Anda di halaman 1dari 9

NAMA : DIKA MELIA FEBRIANTI

NIM : C1L018046

PRODI : PENDIDIKAN EKONOMI

RINGKASAN

ANGGARAN BAHAN BAKU

A. Pengertian Anggaran Bahan Baku


Anggaran Bahan Baku adalah perencanaan kuantitas bahan baku yang dibutuhkan untuk
keperluan produksi pada periode mendatang.

B. Kebutuhan bahan baku


a. Jenis bahan baku
b. Menurut macam barang jadi yang akan dihasilkan
c. Menurut bagian bagian dalam pabrik yang menggunakan bahan baku tersebut

C. Fungsi Anggaran Kebutuhan Bahan Baku


Ada 2 fungsi penting anggaran bahan baku, yaitu :
1. Sebagai dasar untuk menyusun budget pembelian bahan mentah, jumlah satuan bahan
mentah yang dibeli ditentukan oleh beberapa banyak satuan bahan mentah yang
dibutuhkan oleh berapa banyak satuan bahan mentah dibutuhkan dalam proses
produksi.
2. Sebagai dasar untuk menyusun anggran biaya bahan mentah besarnya biaya bahan
mentah ditentukan oleh berapa banyak satuan bahan mentah tersebut dibutuhkan
untuk proses produksi.
3. Sebagai Data dan informasi untuk menyusun anggaran kebutuhan bahan mentah

D. Manfaat Anggaran Kebutuhan Bahan Baku


Anggaran bahan baku mempunyai 3 kegunaan pokok yaitu :
a. Sebagai pedoman kerja.
b. Sebagai alat untuk menciptakan koordinasi kerja.
c. Sebagai alat untuk melakukan pengawasan kerja.

E. Data dan Informasi Untuk Menyusun Anggaran Kebutuhan Bahan Baku


Data dan informasi digunakan untuk menyusun anggaran kebutuhan bahan baku adalah:
1. Rencana produksi yang tertuang dalam anggaran yang akan diproduksi.
Khususnya tentang jumlah dari masing-masing jenis barang yang akan diproduksi
dari waktu ke waktu selama periode tertentu.
2. Berbagai standar pemakaian bahan baku dari masing-masing bahan baku untuk
proses produksi, yang ditetapkan dan berlaku di perusahaan. Standar pemakaian
bahan baku diperlukan untuk mengendalikan efisiensi pemakaian bahan baku
(controlling).

F. Pengertian Tujuan dan Komponen Anggaran Bahan Baku


Untuk menghindari tidak tepatnya persediaan bahan baku, maka diperlukan suatu
perencanaan sebagai alat untuk mengendalikan bahan baku agar sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Salah satu cara pengendalian tersebut adalah dengan penyusunan budget
(anggaran). Anggaran bahan baku adalah anggaran yang berhubungan dan
merencanakan secara sistematis serta lebih terperinci tentang penggunaan bahan baku
untuk proses produksi selama periode tertentu yang akan datang.

 Tujuan Anggaran Bahan Baku.


Tujuan anggaran bahan baku antara lain adalah:
1. Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku.
2. Memperkirakan jumlah pembelian bahan baku yang diperlukan.
3. Sebagai dasar untuk memperkirakan kebutuhan dana yang diperlukan untuk
melaksanakan pembelian bahan baku.
4. Sebagai dasar penyusunan produk costing yakni memperkirakan komponen harga
pokok pabrik karena penggunaan bahan baku dalam proses produksi.
5. Sebagai dasar untuk melaksanakan fungsi pengawasan dalam bahan baku.

Komponen Anggaran Bahan Baku.


Anggaran bahan mentah terdiri dari 4 komponen :
1. Anggaran kebutuhan bahan baku (direct materials used budget).
2. Anggaran pembelian bahan baku (direct materials purchases budget).
3. Anggaran persediaan bahan baku (cost of direct materials budget).
4. Anggaran biaya bahan baku yang habis digunakan dalam produksi.

Contoh Anggaran Kebutuhan Bahan Baku:


PT GM memproduksi satu jenis produk yakni produk A. Untuk membuat produk A
diperlukan bahan B dan bahan C. berikut data-data selengkapnya:
Rencana produksi untuk tahun 20XY yang diambil dari Anggaran Produksi
Standar Penggunaan (SP) Bahan Baku/ Standard Usage Rate (SUR)
Perkiraan Harga Bahan Baku per unit
Harga Bahan B = Rp 25,00 per unit
Harga Bahan C = Rp 50,00 per unit
Persediaan Awal tahun 20XY
Persediaan awal bahan B = 75 unit
Persediaan awal bahan C= 115 unit
Rencana Persediaan Akhir bulan/ Triwulan

G. Anggaran Persediaan Bahan Baku


Dalam penyusunan Anggaran Kebutuhan Bahan Baku dan Anggaran Pembelian Bahan
Baku di muka, tampak bahwa masalah nilai persediaan awal dan persediaan akhir
bahan baku selalu diperhitngkan. Setiap perusahaan mempunyai kebijkasanaan
dalam menilai persediaan yang berbeda.

Tetapi pada dasarnya kebijaksanaan tentang penilaian persediaan dapat


dikelompokkan menjadi :
1. Kebijaksanaan FIFO (First In First Out)
2. Kebijaksanaan LIFO (Last In First Out)
Dalam kebijaksanaan FIFO, bahan mentah yang lebih dahulu digunakan
untuk produksi adalah bahan mentah yang lebih dahulu masuk di gudang, sehingga
sering diterjemahkan Masuk Pertama Keluar Pertama. Dengan kata lain, penilaian
bahan baku di gudang nilainya diurutkan menurut urutan waktu pembeliannya.
Perlu diperhatikan dahulu oleh perusahaan, kebijaksanaan mana yang akan
dipilih. Hal penting dalam rangka penyusunan Anggaran Persediaan
Bahan Baku dan Anggaran Biaya Bahan Baku yang habis digunakan, karena
adanya perbedaan factor perbedaan harga dari waktu ke waktu. Harga bahan baku
mungkin berbeda dari waktu ke waktu, dan ini perlu diperhatikan karena nilai
bahan baku yang ada di dalam gudang dan dipakai untuk produksi juga berbeda dari
waktu ke waktu. Karena itu harus diperhitungkan, apakah bahan mentah digunakan
secara LIFO atau FIFO.
Salah satu tujuan penyusunan Anggaran Perusahaan Bahan Baku adalah untuk
pengawasan, tingkat persediaan bahan baku di gudang yang tidak terkontrol akan
sangat membahayakan perusahaan sendiri. Dengan mendasarkan diri pada
Anggaran Persediaan Bahan Baku, maka dapat dilihat apakah penggunaan bahan
baku dan bahan baku yang tersisa sebagai persediaan sesuai dengan rencana semula
ataukah terjadi penyimpangan. Besarnya bahan baku yang harus tersedia untuk
kelancaran proses produksi tergantung pada beberapa factor, seperti :
1. Volume produksi selama satu periode waktu tertentu (dapat dilihat pada

Anggaran Produksi).

2. Volume Bahan Baku Minimal, yang disebut safety stock (persediaan besi).
3. Besarnya pembelian yang ekonomis.
4.Estimasi tentang naik turunnya harga bahan baku pada waktu-waktu
mendatang.
5. Biaya-biaya penyimpanan dan pemeliharaan bahan baku.
6. Tingkat kecepatan bahan baku rusak.
 Ilustrasi soal :
A. Data perkiraan penjualan tahun 2005

Jenis barang Jumlah (unit) Harga/unit Persd. Awal Persed. Akhir


(Rp) (unit) (unit)
X 150.000 15.000 60.000 40.000
Y 300.000 16.000 30.000 50.000
Z 200.000 19.000 35.000 65.000

B. Bahan baku digunakan dihitung menurut standar penggunaan


kebutuhan (Standard Usage Rate/SUR)

JENIS SATUAN SUR


BAHAN
BAKU
Barang X Barang Y Barang Z
1 Unit 2 3 4
2 Kg 3 0 3
3 Unit 1 4 2

C. Jumlah Persediaaan masing-masing adalah sebagai berikut :

Jenis Bahan Baku Persed. Awal Persed. Akhir


1 75.000 unit 40.000 unit
2 100.000 kg 87.500 kg
3 100.000 unit 125.000 unit
D. Perkiraan Harga Bahan Baku

Jenis Bahan Baku Harga (Rp)


1 8.000/unit
2 5.000/kg
3 7.500/unit

DIMINTA
Dari data di atas susunlah :
1. anggaran produk masing-masing jenis barang.
2. anggaran kebutuhan bahan baku yang dirinci menurut jenis barang dan jenis bahan
baku
3. anggaran pembelian bahan baku yang terperinci menurut jenis bahan baku dan nilainya
4. anggaran pemakaian bahan baku yang habis digunakan yang dirinci menurut jenis
bahan baku dan jenis barang

Jawaban :

PT. YOGI
ANGGARAN PRODUKSI (UNIT)

KETERANGAN BARANG X BARANGF Y BARANG Z


PENJUALAN 150.000 300.000 200.000
PERS. AKHIR 40.000 50.000 65.000
KEBUTUHAN 190.000 350.000 265.000
PERS. AWAL 60.000 30.000 35.000
JML. PRODUKSI 130.000 320.000 230.000
PT. YOGI
ANGGARAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU

BARAN PRODUKSI BAHAN BAKU - 1 BAHAN BAKU - 2


G (UNIT) SUR KEBUTUHAN SUR KEBUTUHAN S
130.0
X
00 2 260.000 3 390.000
320.0
Y
00 3 960.000 0 -
230.0
Z
00 4 920.000 3 690.000
2.140.0 1.080.0
JUMLAH 00 00

PT. YOGI
ANGGARAN PEMBELIAAN BAHAN BAKU

KETERANGA BAHAN BAHAN BAKU -


BAHAN BAKU - 1
N BAKU - 2 3
2.140.00 1.080.00
KEBUTUHAN 0 0 1.870.000
40.00 87.50
PERS. AKHIR 0 0 125.000
JUML. 2.180.00 1.167.50
KEBUTUHAN 0 0 1.995.000
75.00 100.00
PERS. AWAL 0 0 100.000
TOT. 2.105.00 1.067.50
PEMBELIAN 0 0 1.895.000
HARGA/ 8.00 5.00
SATUAN 0 0 7.500
NILAI
PEMBELIAN 16.840.000.000 5.337.500.000 14.212.500.000
PT YOGI
ANGGARAN PEMAKAIAN BAHAN BAKU

PRODUK X PRODUK Y PRODUK Z


BAHAN
KEBUTUHAN / HARGA JUMLAH HARGA JUMLAH KEBUTUHAN / HARGA JUMLAH
UNIT KEBUTUHAN / UNIT UNIT
1 260.000 8.000 2.080.000.000 960.000 8.000 7.680.000.000 920.000 8.000 7.360.000.00
2 390.000 5.000 1.950.000.000 - 5.000 - 690.000 5.000 3.450.000.00
3 130.000 7.500 975.000.000 1.280.000 7.500 9.600.000.000 460.000 7.500 3.450.000.00
Total Pemakaian Bahan Baku 5.005.000.000 17.280.000.000 14.260.000.00

Anda mungkin juga menyukai