Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ASPEK-ASPEK STUDI KELAYAKAN BISNIS ISLAM

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi dan Kelayakan
Bisnis Islam

DOSEN PENGAMPU:
Saijun, SE. MM.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2:


Frissia Friszki Melati (501200506)
Neili Khoerun Ni’mah (501200501)
Reno Safrizal Putra (501200493)
Amalia Rahma Ramadhani (501200500)

KELAS:
5-E EKONOMI SYARIAH

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, Atas segala karunia nikmatnya sehingga


kelompok kami dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah
yang berjudul “Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis Islam” yang disusun dalam
rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Studi dan Kelayakan Bisnis Islam
yang diampu oleh Saijun, SE. MM.

Kelompok kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam


penyusunan makalah ini, baik dari segi EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), kosa
kata, tata bahasa, etika maupun isi. Meski telah disusun secara maksimal, namun
sebagai manusia biasa menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karenanya kelompok kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca sekalian.

Demikian apa yang bisa kelompok kami sampaikan, semoga amal dan
kebaikan yang telah diberikan, mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT,
akhir kata penulis berharap semoga hasil makalah yang sederhana ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Jambi, 5 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Perumusan masalah...............................................................................
C. Tujuan Penulisan...................................................................................
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Islam........................................... 3


B. Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis Islam...................................... 4

1. Aspek-aspek Umum Studi Kelayakan Bisnis.............................. 4


2. Aspek-aspek yang Tidak Dapat Dihilangkan dalam Kajian
Kelayakan ................................................................................... 5
3. Aspek-aspek Gagasan Kewirausahaan ....................................... 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................... 11
B. Saran.................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 1

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan dunia bisnis saat ini telah maju sangat pesat. Berbagai
bentuk bisnis dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Bisnis dapat pula
dilihat sebagai suatu peluang untuk memperoleh kesejahteraan yang lebih baik.
Rasulullah SAW juga berbisnis sebelum menjadi Nabi dan Rasul dan
merupakan seorang pebisnis yang sukses. Begitupun dengan para sahabat yang
berbisnis dan bisa memperoleh kesuksesan karena berbisnis.
Studi Kelayakan Bisnis sangat penting, khususnya investor yang memberi
dana investasi perusahaan, bank bertugas memberi kredit dan pemerintah
memfasilitasi dengan peraturan hukum dan undang-undang. Investor harus
tahu keuntungannya dalam berinvestasi, sedangkan bank harus tahu keamanan
terhadap kredit yang diberikan demi kelancaran untuk pengembaliannya.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan
ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan pertimbangan tertentu karena
didalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti
kelayakanya sehingga hasil dari pada studi tersebut digunakan untuk
memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau
ditunda atau bahkan dibatalkan.
Semua pasti ada risiko, maka dari itu sebelum melangkah perlu
pertimbangan dalam Studi Kelayakan Bisnis. Karena dalam studi kelayakan
terdapat berbagai aspek yang harus dikaji lebih dalam agar hasil dari studi
tersebut bisa digunakan untuk mengambil keputusan apakah bisnis tersebut
layak dikerjakan atau tidak.
Hal tersebut diatas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayak akan
melibatkan banyak tim dari berbahai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek
masing masing seperti ekonomi, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa
teknologi dan lain sebagainya. Dan studi kelayakan biasanya digolongkan
menjadi dua bagian yang berdasarkan pada orientasi yang di harapkan oleh
suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi

1
yang menitik beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi
tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik beratkan
suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan delaksanakan tanpa memikirkan nilai
atau keuntungan ekonomis.
Saat ini hampir setiap sektor usaha yang akan didirikan, dikembangkan dan
diperluas ataupun dilikuidasi selalu didahului dengan satu kegiatan yang
disebut studi kelayakan.
Kekeliruan dan kesalahan dalam menilai investasi akan menyebabkan
kerugian dan resiko yang besar. Penilaian Investasi termasuk dalam studi
kelayakan yang bertujuan untuk menghindari terjadinya keterlanjuran investasi
yang tidak menguntungkan karena usaha yang tidak layak/ feasible.
Studi Kelayakan Bisnis menuntut kita untuk mengaplikasikan beberapa
mata kuliah lain secara integral kedalam suatu kancah riset atau penelitian
secara ilmiah, khususnya dalam rangka meneliti kelayakan suatu proyek bisnis.
Jadi ada tujuan ganda dalam mempelajari mata kuliah ini, yaitu sisi teori dan
sisi prakteknya.

B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis
merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengertian studi kelayan bisnis syariah?


2. Bagaimana Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis Islam?

C. Tujuan Penulisan
Dari latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis
menyebutkan beberapa tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana pengertian studi kelayan bisnis syariah.
2. Untuk mengetahui bagaimana Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis
Islam.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Islam


Studi kelayakan usaha atau disebut juga analisis proyek bisnis adalah
penelitian tentang layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan
menguntungkan secara terus-menerus. Studi ini membahas berbagai konsep
dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis
agar memberikan manfaat ekonomis dan sosial sepanjang waktu. Dalam studi
ini, pertimbangan ekono mis dan teknis sangat penting karena akan dijadikan
dasar implementasi kegiatan usaha
Maksud layak atau tidak layak disini adalah perkiraan bahwa proyek yang
akan dapat atau tidak dapat menghasilkan keuntungan yang layak bila telah
dioperasionalkan. Menurut Soemitra (2015) bahwa studi kelayakan bisnis
adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu
kegiatan bisnis yang akan dijalankan , dalam rangka menentukan layak atau
tidaknya suatu bisnis atau usaha tersebut dijalankan.
Pengertian Studi Kelayakan Bisnis sendiri ada dua dari segi konvensional
atau secara umum dan dari segi syariah. Studi Kelayakan Bisnis secara umum
berarti suatu kegiatan yang dilakukan untuk menilai kelayakan investasi pada
suatu bisnis yang dijalankan untuk mengetahui bisnis tersebut layak atau tidak
untuk diteruskan.
Sedangkan Studi Kelayakan Bisnis Syariah ialah sebuah laporan penelitian
yang sistematis mengenai kelayakan bisnis tersebut layak atau tidak dengan
menggunakan analisis ilmiah dan untuk mengetahui halal haramnya usaha kita
berdasarkan syariat Islam. Laporan yang dibuat merupakan bentuk ikhtiar
manusia kepada Allah untuk memperoleh ridhonya. Selain untuk berikhtiar
laporan Studi Kelayakan Bisnis Syariah biasanya digunakan untuk mengetahui
keuntungan usaha agar usahanya lebih maju dan berkembang dan layak untuk
diteruskan.

3
B. Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis Islam
1. Aspek-aspek Umum Studi Kelayakan Bisnis
Secara umum, suatu pengerjaan proyek/usaha yang akan dilakukan
dianggap feasible (layak) apabila memenuhi kriteria berikut.
a. Proyek/usaha yang dikerjakan mampu memberikan manfaat yang
berarti kepada publik (masyarakat).
b. Proyek/usaha yang dikerjakan dianggap mampu berkembang
(expand) dan yang terpenting memiliki kondisi kontinuitas usaha
yang tinggi.
c. Proyek/usaha yang akan dikerjakan diperkirakan akan mampu
bertahan terhadap berbagai goncangan ekonomi (economic
fluctuation), baik karena faktor domestik maupun global.
d. Proyek/usaha yang dikerjakan tahan terhadap berbagai masalah
termasuk jika timbulnya krisis kepercayaan.
e. Proyek/usaha tersebut diharapkan bisa menampung lapangan
pekerjaan atau secara tidak langsung telah mencoba mengurangi
angka pengangguran (unemployment).
f. Proyek/usaha yang akan dilaksanakan diharapkan dapat
memberikan keuntungan yang wajar dan mampu mengembalikan
cicilan bunga beserta pokoknya secara tepat waktu.
g. Proyek/usaha yang sedang dilaksanakan searah dengan konsep
rencana pembangunan pemerintah, baik pemda maupun pusat.
h. Manajer yang membawahi pengerjaan proyek/usaha tersebut
adalah orang yang memiliki pengalaman dan pendidikan yang
cukup.
i. Manajer dan karyawan yang mengerjakan proyek/usaha memiliki
performance yang dapat dipertanggungjawabkan secara konsep
manajemen modern, seperti kedisiplinan, loyalitas, kejujuran, dan
keinginan untuk terus memperbaiki kesalahan.
j. Diharapkan proyek/usaha tersebut berkeinginan dalam jangka
panjang untuk menerapkan penggunaan teknologi modern untuk

4
mengantisipasi perkembangan teknologi yang dinamis dan
mengantisipasi munculnya para pesaing.
2. Aspek-aspek yang Tidak Dapat Dihilangkan dalam Kajian
Kelayakan
Menurut Husein Umar, ada dua aspek penting yang tidak bisa
dihilangkan dalam kajian kelayakan, yaitu sebagai berikut.
a. Aspek sumber daya manusia (SDM)
Kesuksesan suatu perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
sebuah proyek bisnis sangat bergantung pada SDM yang solid, yaitu
manajer dan timnya. Dalam hal membangun proyek bisnis,
ketersediaan SDM-nya, yaitu manajer proyek dan staf proyek,
sebaiknya dikaji secara cermat. Membangun sebuah tim yang efektif
merupakan kombinasi antara seni dan ilmu pengetahuan. Dalam
membangun sebuah tim yang efektif, tidak hanya harus diadakannya
pertimbangan pada keahlian teknis para manajer atau anggota tim,
tetapi juga pada peranan penting dan keselarasan mereka dalam
bekerja. b. Aspek teknis
Evaluasi aspek teknis mempelajari kebutuhan teknis proyek,
seperti penentuan kapasitas produk, jenis teknologi yang digunakan,
penggunaan peralatan, dan mesin serta lokasi usaha yang paling
menguntungkan.

3. Aspek-aspek Gagasan Kewirausahaan


Setiap gagasan kewirausahaan, baik produksi barang maupun
penyediaan jasa mempunyai aspek teknis yang harus dianalisis sebelum
usaha implementasi gagasan dilaksanakan. Menurut Rusdiana, ada
beberapa langkah penting dalam proses ini, yaitu sebagai berikut.
a. Identifikasi spesifikasi teknis penting
Evaluasi gagasan ventura baru dimulai dengan identifikasi
persyaratan teknis yang kritis terhadap pasar sehingga memenuhi
harapan dari pelanggan potensial. Persyaratan teknis yang paling
penting, yaitu:

5
1) desain fungsional produk dan daya tarik penampilannya;
2) fleksibilitas, memungkinkan adanya modifikasi ciri luar dari
produk untuk memenuhi permintaan konsumen atau
perubahan teknologi dan persaingan;
3) daya tahan bahan baku produk dapat diandalkan, kinerja
produk seperti yang diharapkan pada kondisi operasi normal;
4) keamanan produk, tidak menimbulkan bahaya pada kondisi
operasional daya guna yang bisa diterima;
5) kemudahan dan biaya pemeliharaan yang rendah;
6) standardisasi melalui dihilangkannya suku cadang yang tidak
perlu;
7) kemudahan untuk diproduksi dan diproses kemudian untuk
ditangani.
b. Pengembangan dan uji coba produk
Pengembangan dan uji coba produk termasuk juga studi rekayasa,
uji laboratorium, evaluasi bahan baku alternatif, serta fabrikasi model,
dan prototipe untuk uji lapangan. Untuk setiap tahap pengujian, hasil
negatif dan positif harus ditimbang dan dilakukan penyesuaian yang
diperlukan.
c. Aspek pemasaran
Untuk menganalisis aspek pemasaran, seorang wirausahawan harus
melakukan penelitian pemasaran dengan menggunakan sistem
informasi pemasaran yang memadai berdasarkan analisis dan prediksi
apakah bisnis yang akan dirintis atau dikembangkan memiliki peluang
pasar yang memadai atau tidak. Dalam analisis pasar, terdapat
beberapa komponen yang harus dianalisis dan dicermati, yaitu sebagai
berikut.
1) Kebutuhan dan keinginan konsumen, yaitu terpenuhinya
kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga peluang pasar
bisnis menjadi terbuka dan layak apabila dilihat dari
kebutuhan/ keinginan konsumen.

6
2) Segmentasi pasar, yaitu pengelompokan pelanggan dan
diidentifikasi, misalnya berdasarkan geografi, demografi, dan
sosial budaya.
3) Target, yaitu banyaknya konsumen yang dapat diraih.
4) Nilai tambah, yaitu nilai tambah produk dan jasa pada setiap
rantai pemasaran, mulai dari pemasok, agen, hingga
konsumen akhir.
5) Masa hidup produk, yaitu masa hidup produk dan jasa
bertahan lama atau tidak.
6) Struktur pasar, yaitu barang dan jasa yang akan dipasarkan
termasuk pasar persaingan tidak sempurna atau sempurna.
7) Persaingan dan strategi pesaing, yaitu tingkat persaingan
tinggi atau rendah. Jika persaingan tinggi, hal ini berarti
peluang pasar rendah.
8) Ukuran pasar, dianalisis dari volume penjualan.
9) Pertumbuhan pasar, dianalisis dari pertumbuhan volume
penjualan.
10) Laba kotor, yaitu perkiraan margin laba kotor tinggi atau
rendah.
11) Pangsa pasar, yaitu dianalisis dari selisih jumlah barang dan
jasa yang diminta dengan jumlah barang dan jasa ditawarkan.
d. Aspek produksi
Beberapa unsur dari aspek produksi/operasi yang harus dianalisis
adalah sebagai berikut.
1) Lokasi operasi, yaitu strategis dan efisien, baik bagi
perusahaan maupun bagi pelanggannya.
2) Volume operasi, yaitu relevan dengan potensi pasar dan
prediksi permintaan sehingga tidak terjadi kelebihan dan
kekurangan kapasitas.
3) Mesin dan peralatan, yaitu sesuai dengan perkembangan
teknologi masa kini dan masa yang akan datang.

7
4) Bahan baku dan bahan penolong, yang diperlukan harus
cukup tersedia.
5) Tenaga kerja, jumlah dan kualifikasi karyawan disesuaikan
dengan keperluan jam kerja dan kualifikasi pekerjaan untuk
menyelesaikannya.
6) Tata letak, tata ruang, atau tata letak berbagai fasilitas operasi
harus tepat dan prosesnya praktis sehingga dapat mendukung
proses produksi.
e. Aspek manajemen
Dalam menganalisis aspek-aspek manajemen, terdapat beberapa
unsur yang harus dianalisis, yaitu sebagai berikut.
1) Kepemilikan, bentuk kepemilikan perusahaan sebaiknya
dipilih yang tidak berisiko terlalu tinggi dan menguntungkan.
2) Organisasi, apabila organisasi perusahaan harus tepat dan
efisien.
3) Tim manajemen, apabila bisnis merupakan skala besar,
sebaiknya dibentuk tim manajemen yang solid.
4) Karyawan; karyawan harus disesuaikan dengan jumlah dan
kualifikasi yang diperlukan.
f. Aspek keuangan
Menurut Suryana, aspek analisis keuangan meliputi
komponenkomponen berikut.
1) Kebutuhan dana, yaitu kebutuhan dana untuk operasional
perusahaan.
2) Sumber dana, yaitu sumber dana internal dan modal eksternal.
3) Proyeksi neraca, sangat penting untuk mengetahui kekayaan
perusahaan.
4) Proyeksi laba rugi, proyeksi laba rugi dari tahun ke tahun
menggambarkan perkiraan laba atau rugi pada masa yang
akan datang.
5) Proyeksi arus kas, dari arus kas dapat dilihat kemampuan
perusahaan untuk membayar kewajiban keuangannya.

8
g. Aspek kemanfaatan
Aspek kemanfaatan adalah proyek/usaha yang dikerjakan dapat
bermanfaat bagi masyarakat dan membantu menyukseskan program
pemerintah dalam pembangunan.
Aspek ini dimaksudkan untuk meyakini bahwa secara yuridis
rencana bisnis dapat dinyatakan layak atau tidak. Jika rencana bisnis
yang tidak layak tetap direalisasikan, bisnis berisiko besar akan
dihentikan oleh pihak yang berwajib atau masyarakat.
Aspek ini meliputi pelaksana bisnis, bisnis yang dilaksanakan,
waktu pelaksanaan bisnis, tempat bisnis dilaksanakan, dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
h. Aspek kesempatan kerja
Proyek/usaha yang dikerjakan mampu membuka lapangan
pekerjaan baru kepada masyarakat yang secara langsung membantu
pemerintah untuk mengurangi jumlah angka pengangguran. Misalnya,
usaha yang bersifat padat karya, jelas untuk usaha seperti ini
penyerapan jumlah tenaga kerja akan terasa sangat signifikan terjadi.
i. Aspek lingkungan
Menurut Irham Fahmi dkk., aspek lingkungan berkaitan dengan
berbagai hal yang berhubungan dengan lingkungan dan dampak yang
ditimbulkan oleh keberadaan suatu perusahaan, seperti pencemaran
dan kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya.
j. Aspek ekonomi, sosial, dan politik
Menurut Husein Umar, aspek kajian ini terdiri atas hal-hal sebagai
berikut.
1) Aspek ekonomi Aspek ekonomi, meliputi:
a) rencana pembangunan nasional;
b) distribusi nilai tambah;
c) keuntungan ekonomi nasional;
d) hambatan di bidang ekonomi;

9
e) dukungan pemerintah.

2) Aspek sosial Aspek sosial, meliputi:


a) perusahaan sebagai lembaga sosial;
b) perubahan kondisi sosial yang kompleks;
c) perusahaan dalam masyarakat yang pluralistik.
3) Aspek politik    Aspek politik diutamakan pada good news
dan bad news dari situasi politik bagi suasana bisnis,
khususnya terhadap nilai kurs.

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pengertian Studi Kelayakan Bisnis sendiri ada dua dari segi konvensional
atau secara umum dan dari segi syariah. Studi Kelayakan Bisnis secara umum
berarti suatu kegiatan yang dilakukan untuk menilai kelayakan investasi pada
suatu bisnis yang dijalankan untuk mengetahui bisnis tersebut layak atau tidak
untuk diteruskan.
Sedangkan Studi Kelayakan Bisnis Syariah ialah sebuah laporan penelitian
yang sistematis mengenai kelayakan bisnis tersebut layak atau tidak dengan
menggunakan analisis ilmiah dan untuk mengetahui halal haramnya usaha kita
berdasarkan syariat Islam. Laporan yang dibuat merupakan bentuk ikhtiar
manusia kepada Allah untuk memperoleh ridhonya. Selain untuk berikhtiar
laporan Studi Kelayakan Bisnis Syariah biasanya digunakan untuk mengetahui
keuntungan usaha agar usahanya lebih maju dan berkembang dan layak untuk
diteruskan.

B. SARAN
Demikianlah makalah yang berisikan tentang Aspek-Aspek Studi
Kelayakan Bisnis Islam. Makalah ini pun tak luput dari kesalahan dan
kekurangan maupun target yang ingin dicapai. Adapun kiranya terdapat kritik,
saran maupun teguran digunakan sebagai penunjang pada makalah ini.
Sebelum dan sesudahnya kami ucapkan terima kasih.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Wahid Mongkito, dkk. STUDI KELAYAKAN BISNIS DALAM


PRESPEKTIF EKONOMI SYARIAH (Studi: Puncak Elektronik Di Kota
Kendari). Diterbitkan pada 1 Juni 2022. Diakses pada 5 desember 2022. Vol. 9
No. 1, Hal 91 – 100. Institut Agama Islam Negeri Kendari, Indonesia.

H. Dadang Husen Sobana, M.ag. Studi Kelayakan Bisnis. Diterbitkan pada 1


Februari 2018. Diakses pada 5 desember 2022. Pustaka Setia: Bandung.

Sunarji Harahap, M.M. Studi Kelayakan Bisnis Penekanan Integratif.


Diterbitkan pada september 2018. Diakses pada 5 desember 2022. FEBI UIN-SU
Press.

12

Anda mungkin juga menyukai