Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MATAKULIAH

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Dosen Pembina :
M. Yahya, SE.,M.Si

Topik Presentasi :

Angggaran Bahan Mentah

Nama : Bagas Pamungkas

Nim : 4032019063

No. Hp : 082276175670

E-mail : bgspamungkas06@gmail.com

Nama : Rauzatul Zannah

Nim : 4032019053

No. Hp : 0822722373656

E-mail : wahyuniiskandar27@gmail.com

PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH (S1)


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
TUGAS MATAKULIAH
PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Dosen Pembina :
M. Yahya, SE.,M.Si

Topik Presentasi :

Angggaran BAhan Mentah

Nilai
Nama : Bagas Pamungkas Presentasi Visual

Nim : 4032019063 PPT :

No. Hp : 082276175670
E-mail :bgspamungkas06@gmail.com
……………

Nilai
Nama : Rauzatul Zannah Presentasi Visual

Nim : 4032019053 PPT :

No. Hp : 0822722373656

E-mail : wahyuniiskandar27@gmail.com
……………

PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH (S1)


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta nikmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat meyelesaikan makalah ini untuk memenuhi
tugas perkuliahan dari mata kuliah Penganggaran Perusahaan. Adapun judul makalah ini ialah
“Anggaran Bahan Mentah”.

Shalawat beriring salam mari kita sanjungkan kepada nabi kita Muhammad SAW, yang
mana beliau telah melepaskan kita dari alam kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.

Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan pengetahuan lebih dan
bermanfaat terutama bagi kami sendiri dan para pembaca, kami menyadari dalam pembuatan
makalah ini masi jauh dari kata sempurna sehingga kritik dan saran dari para pembaca sangat
kami harapkan dari pembaca.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai kita semua.

Langsa, Nov 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................2

BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................3


2.1 Pengertian Anggaran Anggaran Bahan Mentah.................................3
2.2 Manfaat Anggaran Bahan Mentah......................................................3

BAB III PENERAPAN KONSEP...............................................................4


3.1 Pengertian Anggaran Bahan Mentah..................................................4
3.2 Tujuan Penyusunan Anggaran Bahan Mentah....................................4
3.3 Menganalisis Penyusunan Anggaran Bahan Mentah..........................5

BAB IV PENUTUP.......................................................................................8
4.1 Kesimpulan.............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................9
BAB V LAMPIRAN...................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin banyaknya masalah menyebabkan banyak kegiatan harus dilakukan berdasarkan


perencanaan yang cermat. Anggaran salah satu bentuk dari berbagai rencana yang mungkin
disusun, meskipun tidak setiap rencana dapat disebut sebagai anggaran. Anggaran perusahaan
mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu
sama lainnya. Perusahaan sebagai salah satu unit ekonomi perlu memiliki program yang tepat.
Perusahaan sebagai lembaga ekonomi umumnya mengejar keuntungan, dan karenannya
menggunakan kriteria efisiensi sebagai alat pengukurnya. Karena itulah perusahaan membutuhkan
alat perencana dan pengendali keuntungan. Dalam hal ini anggaran perusahaan berfungsi
sebagaimana RAPBN bagi pemerintah dalam merencanakan dan mengendalikan program
pembangunan ekonomi.

Dalam suatu perusahaan, bahan baku merupakan salah satu elemen yang penting karena bahan
baku menjadi dasar berlangsungnya suatu produksi. Perusahaan harus selalu mempertimbangkan
secara masak tentang berapa besarnya jumlah bahan baku yang harus ada sebelum memulai suatu
kegiatan produksi. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan pengendalian terhadap bahan
baku maupun biaya yang ditimbulkan. Untuk menjaga kelancaran produksi harus dipertimbangkan
secara matang mengenai tersediannya bahan baku agar dapat memenuhi keperluan produksi
jangka pendek maupun jangka panjang.

Dalam pengendalian bahan baku, salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan
adalah dengan membuat anggaran pembelian bahan baku. Bahan baku dapat dianggarkan dalam
satuan (unit) uang. Anggaran pembelian bahan baku berisi rencana kuantitas bahan baku yang
harus dibeli oleh perusahaan dalam periode waktu mendatang. Ini harus dilakukan secara hati-
hati terutama dalam hal jumlah dan waktu pembelian.
.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari Anggaran Bahan Mentah ?


2. Apa saja kegunaan dari Anggaran Bahan Mentah?
3. Apa tujuan dari penyusunan Anggaran Bahan Mentah?
1.3 Tujuan Penulisan

Selain untuk memenuhi tugas kelompok, kami juga berharap makalah ini dapat menjadi
bacaan yang bermanfaat sebagaimana mestinya, yakni dalam memperluas pengetahuan terkait
dengan persoalan Anggaran Bahan Mentah. Kami juga menyadari betul keterbatasan isi makalah
ini, baik dari segi penulisan maupun informasi-informasi penting di dalamnya. Hal ini tidak lain
karena keterbatasan kami dalam pengetahuan perihal terkait dan keterbatasan sumber bacaan.
Oleh karena itu, kami sangat berharap mendapatkan saran-saran dan input yang dapat
memperbaiki kualitas serta menambah kemampuan kami dalam membuat karya ilmiah dari
Bapak selaku dosen pengampu mata kuliah Penganggaran Perusahaan.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Anggaran Bahan Mentah.

Anggaran Bahan Mentah adalah semua anggaran yang berhubungan dan merencanakan
secara lebih terperinci tentang penggunaan bahan baku untuk proses produksi selama periode
yang akan datang.
Menurut pengertian para ahli bahan mentah yang di perlukan untuk proses produksi di bagi
menjadi dua macam yaitu :
• Bahan Mentah Langsung.
Bahan mentah langsung atau direct material adalah semua bahan mentah yang merupakan
bagian daripada barang jadi yang di hasilkan, bahan mentah langsung ini apabila di masukkan ke
dalam pencatatan penganggaran di catat ke dalam anggaran bahan mentah.
• Bahan Mentah Tidak Langsung.
Bahan Mentah tidak langsung atau disebut juga dengan indirect material, adalah bahan
baku yang ikut berperan dalam proses produksi tetapi tidak secara langsung tampak pada barang
jadi yang di hasilkan. Bahan mentah tidak langsung ini apabila di lakukan pencatatan di dalam
penganggaran perusahaan di catat di dalam anggaran B.O.P atau Biaya Over Head Pabrik.

2.2 Manfaat dan Kegunaan Anggaran Bahan Mentah


 Ada 2 fungsi penting anggaran bahan mentah, yaitu :

1. Sebagai dasar untuk menyusun budget pembelian bahan mentah, jumlah satuan
bahan mentah yang dibeli ditentukan oleh beberapa banyak satuan bahan mentah
yang dibutuhkan oleh berapa banyak satuan bahan mentah dibutuhkan dalam proses
produksi.
2. Sebagai dasar untuk menyusun anggran biaya bahan mentah besarnya biaya bahan
mentah ditentukan oleh berapa banyak satuan bahan mentah tersebut dibutuhkan
untuk proses produksi.
3. Sebagai Data dan informasi untuk menyusun anggaran kebutuhan bahan mentah

 Manfaat Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah


        Anggaran bahan baku mempunyai 3 kegunaan pokok yaitu :
a) Sebagai pedoman kerja
b) Sebagai alat untuk menciptakan koordinasi kerja
c) Sebagai alat untuk melakukan pengawasan kerja.
BAB III

PENERAPAN KONSEP

3.1 Pengertian Anggaran Bahan Mentah


Anggaran Bahan Mentah adalah semua anggaran yang berhubungan dan merencanakan
secara lebih terperinci tentang penggunaan bahan baku untuk proses produksi selama periode
yang akan datang.
Anggaran Bahan Mentah juga dapat diartikan sebagai perencanaan kuantitas bahan baku yang
dibutuhkan untuk keperluan produksi pada periode mendatang. Kebutuhan bahan baku diperinci
berdasarkan :
a. Jenis bahan baku
b. Menurut macam barang jadi yang dihasilkan
c. Anggaran bahan mentah terdiri dari:

1. Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah


            Anggaran ini disusun sebagai perencanaan jumlah bahan mentah yang dibutuhkan untuk
keperluan produksi pada periode mendatang. Kebutuhan bahan mentah diperinci menurut jenisnya,
menurut macam barang jadi yang akan dihasilkan, serta menurut bagian-bagian dalam pabrik yang
menggunakan bahan mentah tersebut.

2. Anggaran Pembelian Bahan Mentah


            Anggaran ini disusun sebagai perencanaan jumlah bahan mentah yang harus dibeli pada
periode mendatang. Bahan mentah yang harus dibeli diperhitungkan dengan mempertimbangkan
faktor-faktor persediaan dan kebutuhan bahan mentah.

3. Anggaran Persediaan Bahan Mentah


Jumlah bahan mentah yang dibeli tidak harus sama dengan jumlah bahan mentah yang
dibutuhkan, karena adanya faktor persediaan. Anggaran ini merupakan suatu perencanaan yang
terperinci atas kuantitas bahan mentah yang disimpan sebagai persediaan.

4. Anggaran Biaya Bahan Mentah yang Habis Digunakan dalam Produksi


       Sebagian bahan mentah disimpan sebagai persediaan, dan sebagian dipergunakan dalam proses
produksi, anggaran ini merencanakan nilai bahan mentah yang digunakan dalam satuan uang.
3.2 Tujuan Penyusunan Anggaran Bahan Mentah
Secara ringkas tujuan penyusunan anggaran bahan mentah dapat dikatakan sebagai berikut :
a) Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan mentah
b) Memperkirakan jumlah pembelian bahan mentah yang dipergunakan
c) Sebagai dasar untuk memperkirakan kebutuhan dana yang diperlukan untuk melaksanakan
pembelian bahan mentah
d) Sebagai dasar penyusunan product costing
e) Sebagai dasar melaksanakan fungsi pengawasan bahan mentah
3.3 Menganalisis Penyusunan Anggaran Bahan Mentah
 Data dan informasi digunakan untuk menyusun anggaran kebutuhan bahan mentah adalah:
1. Rencana produksi yang tertuang dalam anggaran yang akan diproduksi. Khususnya tentang
jumlah dari masing-masing jenis barang yang akan diproduksi dari waktu ke waktu selama
periode tertentu.
2. Berbagai standar pemakaian bahan baku dari masing-masing bahan baku untuk proses
produksi, yang ditetapkan dan berlaku di perusahaan. Standar pemakaian bahan baku
diperlukan untuk mengendalikan efisiensi pemakaian bahan baku (controlling).

 Menentukan Kebutuhan Bahan Mentah


Jumlah bahan mentah yang dibutuhkan untuk proses produksi dalam satu periode waktu
tertentu dapat ditentukan dengan berbagai cara, yakni :

1. Perkiraan langsung
Cara ini mengandung banyak resiko, antara lain berupa terlalu besar atau terlalu kecilnya
perkiraan. Karena itu cara ini lebih baik diserahkan pada pihak-pihak yang telah berpengalaman
dalam memproduksi barang yang sama pada waktu-waktu sebelumnya. Bagi mereka cara ini lebih
menguntungkan karena :

 Lebih mudah
   Lebih cepat

   Lebih ringan biayanya

2. Berdasarkan perhitungan standart penggunaan bahan


Standart penggunaan dihitung dengan berbagai cara, seperti : dengan melakukan percobaan-
percobaan di laboratorium dan melakukan percobaan khusus didalam pabrik, dengan
mendasarkan diri pada pemakaian nyata waktu yang lalu tercatat pada bill of material, dan
dengan melihat angka penggunaan rata-rata yang ditentukan secara statis.

 Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah (Unit of Direct Materials Used Budget)


Telah diterangkan bahwa bahan mentah yang dipakai dalam proses produksi dikelompokkan
menjadi bahan mentah langsung dan tak langsung. Anggaran kebutuhan bahan mentah
disusun untuk merencanakan jumlah fisik bahan mentah langsung yang diperlukan, bukan
nilainya dalam rupiah. Secara terperinci pada anggaran ini harus dicantumkan:

 Jenis barang jadi yang dihasilkan.


 Jenis bahan mentah yang digunakan.
 Bagian-bagian yang dilalui dalam proses produksi.
 Standar penggunaan bahan mentah.
 Waktu penggunaan bahan mentah.

Standar penggunaan bahan (SP) adalah bilangan yang menunjukkan berapa satuan bahan baku
yang diperlukan untuk menghasilkan 1 (satu) satuan barang jadi.
 Jumlah Pembelian Yang Paling Ekonomis (Economical Order Quantity/EOQ)

Hal yang perludipikirkan oleh perusahaan selain besarnya kebutuhan juga besarnya
jumlah bahan baku setiap kali dilakukan pembelian,yang menimbulkan biaya paling
rendah tetapi tidak mengakibatkan kekurangan bahan baku. Jumlah pembeliaN
dapat dihitung dengan EOQ (Economical Order Quantity). Dalam EOQ ini dipertimbangkan 2
jenis biaya yang bersifat varibel, yaitu :

1) Biaya Pemesanan

Yaitu biaya - biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan bahan
baku. Biaya ini berubah - ubah sesuai dengan frekuensi pemesanan, semakin tinggi
pemesanannya semakin tinggi pula biaya pemesannanya. Sebaliknya biaya ini berbanding terbalik
dengan jumlah (kuantitas) bahan baku setiap kali pemesanan. Hal ini disebabkan karena
semakin besarnya jumlah setiap kali pemesan dilakukan, berarti frekuensi pemesanan menjadi
semakin rendah.
Seperti:

 Biaya-biaya persiapan pemesanan;


 Biaya administrasi;
 Biaya pengiriman pesanan;
 Biaya mencocokkan pesanan yang masuk;
 Biaya mempersiapkan order pembayaran.

2) Biaya Penyimpanan

Yaitu biaya - biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan penyimpanan bahan
baku yang telah dibeli. Biaya ini juga berubah sesuai dengan jumlah bahan baku yang
disimpan. Semakin besar jumlah bahan baku setiap kali pemesanan maka biaya penyimpanan
akan semakin besar pula. Jelaslah bahwa biaya penyimpanan mempunyai sifat yang
berlawanan dengan biaya pemesanan.
Seperti:

 Biaya pemeliharaan;
 Biaya asuransiadministrasi;
 Biaya perbaikan kerusakan.

Dengan memperhatikan kedua jenis biaya di atas, maka jumlah pembelian yang paling
ekonomis dapat dihitung dengan rumus:

 
Dimana :
R = jumlah bahan mentah yang akan dibeli dalam suatu jangka waktu tertentu.
S = biaya pemesanan.
P = harga per unit bahan mentah.
I = biaya penyimpanan yang dinyatakan dalam prosentase dari persediaan rata-rata.
 EOQ dapat juga di cari dengan rumus :

EOQ = √(2R.S)/(C/unit)

Keterangan :
C / Unit = Biaya penyimpanan setiap unit bahan mentah.

 Waktu pembelian bahan mentah

Untuk menjaga kelancaran proses produksi tidak cukup hanya ditentukan jumlah bahan
mentah yang dibeli. Harus ditentukan pula kapan pemesanan bahan mentah, hal ini harus dilakukan
agar bahan mentah itu dapat datang tepat pada waktu dibutuhkan. Bahan mentah yang datang
terlambat dapat mengakibatkan terganggunya kelancaran proses produksi, sebaliknya bahan
mentah yang datang terlalu awal akan menimbulkan masalah pula. Karena itu dalam menentukan
waktu pemesanan bahan mentah perlu diperhatikan faktor LEAD TIME. Setelah sitentukan faktor
lead time, maka dapat ditentukan REORDER POINT.

 Lead Time.
Merupakan jangka waktu tunggu suatu barang sehingga pada saat barang tersebut datang dapat
langsung digunakan.

 Re-order Point.
Merupakan suatu titik aman bagi perusahaan untuk melakukan pemesanan kembali untuk bahan
mentah yang di butuhkan sehingga barang yang sudah tiba dapat langsung di gunakan tepat
pada waktunya.

Untuk merencanakan saat pemesanan bahan mentah pada periode mendatang, perlu diperhatikan
faktor-faktor :
a) Lead time yang terjadi pada pemesanan-pemesanan sebelumnya (data historis)
b) Extra-carrying cost
c) Stock out cost
Dalam melakukan pengamatan data historis, harus dilakukan terhadap beberapa data, untuk
kemudian dihitung probabilitasnya dari total pengamatan.
BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Anggaran Bahan Mentah adalah semua anggaran yang berhubungan dan merencanakan
secara lebih terperinci tentang penggunaan bahan baku untuk proses produksi selama periode
yang akan datang.
Menurut pengertian para ahli bahan mentah yang di perlukan untuk proses produksi di bagi
menjadi dua macam yaitu :
• Bahan Mentah Langsung.
Bahan mentah langsung atau direct material adalah semua bahan mentah yang merupakan
bagian daripada barang jadi yang di hasilkan, bahan mentah langsung ini apabila di masukkan ke
dalam pencatatan penganggaran di catat ke dalam anggaran bahan mentah.
• Bahan Mentah Tidak Langsung.
Bahan Mentah tidak langsung atau disebut juga dengan indirect material, adalah bahan
baku yang ikut berperan dalam proses produksi tetapi tidak secara langsung tampak pada barang
jadi yang di hasilkan. Bahan mentah tidak langsung ini apabila di lakukan pencatatan di dalam
penganggaran perusahaan di catat di dalam anggaran B.O.P atau Biaya Over Head Pabrik.
 Anggaran bahan mentah terdiri dari:

1. Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah


            Anggaran ini disusun sebagai perencanaan jumlah bahan mentah yang dibutuhkan untuk
keperluan produksi pada periode mendatang. Kebutuhan bahan mentah diperinci menurut jenisnya,
menurut macam barang jadi yang akan dihasilkan, serta menurut bagian-bagian dalam pabrik yang
menggunakan bahan mentah tersebut.

5. Anggaran Pembelian Bahan Mentah


            Anggaran ini disusun sebagai perencanaan jumlah bahan mentah yang harus dibeli pada
periode mendatang. Bahan mentah yang harus dibeli diperhitungkan dengan mempertimbangkan
faktor-faktor persediaan dan kebutuhan bahan mentah.

6. Anggaran Persediaan Bahan Mentah


Jumlah bahan mentah yang dibeli tidak harus sama dengan jumlah bahan mentah yang
dibutuhkan, karena adanya faktor persediaan. Anggaran ini merupakan suatu perencanaan yang
terperinci atas kuantitas bahan mentah yang disimpan sebagai persediaan.

7. Anggaran Biaya Bahan Mentah yang Habis Digunakan dalam Produksi


       Sebagian bahan mentah disimpan sebagai persediaan, dan sebagian dipergunakan dalam proses
produksi, anggaran ini merencanakan nilai bahan mentah yang digunakan dalam satuan uang.
DAFTAR PUSTAKA

http://managing-people-for-improvement.blogspot.com/2013/06/anggaran-bahan-mentah.html
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=80022
BAB V

LAMPIRAN

DAFTAR BIODATA

Nama : Bagas Pamungkas


TTL : Desa Binjai, 06 Oktober 2001
NIM : 4032019063
No. Hp : 082276175670
E-mail : bgspamungkas06@gmail.com
Alamat : Desa Alue Mirah, Kab. Aceh Timur


Nama : Baiti Janah
TTL : Alue Nibong, 03 Juli 1998
NIM : 4032019053
No. Hp : 082272373656
E-mail : wahyuniiskandar27@gmail.com
Alamat : Alue Nibong

Anda mungkin juga menyukai