Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ANGGARAN PERUSAHAAN 1

“ANGGARAN PRODUKSI KELOMPOK 2”

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Anggaran Perusahaan 1

Dosen Pengampu : Siti Maesaroh, S.E., M.Ak.

Disusun oleh : Kelompok 2

Manajemen 6C Pagi

1. Natalia Rara Atika (2019 102 424)


2. Nila Wijaya (2019 102 399)
3. Randy Denilson (2019 102 506)
4. Terima Berkat Daeli (2019 102 477)

STIE INSAN PEMBANGUNAN

JL. Raya Serang Km. 10 Bitung – Tangerang


Website : http://www.ipem.ac.id
Email : info@ipem.ac.id
Telf. (021) 59492836
Fax. (021) 5942837
Tahun 2022
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan tugas yang diberi judul “Anggaran Produksi”. Makalah ini disusun
bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Anggaran Perusahaan 1.

Pada umumnya Anggaran produksi adalah suatu perencanaan secara terperinci


mengenai jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang,
yang didalamnya mencakup rencana mengenai jenis (kualitas), jumlah (kuantitas),
waktu (kapan) produksi akan dilakukan. Pada bab ini akan dibahas secara rinci
mengenai anggaran produksi dalam perusahaan.

Dalam penyusunan makalah ini, kami melibatkan berbagai pihak diantaranya :


1. Ibu Siti Maesaroh, S.E., M.Ak. Selaku dosen pengampu program studi Anggaran
Perusahaan 1.
2. Rekan-rekan kelompok yang telah membantu dengan memberikan informasi
mengenai materi makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam


penyajian makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pembaca untuk menyelesaikan tugas di tugas selanjutnya.
Semoga makalah ini berguna dan dapat menambah pengetahuan pembaca mengenai
materi Anggaran produksi dengan baik.

Demikian makalah kami ini, apabila ada kata yang kurang sesuai dan banyak
terdapat kekurangan, kami mohon maaf. Semoga bermanfaat.

Tangerang, 23 Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii
BAB I ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Batasan Masalah ...................................................................................................... 2
BAB II ....................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
A. Ruang Lingkup Anggaran ........................................................................................ 3
B. Definisi Anggaran Produksi ..................................................................................... 4
C. Tujuan Anggaran Produksi ...................................................................................... 4
D. Langkah-langkah dasar yang diperlukan dalam menyusun anggaran produksi ....... 5
E. Menentukan jumlah yang akan di produksi ............................................................. 5
F. Faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran produksi ............................................ 5
G. Kebijakan produksi .................................................................................................. 6
H. Skedul produksi secara rinci berdasar kebijakan produksi & persediaan ................ 6
1. Kebijakan Stabilias Tingkat Produksi ............................................................. 6
2. Kebijakan pengendalian tingkat persediaan .................................................... 7
I. Anggaran produksi sebagai alat perencanaan, koordinasi, dan pengendalian.......... 8
STUDI KASUS ....................................................................................................................... 10
BAB III .................................................................................................................................... 12
PENUTUP ............................................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam
rangka waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan
kuantitatif orang lain. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai
perencanaan laba (proft planing). Dalam perencanaan laba, manajemen
menyusun rencana operasional yang implikasinya dinyatakan dalam laporan laba
rugi jangka pendek dan jangka panjang, neraca kas dan modal kerja yang
diproyeksikan dimasa yang akan datang. Untuk melukiskan anggaran dan proses
penyusunan anggaran, layaknya sebagai suatu proyek pembangunan gedung
berlantai tiga puluh. Untuk membangun gedung tersebut diperlukan waktu tiga
tahun. Gedung tersebut akan dibangun berdasarkan cetak biru (blue print) dan
berdasarkan rencana biaya yang dibuat oleh arsitek. Setiapbulan dibuat anggaran
biaya untuk pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan setiap bagian
gedung tersebut, sehingga keseluruhan pekerjaan gedung tersebut dapat
terlaksana sesuai dengan blue print yang telah dibuat dengan rencana biaya yang
telah disusun sebelum proyek dilaksanakan. Pengelolaan perusahaan tidak jauh
berbeda dengan pengelolaan suatu proyek pembangunan gedung yang dijelaskan
diatas. Untuk jangka waktu tertentu, misalnya lima sampai sepuluh tahun,
manajemen puncak menetapkan kearah mana perusahaan akan dijalankan.
Manajemen puncak menyusun semacam blueprint tentang kondisi yang akan
dicapai perusahaan dalam jangka panjang. Blue print ini berupa program jangka
panjang yaitu pangsa pasar, produk dan teknologi produksi, keuangan,
kepegawaian, citra perusahaan, sistem inforrnasi manajemen, budaya perusahaan
dan lain sebagainya.
Manajemen mengalokasikan sumber daya yang ada untuk setiap program
yang disusunnya. Untuk menjamin terlaksananya program tersebut, manajemen
menyusun anggaran yang berisi rencana kerja tahunan dan taksiran nilai sumber
daya yang diperlukan untuk pelaksanaan rencana kerja tahunan dan taksiran nilai
sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan rencana kerja tersebut. Dalam

1
proses penyusunan anggaran tersebut, ditunjuk manajer yang bertanggung jawab
dalam pelaksanaan rencana kerja dan dialokasikan berbagai sumber daya yang
diperlukan kepada manajer yang bersangkutan. Anggaran menjamin pelaksanaan
rencan kerja dengan biaya yang sesuai dengan yang direncanakan dalam
anggaran. Dengan demikian penyusunan anggaran dimaksudkan untuk
memberikan jaminan pencapaian blue print tentang program jangka panjang,
yang mencakup pangsa pasar, produk dan teknologi produksi, kepegawaian,
keuangan, citra perusahaan, sistem informasi manajemen,budaya perusahaan
dengan biaya sesuai dengan yang dianggarkan sebelumnya. Anggaran disusun
oleh manajemen dalam jangka waktu satu tahun membawa perusahaan ke
kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya yang diperkirakan. Dengan
anggaran, manajemen mengarahkan jalannya perusahaan kesuatu kondisi
tertentu.

B. Batasan Masalah
Dalam pembuatan makalah terdapat suatu batasan masalah. Adapun maksud
dari pemberian batasan masalah adalah untuk membatasi pembahasan yang ada
didalam makalah tersebut agar tidak keluar dari konsep judul. Batasan masalah
dalam makalah yang kami buat ini adalah hanya membahas anggaran produksi
dan semua hal yang berkaitan dengan anggaran produksi. Sedangkan anggaran
perusahaan secara umum hanya dijelaskan secara singkat.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup Anggaran

Glenn A Welsch mendefenisikan anggaran sebagai berikut: "Profit


planning and control may be broadly as de fined as sistematic and formalized
approach for accomplishing the planning, coordinating and control
responsibility of management". Dari pengertian ini, anggaran dikaitkan dengan
fungsi-fungsi dasar manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, koordinasi
dan pengawasan. Jadi bila anggaran dihubungkan fungsi dasar manajemen maka
anggaran meliputi fungsi perencanaan, mengarahkan, mengorganisasi dan
mengawasi setiap satuan dan bidang-bidang organisasional didalam badan usaha.
Dari defenisi di atas, dapat diambil beberapa kesimpulan :
a. Bahwa anggaran harus bersifat formal artinya anggaran disusun dengan
sengaja dan bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis dan teliti.
b. Bahwa anggaran harus bersifat sistematis artinya anggaran disusun dengan
berurutan dan berdasarkan logika.
c. Bahwa setiap manajer dihadapkan pada suatu tanggungjawab untuk
mengambil keputusan sehingga anggaran merupakan hasil pengambilan
keputusan yang berdasarkan asumsi tertentu.
d. Untuk keputusan yang diambil oleh manajer tersebut, merupakan
pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan, pengorganisasian,
mengarahkan dan pengawasan.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi jangka waktu berlakunya budget


adalah :
a. Luas pasar
b. Jenis produksi
c. Keadaan perekonomian
d. Posisi perusahaan
e. Tersedianya data dan informasi

3
B. Definisi Anggaran Produksi
Defnisi production budget adalah "The production budget describes how
many units must be produced in order to meet sales needs and satisjy ending
inventory requirements." (Hansen dan Mowen 2000:280). Anggaran Produksi
merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah
unit/nilai barang yang akan diproduksi oleh perusahaan selama periode yang
akan datang.
Anggaran produksi adalah suatu perencanaan tingkat atau volume barang
yang harus diproduksi oleh suatu perusahaan agar sesuai dengan volume
penjualan yang telah direncanakan.

C. Tujuan Anggaran Produksi


Adapun tujuan dari perencanaan produksi adalah sebagai berikut :
a. Untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu, misalnya berapa hasil yang
diproduksi supaya dapat dicapai tingkat keuntungan dengan persentase
tertentu dari keuntungan setahun terhadap penjualan yang diinginkan.
b. Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap
mempunyai market share tertentu.
c. Untuk mengusahakan supaya perusahaan pabrik ini bekerja pada tingkat
efisien tertentu.
d. Untuk mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan
kesempatan kerja yang sudah ada dapat sernakin berkembang.

Tujuan penyusunan Anggaran Produksi, antara lain:( Gunawan Adisaputro


dan Marwan Asri, 2003) :
1. Menunjang kegiatan penjualan, sehingga barang dapat disediakan sesuai
dengan yang telah direncanakan.
2. Menjaga tingkat persediaan yang memadai, artinya tingkat persediaan yang
tidak terlalu besar atau tidak terlalu kecil.
3. Mengatur produksi sedemikian rupa sehingga biaya produksi akan bisa
ditekan seminimal mungkin.

4
D. Langkah-langkah dasar yang diperlukan dalam menyusun anggaran

produksi

1. Menentukan kebijakan mengenai tingkat persediaan.


2. Merencanakan kuantitas setiap produk yang harus diproduksi selama periode
anggaran.
3. Membuat jadwal produksi.

E. Menentukan jumlah yang akan di produksi


Rencana Penjualan (dari anggaran penjualan) XXX
Persediaan Akhir XXX +
Jumlah yang harus tersedia XXX
Persediaan Awal XXX –
Jumlah yang diproduksi XXX

F. Faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran produksi


Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan didalam menyusun Budget
produksi, antara lain :
a. Rencana penjualan yang tertuang dalam Budget Penjualan, khususnya
rencana tentang jenis (kualitas) dan jumlah (kuantitas) barang yang akan
dijual dari waktu-kewaktu selama periode yang akan datang.
b. Kapasitas mesin dan peralatan produksi yang tersedia, serta kemungkinan
perluasannya diwaktu yang akan datang.
c. Tenaga kerja yang tersedia.
d. Modal kerja yang dimiliki perusahaan.
e. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan, khususnya yang berkaitan
dengan kegiatan produksi, serta kemungkinan perluasannya diwaktu yang
akan datang.
f. Luas perusahaan yang optimal.
g. Kebijakan perusahaan di bidang persediaan barang jadi (inventory policy).
h. Kebijakan perusahaan dalam menetapkan pola produksi selama periode
yang akan datang.

5
G. Kebijakan produksi
Tiap-tiap kebijakan mengakibatkan adanya cara pendekatan yang berbeda
dalam penyusunan anggaran produksi ada 3 (tiga) pendekatan yang digunakan :
1. Kebijakan yang mengutamakan stabilitas tingkat produksi.
Kebijakan ini telah terlebih dahulu jumlah barang yang akan diproduksi
selama satu tahun, lalu diperkirakan produksi perbulan atau pertriwulan,
selanjutnya tingkat persediaan disesuaikan dengan kebutuhan agar tingkat
produksi tetap stabil .
2. Kebijakan yang mengutamakan pengendalian tingkat persediaan.
Terlebih dahulu ditentukan persediaan awal tahun dan persediaan akhir
tahun bila diantaranya tidak sama, tingkat persediaan bulanan disesuaikan
secara bertahap kearah tingkat persediaan yang diinginkan.
3. Kebijakan yang merupakan kombinasi, dimana tingkat produksi maupun
tingkat persediaan berfluktuaktif.
Disini meskipun telah ditetapkan dengan cara kombinasi, tetapi
perusahaan masih harus menetapkan asumsi-asumsi lain agar dapat dicapai
keseimbangan yang optimum antara tingkat penjualan, persediaan dan
produksi

H. Skedul produksi secara rinci berdasar kebijakan produksi & persediaan

1. Kebijakan Stabilias Tingkat Produksi


Contoh:
PD. Kencana dalam tahun 2020 merencanakan kegiatan produksi sebagai
berikut :
Rencana penjualan dalam satu tahun 420.000 unit
( Tw I = 110.000 , Tw II 100.000 , Tw III 100.000, Tw IV 110.000 )
= 420.000 unit
Persediaan Akhir yang dikehendaki 90.000 unit
Persediaan Awal yang dikehendaki 30.000 unit
Jumlah yang diproduksi 480.000 unit

6
PD KENCANA
ANGGARAN PRODUKSI
(Stabilitas Tingkat Produksi)
Tahun 2020
Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
No. Uraian Jumlah
I II III IV
1 2 3 4 5 6 7
1 Penjualan 110.000 100.000 100.000 110.000 420.000
2 Pers. Akhir 40.000 60.000 80.000 90.000 90.000
3 Kebutuhan 150.000 160.000 180.000 200,000 510.000
4 Pers. Awal 30.000 40.000 60.000 80.000 30.000
5 Produksi 120.000 120.000 120.000 120.000 480.000

2. Kebijakan pengendalian tingkat persediaan


Selisih persediaan awal – persediaan akhir
4
90.000 – 30.000 = 15.000
4

PD. KENCANA
ANGGARAN PRODUKSI
(Stabilitas Tingkat Persediaan)
Tahun 2020
No. Uraian Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Jumlah
I II III IV
1 2 3 4 5 6 7
1 Penjualan 110.000 100.000 100.000 110.000 420.000
2 Pers. Akhir 45.000 60.000 75.000 90.000 90.000
3 Kebutuhan 155.000 160.000 175.000 200.000 510.000
4 Pers. Awal 30.000 45.000 60.000 75.000 30.000
5 Produksi 125.000 115.000 115.000 125.000 480.000
1. Kebijakan yang merupakan kombinasi, dimana tingkat produksi maupun
tingkat persediaan berfluktuaktif.
Disini meskipun telah ditetapkan dengan cara kombinasi, tetapi
perusahaan masih harus menetapkan asumsi-asumsi lain agar dapat dicapai

7
keseimbangan yang optimum antara tingkat penjualan, persediaan dan
produksi.
Berdasarkan contoh diatas misalkan ditetapkan kebijakan sebagai berikut :
a. Tingkat produksi tidak boleh berfluktuaktif lebih dari 20% dari tingkat
produksi rata-rata.
b. Tingkat persediaan triwulan I dan II berfluktuaktif 20.000 unit
sedangkan triwulan III dan IV 10.000 unit.
Produksi Normal = 480.000 : 4 = 120.000 Unit
Produksi Maksimal = 120% × 120.000unit = 144.000 Unit
Produksi Minimal = 80% × 120.000 unit = 96.000 unit

PD. KENCANA
ANGGARAN PRODUKSI
(Kombinasi antara tingkat Persediaan dan tingkat Produksi)
Tahun 2020
No Uraian Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Jumlah
I II III IV
1 2 3 4 5 6 7
1 Penjualan 110.000 100.000 100.000 110.000 420.000
2 Pers. Akhir 50.000 70.000 80.000 90.000 90.000
3 Kebutuhan 160.000 170.000 180.000 200.000 510.000
4 Pers. Awal 30.000 50.000 70.000 80.000 30.000
5 Produksi 130.000 120.000 110.000 120.000 480.000

I. Anggaran produksi sebagai alat perencanaan, koordinasi, dan pengendalian

Perencanaan

Rencana produksi disusun secara rinci dengan mendasarkan pada anggaran


penjualan yang realistis. Hal ini mencerminkan bahwa manajemen telah
menganalisis dan membuat rencana khusus mengenai fungsi perencanaan
produksi dan masalah berhubungan.

Koordinasi
Rencana produksi yang disusun dengan baik juga dapat berfungsi sebagai
alat pengkoordinasian. Rencana produksi yang telah disetujui bermanfaat sebagai
rencana induk produksi yang akan dilaksanakan oleh departemen produksi.

8
Sebagai fungsi koordinasi, rencana produksi menjadi kerangka kerja dimana
perintah produksi yang berlaku dikeluarkan.

Pengendalian
Sebagai alat pengendalian, rencana produksi berguna untuk mengukur dan
mengevaluasi kinerja aktual produksi, kemudian dilakukan tindakan perbaikan
bilamana diperlukan. Hal ini untuk menjamin bahwa perusahaan dapat mencapai
sasaran, tujuan kebijakan, dan standar yang telah ditetapkan secara efisien. Sistem
pengendalian produksi meliputi pengendalian biaya, kualitas, dan kuantitas
manajerial.

Prosedur pokok dalam pengendalian produksi adalah mencakup :


1. Pengendalian bahan
2. Analisis proses produksi menurut pusat tanggung jawab dalam divisi
produksi
3. Rute produksi
4. Penjadwalan produksi
5. Pengiriman hasil produksi
6. Tindak lanjut
Untuk keperluan terhadap tingkat produksi, baik harian maupun mingguan
disusunlah laporan pelaksanaan (perfimance report). Dalam Perfimance Report
dilakukan perbandingan antara rencana dengan realisasinya, sehingga akan segera
tampak apabila terdapat penyimpangan-penyimpangan.

9
STUDI KASUS

Studi Kasus :
Diketahui PT ABC memiliki rencana penjualan tahun 2020 secara total sebanyak
20.000 unit (masing – masing triwulan sama). Perusahaan menetapkan persediaan awal
sebanyak 5.000 unit dengan persediaan akhir sebanyak 7.500 unit dan persediaan akhir
sebanyak 7.500 unit. Anda diminta membuat anggaran produksi untuk tahun 2020
(triwulanan) dengan menggunakan kebijakan :
A. Stabilitas Produksi
B. Stabilitas Persediaan

Penyelesaian :
Rencana Penjualan 20.000
Persediaan akhir (+) 7.500
Barang tersedia dijual 27.500
Persediaan awal (-) 5.000
Rencana produksi tahunan 22.500

A. Menemukan Kebijakan Stabilitas Produksi


Langkah 1 : Hitung rencana produksi berdasarkan informasi yang tersedia
Langkah 2 : Kebijakan Stabilitas produksi = tingkat produksinya sama setiap periode
Jika dibuat secara triwulanan maka rencana produksi tahunan dibagi 4

Rencana produksi tahunan 22.500


Periode triwulanan (:) 4
Rencana produksi triwulanan 5.625

Langkah 3: Membuat anggaran produksi berdasarkan informasi yang tersedia.

Tw 1 Tw 2 Tw 3 Tw 4 Total
Rencana Penjualan 5.000 5.000 5.000 5.000 20.000
Persediaan akhir (+) 5.625 6.250 6.875 7.500 7.500
Barang tersedia dijual(-) 10.625 11.250 11.875 12.500 27.500
Persediaan awal (-) 5.000 5.625 6.250 6.875 5.000
Rencana Produksi Tw 5.625 5.625 5.625 5.625 22.500

B. Menemukan Kebijakan Stabilitas Perusahaan


10
Langkah 1: Kebijakan stabilitas persediaan = nilai persediaannya sama setiap periode
Persediaan awal 5.000
Persediaan akhir 7.500
Selisih 2.500
Dibagi 4 ( krn triwulanan) 625

Langkah 2: Jika persediaan awal < persediaan akhir maka mencari persediaan akhir
setiap triwulan = 625 + persediaan awal

Jika persediaan awal > persediaan akhir maka mencari persediaan akhir setiap triwulan
= persediaan awal – 625

Dalam kasus ini persediaan awal < persediaan akhir


Persediaan akhir
Triwulan 1 5.000 + 625 5.625
Triwulan 2 5.625 + 625 6.250
Triwulan 3 6.250 + 625 6.875
Triwulan 4 6.875 + 625 7.500

Tw 1 Tw 2 Tw 3 Tw 4 Total
Rencana Penjualan 5.000 5.000 5.000 5.000 20.000
Persediaan akhir (+) 5.625 6.250 6.875 7.500 7.500
Barang tersedia dijual(-) 10.625 11.250 11.875 12.500 27.500
Persediaan awal (-) 5.000 5.625 6.250 6.875 5.000
Rencana Produksi Tw 5.625 5.625 5.625 5.625 22.500

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Anggaran produksi merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang jumlah unit/nilai barang yang akan diproduksi oleh perusahaan
selama periode yang akan datang. Secara garis besar anggaran produksi disusun
dengan menggunakan rumus umum sebagai berikut :

Rencana Penjualan (dari anggaran penjualan) XXX


Persediaan Akhir XXX +
Jumlah yang harus tersedia XXX
Persediaan Awal XXX –
Jumlah yang diproduksi XXX

12
DAFTAR PUSTAKA

1. www.google.com;AnggaranProduksi
2. Drs. Gunawan Adisaputro, M.B.A dan Drs. Marwan Asri, M.B.A ;Anggaran
Perusahaan ; BPFE ; Yogyakarta
3. Drs. M. Munandar ; Budgeting ; BPFE ; Yogyakarta

13

Anda mungkin juga menyukai