Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Akhlak Bisnis Dan
Profesi Dan Dipresentasikan Secara Daring
Dosen pembimbing:
2020/2021
KATA PENGANTAR
Akhir kata, sebagai karya Akhlak Bisnis dan Profesi yang baik tentunya
memerlukan sebuah cela untuk menyempurnakan materi kedepan, untuk itu kami
dengan segala kerendahan hati menerima masukan demi maksud diatas demi
pringatan dan penyempurnaan dalam makalah dan pembelajaran.
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ............................................................................................. 15
B. Saran ....................................................................................................... 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak faktor yang mempengaruhi dan menentukan kegiatan
bisnis. Sebagai kegiatan sosial, bisnis dengan banyak cara terjalin dengan
komplesiktas masyarakat modern. Dalam kegiatan berbisnis, mengejar
laba adalah hal yang wajar, asalkan dalam pencapaiannya tidak merugikan
banyak pihak. Jadi, dalam mencapai tujuan dalam berbisnis ada
batasannya. Kepentingan dan hak-hak orang lain perlu diperhatikan.
Perilaku etis dalam berbisnis adalah sesuatu yang penting dalam
kelangsungan hidup bisnis tersebut. Bisnis yang tidak etis akan merugikan
bisnis itu sendiri terutama jika dilihat dari perspektif jangka panjang.
Bisnis yang baik bukan hanya menguntungkan, tetapi bisnis yang baik
adalah selain bisnis tersebut menguntungkan bisnis itu jugabaik secara
moral. Perilaku yang baik, juga dalam konteks bisnis, merupakan perilaku
yang sesuai dengan nilai-nilai moral.
Bisnis juga terikat dengan hukum. Dalam praktek hukum, banyak
masalah timbul yang berhubugan dengan bisnis, baik pada taraf nasional
maupun taraf internasional. Walaupun terdapat hubungan yang erat antara
norma hukum dengan norma etika, namun norma itu tidaklah sama.
Ketinggalan hukum, dibandingkan etika tidak terbatas pada masalah-
masalah baru, misalnya masalah yang disebabkan oleh perkembangan
teknologi.
Tanpa disadari, kasus pelanggaran etika bisnis merupakan hal yang
biasa dan wajar dimasa kini. Secara tidak sadar, kita sebenarnya
menyaksikan banyak pelanggaran etika dalam berbisnis di Indonesia.
Banyak hal yang berhubungan dengan pelanggaran etika bisnis yang
sering dilakukan oleh para pembisnis yag tidak bertanggung jawab di
Indonesia. Berbagai hal tersebut merukan bentuk dari persaingan yang
tidak sehat oleh para pembisnis yang ingin menguasai pasar. Selain untuk
menguasai pasar, terdapat faktor lain yang juga mempengaruhi para
pembisnis untuk melakukan pelanggaran akhlak berbisnis, antara lain
memperluas pasar dan memperoleh keuntungan yang maksimal. Ketiga
faktor tersebut merupakan alasan yang umum untuk para pembisnis
melanggar etika dengan berbagai cara. Jadi, dari faktor tersebut sangat
pentingnya kita mempelajari akhlak atau etika bisnis dan profesi yang akan
kami bahas dalam makalah ini.
1
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Etika Bisnis Dan Profesi.
2. Konsep Etika Bisnis Islam.
3. Fungsi Akhlak/ Etika Bisnis dan Profesi dalam Islam.
4. Dasar Akhlak/Etika Bisnis Dan Profesi Di Dalam Perbankan Syariah.
5. Bentuk etika bisnis dalam perbankan syariah.
6. Keterkaitan Akhlak dengan Bisnis.
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui apa itu etika bisnis dan profesi.
2. Mengetahui konsep etika bisnis islam.
3. Mengetahui fungsi akhlak/ etika bisnis dan profesi dalam islam.
4. Mengetahui dasar akhlak/etika bisnis dan profesi di dalam perbankan
syariah.
5. Mengetahui bentuk etika bisnis dalam perbankan syariah.
6. Mengetahui keterkaitan akhlak dengan bisnis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Mukhtar Samad, Etika Bisnis Syariah (berbisnis sesuai dengan moral
Islam), Yogyakarta, (Sunrise Art : 2016), hal.7
2
Fakhry Zamzam dan Havis Aravik, Etika Bisnis Islam (Seni Berbisnis
Keberkahan), Yogyakarta, (Deepublish : 2020), hal. 1
3
2. A commercial or industrial establishment (pendirian perdagangan atau
perindustrian).
Sedangkan secara bahasa Bisnis merupakan suatu aktivitas yang
dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang untuk menyediakan barang
dan jasa dengan tujuan memperoleh keuntungan. Orang yang berusaha
menggunakan waktunya dengan menanggung risiko dalam menjalankan
kegiatan bisnis biasa disebut entrepreneur.
ظ ي ٍى ٍ ُ ك ن َ ع َ ه َ ٰى ُخ ه
ِ َق ع َ َّ َ ِ َو إ
Artinya : “Sesungguhnya engkau (Muhammad) memiliki akhlak yang
mulia”.
4
kepada ketentuan dari ajaran agama, bukan berdasarkan pikiran atau
perasaan manusia yang berbeda-beda.3
Etika bisnis merupakan ilmu yang dibutuhkan banyak pihak tetapi masih
bersifat problematika dari sisi metodologis. Ilmu ini dibutuhkan untuk
mengubah performen dunia bisnis yang dipenuhi oleh praktik-praktik mal-
bisnis. Yang dimaksud praktik mal-bisnis adalah mencakup baik business
Crimes maupun business tort, yakni business Crimes sebagai perbuatan
bisnis yang melanggar hukum (pidana) atau business tort sebagai
perbuatan bisnis yang melanggar etika.
3
Ibid, Mukhtar Samad, hal. 9
4
Kurnali, kapita selekta pendidikan, (Yogyakarta: Deepublish, 2012), hal.
86
5
berperilaku, dan berelasi guna mencapai tujuan-tujuan bisnis dengan
selamat.
5
Ibid, Fakhry Zamzam dan Havis Aravik,hal. 7
6
ُ ْ ط ِم َو ت ُد ْ ن ُىا ب ِ َه ا إ ِ ن َ ى ان
ح ك َّ ا ِو ِ َو ََل ت َأ ْك ُ ه ُىا أ َ ْي َى ا ن َ ك ُ ْى ب َ يْ ُ َ ك ُ ْى ب ِ انْ ب َ ا
ٌَ اْل ث ْ ِى َو أ ََ ْ ت ُ ْى ت َعْ ه َ ًُ ى
ِ ْ ِ اس ب ِ َّ ُ نِ ت َأ ْك ُ ه ُىا ف َ ِس ي ق ً ا ِي ٍْ أ َ ْي َى ا ِل ان
Seorang bisnis syariah harus memiliki beberapa hal berikut ini :
a. Memiliki pemahaman terhadap bisnis yang halal dan haram.
b. Selalu berpihak pada nilai-nilai rohaniah
c. Praktik bisnis sesuai syariah yang benar
d. Berorientasi pada ibadah kepada Allah SWT.
Berbagai buku etika bisnis dan dimensi moral dalam ilmu ekonomi
semakin banyak bermunculan. Contoh kecil, kesadaran itu terlihat pada
sikap para ekonom kapitalis Barat yang telah merasakan implikasi
keburukan strategi spekulasi yang amat riskan- mengusulkan untuk
membuat kebijakan dalam memerangi spekulasi. Prof. Lerner dalam buku
“Economics of Control” , mengemukakan bahwa kejahatan spekulasi
yang agressif, paling baik bila dicegah dengan kontra spekulasi.
7
akad ( perikatan ) dan juga bagi masyarakat dan lingkungannya. 6.
Perintah ini sesuai dengan Firman Allah SWT, Q.S. Al-Ahzaab :70
6
Ekawati Rahayu Ningsih, Studi Eksplorasi Penerapan Etika Bisnis Pada
Perbankan Syari’ah di Indonesia, (Kudus: IQTISHADIA, 2017), hal.10
8
إ ِ َ َّ ا َخ ه َ ق ْ ُ َا ك ُ ْى ِي ٍْ ذ َكَ ٍس َو أ َُ ْ ث َ ٰى َو َج ع َ ه ْ ُ َا ك ُ ْى ش ُ ع ُ ى ب ًا َو ق َ ب َ ا ئ ِ َم اس ُ َّ ُ ي َ ا أ َي ُّ َه ا ان
أ َكْ َس َي ك ُ ْى ِع ُْ د َ َّللاَّ ِ أ َت ْ ق َ ا ك ُ ْى ۚ إ ِ ٌَّ َّللاَّ َ عَ ه ِ ي ىٌ َخ ب ِ ي ٌس ٌَّ ِ از ف ُىا ۚ إ
َ َ ن ِ ت َع
Artinya : “Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan
kamu dari seorang laki – laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku – suku supaya
kamu saling kenal mengenal.”
9
1. Etika bisnis berupaya mencari cara untuk menyelaraskan dan
menyerasikan berbagai kepentingan dalam dunia bisnis.
2. Etika bisnis mempunyai peran untuk melakukan perubahan dan
kesadaran bagi masyarakat tentang bisnis, terutama bisnis Islam.
3. Etika bisnis Islam berperan memberikan suatu solusi terhadap
berbagai persoalan bisnis modern yang semakin jauh dari nilai-nilai
etika.7
7
Iwan Aprianto, dkk, Etika dan Konsep Manajemen Bisnis Islam,
(Yogyakarta: Deepublish, 2012),hal 7
10
lain-lain. Nasihat yang objektif adalah seorang bankir harus dapat bersikap
objektif, tidak memihak, jujur terhadap nasabah dan dapat memilih produk
atau jasa yang paling tepat bagi nasabahnya, artinya tidak memaksakan
nasabah untuk membeli apa saja yang ditawarkan oleh bankir tanpa
mempertimbangkan kondisi dan status nasabah.8
Bankir juga harus menjaga agar mekanisme arus surat-surat
berharga (flow of documents) dapat berjalan lancar dan menindak
jika,terjadi permainan yang curang dalam pengelolaan arus dokumen
berharga tersebut di dalam bank.
Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa disini pimpinan bank
syariah harus lebih mengutamakan kepentingan masyarakat luas dari pada
kepentingan bank atau pribadi. Para pemegang saham pun harus
mengetahui bahwa semua keputusan rapat pemegang saham harus sesuai
dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
Dan apabila ada kebijakan-kebijakan yang menyimpang dari
anggaran dasar maka harus disetujui secara bersama. Selain itu para
pemegang saham juga harus menyadari bahwa bisnis perbankan bukan
bisnis untuk memperoleh atau mencari keuntungan semata, tapi bisnis
perbankan lebih mengutamakan kepentingan social ekonomi masyarakat
banyak.
Bisnis perbankan adalah bisnis yang terikat dalam suatu system
moneter dalam Negara tertentu dan tinggi tingkat keterikatannya dengan
lembaga perbankan atau lembaga keuangan secara keseluruhan maupun
dengan kehidupan perekonomian Negara tersebut.
Dengan demikian, bila salah satu bisnis perbankan tidak patuh
terhadap standar etika perbankan, maka seluruh lembaga perbankan atau
lembaga keuangan lainnya juga terkena dampaknya.
8
Ibid, Ekawati Rahayu Ningsih, hal.12
11
Bentuk Etika dan kewajibannya sehubungan dengan tugas di
lingkungan perbankan untuk setiap petugas bank, bankir maupun
pimpinan sebagai berikut :
12
m. Bank juga harus memberikan nasihat yang obyektif, tidak memihak
dan tidak mengikat bagi para nasabahnya. Sebab, nasabah yang datang
ke bank adakalanya penuh suasana serba tidak pasti, jenis jasa apa
yang sebaiknya akan dipilihnya. Oleh karenanya, bank harus dapat
menampilkan beberapa pilihan produk / jasa bank bagi para
nasabahnya.
Salah satu hal yang harus dihindari antara bankir dan nasabah adalah
menghindari adanya hubungan pribadi sehingga dapat menjurus ke arah
hubungan yang kurang sehat misalkan, bankir memberikan kemudahan-
kemudahan bagi seseorang nasabah dikarenakan adanya upeti atau gift
dan sejenisnya. Karena hal ini akan merugikan nasabah lain yang
berperilaku wajar dalam hubungan kerjanya dengan bank.
13
Etika bisnis dalam perusahaan dapat membentuk, nilai, norma dan
perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang
adil dan sehat dengan pelanggan/ mitra kerja, pemegang saham, dan
masyarakat.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Didalam persaingan didunia bisnis yang sangat ketat, etika bisnis
merupakan sebuah harga mati, yang tidak dapat ditawar lagi. Dalam zaman
keterbukaan dan luasnya infomasi, baik buruknya sebuah bisnis dapat
tersebar secara cepat dan luas. Memposisikan karyawan, konsumen,
pemasok, pemodal, dan masyarakat umum secaraetis dan jujur adalah
salah satu cara supaya dapat bertahan didalam dunia bisnis saat ini
Ketatnya persaingan bisnis menyebabkan beberapa pelaku bisnis
kurang perhatian terhadap etika dalam berbisnis. Etika bisnis
mempengaruhi kepercayaan dari masing-masing elemen dalam lingkaran
bisnis. Pemasok, perusahaan, dan konsumen adalah elemen yang saling
mempengaruhi. Masing-masig elemen yang saling mempengaruhi.
Masing-masing elemen harus menjaga etika, sehingga kepercayaan yang
menjadi prinsip kerja dapat terjaga dengan baik.
Etika bisnis ini dilakukan dengan berbagai aspek. Saling menjaga
kepercayaan dalam kerjasama akan berpengaruh besar terhadap reputasi
perusahaan baik dalam lingkup mikro maupun makro. Hal ini tidak akan
memberikan keuntungan dengan segera, namun ini adalah wujud investasi
jangka panjang bagi seluruh elemen dalam lingkaran bisnis. Oleh karena
itu, etika dalam berbisnis sangatlah penting dan tentunya dalam bidang
profesi masing-masing.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
karena keterbatasan dan sumber yang didapat, untuk itu penukis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kedepannya makalah ini
jauh lebih sempurna.
15
DAFTAR PUSTAKA
Samad, Mukhtar, 2016, Etika Bisnis Syariah berbisnis sesuai dengan moral Islam,
Yogyakarta: Sunrise Art.
Ningsih, Ekawati Rahayu, 2017, Studi Eksplorasi Penerapan Etika Bisnis Pada
Perbankan Syari’ah di Indonesia, Kudus: IQTISHADIA.
Aprianto, Iwan, dkk, 2012, Etika dan Konsep Manajemen Bisnis Islam,
Yogyakarta: Deepublish.