Anda di halaman 1dari 6

Lelly Amalia

5A3
01010581822120

RESUME

PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN MENTAH

1. Pengertian Bahan mentah


Bahan mentah merupakan bahan yang membentuk bagian yang membentuk bagian
menyeluruh dari produk jadi, bahan yang digunakan dalam proses produksi ini secara
tradisional diklasifikasikan menjadi :
a. Bahan mentah Langsung
Bahan mentah dan suku cadang yang merupakan satu kesatuan bagian dari produk
jadi dapat langsung ditelusuri dengan biaya unit produk jadi. Biaya ini umumnya
merupakan biaya variable yaitu suatu biaya yang berubah sesuai dengan perubahan
keluaran produktif atau volume
b. Bahan mentah tidak langsung (bahan pembantu)
Bahan mentah yang digunakan dalam proses produksi namun biayanya tidak dapat
ditelusuri secara langsung pada setiap produk.

Contoh:

No. Elemen Benang Meubel


1. Bahan Baku Kapas Kayu
2. Tenaga Kerja Tenaga Manusia Tenaga Manusia
3. Bahan Pembantu Zat kimia Kertas Pembungkus

2. Tujuan Penyusunan Rencana Bahan Mentah


1. Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan mentah
2. Memperkirakan jumlah pembelian bahan mentah
3. Memperkirakan kebutuhan dana unutk pembelian bahan mentaj
4. Memperkirakan komponen harga pokok produksi dengan adanya pemakaian bahan
untuk proses produksi (Product Costing)
5. Pengendalian bahan mentah

Perencanaan bahan mentah ataupun suku cadang secara umum membutuhkan anggaran
berikut ini:

1. Anggaran kebutuhan bahan mentah


2. Anggaran pembelian bahan mentah
3. Anggaran persediaan bahan mentah
4. Anggaran biaya bahan mentah yang digunakan untuk produksi
3. Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah
Anggaran ini merencanakan secara terperinci tentang jumlah unit bahan mentah
dan suku cadang yang dibutuhkan untuk berproduksi selama periode yang akan datang.
Anggaran ini harus menentukan jumlah tiap bahan mentah dan suku vadang menurut
waktu, produk dan pusat tanggung jawab.
Anggaran ini hanya mencakuo jumlah atas bahan mentah langsung, jumlah yang
dianggarkan dari setiap bahan mentah yang diperlukan untuk tiap produk jadi harus
ditentukan dalam anggaran kebutuhan bahan mentah menurut periode sementara
(triwulan) dan menurut pusat tanggung jawab

4. Tujuan Penyusunan Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah


Tujuan dari pembuatan anggran kebutugan bahan mentah ini adalah untuk menyediakan
data untuk menyusun anggaran bahan mentah yang lain secara terperinci bertujuan untuk:
1. Memberi data kepada bagian pembelian sehingga bagian pembelian dapat
melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian pembelian bahan mentah dengan
baik
2. Memberi data untuk penyusunan anggaran biaya bahan mentah setiap jenis produk
3. Menentukan tingkat persediaan yang optimal
4. Sebagai dasar perenvanaan dan pengendalian pemakaian bahan mentah
Dalam anggaran kebutuhan bahan mentah tercantum sebagai berikut :
1. Jenis barang jadi yang dihasilkan
2. Jenis Bahan Mentah yang dipergunakan
3. Departemen (bagian) yag dilalui dalam proses produksi
4. Standar penggunakaan bahan mentah (SUR)
5. Waktu pemakaian bahan mentah ( satuan waktu ; minggu, bulan, triwulan,
semester)

Anggaran kebutuhan bahan mentah digunakan formula berikut:

Kebutuhan bahan mentah = Unit Produksi x SUR (standar pemakaian bahan mentah)

Contoh:
- untuk 1 unit barang A diperlukan SUR 2kg bahan Mentah X, berarti untuk membuat
1 unit barang A diperlukan 2kg bahan mentah x

5. Anggaran Pembelian Bahan Mentah


Anggaran Pembelian bahan mentah ini menentukan jumlah yang direncanakan
unutk mentah dan suku cadang yang dibeli, biaya yang diperkirakan dan tanggal waktu
anggaran ini dapat diartikan sebagai rencana tentang kuantitas bahan yang harus dibeli
oleh perusahaan salam periode mendatang.
Anggaran pembelian menspesifikasi:

1. Julam setiap bahan mentah dan suku cadang yang akan dibeli
2. Penentuan waktu pembelian
3. Perkiraan besarnya biaya bahan mentah dan suky cadang yang dibeli

Dengan demikian perbedaan antara anggaran pembelian ini dengan anggran kebutuhan
bahan mentah adalah

1. Anggran pembelian ini menspesifikasi kuantitas yang berbeda dari tiap jenis bahan
dan suku cadang. Perbedaan dalam jumlah dihasilkan dari perubahan tingkat
persediaan bahan dan suku cadang yang direncanakan
2. Anggaran kebutuhan bahan mentah hanya menspesifikasi kuantitas bahan mentah,
sedangkan anggaran pembelian mencakup kuantitas maupun nilainya.

Untuk membuat anggaran pembelian manajer pembelian harus bertanggung jawab atas
hal-hal berikut :

1. Mematuhi kebijakan manajeman tentang tingkat persediaan bahan mentah


2. Menentukan jumlah unit dan waktu pembelian untuk setiap jenis bahan dan suku
cadang
3. Memperkirakab biaya per unit dari setiap bahan dan suku cadang yang akan dibeli

Formula :
Kebutuhan Bahan Mentah XXX
Persediaan Akhir Bahan Mentah XXX +
Jumlah Kebutuhan Sementara XXX
Persediaan Awal Bahan mentah XXX -
Unit Bahan Mentah yang dibeli XXX

Pembelian Bahan Unit beli Bahan


Harga beli per unit
Mentah
= mentah
x
6. Pembelian Bahan Mentah
Jumlah pembelian yang paling ekonomis (EOQ) adalah jumlah mentah yang setiap kali
dilakukan pembelian menimbulkan biaya yang paling rendah, tetapi tidak mengakibatkan
kekurangan bahan. Untuk menghitung EOQ ada 2 jenis biaya yang bersifat variable :
1. Biaya Pemesanan (Ordering Cost)
2. Biaya Penyimpanan (Holding Cost)

1. Biaya Pemesanan (Ordering Cost)


Biaya Pemesanan (Ordering Cost) adalah biaya- biaya yang dikeluarkan sehubungan
dengan kegiatan pemesanan bahan mentah biaya ini berubah sesuai dengan frekuensi
pemesanan. Semakin sering melakukan pemesanan biaya ini maka akan semakin besar
dan begitupun sebaliknya.
Contoh :
- Biaya Persiapan Pemesanan
- Biaya Pengiriman Pesanan
- Biaya Administrasi, dll
2. Biaya Penyimpan (Holding Cost)
Biaya Penyimpan (Holding Cost) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan
dengan penyimpanan- penyimpanan bahan mentah dibeli. Besarnya biaya penyimpanan
ini tergantung pada jumlah bahan mentah yang setiap kali pembelian
Contoh :
- Biaya Pemeliharaan
- Biaya Ansuransi
- Biaya Perbaikan Kerusakan

Pendekatan yang dikenal untuk menghitung EOQ menggunakan formula:

EOQ
√ 2xRxS
C /u
EOQ
√ 2xRxS
PxI

R = Jumlah permintaan (bahan mentah yang akan dibeli)


S = Biaya pemesanan
P = Harga persatuan bahan mentah
I = Biaya Penyimpanan yang dinyatakan dalam % dari persediaan rata-rata
C/u = Biaya penyimpanan/suatu bahan mentah
Contoh Soal Kasus

PT TataLelly adalah sebuah perusahaan yang memproduksi dan menjual Bantal Sutra
yang menggunakan dua macam bahan mentah yakni kain sutra dan Kapas. Pada saat ini
pimpinan perusaan mulai menyusun rencana pembelian bahan mentah untuk tahun 2019.
Sebagian dari rencana yang telah disusun adalah :

1. Rencana Produksi

Periode Produksi Unit


Triwulan 1 10.000
Triwulan 2 12.000
Triwulan 3 17.000
Triwulan 4 20.000

2. Standar Pemakaian Bahan Mentah per unit Harga bahan mentah dan persediaan awal
masing-masing bahan mentah

Jenis Bahan SUR Harga/unit (Rp) Persediaan Awal


Kain Sutra 5 50.000 2.000
Kapas 4 30.000 3.000

3. Rencana Persediaan akhir bahan mentah perusahaan unutk setiap triwulan tahun 2019

Periode Kain Sutra Kapas


Triwulan 1 2.500 2.000
Triwulan 2 2.000 1.500
Triwulan 3 4.000 4.500
Triwulan 4 4.500 5.000

Penyelesaian Kasus

PT. TATALELLY
Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah
Periode 2019

Periode Unit produksi Kain Sutra Kapas


SUR Kebutuhan SUR Kebutuhan
Triwulan 1 10.000 unit 5/m 50.000 m 4/m 40.000 m
Triwulan 2 12.000 unit 5/m 60.000 m 4/m 48.000 m
Triwulan 3 17.000 unit 5/m 85.000 m 4/m 68.000 m
Triwulan 4 20.000 unit 5/m 100.000 m 4/m 80.000 m
Total 296.000 m 236.000 m
PT. TATALELLY
Anggaran Pembelian Bahan Mentah “ Kain Sutra”
Periode 2019

Periode Kebutuhan Persedian Kebutuhan Persediaan Pembelian


Bahan Mentah akhir (m) sementara awal (m) Unit (m) Harga Jumlah (Rp)
(m) (m) (Rp/m)
Triwulan 1 50.000 m 2.500 52.500 2.000 50.500 50.000 2.525.000.000
Triwulan 2 60.000 m 2.000 62.000 2.500 59.500 50.000 2.975.000.000
Triwulan 3 85.000 m 4.000 89.000 2.000 87.000 50.000 4.350.000.000
Triwulan 4 100.000 m 4.500 104.500 4.000 100.500 50.000 5.025.000.000
Total 296.000 m 308000 297.500 14.875.000.000.

PT. TATALELLY
Anggaran Pembelian Bahan Mentah “ Kulit”
Periode 2019

Periode Kebutuhan Persedian Kebutuhan Persediaan Pembelian


Bahan Mentah akhir (m) sementara awal (m) Unit (m) Harga Jumlah (Rp)
(m) (m) (Rp/m)
Triwulan 1 50.000 m 2.500 52.500 3000 49.500 30.000 1.485.000.000
Triwulan 2 60.000 m 2.000 62.000 2.000 60.000 30.000 1.800.000.000
Triwulan 3 85.000 m 4.000 89.000 1.500 87500 30.000 2.625.000.000
Triwulan 4 100.000 m 4.500 104.500 4.500 100.000 30.000 3.000.000.000
Total 296.000 m 308000 297.000 8.937.000.000

Anda mungkin juga menyukai