Anda di halaman 1dari 36

BAB 4

ANGGARAN
BIAYA PRODUK
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Anggaran Biaya produk, Anda diharapkan dapat:
1. memahami penyusunan anggaran biaya produk yang mencakup:
a. anggaran pemakaian bahan baku,
b. anggaran pembelian bahan baku,
c. anggaran biaya tenaga kerja langsung,
d. anggaran biaya overhead produksi.
2. menentukan biaya produk

4.1. DEFINISI BAHAN MENTAH, BAHAN BAKU DAN


BAHAN PEMBANTU
Bahan mentah meliputi bahan baku dan bahan pembantu. Bahan mentah
merupakan bahan yang belum diolah. Bahan baku dan bahan bahan pembantu
adalah juga bahan yang belum diolah. Karena itu bahan baku dan bahan pembantu
adalah bahan mentah.
Bahan baku adalah bahan langsung/bahan utama/bahan pokok yang merupakan
satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan dari produk.jadi. Bahan baku biasanya
mudah ditelusuri dalam suatu produk dan harganya relatif tinggi dibanding harga
bahan pembantu.

Bab 4 telah membahas penyusunan anggaran produk untuk satu periode, baik
dengan menggunakan kebijakan stabilisasi tingkat produk maupun stabilisasi
tingkat sediaan. Anggaran produk dalam satu periode menentukan jumlah sediaan
barang jadi yang akan diproduksi. Langkah berikutnya dalam penyusunan
anggaran induk adalah menyusun anggaran biaya produk. Anggaran biaya
produk adalah anggaran yang

1
disusun untuk mengetahui biaya produk yang akan dikeluarkan oleh perusahaan
dalam rangka memproduksi barang jadi.
Anggaran biaya produk dapat dikelompokkan dalam tiga
subanggaran, yaitu:
1. anggaran bahan baku,
2. anggaran tenaga kerja langsung,
3. anggaran biaya overhead produk

4.2. ANGGANRAN BAHAN BAKU


Kegiatan utama perusahaan manufaktur adalah mengubah bahan baku
yang diperoleh menjadi barang jadi. Setelah menentukan jumlah produk barang
jadi, perusahaan harus menghitung jumlah sekaligus biaya bahan baku yang
diperlukan untuk menunjang kegiatan produk..
Anggaran bahan baku yang disusun oleh perusahaan pada dasarnya terdiri
atas dua jenis anggaran. .
1. Anggaran pemakaian bahan baku yang menentukan jumlah dan
nilai bahan baku yang diperlukan untuk kegiatan produk dalam satu
periode anggaran.
2. Anggaran pembelian bahan baku yang menentukan jumlah bahan
baku yang akan dibeli dan harga pembeliannya dalam satu periode
anggaran.

Ad.1. Anggaran Pemakaian Bahan Baku /Anggaran Bahan Baku


Anggaran pemakaian bahan baku menyajikan informasi tentang kuantitas
dan biaya bahan baku yang dikeluarkan untuk memproduksi barang jadi.
Informasi tentang barang jadi yang akan diproduksi dapat dilihat dari anggaran
produk. Sementara itu, jumlah kebutuhan baku yang diperlukan untuk
memproduksi barang jadi dapat diperoleh oleh perusahaan dengan mengalikan
tingkat produk dengan standar kebutuhan bahan baku per unit barang
jadi. Standar tersebut menentukan jumlah bahan baku yang diperlukan untuk
memproduksi 1 unit barang jadi.
Sebagai contoh, 1 unit kemeja pria memerlukan 0,8 meter kain katun.
Karena itu, jika perusahaan ingin memproduksi 1.000 unit kemeja pria, maka
bahan baku yang diperlukan (dalam hal ini kain katun) adalah 800 m (1.000 unit x
0,8 m).
Total biaya bahan baku yang harus dikeluarkan untuk memproduksi
barang jadi didapat dengan mengalikan jumlah kebutuhan bahan baku dengan
harga beli bahan baku dari pemasok. Jika harga satu meter kain katun adalah
Rp30.000, maka total biaya bahan baku untuk produk 1.000 unit kemeja tersebut
adalah 800 m x Rp 30.000 = Rp24.000.000.

Contoh : Pen yusunan Anggaran Pemakaian Bahan Baku


PT Berdua Selalu yang didirikan pada tahun 2009 adalah perusahaan yang
bergerak dalam bidang penjualan kemeja formal pria dengan merek “055”. Pada
akhir bulan Agustus 2016, manajemen perusahaan tsb hendak menyusun anggaran
pemakaian bahan baku untuk produk kemeja “055” untuk bulan November
2016
Di bawah ini adalah anggaran produk kemeja “055” untuk bulan
November 2016.

PT Berdua Selalu
Anggaran Produk
untuk Bulan November 2016
Jualan (unit) 2.000
Ditambah: Sediaan akhir barang jadi 500
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 2.500
Dikurangi: Sediaan awal barang jadi (200)
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi 2.300

Adapun standar kebutuhan bahan baku untuk membuat 1 unit kemeja


adalah 2 m kain katun dan 8 buah kancing. Harga kain katun per
meternya adalah Rp40.000, sedangkan harga satu buah kancing adalah Rp 1.500.

Langkah 1
Menyusun format anggaran pemakaian bahan baku untuk bulan November 2016
seperti format di bawah ini.
PT Berdua Selalu
Anggaran Pemakaian Bahan Baku
untuk Bulan yang Berakhir pada 30 November 2016
Kain Kancing
Jumlah produk barang jadi
Standar kebutuhan bahan baku per unit
Jumlah kebutuhan bahan baku untuk produk
Harga bahan baku per unit
Total biaya bahan baku untuk produk

Keterangan:
Jumlah produk barang jadi diperoleh dari jumlah barang jadi yang akan
diproduksi yang terdapat dalam anggaran produk..
Standar kebutuhan bahan baku per unit diperoleh dari standar yang berlaku di
perusahaan untuk memproduksi 1 unit barang jadi.
Harga kebutuhan bahan baku berasal dari harga yang akan dibebankan oleh
pemasok.
Total biaya bahan baku untuk produk diperoleh dengan mengalikan jumlah
kebutuhan bahan baku untuk produk dengan harga bahan baku per unitnya.

Langkah 2
Memasukkan data tentang jumlah produk barang jadi serta standar kebutuhan
bahan baku kain dan kancing untuk 1 unit kemeja.
PT Berdua Selalu
Anggaran Pemakaian Bahan Baku
untuk Bulan yang Berakhir pada 30 November 2016
Kain Kancing
Jumlah produk barang jadi 2.300 2.300
Standar kebutuhan bahan baku per unit 2 8
Jumlah kebutuhan bahan baku untuk produksi
Harga bahan baku per unit
Total biaya bahan baku untuk produksi

Langkah 3
Menghitung jumlah kebutuhan bahan baku untuk setiap 1 kemeja 055 dengan
mengalikan jumlah produk barang jadi dengan standar kebutuhan bahan baku per
unit barang jadi.

Jumlah kebutuhan bahan baku kain = 2.300 unit x 2 m = 4.600 m Jumlah


kebutuhan bahan baku kancing = 2.300 unit x 8 = 18.400 buah
Kemudian, hasil perhitungan di atas dimasukkan ke baris “jumlah kebutuhan
bahan baku untuk produk” untuk setiap bahan baku yang diperlukan.
PT Berdua Selalu
Anggaran Pemakaian Bahan Baku
untuk Bulan yang Berakhir pada 30 November 2016
Kain Kancing
Jumlah produk barang jadi (unit) 2.300 2.300
Standar kebutuhan bahan baku per unit 2 8
Jumlah kebutuhan bahan baku untuk produk 4.600 18.400
Harga bahan baku per unit
Total biaya bahan baku untuk produk

Langkah 4
Memasukkan informasi tentang harga bahan baku per unit untuk setiap bahan
baku di baris “harga bahan baku per unit”.
PT Berdua Selalu
Anggaran Pemakaian Bahan Baku
untuk Bulan yang Berakhir pada 30 November 2016
Kain Kancing
Jumlah produk barang jadi 2.300 2.300
Standar kebutuhan bahan baku per unit 2 8
Jumlah kebutuhan bahan baku untuk produk 4.600 18.400
Harga bahan baku per unit Rp40.000 Rp1.500
Total biaya bahan baku untuk produk

Langkah 5
Total biaya bahan baku diperoleh dengan mengalikan jumlah kebutuhan bahan
baku untuk produk dengan harga bahan bakunya.

PT Berdua Selalu
Anggaran Pemakaian Bahan Baku
untuk Bulan yang Berakhir pada 30 November 2016
Kain Kancing
Jumlah produk barang jadi 2.300 2.300
Standar kebutuhan bahan baku per unit 2 8
Jumlah kebutuhan bahan baku untuk produk 4.600 18.400
Harga bahan baku per unit Rp40.000 Rp1.500
Total biaya bahan baku untuk produk Rp184.000.000 Rp27.600.000

Latihan: Menyusun anggaran pemakaian bahan baku


Jika kemeja yang akan diproduksi oleh PT Berdua Selalu untuk bulan
Desember 2016 berjumlah 2.000 unit dan standar pemakaian bahan baku per unit
kemeja untuk kain dan kancing sama seperti pada bulan November 2016, susunlah
anggaran pemakaian bahan baku PT Berdua Selalu untuk bulan Desember 2016!

Ad.2. Anggaran Pembelian Bahan Baku


Setelah mengetahui jumlah bahan baku yang diperlukan untuk
memproduksi barang jadi, perusahaan harus menentukan banyaknya bahan baku
yang akan dibeli dalam satu periode anggaran. Jumlah bahan
baku yang akan dibeli pada satu periode anggaran dapat diketahui dengan
menyusun anggaran pembelian bahan baku. Selain itu, anggaran pembelian bahan
baku juga memperlihatkan perkiraan harga bahan baku per unit dan total nilai
pembelian bahan baku dalam rupiah.
Jumlah bahan baku yang akan dibeli dapat diketahui setelah
mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini.
1. Jumlah bahan baku yang diperlukan untuk kegiatan produk.
Informasi ini diperoleh dari anggaran pemakaian bahan baku.
2. Jumlah bahan baku yang ingin disimpan oleh perusahaan di akhir periode
(sediaan bahan baku akhir). Kebijakan manajemen akan menentukan
jumlah sediaan yang ingin disimpan di akhir periode
anggaran.
3. Jumlah bahan baku yang tersedia di awal periode (sediaan bahan baku
awal).

Di bawah ini adalah contoh format anggaran pembelian bahan baku yang
dapat digunakan oleh perusahaan.

PT , Berdua Selalu
Anggaran Pembelian Bahan Baku
Bulan ……..
Keterangan Bahan Baku A Bahan Baku B
Jumlah kebutuhan baku untuk produk ……………… ………………
Sediaan akhir bahan baku ……………… ………………
Jumlah kebutuhan bahan baku ……………… ………………
Ssediaan awal bahan baku (………………) (………………)
Jumlah bahan baku yang harus dibeli ……………… ………………
Harga bahan baku per unit ………………. ……………….
Total biaya pembelian bahan baku ………………. ……………….

Contoh :
Setelah penyusunan anggaran pemakaian bahan baku untuk produk
dilakukan, PT Berdua Selalu menyusun anggaran pembelian bahan baku untuk
bulan November 2016.
Berikut ini disajikan kembali anggaran pemakaian bahan baku PT Berdua
Selalu untuk bulan November 2016.
PT Berdua Selalu
Anggaran Pemakaian Bahan Baku
untuk Bulan yang Berakhir pada 30 November 2016
Kain Kancing
Jumlah produk barang jadi 2.300 2.300
Standar kebutuhan bahan baku per unit 2 8
Jumlah kebutuhan bahan baku untuk produksi 4.600 18.400
Harga bahan baku per unit Rp40.000 Rp1.500
Total biaya bahan baku untuk produksi Rp184.000.000 Rp27.600.000

Manajemen memperkirakan harga kain untuk bulan November 2016


adalah Rp40.000 per meter, sedangkan harga kancing diperkirakan sebesar Rp
1.500 per kancing.
Berikut ini adalah estimasi jumlah sediaan bahan baku awal dan akhir
untuk November 2016.
1 November 30 November
Kain 200 300
Kancing 400 300

Langkah 1
Membuat format anggaran pembelian bahan baku seperti di bawah ini.
PT Berdua Selalu
Anggaran Pembelian Bahan Baku
Bulan November 2016
Keterangan Bahan Baku A Bahan Baku B
Jumlah kebutuhan bahan baku untuk ………… …………….
produksi
Sediaan akhir bahan baku …………. …………….
…………. …………….
Jumlah kebutuhan bahan baku
(……..………..) (………………)
Sediaan awal bahan baku
Jumlah bahan baku yang harus dibeli ………….. …………….
Harga bahan baku per unit …………… …………….
Total biaya pembelian bahan baku …………… …………….

Langkah 2
Memasukkan informasi tentang jumlah kebutuhan bahan baku yang diperlukan
untuk menunjang kegiatan produk barang jadi. Informasi ini diperoleh dari
anggaran pemakaian bahan baku. Selanjutnya, masukkan pula jumlah sediaan
akhir bahan baku per 30 November 2016.
Jumlah kebutuhan baku diperoleh dengan menambahkan jumlah kebutuhan baku
untuk produk dengan sediaan akhir bahan baku.

PT Berdua Selalu
Anggaran Pembelian Bahan Baku
Bulan November 2016
Keterangan Kain Kancing
4.600 18.400
Jumlah kebutuhan baku untuk produk
300 300
Sediaan akhir bahan baku
4.900 18.700
Jumlah kebutuhan bahan baku
(……………) (……………)
Sediaan awal bahan baku
Jumlah bahan baku yang harus dibeli ……………. ……………
Harga bahan baku per unit …………… ……………
Total biaya pembelian bahan baku …………… ……………..

Langkah 3
Memasukkan jumlah sediaan awal bahan baku ke dalam kolom yang telah
disediakan di dalam format anggaran pembelian bahan baku. Kemudian, jumlah
bahan baku yang harus dibeli diperoleh dengan mengurangkan jumlah kebutuhan
baku dengan sediaan awal bahan baku.
PT Berdua Selalu
Anggaran Pembelian Bahan Baku
Bulan November 2016
Keterangan Kain Kancing
4.600 18.400
Jumlah kebutuhan baku untuk produksi
300 300
Sediaan akhir bahan baku
4.900 18.700
Jumlah kebutuhan bahan baku
(200) (400)
Sediaan awal bahan baku
Jumlah bahan baku yang harus dibeli 4.700 18.300
Harga bahan baku per unit ……….. ……………
Total biaya pembelian bahan baku ……….. ……………

Langkah 4
Menyelesaikan penyusunan anggaran pembelian bahan baku dengan memasukkan
harga pembelian bahan baku per unit untuk kain dan kancing ke dalam format
anggaran pembelian bahan baku dan menghitung total biaya pembelian bahan
baku. Total biaya pembelian bahan baku diperoleh dengan mengalikan jumlah
bahan baku yang harus dibeli dengan harga bahan baku per unitnya.
PT Berdua Selalu
Anggaran Pembelian Bahan Baku
Bulan November 2016
Keterangan Kain Kancing
4.600 18.400
Jumlah kebutuhan baku untuk produk
300 300
Sediaan akhir bahan baku
4.900 18.700
Jumlah kebutuhan bahan baku
(200) (400)
Sediaan awal bahan baku
Jumlah bahan baku yang harus dibeli 4.700 18.300
Harga bahan baku per unit Rp40.000 Rp1.500
Total biaya pembelian bahan baku Rp188.000.000 Rp27.450.000

Latihan 5.b. Menyusun anggaran pembelian bahan baku


Jika kemeja yang akan diproduksi oleh PT Berdua Selalu untuk bulan
Desember 2016 berjumlah 3.000 unit, dan standar pemakaian bahan baku per unit
kemeja untuk kain dan kancing sama seperti pada bulan November 2016,
susunlah anggaran pembelian bahan baku PT Berdua Selalu untuk bulan
Desember 2016!

4.3. ANGGARAN TENAGA KERJA LANGSUNG


Perusahaan menggunakan tenaga kerjanya untuk mengubah bahan baku
menjadi barang jadi. Atas pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerjanya,
perusahaan membayarkan upah. Untuk perusahaan manufaktur, tenaga kerja yang
terlibat dalam proses produksi dapat dikelompokkan ke dalam tenaga kerja
langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Tenaga kerja langsung adalah
karyawan yang langsung terlibat dalam kegiatan produksi barang dan jasa,
sedangkan tenaga kerja tidak langsung adalah karyawan yang tidak secara
langsung terlibat dalam kegiatan produksi.
Biaya yang dikeluarkan untuk membayar upah tenaga kerja langsung akan
dimasukkan ke biaya tenaga kerja langsung yang akan menjadi salah satu
komponen dalam biaya produk. Adapun upah untuk biaya tenaga kerja tidak
langsung akan dimasukkan ke biaya overhead produk. Biaya tenaga kerja
langsung, biaya overhead produk, dan biaya bahan baku langsung adalah
komponen dalam perhitungan total biaya produk perusahaan.
Setiap tahunnya, perusahaan manufaktur harus menyusun anggaran tenaga
kerja langsung yang memperlihatkan jumlah jam tenaga kerja langsung yang
diperlukan berikut upah per jam untuk memproduksi barang jadi dalam satu
periode anggaran.
Berikut ini adalah informasi-informasi yang diperlukan untuk penyusunan
anggaran tenaga kerja langsung.
1. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memproduksi barang dan jasa,
misalnya pemotongan bahan baku, pencucian bahan baku, dan
pengemasan barang jadi.
2. Jumlah barang jadi yang direncanakan untuk diproduksi. Informasi
ini dapat diperoleh dari anggaran produksi.
3. Jumlah jam tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk memproduksi 1
(satu) unit barang jadi atau disebut standar penggunaan jam tenaga
kerja langsung.
4. Perkiraan upah tenaga kerja langsung per jam.

Di bawah ini adalah format anggaran tenaga kerja langsung yang dapat
digunakan oleh perusahaan.

PT Berdua Selalu
Anggaran Produk dan standar jam TKL
untuk Periode November 2016
Produk 1 Produk 2
Departemen A
Jumlah produk ………….. …………
Standar penggunaan jam tenaga kerja langsung ………….. …………
Jumlah jam tenaga kerja langsung ………….. …………
Upah per jam ………….. …………
Anggaran biaya tenaga kerja langsung ………….. …………

Contoh : Perhitungan Anggaran Tenaga Kerja Langsung


PT Berdua Selalu hendak menyusun anggaran tenaga kerja langsung untuk
bulan November 2016. Berikut ini adalah informasi yang diperlukan untuk
menyusun anggaran tenaga kerja langsung tersebut.
Berikut anggaran produk kemeja 055 untuk bulan November 2016.
PT Berdua Selalu
Anggaran Produk
untuk bln Novemberi 2016
Jualan (unit) 2.000
Ditambah: Sediaan akhir barang jadi 500
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 2.500
Dikurangi: Sediaan awal barang jadi (200)
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi 2.300

Produksi kemeja 055 dilakukan melalui 2 (dua) departemen.

1. Departemen Penjahitan
Waktu yang dibutuhkan untuk menjahit 1 kemeja pria adalah 6 menit. Honor
untuk pegawai Departemen Penjahitan per jamnya sebesar Rp6.000.
2. Departemen Pengemasan
Diperlukan waktu selama 3 menit untuk mengemas satu baju pria. Honor
untuk pegawai Departemen Penjahitan per jamnya sebesar Rp4.800.

Langkah 1
Menyusun format anggaran tenaga kerja langsung PT Berdua Selalu untuk bulan
November 2016 seperti format di bawah ini.
PT Berdua Selalu
Anggaran Tenaga Kerja
Langsung
untuk Periode November 2016
Departemen Penjahitan (1) …………..
Jumlah produk …………..
Standar penggunaan jam tenaga kerja langsung …………..
Jumlah jam tenaga kerja langsung …………..
Upah per jam …………..
Anggaran biaya tenaga kerja langsung Dept. Penjahitan ……………
Departemen Pengemasan (2)
Jumlah produk …………..
Standar penggunaan jam tenaga kerja langsung …………..
Jumlah jam tenaga kerja langsung …………..
Upah per jam …………..
Anggaran biaya tenaga kerja langsung Dept. Pengemasan ………….

Total Biaya Tenaga Kerja Langsung (1+2) …………..

Langkah 2
Memasukkan jumlah barang jadi yang akan diproduksi ke dalam anggaran tenaga
kerja langsung di 2 (dua) departemen yang ada. Informasi jumlah produk
diperoleh dari anggaran produk PT Berdua Selalu untuk bulan 2016

PT Berdua Selalu
Anggaran Tenaga Kerja
Langsung
untuk Periode November 2016
Departemen Penjahitan
Jumlah produk 2.300
Standar penggunaan jam tenaga kerja langsung …………….
Jumlah jam tenaga kerja langsung …………….
Upah per jam …………….
Anggaran biaya tenaga kerja langsung Dept. Penjahitan …………….
Departemen Pengemasan
Jumlah produksi 2.300
Standar penggunaan jam tenaga kerja langsung ……………
Jumlah jam tenaga kerja langsung ……………
Upah per jam …………..
Anggaran biaya tenaga kerja langsung Dept. Pengemasan …………..

Total Biaya Tenaga Kerja Langsung ……………

Langkah 3
Memasukkan standar penggunaan jam tenaga kerja langsung dan upah tenaga
kerja langsung per jam untuk setiap departemen.
Berikut ini adalah tabel yang menyajikan ulang standar penggunaan jam tenaga
kerja langsung dan upah per jam untuk Departemen Penjahitan dan Pengemasan.
Standar Penggunaan Jam Tenaga Kerja Langsung
Departemen Departemen
Penjahitan Pengemasan
Standar penggunaan jam tenaga kerja Langsung 6 menit = 0,1 jam 3 menit = 0,05 jam
Upah per jam Rp6.000 Rp4.800

PT Berdua Selalu
Anggaran Tenaga Kerja
Langsung
untuk Periode November 2016
Departemen Penjahitan
Jumlah produk 2.300
Standar penggunaan jam tenaga kerja langsung 0,1
Jumlah jam tenaga kerja langsung ………..
Upah per jam Rp6.000
Anggaran biaya tenaga kerja langsung Dept. Penjahitan ………..

Departemen Pengemasan
Jumlah produk 2.300
Standar penggunaan jam tenaga kerja langsung 0,05
Jumlah jam tenaga kerja langsung …………
Upah per jam Rp4.800
Anggaran biaya tenaga kerja langsung Dept. Pengemasan …………

Total Biaya Tenaga Kerja Langsung …………

Langkah 4
Jumlah jam tenaga kerja langsung yang dibutuhkan untuk menghasilkan barang
jadi diperoleh dengan mengalikan jumlah produk barang jadi dengan standar
penggunaan jam tenaga kerja langsung.
Berikut ini adalah total jam tenaga kerja langsung yang dibutuhkan untuk
memproduksi kemeja 055 di Departemen Penjahitan dan Pengemasan.
Departemen Penjahitan = 2.300 x 0,1 Jam = 230 jam
Departemen Pengemasan = 2.300 x 0,05 jam =115 jam

PT Berdua Selalu
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
untuk Periode November 2016
Departemen Penjahitan
Jumlah produk 2.300
Standar penggunaan jam tenaga kerja langsung 0,1
Jumlah jam tenaga kerja langsung 230
Upah per jam Rp6.000
Anggaran biaya tenaga kerja langsung Dept. Penjahitan ………

Departemen Pengemasan
Jumlah produk 2.300
Standar penggunaan jam tenaga kerja langsung 0,05
Jumlah jam tenaga kerja langsung 115
Upah per jam Rp4.800
Anggaran biaya tenaga kerja langsung Dept. Pengemasan ……….

Total Biaya Tenaga Kerja Langsung ……….

Langkah 5
Biaya tenaga kerja langsung diperoleh dengan mengalikan jumlah jam tenaga
kerja langsung dengan upah per jamnya.
Departemen Penjahitan = 230 jam x Rp6.000/)am
= Rp 1.380.000
Departemen Pengemasan = 115 jam x Rp4.800/jam
= Rp552.000

PT Berdua Selalu
Anggaran Tenaga Kerja
Langsung
untuk Periode November 2016
Departemen Penjahitan
Jumlah produk 2.300
Standar penggunaan jam tenaga kerja langsung 0,1
Jumlah jam tenaga kerja langsung 230
Upah per jam Rp6.000
Anggaran biaya tenaga kerja langsung Dept. Penjahitan Rp1.380.000

Departemen Pengemasan
Jumlah produk 2.300
Standar penggunaan jam tenaga kerja langsung 0,05
Jumlah jam tenaga kerja langsung 115
Upah per jam Rp4.800
Anggaran biaya tenaga kerja langsung Dept. Pengemasan Rp552.000

Total Biaya Tenaga Kerja Langsung ………….

Langkah 6
Terakhir, menambahkan anggaran biaya tenaga kerja langsung Departemen
Penjahitan dan Departemen Pengemasan untuk memperoleh biaya tenaga kerja
langsung PT Berdua Selalu untuk bulan November 2016

PT Berdua Selalu
Anggaran Tenaga Kerja
Langsung
untuk Periode November 2016
Departemen Penjahitan
Jumlah produk 2.300
Standar penggunaan jam tenaga kerja langsung 0,1
Jumlah jam tenaga kerja langsung 230
Upah per jam Rp6.000
Anggaran biaya tenaga kerja langsung Dept. Penjahitan Rp1.380.000

Departemen Pengemasan
Jumlah produk 2.300
Standar penggunaan jam tenaga kerja langsung 0,05
Jumlah jam tenaga kerja langsung 115
Upah per jam Rp4.800
Anggaran biaya tenaga kerja langsung Dept. Pengemasan Rp552.000

Total Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp1.932.000


Jadi, total biaya tenaga kerja langsung PT Berdua Selalu untuk bulan November
2016 adalah Rpl.932.000.

Latihan : Menghitung Biaya Tenaga kerja Langsung


Jika kemeja yang akan diproduksi oleh PT Berdua Selalu untuk bulan Desember
2016 berjumlah 3.000 unit, dan standar pemakaian bahan baku per unit kemeja
untuk kain dan kancing sama seperti pada bulan November 2016, dan standar
biaya tenaga langsung untuk kedua departemen sama seperti pada bulan
November 2016, susunlah anggaran Biaya tenaga kerja langsung PT Berdua
Selalu untuk bulan Desember 2016!

4.4. ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PRODUK


Perusahaan manufaktur memiliki tiga komponen biaya produk, yaitu:
1. biaya bahan baku langsung,
2. biaya tenaga kerja langsung, dan
3. biaya overhead produk.
Biaya overhead produk (factory overhead-FOH) adalah seluruh biaya
yang tidak terkait secara langsung dengan kegiatan produksi barang dan jasa.
Yang termasuk dalam biaya overhead produk adalah biaya bahan baku tidak
langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung, honor petugas pengawas, biaya
listrik, biaya utilitas, dan lain-lain.
Berdasarkan perilaku biaya, biaya overhead produk dapat dikelompokkan
ke dalam tiga kelompok biaya, yaitu biaya variabel, biaya tetap, dan biaya
semivariabel.
Biaya variabel (variable cost) adalah biaya yang nilai keseluruhannya
berubah-ubah seiring dengan perubahan yang terjadi pada cost object. Cost
object adalah unit produk, departemen, atau aktivitas di mana biaya dihitung dan
dikumpulkan. Jadi, semakin tinggi jumlah cost object (misalnya jumlah barang
yang diproduksi), semakin tinggi biaya variabelnya.
Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang nilai keseluruhannya tidak
berubah-ubah seiring dengan perubahan pada cost object sampai relevant range
tertentu. Relevant range dalam konteks perusahaan manufaktur adalah kapasitas
produk.. Contoh biaya tetap overhead adalah biaya penyusutan mesin produk..
Misalnya, biaya penyusutan mesin untuk 1 tahun adalah Rp30.000.000 dengan
kapasitas produk normal sebesar 10.000 unit per tahun. Jadi, sepanjang jumlah
produk barang jadi tidak melebihi kapasitas normalnya, biaya penyusutan mesin
produk tetap sebesar Rp30.000.000.
Biaya semivariabel (semivariable cost) adalah biaya yang memiliki
komponen biaya tetap sekaligus komponen biaya variabel. Biaya listrik adalah
salah satu contoh biaya semivariabel karena biaya listrik memiliki komponen
biaya tetap berupa biaya abonemen yang nilainya sama setiap bulannya dan biaya
variabel berupa biaya pemakaian listrik yang besar- kecilnya bergantung pada
jumlah kilo watt hour (kwh) yang dipakai. Semakin besar pemakaian kwh, maka
semakin besar pula biaya listrik yang harus ditanggung perusahaan.
Ketika menyusun anggaran biaya overheadnya, perusahaan harus dapat
menentukan hal-hal sebagai berikut.
1. Jumlah produk barang jadi yang direncanakan untuk diproduksi dalam
satu periode anggaran. Hal ini dikarenakan jumlah produk umumnya akan
menentukan biaya overhead yang akan dikeluarkan oleh perusahaan.
2. Biaya overhead tetap yang dianggarkan oleh perusahaan, misalnya biaya
sewa mesin, biaya bahan baku langsung, dan biaya gaji tenaga kerja tidak
langsung.
3. Biaya overhead variabel yang dianggarkan oleh perusahaan, misalnya
biaya bahan bakar untuk operasional mesin pabrik.
4. Biaya overhead semivariabel, misalnya biaya listrik dan telepon.
Semua hal-hal tersebut di atas harus diperhatikan agar anggaran biaya
overhead yang disusun oleh perusahaan benar-benar dapat menunjang kegiatan
produksi perusahaan di suatu periode anggaran.

Contoh : Perhitungan Anggaran Biaya Overhead Produk


PT Berdua Selalu hendak menyusun anggaran biaya overhead produk
untuk bulan November 2016. Berikut ini adalah informasi yang diperlukan untuk
menyusun anggaran biaya overhead produk tersebut.
Anggaran produk kemeja 055 untuk bulan November 2016 adalah sebagai
berikut.

PT Berdua Selalu
Anggaran Produk
untuk Periode Januari 2015
Nama Produk : Kemeja 055
Jualan (unit) 2.000
Ditambah: Sediaan akhir barang jadi 500
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 2.500
Dikurangi: Sediaan awal barang jadi 200
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi 2.300

Produk kemeja 055 dilakukan melalui 2 (dua) departemen.


1. Departemen Penjahitan
Waktu yang dibutuhkan untuk menjahit 1 kemeja pria adalah 6 menit.
Honor untuk pegawai Departemen Penjahitan per jamnya sebesar
Rp6.000.
2. Departemen Pengemasan
Waktu yang dibutuhkan untuk mengemas satu baju pria adalah 3 menit.
Honor untuk pegawai Departemen Penjahitan per jamnya sebesar
Rp4.800.

Berikut ini adalah biaya overhead yang diperkirakan akan


dikeluarkan oleh perusahaan untuk bulan November 2016.
a. Biaya gaji pengawas produksi tetap sebesar Rp4.000.000 per bulan. Biaya
gaji pengawas produksi yang dialokasikan ke Departemen Penjahitan dan
Departemen Pengemasan dibagi secara merata.
b. Biaya tetap untuk perawatan mesin sebesar Rp2.000.000 per bulan
dialokasikan berdasarkan jumlah mesin yang terdapat di Departemen
Penjahitan dan Departemen Pengemasan. Biaya variabel untuk perawatan
mesin untuk kedua departemen sebesar
Rp1.000 per jam.
c. Biaya tetap untuk sewa pabrik sebesar Rp6.000.000 per bulan
dialokasikan berdasarkan luas bangunan yang dipakai oleh setiap
departemen.
d. Biaya listrik yang bersifat variabel untuk setiap pemakaian mesin per jam
adalah Rp3.000. Tinggi atau rendahnya biaya listrik untuk setiap
departemen ditentukan oleh waktu pemakaian mesin. Biaya listrik yang
bersifat tetap sebesar Rp4.000.000 dialokasikan ke Departemen Penjahitan
dan Departemen Pengemasan dengan
proporsi 60% dan 40%.
e. Biaya asuransi tetap pegawai pabrik sebesar Rp5.000.000 per bulan
dialokasikan ke dua departemen berdasarkan biaya tenaga kerja langsung
per departemen per bulannya.

Berikut ini adalah tabel yang diperlukan untuk mengalokasikan biaya


overhead untuk Departemen Penjahitan dan Pengemasan untuk bulan November
2016.

Departemen Departemen
Penjahitan Pengemasan
Jumlah mesin 5 15
Jumlah jam mesin 1.500 2.000
Jumlah luas pabrik 1.000 m2 2.000 m2
Biaya tenaga kerja langsung Rp 1.380.000 Rp552.000

Langkah 1
Membuat format anggaran untuk biaya overhead seperti tabel di bawah ini.

PT Berdua Selalu
Anggaran Biaya Overhead
untuk Periode November 2016
Biaya FOH Biaya FOH
Variabel Fixed Total
Departemen
Penjahitan (A)
Biaya gaji supervisor
Biaya perawatan
mesin
Biaya sewa pabrik
Biaya listrik
Biaya asuransi
Jumlah
Biaya FOH Biaya FOH
Variabel Fixed Total
Departemen
Pengemasan (B)
Biaya gaji supervisor
Biaya perawatan
mesin
Biaya sewa pabrik
Biaya listrik
Biaya asuransi
Jumlah

Langkah 2
Mengalokasikan biaya gaji pengawas produk secara merata untuk Departemen
Penjahitan dan Pengemasan. Biaya gaji yang dibebankan ke Departemen A dan B
adalah Rp2.000.000 (Rp4.000.000  2).
PT Berdua Selalu
Anggaran Biaya
Overhea6
untuk Periode November 2016
Biaya FOH Variabel Biaya FOH Fixed Total
Departemen Penjahitan
Biaya gaji supervisor 2.000.000 2.000.000
Biaya perawatan mesin
Biaya sewa pabrik
Biaya listrik
Biaya asuransi
Jumlah
Biaya FOH Variabel Biaya FOH Fixed Total
Departemen Pengemasan
Biaya gaji supervisor 2.000.000 2.000.000
Biaya perawatan mesin
Biaya sewa pabrik
Biaya listrik
Biaya asuransi
Jumlah

Langkah 3
Mengalokasikan biaya perawatan mesin tetap ke Departemen Penjahitan dan
Departemen Pengemasan berdasarkan jumlah mesin yang ada di setiap
departemen.
Alokasi untuk Departemen Penjahitan = 5 x Rp2.000.000
20
= Rp500.000
Alokasi untuk Departemen Pengemasan = 15 x Rp2.000.000
20
= Rp1.500.000
Kemudian, hitung biaya variabel perawatan mesin untuk kedua
departemen.
Biaya perawatan variabel untuk:
Departemen Penjahitan = Rp1.000 x 1.500 = Rp1.500.000
Departemen Pengemasan = Rp1.000 x 2.000 = Rp2.000.000
PT Berdua Selalu
Anggaran Biaya
Overhead
untuk Periode November 2016
Biaya FOH Variabel Biaya FOH Fixed Total
Departemen Penjahitan
Biaya gaji supervisor 2.000.000 2.000.000
Biaya perawatan mesin 1.500.000 500.000 2.000.000
Biaya sewa pabrik
Biaya listrik
Biaya asuransi
Jumlah
Biaya FOH Variabel Biaya FOH Fixed Total
Departemen
Pengemasan
Biaya gaji supervisor 2.000.000 2.000.000
Biaya perawatan mesin 2.000.000 1.500.000 3.500.000
Biaya sewa pabrik
Biaya listrik
Biaya asuransi
Jumlah

Langkah 4
Mengalokasikan biaya sewa pabrik berdasarkan luas setiap departemen. Alokasi
untuk:
Departemen Penjahitan = 1.000 x Rp6.000.000
3.000
= Rp2.000.000
Departemen Pengemasan = 2.000 x Rp6.000.000
3.000
= Rp4.000.000

PT Berdua Selalu
Anggaran Biaya Overhead
untuk Periode November 2016
Biaya FOH Variabel Biaya FOH Fixed Total
Departemen Penjahitan
Biaya gaji supervisor 2.000.000 2.000.000
Biaya perawatan mesin 1.500.000 500.000 2.000.000
Biaya sewa pabrik 2.000.000 2.000.000
Biaya listrik
Biaya asuransi
Jumlah
Biaya FOH Variabel Biaya FOH Fixed Total
Departemen Pengemasan
Biaya gaji supervisor 2.000.000 2.000.000
Biaya perawatan mesin 2.000.000 1.500.000 3.500.000
Biaya sewa pabrik 4.000.000 4.000.000
Biaya listrik
Biaya asuransi
Jumlah

Langkah 5
Mengalokasikan biaya listrik tetap ke Departemen Penjahitan dan
Pengemasan.
Alokasi untuk:
Departemen Penjahitan = 60% x Rp4.000.000
= Rp2.400.000
Departemen Pengemasan = 40% x Rp4.000.000
= Rp 1.600.000
Menghitung biaya listrik variabel untuk Departemen Penjahitan dan
Pengemasan.
Departemen Penjahitan = Rp3.000 x Rpl.500
= Rp4.500.000
Departemen Pengemasan = Rp3.000 x Rp2.000
= Rp6.000.000
PT Berdua Selalu
Anggaran Biaya Overhead
untuk Periode November 2016
Biaya FOH Variabel Biaya FOH Fixed Total
Departemen Penjahitan
Biaya gaji supervisor 2.000.000 2.000.000
Biaya perawatan mesin 1.500.000 500.000 2.000.000
Biaya sewa pabrik 2.000.000 2.000.000
Biaya listrik 4.500.000 2.400.000 6.900.000
Biaya asuransi
Jumlah
Biaya FOH Variabel Biaya FOH Fixed Total
Departemen Pengemasan
Biaya gaji supervisor 2.000.000 2.000.000
Biaya perawatan mesin 2.000.000 1.500.000 3.500.000
Biaya sewa pabrik 4.000.000 4.000.000
Biaya listrik 6.000.000 1.600.000 7.600.000
Biaya asuransi
Jumlah

Langkah 6
Mengalokasikan biaya asuransi tenaga kerja ke Departemen Penjahitan dan
Pengemasan.
Alokasi untuk:
Departemen Penjahitan = 1.380.000 x Rp5.000.000
1.932.000
= Rp3.57I.430 (dibulatkan)

Departemen Pengemasan = 552.000 x Rp5.000.000


1.932.000
= Rp1.428.570

PT Berdua Selalu
Anggaran Biaya
Overhead
untuk Periode November 2016
Biaya FOH Variabel Biaya FOH Fixed Total
Departemen Penjahitan
Biaya gaji supervisor 2.000.000 2.000.000
Biaya perawatan mesin 1.500.000 500.000 2.000.000
Biaya sewa pabrik 2.000.000 2.000.000
Biaya listrik 4.500.000 2.400.000 6.900.000
Biaya asuransi 3.571.430 3.571.430

Jumlah
Biaya FOH Biaya FOH
Variabel Fixed Total
Departemen Pengemasan
Biaya gaji supervisor 2.000.000 2.000.000
Biaya perawatan 2.000.000 1.500.000 3.500.000
mesin
Biaya sewa pabrik 4.000.000 4.000.000
Biaya listrik 6.000.000 1.600.000 7.600.000
Biaya asuransi 1.428.570 1.428.570
Jumlah

Langkah 7
Menyelesaikan penyusunan anggaran biaya overhead dengan
menjumlahkan seluruh kolom yang tersedia.
PT Berdua Selalu
Anggaran Biaya
Overhead
untuk Periode November 2016
Biaya FOH Variabel Biaya FOH Fixed Total
Departemen Penjahitan
Biaya gaji supervisor 2.000.000 2.000.000
Biaya perawatan mesin 1.500.000 500.000 2.000.000
Biaya sewa pabrik 2.000.000 2.000.000
Biaya listrik 4.500.000 2.400.000 6.900.000
Biaya asuransi 3.571.430 3.571.430
Jumlah 6.000.000 10.471.430 16.471.430

Departemen Pengemasan
Biaya gaji supervisor 2.000.000 2.000.000
Biaya perawatan mesin 2.000.000 1.500.000 3.500.000
Biaya sewa pabrik 4.000.000 4.000.000
Biaya listrik 6.000.000 1.600.000 7.600.000
Biaya asuransi 1.428.570 1.428.570
Jumlah 8.000.000 10.528.570 18.528.570
Total Biaya Overhead Produksi 35.000.000
Jadi, total biaya overhead produksi bulan November 2016 adalah Rp35.000.000.
Sebesar Rp16.471.430 dianggarkan untuk Departemen Penjahitan, sedangkan
Rp18.528.570 dianggarkan untuk Departemen Pengemasan.

4.5. ANGGARAN BIAYA PRODUK (HARGA POKOK PRODUK)


Anggaran biaya produk pada dasarnya hanyalah menampung seluruh
perkiraan biaya produk yang sudah ditentukan dan dihitung dalam anggaran
pemakaian bahan baku, anggaran pemakaian tenaga kerja langsung, dan anggaran
pemakaian biaya overhead produk.

Contoh : Perhitungan Anggaran Biaya Produk


PT Berdua Selalu ingin menyusun anggaran biaya produk untuk bulan
November 2016. Berikut ini disajikan kembali anggaran produk PT Berdua Selalu
untuk bulan November 2016 yang telah disusun sebelumnya dalam tabel 5.1.
berikut ini

Anggaran Produk PT. Berdua Selalu


PT Berdua Selalu
Anggaran Produk
untuk Periode November 2016
Jualan (unit) 2.000
Ditambah: Sediaan akhir barang jadi (unit) 500
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan (unit) 2.500
Dikurangi: Sediaan awal barang jadi 200
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi (unit) 2.300

PT Berdua Selalu juga sudah menyusun anggaran pemakaian bahan baku,


anggaran tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya overhead produk untuk
bulan November 2016 seperti terlihat pada Tabel
4.2 di bawah ini.
Anggaran Pemakaian Bahan Baku PT Berdua Selalu untuk bulan
November 2016.
PT Berdua Selalu
Anggaran Pemakaian Bahan Baku
untuk Bulan yang Berakhir pada 30 November 2016
Kain Kancing
Jumlah produk barang jadi 2.300 2.300
Standar kebutuhan bahan baku per unit 2 8
Jumlah kebutuhan bahan baku untuk produk 4.600 18.400
Harga bahan baku per unit Rp40.000 Rp1.500
Total biaya bahan baku untuk produk Rp184.000.000 Rp27.600.000

Anggaran Tenaga Kerja Langsung PT Berdua Selalu untuk bulan


November 2016
PT Berdua Selalu
Anggaran TenagaKerja
Langsung
untuk Periode November 2016
Departemen Penjahitan
Jumlah produk 2.300
Standar penggunaan jam tenaga kerja langsung 0,1
Jumlah jam tenaga kerja langsung 230
Upah per jam Rp6.000
Anggaran biaya tenaga kerja langsung Dept. Penjahitan Rp1.380.000

Departemen Pengemasan
Jumlah produk 2.300
Standar penggunaan jam tenaga kerja langsung 0,05
Jumlah jam tenaga kerja langsung 115
Upah per jam Rp4.800
Anggaran biaya tenaga kerja langsung Dept. Pengemasan Rp552.000

Total Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp1.932.000

Anggaran Biaya Overhead Produk PT Berdua Selalu untuk bulan


November 2016.
PT Berdua Selalu
Anggaran Biaya
Overhead
Biaya FOH Variabel Biaya FOH Fixed Total
Departemen Penjahitan
Biaya gaji supervisor 2.000.000 2.000.000
Biaya perawatan mesin 1.500.000 500.000 2.000.000
Biaya sewa pabrik 2.000.000 2.000.000
Biaya listrik 4.500.000 2.400.000 6.900.000
Biaya asuransi 3.571.430 3.571.430
Jumlah 6.000.000 10.471.430 16.471.430
Biaya FOH Variabel Biaya FOH Fixed Total
Departemen Pengemasan
Biaya gaji supervisor 2.000.000 2.000.000
Biaya perawatan mesin 2.000.000 1.500.000 3.500.000
Biaya sewa pabrik 4.000.000 4.000.000
Biaya listrik 6.000.000 1.600.000 7.600.000
Biaya asuransi 1.428.570 1.428.570
Jumlah 8.000.000 10.528.570 18.528.570

Langkah 1
Membuat format anggaran biaya produk seperti tabel di bawah ini.
PT Berdua Selalu
Anggaran Biaya Produk
untuk Periode November 2016
Biaya Bahan Baku

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya Overhead Produk

Total Biaya Produk

Langkah 2
Memasukkan biaya pemakaian bahan baku di bulan November 2016 untuk setiap
jenis bahan baku yang digunakan dalam proses produksi barang jadi. Kemudian,
jumlahkan seluruh biaya pemakaian bahan baku. Untuk PT Berdua Selalu bahan
bakunya adalah Kain dan Kancing.
Angka yang dimasukkan ke dalam anggaran biaya produk diambil dari anggaran
pemakaian bahan baku yang telah disusun sebelumnya.
PT Berdua Selalu
Anggaran Biaya Produk
untuk Periode November 2016
Biaya Bahan Baku
Kain Rp184.000.000
Kancing 27.600.000
Jumlah Rp211.600.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya Overhead Produk

Total Biaya Produk

Langkah 3
Memasukkan biaya tenaga kerja langsung di bulan Novemberi 2016 untuk setiap
Departemen Produk yang ada di perusahaan. Kemudian, menjumlahkan seluruh
biaya tenaga kerja langsung di seluruh Departemen Produksi yang ada di
perusahaan. Untuk PT Berdua Selalu, Departemen Produksi yang ada adalah
Departemen Penjahitan dan Pengemasan.
Angka yang dimasukkan ke dalam anggaran biaya produk diambil dari anggaran
biaya tenaga kerja langsung yang telah disusun sebelumnya.

Anggaran Biaya
Produk PT Berdua
Selalu Anggaran Biaya
Produk
untuk Periode November 2016
Biaya Bahan Baku
Kain Rp184.000.000
Kancing 27.600.000
Jumlah Biaya Pemakaian Bahan Baku Rp211.600.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Departemen Penjahitan 1.380.000
Departemen Pengemasan 552.000
Subtotal Biaya Tenaga Kerja Langsung 1.392.000

Biaya Overhead Produk

Total Biaya Produk

Langkah 4
Memasukkan biaya overhead produk PT Berdua Selalu untuk bulan November
2016. Angka yang dimasukkan ke dalam anggaran biaya produk diambil dari
anggaran biaya overhead produk yang telah disusun sebelumnya.

PT Berdua Selalu
Anggaran Biaya
Produk
untuk Periode November 2016
Biaya Bahan Baku
Kain Rp184.000.000
Kancing 27.600.000
Jumlah Biaya Pemakaian Bahan Baku Rp211.600.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Departemen Penjahitan 1.380.000
Departemen Pengemasan 552.000
Jumlah Biaya Tenaga Kerja Langsung 1.392.000

Biaya Overhead Produk


Departemen Penjahitan 16.471.430
Departemen Pengemasan 18.528.570
Subtotal Biaya Overhead Produk 35.000.000

Total Biaya Produk

Langkah 5
Menyelesaikan penyusunan anggaran biaya produk dengan menjumlahkan biaya
pemakaian bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead produk
PT Berdua Selalu
Anggaran Biaya
Produk
untuk Periode November 2016
Biaya Bahan Baku
Kain Rp184.000.000
Kancing 27.600.000
Subtotal Biaya Pemakaian Bahan Baku Rp211.600.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Departemen Penjahitan 1.380.000
Departemen Pengemasan 552.000
Subtotal Biaya Tenaga Kerja Langsung 1.392.000

Biaya Overhead Produk


Departemen Penjahitan 16.471.430
Departemen Pengemasan 18.528.570
Subtotal Biaya Overhead Produk 35.000.000

Total Biaya Produk 247.992.000

HARGA POKOK PRODUK PER UNIT


Setelah anggaran biaya produk disusun, harga pokok untuk memproduksi
setiap unit produk (harga pokok produk) dapat ditentukan dengan membagi total
biaya produk dengan jumlah produk yang dianggarkan.
Untuk PT Berdua Selalu, total biaya produk adalah Rp247.992.000 dan
jumlah produk yang dianggarkan adalah 2.300 unit. Jadi, harga pokok produk
setiap unit produk adalah Rp247.992.000/2.300 unit = Rp107.823,- per unit.
ESAI
1. Berdasarkan informasi berikut ini, susunlah anggaran pemakaian bahan baku
untuk bulan Juli 2016!
Jualan (unit) 200.000
Sediaan barang jadi per 1 Juli 20.000
Sediaan barang jadi per 31 Juli 10.000
Setiap satu unit barang jadi memerlukan 4 kg bahan baku. Harga bahan baku
setiap kilogramnya untuk bulan Juni diperkirakan sebesar Rp2.000.

2. Dengan menggunakan data pada soal no 1, susunlah anggaran pembelian


bahan baku untuk bulan Juli 2016 dengan menggunakan informasi berikut ini!
Sediaan bahan baku per 1 Juli 15.000 kg
Sediaan bahan baku per 31 Juli 5.000 kg

3. PT Cerah Selalu memproduksi peralatan ski air dan ski salju untuk diekspor
Ice Amerika Serikat. Setiap produk, ski air dan ski salju,
melalui dua departemen, yaitu Departemen Persiapan dan
Departemen Penyelesaian. Berdasarkan data-data berikut ini,
susunlah anggaran tenaga kerja langsung untuk bulan Agustus 2016!
a. Jumlah produk ski air dan ski salju untuk bulan Agustus 2016
adalah 20.000 dan 5.000 unit.
b. Standar kebutuhan jam tenaga kerja langsung dan upah per jam

Departemen Departemen
Persiapan Penyelesaian
Ski air
Std kebutuhan jam TKL/Barang Jadi 3 jam 2 jam
Upah per jam TKL Rp2.000 Rp3.000

Ski salju
Std kebutuhan jam TKL/Barang Jadi 3.5 jam 1.5 jam
Upah per jam TKL Rp 2.000 Rp 3.000

4. PT Gembira berniat menyusun anggaran biaya overhead untuk tahun 2016.


Berikut ini adalah anggaran produk PT Gembira untuk tahun 2016.
PT Gembira
Anggaran Produk
untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2016
Jualan dalam unit 2.000
Ditambah: Sediaan akhir barang jadi 500
Total barang jadi yang dibutuhkan 2.500
Dikurangi: Sediaan awal barang jadi 200
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi 2.300

Proses produksi mengubah bahan baku menjadi bahan jadi dilakukan di


Departemen A dan B.
Berikut ini adalah perkiraan biaya overhead produk untuk tahun 2016.
a. Biaya gaji tetap penyelia sebesar Rp72.000.000 dialokasikan 70%- nya
untuk Departemen A, sedangkan sisanya untuk Departemen B.
b. Biaya tetap perawatan mesin sebesar Rp24.000.000 dialokasikan
berdasarkan jumlah mesin yang diperkirakan akan digunakan oleh
Departemen A dan B. Adapun biaya variabel perawatan mesin
untuk pemakaian mesin per jamnya adalah Rp2.000.
c. Biaya tetap sewa pabrik sebesar Rp100.000.000 dialokasikan
berdasarkan luas bangunan Departemen A dan B.
d. Biaya variabel listrik untuk pemakaian mesin per jamnya adalah Rp
10.000. Biaya tetap listrik sebesar Rp20.000.000 dialokasikan 55% ke
Departemen A dan sisanya ke Departemen B.
e. Biaya tetap asuransi pegawai pabrik sebesar Rp80.000.000 dialokasikan
berdasarkan biaya tenaga kerja langsung di dua departemen.
Berikut ini adalah tabel yang diperlukan untuk mengalokasikan biaya
overhead untuk Departemen A dan B.

Departemen A Departemen B
Jumlah mesin 10 20
Jumlah jam mesin 3.000 5.000
Jumlah luas pabrik 2.000 m 3.000 m
Biaya tenaga kerja langsung Rp 25.000.000 Rp 35.000.000

Instruksi:
Susunlah anggaran biaya overhead produk PT Gembira untuk tahun 2016!

Anda mungkin juga menyukai