Tahun : 2005
Versi : Revisi 1
Pertemuan 1
DASAR-DASAR
PERPAJAKAN
1
Learning Outcomes
2
Outline Materi
• Pajak.
– Pajak Pusat: Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN),
Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Bea Meterai, Bea Lelang,
Bea Masuk (impor), Bea Masuk Tambahan (impor), Cukai.
– Pajak Daerah: Pajak Reklame, Pajak Kendaraan Motor, Pajak Hotel dan
Restoran, Pajak Tontonan, Pajak Reklame, BBN Kendaraan Bermotor, dll.
– Campuran (Pusat+Daerah): Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea
Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
• Retribusi; merupakan pembayaran kpd negara yg dilakukan oleh me-reka yg
menggunakan jasa negara. Contoh: PAM, retribusi pasar, dll.
• Sumbangan/iuran; menurut Santoso Brotodihardjo,SH. (1982) merupakan
biaya-biaya yang dibayarkan kepada negara untuk prestasi ttt. Prestasi itu tdk
ditujukan kepada seluruh masyarakat, melainkan hanya utk sebagian tertentu
saja.
• Penerimaan negara bukan pajak (UU No. 20 Tahun 1997); misalnya:
SIM, STNK, lelang, pass kayu, dll.
4
DEFINISI PAJAK
• Definisi pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H.:
– Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang
(yg dpt dipaksakan) dgn tdk mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) yg
langsung dpt ditunjukkan dan yg digunakan utk mmbayar pngeluaran
umum
• Definisi pajak menurut Prof. Dr. P.J.A. Andriani:
– Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksanakan) terutama
oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan dgn tdk
mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, yang gunanya
adalah untuk membiayai pengeluaran umum berhubung dgn tugas negara
menyelengga-rakan pemerintahan.
• Kesimpulan:
1. Iuran rakyat kepada negara.
2. Berdasarkan Undang-Undang.
3. Tanpa jasa timbal balik atau kontraprestasi.
4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara (pemerintahan). 5
JENIS-JENIS PAJAK
• Dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak (Pajak Pusat):
– Pajak Penghasilan (PPh).
– Pajak Pertambahan Nilai (PPN) &Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(PPnBM)
– Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
– Bea Perolehan atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
– Bea Meterai.
• Dikelola oleh Direktorat Jenderal Bea Cukai (Pajak Pusat):
– Bea Masuk (BM).
– Bea Masuk Tambahan (BMT).
– Cukai.
– Dll.
• Dikelola oleh Dinas Pendapatan Daerah (Pajak Daerah):
– Pajak Reklame, Pajak Kendaraan Motor, Pajak Hotel dan Restoran, Pajak
Tontonan, Pajak Reklame, BBN Kendaraan Bermotor, dll.
6
FUNGSI PAJAK
7
SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK
8
SUBJEK DAN OBJEK PAJAK
Objek Pajak
9
DASAR HUKUM PAJAK
10
REFORMASI PERPAJAKAN INDONESIA
11
UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN YANG
DIHASILKAN
12
UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN YANG
DIHASILKAN (cont…)
• UU No. 18 Tahun 1987 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah (PDRD), yang disempurnakan dengan UU No. 34
Tahun 2000.
• UU NO. 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan
Surat Paksa, disempurnakan dengan UU No. 19 Tahun 2000.
• UU No. 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan (BPHTB), disempurnakan dengan UU
No. 20 tahun 2000.
13
PERAN PAJAK TERHADAP APBN
70.0
Persentase
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
-
94/95 95/96 96/97 97/98 98/99 99/00 2000 2001 2002 2003 2004*
Tahun Anggaran
14