfaedah, dan menguntungkan.Sebaliknya, yang jahat atau buruk adalah yang tak
bermanfaat, tak berfaedah,dan merugikan. Karena itu, baik buruknya perilaku dan
perbuatan ditetapkandari segi berguna, berfaedah, dan menguntungkan atau tidak. Dari
prinsip ini,tersusunlah teori tujuan perbuatan.6
Di Indonesia tampaknya masalah penerapan etika perusahaan yanglebih intensif
masih belum dilakukan dan digerakan secara nyata. Padaumumnya baru sampai tahap
pernyataan-pernyaaatn atau sekedar “lips-service” belaka. Karena memang enforcement
dari pemerintah pun belumtampak secara jelas.Sesungguhnya Indonesia harus lebih awal
menggerakan penerapanetika bisnis secara intensif terutama setelah tragedi krisis
ekonomi tahun 1998.Sayangnya bangsa ini mudah lupa dan mudah pula memberikan
maaf kepadasuatu kesalahan yang menyebabkan bencana nasional sehingga
penyebabkrisis tidak diselesaikan secara tuntas dan tidak berdasarkan suatu pola

6
Nawatmi, S. (2010). Etika bisnis dalam perspektif Islam. Fokus Ekonomi, 9(1), 24402. Hlm. 52

4
yangmendasar. Sesungguhnya penyebab utama krisis ini, dari sisi korporasi,adalah tidak
berfungsinya praktek etika bisnis secara benar, konsisten dankonsekuen.
Demikian pula penyebab terjadinya kasus Pertamina tahun (1975),Bank Duta
(1990) adalah serupa praktek penerapan etika bisnis yang paling sering kita jumpai pada
umunya diwujudkan dalam bentuk buku saku “code ofconducts” atau kode etik dimasing-
masing perusahaan. Hal ini barulahmerupakan tahap awal dari praktek etika bisnis yakni
mengkodifikasi-kannilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis bersama-sama
corporate-culture atau budaya perusahaan, kedalam suatu bentuk pernyataan tertulis
dariperusahaan untuk dilakukan dan tidak dilakukan oleh manajemen dankaryawan
dalam melakukan kegiatan bisnis.
Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika perusahaan akanselalu
menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang
karena :
 Akan dapat mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan
terjadinyafriksi baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.
 Akan dapat meningkatkan motivasi pekerja.
 Akan melindungi prinsip kebebasan ber-niaga
 Akan meningkatkan keunggulan bersaing.
Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka
nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkankedalam manajemen
korporasi yakni dengan cara :
1) Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)
2) Memperkuat sistem pengawasan
3) Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terusmenerus.

C. Etika Bisnis didalam Islam


1. Definisi Etika Bisnis Islam
Secara sederhana mempelajari etika dalam bisnis berarti mempejari tentang mana
yang baik/buruk, benar/salah dalam dunia bisnis berdasarkan kepada prinsip
moralitas. Kajian etika bisnis terkadang merujuk kepada menegemen ethis atau
organizational ethis. Etika bisnis dapat berarti pemikiran atau refleksi tentang

5
moralitas dalam ekonomi dan bisnis. Moralitas di sisni, sebagaimana disinggung di
atas berarti: aspek baik/buruk, terpuji/tercela, benar/salah, wajar/tidak wajar,
pantas/tidak pantas dari perilaku manusia. Kemudian dalam kajian etika bisnis Islam
ditambah dengan halal-haram.
2. Konsep al-Qur’an dan al-Hadist tentang Bisnis
Sebagaimana di ketahui bahwa al-Qur’an adalah sumber nilai sumber dari segala
sumber untuk pegangan hidup umat Islam. Maka terkait itu, alQur’an telah
membicarakan bisnis, sekaligus merupakan bukti bahwa Islam memberikan perhatian
terhadap bisnis sebagai prata sosial. Bahkan al-Qur’an juga memotivasi usaha
komersial dan perdagangan dengan cara memberikan keberanian atau semangat untuk
berwiraswasta.
Bisnis dalam al-Qur’an dijelaskan melalui kata tijarah, yang mencakup dua
makna, yaitu: pertama, perniagaan secara umum yang mencakup perniagaan antara
manusia dengan Allah. Ketika seseorang memilih petunjuk dari Allah, mencintai
Allah dan Rasul-Nya, berjuang di jalan-Nya dengan harta dan jiwa, membaca kitab
Allah, mendirikan sholat, menafkahkan sebagian rezekinya, maka itu adalah sebaik-
baiknya perniagaan antara manusia dengan Allah. Dalam salah satu ayat al-Qur’an
dijelaskan bahwa ketika seseorang membeli petunjuk Allah dengan keesaan, maka ia
termasuk
seseorang yang beruntung.
Hadis Ahmad yang pertama menyatakan: ″Yang terbaik adalah usaha seseorang
dengan tangannya dan jual beli, ″sedang hadis kedua menyatakan bahwa: Yang
paling utama adalah jual beli dan usaha seseorang dengan tangannya.″ Ini tidak
berarti urutan pertama adalah usaha seseorang dengan tangannya, sedang urutan
kedua adalah jual beli, atau sebaliknya, tetapi menunjukkan keduanya saling
berkaitan agar dapat mencapai yang terbaik dalam melakukan usaha atau bisnis
dibutuhkan keterampilan dan pikiran yang kreatif dan inovatif.
3. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis Islam
Untuk membangun kultur bisnis yang sehat, idealnya dimulai dari perumusan
etika yang digunakan sebagai norma perilaku sebelum atutan (hukum). Aturan etika
tersebut di wujudakan dalam bentuk aturan hukum. Karena itu, etika bisnis secara

6
umum, menurut Suarny Arman dikutip Abdul Aziz, harus berdasarkan prinsip-prinsip
sebagai berkut:
a) Prinsip Otonomi
Yaitu kemampuan untuk mengambil keputusan dan bertindak
berdasarkan keselarasan tentang apa yang baik untuk dilakukan dan
bertanggung jawab atas keputusan yang diambil.
b) Prinsip Kejujuran
Kejujuran adalah merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis, kejujuran
dalam pelaksanaan kontrol terhadap konsumen, hubungan kerja dan
sebagainya.
c) Prinsip keadilan
Setiap seseorang dalam berbisnis diperlakukan sesuai dengan haknya
masing-masing dan tidak boleh ada yang dirugikan
d) Prinsip Saling menguntungkan
e) Prinsip integritas moral
Yaitu merupakan dasar dalam berbisnis, harus menjaga nama baik
perusahaan tetap percaya dan merupakan perusahaan terbaik.
Demikian pula dalam Islam, etika bisnis Islam harus berdasarkan pada
prinsip-prinsip dasar yang berlandasan pada al-Qur’an dan al-Hadis, sehingga
dapat diukur dengan aspek dasarnya yang meliputi:
1) Barometer Ketaqwaan Seseorang. Allah berfirman dalam Q.S.
alBaqarah[2]: 188.
2) Mendatangkan keberkahan. Allah SWT. berfirman dalam Q.S. Al-A’raf
[7]: 96
Harta yang diperoleh dengan cara yang halal dan baik akan
mendatangkan keberkahan pada harta tersebut, sehingga pemanfaatan
harta dapat lebih maksimal bagi dirinya maupun bagin orang lain
3) Mendapatkan derajat Seperti Para Nabi, Shiddiqin & Shuhada Rasulullah
SAW

7
4) Berbisis merupakan sarana Ibadah Kepada Allah SWT. Banyak ayat yang
menggarbarkan bahwa aktivitas bisnis merupakan sarana ibadah.7

7
Ghafur, A. (2018). Etika Bisnis dalam Perspektif Islam. Iqtishodiyah: Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Islam, 4(1). Hlm 54

8
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Bisnis dan etika tidak harus dipandang sebagai dua hal yang bertentangan, karna, bisnis
merupakan simbol dari urusan duniawi juga dianggap sebagai integral dari hal yang bersifat
investasi akhirat. maka bisnis dengan sendirinya harus sejalan dengan kaidah-kiadah moral yang
berlandasan keimanan kepada akhirat. Di dalam persaingan dunia usaha yang sangat ketat ini,
etika bisnis merupakan sebuah harga mati, yang tidak dapat ditawar lagi. Dalam zaman
keterbukaan dan luasnya informasi saat ini, baik-buruknya sebuah dunia usaha dapat tersebar
dengan cepat dan luas. Memposisikan karyawan, konsumen, pemasok, pemodal dan masyarakat
umum secara etis dan jujur adalah satusatunya cara supaya dapat bertahan di dalam dunia bisnis
saat ini. Ketatnya persaingan bisnis menyebabkan beberapa pelaku bisnisnya kurang
memperhatikan etika dalam bisnis.
Perlu adanya sadar diri didalam hati para karyawan didalam perusahaan yang ingin
menerapkan etika di dalam bisnis agar tidak adanya kecurangan atau kebohongan yang terjadi
pada perusahaan itu nantinya dan perlu diterapkannya sanksi atau hukuman yang berat apabila
ada salah satu pegawai yang melanggarnya, sehingga etika di dalam bisnis pun dapat berjalan
dengan baik
dan lancer di perusahaan tersebut.
SARAN
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini tetapi
kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih
minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan ke depannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ghafur, A. (2018). Etika Bisnis dalam Perspektif Islam. Iqtishodiyah: Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Islam, 4(1).

Hasoloan, A. (2018). Peranan etika bisnis dalam perusahaan bisnis. Warta Dharmawangsa, (57).

Nawatmi, S. (2010). Etika bisnis dalam perspektif Islam. Fokus Ekonomi, 9(1), 24402.

Putritama, A. (2018). Penerapan Etika Bisnis Islam dalam Industri Perbankan Syariah. Nominal:
Barometer Riset Akuntansi Dan Manajemen, 7(1), 1-20.

10

Anda mungkin juga menyukai