ANGGARAN
BAHAN BAKU
D r. ( C a n d ) M a r h a e n d r o P. , S E . , M . S i .
Deskripsi
Pembelajaran
Anggaran
Bahan Baku;
Output
Pembelajaran
Kebutuhan BB
Persediaan Akhir + +
Jumlah Kebutuhan
Persediaan Awal - -
Pembelian BB
Harga BB x x
Nilai Pembelian
Anggaran Biaya Bahan Baku yang Habis
digunakan
Pada prinsipnya tidak ada bentuk format standar
Anggaran Bahan Baku, yang penting adalah
bahwa Anggaran Bahan Baku memuat informasi
tentang jenis, jumlah, harga dan nilai bahan baku
yang menjadi persediaan. Selebihnya
disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi
perusahaan.
Contoh.
Anggaran Biaya Bahan Baku
yang Habis digunakan
Produk A Produk B
Bahan Baku
kebutuhan harga Jumlah kebutuhan harga Jumlah
Berikut ini adalah data yang disajikan
oleh PT. Aset Alam:
a. Perkiraan penjualan
Persediaan
Jenis Persediaan
Jumlah (unit) Harga/ unit Akhir
Barang Awal (unit)
(unit)
X 15.000 Rp. 1.500,- 6.000 4.000
Y 30.000 Rp. 1.600,- 3.000 5.000
Z 20.000 Rp. 1.900,- 3.500 6.500
Berikut ini adalah data yang disajikan
oleh PT. Aset Alam:
b. Bahan baku yang digunakan dihitung menurut standar
penggunaan (standar usage rate/ SUR):
Jenis SUR/ Standar Usage Rate
Bahan Satuan
Baku Barang X Barang Y Barang Z
1 Unit 2 3 4
2 Kg 3 - 3
3 Unit 1 4 2
Berikut ini adalah data yang disajikan
oleh PT. Aset Alam:
c. Jumlah persediaan masing-masing bahan baku:
Jenis Bahan
Persediaan Awal Persediaan Akhir Harga
Baku
1 7.500 unit 4.000 unit Rp. 800,- per unit
2 10.000 kg 8.750 kg Rp. 500,- per kg
3 10.000 unit 12.500 unit Rp. 750,- per unit
Diminta:
1. Anggaran produksi untuk masing-masing jenis barang
2. Anggaran kebutuhan bahan baku yang dirinci menurut
jenis barang dan jenis bahan baku
3. Anggaran pembelian bahan baku yang terperinci menurut
jenis bahan baku dan nilainya
4. Anggaran biaya pemakaian bahan baku yang habis
digunakan yang dirinci menurut jenis bahan baku dan
jenis barang
Anggaran Pembelian Bahan Baku
Apabila bahan baku yang dibeli
terlalu besar akan mengakibatkan :
➢ Bertumpuknya bahan baku di
gudang, yang mengakibatkan
penurunan kualitas.
➢ Terlalu lama bahan baku
“menunggu” giliran diproses.
➢ Biaya penyimpanan terlalu
besar.
Apabila jumlah bahan baku yang
dibeli terlalu kecil juga
mendatangkan resiko:
➢ Terhambatnya kelancaran proses
produksi akibat
kehabisan/kekurangan bahan baku.
➢ Timbulnya biaya tambahan untuk
mencari bahan baku pengganti
secepatnya.
Economic Order Quantity (EOQ)
yaitu jumlah pembelian sebesar jumlah yang meminimumkan
biaya persediaan/ (jumlah pembelian yang paling ekonomis).
Dalam EOQ ini dipertimbangkan 2
jenis biaya yang bersifat variabel,
yaitu :
2. Biaya PenyimpananYaitu
biaya - biaya yang dikeluarkan
sehubungan dengan kegiatan
penyimpanan bahan baku yang
telah dibeli
Dengan memperhatikan kedua jenis biaya
tersebut, maka jumlah pembelian yang paling
ekonomis (EOQ) dapat dihitung dengan rumus: