Anda di halaman 1dari 19

MATA KULIAH PENGANGGARAN ANGGARAN BAHAN BAKU LANGSUNG

MODUL 5 - 6 DOSEN HARTRI PUTRANTO SE, MM. FAKLUTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 2010

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Hartri Putranto SE.,MM

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

54

PENGERTIAN. Anggaran Bahan Baku adalah Anggaran yang disusun dengan tujuan : 1. Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku langsung 2. Memperkirakan jumlah pembelian bahan baku langsung yang diperlukan. 3. Sebagai dasar memperkirakan kebutuhan dana yang diperlukan untuk melaksanakan pembelian bahan baku langsung. 4. Sebagai dasar penentuan dasar pokok produksi yakni memperkirakan komponen harga pokok pabrik karena penggunaan bahan baku langsung dalam proses produksi. 5. Sebagai dasar melaksanakan fungsi pengendalian bahan baku langsung. Tujuan penusunan bahan baku : 1. Memperkirakan kebutuhan akan bahan baku 2. Memperkirakan jumlah pembelian 3. Kebutuhan dana yang diperlukan 4. Penyusunan Product forecasting 5. Sebagai dasar melaksanakn fungsi pengawasan bahan mentah Anggaran Bahan Baku terdiri dari ; 1. Anggaran Kebutuhan Bahan Baku Langsung. Adalah anggaran yang disusun untuk merencanakan kuantitas fisik bahan baku langsung yang dibutuhkan untuk keperluan produksi pada periode yang akan datang. 2.Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung Yaitu anggaran yang disusun untuk merencanakan kuantitas fisik bahan baku langsung yang harus dibeli pada periode yang akan datang dengan mempertimbangkan faktor persediaan dan kebutuhan bahan baku langsung untuk keperluan produksi. 3.Anggaran Persediaan Bahan Baku Langsung Yakni anggaran yang disusun untuk merencanakan kuantitas fisik bahan baku langsung yang harus disimpan sebagai persediaan.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Hartri Putranto SE.,MM

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

55

4.Anggaran Biaya Bahan Baku Langsung yang habis dipergunakan dalam Produksi. Adalah anggaran yang sidudun untuk merencanakan nilai (dinyatakan dalam satuan uang) bahan baku langsung yang digunakan dalam proses produksi.

Perencanaan Bahan Baku (BB) Pengertian : bahan utama atau bahan pokok dari suatu produk Formula dalam menyusun bahan baku Pembelian bahan baku Persediaan bahan baku awal Bahan baku tersedia Persediaan bahan baku akhir Bahan baku di pakai Penyusunan anggaran bahan baku 1. Anggaran Kebutuhan Bahan Baku Anggaran kebutuhan bahan baku disusun untuk merencanakan jumlah fisik bahan baku yang diperlukan. Secara terperinci pada anggaran ini harus dicantumkan : a. Jenis barang yang akan dihasilkan b. Jenis bahan baku yang digunakan c. Bagian-bagian yang harus dilalui dalam proses produksi d. Standar penggunaan bahan baku (standar Usage Rate ) e. Waktu penggunaan bahan baku : : : : : xx xx xx xx xx +

2.

Anggaran pembelian bahan baku

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Hartri Putranto SE.,MM

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

56

Anggaran yang disusun sebagai perencanaan jumlah bahan baku yang harus dibeli pada periode. Rencana Persediaan Bahan Baku Faktor-faktor yang menentukan rencana persediaan bahan baku: 1) Anggaran produksi Semakin besar produksi yang dianggarkan semakin besar bahan baku yang disediakan, semakin kecil produksi semakin besar bahan baku yang disediakan. Q Q BB BB

2) Harga beli bahan baku P P (BB) semakin tinggi persediaan bahan baku yang direncanakan (BB) semakin rendah harga bahan baku yang dibeli, semakin rendah

persediaan bahan baku yang direncanakan. 3) Biaya penyimpanan bahan baku di gudang dalam hubungannya dengan biaya ekstra yang dikeluarkan sebagai akibat kehabisan persediaan. 4) Ketepatan pembuatan standar pemakaian bahan baku. 5) Ketepatan Vendor dalam menyerahkan bahan baku 6) Jumlah bahan baku tiap kali pesanan EOQ (Economical Order Quality) (Jumlah kuantitas barang yang dapat diproses dengan biaya yang minimal /Ekonomis) EOQ harus mempertimbangkan 2 jenis biaya 1. Biaya Pemesanan Biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan bahan baku, biaya ini berubah-ubah (berfluktuasi) sesuai dengan frekuensi pemesanan. Sedangkan tinggi frekuensi pemesanan semakin tinggi pula biaya pemesanannya. Begitu pula sebaliknya, contohnya : Biaya persiapan pemesanan Biaya administrasi Biaya pengiriman pesanan Biaya mencocokkan pesanan yang masuk 2. Biaya Penyimpanan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Hartri Putranto SE.,MM

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

57

Biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan penyimpanan bahan baku yang telah dibeli. Biaya ini berfluktuasi sesuai dengan jumlah bahan baku yang disimpan BB BB Misalnya Biaya pemeliharaan Biaya asuransi Biaya perbaikan kerusakan Rumus
EOQ = 2 xRxS Px1 EOQ = 2 xRxS KxU

(disimpan) Biaya ((disimpan) Biaya

Penyimpanan Penyimpanan

R S P I PxI Data

: Qualitas yang diperlukan selama periode tertentu : Biaya pesanan setiap kali pesan : Harga bahan per kwt : Biaya penyimpanan (%) : Besarnya biaya penyimpanan per kwt

Bahan baku / tahun Harga bahan baku / ons Biaya pesan / pesanan Biaya penyimpanan 40%

: 364 ons : Rp. 160 : Rp. 728

EOQ

= = =

2 xRxS PxI
2 x364 x728 160 x(0,40)
8,281

= 91 ons Jawab

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Hartri Putranto SE.,MM

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

58

2 x pesanan (182) Nilai rata-rata persediaan Biaya penyimpanan Biaya pesanan seratus Biaya bahan baku / tahun 4 x Pesanan (91) Nilai rata-rata persediaan Biaya penyimpanan Biaya pesanan seratus Biaya bahan baku / tahun 7 x Pesanan (52) Nilai rata-rata persediaan Biaya penyimpanan Biaya pesanan seratus Biaya bahan baku / tahun : 91 Ons x 160 2 = Rp. = Rp. = Rp. = Rp. Rp. 4.160 1.664 5.096 58.240 65.000 : 91 Ons x 160 2 = Rp. = Rp. = Rp. = Rp. Rp. 7.280 2.912 2.912 58.240 64.064 : 182 Ons x 160 2 = Rp. = Rp. = Rp. = Rp. Rp. 14.650 5.824 1.450 28.240 65.520

: 40 % x 14.650 : 2 x Rp. 728 : 364 ons x 160 Jumlah biaya / thn

: 40 % x 7.280 : 4 x Rp. 728 : 364 ons x 160 Jumlah biaya / thn

: 40 % x 4.160 : 7 x Rp. 728 : 364 ons x 160 Jumlah biaya / thn

2 x pesanan Rp. 65.520

4 x pesanan Rp. 64.064

7 x pesanan Rp. 65.000

Kesimpulan 1. Pesanan yang baik adalah 4 x pesanan dengan jumlah biaya / tahun Rp. 64.064 2. Apabila Vendor ( Supplier) memberikan diskon 10% terhadap pesanan 182 (2 x) maka biaya setahun adalah : Nilai rata-rata persediaan Biaya penyimpanan Biaya pesanan seratus Biaya bahan baku / tahun : 182 Ons x 160 x 90% = Rp. 2 = Rp. = Rp. = Rp. 13.104 5.242 1.456 52.416

: 40 % x 13.104 : 2 x Rp. 728 : 364 ons x 160 x 90%

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Hartri Putranto SE.,MM

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

59

Jumlah biaya / thn

Rp.

59.114

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Hartri Putranto SE.,MM

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

60

Reorder Point Saat harus dilakukan pesanan kembali bahan yang diperlukan sehingga kedatangan bahan yang dipesan tepat pada waktunya persediaan diatas safety stock: Safety persediaan inti dari bahan yang harus pertahankan untuk menjamin usaha. Safety stock tidak boleh di pakai kecuali dalam keadaan darurat. Faktor-faktor yang mempengaruhi safety stock (besar/kecil) 1. Kebiasaan vendor (Tepat waktu / tidak) 2. kebiasaan menduga bahan baku 3. Hub biaya penyimpanan (Carrying cost) dengan biaya Ekstra kekurangan persediaan (Stock on cost), stock on cost seperti : Biaya pesanan darurat Kehilangan kesempatan mendapatkan keuntungan karena tidak dapat terpenuhi pemintaan Strategi produksi

Contoh : BB yang diperlukan / tahun (52 minggu) Lead time (waktu yang diperlukan untuk memesan bahan baku Harga bahan baku : Biaya pemesanan (1 x) Persediaan bahan baku yang ada Biaya penyimpanan bahan baku Safety stock Jawab : Lead time 4 x 7 ons Safety Stock 50% x 28 Reorder point 28 ons + 14 ons EOQ =
2 x364 x 728 160(0,4)

: 364 ons : 7 ons / minggu : 4 minggu 160 / ons : Rp. 728 : 40 ons : 40% 50% : 28 ons : 14 ons : 42 ons

= 91 ons Artinya : Pemesanan 91 ons pada saat persediaan 42 ons

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Hartri Putranto SE.,MM

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

61

Persediaan maksimum (Safety x EOQ) (50% x 28) + 91 ons = 105 ons Persediaan rata-rata termasuk safety stock = = EOQ + 14 ons 2 91 + 14 ons = 59,5 ons 2

Persediaan rata-rata : 59,5 14 ons = 45,5 ons Anggaran penggunaan material

Contoh Pembelian : I II III IV = 950 kg x Rp. 1.000 = 950 kg x Rp. 1.050 = 950 kg x Rp. 1.110 = 950 kg x Rp. 1.500 = Rp. = Rp. = Rp. = Rp. Rp. Persediaan awal 200 kg x 950 = 190.000 Kebutuhan bahan / tahun = 3.600 kg Metode FIFO Nilai persediaan akhir 400 kg @ 1.150 = p. 460.00 FIFO Pembelian Pembelian awal Pembelian akhir Anggaran penggunaan Bahan Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 4.085.000 190.000 4.275.000 460.000 3.815.000 950.000 997.000 1.045.000 1.092.000 + 4.085.000

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Hartri Putranto SE.,MM

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

62

LIFO 200 kg x @ 950 200 kg x @ 1000 = 190.000 = 200.000 390.000

LIFO Anggaran Pembelian Material Persediaan awal Jumlah Persediaan akhir : Rp. : Rp. : Rp. : Rp. : Rp. 200 x @ 950 Persediaan awal 200 x @ 1000 200 950 x 100 750 4085.000 190.000 4.275.000 390.000 3.885.000

Kebutuhan material / tahun

3600 950 x 1050 2850 950 x 1110 1900 950 x 1150

AVERAGE Persediaan akhir 950 + 1000 + 1050 + 1110 + 1150 : 400 x 5 : 420.000 Average Anggaran Pembelian Material Persediaan awal Jumlah Persediaan akhir Anggaran penggunaan bahan baku : Rp. : Rp. : Rp. : Rp. : Rp. 4085.000 190.000 4.275.000 390.000 3.885.000

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Hartri Putranto SE.,MM

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

63

SOAL PT.Podang Mas membuat dua jenis produk, yakni Keju Pisang dan Keju Ayam. Keju Pisang dibuat pada dua Departemen Produksi, yakni Oven dan Panggang sedang Keju Ayam hanya dibuat pada Departemen Panggang. Bahan Baku ada dua jenis yakni Keju dan Tepung Keju Departemen Produksi Oven dan Tepung untuk Departemen Produksi Panggang. Rencana Produksi tahun 2003 adalah : Keju Pisang Januari Februari Maret Triwulan II Triwulan III Triwulan IV 500 600 700 1.550 1.800 1.950 Keju Ayam 800 800 900 2.400 2.500 2.600

Setiap 100 unit Keju Pisang menggunakan 5 Kg Keju dan 10 Kg Tepung, sedangkan setiap 100 unit Keju Ayam hanya menggunakan 8 Kg Keju. Harga Keju Rp.600,- Per Kg.dan tepung Rp.180 kg. Dari data diatas , saudara diminta : 1.Menyusun anggaran kebutuhan Bahan Baku ? 2.Menyusun Anggaran biaya bahan baku untuk produksi tahun 2003 ?

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Hartri Putranto SE.,MM

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

64

Soal.2. Rencana penjualan barang A selama 7 tahun pertama, tahun 2005 untuk PT.Harco adalah sebagai berikut : Januari 2.400 buah ; Februari 2.500 buah, Maret 2.600 buah, April 2.800 buah, Mei 2.400 buah, Juni 2.500 buah da Juli 3.000 buah. Distribusi penjualan : Jawa barat 60 %, awa Timur 40 % Persediaan akhir bulanan dikehendali paling tidak 40 % dari taksiran penjualan bulan berikutnya. Persediaan barang jadi pada 1 Januari 2005 adalah 1.060 buah. Kebutuhan bahan mentah untuk membuat satu buah A adalah sebagai berikut : Bahan mentah X = 5 buah Bahan mentah Y = 3 buah Bahan mentah Z = 4 buah. Harga bahan mentah adalah sebagai berikut : Harga X = Rp.15 per buah Harga Y = Rp.30 per buah Harga Z = Rp.25 per buah Persediaan bahan mentah per 1 januari 2005 : Bahan mentah X = 61.000 buah Bahan mentah Y = 70.000 buah Bahan mentah Z = 77.000 buah. Persediaan bahan mentah pada akhir bulan : X Januari Februari Maret April Mei Juni 60.000 buah 60.000 62.000 65.000 64.000 63.000 Y 75.000 69.000 74.000 77.000 70.000 71.000 Z 95.000 buah 100.000 96.000 95.000 90.000 90.000

Diminta : 1.Anggaran penjualan barang secara terperinci menurut daerah dan bulan ( mulai januari sampai juli) ? 2.Anggaran produksi barang A selama januari sampai Juni) ? 3.Anggaran kebutuhan bahan mentah X mulai januari sampai juni ? 4.Anggaran pembelian bahan baku X mulai januari sampai juni ?

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Hartri Putranto SE.,MM

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

65

Ringkasan Pertanyaan Teori Bahan Baku Langsung 1. Apakah tujuan Penyusun an Anggaran bahan Baku Langsung ? Tujuan penyusunan Anggaran Bahan Baku Langsung adalah ; Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku langsung. Memperkirakan jumlah pembelian bahan baku langsung yang diperlukan. Sebagai dasar memperkirakan kebutuhan dana yang diperlukan untuk melaksanakan pembelian bahan baku langsung. Sebagai dasar penentuan harga pokok produksi yakni memperkirakan komponen harga pokok pabrik karena penggunaan bahan baku langsung dalam proses produksi. Sebagai dasar melaksanakan fungsi pengendalian bahan baku langsung.

2. Anggaran Bahan Baku Langsung biasanya memerlukan 4 (empat) sub-anggaran. Sebutkan dan jealskan masing-masing sub-anggaran bahan baku langsung tersebut ? 4.(Empat) sub-anggaran bahan baku langsung itu adalah ; a.Anggaran Kebutuhan Bahan Baku Langsung ; Yakni anggaran yang disusun untuk merencanakan kuantitas pisik bahan baku langsung yang dibutuhkan untuk keperluan produksi pada periode yang akan datang. b. Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung. Yakni anggaran yang disusun untuk merencanakan kuantitas pisik bahan baku langsung yang harus dibeli pada periode yang akan datang dengan mempertimbangkan faktor persediaan dan kebutuhan bahan baku langsung untuk keperluan produksi.

c.Anggaran Persediaan bahan Baku Langsung.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Hartri Putranto SE.,MM

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

66

Yakni anggaran yang disusun untuk merencanakan kuantitas pisik bahan baku langsung yang harus disimpan sebagai persediaan. d.Anggaran Bahan Baku Langsung yang habis dipergunakan dalam produksi. Yakni anggaran yang disusun untuk merencanakan nilai (dinyatakan dalam satuan uang) bahan baku langsung yang digunakan dalam proses produksi. 3.Informasi apa saja yang harus tercantum dalam anggaran kebutuhan bahan baku langsung ? Informasi yang harus tercantum dalam anggaran bahan baku langsung adalah ; Jenis produk jadi yang dihasilkan. Jenis bahan baku langsung yang dipergunakan Departemen produksi yang dilalui dalam proses produksi. Standard Usage Rate Waktu penggunaan bahan baku langsung/ Kuantitas produk jadi.

4.Apa yang dimaksud dengan Standard Usage Rate ? Standard Usage Rate adalah bilangan yang menunjukkan berapa satuan bahan baku langsung yang diperlukan untuk menghasilkan satu satuan produk jadi.

5.Bagaimana cara menentukan kuantitas kebutuhan bahan baku langsung ? Kuantitas kebutuhan bahan baku langsung dapat ditentukan dengan jalan mengalikan kuantitas produk jadi yang dihasilkan dengan Standard Usage Rate.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Hartri Putranto SE.,MM

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

67

6. Apa konsekewnsinya apabila kuantitas bahan baku langsung yang dibeli tidak seimbang dengan kebutuhannya ? Konsekwensi jika kuantitas pembelian bahan baku langsung lebih besar dari kebutuhannya adalah : Bahan baku langsung banyak yang menumpuk digudang yang kemungkinan dapat mengakibatkan kualitasnya turun. Bahan baku langsung terlalu lama menunggu giliran untuk diproses Meningkatnya biaya penyimpanan.

Konsekwensi jika kuantitas pembelian bahan baku langsung lebih kecil dari Kebutuhannya adalah : Proses produksi terhambat oleh karena kehabisan bahan baku langsung Timbul biaya tambahan untuk mencari bahan baku langsung dalam jangka waktu sedepat mungkin.

7.Apa yang dimaksud dengan konsep Economical Order Quantity ? Economical Order Quantity ( EOQ ) adalah jumlah bahan baku langsung yang harus dibeli setiap kali dilakukan pembelian sehingga akan menimbulkan biaya yang paling rendah akan tetapi tidak akan mengakibatkan kekurangan bahan baku langsung.

8.Sebutkan dan jelaskan 2(dua) jenis biaya yang harus dipertimbangkan dalam menghitung EOQ ?

2 (dua) jenis jenis biaya yang harus dipertimbangkan dalam menghitung EOQ adalah ;

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Hartri Putranto SE.,MM

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

68

1. Biaya Pemesanan ( Procurement Cost / Set-Up Cost Adalah biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan aktivitas pemesanan bahan baku langsung yang berbanding searah dengan frekuensi pemesanan akan tetapi berbanding terbalik dengan kuantitas bahan baku langsung yang dipesan setiap kali pemesanan. 2.Biaya Penyimpanan ( Carrying Cost atau Storage Cost ) Yakni ; Adalah biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan aktivitas penyimpanan bahan baku langsung yang sudah dibeli yang berbanding searah degan kuantitas bahan baku langsung yang disimpan.

9.Apa tujuan penyusunan anggaran persediaan bahan baku langsung ? Tujuan penyusuna anggaran persediaan bahan baku langsung adalah untuk mengendalikan tingkat persediaan bahan baku langsung yang terdapat dalam gudang sehingga dapat diketahui penggunaan bahan baku langsung dan bahan baku langsung yang masih tersisa sebgagai persediaan sesuai dengan rencana semula.

10. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat persediaan bahan baku langsung ?

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Hartri Putranto SE.,MM

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

69

Tingkat persediaan bahan baku langsung dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut ; Volume produksi selama suatu periode waktu tertentu. Volume minimal bahan baku langsung. Besarnya pembelian yang ekonomis. Taksiran perubahan harga beli bahan baku langsung diwaktu yang akan datang. Biaya penyimpanan dan pemeliharaan bahan baku langsung. Tingkat kecepatan bahan baku langsung menjadi rusak.

11.Informasi apa saja yang harus tercantum dalam anggaran persediaan bahan baku langsung ? Informasi yang harus tercantum dalam anggaran persediaan bahan baku langsung ? Jen is bahan baku yang dipergunakan Jumlah bahan baku langsung yang tersisa sebagai persediaan Harga beli persatuan bahan baku langsung. Nilai bahan baku langsung yang tersimpan sebagai persediaan.

12.Apa manfaat penyusunan anggaran biaya bahan baku langsung yang habis dipergunakan ? Manfaat penyusunan anggaran biaya bahan baku langsung yang habis dipergunakan adalah : Untuk menghitung harga pokok produk jadi yang dihasilkan. Untuk pengendalian pemakaian bahan baku langsung.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Hartri Putranto SE.,MM

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

70

SOAL 1. Anggaran Bahan Baku Langsung 1.PT.A merencanakan kegiatan operasinya untuk semester II tahun 2005. Data yang telah tersedia : a. Rencana penjualan Juli Agustus September Oktober November Desember Januari 2006 Daerah 1 60.000 buah 66.000 70.000 50.000 51.000 45.000 60.000 Daerah 2 80.000 buah 90.000 92.000 70.000 72.000 45.000 90.000

b. Kebutuhan bahan mentah per satu buah barang jadi adalah sebagai berikut : - Bahan mentah 1 2 buah a Rp.10 perbuah - Bahan mentah 2 3 buah a Rp.15 perbuah - Bahan mentah 3 4 buah a Rp. 20 perbuah c. Jumlah persediaan barang jadi pada awal semester II tahun 2005 adalah 80.000 buah, sedangkan persediaan barang jadi pada akhir semester II Adalah tahun 2005 diingini berjumlah 75.000 buah. d. Jumlah persediaan bahan mentah pada awal bulan ditentukan harus berjumlah 50 % dari rencana penjualan bulan yang bersangkutan, sedangkan untuk barang jadi persediaan pada awal bulan juga ditentukan harus berjumlah 50% dari rencana penjualan bulan yang bersangkutan, Persediaan bahan mentah per 30 Juni 2005 = 125.000 buah sedang persediaan per 31 Desember 2005 diingini berjumlah 100.000 buah. Diminta : a. Menentukan jumlah yang harus diproduksi untuk bulan Juli sampai Desember 2005 ? b. Menyusun skedul produksi terperinci menurut bulan ? c. Menyusun Anggaran kebutuhan Bahan Mentah 1 terperinci menurut bulan ? d. Menyusun Anggaran pemberian bahan mentah 1 terperinci menurut bulan ?

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Hartri Putranto SE.,MM

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

71

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Hartri Putranto SE.,MM

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

72

Anda mungkin juga menyukai