1. Hukum Perdata
mengatur hubungan antara pemerintah dengan individu lain
2. Hukum Publik
mengatur hubungan antara pemerintah dengan rakyatnya, meliputi :
- Hukum Tata Negara
- Hukum Tata Usaha (Hukum Administratif)
- Hukum Pajak
- Hukum Pidana
Kedudukan hukum pajak merupakan bagian dari Hukum Publik
• Dalam bidang hukum berlaku yang disebut ;
“Lex Specialis Derogat Lex Generalis”
(arti: peraturan khusus lebih diutamakan dari pada peraturan
umum atau jika sesuatu ketentuan belum atau tidak diatur
dalam peraturan khusus, maka akan berlaku ketentuan yang
diatur dalam peraturan umum).
peraturan khusus adalah hukum publik/hukum lain yang sudah ada sebelumnya
• Hukum pajak menganut :
“Paham Imperatif”
(yaitu : pelaksanaanya tidak dapat ditunda)
Ex : pengajuan keneratan, sebelum ada keputusan dari dirjen pajak
bahwa keberatan tersebut diterima, maka WP yang mengajukan
keberatan terlebih dahulu membayar, sesuai dengn yang telah ditetapkan.
• Ex : PPh
2. hukum Pajak Formil
• Memuat bentuk/tata cara untuk mewujudkan hukum Materil menjadi
kenyataan (cara melaksanakan hukum pajak materiil), a.l :
- Tata cara penyelenggaraan (prosedur) penetapan suatu utang pajak
- Hak-hak fiskus untuk mengadakan pengawasan terhadap para WP mengenai keadaan,
perbuatan & peristiwa yang menimbulkan utang pajak
- Kewajiban WP, sepertyi menyelenggarakan pembukuan/pencatatan, & hak-hak WP
seperti mengajukan keberatan & banding.
• Ex : Ketentntuan Umum dana tata cara perpajakan
Pengelompokkan Pajak
1. Menutrut golongannya
2. Menurut sifatnya
2. Menurut sifatnya
• Pajak subyektif
Yaitu : pajak yang berpangkal/berdasarkan pada subjeknya, dalam arti memperhatikan
keadaan diri WP
Ex : PPh
• Pajak obyektif
Yaitu : pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa memperhatikan diri WP
Ex : PPN & PPnBM
3. Menurut lembaga pemungutnya
• Pajak pusat
yaitu : pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat & digunakan untuk membiayai
RT Negara
Ex : PPh,PPN & PPnBM, PBB, bea materai
• Pajak daerah
Yaitu : pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah & digunakan untuk membiayai
RT daerah
• Jika besarnya pajak menurut kenyataan lebih besar dari pada pajak
menurut anggapan, maka WP harus menambah dan sebaliknya, jika
lebih kecil diminta kembali
a. Asas Domisili (Asas Tempat tinggal)
• Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan WP yang
bertempat tinggal diwilayahnya, baik penghasilan yang berasal dari DN
ataupun LN
• Asas ini berlaku untuk WP DN
b. Asas Sumber
• Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber
diwilayahnya, tanpa memperhatikan tempat tinggal WP
c. Asas Kebangsaan
• Pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara
a. Official Assessment System
• Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada
pemerintah (Fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang
oleh WP
• Ciri-cirinya :
1) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada fiskus
2) Wajib pajak bersifat pasif
3) Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus
1. tarif sebanding/proposional
2. tarif tetap
3. Tarif progresif
4. Tarif degresif
Pajak Negara
Yang masih berlaku :
1. Pajak penghasilan
2. PPN & PPnBM
3. Bea Materai
4. PBB
5. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
Pajak Daerah & Restribusi Daerah
• Dasar Hukum pemungutan : UU No.28 Tahun 2009
Pajak Daerah
Beberapa istilah terkait pajak daerah :
1. Daerah Otonom
2. Pajak Daerah
3. Badan
4. Subjek Pajak
5. Wajib Pajak
Pajak Daerah dibagi (tarif pajak ditetapkan dengan perda ) :
1. Pajak Provinsi
• Pajak Kendraan Bermotor
• Pajak air permukaan (10%)
• Pajak rokok (10% dari cukai rokok)
• dll
2. Pajak kabupaten/kota
• Pajak hotel (10%)
• Pajak restoran (10%)
• Pajak Hiburan (35%)
• Pajak Reklame (25%)
• dll
Tarif Pajak
• Bea balik nama kendraan bermotor :
1. penyerahan pertama : 20%
2. penyerahan kedua dan seterusnya : 1%