Anda di halaman 1dari 27

Pokok Bahasan:

•Dasar Hukum
•Karakteristik
•Objek Pajak
•Subjek Pajak
•Penghitungan
•NJOP
•NJOPTKP
•NJKP
PAJAK BUMI DAN
•Pembayaran &
Penagihan BANGUNAN
•Keberatan
•Banding
•Koordinasi antar
Instansi
•Sanksi
Pokok Bahasan:
• Dasar Hukum Pajak Bumi dan Bangunan
• Karakteristik
• Objek Pajak Dasar Hukum
• Subjek Pajak
• Penghitungan • Undang-undang (UU) No. 12 Tahun 1985 stdd UU No.
• NJOP 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (UU
• NJOPTKP PBB);
• NJKP • Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2002 tentang
• Pembayaran & Penetapan Besarnya Nilai Jual Kena Pajak untuk
Penagihan Penghitungan Pajak Bumi dan Bangunan;
• Keberatan • Keputusan Menteri Keuangan No: 19/KMK.04/1986
• Banding stdd PMK No.948/KMK.00/1989 tentang Tata Cara
• Koordinasi antar Pendaftaran Objek Pajak dari Pajak Bumi dan
• Instansi Bangunan
• Sanksi • Peraturan Menteri Keuangan No: 110/KMK.03/2009
tentang Pemberian Pengurangan Pajak Bumi dan
Bangunan;
• Peraturan Menteri Keuangan No: 150/PMK.03/2010
tentang Klasifikasi dan Penetapan Nilai Jual Objek
Pajak Sebagai Dasar Pengenaan Pajak Bumi dan
Bangunan.
Pokok Bahasan:
• Dasar Hukum Pajak Bumi dan Bangunan
• Karakteristik
• Objek Pajak Dasar Hukum
• Subjek Pajak
• Penghitungan • Keputusan Menteri Keuangan Nomor:
• NJOP 201/KMK.04/2000 tentang Penyesuaian Besarnya Nilai
• NJOPTKP Jual Objek Tidak Kena Pajak Sebagai Dasar
• NJKP Penghitungan PBB;
• Pembayaran & • Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 29/PMK.03/2005
Penagihan tentang Tata Cara Pembayaran Kembali Kelebihan
• Keberatan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan;
• Banding • Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 121/PMK.06/2005
• Koordinasi antar tentang Tata Cara Pemberian Imbalan Bunga Pajak
• Instansi Bumi dan Bangunan Kepada Wajib Pajak;
• Sanksi • Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 92/PMK.03/2006
tentang Pemberian Pengurangan Pajak Bumi dan
Bangunan Sehubungan dengan Bencana Alam Gempa
Bumi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan
Sebagian Provinsi Jawa Tengah serta Gempa Bumi dan
Tsunami di Pesisir Pantai Selatan Pulau Jawa.
Pokok Bahasan:
• Dasar Hukum
• Karakteristik
Karakteristik PBB
• Objek Pajak
• Subjek Pajak
• Penghitungan
• Pajak Pusat yang
• NJOP
• NJOPTKP
pemungutannya diserahkan
• NJKP kepada Pemerintah Daerah
• Pembayaran &
Penagihan
• Keberatan
• Pajak atas harta berupa tanah
• Banding dan bangunan sehingga
• Koordinasi antar
• Instansi bersifat kebendaan
• Sanksi
• Menganut azas “Official
Assessment
Pokok Bahasan:
• Dasar Hukum
• Karakteristik
Objek Pajak
Pasal 2 UU No. 12 Tahun 1994
• Objek Pajak
• Subjek Pajak
• Penghitungan
• NJOP Permukaan bumi (tanah
• NJOPTKP dan perairan) dan tubuh
• NJKP Bumi
• Pembayaran &
bumi yang ada di
bawahnya
Penagihan
• Keberatan
• Banding
• Koordinasi antar Konstruksi teknik yang
• Instansi ditanamkan/direkatkan
Bangunan
• Sanksi secara tetap pada tanah
dan/atau perairan
Indonesia
Pokok Bahasan:
• Dasar Hukum
• Karakteristik
Termasuk Bangunan
• Objek Pajak
• Subjek Pajak • Jalan lingkungan yang terletak dalam suatu
• Penghitungan
kompleks bangunan seperti hotel, pabrik, dan
• NJOP
emplasemennya dan lain-lain yang
merupakan satu kesatuan dengan kompleks
• NJOPTKP
bangunan tersebut;
• NJKP
• Pembayaran & • Jalan TOL;
Penagihan • Kolam renang;
• Keberatan • Pagar mewah;
• Banding • Tempat olah raga;
• Koordinasi antar
• Galangan kapal, dermaga;
• Instansi
• Sanksi • Taman mewah;
• Tempat penampungan/kilang minyak, air dan
gas, pipa minyak;
• Fasilitas lain yang memberikan manfaat.
Bukan Objek Pajak
Pokok Bahasan:
• Dasar Hukum
• Karakteristik
Pasal 3 UU No. 12 Tahun 1994
• Objek Pajak
• Subjek Pajak Objek pajak yg dikecualikan adalah:
• Penghitungan
• NJOP • Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan
• NJOPTKP umum di bidang ibadah, sosial, pendidikan dan
kebudayaan nasional, yang tidak dimaksudkan untuk
• NJKP memperoleh keuntungan. Contohnya adalah mesjid,
• Pembayaran & gereja, rumah sakit Pemerintah, sekolah, pesantren atau
Penagihan sejenis dengan itu, madrasah, panti asuhan, tanah wakaf,
• Keberatan candi, rumah sakit umum dan lain-lain;
• Banding • Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala atau
yang sejenisnya dengan itu;
• Koordinasi antar
• Merupakan hutan lindung, suaka alam, hutan wisata,
• Instansi taman nasional, tanah penggembalaan yang dikuasai oleh
• Sanksi desa, dan tanah negara yang belum dibebani suatu hak;
• Digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat
berdasarkan asas perlakuan timbal balik dan badan atau
perwakilan organisasi internasional yang ditentukan oleh
Menteri Keuangan.
Pokok Bahasan:
• Dasar Hukum
• Karakteristik
Subjek PBB
• Objek Pajak Orang pribadi atau badan yang
• Subjek Pajak
• Penghitungan secara nyata :
• NJOP
• NJOPTKP • Mempunyai hak atas bumi; dan
• NJKP
• Pembayaran & atau
Penagihan
• Keberatan • Memiliki, menguasai atas
• Banding bangunan, dan/atau
• Koordinasi antar
• Instansi • Memperoleh manfaat atas bumi
• Sanksi
dan/atau bangunan
Pokok Bahasan:
• Dasar Hukum
• Karakteristik Pendataan Objek PBB
• Objek Pajak
• Subjek Pajak
• Penghitungan
 Dalam rangka pendataan, Subjek Pajak wajib
• NJOP mendaftarkan Objek Pajaknya dengan mengisi
• NJOPTKP Surat Pemberitahuan Obyek Pajak (SPOP).
• NJKP  Blanko SPOP bisa diperoleh di Kantor Pelayanan
• Pembayaran &
Penagihan
Pajak Bumi dan Bangunan (KP PBB).
• Keberatan  SPOP ini harus diisi dengan jelas, benar, dan
• Banding lengkap serta ditandatangani dan disampaikan
• Koordinasi antar kepada Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah
• Instansi
• Sanksi kerjanya meliputi letak Objek Pajak, selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal
diterimanya SPOP oleh Subjek Pajak.
Pokok Bahasan:
• Dasar Hukum
• Karakteristik
Tata Cara Penghitungan PBB
• Objek Pajak
• Subjek Pajak • Dasar Pengenaan PBB
• Penghitungan
• NJOP • Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena
• NJOPTKP
• NJKP
Pajak (NJOPTKP)
• Pembayaran &
Penagihan
• Nilai Jual Kena Pajak
• Keberatan • Penghitungan PBB
• Banding
• Koordinasi antar
• Instansi
• Sanksi
Pokok Bahasan:
• Dasar Hukum
• Karakteristik
Dasar Pengenaan PBB
• Objek Pajak
• Subjek Pajak • Dasar Pengenaan PBB adalah Nilai Jual
• Penghitungan Objek Pajak (NJOP)
• NJOP
• NJOPTKP • NJOP ditetapkan berdasarkan hasil
• NJKP penelitian atas harga rata-rata yang
• Pembayaran &
Penagihan diperoleh dari transaksi jual beli yang
• Keberatan terjadi secara wajar
• Banding
• Koordinasi antar • Besarnya NJOP ditetapkan setiap tiga
• Instansi tahun oleh Menteri Keuangan, kecuali
• Sanksi
untuk daerah tertentu ditetapkan setiap
tahun sesuai dengan perkembangan
daerahnya.
Pokok Bahasan:
• Dasar Hukum
• Karakteristik
Bila NJOP Tidak Diketahui
• Objek Pajak
• Subjek Pajak • Membandingkan harga dengan objek lain
• Penghitungan yang sejenis yang letaknya berdekatan
• NJOP dan telah diketahui harga jualnya
• NJOPTKP
• NJKP • Mencari nilai perolehan baru, yaitu
• Pembayaran & dengan menghitung seluruh biaya yang
Penagihan dikeluarkan untuk memperoleh objek
• Keberatan
• Banding
tersebut dikurangi dengan penyusutan
• Koordinasi antar • Membuat nilai jual objek pengganti, yaitu
• Instansi menghitung nilai berdasarkan hasil
• Sanksi
produksi dari objek pajak
Pokok Bahasan: Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak
• Dasar Hukum
• Karakteristik (NJOPTKP)
• Objek Pajak
• Subjek Pajak • NJOPTKP merupakan bagian NJOP yang
• Penghitungan tidak dikenakan (dibebaskan dari) PBB
• NJOP
• NJOPTKP • Besarnya NJOPTKP adalah Rp
• NJKP 12.000.000,-, berlaku untuk setiap Wajib
• Pembayaran &
Penagihan Pajak sebanyak satu kali pengurangan
• Keberatan dalam satu tahun
• Banding
• Koordinasi antar • Bila Wajib Pajak memiliki beberapa Objek
• Instansi Pajak, pengurangan hanya boleh
• Sanksi
dilakukan terhadap Objek Pajak yang
terbesar dan tidak boleh digabungkan
dengan Objek Pajak lainnya
Pokok Bahasan:
• Dasar Hukum
• Karakteristik
Nilai Jual Kena Pajak (NJKP)
• Objek Pajak
• Subjek Pajak • NJKP (assessment value) merupakan
• Penghitungan
• NJOP
dasar penghitungan PBB yang
• NJOPTKP ditentukan atas dasar NJOP
• NJKP
• Pembayaran & dikurangi dengan NJOPTKP
Penagihan
• Keberatan • NJKP berarti nilai jual yang
• Banding dipergunakan sebagai dasar
• Koordinasi antar
• Instansi penghitungan pajak, yaitu suatu
• Sanksi
persentase tertentu dari nilai jual
sebenarnya
Pokok Bahasan:
• Dasar Hukum
• Karakteristik
Persentase NJKP
• Objek Pajak
• Subjek Pajak • Objek pajak perkebunan, kehutanan
• Penghitungan
• NJOP
dan pertambangan sebesar 40% dari
• NJOPTKP NJOP
• NJKP
• Pembayaran & • Objek pajak lainnya :
Penagihan
• Keberatan Sebesar 40% dari NJOP apabila NJOP-
• Banding nya Rp 1.000.000.000,- atau lebih
• Koordinasi antar
• Instansi Sebesar 20% dari NJOP apabila NJOP-
• Sanksi nya kurang dari Rp 1.000.000.000,-
Pokok Bahasan:
• Dasar Hukum
• Karakteristik Penghitungan PBB
• Objek Pajak
• Subjek Pajak 0.5 % x 20 % x (NJOP – NJOPTKP)
• Penghitungan
• NJOP 0.5 % x 40 % x (NJOP – NJOPTKP)
• NJOPTKP
• NJKP Besarnya NJOPTKP : Rp 12 juta
• Pembayaran &
Penagihan Berlaku untuk setiap WP sebanyak satu
• Keberatan kali pengurangan dalam satu tahun.
• Banding
• Koordinasi antar
Apabila WP memiliki beberapa Obyek
• Instansi Pajak, pengurang hanya dilakukan
• Sanksi terhadap obyek pajak yang terbesar
dan tidak boleh digabungkan dengan
obyek pajak lainnya.
Pokok Bahasan:
• Dasar Hukum
NJOP Sektor Pedesaan dan
• Karakteristik Perkotaan
• Objek Pajak
• Subjek Pajak
• Objek Pajak berupa tanah adalah sebesar nilai
• Penghitungan konversi setiap Zona Nilai Tanah (ZNT) ke dalam
• NJOP klasifikasi, penggolongan dan ketentuan nilai jual
• NJOPTKP permukaan bumi (tanah) sebagaimana dimaksud
• NJKP PMK No. 150/PMK.03/2010
• Pembayaran & • Objek Pajak berupa bangunan adalah sebesar
Penagihan nilai konversi biaya pembangunan baru setiap
• Keberatan jenis bangunan setelah dikurangi penyusutan
• Banding fisik berdasarkan metode penilaian ke dalam
• Koordinasi antar
klasifikasi, penggolongan, dan ketentuan nilai
• Instansi
• Sanksi
jual bangunan sebagaimana dimaksud PMK No.
150/PMK.03/2010.
Pokok Bahasan:
• Dasar Hukum NJOP Sektor Pertambangan Migas
• Karakteristik
• Objek Pajak • Areal produktif adalah sebesar 9,5 x hasil
• Subjek Pajak penjualan minyak dan gas bumi dalam satu
• Penghitungan tahun sebelum tahun pajak berjalan
• NJOP
• NJOPTKP
• Areal belum produktif, tidak produktif serta
emplasemen dan areal lainnya di dalam atau di
• NJKP
luar wilayah kuasa pertambangan, adalah
• Pembayaran & sebesar Nilai Jual Objek Pajak berupa tanah
Penagihan sekitarnya dengan penyesuaian seperlunya
• Keberatan
• Banding
• Objek Pajak berupa bangunan adalah sebesar
• Koordinasi antar
nilai konversi biaya pembangunan baru setiap
jenis bangunan setelah dikurangi penyusutan
• Instansi
fisik berdasarkan metode penilaian ke dalam
• Sanksi klasifikasi, penggolongan, dan ketentuan nilai
jual bangunan sebagaimana dimaksud PMK No.
150/PMK.03/2010
Pokok Bahasan:
• Dasar Hukum
NJOP Sektor Tambang Energi
• Karakteristik Panas Bumi
• Objek Pajak
• Subjek Pajak • Areal produktif adalah sebesar 9,5 x hasil
• Penghitungan penjualan energi panas bumi/listrik dalam satu
• NJOP tahun sebelum tahun pajak berjalan
• NJOPTKP • Areal belum produktif, tidak produktif dan
• NJKP emplasemen serta areal lainnya di dalam atau di
• Pembayaran & luar wilayah kuasa pertambangan, adalah
Penagihan sebesar Nilai Jual Objek Pajak berupa tanah
• Keberatan sekitarnya dengan penyesuaian seperlunya
• Banding • Objek Pajak berupa bangunan adalah sebesar
• Koordinasi antar nilai konversi biaya pembangunan baru setiap
• Instansi jenis bangunan setelah dikurangi penyusutan
• Sanksi fisik berdasarkan metode penilaian ke dalam
klasifikasi, penggolongan, dan ketentuan nilai
jual bangunan sebagaimana dimaksud PMK No.
150/PMK.03/2010.
Pokok Bahasan:
• Dasar Hukum
• Karakteristik
Pembayaran dan Penagihan
• Objek Pajak
• Subjek Pajak • PBB yang terutang berdasarkan Surat
• Penghitungan
• NJOP
Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT)
• NJOPTKP harus dilunasi selambat-lambatnya enam
• NJKP bulan sejak tanggal diterimanya SPPT oleh
• Pembayaran &
Penagihan WP
• Keberatan • Bila ditagih dengan Surat Ketetapan Pajak,
• Banding
• Koordinasi antar pajak yang terutang harus dilunasi
• Instansi selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak
• Sanksi
tanggal diterimanya Surat Ketetapan Pajak
oleh WP
Pokok Bahasan:
• Dasar Hukum
• Karakteristik
Sanksi Telat Melunasi
• Objek Pajak
• Subjek Pajak • Apabila pajak yang terutang yang pada
• Penghitungan saat jatuh tempo pembayaran tidak
• NJOP
• NJOPTKP dibayar atau kurang dibayar, maka WP
• NJKP akan dikenakan denda administrasi 2%
• Pembayaran & sebulan, dihitung dari saat jatuh tempo
Penagihan
• Keberatan s.d hari pembayaran untuk jangka waktu
• Banding paling lama 24 bulan
• Koordinasi antar
• Instansi • Denda administrasi ditagih dengan STP
• Sanksi yang harus dilunasi selambat-lambatnya 1
bulan sejak tanggal diterimanya STP oleh
WP
Pokok Bahasan:
• Dasar Hukum
• Karakteristik
Pengurangan PBB Terutang
• Objek Pajak Diberikan kepada :
• Subjek Pajak
• Penghitungan • Terjadi kondisi/sebab tertentu terhadap
• NJOP Objek Pajak yang ada hubungannya
• NJOPTKP
• NJKP
dengan WP. Misal, hasil panen yang
• Pembayaran & sedikit yang diterima petani, Objek Pajak
Penagihan meningkat namun WP orang pribadi
• Keberatan
• Banding berpenghasilan rendah
• Koordinasi antar
• Instansi
• Objek Pajak terkena bencana alam
• Sanksi • WP anggota veteran pejuang
kemerdekaan dan veteran pembela
kemerdekaan
• Dll.
Pokok Bahasan:
• Dasar Hukum
• Karakteristik
Pengajuan Keberatan
• Objek Pajak • Wajib Pajak dapat mengajukan
• Subjek Pajak
• Penghitungan
keberatan pada Direktur Jenderal Pajak
• NJOP
atas SPPT/SKP.
• NJOPTKP • Keberatan diajukan secara tertulis dalam
• NJKP bahasa Indonesia
• Pembayaran &
Penagihan
• Keberatan diajukan dengan menyatakan
• Keberatan alasan secara jelas
• Banding • Keberatan diajukan dalam jangka waktu
• Koordinasi antar 3 (tiga) bulan sejak tanggal diterimanya
• Instansi SPPT/SKP oleh WP. Kecuali bila WP dapat
• Sanksi menunjukkan bahwa jangka waktu itu
tidak dapat dipenuhi karena keadaan di
luar kekuasaannya
Pokok Bahasan:
• Dasar Hukum
• Karakteristik
Pengajuan Banding
• Objek Pajak • Wajib Pajak dapat mengajukan banding kepada
• Subjek Pajak badan peradilan pajak terhadap:
• Penghitungan  Keputusan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Pajak terkait dengan penolakan sebagai Wajib Pajak
• NJOP atas Objek PBB dan
• NJOPTKP  Penolakan atas pengajuan keberatan
• NJKP
• Pengajuan banding dilakukan dalam jangka
• Pembayaran &
waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal diterimanya
Penagihan surat keputusan oleh WP dengan dilampiri
• Keberatan salinan surat keputusan tersebut.
• Banding
• Koordinasi antar
• Permohonan banding diajukan secara tertulis
• Instansi
dalam bahasa Indonesia.
• Sanksi • Pengajuan permohonan banding tidak menunda
kewajiban membayar pajak.
Pokok Bahasan:
• Dasar Hukum
• Karakteristik Koordinasi antar Instansi
• Objek Pajak
• Subjek Pajak
• Penghitungan
Camat, Notaris dan PPAT
• NJOP diwajibkan untuk :
• NJOPTKP
• NJKP • Menyampaikan laporan bulanan
• Pembayaran &
Penagihan mengenai semua mutasi dan
• Keberatan perubahan keadaan Objek Pajak
• Banding
• Koordinasi antar secara tertulis kepada Ditjen Pajak
• Instansi
• Sanksi • Memberikan keterangan yang
diperlukan atas permintaan Ditjen
Pajak
Pokok Bahasan: SPOP tdk kembali dlm
• Dasar Hukum jangka waktu yg
Sanksi
• Karakteristik ditentukan
• Objek Pajak Denda 25% dari
• Subjek Pajak Berdasar pemeriksaan Pokok Pajak
• Penghitungan
Administrasi jmlh pajak dlm SPOP yg
• NJOP disampaikan WP
• NJOPTKP mestinya lebih besar
• NJKP
• Pembayaran & Pajak terutang yg saat
Denda 2% utk
Penagihan jatuh tempo tidak/kurang
maks. 24 bln
• Keberatan dibayar
• Banding
Kurungan maks.
• Koordinasi antar Kealpaan hingga 6 bln & denda
• Instansi merugikan keuangan maks. 2 kali pjk
• Sanksi negara terutang
Pidana
Kurungan maks.
Kesengajaan hingga 6 bln & denda
merugikan keuangan maks. 2 kali pjk
negara terutang
Pokok Bahasan:
• Dasar Hukum
• Karakteristik
• Objek Pajak
• Subjek Pajak
• Penghitungan
• NJOP
• NJOPTKP
• NJKP
• Pembayaran &
Penagihan
Terima Kasih
• Keberatan
• Banding
• Koordinasi antar
• Instansi
• Sanksi

Anda mungkin juga menyukai