Konsep Dasar
Jenis Pemungutan Pajak
Perpajakan
Pemungutan Pajak
A. Pajak dan Pungutan Lainnya
1. Definisi Pajak
Bea Meterai • Pungutan yang dikenakan atas dokumen dengan menggunakan benda meterai.
Bea Masuk dan • Pungutan negara yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Bea Keluar berdasarkan undang-undang yang berlaku.
• Pungutan yang dikenakan atas barang tertentu yang sudah ditetapkan untuk
Cukai masing-masing jenis barang tertentu yang ditetapkan berdasarkan Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai.
• Pungutan yang dikenakan sehubungan dengan suatu jasa atau fasilitas yang
Retribusi diberikan pemerintah secara langsung dan nyata kepada pembayar.
A. Pajak dan Pungutan Lainnya
3. Fungsi Pajak
Fungsi Legalitas
Fungsi Stabilitas
Pemerintahan
B. Kedudukan Hukum dan Peraturan Pajak
1. Hukum Pajak
Hukum pajak adalah kumpulan peraturan yang mengatur hubungan antara pemerintah
dengan Wajib Pajak. Hukum pajak merupakan bagian dari hukum publik yang mengatur
hubungan antara penguasa sebagai Pemungut Pajak dan rakyat sebagai Wajib Pajak.
Sumber: jurnal.id
B. Kedudukan Hukum dan Peraturan Pajak
Perlawanan Pasif
• Perlawanan pajak yang berkaitan erat dengan keadaan sosial ekonomi masyarakat
karena kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat tersebut.
Perlawanan Aktif
• Serangkaian usaha yang dilakukan oleh Wajib Pajak untuk tidak membayar pajak
atau mengurangi jumlah pajak yang seharusnya dibayar.
B. Kedudukan Hukum dan Peraturan Pajak
Keputusan Peraturan
Keputusan Peraturan
Menteri Menteri
Presiden Presiden
Keuangan Keuangan
Perjanjian Pajak
Peraturan Keputusan
dengan Negara
Dirjen Pajak Dirjen Pajak
Lain
C. Jenis Pemungutan Pajak
Pajak Pusat
• Pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah
tangga negara pada umumnya.
Pajak Daerah
• Pungutan wajib yang dibayarkan penduduk suatu daerah tertentu kepada
pemerintah daerah yang akan digunakan untuk kepentingan pemerintahan daerah
dan kepentingan umum.
C. Jenis Pemungutan Pajak
• Pajak yang dipikul sendiri oleh Wajib Pajak • Pajak yang pemungutannya tidak didaftar
yang bersangkutan dan tidak dilimpahkan berdasarkan nomor kohir, tetapi jika ada
kepada orang lain (secara ekonomis) dan peristiwa, perbuatan tertentu, pembayar
dipungut secara berulang pada waktu pajak dapat melimpahkan beban pajaknya
tertentu. kepada orang lain.
C. Jenis Pemungutan Pajak
Pajak Subjektif
• pajak yang pengenaannya memperhatikan kondisi/keadaan Wajib Pajak.
Pajak Objektif
• Pajak yang pengenaannya memperhatikan objeknya (benda, keadaan,
perbuatan, peristiwa) yang menyebabkan timbulnya kewajiban membayar
pajak, kemudian ditetapkan subjeknya.
D. Tata Cara Pemungutan Pajak
• Pengenaan pajak yang • Pengenaan pajak yang • gabungan dari stelsel riil
didasarkan pada objek didasarkan pada dan stelsel fiktif, yaitu
yang sesungguhnya, penetapan besaran pada awal tahun pajak
yang benar-benar ada, angsuran di awal tahun menggunakan stelsel
dan dapat ditunjuk. dengan anggapan fiktif, setelah akhir
bahwa pendapatan tahun menggunakan
tahun ini adalah sama stelsel riil.
dengan pendapatan
tahun lalu.
D. Tata Cara Pemungutan Pajak
Syarat Keadilan Pemungutan pajak harus adil, sesuai dengan tujuan hukum, yakni
mencapai keadilan undang-undang.
Syarat Finansial Pemungutan pajak harus efisien, sesuai dengan fungsi budgetair.
Teori Kewajiban
Teori Daya Pikul
Mutlak
3. Tarif Pajak
Tarif Degresif Tarif pajak dengan persentase semakin menurun jika dasar pengenaan
pajaknya semakin besar.
Tarif pajak dengan persentase tertentu yang sifatnya tetap (tidak
Tarif berubah), semakin besar dasar pengenaan pajaknya, semakin besar
Proporsional pula jumlah utang pajak yang harus dibayar, namun persentasenya
tetap sama.
Tarif Progresif
Tarif pajak dengan persentase tertentu yang semakin besar jika
dasar pengenaan pajaknya semakin besar.