Anda di halaman 1dari 18

MEDIA MENGAJAR

MAWADDAH. SE ADMINISTRASI PAJAK


Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Perbankan dan Keuangan Mikro
UNTUK SMK/MAK KELAS XI
BAB 1

Konsep Dasar Perpajakan

Sumber: Susan, flickr.com


PETA KONSEP
Pajak dan Pungutan Lainnya

Kedudukan Hukum dan Peraturan Pajak

Konsep Dasar
Jenis Pemungutan Pajak
Perpajakan

Tata Cara Pemungutan Pajak

Pemungutan Pajak
A. Pajak dan Pungutan Lainnya

1. Definisi Pajak

Pajak adalah kontribusi wajib kepada


negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan undang-undang
dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat. Sumber: klikpajak.id

-Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009


tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan Pasal 1-
A. Pajak dan Pungutan Lainnya

2. Pungutan Selain Pajak

Bea Meterai • Pungutan yang dikenakan atas dokumen dengan menggunakan benda meterai.

Bea Masuk dan • Pungutan negara yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Bea Keluar berdasarkan undang-undang yang berlaku.

• Pungutan yang dikenakan atas barang tertentu yang sudah ditetapkan untuk
Cukai masing-masing jenis barang tertentu yang ditetapkan berdasarkan Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai.

• Pungutan yang dikenakan sehubungan dengan suatu jasa atau fasilitas yang
Retribusi diberikan pemerintah secara langsung dan nyata kepada pembayar.
A. Pajak dan Pungutan Lainnya

3. Fungsi Pajak

Fungsi Mengatur Fungsi Pemerataan


Fungsi Anggaran
Pendapatan

Fungsi Legalitas
Fungsi Stabilitas
Pemerintahan
B. Kedudukan Hukum dan Peraturan Pajak

1. Hukum Pajak
Hukum pajak adalah kumpulan peraturan yang mengatur hubungan antara pemerintah
dengan Wajib Pajak. Hukum pajak merupakan bagian dari hukum publik yang mengatur
hubungan antara penguasa sebagai Pemungut Pajak dan rakyat sebagai Wajib Pajak.

Hukum Pajak Normal

Hukum Pajak Material

Sumber: jurnal.id
B. Kedudukan Hukum dan Peraturan Pajak

2. Perlawanan Terhadap Pajak

Perlawanan terhadap pajak adalah hambatan-hambatan yang terjadi dalam upaya


pemungutan pajak. Perlawanan pajak dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:

Perlawanan Pasif
• Perlawanan pajak yang berkaitan erat dengan keadaan sosial ekonomi masyarakat
karena kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat tersebut.
Perlawanan Aktif
• Serangkaian usaha yang dilakukan oleh Wajib Pajak untuk tidak membayar pajak
atau mengurangi jumlah pajak yang seharusnya dibayar.
B. Kedudukan Hukum dan Peraturan Pajak

3. Hierarki Peraturan Pajak

Undang- Undang- Peraturan


Perpu
undang Dasar undang Pemerintah

Keputusan Peraturan
Keputusan Peraturan
Menteri Menteri
Presiden Presiden
Keuangan Keuangan

Perjanjian Pajak
Peraturan Keputusan
dengan Negara
Dirjen Pajak Dirjen Pajak
Lain
C. Jenis Pemungutan Pajak

1. Berdasarkan Lembaga Pemungutan

Pajak Pusat
• Pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah
tangga negara pada umumnya.

Pajak Daerah
• Pungutan wajib yang dibayarkan penduduk suatu daerah tertentu kepada
pemerintah daerah yang akan digunakan untuk kepentingan pemerintahan daerah
dan kepentingan umum.
C. Jenis Pemungutan Pajak

2. Berdasarkan Pihak yang Menanggungnya

Pajak Langsung Pajak Tidak Langsung

• Pajak yang dipikul sendiri oleh Wajib Pajak • Pajak yang pemungutannya tidak didaftar
yang bersangkutan dan tidak dilimpahkan berdasarkan nomor kohir, tetapi jika ada
kepada orang lain (secara ekonomis) dan peristiwa, perbuatan tertentu, pembayar
dipungut secara berulang pada waktu pajak dapat melimpahkan beban pajaknya
tertentu. kepada orang lain.
C. Jenis Pemungutan Pajak

3. Berdasarkan Sifat Pemungutan

Pajak Subjektif
• pajak yang pengenaannya memperhatikan kondisi/keadaan Wajib Pajak.

Pajak Objektif
• Pajak yang pengenaannya memperhatikan objeknya (benda, keadaan,
perbuatan, peristiwa) yang menyebabkan timbulnya kewajiban membayar
pajak, kemudian ditetapkan subjeknya.
D. Tata Cara Pemungutan Pajak

1. Dasar Pengenaan Pajak

Stelsel Nyata Stelsel Anggaran Stelsel Campuran

• Pengenaan pajak yang • Pengenaan pajak yang • gabungan dari stelsel riil
didasarkan pada objek didasarkan pada dan stelsel fiktif, yaitu
yang sesungguhnya, penetapan besaran pada awal tahun pajak
yang benar-benar ada, angsuran di awal tahun menggunakan stelsel
dan dapat ditunjuk. dengan anggapan fiktif, setelah akhir
bahwa pendapatan tahun menggunakan
tahun ini adalah sama stelsel riil.
dengan pendapatan
tahun lalu.
D. Tata Cara Pemungutan Pajak

2. Sistem Pemungutan Pajak

Official Besarnya pajak ditentukan oleh fiskus dengan mengeluarkan Surat


Assesment Ketetapan Pajak.
System
Self Sistem pemungutan pajak yang memberikan kepercayaan kepada
Assesment Wajib Pajak untuk menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri
System jumlah pajak.

Withholding Pemungutan dan pemotongan pajak dilakukan melalui pihak ketiga.


Tax System
D. Tata Cara Pemungutan Pajak

3. Syarat Pemungutan Pajak

Syarat Keadilan Pemungutan pajak harus adil, sesuai dengan tujuan hukum, yakni
mencapai keadilan undang-undang.

Syarat Yuridis Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang karena bersifat


dapat dipaksakan.
Syarat Ekonomis Pemungutan pajak harus bisa menjaga keseimbangan kehidupan
ekonomi.

Syarat Finansial Pemungutan pajak harus efisien, sesuai dengan fungsi budgetair.

Pemungutan harus sederhana agar memudahkan dan mendorong


Sederhana masyarakat..
E. Pemungutan Pajak

1. Asas Pemungutan Pajak


Asas Kesesuaian
• Pemungutan pajak yang dilakukan oleh negara harus sesuai dengan kemampuan dan penghasilan
Wajib Pajak.
Asas Kepastian Hukum
• Semua pemungutan pajak harus berdasarkan UU agar yang melanggar dapat dikenai sanksi
hukum.
Asas Tepat Waktu
• Pajak harus dipungut pada saat yang tepat bagi Wajib Pajak.
Asas Efisien
• Diharapkan sama dengan hasil pemungutannya, jangan sampai lebih besar dari hasil pemungutan
pajaknya.
E. Pemungutan Pajak

2. Teori Pemungutan Pajak

Teori Asuransi Teori Kepentingan

Teori Kewajiban
Teori Daya Pikul
Mutlak

Teori Daya Beli


E. Pemungutan Pajak

3. Tarif Pajak

Tarif Tetap Tarif berupa jumlah atau angka yang tetap.

Tarif Degresif Tarif pajak dengan persentase semakin menurun jika dasar pengenaan
pajaknya semakin besar.
Tarif pajak dengan persentase tertentu yang sifatnya tetap (tidak
Tarif berubah), semakin besar dasar pengenaan pajaknya, semakin besar
Proporsional pula jumlah utang pajak yang harus dibayar, namun persentasenya
tetap sama.

Tarif Progresif
Tarif pajak dengan persentase tertentu yang semakin besar jika
dasar pengenaan pajaknya semakin besar.

Anda mungkin juga menyukai