MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Penganggaran
yang dibina oleh Ibu Sulikah
Oleh
Arhamedho Akbar
NIM 130422612323
Dyah Maritafitri
NIM 130422612322
NIM
A. PENDAHULUAN
Memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan perlu memiliki
kemampuan untuk menghasilkan kinerja keuangan, oleh karena itu diperlukan
fungsi perencanaan yang strategis dan fungsi pengendalian. Aspek pengendalian
yang efektif penting bagi perusahaan agar mampu memonitor seluruh aspek yang
dibangun untuk mencapai kemajuan. Strategi yang telah ditetapkan diterjemahkan
ke dalam anggaran oleh karena itu penyusunan anggaran haruslah efektif dan
efisien agar strategi dapat merealisasikan tujuan yang hendak dicapai.
Materi yang terkandung dalam aggaran salah satunya adalah perencanaan
dan pengendalian bahan mentah. Bahan mentah peerlu untuk dikelola dan diawasi
dengan baik dengan menentukan berapa banyak bahan mentah yang seharusnya
tersedia dan kapan seharusnya dilakukan pemesanan agar tidak terjadi tingkat
persediaan yang terlalu besar karena ingin menghindari kekurangan persediaan,
namun biaya simpan menjadi tinggi. Perencanaan dan pengendalian bahan mentah
sangat penting dalam proses produksi. Perencanaan dan pengendalian bahan
mentah membantu memberikan pilihan keputusan bagi pelaku bisnis dalam teknik
pemesanan kembali (reorder point) bahan mentah yang paling menguntungkan
dan ekonomis bagi bisnis tersebut.
Dengan danya makalah ini diharapkan agar mahasiwa mengetahui
betapa penting perencanaan dan pengendalian bahan mentah dalam proses
produksi, penulis merasa perlu untuk membahas konsep dan komponen dari
penyusunan rencana bahan mentah dan pengendalian bahan mentah secara
komprehensif yang diambil dari beberapa referensi. Makalah ini diharapkan
mampu untuk membantu memahami materi penganggaran khususnya dan
pengendalian bahan mentah. Makalah ini disusun agar membantu membuka
wawasan tentang pentingnya penyusunan anggaran yang efektif dan efisien dari
sisi perencanaan dan pengendalian bahan mentah.
B. PEMBAHASAN
A. Bahan Mentah
Bahan mentah merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh dari
produk jadi. Bahan yang digunakan dalam proses produksi ini, secara tradisional
diklasifikasikan menjadi (1) bahan mentah langsung, dan (2) bahan mentah tidak
langsung
Bahan mentah langsung dapat diartikan sebagai seluruh bahan mentah dan
suku cadang yang merupakan satu kesatuan bagian dari produk jadi dan dapat
langsung diidentifikasikan dengan biaya unit produk jadi. Biaya ini umumnya
merupakan biaya variabel. Bahan mentah tidak langsung didefinisikan sebagai
bahan mentah yang digunakan dalam proses produksi, namun biayanya tidak
dapat ditelusuri secara langsung pada setiap produk.
B. Rencana Bahan Mentah
Perencanaan bahan mentah meliputi semua anggaran yang berhubungan
dan merencanakan secra lebih terperinci mengenai penggunaan bahan mentah atau
pun suku cadang untuk proses produksi selama periode yang akan datang.
C.
1.
2.
3.
4.
2.
3.
4.
5.
Kemeja
(20%)
TW
120 unit
180 unit
(30%)
TW
180 unit
270 unit
(25%)
TW
150 unit
225 unit
4
150 unit
225 unit
(25%)
SUR
Kain
Kain
Motif
2m
1m
Polos
3m
2m
Penyelesaian Kasus:
Kain Polos
Kebutuha
Keterangan
Produksi SUR
Kebutuha
Produksi
SUR
Jas
2
Triwulan 1
120 unit
m/u
2
240 m
120 unit
3 m/u
360 m
Triwulan 2
180 unit
m/u
2
360 m
180 unit
3 m/u
540 m
Triwulan 3
150 unit
m/u
2
300 m
150 unit
3 m/u
450 m
Triwulan 4
Total
Kemeja
150 unit
600 unit
m/u
300 m
1200 m
150 unit
600 unit
3 m/u
450 m
1800 m
1
Triwulan 1
180 unit
m/u
1
180 m
180 unit
2 m/u
360 m
Triwulan 2
270 unit
m/u
1
270 m
270 unit
2 m/u
540 m
Triwulan 3
225 unit
m/u
1
225 m
225 unit
2 m/u
450 m
Triwulan 4
Total
Jumlah
225 unit
900 unit
m/u
225 m
900 m
2100 m
225 unit
900 unit
2 m/u
450 m
1800 m
3600 m
2. Menentukan jumlah unit dan waktu pembelian untuk setiap jenis bahan dan suku
cadang.
3. Memperkirakan biaya per unit dari setiap bahan dan suku cadang yang akan
dibeli.
Formula:
Kebutuhan Bahan Mentah
XXX
XXX +
XXX
XXX -
XXX
Pembelian Bahan Mentah = Unit Beli Bahan Mentah X Harga Beli per Unit
Contoh Kasus Penyusunan Anggaran Pembelian Bahan Mentah:
PT MITRA GARMENT adalah sebuah perusahaan yang memproduksi dan
menjual jaket kulit yang menggunakan dua macam bahan mentah yakni kain satin
dan kulit. Pada saat ini pimpinan perusahaan mulai menyusun rencana pembelian
bahan mentah untuk tahun 2A11. Sebagian dari rencana yang telah disusun
adalah:
1. Rencana Produksi
Periode
Triwulan 1
Triwulan 2
Triwulan 3
Triwulan 4
2. Standar pemakaian bahan mentah
Produksi (Unit)
5.000
6.500
5.000
6.000
per unit, harga bahan mentah, dan persediaan
SUR
Persediaan
Bahan
Kain
(m)
Harga/unit(Rp/m) (m)
Satin
20.000
1.000
Awal
Kulit
2
50.000
2.000
3. Rencana persediaan akhir bahan mentah perusahaan untuk setiap triwulan tahun
2A11
Kain
Satin
Periode
Triwulan
(m)
Kulit (m)
1
Triwulan
2.000
1.500
2
Triwulan
1.500
3.000
3
Triwulan
3.000
5.000
4.000
4.000
Berdasar data tersebut diminta menyusun Anggaran Pembelian untuk kedua bahan
mentah tersebut selama tahun 2A11 secara terperinci.
Penyelesaian Kasus:
Perusahaan MITRA GARMENT
Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah
Periode 2A11
Periode
Unit
Produksi
Triwulan
Kain Satin
Kebutuha
Kulit
SUR
3
n (m)
SUR
2
n (m)
Kebutuha
1
Triwulan
5.000
m/unit
3
15.000
m/unit
2
10.000
2
Triwulan
6.500
m/unit
3
19.500
m/unit
2
13.000
3
Triwulan
5.000
m/unit
3
15.000
m/unit
2
10.000
4
Total
6.000
22.500
m/unit
18.000
67.500
m/unit
12.000
45.000
Periode
Pembelian
Harga
Unit
(Rp/m
(m)
)
16.00
Akhir
Sementara
Awal
(m)
(m)
(m)
1
15.000
Triwulan
2.000
17.000
1.000
0
19.00
20.000
320 jt
2
19.500
Triwulan
1.500
21.000
2.000
0
16.50
20.000
380 jt
3
15.000
Triwulan
3.000
18.000
1.500
0
19.00
20.000
330 jt
18.000
4.000
22.000
3.000
0
70.50
20.000
380 jt
Total
67.500
Mentah
(m)
Triwulan
78.000
Jml Rp
1.410 jt
Periode
Kebutuhan
Persed.
Bahan
Akhir
(m)
(m)
(m)
1
10.000
Triwulan
1.500
11.500
2.000
9.500
14.50
50.000
475 jt
2
13.000
Triwulan
3.000
16.000
1.500
0
12.00
50.000
725 jt
3
10.000
Triwulan
5.000
15.000
3.000
50.000
600 jt
4.000
16.000
5.000
11.000 50.000
550 jt
Mentah (m)
(Rp/m)
Jml Rp
(m)
Triwulan
12.000
Total
45.000
Pembelian Bahan Mentah
58.500
47.00
2.350
jt
pemesanan bahan mentah. Biaya ini berubah sesuai dengan frekuensi pemesanan.
Contoh:
Biaya Persiapan Pemesanan
Biaya Pengiriman Pesanan
Biaya Administrasi
2. Biaya penyimpanan
Adalah biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan peniympanan
Di mana:
R
= jumlah permintaan (bahan mentah yang akan dibeli)
S
= Biaya pemesanan
P
= Harga per satuan bahan mentah
I
= Biaya penimpanan yang dinyatakan dalam % dari persediaan rata-rata
C/u
= Biaya penyimpanan/satuan bahan mentah
c. Waktu Pembelian Bahan Mentah
Untuk menjaga kelancaran proses produksi, perusahaan tidak cukup hanya
menentukan jumlah bahan mentah yang dibeli. Harus ditentukan pula kapan (saat
yang tepat) pemesanan bahan mentah yang dilakukan agar bahan mentah tersebut
dapat datang pada saat dibutuhkan.
Contoh Kasus EOQ
Suatu perusahaan menjual barang A dan ingin meminimumkan biaya bahan
mentah. Permintaan tahunan baran tersebut 10.000 satuan. Biaya pesan Rp200,00
setiap kali pesan dan harga setiap satuan Rp50,00. Biaya simpan Rp4,00 tiap unit
EOQ =
1.000.000
1.000.000
Maka:
EOQ, Besarnya satuan ekonomis setiap kali pesan = 1.000 unit
Frekuensi (banyaknya) pesanan setiap tahun
= 10.000/1000
= 10 kali
Biaya pemesanan 1 periode = Frekuensi 1 periode x biaya pemesanan/kali pesan
= 10 x Rp200 = Rp200e
Biaya penyimpanan 1 periode= Rata-rata jumlah yang disimpan x Biaya
penyimpanan per unit per periode
Rp1.000 x Rp4 = Rp4.000
Faktor yang diperhitungkan dalam pembelian bahan mentah untuk menentukan
reorder point atau waktu yang tepat dimana perusahaan harus melakukan
pemesanan kembali bahan mentah yang diperlukan terdiri dari tiga faktor, yaitu :
Frekuensi
5
10
15
10
5
45 kali
Probabilitas
11,11%
22,22%
33,33%
22,22%
11,11%
100%
6 hari
= Rp 3,5552
Rp 7,1104
= Rp 5,3328
= Rp 7,1104
= Rp 5,3328
Rp 17,7760
= Rp 7,1104
= Rp 10,6656
= Rp 10,6656
= Rp 3,5552
Rp 31,9968
Keterangan :
Lead Time = 2 hari
ECC = 0 (karena 2 hari adalah waktu yang paling cepat, atau tidak mungkin lebih
cepat lagi)
Lead Time = 3 hari
Ada kemungkinan bahwa bahan mentah datang dalam 2 hari (1 hari lebih cepat)
dengan probabilitas 11,11% dan EEC = Rp 1,7776
Lead Time = 4 hari
Ada kemungkinan bahwa bahan mentah datang dalam 2 hari (2 hari lebih cepat)
dengan probabilitas 11,11% atau dalam 3 hari (1 hari lebih cepat) dengan
probabilitas 22,22% atau dalam 4 hari (1 hari lebih cepat) dengan probabilitas
33,33% dan ECC = Rp17,7760
Lead Time = 5 hari
Ada kemungkinan bahwa bahan mentah datang dalam 2 hari (3 hari lebih cepat)
dengan probabilitas 11,11% atau dalam 3 hari (2 hari lebih cepat) dengan
probabilitas 22,22% atau dalam 4 hari (1 hari lebih cepat) dengan probabilitas
33,33% dan ECC = Rp 17,7760
Lead Time = 6 hari
Ada kemungkinan bahwa bahan mentah datang dalam 2 hari (4 hari lebih cepat)
dengan probabilitas 11,11% atau dalam 3 hari (3 hari lebih cepat) dengan
probabilitas 22,22% atau dalam 4 hari (2 hari lebih cepat) dengan probabilitas
33,33% atau dalam 5 hari (1 hari lebih cepat) dengan probabilitas 22,22% dan
ECC = Rp31,9968
2. Biaya Kekurangan Bahan Mentah (Stock Out Cost)
Kebutuhan Bahan Mentah/hari = 10000 unit/250 hari
unit per hari
Stock Out Cost per Unit
3/unit
= Rp 53 Rp 50
= 40
= Rp
= Rp3/unit 40 unit/hari = Rp
20/unit
Lead Time
6 hari
5 hari
4 hari
3 hari
2 hari
Keterangan :
Lead Time = 6 hari
SOC = 0 (karena 6 hari adalah waktu yang paling lama, atau tidak mungkin lebih
lambat lagi)
Lead Time = 5 hari
Ada kemungkinan bahwa bahan mentah datang dalam 6 hari (1 hari lebih lambat)
dengan probabilitas 11,11% dan SOC = Rp 13,32
Lead Time = 4 hari
Ada kemungkinan bahwa bahan mentah datang dalam 6 hari (2 hari lebih lambat)
dengan probabilitas 11,11% atau dalam 5 hari (1 hari lebih lambat) dengan
probabilitas 22,22% dan SOC = Rp 53,328
Lead Time = 3 hari
Ada kemungkinan bahwa bahan mentah datang dalam 6 hari (3 hari lebih lambat)
dengan probabilitas 11,11% atau dalam 5 hari (2 hari lebih lambat) dengan
probabilitas 22,22% atau dalam 4 hari (1 hari lebih lambat) dengan probabilitas
33,33% dan SOC = Rp 133,32
Lead Time = 2 hari
Ada kemungkinan bahwa bahan mentah datang dalam 6 hari (4 hari lebih lambat)
dengan probabilitas 11,11% atau dalam 5 hari (2 hari lebih lambat) dengan
probabilitas 22,22% atau dalam 4 hari (1 hari lebih lambat) dengan probabilitas
33,33% atau dalam 5 hari (1 hari lebih lambat) dengan probabilitas 22,22% SOC
= Rp 31,9968
Dari perhitungan ECC dan SOC diatas dapat dibuat perbandingan sebagai
berikut :
Lead
Time
6
5
4
3
2
ECC
Per order
319,97
17,78
7,11
1,78
-
Per tahun
319,97
177,76
71,10
17,78
-
SOC
Per order
13,33
53,33
133,32
239,98
Per tahun
133,32
533,28
1333,20
2399,76
Total
Per tahun
319,97
311,08
604,38
1350,98
2399,76
Kesimpulan : Lead time 5 hari akan mendatangkan biaya total yang minimum Rp
311,08
Setelah Lead time diketahuo, kemudian ditentukan saat pemesanan kembali
(reorder ponint) pada saat tingkat persediaan bahan mentah sama dengan tingkat
persediaan besi ditambah pengguna selama lead time. Sebagai contoh persediaan
ditetapkan untuk kebutuhan selama 10 hari, maka :
Persediaan Besi (10 hari 40 unit/hari)
Kebutuhan selama lead time (5 hari 40 unit/hari)
Saat pemesanan kembali (reorder point)
= 400 unit
= 200 unit
= 600 unit
Rencana
Varians Karena Harga Bahan Mentah = (Harga Rencana - Harga Riil) x Jumlah
Riil
Total Varians = Varians Karena Jumlah + Varians Karena Harga
Rencana
Realisasi
Jumlah yg dibeli
Harga/unit
Jumlah (Rp)
10.000
Rp20.000
Rp200 juta
10.400
Rp22.500
Rp234 juta
Penyimpangan
Jumlah
%
400
4
Rp2.500
12,5
Rp34 juta
17
Analisis varians
1. Varians Karena Jumlah Pembelian = (Jumlah Rencana - Jumlah Riil) x Harga
Rencana = (10.000 m -10.400 m) x Rp20.000,-/m = Rp8 juta (merugikan)
2. Varians Karena Harga Bahan Mentah = (Harga Rencana - Harga Riil) x Jumlah
Riil = (Rp20.000/m - Rp22.500/m) x 10.400 = Rp26 juta (merugikan)
3. Total Varians = Varians Karena Jumlah + Varians Karena Harga = Rp8 juta +
Rp26 juta = Rp34 juta (merugikan)
b. Laporan Pelaksanaan Pemakaian Bahan Mentah Juli 2A11
Rencana yg
Penyimpangan
Total
%
0
0
0,10
3,33
Keterangan
Rencana
Produksi (unit)
S U R (unit)
Bhn mentah
2.000
3.000
disesuaikan
2.050
3
yg dipakai (m)
Harga/unit
6.000
6.150
5.945
205
3,33
Rp20.000
Rp120
Rp20.000
Rp22.500
Rp133,7625
Rp2.500
10,7625
12,50
juta
Rp123 juta
juta
juta
8,75
(Rp/m)
Jumlah (Rp)
Realisasi
2.050
2,90
Analisis varians
1. Varians Efisiensi = (Jumlah Rencana - Jumlah Riil) x Harga Rencana = (6.150 m 5.945 m) x Rp20.000/m = Rp4,1 juta (merugikan)
2. Varians Harga = (Harga Rencana - Harga Riil) x Jumlah Riil =(Rp20.000,-/m Rp22.500,-/m) x 5.945 = Rp14,8625 juta (merugikan)
3. Total Varians = Varians fisiensi + Varians Harga =Rp4,1 juta + Rp14,8625 juta =
Rp10,7625 juta (merugikan)
Contoh Kasus Perencanaan Dan Pengendalian Bahan Mentah
Dalam rangka penyusunan Anggaran Bahan Mentah tahun 2A11 perusahaan
ANGGARJAYA mengumpukan data-data sebagai berikut:
1. Rencana Produksi tahun 2A11
Produksi
Periode
Triwulan 1
Triwulan 2
(unit)
3.400
3.400
Produksi
Periode
Triwulan 3
Triwulan 4
(unit)
3.500
3.700
2. Standar pemakaian bahan mentah per unit, harga bahan mentah dan persediaan
awal tahun 200X masing-masing bahan mentah.
SUR
Harga/uni
Persediaan Awal
(kg)
t (Rp/kg)
(kg)
Bahan Mentah A
Bahan Mentah B
0,35
0,50
400
300
100
200
3. Rencana persediaan akhir bahan mentah perusahaan untuk setiap triwulan tahun
2A11
4. Realisasi Pembelian dan Pemakaian Bahan Mentah
a. Pada triwulan I terjadi pembelian bahan mentah A sejumlah 1.000 unit dengan
harga beli per kg Rp500, sedangkan unit pembelian untuk bahan mentah B adalah
b.
a.
b.
c.
d.
Produks
SUR
i (unit) (kg/u)
3400 0,35
3400 0,36
3500 0,37
3700 0,38
14.000
Bahan Mentah B
SUR
Kebutuha
Produks
(kg/u
Kebutuha
n (kg)
1.190
1.190
1.225
1.295
4.900
i (unit)
3400
3400
3500
3700
14.000
)
0,5
0,6
0,7
0,8
n (kg)
1.700
1.700
1.750
1.850
7.000
PT. ANGGAJAYA
Anggaran Pembelian Bahan Mentah A
Kebutuha
Kebutuha
Perse
Pembelian
Keteranga
n Bahan
Persed
Harga
Mentah
. Akhir
Sementra
Awal
Unit
(unit/Rp
Jumlah
(kg)
(kg)
(kg)
(kg)
(kg)
1.20
(Rp)
Triwulan 1
1.190
110
1.300
100
0
1.20
400
480.000
Triwulan 2
1.190
120
1.310
125
0
1.23
400
480.000
Triwulan 3
1.225
125
1.350
120
0
1.30
400
492.000
Triwulan 4
1.295
135
1.430
125
5
4.93
400
522.000
1.974.00
Total
4.900
5.390
Tahun 2A11
PT. ANGGAJAYA
Anggaran Biaya Bahan Mentah Yang Habis Dipakai
Tahun 2A11
Bahan Mentah A
Harga
Jml
Keteranga
n
Kebutuha
(Rp/kg
n (kg)
1.190
1.190
1.225
1.295
)
400
400
400
400
Triwulan 1
Triwulan 2
Triwulan 3
Triwulan 4
Total
Bahan Mentah B
Harga
Jml
Biaya
Kebutuha
(Rp/kg
(Rp)
476.000
476.000
490.000
518.000
1.960.00
n (kg)
1.700
1.700
1.750
1.850
)
300
300
300
300
7.000
4.900
Biaya
(Rp)
510.000
510.000
525.000
555.000
2.100.00
PT. ANGGAJAYA
Laporan Pelaksanaan Pembelian Triwulan I 2A11 Bahan Mentah A
Tahun 2A11
Keterangan
Jumlah yg dibeli
Harga/unit
Rencana
Realisasi
1.200
400
1.000
500
Penyimpangan
Jumlah
%
200
4
100 12,
Jumlah (Rp)
480.000
500.000
20.000 (Rugi)
5
17
PT. ANGGAJAYA
Laporan Pelaksanaan Pembelian Triwulan I 2A11 Bahan Mentah B
Tahun 2A11
Keterangan
Rencana
Rencana yg
Realisasi
Penyimpangan
Total
%
0
0
0,05
10
Produksi (unit)
S U R (unit)
Bhn mentah
3.400
0,5
disesuaikan
3.600
0,5
yg dipakai (m)
Harga/unit
1.700
1.800
1.620
180
10
Rp300
510.000
300
540.000
285
461.700
15
78.300
5
14,5
(Rp/m)
Jumlah (Rp)
3.600
0,45
Analisis varians
1. Varians Karena Jumlah Pembelian = (Jumlah Rencana - Jumlah Riil) x Harga
Rencana = (1.200 kg - 1.000 kg) x Rp400/kg = Rp80.000 (menguntungkan)
2. Varians Karena Harga Bahan Mentah = (Harga Rencana - Harga Riil) x Jumlah
Riil = (Rp400/kg - Rp500/kg) x 1.000 kg = Rp100.000 (merugikan)
3. Total Varians = Varians Karena Jumlah + Varians Karena Harga = Rp80.000 +
Rp100.000 = Rp20.000 (merugikan)
Unit Produksi
20.000 unit
24.000 unit
25.000 unit
26.000 unit
b. Standar pemakaian bahan mentah per unit, harga bahan mentah dan
persediaan awal tahun 2011 masing masing bahan mentah
Jenis Bahan
Bahan Mentah A
Bahan Mentah B
SUR (kg)
5
4
Harga/unit (Rp/kg)
2.500
3.500
RP 2.250,-/kg
Pemakaian bahan mentah untuk keperluan produksi :
Pada triwulan II direncanakan berproduksi sebanyak 22.500/unit barang jadi
ii.
pemakaian bahan mentah A sebesar 5,5kg per unit, dan untuk bahan mentah B
sebesar 4,5kg per unit. Harga beli bahan mentah A per kg adalah Rp 250,-/kg
secara terperinci
Membuat Laporan Pelaksanaan pembelian dan pemakaian bahan mentah dan
analisa varians untuk setiap laporan.
Penyelesaian Kasus Perencanaan dan Pengendalian Bahan Mentah
Unit
Bahan Mentah A
SUR
Kebutuhan
Produksi
(unit)
Triwulan 1
Triwulan 2
Triwulan 3
Triwulan 4
Jumlah
(kg/unit)
Bhan Mentah
5
5
5
5
(kg)
100.000
120.000
125.000
130.000
475.000
20.000
24.000
25.000
26.000
95.000
Bahan Mentah B
SUR
Kebutuhan
(kg/unit)
Bhan Mentah
4
4
4
4
(kg)
80.000
96.000
100.000
104.000
380.000
Kbutuha
Prsdiaa
Kbutuha
Prsdiaa
Pembelian
Harga
Jumlah
(Rp/kg
(Rp)
n
Bhn
n
Akhr(kg
Mntah
n
n
Smentara Awal(kg
(kg)
)
Triwula
(kg)
100.000
2.000
102.000
5.000
97.000
2.500
242.500.000
n1
Triwula
120.000
3.000
123.000
2.000
121.00
2.500
302.500.000
2.500
315.000.000
2.500
327.500.000
Unit
Beli
(kg)
n2
Triwula
125.000
4.000
129.000
3.000
0
126.00
n3
Triwula
130.000
5.000
135.000
4.000
0
131.00
n4
Jumlah
0
475.00
475.000
1.187.500.00
0
Kbutuha
Prsdiaa
Kbutuha
Prsdiaa
n
Bhn
n
Akhr(kg
n
n
Smentara Awal(kg
Unit
Beli
Pembelian
Harga
Jumlah
(Rp/kg
(Rp)
Mntah
(kg)
Triwula
(kg)
80.000
5.000
85.000
2.000
83.000
3.500
290.500.000
n1
Triwula
96.000
6.000
102.000
5.000
97.000
3.500
339.500.000
n2
Triwula
100.000
7.000
107.000
6.000
101.00
3.500
353.500.000
7.000
0
101.00
3.500
353.500.000
n3
Triwula
104.000
n4
Jumlah
380.000
4.000
108.000
(kg)
0
382.00
1.337.000.00
0
0
3. Menyusun Anggaran Persediaan Bahan Mentah selama tahun 2011 secara
terperinci
Periode
Bahan Mentah A
Kebutuhan
Harga
Jumlah
(kg)
(Rp/kg)
Biaya (Rp)
2.500
2.500
2.500
2.500
2.500
12.500.000
5.000.000
7.500.000
10.000.000
12.500.000
Bahan mentah B
Kebutuhan
Harga
Jumlah
(kg)
(Rp/kg)
Biaya (Rp)
3.500
3.500
3.500
3.500
3.500
7.000.000
17.500.000
21.000.000
24.500.000
14.000.000
Persediaan
Awal
Triwulan 1
Triwulan 2
Triwulan 3
Triwulan 4
Persediaan
5.000
2.000
3.000
4.000
5.000
2.000
5.000
6.000
7.000
4.000
Akhir
4. Menyusun Anggaran Biaya Bahan Mentah untuk Produksi selama tahun
2011 secara terperinci
Periode
Bahan Mentah A
Kebutuhan Harga
Jumlah
Bahan mentah B
Kebutuhan Harga
Jumlah
Triwulan
(kg)
100.000
(Rp/kg)
Biaya (Rp)
2.500
250.000.000
(kg)
80.000
1
Triwulan
120.000
2.500
300.000.000
2
Triwulan
125.000
2.500
312.500.000
(Rp/kg)
3.500
Biaya (Rp)
280.000.000
96.000
3.500
336.000.000
100.000
3.500
350.000.000
Triwulan
130.000
4
Jumlah
475.000
2.500
325.000.000
104.000
1.187.500.000
380.000
3.500
364.000.000
1.330.000.000
Rencana
Realisasi
97.000
2.500
100.000
2.250
242.500.000
225.000.000
Penyimpangan
Total
%
3.000
3,09
-250
-10,00
-17.500.000
-7,22
(Rp)
Analisis Varians :
1. Varians Karena Jumlah Pembelian
= (Jumlah Rencana Jumlah Rill) Harga Rencana
= (97.000 kg 100.000 kg) Rp 2.500/kg = Rp 7.500.000 (merugikan)
2. Varians Karena Harga Bahan Mentah
= (Harga Rencana Harga Rill) Jumlah Rill
= (Rp 2.500/kg 2.250/kg) 100.000 kg = Rp 25.000.000 (menguntungkan)
3. Total Varians
= Varians karena jumlah + Varians karena Harga
= Rp 7.500.000,- + Rp 25.000.000,- = Rp 17.500.000 (menguntungkan)
PT. MITRA LESTARI
Laporan Pelaksanaan Pembelian Triwulan II Bahan Mentah B
Tahun 2011
Keterangan
Rencana
Rencana yang
Realisasi
Penyimpangan
Total
%
24.000
4
96.000
Disesuaikan
22.500
4
90.000
22.500
5
101.250
1
11.250
0
12,50
12,50
Bahan
Hrga Bahan
3.500
3.500
3.000
-500
-14,29
(Rp/kg/unit)
Jumlah
336.000.000
315.000.000
303.750.000
-11.250.000
-3,57
Unit Produksi
SUR (kg/unit)
Kebutuhan
(Rp/kg/unit)
Analisa Varians
1. Varians Efisiensi
= ( jumlah Rencana - jumlah rill) Harga Rencana
= (90.000kg - 101.205 kg) Rp3.500/kg = Rp39.375.000,- (merugikan)
2. Varians Harga
= ( harga Rencana harga rill) Jumlah rill
= (Rp 3.500/kg - Rp 3.000/kg ) 101.205 kg = Rp500.625.000,(menguntungkan)
3. Total Varians
= Varians Efisiensi varians Harga
= Rp 39.375.000,- + Rp 50.625.000,- = Rp11.250.000,- (menguntungkan)
C. PENUTUP
Pengelolaan besarnya bahan mentah sebagai persediaan memiliki banyak
manfaat, antara lain dapat mengurangi biaya juga untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan.pengelolaan bahan mentah ini bermaksud untuk menentukan berapa
banyak dan kapan sebaiknya pemesanan dilakukan. Hal ini dilakukan agar tidak
terjadi tingkat persiapan yang terlau besar yang dimaksudkan untuk menghindari
kekurangan persediaan namun berdampak pada tingginya biaya simpan. Oleh
karena itu,perlu dipelajari teknik yang dapt menjamin jumlah bahan mentah yang
paling ekonomis, yakni jumlah pembelian paling ekonomis dan waktu pembelian
yang paling tepat.
Untuk menjaga kelancaran proses produksi, perusahaan tidak cukup hanya
menentukan jumlah bahan mentah yang dibeli. Harus ditentukan pula kapan (saat
yang tepat) pemesanan bahan mentah yang dilakukan agar bahan mentah tersebut
dapat datang pada saat dibutuhkan.
DARTAR RUJUKAN