Anda di halaman 1dari 11

PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU

Mata Kuliah : Penganggaran


Dosen Pengampu : Dr. Wirmie Eka Putra, S.E., M.Si., CIQnR.

Disusun Oleh :
Rani Nur Az-zahra Osman
C1C020144

Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jambi
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahan baku merupakan salah satu elemen yang penting dalam perusahaan. Bahan
baku menjadi dasar berlangsungnya suatu produksi. Perusahaan harus selalu
mempertimbangkan secara matang tentang berapa besarnya jumlah bahan baku yang
diharuskan sebelum memulai suatu kegiatan produksi. Dalam hal ini, tentunya
perusahaan perlu melakukan pengendalian terhadap bahan baku maupun biaya yang
ditimbulkan. Menjaga kelancaran produksi menjadi keharusan untuk dipertimbangkan
secara matang, yakni mengenai tersedianya bahan baku. Hal ini bertujuan untuk
memenuhi keperluan produksi jangka pendek maupun jangka panjang.
Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam pengendalian bahan
baku adalah dengan membuat anggaran pembelian bahan baku. Bahan baku dapat
dianggarakan dalam suatu (unit) uang. Anggaran pembelian bahan baku ini berisi rencana
kuantitas bahan baku yang harus dibeli oleh perusahaan dalam periode waktu mendatang.
Hal Ini sebaiknya dilakukan secara hati-hati terutama dalam aspek jumlah dan waktu
pembelian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan anggaran bahan baku ?
2. Apa fungsi dari anggaran bahan baku ?
3. Apa tujuan dari penyusunan anggaran bahan baku ?
4. Bagaimana penyusunan anggaran bahan baku ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian anggaran bahan baku
2. Mengetahui fungsi dari anggaran bahan baku
3. Mengetahui tujuan dari anggaran bahan baku
4. Mengetahui penyusunan anggaran bahan baku
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Anggaran Bahan Baku


Anggaran bahan baku adalah semua budget yang berhubungan dan merencanakan
secara lebih terperinci tentang penggunaan bahan mentah untuk diproses produksi selama
periode yang akan datang (Munandar, 2001). Anggaran bahan baku merencanakan
kebutuhan dan penggunaan bahan baku langsung, sedangkan bahan baku tidak langsung
akan direncanakan dalam anggaran biaya overhead (Ellen dkk, 2002). Berdasarkan kedua
hal itu, dapat disimpulkan bahwa anggaran bahan baku adalah semua anggaran yang
berhubungan dengan perencanaan secara lebih terperinci mengenai penggunaan bahan
baku untuk proses produksi selama periode yang akan datang.
Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi dikelompokkan menjadi
Bahan Baku Langsung (Direct Material) dan Bahan Baku Tak Langsung (Indirect
Material). Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang merupakan bagian
dari barang jadi yang dihasilkan. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku
langsung ini mempunyai hubungan yang erat dan sebanding dengan jumlah barang
jadi yang dihasilkan. Sehingga biaya bahan baku langsung merupakan biaya variabel
bagi perusahaan. Bahan baku tak langsung adalah bahan mentah yang ikut berperan
dalam proses produksi, tetapi tidak secara langsung tampak pada barang jadi yang
dihasilkan. Apabila barang jadi yang dihasilkan adalah meja dan kursi kayu maka benda
itu merupakan bahan baku baku langsung, sedangkan paku dan cat merupakan bahan
baku tak langsung. Anggaran bahan baku hanya merencanakan kebutuhan dan
penggunaan bahan baku langsung. Bahan mentah tak langsung akan direncanakan
dalam anggaran biaya overhead pabrik.

B. Fungsi Anggaran Bahan Baku


Ada 3 fungsi penting anggaran bahan baku, yaitu :
1. Sebagai dasar untuk menyusun budget pembelian bahan mentah, jumlah satuan
bahan mentah yang dibeli ditentukan oleh beberapa banyak satuan bahan mentah
yang dibutuhkan (dilihat dari berapa banyak satuan bahan mentah dibutuhkan
dalam proses produksi).
2. Sebagai dasar untuk menyusun anggraan biaya bahan mentah. Besarnya biaya
bahan mentah ditentukan oleh berapa banyak satuan bahan mentah tersebut
dibutuhkan untuk proses produksi.
3. Sebagai data dan informasi untuk menyusun anggaran kebutuhan bahan mentah

C. Tujuan Penyusunan Anggaran Bahan Baku


Faktor produksi yang utama adalah bahan baku, untuk keberlangsungan produksi
harus mempertimbangkan secara matang mengenai tersedianya bahan baku agar dapat
memenuhi keperluan produksi jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut ini tujuan-
tujuan penyusunan anggaran bahan baku, yaitu :
1. Disusunnya anggaran bahan baku diketahui dengan kuantitas bahan baku dipakai
maupun kuantitas bahan baku yang akan dibeli selama periode tertentu. Jadi dapat
dijadikan pedoman dalam memakai bahan baku dan membeli bahan baku.
2. Anggaran bahan baku dapat diketahui harga bahan baku, agar dapat dijadikan
pedoman harga beli bahan baku.
3. Jumlah satuan uang bahan baku yang akan dibeli terdapat pada anggaran bahan
baku, sehingga dapat diketahui kas yang disediakan untuk membeli bahan baku.
4. Penyusunan bahan baku terdapat biaya bahan baku karena biaya bahan baku ini
merupakan salah satu unsur biaya pabrik, jadi dapat mentukan besarnya biaya
pabrik dan biaya produksi
5. Secara keseluruhan, anggaran bahan baku bertujuan untuk menjaga kelancaran
proses produksi

D. Komponen Penyusunan Anggaran Bahan Baku


1. Anggaran Kebutuhan Bahan Baku
Anggaran ini disusun sebagai perencanaan jumlah bahan baku dibutuhkan untuk
keperluan produksi pada periode mendatang. Anggaran kebutuhan bahan baku
disusun untuk merencanakan jumlah fisik bahan baku yang diperlukan, bukan
nilainya dalam rupiah. Secara terperinci pada anggaran ini harus dicantumkan
• Jenis barang jadi yang akan dihasilkan
• Jenis bahan baku yang digunakan
• Bagian-bagian yang dilalui dalam produksi
• Standar penggunaan bahan baku (Standard Usage Rate/SUR). SUR adalah
bilangan yang mnunjukan berapa satuan bahan baku yang diperlukan untuk
menghasilkan satu satuan produksi jadi.
• Waktu penggunaan bahan baku
2. Anggaran pembelian bahan baku
Anggaran ini disusun sebagai perencanaan jumlah bahan baku yang harus dibeli
pada periode mendatang. Dalam hal ini harus dilakukan bahan secara hati-hati
terutama dalam hal jumlah dan waktu pembelian. Bahan baku yang harus dibeli
diperhitungkan dalam hal jumlah dan waktu pembelian. Bahan baku yang harus dibeli
diperhitungkan dengan mempertimbangkan faktor-faktor persediaan dan kebutuhan
bahan baku.
Jumlah Pembelian yang Paling Ekonomis (Economical Order Quanlitiy/ EOQ).
EOQ merupakan jumlah barang bahan langsung yang harus dibeli setiap kali
dilakuakan pembelian sehingga akan menimbulkan biaya yang paling rendah akan
tetapi tidak akan mengakibatkan kekurangan bahan baku langsung.
• P = Biaya pemesanaan
• R = Kebutuhan bahan baku langsung selama satu periode waktu tertentu
• K = Biaya penyimpanana yang dinyatakan dalam prosentase dari persediaan
rata rata (dinyatakan dengan biaya penyimpanan per satuan bahan baku
langsung)
• U = Harga beli per satuan bahan baku langsung
• Jumlah pembeliaan yang paling ekonomis ini disebut sebagai EOQ.
Dalam menghitung EOQ diperhitungkan du jenis biaya yang bersifat variabel,
yaitu :
a. Biaya Pemesanan
Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan bahan
baku. Biaya ini berubah ubah sesuai dengan frekuensi pemesanaan, semakin
tinggi frekuensi semakin tinggi pula biaya pesanaan. Sebaliknya biaya berbanding
terbalik dengan jumlah bahan baku setip kali pemesanaan misalnya:
• Biaya persiapan pemesanaan
• Biaya administrasi
• Biaya pengiriman pemesanaan
• Biaya mencocokan pesanaan yang masuk
b. Biaya penyimpanaan
Biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan penyimpanaan bahan
baku yang telah dibeli. Biaya ini berubah-ubah semakin besar jumlah bahan baku
setiap kali pemesanaan maka biaya penyimpanaan akan semakin besar pula
misalnya:
• Biaya pemeliharaan
• Biaya asuransi
• Biaya perbaikan kerusakaan
3. Waktu Pembelian Bahan Baku
Untuk merencanakaan saat pemesanaan bahan baku pada periode mendatang,
perlu diperhatikan faktor- faktor :
• Lend time yang terjadi pada pemesanan-pemesanaan sebelumnya. Lend time
adalah jangka waktu sejak dilakukanya pemesanaan sampai saat datangnya
bahan baku yang dipesan dan siap untuk digunakan dalam proses produksi
• Reorder point adalah saat harus melakukan pemesanaan kembali bahan baku
langsung yang diperlukan
• Extra carrying cost. Biaya terpaksa harus dikeluarkan akibat bahan baku
langsung datang dari awal.
• Stock out cost. Terpaksa harus dikeluarkan akibat keterlambatan datangnya
bahan baku langsung.
4. Anggaran persediaan bahan baku
Anggaran ini merupakan suatu perencanaan terperinci atas kuantitas bahan baku
yang disimpan sebagai persediaan. Setiap perusahaan dapat mempunyai kebijakan
dalam menilai persedian yang berbeda. Tetapi pada dasarnya kebijaksanaan tentang
penilaian persediaan dapat dikelompokan menjadi :
• Kebijaksanaan FIFO (first in first out)
• Kebijakan LIFO (last in first out)
Besarnya bahan baku yang harus tersedia untuk kelancaran proses produksi
tergantung pada beberapa faftor seperi ini :
a. Volume produksi selama periode waktu tertentu
b. Volume bahan baku minimal, yang disebut safety stock (persediaan besi)
c. Besarnya pembelian yang ekonomis
d. Estimasi tentang naik turunya harga bahan baku pada waktu-waktu mendatang
e. Biaya-biaya penyimpanaan dan pemeliharaan bahan baku
f. Tingkat kecepatan bahan baku menjadi rusak
Persediaan Besi
Persediaan besi adalah persediaan minimal bahan baku yang harus
dipertahankan untuk menjamin kelangsungan proses produksi. Besarnya
persediaan besi ditentukan oleh berbagai faktor yaitu :
• Kebisaan leveransir menyerahkan bahan baku yang dipesan,
• Jumlah bahan baku yang dibeli setiap kali pemesanaan,
• Dapat diperkirakan atau tindaknya kebutuhan bahan baku secara cepat,
• Perbandingan antara biaya penyimpanaan bahan baku dan biaya eksternal
karena kebiasaan bahan baku.
Bentuk Dasar Anggaran Persediaan Bahan Baku
Dalam anggaran persediaan bahan baku perlu diperinci hal sebagai berikut :
• Jenis bahan baku yang digunakan,
• Jumlah masing-masing jenis bahan baku yang tersisi sebagai persediaan,
• Harga per unit masing-masing jenis bahan baku,
• Nilai bahan baku yang disimpan sebagai persediaan.
5. Anggaran biaya bahan baku habis digunakan dalam produksi (pemakaian bahan
baku)
Sebagai bahan baku disimpan sebagai persediaan, dan sebagaian dipergunakan
dalam proses produksi, anggaran ini merencanakan nilai bahan baku yang digunakan
dalam satuan uang. Tentu tidak semua bahan baku tersedia akan habis digunakan
produksi. Hal ini disebabkan karena 2 hal yaitu :
a. Pelu adanya persediaan akhir, yang akan menjadi persediaan awal periode
berikutnya.
b. Perlu adanya persedinan besi agar kelangsungan produksi tidak terganggu
akibat kehabisan bahan baku.
Manfaat dari disusunya anggaran biaya bahan baku yang habis digunakan, yaitu
antara lain :
a. Untuk keperluan product costing, yakni perhitungan harga pokok barang
yang dihasilakan perusahaan
b. Untuk keperluan pengawasan bahan baku
Anggaran biaya bahan baku yang habis dgunakan perlu memperinci hal-hal
sebagai berikut :
a. Jenis bahan baku yang digunakan,
b. Jumlah masing-masing jenis bahan baku yang habis digunakan,
c. Nilai masing-masing bahan baku yang habis digunakan untuk produksi,
d. Jenis barang yang dihasilkan dan yang menggunkan bahan baku,
e. Waktu penggunaan bahan baku.

CONTOH SOAL
Luwak White Koffie merupakan produk baru dari Kopi Luwak produksi PT. Jayaprima
Abadi dengan varian kopi paling anyar saat ini guna memberikan kepuasan kepada
penikmat kopi di Indonesia. Perusahaan ini memproduksi minuman kopi bubuk dalam
bentuk sachet sebagai kemasannya yang terdiri terdiri dari kopi instan yang disertai
dengan krimer nabati dan gula yang telah dipadukan menjadi satu menjadi satu dalam
kemasan sachet masing-masing berisi 20 gram. Untuk tahun 2021 perusahaan
merencanakan akan memproduksi sebanyak 350.000 sachet. Kebutuhan bahan baku yang
digunakan dihitung menurut standard penggunaan bahan (standard usage rate/SUR) per
sachet sebagai berikut :

Jumlah persediaan dan harga beli bahan baku adalah sebagai berikut :

Semua produk dikerjakan melalui 2 divisi bagian, yaitu : bagian Mixing (Pencampuran)
dan Packaging (Pengepakan). Perhitungan penggunaan standar jam kerja (direct labour
hours/DLH) dan upah tenaga kerja tiap divisi (bagian) adalah sebagai berikut :
Berdasarkan data di atas diminta untuk :
1. Menyusun anggaran kebutuhan bahan baku untuk tahun 2021
2. Menyusun anggaran pembelian bahan baku untuk tahun 2021
3. Menyusun anggaran jam tenaga kerja langsung dan anggaran biaya tenaga kerja
langsung untuk tahun 2021

JAWABAN
1. Anggaran Kebutuhan Bahan Baku

2. Anggaran Pembelian Bahan Baku

3. Menyusun :
a. Anggaran Jam Tenaga Kerja Langsung

b. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung


BAB III
KESIMPULAN

Dalam pengendalian bahan baku, salah satu cara yang dapat dilakukan oleh
perusahaana dalah dengan membuat anggaran pembelian bahan baku. Bahan baku dapat
dianggarkan dalam satuan (unit) uang. Anggaran pembelian bahan baku berisi rencana
kuantitas bahan baku yang harus dibeli oleh perusahaan dalam periode waktu mendatang.
Hal Ini harus dilakukan secara hati-hati terutama dalam hal jumlah dan waktu pembelian.
Anggaran kebutuhan bahan mentah disusun untuk merencanakan jumlah fisik bahan baku
langsung yang diperlukan, bukan nilainya dalam rupiah. Dalam penyusunan anggaran
kebutuhan bahan baku dan anggaran pembelian bahan baku dimuka, tampak bahwa
masalah nilai persediaan awal dan persediaan akhir bahan baku selalu diperhitungkan.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2021. Contoh SOAL Anggaran Bahan BAKU (NEW- Ganjil 2020). Diakses dari
https://www.studocu.com/id/document/institut-bisnis-dan-informatika-kwik-kian-
gie/accounting/contoh-soal-anggaran-bahan-baku-new-ganjil-2020/20765548
pada 26 Maret 2022.
Christina, E., Fuad, M., Sugiarto, S., dan Sukarno, E. 2001. Anggaran Perusahaan Suatu
Pendekatan Praktis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Juniantari, A. 2017. Anggaran Bahan Baku. Diakses dari
http://yuriaiuary.blogspot.com/2017/05/anggaran-bahan-baku.html pada 26 Maret
2022.
Munandar, M. 2001. Budgeting. Yogyakarta : BPFE.
Nafarin, M. 2015. Penganggaran Perusahaan (Edisi Tiga). Jakarta : Salemba Empat.
Savitri, E. 2018. Penganggaran Perusahaan. Riau : Perpustakaan Universitas Riau.

Anda mungkin juga menyukai