Anda di halaman 1dari 21

PENGERTIAN DASAR

PERPAJAKAN
Oleh: Atitik Nurhijah, S. Pd.
Pokok Pembahasan

Pengertian Pajak Unsur-unsur Pengertian Perbedaan Jenis-jenis


pajak Retribusi Pajak dengan Pajak
Retribusi

Hukum Pajak Subjek Pajak Objek Pajak Asas Pemungutan Dasar Pengenaan
Pajak Pajak

Sistem Pemungutan Tarif Pajak Teori Pajak Syarat Pajak Perlawanan Pajak
Pajak
Kompetensi Dasar
KD. 3.1.
Memahami jenis-jenis pajak dan ketentuan umum dan tata cara perpajakan

KD. 3.2.
Mengelompokkan jenis-jenis pajak dan tata cara perpajakan
Definisi Pajak

Undang-Undang No. 16 Tahun 2009


tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP):

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi
atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara
bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Fungsi Pajak

Fungsi Anggaran Fungsi Pemerataan


pemanfaatan pajak untuk
Salah satu tugas utama negara membuka lapangan pekerjaan.
adalah melakukan pembangunan Dengan bertambahnya lapangan
nasional dengan salah satu pekerjaan, maka semakin banyak
penyumbang terbesar pula penyerapan tenaga kerja
pemasukan negara adalah pajak sehingga pendapatan masyarakat
pun dapat diperoleh secara
merata

Fungsi Stabilitas
Fungsi Mengatur
memainkan peranan penting
fungsi pajak satu ini
dalam keseimbangan
mencerminkan kebijakan
perekonomian suatu negara
perekonomian suatu negara
seperti mengatasi inflasi maupun
deflasi.
Unsur-Unsur Pajak

kontribusi wajib

bersifat memaksa

tidak mendapatkan
imbalan secara
langsung

untuk keperluan
negara
Definisi Retribusi

Retribusi adalah:

Pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang
khusus disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan
orang pribadi atau badan.

Retribusi Jasa Umum

Retribusi Jasa Usaha

Retribusi Jasa Perizinan Tertentu


Perbedaan Pajak dengan Retribusi

Pajak No Retribusi
Subjek pajak tidak menerima balas jasa Subjek retribusi menerima balas jasa
1
secara langsung dari pemerintah langsung atas pungutan yang dibayarkan
Objek pajak mencakup setiap warga Objek retribusi hanya mereka yang
negara yang telah sesuai dengan 2 menggunakan fasilitas negara
ketetapan peraturan
Besarnya pajak dihitung sendiri oleh wajib Besarnya retribusi ditentukan oleh
3
pajak pemerintah
Jatuh tempo pembayaran pajak sesuai Jatuh tempo pembayaran retribusi sesuai
4
dengan tahun fiskal dengan pemakaian.
Jenis-Jenis Pajak

Berdasarkan cara Berdasarkan lembaga


Berdasarkan sifatnya
pemungutan pemungutnya

Pajak langsung Pajak Subjektif Pajak Pusat

Pajak tidak langsung Pajak Objektif Pajak Daerah


Hukum Pajak Di Indonesia
UU No. 6 Tahun 1983

UU No. 7 Tahun 1983

UU No. 8 Tahun 1983

UU No. 12 Tahun 1985

UU No. 13 Tahun 1985

UU No. 21 Tahun 1997

UU No. 10 Tahun 1995

UU No. 11 Tahun 1995

UU No. 18 Tahun 1997


Subjek Pajak

Subjek pajak adalah orang pribadi atau


Subjek pajak dalam negeri badan usaha yang melakukan kegiatan
perpajakan, biasanya ditentukan oleh
undang-undang

Subjek pajak belum tentu membayar


Subjek pajak luar negeri pajak. Tergantung apakah ia dapat
atau tidak dapat digolongkan sebagai
wajib pajak.
Objek Pajak

Objek pajak adalah sumber


pendapatan yang dikenakan
pajak.

Bukan Objek Pajak:


Objek PPh adalah setiap
Bantuan, sumbangan, hibah, imbalan
penghasilan yang diterima
dalam bentuk natura (kenikmatan)
atau diperoleh wajib pajak.
yang tidak berupa uang, dll.

Contoh:
Bunga, diskonto, royalti,
sewa, keuntungan penjualan,
keuntungan lainnya, gaji,
upah, dll.
Asas Pemungutan Pajak
Asas tempat tinggal
Pemungutan pajak dilakukan
berdasarkan domisili atau tempat
Asas perpajakan merupakan
tinggal seseorang
dasar dan pedoman yang
Asas kebangsaan digunakan oleh pemerintah
Pemungutan pajak dilakukan
saat membuat peraturan atau
berdasarkan kebangsaan
seseorang melakukan pemungutan pajak.
Setidaknya ada tiga asas
Asas Sumber
Pemungutan pajak dilakukan pemungutan pajak yang kerap
berdasarkan sumber atau tempat dijadikan pedoman di dunia.
penghasilan berada
Tujuh Asas yang Digunakan di Indonesia

• Asas Finansial

• Asas Ekonomis

• Asas Yuridis

• Asas Umum

• Asas Kebangsaan

• Asas Sumber

• Asas Wilayah
Dasar Pengenaan Pajak

Stelsel Nyata Stelsel Anggaran


(Fictive Stelses) Stelsel Campuran
(Riil Stelses)

Pengenaan pajak Pengenaan pajak


Pengenaan pajak
didasarkan pada objek didasarkan pada
didasarkan pada gabungan
pajak yang penetapan besaran
stelsel ril dan stelsel fiktif,
sesungguhnya dan angsuran di awal tahun
dimana pada awal tahun
benar-benar ada. depan dengan anggapan
menggunakan stelsel fiktif,
bahwa pendapatan tahun
dan akhir tahun
itu akan sama dengan
menggunakan stelsel riil.
pendapatan tahun
sebelumnya.
Sistem Pemungutan Pajak

Self Assesment System Official Assesment System Withholding System

Sistem pemungutan yang Sistem pemungutan Sistem pemungutan yang


membebankan penentuan besaran pajak yang memberikan otoritas kepada
pajak yang harus dibayar oleh membebankan wewenang pihak ketiga dalam
wajib pajak yang bersangkutan dalam penentuan penentuan besaran pajak
secara mandiri. Wajib pajak besaran pajak terutang terutang wajib pajak. Pihak
berperan aktif dalam perhitungan, fiskus maupun aparat ketiga yang dimaksud,
pembayaran, serta pelaporan perpajakan sebagai bukan berasal dari
pajak ke KPP atau dengan pemungut pajak pemerintah maupun wajib
sistem administrasi online resmi pajak yang bersangkutan
dari pemerintah
Tarif Pajak
Tarif Progresif Tarif Proporsional
Tarif pungutan pajak yang Tarif yang persentasenya
01 mana persentase akan naik 03 tetap meski terjadi
sebanding dengan dasar perubahan terhadap dasar
pengenaan pajaknya pengenaan pajak

Tarif Degresif
Tarif Tetap
Tarif pajak yang
persentasenya akan lebih Tarif pajak yang nominalnya
02 kecil dari jumlah yang
04 tetap tanpa memerhatikan
dijadikan dasar pengenaan jumlah yang dijadikan dasar
pajak tinggi pengenaan pajaknya
Teori Pendukung Pemungutan Pajak

Teori Teori Teori Teori


Teori
Asura Kepen Daya Daya
nsi tingan Pikul Beli Bakti

● Untuk

● Pembayaran ●
● Pemungutan ●
● Negara menarik
pajak memiliki pajak harus daya beli dari ●
Rakyat wajib
mendapat

hubungan antara rumah tangga membayar pajak


perlindungan, sesuai dengan masyarakat dan
kepentingan dan negara wajib
warga negara
individu yang
kekuatan menyalurkan kembali
menyelenggaraka
wajib membayar dalam bentuk
diperoleh dari membayar pemeliharaan n kepentingan
premi yaitu pekerjaan pajak dari kesejahteraan rakyat (umum)
pajak negaran wajib pajak masyarakat
Syarat PemberlakukanPemungutan Pajak

Syarat Syarat Syarat Syarat Syarat


Keadil Yuridi Ekono Finan Seder
an s mis sial hana

● Pengelolaan

● Pajak tidak pajak harus

● Perpajakan
akan ●
● Pajak harus bersifat

● Pajak harus harus
mempengaruhi bersifat efektif sederhana
bersifat adil berdasarkan
perekonomian dan efisien dan mudah
hukum
nasional dipahami oleh
wajib pajak
Perlawanan Pajak
Perlawanan Pasif
Perlawanan pajak karena keadaan sosial atau
kebiasaan masyarakat. Contohnya gemar
menyimpan uang di rumah atau dibelikan
Perlawanan pajak: emas, dan tidak menggunakan perbankan.
Penolakan untuk membayar pajak
Perlawanan Aktif
karena penentangan terhadap
• Perlawanan yang sengaja dilakukan oleh
pemerintah yang menerima wajib pajak untuk mengurangi pajak atau
pajak, atau kebijakan tidak membayar pajak.

pemerintah, atau sebagai • Contohnya: menggunakan kelemahan yang belum


diatur oleh peraturan perpajakan, menggunakan
penentangan terhadap perpajakan pengecualian dan pemotongan yang dilindungi oleh
itu sendiri. peraturan perpajakan secara optimal.

• Perlawanan secara aktif dilakukan penggelapan pajak


dengan melanggar peraturan seperti memberi data palsu
atau menyembunyikan data penghasilan yang diterima.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai