Deskripsi Materi :
Mampu menghitung kebutuhan bahan
langsung dan membuat anggaran biaya
dan pembelian bahan langsung.
Pemahaman mengenai anggaran
rencana dan pengendalian Bahan Baku
Kebutuhan bahan baku untuk produksi xx
Persediaan Akhir xx +
Jumlah kebutuhan xx
Persediaan Awal xx -
Pembelian Bahan Baku xx
Harga xx x
Nilai Pembelian xx
Contoh.
Anggaran Pembelian Bahan Baku
BAHAN BAKU
KETERANGAN
1 2
Kebutuhan BB
Persediaan Akhir + +
Jumlah Kebutuhan
Persediaan Awal - -
Pembelian BB
Harga BB x x
Nilai Pembelian
Contoh.
Anggaran Biaya Bahan Baku yang
Habis digunakan
Produk A Produk B
Bahan
Baku kebutuhan harga Jumlah kebutuhan harga Jumlah
Catatan:
Pada prinsipnya tidak ada bentuk format standar Anggaran Bahan Baku, yang penting
adalah bahwa Anggaran Bahan Baku memuat informasi tentang jenis, jumlah, harga
dan nilai bahan baku yang menjadi persediaan. Selebihnya disesuaikan dengan
kebutuhan dan situasi perusahaan.
Berikut ini adalah data yang disajikan oleh PT. Aset Alam:
a. Perkiraan penjualan
Persediaan
Jenis Persediaan
Jumlah (unit) Harga/ unit Akhir
Barang Awal (unit)
(unit)
X 15.000 Rp. 1.500,- 6.000 4.000
Y 30.000 Rp. 1.600,- 3.000 5.000
Z 20.000 Rp. 1.900,- 3.500 6.500
Jenis
SUR/ Standar Usage Rate
Bahan Satuan
Baku Barang X Barang Y Barang Z
1 Unit 2 3 4
2 Kg 3 - 3
3 Unit 1 4 2
Lanjutan………………..
Diminta:
1.Anggaran produksi untuk masing-masing jenis barang
2.Anggaran kebutuhan bahan baku yang dirinci menurut jenis barang
dan jenis bahan baku
3.Anggaran pembelian bahan baku yang terperinci menurut jenis
bahan baku dan nilainya
4.Anggaran biaya pemakaian bahan baku yang habis digunakan yang
dirinci menurut jenis bahan baku dan jenis barang
Anggaran Pembelian Bahan Baku
Apabila bahan baku yang dibeli terlalu besar akan
mengakibatkan :
Bertumpuknya bahan baku di gudang, yang
mengakibatkan penurunan kualitas.
Terlalu lama bahan baku “menunggu” giliran diproses.
Biaya penyimpanan terlalu besar.
Diminta!:
1) Jumlah pembelian bahan baku yang paling
ekonomis (EOQ)
2) Frekuensi pemesanan selama 1 tahun
3) Titik pemesanan kembali bahan baku (ROP)
Latihan Soal!
Suatu perusahaan memperkirakan kebutuhan bahan bakunya
selama 1(satu) tahun sebanyak 6.000 unit dengan harga Rp. 4.000,-
per unit. Biaya pemesanan setiap kali Pesan adalah sebesar
Rp. 5.000,- dan biaya penyimpanan Rp. 60,- per unit. safety stock
ditetapkan sebesar 200 unit (jika 1 tahun = 360 hari)
JIKA LEAD TIME TIDAK DIKETAHUI
Biaya bahan baku pengganti (stock out cost) sebesar Rp. 150,-
per unit dan data mengenai Lead time yang terjadi dalam
perusahaan ditahun sebelumnya adalah sebagai berikut:
LEAD TIME PROBABILITAS
4 hari 15 %
5 hari 30 %
6 hari 25 %
7 hari 30 %
Diminta!:
1) Jumlah pembelian bahan baku yang paling ekonomis (EOQ)
2) Frekuensi pemesanan selama 1 tahun
3) Titik pemesanan kembali bahan baku (ROP)
LATIHAN SOAL ! (EOQ – jika LeadTime tidak diketahui)
Akibat pengalaman pada masa lalu yang kurang menguntungkan, khususnya yang
menyangkut manajemen persediaan, PT. Aset Alam mengusahakan dilaksanakannya
suatu sistem perencanaan serta pengawasan yang lebih baik untuk waktu-waktu yang
akan datang.
Untuk tahun depan PT. Aset Alam merencanakan akan menjual 50.000 unit produk.
Diketahui bahwa :
Persediaan awal produk jadi sebesar 15.000 unit dan
Persediaan akhir yang diinginkan 20.000 unit. Untuk membuat satu produk jadi
dibutuhkan 2kg bahan baku.Untuk merencanakan kapan saat pemesanan yang tepat
dilakukan, diamati 20 buah data pemesanan yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
Dari pengamatan tersebut diperoleh kenyataan:
Lead time 1 minggu = 7 kali
Lead time 2 minggu = 5 kali
Lead time 3 minggu = 8 kali
Biaya penyimpanan bahan baku per kg per tahunnya adalah Rp. 100,-.
Setiap kali pemesanan akan dikeluarkan biaya sebesar Rp. 8.800,-.
Apabila kehabisan bahan baku dapat dicari bahan baku pengganti, untuk ini
dikeluarkan biaya sebesar Rp. 100,- bagi setiap kg bahan baku pengganti.
Persediaan minimum (safety stock) adalah persediaan untuk 2 minggu.
(Dalam setahun dianggap 300 hari atau 50 minggu)