Anda di halaman 1dari 29

Anggaran Perusahaan 1

ANGGARAN
BAHAN BAKU
D r. ( C a n d ) M a r h a e n d r o P. , S E . , M . S i .
Deskripsi
Pembelajaran
Anggaran
Bahan Baku;
Output
Pembelajaran

Memiliki kemampuan Pemahaman membuat Pemahaman mengenai


menghitung anggaran biaya dan anggaran rencana dan
kebutuhan bahan pembelian bahan pengendalian Bahan
langsung langsung Baku
Deskripsi:
Anggaran bahan baku
adalah budget yang merencanakan
secara lebih terperinci jumlah unit
bahan mentah yang diperlukan
untuk penyelenggaraan proses
produksi secara periode yang akan
datang, sebagai dasar untuk
penyusunan budget pembelian
bahan mentah dan budget biaya
bahan mentah.
KOMPONEN
Anggaran Bahan Baku

Anggaran bahan mentah


terdiri dari 4 komponen:
1) Anggaran kebutuhan bahan
baku (direct materials used
budget).
2) Anggaran pembelian bahan
baku (direct materials
purchases budget).
3) Anggaran persediaan bahan
baku (cost of direct materials
budget).
4) Anggaran biaya bahan baku
yang habis digunakan dalam
produksi.
Komponen dalam penyusunan Anggaran Bahan Baku

Angg. Kebutuhan BB Angg. Pembelian BB Angg. BB yg Habis Digunakan


Anggaran Kebutuhan Bahan Baku (Unit of
Direct Materials Used Budget )
Secara terperinci anggaran ini harus dicantumkan :
a. Jenis barang jadi yang dihasilkan.
b. Jenis bahan baku yang digunakan.
c. Bagian-bagian yang dilalui dalam proses produksi.
d. Standar penggunaan (SP) bahan baku/ Standar Usage Rate.
e. Waktu penggunaan bahan baku.
Contoh.
Anggaran Kebutuhan Bahan Baku

Bahan Baku 1 Bahan Baku 2


Produk Produksi
SUR Kebutuhan SUR Kebutuhan

Tingkat =Tingkat Produksi


(Nama =Tingkat Produksi
Produksi x SUR
Barang) x SUR
(unit)
Anggaran Pembelian Bahan Baku
Secara terperinci anggaran ini harus
dicantumkan :
1. Jenis bahan yang digunakan dalam proses
produksi.
2. Jumlah yang harus dibeli.
3. Harga per satuan bahan mentah.
Contoh.
Anggaran Pembelian Bahan Baku
BAHAN BAKU
KETERANGAN
1 2

Kebutuhan BB

Persediaan Akhir + +

Jumlah Kebutuhan

Persediaan Awal - -

Pembelian BB

Harga BB x x

Nilai Pembelian
Anggaran Biaya Bahan Baku yang Habis
digunakan
Pada prinsipnya tidak ada bentuk format standar
Anggaran Bahan Baku, yang penting adalah
bahwa Anggaran Bahan Baku memuat informasi
tentang jenis, jumlah, harga dan nilai bahan baku
yang menjadi persediaan. Selebihnya
disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi
perusahaan.
Contoh.
Anggaran Biaya Bahan Baku
yang Habis digunakan

Produk A Produk B
Bahan Baku
kebutuhan harga Jumlah kebutuhan harga Jumlah
Berikut ini adalah data yang disajikan
oleh PT. Aset Alam:

a. Perkiraan penjualan
Persediaan
Jenis Persediaan
Jumlah (unit) Harga/ unit Akhir
Barang Awal (unit)
(unit)
X 15.000 Rp. 1.500,- 6.000 4.000
Y 30.000 Rp. 1.600,- 3.000 5.000
Z 20.000 Rp. 1.900,- 3.500 6.500
Berikut ini adalah data yang disajikan
oleh PT. Aset Alam:
b. Bahan baku yang digunakan dihitung menurut standar
penggunaan (standar usage rate/ SUR):
Jenis SUR/ Standar Usage Rate
Bahan Satuan
Baku Barang X Barang Y Barang Z
1 Unit 2 3 4
2 Kg 3 - 3
3 Unit 1 4 2
Berikut ini adalah data yang disajikan
oleh PT. Aset Alam:
c. Jumlah persediaan masing-masing bahan baku:
Jenis Bahan
Persediaan Awal Persediaan Akhir Harga
Baku
1 7.500 unit 4.000 unit Rp. 800,- per unit
2 10.000 kg 8.750 kg Rp. 500,- per kg
3 10.000 unit 12.500 unit Rp. 750,- per unit
Diminta:
1. Anggaran produksi untuk masing-masing jenis barang
2. Anggaran kebutuhan bahan baku yang dirinci menurut
jenis barang dan jenis bahan baku
3. Anggaran pembelian bahan baku yang terperinci menurut
jenis bahan baku dan nilainya
4. Anggaran biaya pemakaian bahan baku yang habis
digunakan yang dirinci menurut jenis bahan baku dan
jenis barang
Anggaran Pembelian Bahan Baku
Apabila bahan baku yang dibeli
terlalu besar akan mengakibatkan :
➢ Bertumpuknya bahan baku di
gudang, yang mengakibatkan
penurunan kualitas.
➢ Terlalu lama bahan baku
“menunggu” giliran diproses.
➢ Biaya penyimpanan terlalu
besar.
Apabila jumlah bahan baku yang
dibeli terlalu kecil juga
mendatangkan resiko:
➢ Terhambatnya kelancaran proses
produksi akibat
kehabisan/kekurangan bahan baku.
➢ Timbulnya biaya tambahan untuk
mencari bahan baku pengganti
secepatnya.
Economic Order Quantity (EOQ)
yaitu jumlah pembelian sebesar jumlah yang meminimumkan
biaya persediaan/ (jumlah pembelian yang paling ekonomis).
Dalam EOQ ini dipertimbangkan 2
jenis biaya yang bersifat variabel,
yaitu :

1. Biaya Pemesanan Yaitu biaya-


biaya yang dikeluarkan
sehubungan dengan kegiatan
pemesanan bahan baku.

2. Biaya PenyimpananYaitu
biaya - biaya yang dikeluarkan
sehubungan dengan kegiatan
penyimpanan bahan baku yang
telah dibeli
Dengan memperhatikan kedua jenis biaya
tersebut, maka jumlah pembelian yang paling
ekonomis (EOQ) dapat dihitung dengan rumus:

R = Jumlah bahan baku yang akan


dibeli dalam suatu jangka waktu tertentu
S = Biaya pemesanan
C/U = Biaya penyimpanan setiap unit
bahan baku selama setahun
Beberapa istilah dan pemahaman
dalam pembelian bahan baku (EOQ);
Biaya-biaya yang terpaksa dikeluarkan karena
keterlambatan datangnya bahan baku disebut stock out
cost (SOC),
sebaliknya bahan baku yang datangnya terlalu awal
(terlalu cepat) juga akan menimbulkan biaya yang disebut
extra carrying cost (ECC).
Oleh karena itu, dalam menentukan waktu pemesanan
bahan baku perlu diperhatikan faktor lead time, yaitu
jangka waktu sejak dilakukannya pemesanan sampai saat
datangnya bahan baku yang dipesan dan siap untuk
digunakan dalam proses produksi.
Setelah diperhitungkan adanya faktor lead time, dapat
ditentukan pula reorder point, yaitu saat dimana harus
dilakukan pemesanan kembali bahan baku yang
diperlukan.
Latihan Soal!
(JIKA LEAD TIME SUDAH DIKETAHUI)
Suatu perusahaan memperkirakan kebutuhan bahan
bakunya selama 1(satu) tahun sebanyak 6.000 unit
dengan harga Rp. 4.000,- per unit. Biaya pemesanan
setiap kali Pesan adalah sebesar Rp. 5.000,- dan biaya
penyimpanan Rp. 60,- per unit. safety stock ditetapkan
sebesar 200 unit dan Lead time yang diperlukan adalah
selama 9 hari. (jika 1 tahun = 360 hari)
Diminta!:
1) Jumlah pembelian bahan baku yang paling ekonomis (EOQ)
2) Frekuensi pemesanan selama 1 tahun
3) Titik pemesanan kembali bahan baku (ROP)
Mencari LeadTime Yg Ekonomis:
ECC + SOC = yg paling kecil

ECC = (Keterlambatan x prob.) x By penyimpanan per-periode


SOC = (Kecepatan dtg x prob.) x By BB pengganti per-periode

ROP = Safety Stock + Pemakaian selama LeadTime


Latihan Soal!
(JIKA LEAD TIME TIDAK DIKETAHUI)
Suatu perusahaan memperkirakan kebutuhan bahan bakunya
selama 1(satu) tahun sebanyak 6.000 unit dengan harga Rp.
4.000,- per unit. Biaya pemesanan setiap kali Pesan adalah
sebesar Rp. 5.000,- dan biaya penyimpanan Rp. 60,- per unit.
safety stock ditetapkan sebesar 200 unit (jika 1 tahun = 360 hari)
Biaya bahan baku pengganti (stock out cost) sebesar Rp. 150,- per unit dan data mengenai
Lead time yang terjadi dalam perusahaan ditahun sebelumnya adalah sebagai berikut:
LEAD TIME PROBABILITAS
4 hari 15 %
5 hari 30 %
6 hari 25 %
7 hari 30 %
L a t i h a n S O A L A n g g . P e m b e l i a n B B j i k a L E A D T I M E T D K D I K E TA H U I
LATIHAN SOAL ! (EOQ – jika LeadTime tidak diketahui)
Akibat pengalaman pada masa lalu yang kurang menguntungkan, khususnya yang
menyangkut manajemen persediaan, PT. Aset Alam mengusahakan dilaksanakannya
suatu sistem perencanaan serta pengawasan yang lebih baik untuk waktu-waktu yang
akan datang. Untuk tahun depan PT. Aset Alam merencanakan akan menjual 50.000
unit produk.
Diketahui bahwa :
Persediaan awal produk jadi sebesar 15.000 unit dan
Persediaan akhir yang diinginkan 20.000 unit. Untuk membuat satu produk jadi
dibutuhkan 2kg bahan baku.Untuk merencanakan kapan saat pemesanan yang tepat
dilakukan, diamati 20 buah data pemesanan yang terjadi pada tahun-tahun
sebelumnya.
Dari pengamatan tersebut diperoleh kenyataan:
Lead time 1 minggu = 7 kali
Lead time 2 minggu = 5 kali
Lead time 3 minggu = 8 kali
Biaya penyimpanan bahan baku per kg per tahunnya adalah Rp. 100,-.
Setiap kali pemesanan akan dikeluarkan biaya sebesar Rp. 8.800,-.
Apabila kehabisan bahan baku dapat dicari bahan baku pengganti, untuk ini
dikeluarkan biaya sebesar Rp. 100,- bagi setiap kg bahan baku pengganti.
Persediaan minimum (safety stock) adalah persediaan untuk 2 minggu.
(Dalam setahun dianggap 300 hari atau 50 minggu)
thank you!

www.stie.ipem.ac.id 0856 9795 6988 hendro9@ipem.ac.id

Anda mungkin juga menyukai