Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TAHAPAN STUDY KELAYAKAN BISNIS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu

Mata Kuliah Study Kelayakan Bisnis

Dosen Pengampu : Moh.Arif Fauzan,M.M.

Oleh :

Muchamad Mujib (2005036079)

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Sistem Informasi Teknologi
Bank Syariah dengan tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada junjungan
kita nabi Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak di yaumul qiyamah, aamiin.
Penulisan makalah yang berjudul “Tahapan Study Kelayakan Bisnis” dapat
diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Kami berharap agar pembaca mendapatkan sudut
pandang baru setelah membaca makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Moh Ari Fauzan
selaku dosen mata kuliah studi kelayakan bisnis yang telah memberikan tugas ini, sehingga dapat
menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan studi yang kami tekuni.
Kami sebagai penulis menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan,
terutama pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi
penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, saya memohon
maaf.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Semarang, 11 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2
A. Pengertian Study Kelayakan Bisnis......................................................................................2
B. Aspek-Aspek Study Kelayakan Bisnis.................................................................................3
C. Tahapan Study Kelayakan Bisnis.........................................................................................4
D. Tujuan Study Kelayakan Bisnis............................................................................................5
BAB III PENUTUP........................................................................................................................7
A. Kesimpulan...........................................................................................................................7
B. Saran.....................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................8

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Studi kelayakan bisnis merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk
menentukan apakah suatu bisnis layak atau tidak untuk dilaksanakan atau dijalankan.
Pada tahap studi kelayakan bisnis, biasanya dilaksanakan kegiatan berupa identifikasi
masalah, peluang, menentukan tujuan, menggambarkan bagaimana situasi bisnis dan
menilai berbagai manfaat yang akan dihasilkan dari kegiatan bisnis yang telah
direncanakan.
Kegiatan studi kelayakan bisnis juga akan menganalisa berbagai aspek yang
terkait dalam proses pelaksanaan bisnis. Kegiatan analisa pada studi kelayakan bisnis
juga memiliki tujuan seperti mengurangi risiko kerugian, memudahkan perencanaan
bisnis, memudahkan pelaksanaan pekerjaan, memudahkan pengawasan dan juga
memudahkan pengendalian. Dengan melakukan analisa kelayakan bisnis dari awal bisnis
direncanakan, maka harapannya sebagai pebisnis menentukan model bisnis yang paling
tepat. Konsep dan model bisnis yang tidak teruji lebih mudah gagalnya dibandingkan
dengan bisnis yang sudah menjalankan studi kelayakan bisnis.
Studi kelayakan bisnis penting dilakukan karena membantu pengusaha dalam
meminimalkan risiko bisnis dan memastikan bahwa bisnis yang akan dijalankan memiliki
prospek yang baik di masa depan. Dengan melakukan studi kelayakan bisnis, pengusaha
dapat membuat keputusan yang lebih baik dan menghindari kerugian besar yang dapat
terjadi akibat keputusan yang kurang tepat dalam berbisnis. Selain itu, studi kelayakan
bisnis juga dapat membantu pengusaha dalam menyusun rencana bisnis yang lebih baik
dan realistis.
B. Rumusan Masalah
1) Apa Pengertian dari Study Kelayakan Bisnis
2) Bagaimana Aspek-Aspek Study Kelayakan Bisnis
3) Bagaimana Tahapan Study Kelayakan Bisnis
4) Apa Tujuan Study Kelayakan Bisnis
C. Tujuan Penulisan
1) Untuk Mengetahui Pengertian dari Study Kelayakan Bisnis
2) Untuk Mengetahui Aspek-Aspek Study Kelayakan Bisnis
3) Untuk Mengetahui Tahapan Study Kelayakan Bisnis
4) Untuk Mengetahui Tujuan Study Kelayakan Bisnis

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Study Kelayakan Bisnis


Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam
tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak
atau tidak usaha tersebut dijalankan. Mempelajari secara mendalam artinya meneliti
secara sungguh-sungguh data dan informasi yang ada, kemudian diukur, dihitung, dan
dianalisis hasil penelitian tersebut dengan menggunakan metode-metode tertentu.
Penelitian yang dilakukan terhadap usaha yang akan dijalankan dengan ukuran tertentu,
sehingga diperoleh hasil maksimal dari penelitian tersebut.
Kelayakan artinya penelitian yang dilakukan secara mendalam tersebut dilakukan
untuk menentukan apakah usaha yang akan dijalankan akan memberikan manfaat yang
lebih besar dibandingkan dengan biaya yang akan dikeluarkan. Dengan kata lain,
kelayakan dapat diartikan bahwa usaha yang dijalankan akan memberikan keuntungan
finansial dan nonfinansial sesuai dengan tujuan yang mereka inginkan. Layak disini
diartikan juga akan memberikan keuntungan tidak hanya bagi perusahaan yang
menjalankannya, tetapi juga bagi investor, kreditor, pemerintah dan masyarakat luas.
Adapun pengertian bisnis adalah usaha yang dijalankan uang tujuan utamanya
untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan yang dimaksud dalam perusahaan bisnis
adalah keuntungan finansial. Namun dalam praktiknya perusahaan nonprofit pun perlu
dilakukan studi kelayakan bisnis karena keuntungan yang diperoleh tidak hanya dalam
bentuk finansial akan tetapi, juga nonfinansial. Jadi dengan dilakukannya studi kelayakan
bisnis akan dapat memberikan gambaran apakah usaha atau bisnis yang diteliti layak atau
tidak untuk dijalankan.
Kelayakan suatu usaha dapat dilihat dari berbagai aspek. Setiap aspek untuk dapat
dikatakan layak harus memiliki suatu standar nilai tertentu, namun keputusan penilaian
tak hanya dilakukan pada salah satu aspek saja. Penilaian untuk menentukan kelayakan
harus didasarkan kepada seluruh aspek yang akan dinilai nantinya.
Aspek-aspek yang dinilai dalam studi kelayakan bisnis meliputi aspek hukum,
aspek pasar dan pemasaran, aspek keuangan, aspek teknis/operasional, aspek manajemen
dan organisasi, aspek ekonomi dan sosial, serta aspek dampak lingkungan. Untuk menilai
semua aspek ini perlu dibentuk semacam tim yang terdiri dari orang-orang yang berasal
dari bebagai bidang keahlian.
Selanjutnya pengertian Studi Kelayakan Bisnis menurut Kasmir dan Jakfar (2003)
adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau
usaha yang akan dijalankan, untuk menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis
dijalankan.1
1
Ichsan, R. N., SE, M., Lukman Nasution, S. E. I., & Sarman Sinaga, S. E. (2019). Studi kelayakan
bisnis= Business feasibility study. Medan : CV. Sentosa Deli Mandiri, hlm. 3

2
Jadi pengertian studi kelayakan bisnis adalah penelitian yang menyangkut
berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan
pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan
keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan
hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat
dikerjakan atau ditunda dan bahkan tidak dijalankan.
B. Aspek-Aspek Study Kelayakan Bisnis
Berikut ini aspek-aspek yang harus diteliti dalam suatu Studi Kelayakan Bisnis, yaitu :2
1) Aspek Hukum
Menyangkut semua legalitas rencana bisnis yang akan kita laksanakan yang meliputi
ketentuan hukum yang berlaku diantaranya :
a) Izin Lokasi
- Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk badan 
hukum lainnya.
b) NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
c) Surat tanda daftar perusahaan
d) Surat izin tempat usaha dari pemda setempat
e) Surat tanda rekanan dari pemda setempat
f) SIUP setempat
2) Aspek Sosial Ekonomi dan Budaya
Menyangkut dampak yang diberikan kepada masyarakat sekitar karena adanya suatu
kegiatan usaha tersebut, diantaranya:
a) Dari sisi budaya, apa dampak keberadaan bisnis kita terhadap kehidupan
masyarakat, kebiasaan adat setempat, dan lain-lain.
b) Dari sudut ekonomi, seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita
penduduk, apakah proyek dapat mengubah atau justru mengurangi income per
capita penduduk setempat, pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja
setempat atau UMR.
c) Dan dari segi sosial, apakah dengan adanya bisnis kita, menjadi semakin ramai,
lalu lintas semakin lancar, adanya jalur komunikasi, penerangan listrik dan
lainnya, pendidikan masyarakat setempat dan untuk mendapatkan itu semua
adalah dengan wawancara, kuesioner, dokumen, dan lain-lain. Untuk melihat
apakah suatu proyek layak atau tidak dilakukan dengan membandingkan
keinginan investor atau pihak yang terkait dengan sumber data yang terkumpul.
3) Aspek Pasar dan Pemasaran
menyangkut apakah ada peluang pasar untuk produk yang akan dihasilkan oleh
kegiatan usaha kita, dengan melihat hal-hal berikut :
a) Potensi pasar
b) Jumlah konsumen potensial, konsumen yang mempunyai keinginan atau hasrat
untuk membeli.
c) Tentang perkembangan/pertumbuhan penduduk
2
Ibrahim Yacob, 2003. H. M. Studi Kelayakan Bisnis, edisi revisi. Jakarta : PT. Rineka Cipata., hlm. 17

3
d) Daya beli, kemampuan konsumen dalam rangka membeli barang mencakup
tentang perilaku, kebiasaan, preferensi konsumen, kecenderungan permintaan
masa lalu, dll.
e) Pemasaran, menyangkut tentang starategi yang digunakan untuk meraih sebagian
pasar potensial atau pelung pasar atau seberapa besar pengaruh strategi tersebut
dalam meraih besarnya market share.
4) Aspek Teknis dan Teknologi
Menyangkut pemilihan lokasi, alat-alat yang sesuai dengan hasil yang diinginkan, lay
out, dan pemilihan teknologi yang sesuai.
5) Aspek Manajemen
Menyangkut pembangunan dan operasional.
6) Aspek Keuangan
Menyangkut sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya
dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan.
C. Tahapan Study Kelayakan Bisnis
1) Penemuan Ide
Agar dapat menghasilkan ide proyek yang dapat menghasilak produk laku untuk
dijual dan menguntungkan diperlukan penelitian yang terorganisasi dengan baik serta
dukungan sumber daya yang memadai. Jika ide proyek lebih dari satu, dipilih dengan
memperhatikan:3
a) Ide proyek sesuai dengan kata hatinya
b) Pengambil keputusan mampu melibatkan diri dalam hal-hal yang sifatnya teknis
c) Keyakinan akan kemampuan proyek menghasilkan laba.
2) Tahap Penelitian
Setelah ide proyek terpilih, dilakukan penelitian yang lebih mendalam dengan
metode ilmiah:
a) Mengumpulkan data
b) Mengolah data
c) Menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data
d) Menyimpulkan hasil
e) Membuat laporan hasil.
3) Tahap Evaluasi
Evaluasi yaitu membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih standar atau
kriteria yang bersifat kuantitatif atau kualitatif. Ada 3 macam evaluasi:
a) Mengevaluasi usaha proyek yang akan didirikan

3
Umar, Husein. 2001. Studi Kelayakan Bisnis Edisi 3 Revisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, hlm. 32

4
b) Mengevaluasi proyek yang akan dibangun
c) Mengevaluasi bisnis yang sudah dioperasionalkan secara rutin. Dalam evaluasi
bisnis yang akan dibandingkan adalah seluruh ongkos yang akan ditimbulkan oleh
usulan bisnis serta manfaat atau benefit yang akan diperkirakan akan diperoleh.
4) Tahap Pengurutan Usulan yang Layak
Jika terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis yang dianggap layak, perlu
dilakukan pemilihan rencana bisnis yang mempunyai skor tertinggi jika dibanding
usulan lain berdasar kriteria penilaian yang telah ditentukan.
5) Tahap Rencana Pelaksanaan
Setelah rencana bisnis dipilih perlu dibuat rencana kerja pelaksanaan
pembangunan proyek. Mulai dari penentuan jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi
tenaga perencana, ketersediaan dana dan sumber daya lain serta kesiapan manajemen.
6) Tahap Pelaksanaan
Dalam realisasi pembangunan proyek diperlukan manajemen proyek. Setelah
proyek selesai dikerjakan tahap selanjutnya adalah melaksanakan operasional bisnis
secara rutin. Agar selalu bekerja secaa efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan
laba perusahaan, dalam operasional perlu kajian-kajian untuk mengevaluasi bisnis
dari fungsi keuangan, pemasaran, produksi dan operasi.
D. Tujuan Study Kelayakan Bisnis
Ada lima tujuan yang menyebabkan mengapa sebelum suatu usaha atau proyek
dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan, yaitu sebagai berikut :4
1) Menghindari Risiko Kerugian
Studi kelayakan perlu dilakukan untuk mengatasi risiko kerugian di masa yang
akan datang karena adanya suatu ketidakpastian di masa yang akan datang. Kondisi
ini ada yang dapat diramalkan akan terjadi atau memang dengan sendirinya terjadi
tanpa dapat diramalkan. Dalam hal ini, fungsi studi kelayakan adalah untuk
meminimalkan risiko yang tidak kita inginkan, baik risiko yang dapat kita kendalikan
maupun yang tidak dapat di kendalikan.
2) Memudahkan Perencanaan
Jika kita sudah dapat meramalkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang,
maka akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaan dan hal-hal apa saja
yang perlu direncanakan. Perencanaan meliputi beberapa jumlah dana yang
diperlukan, kapan usaha atau proyek akan di jalankan, dimana lokasi proyek akan

4
Adnyana, I. M. (2020). STUDI KELAYAKAN BISNIS. Jakarta : Lembaga Penerbitan Universitas
Nasional, Hlm. 10

5
dibangun, siapa-siapa yang akan melaksanakannya, bagaimana cara menjalankannya,
berapa besar keuntungan yang akan diperoleh, serta bagaimana mengawasinya jika
terjadi penyimpangan. Dalam hal ini, perencanaan sudah mencakup pengaturan
jadwal pelaksanaan usaha, mulai dari usaha dijalankan sampai waktu tertentu.
3) Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan
Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat memudahkan
pelaksanaan bisnis. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis tersebut telah memiliki
pedoman yang harus dikerjakan. Kemudian pengerjaan usaha dapat dilakukan secara
sistematik, sehingga tepat sasaran dan sesuai dengan rencana yang sudah disusun.
Rencana yang sudah disusun dijadikan acuan dalam mengerjakan setiap tahap yang
sudah direncanakan.
4) Memudahkan Pengawasan
Dengan telah dilaksanakannya suatu usaha atau proyek sesuai dengan rencana
yang sudah disusun, maka akan memudahkan perusahaan untuk melakukan
pengawasan terhadap jalannya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar
pelaksanaan usaha tidak melenceng dari rencana yang telah disusun.
5) Memudahkan Pengendalian
Jika dalam pelaksanaan pekerjaan telah dilakukan pengawasan, maka apabila
terjadi suatu penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehinga akan dapat dilakukan
pengendalian atas penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian adalah untuk
mengembalikan pelaksanaan pekerjaan yang melenceng ke rel yang sesungguhnya,
sehingga pada akhirnya tujuan perusahaan akan tercapai.

6
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :
1) Pengertian studi kelayakan bisnis adalah proses evaluasi yang dilakukan untuk
menentukan apakah suatu usaha atau proyek layak untuk dilakukan atau tidak. Tujuan
dari studi kelayakan bisnis adalah untuk mengidentifikasi kemungkinan keberhasilan
atau kegagalan suatu proyek atau usaha, serta menentukan apakah proyek tersebut
dapat memberikan keuntungan yang diharapkan.
2) Aspek-aspek yang dinilai dalam studi kelayakan bisnis meliputi aspek hukum, aspek
pasar dan pemasaran, aspek keuangan, aspek teknis/operasional, aspek manajemen
dan organisasi, aspek ekonomi dan sosial, serta aspek dampak lingkungan.
3) Tahapan yang dilalui dalam study kelayakan bisnis yaitu dari Penemuan ide, tahapan
penelitian, tahap evaluasi, tahap pengurutan usulan yang layak, tahap rencana
pelaksana dan terakhir tahap pelaksanaan.
4) Tujuan dilakukannya study kelayakan bisnis ada 5 yaitu menghindari risiko kerugian,
memudahkan perencanaan, memudahkan pelaksanaan pekerjaan, memudahkan
pengawasan dan memudahkan pengendalian.
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini
tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan ke
depannya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Adnyana, I. M. (2020). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Lembaga Penerbitan Universitas


Nasional.
Ichsan, N. R., Nasution, L., & Sinaga, S. (2019). Studi kelayakan bisnis (Business feasibility study).
Medan: CV. Sentosa Deli Mandiri.
Umar, H. (2001). Studi Kelayakan Bisnis Edisi 3 Revisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Yacob, I. (2003). Studi Kelayakan Bisnis, edisi revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipata.

Anda mungkin juga menyukai