Anda di halaman 1dari 13

ASPEK STUDI KELAYAKAN BISNIS ISLAM

Dosen Pembimbing :
Irna Meutia Sari, S. HI, M. E

Disusun oleh:
Trisa Ananda
Nim : 4032019071
Mahardini Azni
Nim : 4032019080
Alfira Auliana
Nim : 4032019079

PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta nikmat-Nya kepada kami sehingga dapat meyelesaikan makalah ini untuk
memenuhi tugas perkuliahan dari mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis Islam yang berjudul
Aspek Studi Kelayakan Bisnis Islam.

Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan pengetahuan lebih dan
bermanfaat terutama bagi kami sendiri dan para pembaca, kami menyadari dalam pembuatan
makalah ini masi jauh dari kata sempurna sehingga kritik dan saran dari para pembaca sangat
kami harapkan dari pembaca..

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai kita semua.

Langsa, Mei 2022

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................2

A. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis.....................................................2


B. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis..........................................................2
C. Aspek –aspek Studi Kelayakan Bisnis...............................................3

BAB III PENUTUP.......................................................................................9

Kesimpulan.................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembahasan mengenai studi kelayakan bisnis Islam tidak terlepas dari pemahaman
administrasi ditambah dengan melihat beberapa aspek yang terkait disana menyerupai aspek
ekonomi, teknologi, politik-hukum dan sosial-budaya. Dimana kesemua aspek ini saling
mempunyai keterkaitan satu sama lainnya untuk mendukung kelayakan suatu bisnis baik
dilihat dari segi mikro dan makro.

Aspek-aspek ini didalam administrasi dilihat sebagai cuilan yang bisa menghipnotis
keputusan bisnis, terutama sebagaimana dikatakan oleh Iman Soeharto (1999: 76) bahwa
pengkajian yang bersifat menyeluruh dan mencoba menyoroti segala aspek kelayakan proyek
atau investasi dikenal sebagai studi kelayakan. Sedangkan Yakob Ibrahim (1996: 92)
mendefinisikan studi kelayakan bisnis merupakan citra kegiatan perjuangan yang
direncanakan, sesuai dengan kondisi, potensi, serta peluang yang tersedia dari aneka macam
aspek.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Studi Kelayakan Bisnis Islam?
2. Apa saja Tujuan dari Studi Kelayakan Bisnis?
3. Apa saja Aspek dari Studi Kelayakan Bisnis Islam?

C. Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan kepada para pembaca bagaimanakah
Pengertian, Tujuan, dan Aspek –aspek Studi Kelayakan Bisnis Islam.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

Menurut Kasmir dan Jakfar (2003: 10) Studi kelayakan bisnis atau usaha ialah kegiatan
yang mempelajari secara mendalam atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka
menentukan layak tidaknya perjuangan tersebut dijalankan1
Studi kelayakan bisnis atau disebut juga analisis proyek bisnis ialah penelitian ihwal
layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus-menerus.
Studi ini intinya membahas aneka macam konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan
proses pemilihan proyek bisnis biar mampu memberikan manfaat hemat dan sosial sepanjang
waktu. Dalam studi ini, pertimbangan hemat dan teknis sangat penting sebab akan dijadikan
dasar implementasi kegiatan usaha.2
Studi kelayakan bisnis juga merupakan penelitian terhadap planning bisnis yang tidak
hanya menganalisis layak atau tidaknya bisnis dibangun, tetapi juga ketika dioperasionalkan
secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak
ditentukan, contohnya planning peluncuran produk baru.3
Hasil studi kelayakan bisnis pada prinsipnya bisa dipakai antara lain untuk:
       1.       Merintis bisnis baru, contohnya membuka toko, membangun pabrik,
mendirikan perusahaan jasa, membuka perjuangan dagang, dan lain sebagainya.
       2.       Mengembangkan bisnis yang sudah ada, contohnya untuk menembah kapasitas
pabrik, memperluas skala usaha, mengganti peralatan/mesin, menambah mesin baru,
memperluas cakupn usaha, dan lain sebagainya.
       3.       Memilih jenis bnisnis atau investasi/proyek yang paling menguntungkan,
contohnya pilihan perjuangan dagang, pilihan perjuangan barang atau jasa, pabrikasi atau
perakitan, proyek A atau proyek B, dan lain sebagainya.4

B. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis

Ketika ingin mengetahui kelayakan perjuangan kita, tentunya kita harus mengetahui
tujuannya. Dalam hal ini Kasmir dan Jakfar, (2003: 20) menyampaikan “paling tidak ada
1
A. Rusdiana, KEWIRAUSAHAAN Teori dan Praktik, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2014), hal. 211
2
Suryana, Kewirausahaan, (Jakarta: Salemba Empat, 2006), hal. 184.
3
Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2007), hal. 9
4
Suryana, Op. Cit., hal. 184

2
lima tujuan mengapa sebelum suatu perjuangan atau proyek dijalankan perlu dilakukan studi
kelayakan”, yaitu:
1. Menghindari resiko kerugian. Untuk mengatasi resiko kerugian pada masa yang akan
tiba harus ada semacam kondisi kepastian. Kondisi ini ada yang sanggup diramalkan
akan terjadi atau terjadi tanpa sanggup diramalkan. Fungsi studi kelayakan ialah
meminimalkan resiko yang tidak diinginkan, baik risiko yang sanggup dikendalikan
maupun yang tidak sanggup dikendalikan. 
2. Memudahkan perencanaan. Apabila sudah dpat meramalkan yang akan terjadi pada
masa yang akan datang, kita sanggup melaksanakan perencanaan dan hal-hal yang
perlu direncakan.
3. Memudahkan pelaksaan pekerjaan. Berbagai planning yang sudah disusun akan
memudahkan pelaksaan usaha. Pedoman yang telah tersusun secara sistematis,
menimbulkan perjuangan yang dilaksanakan sanggup tepat sasaran dan sesuai dengan
planning yang sudah disusun.
4. Memudahkan pengawasan. Pelaksanaan perjuangan yang sesuai dengan planning
yang sudah disusun, akan memudahkan kita untuk melaksanakan pengawasan
terhadapa jalanya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan biar tidak melenceng dari
planning yang telah disusun.
5. Memudahkan pengendalian. Apabila dalam pelaksanaan telah dilakukan pengawasan,
jikalau terjadi penyimpangan akan gampang terdeteksi, sehingga sanggup di lakukan
pengendalian atas penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian ialah mengendalikan
biar tidak melenceng dari rel yang sesungguhnya, sehingga tujuan perusahaan akan
tercapai.5

C. Aspek –aspek Studi Kelayakan Bisnis

Secara umum suatu proyek, bisnis ataupun usaha yang akan dilakukan
dianggap feasible (layak) ialah apabila memenuhi kriteria dibawah ini:
1. Proyek/usaha yang dikerjakan tersebut bisa menunjukkan manfaat yang berarti
kepada publik (masyarakat).
2. Proyek/usaha yang dikerjakan tersebut ialah dianggap bisa berkembang (expand) dan
yang terpenting mempunyai kondisi kontinuitas perjuangan yang tinggi.

5
A. Rusdiana, Op. Cit., hal. 212

3
3. Proyek/usaha yang akan dikerjakan itu nantinya diperkirakan akan bisa tahan terhadap
aneka macam goncangan ekonomi (economic fluctuation) baik sebab faktor domestik
maupun global.
4. Proyek/usaha yang dikerjakan tahan terhadap aneka macam duduk masalah termasuk
jikalau timbulnya krisis kepercayaan.
5. Proyek/usaha tersebut diharapkan akan bisa menampung lapangan pekerjaan atau
secara tidak pribadi telah mencoba mengurangi angka pengangguran (unemployment).
6. Proyek/usaha yang akan dilaksanakan tersebut diharapkan bisa menunjukkan suatu
keuntungan yang masuk akal dengan juga bisa untuk mengembalikan cicilan bunga
beserta pokoknya secara tepat waktu.
7. Proyek/ perjuangan yang sedang dilaksanakan ialah searah dengan konsep planning
pembangunan pemerintah baik pemda dan pusat.
8. Manajer yang membawahi pengerjaan proyek/usaha tersebut ialah orang yang
mempunyai pengalaman dan pendidikan yang cukup.
9. Manajer dan karyawan yang mengerjakan proyek/usaha tersebut ialah
mempunyai performance yang sanggup dipertanggungjawabkan secara konsep
administrasi modern, menyerupai kedisiplinan, loyalitas, kejujuran dan keinginan
untuk terus memperbaiki kesalahan.
10. Diharapkan proyek/usaha tersebut berkeinginan dalam jangka panjang untuk
menerapkan penggunaan teknologi modern guna mengantisipasi perkembangan
teknologi yang dinamis juga untuk mengantisipasi akan munculnya para pesaing.6
Beberapa aspek yang tidak bisa dihilangkan dalam kajian kelayakan yaitu:
1) Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam hal membangun proyek bisnis, ketersediaan SDM-nya, yaitu manajer proyek dan staf
proyek hendaknya dikaji secara cermat. Kesuksesan suatu perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan sebuah proyek bisnis sangat tergantung pada SDM yang solid, yaitu manajer
dan timnya. Membangun sebuat tim yang efektif merupakan suatu kombinasi antara seni dan
ilmu pengetahuan. Dalam membangun sebuah tim yang efektif, pertimbangan harus diadakan
bukan hanya pada keahlian teknis para manajer atau anggota tim semata, tetapi juga pada
peranan penting mereka dan keselarasan mereka dalam bekerja.7
2) Aspek Teknis

6
Irham Fahmi, dkk, Studi Kelayakan Bisnis Teori Dan Aplikasi, Cet-2, (Bandung: Alfabeta, 2010), hal. 19-20
7
Husein Umar, Op. Cit., hal. 158

4
Evaluasi aspek teknis mempelajari kebutuhan teknis proyek, sperti penentuan kapasitas
produk, jenis teknologi yang digunakan, penggunaan peralatan, dan mesin serta lokasi
perjuangan yang paling menguntungkan.
Setiap gagasan kewirausahaan- baik produksi barang maupun penyediaan jasa- mempunyai
aspek teknis yang hatus dianalisis seblum perjuangan implementasi gagasan dilaksanakan.
Ada dua langkah penting dalam proses ini, yaitu:
a.    Identifikasi spesifikasi teknis penting
Evaluasi gagasan ventura gres hendaknya dimulai dengan identifikasi persyaratan teknis yang
kritis terhadapa pasar sehingga bisa memenuhi impian dari pelanggan potensial. Persyaratan
teknis yang paling penting adalah:
1.    Desain fungsional produk dan daya tarik penampilannya
2.    Fleksibilitas, memungkinkan adanya modifikasi cirri luar dari produk untuk memenuhi
seruan konsumen atau perubahan teknologi dan persaingan.
3.    Daya tahan materi baku produk sanggup diandalkan, kinerja produk menyerupai yang
diharapkan pada kondisi operasi normal
4.    Keamanan produk, tidak menjadikan ancaman pada kondisi operasional daya guna yang
bisa diterima
5.    Kemudahan dan biaya pemeliharaan yang rendah
6.    Standariasasi melalui dihilangkannya sparepart yang tidak perlu
7.    Kemudahan untuk diproduksi dan diproses dan kemudian untuk ditangani
b.    Pengembangan dan uji coba produk
Pengembangan dan uji coba produk termasuk juga studi rekayasa, uji laboratorium, penilaian
materi baku alternative, serta fabrikasi model dan prototype untuk uji lapangan. Untuk setiap
tahap pengujian, hasil negative dan positif harus ditimbang dan dilakukan penyesuaian yang
perlu.8

3) Aspek Pemasaran
Untuk menganalisis aspek pemasaran, seorang wirausaha terlebih dahulu harus melaksanakan
penelitian pemasaran dengan memakai sistem informasi pemasaran yang memadai menurut
analisis dan prediksi apakah bisnis yang akan dirintis atau dikembangkan mempunyai
peluang pasar yang memadai atau tidak. Dalam analisis pasar, biasanya terdapat beberapa
komponen yang harus dianalisis dan dicermati, di antaranya:

8
A. Rusdiana, Op. Cit., hal. 213-214

5
a.    Kebutuhan dan keinginan konsumen, jikalau kebutuhan dan keinginan konsumen
terpenuhi, berarti peluang pasar bisnis kita terbuka dan layak bila dilihat dari
kebutuhan/keinginan konsumen.
b.    Segmentasi pasar, pelanggan dikelompokkan dan diidentifikasi, contohnya menurut
geografi, demografi, dan sosial budaya.
c.    Target, terget pasar menyangkut banyaknya konsumen yan g sanggup diraih.
d.   Nilai tambah, wirausaha harus mengetahui nilai tambah produk dan jasa pada setiap
rantai pemasaran, mulai dari pemasok, agen, sampai konsumen akhir.
e.    Masa hidup produk, harus dianalisis apakah masa hidup produk dan jasa bertahan usang
atau tidak.
f.     Struktur pasar, harus dianalisis apakah barang dan jasa yang akan dipasarkan termasuk
pasar persaingan tidak tepat atau sempurna.
g.    Persaingan dan seni administrasi pesaing, harus dianalisis apakah tingkat persaingan
tinggi atau rendah, jikalau persaingan tinggi berarti peluang pasar rendah.
h.    Ukuran pasar, ukuran pasar sanggup dianalisis dari volume penjualan.
i.      Pertumbuhan pasar, pertumbuhan pasar sanggup dianalisis dari pertumbuhan volume
penjualan.
j.      Laba kotor, apakah asumsi margin keuntungan kotor tinggi atau rendah.
k.    Pangsa pasar, pangsa pasar bisa dianalisis dari selisih jumlah barang dan jasa yang
diminta dengan jumlah barang dan jasa ditawarkan.

4) Aspek Produksi
Beberapa unsur dari aspek produksi/operasi yang harus dianalisis adalah:
a.    Lokasi operasi, untuk bisnis hendaknya dipilih lokasi yang paling strategis dan efisien,
baik bagi perusahaan itu sendiri maupun bagi pelanggannya.
b.    Volume operasi, volume operasi harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi
permintaan, sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan kapasitas.
c.    Mesin dan peralatan, mesin dan peralatan harus sesuai dengan perkembangan teknologi
masa sekarang dan yang akan datang.
d.   Bahan baku dan materi penolong, materi baku dan materi penolong yang diharapkan
harus cukup tersedia.
e.    Tenaga kerja, jumlah dan kualifikasi karyawan harus diadaptasi dengan keperluan jam
kerja dan kualifikasi pekerjaan untuk menyelesaikannya.

6
f.     Tata letak, tata ruang atau tata letak aneka macam kemudahan operasi harus tepat dan
prosesnya  simpel sehingga sanggup mendukung proses produksi.

5) Aspek Manajemen
Dalam menganalisis aspek-aspek manajemen, terdapat beberapa unsur yang harus dianalisis,
seperti:
a.    Kepemilikan, bentuk kepemilikan perusahaan hendaknya dipilih yang tidak berisiko
terlalu tinggi dan menguntungkan.
b.    Organisasi, bentuk organisasi perusahaan harus tepat dan efisien.
c.    Tim manajemen, bila bisnis merupakan skala besar, maka sebaiknya dibuat tim
administrasi yang solid.
d.   Karyawan, karyawan harus diadaptasi dengan jumlah dan kualifikasi yang diperlukan.

6) Aspek Keuangan
Analisis aspek keuangan mencakup komponen-komponen sebagai berikut:
a.    Kebutuhan dana, yaitu kebutuhan dana untuk operasional perusahaan.
b.    Sumber dana, yaitu sumber dana internal dan modal eksternal.
c.    Proyeksi neraca, sangat penting untuk mengetahui kekayaan perusahaan.
d.   Proyeksi keuntungan rugi, proyeksi keuntungan rugi dari tahun ke tahun menggambarkan
asumsi keuntungan atua rugi di masa yang akan datang.
e.    Proyeksi arus kas, dari arus kas sanggup dilihat kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban-kewajiban keuangannya.9

7) Aspek Kemanfaatan
Aspek kemanfaatan yang dimaksud disini ialah bahwa proyek/usaha yang dikerjakan tersebut
nantinya diharapkan akan bermanfaat bagi masyarakat dan juga telah turut membantu
menyukseskan aktivitas pemerintah dalam pembangunan. Aspek ini dimaksudkan untuk
meyakini apakah secara yuridis planning bisnis sanggup dinyatakan layak atau tidak. Jika
suatu planning bisnis yang tidak layak tetap direalisasikan, bisnis berisiko besar akan tidak
boleh oleh pihak yang berwajib atau oleh masyarakat. Dalam aspek ini menyangkut siapa
pelaksana bisnis, bisnis apa yang dilaksanakan, waktu pelaksanaan bisnis, dimana bisnis
dilaksanakan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

9
Suryana, Op.Cit., hal. 187-191

7
8) Aspek Kesempatan Kerja
Disini diharapkan bahwa proyek/usaha yang dikerjakan tersebut ialah bisa untuk membuka
lapangan pekerjaan gres kepada masyarakat yang otomatis itu ialah membantu pemerintah
untuk mengurangi jumlah angka pengangguran. Misalnya pada perjuangan yang sifatnya
padat karya, terperinci untuk perjuangan menyerupai ini peresapan jumlah tenaga kerja akan
terasa sangat signifikan terjadi.

9) Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan menyangkut aneka macam hal yang bekerjasama dengan lingkungan dan
dampak yang ditimbulkan oleh keberadaan suatu perusahaan menyerupai pencemaran dan
kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya. Keseimbangan ekosistem lingkungan harus
selalu dijaga pada ketika kerusakan lingkungan sudah terjadi maka mengembalikan kembali
kepada keseimbangan semula ialah sangat sulit sebab proses stabilitas lingkungan itu ialah
memakan waktu yang sangat lama.10

10) Aspek Ekonomi, Sosial dan Politik


i. Aspek Ekonomi, mencakup :
1.      Rencana Pembangunan Nasional
2.      Distribusi Nilai Tambah
3.      Keuntungan Ekonomi Nasional
4.      Hambatan di bidang ekonomi, dan
5.      Dukungan Pemerintah
ii. Aspek Sosial, meliputi:
1.      Perusahaan sebagai forum sosial
2.      Perubahan kondisi sosial yang kompleks
3.      Perusahaan dalam masyarakat yang pluralistik
iii. Aspek Politik, diutamakan pada good news dan bad news dari situasi poitik bagi
suasana bisnis, khususnya terhadap nilai kurs.11

PENUTUP

10
Irham Fahmi, dkk, Op. Cit., hal. 25-27
11
 Husein Umar, Op. Cit., hal. 244

8
Kesimpulan
Studi kelayakan bisnis Islam merupakan cara untuk mengetahui hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam memulai suatu bisnis atau usaha sesuai dengan hokum dan syariat Islam.
Dalam memulai perjuangan banyak yang harus diperhatikan, mulai dari lokasi, barang yang
akan di gunakan untuk usaha, sasaran atau objek yang akan mendapatkan barang, dana yang
yang dibutuhkan untuk menjalankan perjuangan tersebut. Sehingga perlunya studi kelayakan
usaha.

Didalam melaksanakan perjuangan atau bisnis harus diperhatikan hal-hal yang yang
penting, antara lain: tujuan kelayakan usaha, pihak yang berkepentingan menyerupai pemilik
perusahaan, invester atau pemberi dana, masyarakat dan pemerintah, serta perlunya
mengetahui aspek-aspek mengenai kelayakan usaha, yaitu : Aspek Sumber daya manusia,
produksi, pemasaran, teknis, keuangan, kemanfaatan barang, kesempatan kerja, manajamen,
lingkungan, social, ekonomi, dan politik. Agar nantinya dalam berwirausaha berjalan lancer
dan sesuai dengan sasaran atau tujuan yang kita inginkan sehingga menjadi wirausaha yang
sukses.

9
DAFTAR PUSTAKA

Rusdiana, A. 2014. KEWIRAUSAHAAN Teori dan Praktik. Bandung: CV


Pustaka Setia.

Suryana. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.

Umar, Husein. 2007. Studi Kelayakan Bisnis Jakarta: PT Gramedia Pustaka


Utama.

Fahmi, Irham. Dkk. 2010. Studi Kelayakan Bisnis Teori Dan Aplikasi. Cet-


2. Bandung: Alfabeta.

10

Anda mungkin juga menyukai